Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

Materi : Kasus Sengketa Antara Indonesia dan Malaysia.

Bacaan Peserta Didik


Kerawanan Konflik Antara Indonesia Dan Malaysia : Klaim Kebudayaan

Hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki kekerabatan yang sangat erat


karena kedua Negara ini memiliki akar sejarah, budaya dan peradaban yang hampir
sama dan disebutkan dengan kata serumpun. Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka
Malaysia mengartikan kata serumpun sebagai satu keturunan atau memiliki nenek
moyang sama.
Hubungan Indonesia dan Malaysia inipun terkesan cukup dekat bukan dalam
hal geografinya tetapi lebih mengarah kesamaan sejarah, adat, agama Islam dan
berbagai pengalaman dalam pembentukan identitas Melayu. Indonesia dan Malaysia
hampir melakukan perperangan dikarenakan adanya politik Konfrontasi yang
puncaknya pada tahun 1963-1966.
Pemulihan atas konfrontasi ini diakhir pada tahun 1967 dan menggantikan
posisi pemerintahan Soekarno yang jatuh karena adanya G-30S/PKI. Soeharto yang
menggantikan posisi Soekarno yang menjadikan pemerintah sebagai Orde Baru. Hal
ini salah satu upaya pemulihan hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia.
Hubungan Indonesia dan Malaysia ini beberapa kali mengalami pasang surut
walaupun dikatakan serumpun tetapi tidak selamanya baik adapun konflik-konflik
yang terjadi. Konflik tersebut berkaitan dengan perebutan sumber-sumber ekonomi
seperti di Sipadan-Ligatan, masalah lintas batas, Ambalat, illegal logging, dan human
trafficking.
Dalam masalah konflik ini sulit untuk ditemukan titik temu atau solusi agar
tidak terjadinya konflik. Penyelesaian hanya dilakukan dalam keadaan yang bersifat
reaktif dan sporadil tanpa menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Persoalan yang
sering terjadi dan belum menemukan titik temu adalah tentang kebudayaan. Walaupun
dari peta geografis Indonesia dan Malaysia ini berdekatan dan memiliki julukan
serumpun dengan budaya yang hampir sama sering terjadi akulturasi budaya.
Kesamaan yang menonjol itu seperti bahasa, agama, kebudayaan dan pekerjaan.
Persoalan Malaysia mengklaim budaya Indonesia ini salah satu faktor bahwa
Indonesia tidak menjaga dengan baik budaya-budaya sendiri yang dimana masyarakat
Indonesia jarang untuk mengekspos kebudayaan tersebut.
Pada tahun 2009, Malaysia mengklaim Tari Pendet yang berasal dari Bali hal
ini disebabkan oleh sebuah iklan yang mengiklankan dari pariwisata Negara Malaysia
yang menampilkan penari Pendet Bali. Iklan tersebut ditayangkan di stasiun televise
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

swasta Singapura yang bernama Discovery Channel di Malaysia. Tari pendet ini salah
satu budaya yang dimiliki Indonesia khususnya Bali, Tari Pendet ini disimbolkan
sebagai ucapan selamat datang bagi para tamu yang tak bisa dipisahkan dari
kehidupan spiritual masyarakat Hindu.
Awal mula tarian ini pun digunakan sebagai pelengkap upacara piodalan di
pura atau tempat suci keluarga. Penggagas Tari Pendet ini awalnya juga tidak mau
untuk mendaftarkan tarian sebagai Warisan Budaya Takbenda dikarena Tari Pendet
salah satu tarian yang sangat sakral yang memiliki koneksi terhadap roh-roh. Tari
Pendet yang pada saat itu tidak pernah dipatenkan oleh penciptanya I Wayan Rindi
karena memiliki makna spiritual yang terkandung dalam tarian tersebut. Maka dari itu
menurut I Wayan Rindi tarian ini tidak bisa dimiliki oleh manusia ataupun bangsa
tertentu. Hal ini yang menyebabkan Negara lain mengklaim, dengan banyaknya
budaya Indonesia apalagi banyaknya budaya Indonesia yang tak di daftarkan sebagai
WBT (Warisan Budaya Takbenda).Kebudayaan Indonesia dan Malaysia ini banyak
kemiripan, namun dipastikan bahwa Tari Pendet ini tarian asli dari Indonesia karena
penemunya pun berasal dari Bali.
Bukan hanya Tari Pendet yang diklaim oleh Negara Malaysia tetapi ada
beberapa salah satunya seperti Batik. Malaysia pernah mengklaim warisan budaya
Indonesia yaitu Batik. Hal ini banyak menuai perdebatan, untuk menghindari
perdebatan yang berkepanjangan, pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Untuk mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya ini butuh proses waktu
panjang yang harus ditempuh oleh pemerintah Indonesia.
Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke
UNESCO yang kemudian baru diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9
Januari 2009.
Pada tanggal 2 Oktober 2009 inilah UNESCO mengukuhkan bahwa Batik
milik Indonesia dan terdaftar sebagai Representatif Budaya Tak Benda Warisan
Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Maka dari itu tanggal 2
Oktober ini dijadikan hari Batik Nasional. Batik Indonesia ini memiliki perbedaan
yang signifikan dengan Batik Malaysia.
Batik Indonesia memiliki beragam motif salah satunya motif batik Jepara yang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motif lama dan motif baru.
Motif lama mempunyai pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora serta fauna
daun ulir hijau. Sedangkan motif baru merupakan batik tulis yang beragam.
Batik Jepara ini dikenal juga sebagai Batik Kartini yang mana Batik ini ditemukan di
kota Jepara.
Batik-batik Indonesia memiliki motif yang tidak sama dengan daerah-daerah.
Setiap daerah memiliki motif yang berbeda dan juga pesan yang berbeda.
Sedangkan Malaysia memiliki batik yang berdasar polos berwarna menyala dengan
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

motif daun atau bunga yang besar. Batik Malaysia banyak dipengaruhi oleh alam
sekitar.
Dengan motif-motif ini yang dihasilkan karena kepekaan masyarakat
tradisional terhadap lingkungan. Kebijakan Pemerintah Indonesia Mempertahankan
Kebudayaan Indonesia Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya dan juga
memperkenalkan budaya Indonesia sangat minim. Apalagi di era globalisasi ini,
masyarakat lebih mengarah ke budaya asing yang lebih efisien dan sesuai dengan
perkembangan jaman.
Dengan kurang pedulinya untuk menjaga kebudayaan maka Negara asing pun
mengklaim kebudayaan Indonesia. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan jika
kebudayaannya di klaim oleh Negara lain, barulah masyarakat Indonesia gencar untuk
memperkenalkan kebudayaan tersebut. Pembelajaran tentang budaya memang harus
ditanamkan sejak dini untuk mengetahui betapa pentingnya memperkenalkan dan
menjaga budaya-budaya Indonesia khususnya budaya lokal.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai peran dalam mengajak masyarakat untuk mengadakan festival budaya.
Kemendikbud yang memiliki tugas untuk mendaftarkan budaya-budaya yang ada di
Indonesia, baik yang berbentuk seni, adat istiadat, hingga permainan tradisional.
Indonesia yang memiliki ragam kebudayaan harus di perkenalkan kepada dunia luar.
Hal ini mengajak masyarakat untuk memperkenalkan kebudayaan daerahnya kepada
dunia luar. Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-berbeda maka yang
terpenting adalah dokumentasi dan pencatatannya.
Kemendikbud mengajak pemerintah daerah untuk memperkenalkan budaya
lokal diberdayakan untuk merayakan festival. Dalam hal ini juga mengajak
masyarakat semakin peka terhadap budaya lokal. Konflik atas klaim budaya ini masuk
kedalam ranah politik. Langkah politik ini dianggap lebih efektif untuk menyelesaikan
persoalan dibandingkan menggunakan langkah hukum yang dimana sangat lama
untuk menemukan jalan keluar.
Pada tahun 2007, konflik warisan budaya diselesaikan dengan sendiri tanpa
adanya kesepakatan dan resolusi. Pihak Indonesia dan Malaysia mampu meredam dan
memahami warisan budaya yang hampir sama tersebut. Agar kebudayaan tidak di
klaim oleh Negara lain maka harus di hak patenkan dengan memenuhi tiga syarat,
yaitu baru (new), penemuan (inventive) dan berguna (usefull).
Konflik budaya ini bisa diatasi dengan promosi budaya. Bukan hanya
pemerintah saja yang mempromosikan tetapi masyarakat Indonesia juga harus
mempromosikan budaya. Promosi budaya dapat dilakukan dengan beberapa cara
selain melalui iklan di berbagai media. Promosi budaya ini harus didaftarkan menjadi
Warisan Budaya Dunia ke UNESCO. Artinya, budaya tersebut bukan hanya dimiliki
oleh daerah itu saja tetapi budaya tersebut diwariskan kepada seluruh masyarakat
Indonesia.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Selanjutnya, promosi budaya ini dalam pembentukan Pusat kebudayaan


Indonesia di Luar Negeri. Jika organisasi tersebut tertata dengan rapi atau struktur
organisasi dan program kerja yang baik maka budaya akan lebih efektif dan
berkelanjutan. Yang terakhir yang paling terpenting pengenalan budaya sejak dini,
berawal dari budaya lokal lalu ke budaya seluruh Indonesia.
Hal ini sangat penting sekali diajarkan agar kelak mengetahui kebudayaan apa
saja yang ada di Indonesia dan tidak menjadi tamu di negerinya sendiri.
Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan diplomatic sejak 31 Agustus 1957 saat
Malaysia menyatakan kemerdekaannya. Indonesia juga menjadi salah satu dari 14
negara yang pertama kali mengakui mengenai kemerdekaan Malaysia.
Duta besar RI yang pertama kali untuk Indonesia yaitu Dr. Mohd Razif.

Hubungan Indonesia dan Malaysia ini terbilang cukup baik dan sudah terjalin
jauh sebelum masing-masing Negara merdeka. Hubungan Indonesia dan Malaysia
juga sempat mengalami renggang atau adanya konfrontasi pada tahun 1963-1965
namun para pemimpin Indonesia dan Malaysia mengambil sikap tenang dan bijak
untuk segera memulihkan konfrontasi tersebut dan menjadikan sebuah pelopor
pembentukan organisasi regional ASEAN 1967.
Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan kerjasama dalam bidang
Budaya. Hal ini dilakukan agar tidak adanya klaim budaya. Indonesia dan Malaysia
yang memiliki kebudayaan yang hampir sama sering menjadi perdebatan, maka dari
itu KBRI melakukan upaya promosi Indonesia untuk meningkatkan citra positif
Indonesia. KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) mempunyai peran aktif untuk
menggerakan diplomasi kebudayaan bekerjasama dengan institusi pemerintahan dan
swasta.
Pemerintah Indonesia juga menyusun RUU Pengetahuan Tradisional dan
Ekspresi Budaya Internasional atas Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
RUU ini dibuat agar menghindari klaim atas warisan budaya tetapi pemerintah
Indonesia belum memiliki mekanisme yang tepat sasaran.
Kebijakan pemerintah setiap klaim budaya penyelesaiannya juga berbeda-beda.
Seperti penyelesaian klaim budaya Tari Pendet. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Jero Wacik telah mengirimkan seorang direktur jenderal dari departemennya untuk
membawa nota protes kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Malaysia.
Hal ini digunakan upaya diplomatik untuk menjelaskan tentang iklan tersebut.
Upaya ini juga dikarenakan penayangan karya Indonesia untuk kepentingan komersial
harus mendapatkan izin. Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menyikapi
mempertahankan kebudayaan ini juga bisa dilihat pada masa orde lama. Munculnya
kebijakan yang bersifat naturalisasi dan proteksi terhadap kebudayaan asing
khususnya kebudayaan yang dibawakan oleh pemerintahan kolonial. Naturalisasi ini
sebagai wujud agar tidak terpengaruh dengan budaya-budaya pemerintah kolonial.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Pada masa orde baru adanya kebijakan pembangunan dan sentralisasi terhadap
aktivitas kebudayaan. Sentralisasi ini sebuah penyerahan kekuasaan dan wewenangan
pemerintah kepada pemerintahan pusat. Sentralisasi terhadap kebudayaan adanya
perbedaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia tidak dapat dipersatukan dan
kekurangan dari sentralisasi ini pemerintah daerah kehilangan eksistensi sebagai
tatanan pemerintah lokal dengan keunikan sosial budaya lokalnya sendiri. Pada masa
orde baru semua diatur oleh pemerintahan pusat maka dari itu budaya-budaya lokal
jarang di perkenalkan ke dunia luar. Pergantian pemerintahan menjadi masa reformasi,
kebijakan sentralisasi digantikan menjadikan desentralisasi dengan memberikan
kewenangan kepada daerah termasuk pengelolaan budaya.
Kebijakan desentralisasi ini membuat pemerintah daerah mengatur rumah
tangganya sendiri tetapi bukan untuk semua hal seperti keamanan, hukum dan
kebijakan tetapi ada beberapa yang harus dikelola oleh pemerintah daerah tersebut.
Pasca reformasi kebijakan dibuat lebih protektif kepada permasalahan yang muncul.
Kebudayaan Indonesia yang beranekaragam perlu mendapatkan perlindungan
khusus oleh Negara agar tidak menjadi perebutan antar Negara. Kebudayaan ini juga
sebagai salah satu identitas Negara bangsa. Setiap Negara memiliki budaya yang
berbeda dan tidak akan pernah sama. Jika kebudayaan bangsa di klaim oleh Negara
asing maka menjadikan perdebatan dan permasalahan yang sulit untuk diselesaikan.
Pemerintah Indonesia harusnya membuat kebijakan yang lebih tegas untuk
menindak perlindungan budaya dan di hak patenkan agar tidak adanya klaim budaya.
Penyelesaian konflik klaim budaya ini juga pemerintah membuat beberapa strategi
dalam mengatasi konflik tersebut.
Strategi tersebut menjadi tiga bagian yaitu dalam jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Strategi jangka pendek pemerintah Indonesia hanya
menyiapkan nota diplomasi yang menyatakan adanya keberatan. Strategi jangka
pendek bukan berarti tidak ada timbul masalah lagi, bisa saja masalah timbul yang
membuat penyelesaian sulit diatasi maka dari itu strategi jangka menengah ini dibuat
untuk melakukan perundingan dan perjanjian bilateral antar kedua Negara untuk
membahas masalah kebudayaan.
Jika masalah tidak bisa teratasi lagi dan menimbulkan perdebatan yang panjang
maka untuk menentukan lebih lanjut permasalahan akan dibawa ke International Court
of Justice (Mahkamah Internasional) yang dimana langkah dan proses butuh waktu
yang cukup lama dan memakan dana yang lebih besar.
Dengan dibawanya permasalahan ke Mahkamah Konstitusi maka penyelesaian
konflik kebudayaan selesai secara tuntas. Peran masyarakat juga sangat penting untuk
menjaga, melestarikan juga mempublikasikan kepada dunia luar. Generasi muda
memiliki peran yang sangat penting dalam hal mendukung kelestarian budaya.
Cara mendukung pertama, dengan Culture Exprerince yang merupakan
pelestarian budaya yang dilakukan dengan terjun langsung kedalam pengalaman
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

kultural. Hal ini seperti jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian maka diajarilah
masyarakat tentang tarian tersebut dan membuat festival kebudayaan.
Membuat acara festival ini tidak harus diadakan setiap bulan bisa diadakan setiap tiga
bulan sekali agar kebudayaan daerah itu tidak hilang dan selalu terjaga.
Kedua dengan cara Culture Knowledge. Culture Knowledge ini juga
merupakan pelestarian budaya dengan cara membuat pusat informasi. Pusat informasi
bisa berbentuk video atau foto pengenalan budaya ke sosial media. Banyak cara untuk
memberikan informasi tentang budaya-budaya agar tidak di klaim oleh Negara lain.
Tujuan ini untuk mengedukasikan agar budaya-budaya Indonesia terkhusus budaya
lokal berkembang dengan baik dan potensi kepariwisataan daerah. Terfokus kepada
budaya lokal yang mulai hilang terkikis jaman maka dari itu para generasi muda
sangat berperan penting untuk memperkenalkan budaya-budaya daerah dan budaya
Indonesia secara luas.

Sengeketa Hukum dan Penyelesaian

Sengketa menurut kamus bahasa indonesia adalah sesuatu yang


menyebabkan perbedaan pendapat,pertengkaran, perbantahan, pertikaian,
perselisihan. Menurut hukum, sengketa hukum terjadi apabila terdapat salah satu
dari dua orang atau lebih yang saling mengikat diri keperdataannya terhadap apa
yang diperjanjikan. Tentu banyak jenis sengketa itu tapi yang akan dibahas pada
penulisan ini adalah sengketa dalam dunia bisnis, sebelum dimulai pembahasan
mengenai sengketa dalam hukum bisnis mari kita lihat yang mendasari suatu
sengketa yaitu perjanjian. 
Pasal 1313 KUH Perdata Perjanjian adalah Perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih,
perjanjian tersebut sah menurut 1320 KUHPerdata bila Sepakat, cakap, hal apa
yang diperjanjikan, apa yang diperjanjikan itu halal dalam maksud tidak
bertentangan dengan suatu Undang Undang yang berlaku.
Adapun dalam menyelesaikan sengketa seseorang dapat menempuh jalur
pengadilan ataupun memakai alternatif penyelesaian sengketa. Menempuh jalur
pengadilan sesorang menggugat tergugat(istilah seseorang yang digugat perdata
di Pengadilan Negeri) di wilayah tempat tinggal tergugat itu tinggal pasal 118 (1)
HIR).
Selain pengadilan, Alternatif penyelesaian sengketa merupakan pilihan lain
bila seseorang ingin menyelesaian sengketa perdatanya adapun jenis yang dipakai
dalam praktik yaitu mediasi dan arbitrase, namun dalam memakai mediasi
ataupun arbitrase haruslah kedua pihak yang bersengketa saling menyetujui.
Menurut Perma no 1 tahun 2008 Mediasi adalah cara penyelesaian
sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

dengan dibantu oleh mediator yang mana bila para pihak bersepakat dalam
menyelesaikan sengketanya hasil dari kesepakatan itu dituangkan dalam akta
perdamaian, akta yang memuat isi kesepakatan perdamaian dan putusan hakim
yang menguatkan kesepakatan perdamaian tersebut yang tidak tunduk pada upaya
hukum biasa maupun luar biasa.
Kemudian yang dimaksud arbitrase adalah cara penyelesaian suatu
sengketa perdatadi luar peradilan umum yangdidasarkan pada perjanjian arbitrase
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa, ada beberapa
arbitrase di Indonesia yang memiliki spesialis bidang masing masing. Badan
arbitrase yang paling familiar di telinga praktisi ada indonesia yaitu BANI (Badan
Arbitrase Nasional Indonesia) yang dibentuk oleh Kamar Dagang Indonesia .

Materi : Paham Kebangsaan Nasionalisme Dan Menjaga NKRI


Bahan Bacaan Peserta Didik

Pentingnya Nasionalisme Bagi Generasi Muda

Nasionalisme satu kata yang memiliki makna luar biasa. Sering kali kita
mengetahui nasionalisme itu dengan arti cinta terhadap tanah air. Tanah air kita
tentunya, Indonesia tercinta. Sebenarnya apa itu nasionalisme? nasionalisme dapat
diartikan sebagai suatu paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi
harus disertakan kepada Negara kebangsaan (nation state) atau sebagai sikap mental
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas
dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa cinta tanah air yang
tidak berlebihan tentunya.
Nasionlisme sangat diperlukan dalam kelangsungan suatu negara, dengan
harapan memunculkan rasa persatuan di dalam negara tersebut. Bagaimana dengan
kondisi sekarang? Dizaman serba teknologi yaitu era globalisasi seperti ini, rasa
nasionalisme mulai berkurung, terutama dikalangan pelajar. Budaya dan teknologi
dari luar mulai menghiasi kebiasaan pelajar saat ini. Kebiasaan yang sesuai dengan
kebudayaan kita, tidaklah akan menjadi masalah. Namun kebiasaan yang bertentangan
dengan kebudayaan kita tentunya akan memunculkan beberapa masalah yang nantinya
juga berpengaruh dalam tingkat nasionalisme terhadap bangsa.
Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan
menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun
dengan perkembangan zaman yang semakin maju, malah menyebabkan semakin
memudarnya rasa nasionalisme dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang
melanda generasi muda di Indonesia. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan
terhadap bangsa sendiri.
Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya,
menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan
dunia. Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan
menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar.
Dengan kata lain, Bangsa Indonesia telah dijajah oleh generasi mudanya
dengan semakin memudarnya rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Bukan
dijajah dalam arti fisik, melainkan dijajah secara mental dan ideologinya. Diperlukan
sekali upaya-upaya untuk meningkatkan semangat nasionalisme pada generasi muda
terutama pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa ini.
Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa
nasionalisme. Salah satunya adalah memalui pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang diidapat lewat pembelajaran sekolah. Selain itu juga dapat
dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan menyanyikan lagu nasional, penghormatan
bendera merah putih, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih
banyak lagi upaya yang dapat dilakukan lewat pendidikan disekolah. Hal terpenting
dalam upaya tersebut adalah dapat dilakukan dengan sistem berkelanjutan, atau
dilakukan pembiasaan dan tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja. Dengan
demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/generasi muda akan terus berkembang.

Implementasi Wasbang Dan Kesadaran Bela Negara


Dalam Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan


lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
yang dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman,
Ganggunan, Hambatan dan Tantangan.
Tugas utama aparatur negara adalah memberikan pelayanan publik yang prima
kepada masyarakat. Dampak dari terlayaninya masyarakat dengan baik akan
terciptanya situasi kondisi bangsa yang utuh, terjaganya kesatuan dan persatuan
bangsa bingkai NKRI, sehingga akan terpeliharanya hidup bangsa Indonesia dan
Negara dari berbagai Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan.

Materi : NKRI Dan Kedaulatan Wilayah.


Bahan Bacaan Peserta Didik
NKRI DAN KEDAULATAN WILAYAH

NKRI adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik, dengan


nama negara Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945,
merupakan awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI terdiri dari
wilayah kepulauan yang tersebar dengan beraneka ragam adat, budaya, suku, dan
keyakinan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai kedaulatan atas wilayahnya
serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah kedaulatannya dan kewenangan
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

tertentu lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan


dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Pengaturan mengenai wilayah negara meliputi wilayah daratan, perairan
pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut, dan tanah di
bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya, untuk memberikan kepastian hukum dan kejelasan kepada
warga negara mengenai wilayah negara.
Kedaulatan adalah kekuasaan yang terbatas, yaitu ruang berlakunya kekuasaan
suatu negara tertentu dibatasi oleh batas-batas wilayah negara tersebut. Negara hanya
memiliki kekuasaan tertinggi di dalam batas-batas wilayahnya. Kedaulatan wilayah
adalah kedaulatan yang dimiliki oleh suatu negara dalam melaksanakan yurisdiksi
eksklusif diwilayahnya.

Cara memperoleh suatu wilayah:


1. Occupation; Pendudukan
2. Annexation; Penaklukan
3. Prescription; Preskripsi
4. Accretion; Penambahan
5. Cession; Penyerahan

Bentuk Negara Dan Pemerintahan NKRI


 
Bentuk negara meliputi negara kesatuan, federasi, dan konfederasi. Jika dilihat
dari bentuk negara yang berlaku umum di dunia maka bentuk negara secara umum
dibagi menjadi dua yaitu:
1. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak
tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan
kewenangannya berada pada pemerintah pusat. Conroh negara yang berbentuk
kesatuan adalah Indonesia, Filipina, Thailand, Kamboja dan Jepang.
2. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas
beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Conroh negara yang
berbentuk federasi adalah Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Kanada,
Meksiko, Irlandia, New Zealand, India.
Selain kedua bentuk negara diatas ada pula bentuk negara lain, yaitu
konfederasi dan serikat negara. Konfederasi adalah bergabungnya beberapa negara
yang berdaulat penuh. Sedangkan serikat negara merupakan suatu ikatan dari dua atau
lebih negara berdaulat yang lazimnya dibentuk secara sukarela dengan suatu
persetujuan internasional berupa traktat atau konvensi yang diadakan oleh semua
negara anggota yang berdaulat.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Bentuk negara yang dianut oleh Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan RI


tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesatuan. NKRI adalah negara yang berbentuk
kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik dengan nama negara Indonesia.
Hal ini sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (1) : “Negara Indonesia
ialah negara kesatuan, yang berbetuk republik”, dan ayat (2) : ”Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar”. Kedaulatan di
tangan rakyat, artinya Indonesia menganut sistem demokrasi dalam menjalankan
pemerintahannya. Dalam negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat.
NKRI merupakan negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi
yang dibagi atas kabupaten dan kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun
1945, Pasal 18 ayat (1): ”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang”.
Untuk lebih mengenal struktur pemerintahan negara Indonesia mari kita
perhatikan bagan berikut ini!

Dari struktur di atas dapat kita simpulkan bahwa struktur pemerintahan negara
kita sudah sesuai dengan landasan konstitusi. Bentuk pemerintahan NKRI adalah
republik, sehingga negara diselenggarakan berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara demokratis, yang dibentuk melalui pemilihan umum (Pemilu).
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Materi : Kesadaran Akan Hak Dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia
Bahan Bacaan Peserta Didik
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Membangun kesadaran hak dan kewajiban merupakan hal yang penting dan
harus dilakukan oleh setiap warga negara, yang mana hak warga negara sendiri ialah
hak yang melekat pada diri setiap individu dengan kedudukannya sebagai anggota
dari sebuah negara, sedangkan kewajiban warga negara ialah sesuatu yang mengikat
dan harus dilakukan atau dipenuhi oleh setiap individu dengan kedudukannya sebagai
anggota dari sebuah negara. Jadi apabila seseorang menjadi warga negara Indonesia,
maka ia sudah pasti mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana yang sudah diatur
dalam UUD 1945.
Jika dilihat keadaan di Indonesia yang mana dalam kehidupan bermasyarakat di
negara ini memiliki kecenderungan hak - hak warga negara meningkat, tanpa selaras
atau seimbang dengan kewajiban - kewajiban warga negara. Dan untuk mengatasi
ketidakselarasan tersebut maka membangun kesadaran hak dan kewajiban harus
dilakukan dalam diri setiap warga negara, karena kesadaran ini bukan hanya harus
dimiliki atau menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi seluruh elemen
masyarakat atau warga negara juga harus memiliki kesadaran akan hak dan
kewajibannya menjadi warga negara, hal ini perlu dilakukan agar kehidupan di
masyarakat menjadi aman dan sejahtera.
Warga negara yang memiliki kesadaran hak dan kewajiban adalah warga
negara yang berperilaku sesuai dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adapun
karakteristik warga negara yang memiliki kesadaran hak dan kewajiban ialah selalu
memperjuangakan hak-haknya, tidak tinggal diam saat hak-haknya di rampas,
bertanggung jawab atas segala tindakan yang ia lakukan, menjadi sesorang yang
peduli terhadap orang lain, mengikuti program-program yang telah di adakan oleh
pemerintah, contoh kecil seperti mengikuti program vaksin covid-19 dan lainnya.
Upaya dalam membangun kesadaran hak dan kewajiban warga negara dapat
dilakukan dengan beberapa hal, yang pertama, sosialisasi dari pihak pemerintah, hal
ini adalah aspek  yang penting dalam membangun kesadaran hak dan kewajiban
warga negara yang mana pemerintah dapat mensosialisasikan tentang apa itu hak dan
kewajiban warga negara, apa saja hak dan kewajiban warga negara, pentingnya hak
dan kewajiban warga negara dan lainnya. Kedua, pemerintah haruslah peka terhadap
masyarakat dan sadar bahwasannya mereka memiliki kewajiban atas hak-hak
masyarakat karena merekalah yang dipilih atau dipercayai masyarakat untuk menjadi
wakil rakyat dan juga pemerintah harus memperjuangkan hak-hak rakyat. Ketiga, dari
pihak masyarakat sendiri haruslah sadar jika mereka bukan hanya memiliki hak tetapi
juga memiliki kewajiban dalam menjadi warga negara, masyarakat tidak boleh hanya
menuntut hak-hak mereka saja namun juga harus menjalankan kewajiban-kewajiban
mereka sebagai warga negara.
Namun hal yang paling penting dalam membangun kesadaran hak dan
kewajiban warga negara ialah motivasi dari dalam diri masing-masing individu
masyarakat, masyarakat harus menanamkan dalam diri mereka jika mereka memiliki
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

hak yang harus di perjuangkan dan juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan
sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban memiliki kaitan yang sangat erat dan tidaklah mungkin
untuk  pisahkan karena segala akibat yang ditimbulkan dari adanya suatu hak
tentunya akan timbul suatu kewajiban yang harus dipenuhi, untuk itu dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban harus dijalankan
dengan imbang, karena jika tidak dijalankan dengan imbang atau selaras maka akan
menimbulkan hal yang buruk atau tidak baik. Dan mengenai kesadaran hak dan
kewajiban ini harus ada dalam diri setiap elemen masyarakat dan tidak memandang
status sosial, agama, suku, ras, maupun lainnya.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita
membangun kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam diri kita
masing-masing dan jangan bersikap tidak peduli, karena dengan adanya kesadaran
hak dan kewajiban dalam diri warga negara ini akan sangat membantu dalam
mewujudkan kesejahteran negara ini dan dapat mengatasi masalah ketidaksetaraan
atau ketidakseimbangan dalam pelaksanaan antara hak dan kewajiban yang terjadi di
negara Indonesia ini.

Menumbuhkan Kesadaran Hak dan Kewajiban Warga Negara

Kesadaran tentang hak dan kewajiban warga negara harus dimiliki oleh setiap
warga negara agar terciptanya Indonesia yang sejahtera. Dengan adanya kesadaran
tersebut maka akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan warga negara dan
menimbulkan rasa cinta terhadap tanah air. Warga negara yang memiliki kesadaran
tersebut adalah warga negara yang berperilaku sesuai dengan hak dan kewajiban yang
berlaku di negaranya maupun norma agama, budaya dan sosial di masyarakat.
Warga negara yang baik memahami bahwa mereka memiliki tanggung  jawab
terhadap masyarakat, lingkungan dan hukum. Contoh warga yang memiliki kesadaran
hak dan kewajiban yaitu, menjadi tetangga yang baik dengan peduli terhadap orang
lain, membagi waktu dengan masyarakat untuk membuatnya lebih baik dan lebih
aman, peduli terhadap keberhasilan dan keamanan orang lain, saling besikap baik dan
memaafkan, menggunakan bahasa yang tidak mengadili dan tidak menyakitkan atau
merendahkan, bertanggung jawab terhadap tindakan yang diperbuat.
Seperti firman Allah SWT surat Al-Hujurat : 10 yang mengajarkan kita untuk
hidup rukun dan berdamai dengan saudara atau pun tetangga sekitar rumah, yang
artinya "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat."
Dalam Q.S. Ali Imran : 159 Allah juga berfirman untuk bersikap lemah lembut
dan saling memaafkan. "Maka disebabkan rahmat dari Allah SWT-lah kamu berlaku
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikapp keras dan berhati kasar
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada
Allah SWT, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya."
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangun kesadaran hak dan
kewajiban warga negara, yaitu memperjuangkan hak-haknya dan juga melaksanakan
kewajiban dengan penuh tanggungjawab, kritis menghadapi permasalahan yang
sedang dihadapi, ada supremasi hukum yang telah menjamin hak-hak tiap warga
negara, melakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban, pemerintah memberikan
hak-hak rakyat, ada lembaga seperti Komnas HAM, warga negara tidak hanya
menuntut hak tetapi juga melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara
Indonesia.
Dalam memperjuangkan hak-hak warga negara kita juga jangan sampai lupa
untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara dan mematuhi setiap
aturan-aturan yang telah ditetapkan. Seperti firman Allah Surah Annisaa': 59, yang
artinya  "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Jadi, sebagai seorang warga negara kita harus tahu hak dan kewajiban warga
negara. Melakukan apa yang menjadi kewajiban kita serta memperjuangkan apa yang
menjadi hak kita. Jika setiap warga negara sudah sadar tentang hak dan kewajibannya
maka akan terciptanya Indonesia yang sejahtera.

Materi : Kerja Sama Dan Gotong Royong Dalam Kehidupan Bermasyarakat.


Bahan Bacaan Peserta Didik
Mengenal Perbedaan Kerja Sama dan Gotong Royong

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kerja sama adalah kegiatan


atau usaha yang silakuan oleh beberapa orang. Sementara gotong royong ialah bekerja
bersama-sama, seperti tolong menolong dan bantu membantu. Istilah kerja sama dan
gotong royong saling berkaitan dan memiliki nilai penting.
Nilai penting yang terdapat dalam kerja sama dan gotong royong yaitu saling
memahami, saling menghargai, saling membantu, saling mengatasi kekurangan,
hingga menguatkan kebersamaan. Untuk mengetahui perbedaan kerja sama dan
gotong royong, simak informasi berikut ini.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Perbedaan kerja sama dan gotong bisa dilihat dari asas dan contohnya, yaitu:
1. Asas
Kerja sama adalah usaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama. Sementara gotong royong diartikan sebagai suatu bentuk usaha
yang dilakukan sejumlah warga masyarakat menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
Asas yang digunakan gotong royong dan kerja sama berbeda, lo. Untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugas, gotong royong berasaskan kekeluargaan.
Biasanya kerja sama dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan.
2. Contoh
Adapun contoh kerja sama dan gotong royong juga berbeda. Contoh kerja sama:
1. Bekerja sama mengerjakan tugas kelompok.
2. Bekerja sama membuat majalah dinding.
3. Bekerja sama dalam menjaga lingkungan sekolah.
4. Membuat penghijauan di sekolah.
Sementara di bawah ini merupakan contoh gotong royong, yaitu:
1. Kerja bakti membersihkan desa untuk menghadapi musim hujan.
2. Musyawarah untuk menghasilkan mufakat.
3. Iuran untuk membantu warga yang kurang mampu.
4. Gotong royong membetulkan rumah bersama para tetangga.
Kerja sama juga bisa terlihat di lingkungan masyarakat, seperti memanggil
petugas untuk membenahi listrik di salah satu rumah.

PENTINGNYA KERJASAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Kerja sama atau gotong royong sangat penting dan bahkan mutlak harus kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari mengingat manusia adalah makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak seorangpun manusia di
dunia ini yang dapat hidup sendiri dan terlepas dari masyarakatnya.
Sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan sampai manusia meninggal dunia
pun, manusia selalu membutuhkan orang lain dan masyarakat lingkungannya. ketika
kita masih dalam kandungan ibu , kita membutuhkan perlakuan yang baik dan sehat
terutama dari ibu dan ayah, agar dapat bertumbuh dengan baik dan sehat.
Mengingat pentingnya kerja sama dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,
maka kita harus mau dan mampu melakukan kerja sama dengan baik di
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

masyarakat.Agar kita dapat melakukan kerja sama dengan baik, perlu kita
melandasinya dengan hal-hal berikut :
1. Menyadari bahwa kita manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang paling
mulia dan senantiasa membutuhkan orang lain.
2. Menyadari manusia pada hakikatnya tergantung dalam semua aspek kehidupan
dari sesama manusia.
3. Senantiasa mempertahankan hubungan baik dengan sesama, dalam semangat
persamaan dan persaudaraan.
4. Senantiasa berusaha menyesuaikan diri dengan sesama anggota masyarakat
dalam semangat sama tinggi dan sama rendah.
5. Semangat saling menghormati dan menghargai sesama
6. Dilakukan dengan ikhlas dan sukacita.
Kerja sama yang kita lakukan dengan dilandasi oleh hal-hal di atas, akan
memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita, manfaat tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Beban yang harus dipikul seseorang jadi lebih ringan
2. Berbagai kebutuhan hidup seseorang semakin dapat di penuhi
3. Kekurangan yang kita miliki akan dilengkapi oleh kelebihan orang lain,
demikian juga sebaliknya kelebihan kita akan melengkapi kekurangan orang
lain
4. Menumbuhkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan
5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan
6. Mewujudkan kerukunan.
Semangat gotong-royong, kerja sama harus tetap dijaga dalam kehidupan
masyarakat kita. Dengan adanya semangat tersebut akan mempercepat terwujudnya
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana telah dirumuskan para pendiri negara
Indonesia. Cita-cita nasional bangsa Indonesia atau yang disebut dengan tujuan
nasional bangsa Indonesia tersebut tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea ke-empat yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia tersebut maka dilakukan
pembangunan nasional di segala bidang kehidupan dan dilaksanakan di seluruh
penjuru tanah air Indonesia. Partisipasi warga negara atau penduduk Indonesia sangat
diperlukan kerja sama di antara warga masyarakat dan pemerintah harus terjalin
dengan baik, karena pembangunan nasional menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, warga negara Indonesia secara keseluruhan dan masyarakat. Karena
BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

diwujudkan dan ditanggung secara bersama, maka hasilnya pun jika dinikmati
bersama-sama pula.
Tugas :
Setalah membaca materi dari bahan ajar NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA (NKRI). Buatalah 25 soal menjodohkan dari 5 materi tersebut dan
sertakan kunci jawaban. Tugas dikerjakan pada buku latihan Pendidikan Pancasila dan
dikumpulkan setelah masuk sekolah sesuai jam pelajaran di kelas.
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai