NIM : 210105020
Jurusan : Pariwisata
TARI MAENGKET
Oleh
Rivaldo Touwe
I. PENDAHULUAN
II. Pembahasan
Tari Maengket merupakan suatu Tari yang berasal dari bagian timur
Indonesia, yaitu daerah minahasa di Sulawesi Utara tepatnya di Kota Manado. Tari
tradisional ini lahir ditengah-tengah kebudayaan Suku Minahasa, suku asli Sulawesi
Utara. Tarian ini masih bertahan menjadi salah satu tradisi yang masih dilakukan
hingga saat ini. Nama maengket diangkat dari kata “engket” yang berarti mengangkat
tumit naik turun, dan diberi tambahan “ma” yang kemudian bermakna menari dengan
tumit naik turun . Tari Maengket sudah ada sejak Suku Minahasa mengenal pertanian .
Menurut catatan sejarah , tarian ini sudah ada sejak abad ke-7 . ada pula sumber yanng
mengatakan bahwa nama maengket diambil dari kata “engket” yang artinya pasang,
nyalakan, buka jalan. Kemudian diberi awalan “ma” sebagai bentuk kata kerja. Maka
kata maengket bisa diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menerangi,
membuka jalan, dan menyatukan masyarakat. Tari maengket ditampilkan untuk
memeriahkan upacara panen raya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta
dan rasa bahagia atas hasil panen yang baik dan melimpah. Tari Maengket dilakukan
secara massal dan ditarikan berpasangan; bisa laki-laki dan perempuan maupun
perempuan semua atau laki-laki semua. Tari Maengket terdiri dari tiga babak, yaitu :
Maowey Kamberu
Pemimpin tari menjentikkan jari dengan tujuan mengundang Dewi turun ke
bumi. Jentikkan jari ini juga menjadi pertanda dimulainya tarian. Filosofi
gerakannya adalah bersyukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang
melimpah ruah .
Marambak
Marambak berasal dari kata “rambak” yang artinya menyentakkan kaki ke
lantai . babak ini menggambarkan semangat gotong royong masyarakat
Minahasa. Pada masa lalu, orang Minahasa membangun rumah dengan cara
bergotong royong dan saling bergiliran.
Lalaya’an
Lalaya’an berasal dari kata “tambak” yang memililki arti ingat. Babak ini
menggambarkan tentang pemuda pemudi Minahasa mencari jodoh . pada
babak ini, penari saling bergandengan atau berhadap-hadapan antara penari
laki-laki dan perempuan.
Gambar: 1 Tari Maengket yang terdiri dari konfigurasi laki-laki dan perempuan.
Gambar: II Konfigurasi Tari Maengket Dalam sebuah Parade Budaya di Manado
III. Penutup
Berdasarkan penjelasan baik pendahuluan dan isi tulisan ini maka dapat dikatakan
Bahwa perkembangan Tari Maengket sebagai suatu karya budaya yang dihasilkan Oleh
komunitas atau Suku Minahasa masih tetap eksis ditengah-tengah perkembangan arus
globalisasi yang ditandai dengan masuknya berbagai budaya baru yang datang dari luar ,
baik di dalam negeri mupun luar negeri. Dengan demikian karya budaya Maengket atau
tari maengket sebagai suatu karya monumental dari leluhur masa lampau tetap
dipertahankan sebagai karya local Genius untuk keberlangsungan hidup masyarakat
Minahasa dan bangsa Indonesia pada umumnuya.