Anda di halaman 1dari 4

Ilmu komunikasi

EKA HIDAYAT
050626793
1.Media komunikasi tradisional yang ada di tiap daerah sangat beragam dan memiliki khasnya
masing-masing. Sebutkan beberapa media komunikasi tradisional yang dimanfaatkan masyarakat
dimasa lalu. Jelaskan dan berilah contoh

Sunan Giri atau Raden Paku memilih jalur pendidikan dan kebudayaan dalam
menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Beliau merupakan murid dari Sunan Ampel yang
memulai dakwahnya di wilayah Gresik.
Pada buku yang berjudul Atlas Wali Songo (2012), dikutip dalam Babad Tanah
Jawi bahwa Raden Paku bersama Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang, putra dari
Sunan Ampel pernah berencana untuk pergi berhaji dan menuntut ilmu ke Mekkah.
Namun, mereka bertemu dengan ayah kandung Raden Paku, yaitu Maulana Ishaq, ketika
perjalanan mereka sampai di Malaka. Ayah Raden Paku menasihati keduanya untuk kembali
ke Pulau Jawa karena mereka lebih dibutuhkan untuk menyiarkan agama Islam di sana.
Nasihat tersebut dipatuhi dan mereka pun membatalkan niatnya untuk pergi ke Mekkah.
Dalam perjalanan pulang ke Tanah Jawa, Raden Paku dibekali segumpal tanah dan dua
orang abdi bernama Syaikh Koja dan Syaikh Grigis.
Setibanya di Jawa, Raden Paku mencari tanah yang serupa dengan segumpal tanah yang
diberikan ayahnya. Setelah menemukan sebidang tanah di perbukitan, Raden Paku
membangun pesantren yang kemudian dikenal dengan nama Giri Kedaton.
Sejak saat itu Raden Paku dijuluki sebagai Sunan Giri, yang artinya adalah susuhan atau
guru suci yang bermukim di perbukitan Giri.
Sunan Giri memanfaatkan seni pertunjukan sebagai media menyebarkan Islam melalui
pendidikan yang dipertunjukkan di Giri Keraton, pesantren miliknya yang terletak di
perbukitan Giri. Ia menyelipkan pedoman hidup yang diambil dari ajaran Islam melalui seni
pertunjukkan tersebut.
Walaupun sudah memiliki pesantren, Sunan Giri tetap menyiarkan ajaran Islam secara
tatap muka dengan mendatangi masyarakat satu persatu. Ia baru menyiarkan dakwah kepada
kumpulan masyarakat setelah mereka menerima kehadirannya.
Cara Sunan Giri dalam mengumpulkan masyarakat adalah dengan mengadakan
pertunjukkan kesenian atau acara selamatan. Dalam perkumpulan tersebut, secara tidak
langsung Sunan Giri menyelipkan ajaran Islam di dalamnya. Salah satu contohnya adalah
pertunjukkan wayang dengan isi cerita bernuansa Islam.
Selain itu, Sunan Giri juga mengenalkan agama Islam kepada anak-anak dengan
menciptakanbermacam permainan seperti Jelungan, Jamuran, dan Gendi Gerit. Adapun
permainan dalam bentuk lagu seperti Cublak-Cublak Suwang yang masih terkenal hingga
saat ini.
Tantangan yang dihadapi oleh komunikasi tradisional adalah minimnya peran dan perhatian
[Pemerintah sehingga sering terjadi produk-produk budaya yang kita miliki justru diklaim menjadi
milik negara lain. Jelaskan dan berilah contoh.

Setiap Bangsa atau negara memiliki berbagai kebudayaan yang menjadi ciri khas ataupun
identitas bagi bangsa tersebut. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa kebanyakan lebih dari satu
jenis. Apabila bangsa tersebut tidak melestarikan budayanya dengan baik dan benar maka
seringkali menimbulkan masalah pengklaima budaya, yaitu mengakui kebudayaan dari bangsa
lain. Pengeklaiman budaya dapat terjadi karena negara itu sendiri, tidak adanya pengaturan
berupa pasal yang tertulis yang dapat melindungi kebudayaan tersebut. Apabila terjadi
pelanggaran peraturan tersebut maka akan dikenakan sanksi. Rendahnya inisiatif dari pemerintah
untuk mendaftarkan dan juga mematenkan kebudayaan secara internasional, apabila pemerintah
melakukan hal tersebut maka kebudayaan negara dan bangsa akan dikenal oleh bangsa-bangsa
lain bahwa kebudayaan yang dikenalkan merupakan identitas dari bangsa tersebut. Pemerintah
tidak hanya harus melakukan pendaftaran tersebut, pemerintah juga perlu melestarikan
kebudayaan negaranya.Tidak hanya itu, pengklaiman kebudayaan yang dilakukan oleh negara
lain juga dapat terjadi karena masyaratkatnya sendiri, yaitu terdapat beberapa masyarakat yang
kurang memiliki kesadaran dalam melestarikan budaya dari negaranya sendiri. Mereka
beranggapan bahwa kebudayaan dalam negaranya itu salah hal yang ketinggalan zaman. Hal kecil
seperti itu dapat mendatangkan dampak yang cukup besar seperti hilangnya cinta terhadap
kebudayaan negara sendiri.
Pengklaiman kebudayaan seringkali terjadi di Indonesia, ada beberapa budaya milik Indonesia
yang di klaim oleh negara lain, beberapa diantaranya yaitu Reog Ponorogo dan batik yang di
klaim oleh Malaysia, kemudian ada juga pengklaiman yang sudah dipatenkan oleh negara
tersebut yaitu seperti Kopi Gayo diklaim oleh Amerika dan Kopi Toraja diklaim oleh jepang.
Pengklaiman kebudayan dapat dihindari jika adanya pelestarian, pemeliharaan dan juga
perlindungan yang perlu dilakukan oleh negara. Pemerintah harus bertindak tegas dalam
melindungi budaya-budaya yang dimiliki oleh negaranya. Tidak hanya pemerintah namun
masyarakat juga memiliki peran yaitu, harus melestarikan budaya-budaya yang dimiliki oleh
negaranya. Pelesatarian budaya yang dilakukan oleh masyarakat dapat dilakukan dengan
memanfaatkan media sosial, karena media sosial memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga
dapat dikenal oleh banyak orang dan mereka dapat menilai bahwa budaya tersebut merupakan
milik dari negara tersebut.
bahwa pengklaiman budaya oleh negara lain merupakan salah satu tantangan identitas bangsa
Indonesia. Dikutip dari Ebook Pendidikan Kewarganegaraan Dikti, bahwa identitas suatu bangsa
dibagi menjadi dua, yakni identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007; Winarno, 2013). Identitas
primer / etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya identitas sekunder, identitas primer dapat
meliputi keberagaman budaya etnis yang dikembangkan agar memberi sumbangan bagi
pembentukan budaya nasional dan akhirnya menjadi identitas nasional. Sedangkan identitas
sekunder adalah identitas yang dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama.

Di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, mengatur mengenai budaya
tradisional, khususnya dalam Pasal 38 ayat 2, yakni :
(2) Negara wajib menginventarisasi, menjaga, dan memelihara ekspresi budaya tradisional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Namun pada kenyataannnya, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 mengenai Hak Cipta dalam
pelaksanaannya belum mencukupi kebutuhan masyarakat akan perlunya perlindungan budaya di
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu berinisiatif untuk berupaya dalam melindungi
budaya, yakni dengan peraturan daerah terkait budaya daerah tersebut serta mendaftarkan budaya
ke UNESCO.

Peraturan daerah terkait perlindungan budaya sangat penting, mengingat daerah sebagai
"pengembang" budaya tradisional, sehingga antara pemerintah daerah, baik provinsi maupun
kabupaten/kota perlu bekerjasama memegang tugas dan fungsi penting dalam perlindungan dan
pemanfaatannya. Contoh kasus pada Pemerintah Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta telah
memiliki regulasi yang telah mengatur mengenai budaya tradisional yang berasal dari Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pengaturan tersebut adalah Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2017 tentang Penggunaan Merek Jogjamark, 100% Jogja dan Jogja
Tradition Sebagai Co Branding Produk Daerah. Adanya Peraturan Gubernur tersebut dapat
memberikan landasan hukum terhadap pentingnya perlindungan dan pengelolaan warisan budaya
di Yogyakarta

Sedangkan di tingkat internasional, perlunya pemerintah berupaya agar budaya dapat diakui oleh
UNESCO. UNESCO memilih World Heritage Centre bertugas mendokumentasikan dan
mengakui sejumlah kebudayaan di seluruh dunia sebagai warisan budaya dunia. Dengan
pengakuan dari UNESCO, maka budaya Indonesia sebagai identitas bangsa akan diakui oleh
dunia, dan tidak lagi diakui negara lain.

Sumber :
1) Perlindungan Hukum Terhadap Kebudayaan Melalui World Heritage Centre UNESCO
(Dyah Permata Budi Asri,2018)
2) Ebook Pendidikan Kewarganegaraan Dikti

Anda mungkin juga menyukai