NIM 2201002
Prinsip merupakan sebuah dasar atau awal dari informasi yang dianggap sebagai kebenaran baik
secara umum ataupun individu. Prinsip dijadikan juga sebagai pedoman. Komunikasi adalah
proses tukar menukar informasi ataupun pesan antar individu atau kelompok. Sedangkan
kesehatan adalah keadaan tubuh, jiwa, sosial dan ekonomi seseorang yang berada dalam kondisi
baik, sejahtera, aman sentosa.
Dari pengertian tersebut, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa prinsip komunikasi
kesehatan adalah sebuah dasar yang digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai
keadaan ataupun kondisi seseorang.
Apa sajakah Prinsip – prinsip komunikasi Kesehatan tersebut?
5. Etika penyampaian
Prinsip komunikasi kesehatan yang selanjutnya adalah etika penyampaian informasi,
baik secara langsung, melalui perantara atau menggunakan Macam-macam Media
Komunikasi.
Contohnya adalah :
Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, maka utamakan sopan santun, pemilihan
kata yang tidak menggangu perasaan hingga kepada intonasi suara yang lembut.
6. Penempatan diri
Prinsip komunikasi kesehatan yang berikutnya adalah penempatan diri. Penempatan
diri,secara tidak langsung akan memaksa penyampai informasi atau penerima informasi
untuk dapat menempatkan dirinya pada tempat yang benar. Tujuannya adalah untuk
meminimalisir salah tafsir bagi orang yang mendengar informasi tersebut
Contohnya adalah :
Tenaga kesehatan harus mampu menempatkan dirinya dalam berbagai situasi, misalnya
pada keluarga yang sedang berduka, atau pada keluarga dengan situasi bahagia dan pada
situasi keluarga kaya atau keluarga tidak mampu.
7. Kesempatan
Komunikasi kesehatan yang terjadi, tidak terlepas dari berbagai kesempatan yang ada
seperti waktu, hari, tempat atau dengan siapa komunikasi tersebut berlangsung. Oleh
sebab itu,pemberi informasi pada komunikasi kesehatan harus mampu melihat, memilih
berbagai kesempatan yang ada dan menentukannya secepat mungkin kapan informasi
tersebut akan disampaikan.
Contohnya :
Ketika akan melakukan komunikasi kesehatan sebagai bagian dari sosialisasi atau
penyuluhan, maka pemberi informasi harus mampu untuk memilih tempat dan waktu
pelaksanaan, serta mampu untuk menentukan materi yang akan dibawakan.
8. Pertimbangkan Efek
Komunikasi kesehatan yang dilakukan juga harus mampu untuk mempertimbangkan
efekyang akan muncul setelah komunikasi terjadi. Caranya adalah dengan menyusun kata
– katadengan baik dan memprediksi efek atau apa hasil yang mungkin saja akan terjadi
terkaitdengan informasi yang diucapkan. Ketika pemberi informasi dapat memprediksi
dan mempertimbangkan efek yang akan terjadi.
Contohnya adalah :
Ketika melakukan penyuluhan demam berdarah yang diselingi dengan penjualan
obatpencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah. Efek yang
terjadiadalah, masyarakat hanya mau mendengar penyuluhan tapi tidak membeli obat
pencegah nyamuk atau masyarakat hanya sedikit yang membeli obat pencegah
nyamuk.
9. Tahap komunikasi
komunikasi kesehatan juga harus dipertimbangkan dengan baik, mulai dari pemilihan
kata, penyampaian kata, kritik atau saran,pesan – pesan atau himbauan hingga kepada
kesimpulan dan pemberian motivasi atau semangat.
Contohnya adalah :
Ketika menyampaikan informasi pesan terhadap peserta usia muda atau anak – anak,
maka buatlah tempat komunikasi semenarik dan seunik mungkin serta buatlah metode
penyampaian informasi yang mudah dimengerti oleh anak – anak.
10. Sosial – Budaya
Ketika komunikasi Kesehatan dilakukan kepada masyarakat dengan berbagai berlatar
belakang mulai dari tingkat sosial, budaya bahkan kepercayaan, cenderung lebih sulit
untuk dilakukan dari pada komunikasi kesehatan dengan latar belakang yang hampir
sama.