Anda di halaman 1dari 9

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Analisa Diplomasi Budaya


Indonesia Melalui Tari Saman
Gayo Dalam Mengukuhkan
Identitas Nasional Bangsa
Hardi Alunaza SD
Staf Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang
Kampus Telogo Mas, Malang 65144
Email: hardialunaza@gmail.com
Diterima pada 16 November 2014, Disetujui pada 31 Januari 2015

Abstract
Diversity of Indonesian culture must be maintained by preserving and protecting from the claim of another country. This paper is aim to explain
how the existence of traditional culture is very important. In fact, it has big role in shaping the national identity. The writer using national identity
concept to analyze this phenomena. Indonesia is doing diplomacy by proposing Saman Gayo Dance as intangible cultural heritage original from
Indonesia to UNESCO. This is done in order to preserve Saman dance from extinction and functioned as affirmation of the national identity of
Indonesia.
Keywords: Cultural Diplomacy, Saman Gayo Dance, National Identity

Abstrak
Keanekaragaman budaya Indonesia harus dipertahankan dengan melestarikan dan memproteksi dari klaim negara lain. Tulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana kebudayaan daerah menjadi penting bagi Indonesia. Pada kenyataannya, budaya memberi andil yang sangat besar bagi
pembentukan jati diri bangsa. Penulis menggunakan konsep identitas nasional untuk menganalisa fenomena ini. Indonesia melakukan diplomasi
dengan mengajukan Tari Saman Gayo menjadi warisan budaya tak benda asli Indonesia ke UNESCO. Hal tersebut dilakukan guna menjaga Tari
Saman agar tidak punah sekaligus sebagai suatu proses pengukuhan identitas nasional Bangsa Indonesia.
Kata kunci: Diplomasi Budaya, Tari Saman, Identitas Nasional

PENDAHULUAN
Pada rentang waktu 2007-2012, Malaysia sudah pada Agustus 2009. Selanjutnya instrumen dan
mengklaim tujuh budaya milik Indonesia dan ansambel musik angklung pada Maret 2010 dan tari
mengakui itu sebagai warisan budaya mereka. Klaim tor-tor dan Gondang Sambilan yang merupakan
budaya pertama yang dilakukan Malaysia terhadap kesenian asli dari Sumatera Utara.
budaya asli Indonesia adalah pada November 2007 Dengan berbagai kebudayaan yang berbeda dan
terhadap kesenian Reog Ponorogo. Selanjutnya, klaim unik tidak menutup kemungkinan hal tersebut
itu berlanjut pada Desember 2008 yaitu lagu Rasa menjadi terganggu akibat munculnya globalisasi.
Sayange dari Kepulauan Maluku (antaranews.com: Globalisasi dan westernisasi yang melanda kawasan
2007). Berikutnya adalah budaya batik, kemudian Tari Asia Tenggara khususnya Indonesia, menjadikan
Pendet juga diklaim oleh salah satu iklan pihak swasta masyarakatnya tidak peduli dan kurang melestarikan
yang muncul pada promo pariwisata di televisi pada budayanya sehingga budaya tersebut menjadi
program Discovery Channel berjudul enigmatic Malaysia terabaikan. Inilah yang menjadi peluang bagi negara
Hardi Alunaza SD
Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo
dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa
89

tetangga untuk merebutnya, karena saat ini bukan budaya dalam kenyataannya memberi andil yang sangat
hanya wilayah fisik yang mengandung nilai komersial besar bagi pembentukan jati diri bangsa, dan juga bagi
tinggi tetapi juga kekayaan budaya. Contohnya warisan proses regenerasi bangsa. Untuk itu, Indonesia harus
batik, pentas galigo, angklung bambu, kolintang, memperhitungkan seluruh aspek keberagaman upaya
kesenian Dayak dan masih banyak lagi warisan budaya pembangunan bangsa sesuai dengan kondisi
yang terganggu kepemilikannya (Riski Adi, 2011: 1) perkembangan zaman. Lebih jauh, keberadaan budaya
Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia harus diperhatikan secara serius karena hal
ini tentunya mempunyai banyak sisi positif, salah tersebut mampu memberikan makna tersendiri bagi
satunya Indonesia bisa dikenal dalam pergaulan dunia citra bangsa Indonesia di mata dunia (Manuaba,
internasional melalui budayanya yang sangat kaya dan 1999).
beragam. Budaya ini bisa digunakan sebagai daya tarik Semua pihak ikut harus berperan serta dalam
atau pemikat untuk mendatangkan wisatawan asing ke mempertahankan budaya dan seluruh hak cipta yang
Indonesia. Namun, kurangnya perhatian terhadap ada di Indonesia, baik oleh pemerintah, masyarakat,
pelestarian budaya daerah, baik dari pemerintah maupun perusahaan-perusahaan swasta, serta lembaga-
maupun dari masyarakat mengakibatkan budaya- lembaga non-pemerintah. Dalam hal hak cipta budaya,
budaya tersebut terancam hilang dari kedaulatan seni dan lainnya, dapat dilakukan dengan cara
Indonesia di tengah maraknya arus globalisasi. Sejak pemerintah dapat melakukan permudahan regulasi hak
banyaknya klaim budaya yang dilakukan oleh Malaysia, cipta seni perorangan maupun lembaga, dan
Indonesia menjadi semakin terlihat hati-hati dalam mempercepat penetapan hak cipta berbagai budaya
menjaga kelestarian budayanya. Indonesia yang hanya bisa dilakukan dan dimiliki
Tantangan semangat kebangsaan lahir dengan pemerintah.
semakin majunya kehidupan manusia, dimana jarak Tulisan ini terbagi menjadi tiga poin penting dalam
tidak lagi menjadi suatu halangan. Globalisasi telah menjelaskan dan menganalisa Tari Saman Gayo sebagai
menjadi tombak dan mengikis semangat cinta tanah diplomasi budaya Indonesia ke UNESCO guna
air. Globalisasi telah menimbulkan masalah bagi pengukuhan identitas nasional bangsa. Pertama, proses
eksistensi negara dan bangsa. Globalisasi menjadi diplomasi Indonesia untuk memperoleh pengakuan
ancaman disintegrasi (Hendrastomo, 2007). Secara Tari Saman Gayo dari UNESCO, kedua adalah analisa
perlahan globalisasi juga menjadi penyebab pengikis Tari Saman sebagai soft power dalam diplomasi Indone-
identitas nasional bangsa (Perwita, 2011: 136). sia. Serta, praktek dan hambatan Indonesia dalam
Masyarakat Indonesia khususnya anak muda banyak melakukan diplomasi Tari Saman.
yang lupa akan identitas diri mereka sebagai bangsa
Indonesia karena maraknya globalisasi. Salah satu METODOLOGI
realitanya adalah anak muda Indonesia lebih tertarik KONSEP IDENTITAS NASIONAL
terhadap produk budaya luar. Hal itu secara jelas Identitas nasional dalam konteks bangsa Indonesia
mengikis rasa nasionalisme generasi muda. Globalisasi memiliki penjelasan berupa nilai-nilai budaya yang
membuat banyak orang memiliki loyalitas sehingga tumbuh dan berkembang dalam berbagai kehidupan
menambah dan mungkin akan dapat yang merupakan bagian dari kesatuan Indonesia yang
mengesampingkan perasaan dari solidaritas nasional menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila
yang sebelumnya telah diberikan secara sah (Rudy, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dari proses
2003: 40). perkembangannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang identitas nasional bangsa Indonesia Pancasila yang
perlu diperhatikan dan ditangani secara serius. aktualisasinya terlihat dalam penataan nilai-nilai
Keberadaan budaya daerah, menjadi penting karena budaya yang tercermin dalam identitas nasional dan
90 JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
VOL. 4 EDISI 1 / APRIL 2015

senantiasa berkembang demi kemajuan (Busrizalti, diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam
2013: 19). hal tertentu perseorangan sebagai bagian warisan
Identitas nasional Indonesia merujuk kepada budaya mereka. Warisan Budaya Tak benda dikenal
bangsa yang majemuk yang tergambar dari lebih akrab sebagai warisan budaya hidup.
kemajemukan suku bangsa, agama, kebudayaan, serta Bandingannya adalah situs alam dan situs budaya, yang
bahasa. Kebudayaan merupakan salah satu unsur dikenal sebagai warisan benda.
identitas nasional yang merupakan patokan nilai-nilai UNESCO telah mengadopsi Konvensi tentang
etika dan moral baik yang tergolong ideal atau yang Pelindungan Warisan Budaya Tak benda pada Sesi ke-
seharusnya maupun yang bersifat operasional dan 32 Konferensi Umum yang dilaksanakan di Paris, pada
aktual dalam kehidupan sehari-hari. Seperti banyaknya 17 Oktober 2003. Konvensi 2003 mulai beroperasi
budaya yang ada di Indonesia yang membentuk sejak April 2006 yang bertujuan meningkatkan
identitas nasional sebagai bangsa yang kaya akan visibilitas atau kesadaran umum, mendorong
kemajemukan. penghormatan dan pelindungan beraneka ragam
Menurut Koento Wibosono (2008: 41) bahwa warisan budaya tak benda atau budaya hidup melalui
identitas nasional merupakan menifestasi nilai-nilai kerja sama antara pemerintah dan komunitas pada
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek tingkat nasional, sub regional, regional maupun
kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas yang berbeda internasional.
dengan bangsa lain. Identitas nasional merupakan Konsep UNESCO dalam warisan budaya secara
identitas yang melekat dalam suatu kelompok yang luas menerapkan definisi antropologi budaya, yang
didasarkan pada adanya kesamaan budaya, agama, telah memainkan peran sentral dalam membuat orang
bahasa, keinginan, dan cita-cita. Terkait penelitian ini, sadar akan pentingnya warisan budaya masyarakat non
penulis melihat bahwa identitas nasional suatu bangsa Barat yang sampai pada dewasa ini kurang dihargai.
tercermin dari nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh Pada inti dari konsep ini, yang menyokong misi
suatu negara. Dimensi budaya merupakan salah satu UNESCO adalah pemahaman bahwa esensi dari
elemen dalam pembentukan identitas nasional. budaya tidak begitu banyak produk sebagai kegiatan
Identitas nasional bangsa Indonesia dalam hal ini budaya dan ekspresi simbolik yang dianut oleh orang-
tercermin dari dimensi budaya yang dimiliki oleh orang. Selain itu, konsep budaya UNESCO membuat
Indonesia yakni Tari Saman Gayo. penjelasan bahwa warisan budaya tak benda dimiliki
Tulisan ini merupakan penelitian deskriptif dengan bukan hanya oleh negara tetapi oleh individu-individu,
pendekatan kualitatif, dimana penulis berusaha untuk kelompok, dan masyarakat terkait dengan asal-usul dan
memberikan gambaran atau mendeskripsikan keadaan penggunaan (www.unesco.org, 2014).
objek serta permasalahan yang ada. Oleh karena itu, Indonesia mengajukan Tari Saman Gayo ke
metode deskriptif di sini diharapkan dapat mencapai UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia tak
tujuan penelitian, yaitu menggambarkan secara jelas benda sejak Maret 2010 yang disertai dengan proposal
fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. kertas akademis. Tari Saman Gayo telah memenuhi
empat kriteria yang ditetapkan oleh UNESCO. Empat
HASIL DAN PEMBAHASAN kriteria tersebut meliputi keaslian atau originalitas,
PENGAKUAN UNESCO ATAS TARI SAMAN GAYO keunikan, filosofi yang bersifat universal, serta
Sesuai Konvensi 2003 UNESCO, dalam Pasal 2, memiliki daya tular terhadap kehidupan masyarakat
Ayat 1 disebutkan bahwa warisan budaya tak benda Indonesia secara meluas (BBC, 2011).
meliputi segala praktek, representasi, ekspresi, Arif Rachman (www.unesco.org, 2014)
pengetahuan, keterampilan serta alat-alat, benda, menyebutkan:
artefak dan ruang-ruang budaya terkait dengannya yang “Yang pertama originilitas, yang kedua keunikan dan
Hardi Alunaza SD
Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo
dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa
91

yang ketiga apakah dia mempunyai nilai-nilai filosofi kriteria. Terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan
yang universal atau tidak, dan yang keempat apakah dia langkah-langkah yang disusun (UNESCO, 2011).
mempunyai daya tular ke masyarakat Indonesia secara Tari Saman Gayo yang berasal dari Daerah Gayo
meluas. Lalu yang kedua UNESCO juga harus Lues Aceh itu disahkan sebagai warisan budaya dunia
memastikan bahwa program-program yang diajukan itu dalam sidang UNESCO pada 24 November 2011 di
mempunyai program proteksi atau pelestarian dan Bali International Convention Center. Berkas nominasi
mempunyai program promosi, program yang sifatnya Tari Saman disusun secara teliti dan diajukan kepada
edukasi yang bisa ditangkap oleh generasi muda yang lain- UNESCO pada bulan Maret 2010 oleh pihak
lainnya.” Pemerintah Indonesia. Pengajuan berkas tersebut
setelah mendapatkan dukungan penuh dari
Terkait kriteria yang ditetapkan UNESCO, Indone- Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, Bupati
sia telah memenuhi untuk keempat kriteria tersebut: Gayo Lues, dan masyarakat Gayo. Setelah berkas
U.1 Elemen merupakan warisan budaya dunia yang diperiksa oleh Sekretaris UNESCO dan Pakar
bersifat asli dan diwariskan dari generasi ke generasi, Internasional untuk selanjutnya diajukan dalam sidang
memiliki filosofi sebagai penyambung kekerabatan, di Bali.
diciptakan oleh masyarakat dan kelompok untuk
menunjukkan identitas komunitas. Di dalamnya SOFT POWER DALAM DIPLOMASI TARI SAMAN GAYO
terdapat nilai-nilai ketuhanan, patriotisme, kekuatan, Bentuk soft power Indonesia adalah dengan
dan sejarah masyarakat Gayo Lues yang berkelanjutan. menekankan pada penguasaan terhadap bentuk-bentuk
U.2 Unsur ini membutuhkan perlindungan yang kekuatan nasional negara yang tidak terlihat seperti
mendesak. Karena memiliki risiko terhadap ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai moral (intangible
kelangsungan hidup, meskipun sudah ada upaya dari resources). Soft power merupakan kemampuan untuk
masyarakat, kelompok, individu, atau negara yang menarik dan mempengaruhi aktor lain untuk
bersangkutan. Dalam hal ini, negara-negara harus bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tidak melalui
memperlihatkan dan menjelaskan secara spesifik bahwa pemaksaan yang bersifat kekerasan. Kemampuan itu
unsur yang didaftarkan benar-benar membutuhkan sendiri diwujudkan oleh Indonesia dengan tiga cara
perlindungan dan unsur yang didaftarkan juga yaitu menarik, memikat, dan menjadikan milik, di
mempunyai kriteria yang unik. mana dalam hal ini adalah dengan menggunakan Tari
U.3 Langkah-langkah perlindungan yang diuraikan Saman sebagai soft power yang diaktualisasikan sebagai
dapat memungkinkan masyarakat, kelompok, atau kekuatan nasional Indonesia yang didasarkan pada
individu yang bersangkutan untuk melanjutkan nilai-nilai, ideologi dan ciri-ciri budaya yang secara
praktek dan transmisi unsur. Negara yang bersangkutan konkret dengan mendapatkan pengakuan dari
harus bisa menguraikan strategi pengamanan yang UNESCO. Sehingga dengan pengakuan tersebut,
koheren dan sistematis. Dengan anggaran dan jadwal Indonesia terlihat mampu menjaga dan melindungi
yang sesuai. Langkah-langkah ini juga harus bisa kekayaan budayanya dari gangguan budaya lain.
meningkatkan kapasitas dan memberikan pengetahuan Mendapatkan pengakuan akan Tari Saman Gayo
terhadap masyarakat. sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO
U.4 Unsur yang dinominasikan diikuti partisipasi untuk mengukuhkan identitas nasional bangsa
seluas mungkin masyarakat, kelompok, komunitas, merupakan bentuk soft power Republik Indonesia
atau individu yang bersangkutan dan dengan dalam mendekati bangsa lain, karena pentingnya
persetujuan bebas mereka, didahulukan dan menjaga dan melindungi budaya-budaya Indonesia
dinformasikan. Partisipasi dan keikutsertaan yang memiliki banyak sekali keragaman budaya
masyarakat merupakan bagian dasar bagi semua (UNESCO, 2009). Pemerintah Indonesia juga
92 JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
VOL. 4 EDISI 1 / APRIL 2015

menginginkan agar Tari Saman dapat dibawa menuju elemen tersebut dapat digunakan oleh Indonesia
masyarakat dunia secara meluas dan dapat dijadikan dalam menunjukkan identitas nasionalnya baik di
sebagai salah satu kekuatan dalam menunjukkan lingkungan domestik maupun di lingkup
identitas nasional akan bangsa yang memiliki internasional.
keanekaragaman budaya. Seperti yang disampaikan Munculnya globalisasi dapat menimbulkan konflik-
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat konflik, bentuk ketidakpedulian, serta masalah-
(Laksono, 2011: 2), dalam pidatonya pada pembukaan masalah lainnya. Sehingga pemerintah Indonesia
sidang komite ke-6 untuk Intangible Cultural Heritage menginginkan dapat mengatasi kesenjangan tersebut
under UNESCO: agar tidak meluas melalui Tari Saman. Karena Tari
“Indonesia and some of countries in the world are very Saman mempunyai nilai-nilai agama di dalam
rich with cultural heritage, both of tangible and intan- nyanyiannya, dan mempunyai arti kedamaian dalam
gible. We relize that cultural heritage is valuable and setiap syairnya (Salam, 2014). Maka pemerintah
informative for human being particulary in studying their Indonesia melihat adanya potensi Tari Saman yang
cultural diversity of the past. We are very pride with our dapat memperoleh hubungan dengan negara lain lebih
cultural heritage. It can be used to strengthen national baik.
identity. Moreover, every country are very pride if they have Pengembangan soft power juga cocok bagi politik
the World Intangible Cultural Heritage under UNESCO. bebas aktif yang Indonesia anut karena di sinilah letak
Therefore the World Intangible Cultural Heritage must be kekuatan diplomasi Republik Indonesia di masyarakat
safeguarded and developed in order to make them in good internasional yang lebih banyak ditentukan oleh
condition and can be utilized by next young generation..” berbagai prestasi, pesona, persuasi maupun
keanekaragaman budaya yang dimiliki dibandingkan
Pidato tersebut menunjukkan bahwa diakuinya Tari dengan faktor-faktor kekuatan militer. Bahwa
Saman yang merupakan warisan budaya Indonesia diplomasi yang dilakukan Indonesia adalah untuk
mampu menjadi sebuah kekuatan identitas bagi mengejar eksistensi negara di hadapan dunia melalui
Bangsa Indonesia. Di samping untuk tetap menjaga dimensi budaya yang merupakan keinginan hidup
budaya agar tidak punah, hal tersebut juga berguna untuk terus mempertahankan kekayaan budaya yang
untuk memperkuat identitas bangsa bahwa Tari Saman dimiliki Indonesia untuk tantangan perkembangan
merupakan budaya asli Indonesia sehingga diharapkan dan eksistensi identitas nasional bangsa.
mampu menjadi sebuah soft power bagi Indonesia. Soft power juga bisa digunakan sebagai sarana politik
Hal itu sejalan dengan konsep yang menjelaskan luar negeri oleh suatu bangsa. Dalam tulisan ini soft
bahwa budaya sebagai identitas suatu bangsa adalah power yang dimaksud adalah dengan diplomasi Tari
wujud soft power yang dimiliki oleh negara (Wibawarta, Saman Gayo yang merupakan seni, cara atau strategi
2012: 12). Maka, melestarikan Tari Saman dan budaya dalam menyampaikan kebijakan kepada wakil-wakil
lainnya merupakan hal yang penting bagi Indonesia negara lain demi memperjuangkan suatu kepentingan
untuk menunjukkan identitas nasional bangsa yaitu proses pengukuhan identitas nasional Indonesia.
terhadap negara lain dalam percaturan dunia Soft power sebagai instrumen politik luar negeri juga
internasional. mengalami perkembangan dari bentuk yang tradisional
Pemerintah Indonesia ingin Tari Saman bisa dilihat dengan menggunakan ancaman menjadi diplomasi
di dunia internasional, dan menimbulkan citra positif yang lebih modern dengan pendekatan yang lebih
terhadap budaya-budaya Indonesia. Dengan diakuinya lembut dan bersifat persuasif yakni dengan
Tari Saman oleh UNESCO, secara jelas menunjukkan menggunakan soft power (Ayu Riska, 2012: 22).
kepada dunia internasional bahwa Tari Saman Gayo Ada tiga sumber utama dalam soft power sebagai
adalah warisan budaya asli Indonesia. Sehingga, sarana politik luar negeri yakni, daya tarik budayanya,
Hardi Alunaza SD
Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo
dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa
93

nilai politik dan kebijakan luar negerinya. Budaya strategi yaitu dengan melakukan diplomasi total. Di
adalah seperangkat nilai dan bentuk praktek dalam mana diplomasi tersebut tidak hanya melibatkan
menciptakan makna terhadap suatu masyarakat yang Pemerintah Indonesia saja secara umum, tetapi juga
mana bentuk budaya itu sendiri dapat berupa seni melibatkan seluruh komponen masyarakat Indonesia
artistik, pendidikan, bahasa kesusastraan, hingga yang tergabung dalam satu sinergi untuk
budaya dalam bentuk hiburan untuk masyarakat memperjuangkan Tari Saman sebagai suatu identitas
umum (musik, tarian, film). Kebudayaan suatu bangsa bangsa Indonesia yang tercermin melalui dimensi
mengandung nilai-nilai yang universal dan kebijakan budaya.
mempromosikan nilai-nilainya yang memiliki daya Arti diplomasi total yang penulis sebutkan bahwa
tarik bagi pihak lain dapat meningkatkan popularitas Pemerintah Indonesia sebagai ujung tombak yang
suatu negara karena daya tarik yang dibentuk melalui memperjuangkan keterlibatan seluruh stakeholder dalam
budaya tersebut (Joseph Nye. 2004: 5). diplomasi Tari Saman. Hal itu tercermin dari
Tari Saman Gayo yang menjadi kepentingan perjuangan para komunitas Tari Saman yang ada di
penunjukan identitas bangsa karena kepentingan ini Gayo Lues, mereka menyampaikan kepada Pemerintah
lebih kepada perlindungan suatu budaya yang Gayo Lues, kemudian Pemerintah Daerah tersebut,
terancam punah, yang pada dasarnya budaya Indonesia Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri
ini sangat berarti bagi masyarakat Indonesia, untuk melakukan pengajuan proposal kepada UNESCO
dilestarikan dan menjadi suatu warisan budaya pada hingga Tari Saman masuk sebagai nominasi salah satu
generasi-generasi muda agar tidak punah. Sehingga budaya yang membutuhkan pengakuan dan
kepentingan ini berarti bahwa dengan adanya perlindungan dari pihak UNESCO.
diplomasi budaya Indonesia melalui Tari Saman Gayo, Keberhasilan diplomasi Tari Saman bukan hanya
diharapkan adanya kesadaran generasi muda dan warga tergantung upaya pemerintah tetapi juga semua
Indonesia termasuk pemerintah untuk masyarakat Republik Indonesia. Hal itu juga sesuai
mempertahankan, menjaga, dan melestarikan budaya dengan kriteria warisan budaya tak benda dari
bangsa. UNESCO, di mana pada kriteria keempat disebutkan
Bentuk kebijakan Indonesia dalam melakukan bahwa keterlibatan masyarakat, komunitas, atau
diplomasi dengan menggunakan elemen budaya individu sangat berpengaruh dalam memenuhi kriteria
tercermin dari cara yang ditunjukkan Kementrian Luar yang telah disebutkan.
Negeri Republik Indonesia dalam berdiplomasi untuk Upaya menjadikan Tari Saman sebagai warisan
mendapatkan pengakuan UNESCO atas Tari Saman budaya tak benda milik Indonesia, dibutuhkan adanya
Gayo sebagai warisan budaya dunia tak benda. Setelah kerja sama, dukungan, serta komitmen dari semua
mendapatkan pengakuan dari UNESCO, Indonesia elemen yang terlibat, di mana dalam penelitian ini
juga tetap memperjuangkan melalui berbagai cara yang diutamakan adalah adanya komitmen masyarakat
untuk mempertahankan eksistensi Tari Saman Gayo. Gayo Lues, komunitas Tari Saman, dan Pemerintah
Mulai dari pengadaan Saman Summit pada tahun Indonesia. Sebagaimana disebutkan dalam bab
2012, kemudian pembentukan komunitas dan sebelumnya bahwa berdasarkan kriteria budaya tak
penampilan Tari Saman di luar negeri, hingga adanya benda nomor 4, yang menyatakan bahwa perlu adanya
kebijakan untuk memasukkan Tari Saman Gayo dalam keterlibatan dengan individu, masyarakat, komunitas,
kurikulum pendidikan. Semua langkah itu dilakukan dan pemerintah dalam langkah dan strategi dalam
Indonesia untuk menjaga eksistensi dan pelestarian memperoleh pengakuan UNESCO. Kelayakan
Tari Saman. nominasi diakui sebagai sebuah warisan budaya
Menurut analisis peneliti, dalam memperoleh tergantung dari sebagian besar komitmen kelompok,
pengakuan dari UNESCO, Indonesia melakukan komunitas dan masyarakat.
94 JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
VOL. 4 EDISI 1 / APRIL 2015

Pada penelitian ini, penulis menunjukkan bahwa komunitas Tari Saman dengan beberapa alasan yang
masyarakat dan komunitas Tari Saman memiliki sudah dijelaskan sebelumnya. Komunitas Tari Saman
komitmen dan berupaya untuk menjaga kelestarian meminta dukungan dan bekerja sama dengan
Tari Saman. Seperti yang disebutkan dalam deklarasi pemerintah Gayo Lues agar bisa mendapatkan bantuan
penggemar budaya Tari Saman: serta dukungan dari pemerintahan Indonesia untuk
“Kami, para pelatih, pemain dan penggemar dari menjadikan Tari Saman sebagai warisan budaya dunia
warisan budaya Tari Saman, negara kami menghormati asli Indonesia.
dan menghargai tertinggi untuk para pendahulu kita yang Perwujudan misi untuk menjadikan Tari Saman
telah menciptakan dan mengembangkan gerakan, ayat sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia sudah
dinyanyikan, dan motif kostum Tari Saman, bersama dilakukan oleh komunitas Tari Saman dengan
dengan nilai-nilai budaya yang terkait dengan mereka, menampilkan Tari Saman di luar negeri sebelum
dan melewati mereka ke diri kita sebagai warisan budaya. adanya pengakuan dari UNESCO. Tari Saman dipilih
Kami dengan ini menyatakan tekad kita untuk sebagai nominasi daftar warisan tak benda karena
menghormati satu sama lain dan bekerja sama untuk mengingat tarian asal Aceh itu memang dinilai
menjaga dan mengembangkan budaya Tari Saman membutuhkan perlindungan dan paling siap dengan
sebagai salah satu elemen dari warisan budaya bangsa berkas-berkas dan file nominasi. Karena untuk
Indonesia.” (UNESCO, 2011: 14) menghindari kepunahan dan klaim dari bangsa lain,
maka perlu adanya pengakuan, pelestarian,
Melalui pernyataan tersebut, terlihat bahwa pengembangan serta promosi. Dukungan yang
terdapat adanya kemauan atau komitmen dari diberikan pemerintah adalah dengan memberikan
masyarakat Gayo Lues dan Komunitas Tari Saman bantuan sebesar sepuluh juta dolar Amerika guna
untuk berusaha melestarikan Tari Saman melalui menjaga, mendukung kegiatan identifikasi budaya,
pendaftaran dan pengakuan UNESCO atas Tari melestarikan, dan mengembangkan budaya Tari
Saman Gayo sebagai warisan budaya dunia tak benda. Saman.
Selain itu, adanya kerja sama antara Pemerintah Untuk mendaftarkan Tari Saman ke UNESCO
Daerah dan Pemerintah Pusat dalam pengajuan Tari sebagai nominasi warisan budaya tak benda harus
Saman Gayo ke UNESCO dalam menjaga keberadaan memenuhi formulir serta kriteria-kriteria yang harus
budaya Indonesia untuk mendukung eksistensi telah ditentukan oleh UNESCO. Untuk memenuhi
identitas bangsa Indonesia melalui manifestasi nilai- hal-hal tersebut, Kementrian Budaya dan Pariwisata
nilai budaya yang memiliki filosofi tinggi. membentuk tim dan melakukan observasi lapangan di
daerah Gayo Lues serta daerah Provinsi Aceh
PRAKTEK DAN HAMBATAN DIPLOMASI TARI SAMAN GAYO sekitarnya pada bulan Februari 2009 (UNESCO,
Dalam proses menjadikan Tari Saman Gayo sebagai 2011). Kesulitan yang dialami adalah daerah Gayo
nominasi warisan budaya tak benda, hingga pada Lues berada di daerah pegunungan dan daerah sangat
akhirnya memperoleh pengakuan sebagai warisan sulit untuk dijangkau. Transportasi dan medan untuk
budaya tak benda oleh UNESCO, ada langkah-langkah menjangkau ke daerah Gayo Lues cukup sulit, sehingga
diplomasi untuk mencapainya. Namun terdapat juga ini menjadi salah satu kendala bagi para tim observasi.
hambatan-hambatan dalam proses menjadikan Tari Sedangkan adanya batas waktu untu menyerahkan
Saman sebagai warisan budaya tak benda. Pada bagian file formulir untuk diserahkan kepada sekretariat,
ini penulis akan menganalisa praktek dan hambatan ditambah file formulir juga harus disertakan oleh video
proses diplomasi Tari Saman Gayo. dan foto. Sehingga harus ada tambahan waktu untuk
Awal mula inisiatif untuk mendaftarkan Tari Saman membuat video Tari Saman dalam waktu 10 menit.
sebagai warisan budaya tak benda datang dari Dalam video yang berdurasi 10 menit, tim beserta
Hardi Alunaza SD
Analisa Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Tari Saman Gayo
dalam Mengukuhkan Identitas Nasional Bangsa
95

masyarakat Gayo Lues juga harus bisa menjelaskan KESIMPULAN


semuanya. Hambatan selanjutnya adalah karena kantor Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia untuk
budaya yang menyimpan file-file Tari Saman sudah mendapatkan pengakuan Tari Saman Gayo dari
tidak ditemukan karena adanya bencana tsunami pada UNESCO merupakan suatu cara untuk dapat
Desember tahun 2004. melindungi eksistensi Tari Saman Gayo dari
Setelah melakukan observasi lapangan, Pemerintah kepunahan serta menjadi semangat dalam
Daerah melalui tim dari Kementrian Budaya dan menumbuhkan rasa cinta tanah air sekaligus sebagai
Pariwisata harus membuat file nominasi ke dalam pengukuhan bagi identitas bangsa Indonesia yang kaya
bahasa inggris. Hal yang paling menyulitkan untuk akan budaya agar mampu menjaga hubungan baik
membuat file formulir ini adalah Tari Saman harus dengan negara lain dan menghindari klaim dari negara
dijelaskan secara jelas, namun singkat. Sebelum file tetangga.
formulir ini diberikan kepada Duta Besar Republik Mendapatkan pengakuan akan Tari Saman Gayo
Indonesia di Paris dan akan diserahkan kepada sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO
sekretariat UNESCO, tim dari Kementrian Budaya untuk mengukuhkan identitas nasional bangsa
dan Pariwisata mengadakan sidang verifikasi bersama merupakan bentuk soft power Republik Indonesia
masyarakat Gayo Lues, para komunitas Tari Saman, dalam mendekati bangsa lain, karena pentingnya
serta perwakilan masyarakat dari beberapa daerah menjaga dan melindungi budaya-budaya Indonesia
Aceh. yang memiliki banyak sekali keragaman budaya.
Hal yang menjadi kendala dalam memperoleh Tari Dengan memanfaatkan dimensi budaya, Indonesia
Saman sebagai warisan budaya tak benda adalah melakukan diplomasi untuk menunjukkan soft power
masalah waktu, adanya batasan waktu untuk sekaligus sebagai satu proses dalam menunjukkan
pengumpulan file formulir. Sementara itu dalam identitas nasional bangsa.
observasi lapangan cukup memakan waktu yang lama,
ditambah dengan pembuatan video, dan membuat file BIBLIOGRAFI
formulir dengan bahasa inggris. Kementrian Budaya Bambang Wibawarta. 2012. Transformasi Budaya Membangun
Manusia Indonesia Berkesadaran Ilmu Pengetahuan, Bandung: ITB.
dan Pariwisata Republik Indonesia memang sangat
Busrizalti. 2013. Negara Kesatuan, HAM & Demokrasi serta Ketahanan
hati-hati dalam pengisian file formulir ini karena harus Nasional, Yogyakarta: Total Media.
bisa menjelaskan alasan-alasan mengapa Tari Saman ini Nye, Joseph. 2004. Soft Power Means to Success in World Politics,
New York: Public Affairs.
ingin didaftarkan menjadi warisan budaya tak benda,
Perwita, Agung. 2011. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,
nilai-nilai filosofis Tari Saman, dan kebutuhan- Bandung: Rosdakarya.
kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan Rudy, May. 2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-
Tari Saman. masalah Global, Bandung: Refika Aditama.
Srijanti, et al. 2008. Etika Berwarga Negara Jilid 2, Jakarta: Salemba
Tulisan ini hanya ingin menegaskan bahwa Empat
diplomasi budaya Indonesia melalui Tari Saman Gayo Hendrastomo, Grendi. 2007. Nasionalisme VS Globalisasi, Hilangnya
adalah salah satu bentuk soft power yang digunakan Semangat Kebangsaan. Jurnal Dimensia, Vol. 1 No.1
Manuaba, Putera. 1999. Budaya Daerah dan Jati Diri Bangsa:
pemerintah Indonesia untuk bisa mengukuhkan
Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah
identitas nasional bangsa. Hasil penjelasan mengenai dan Globalisasi, Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Th XII, No. 4
praktek dan hambatan dalam proses diplomasi Indo- Adi, Putra Riski. 2011. Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam
nesia dalam tulisan ini bisa saja mengalami perbedaan memperoleh pengakuan Batik dari Unesco, Universitas
Muhammadiyah Malang.
jika ditulis oleh peneliti lain yang melihat dari sudut Ayu, Rizka. 2012. Soft Diplomacy Korea Selatan, Universitas
pandang berbeda. Hasanuddin.
Declaration of Saman Culture dalam UNESCO. Convention: Saman
Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding List-2011.
Ringkasan Eksekutif Laporan Dunia UNESCO. 2009. Berinvestasi dalam
96 JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL
VOL. 4 EDISI 1 / APRIL 2015

Keanekaragaman Budaya dan Dialog Antar budaya.


UNESCO. Convention: Saman Dance (Indonesia) Urgent Safeguarding
List-2011
Antaranews. 2007. Malaysia klaim 7 budaya Indonesia
(antaranews.com, diakses 02 Desember 2013)
UNESCO. Substance Programming Report CAP Thematic Outline:
Protecting, conserving and safeguarding cultural heritage (http://
unesco.org, diakses 10 Februari 2013)
BBC Indonesia. 2011. Unesco Tetapkan Tari Saman sebagai Budaya
Dunia, (www.bbc.co.uk, diakses 10 Februari 2014)

Anda mungkin juga menyukai