Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN PROMOSI KESEHATAN

DOSEN : IBU LINDAWATI TAMPUBOLON,S.Kep,.NS,.M.Kep

KELOMPOK 5 :

1. AFRIS TAMALA AMBARITA (042021001)


2. ENRI RILESTY SITANGGANG (042021003)
3. HOTMA ROSARI HASUGIAN (042021008)
4. ROSDIYANTI SINAGA (042021012)
5. SRI DEWI HARTATI GINTING (042021013)
6. Sr. EMERLINDA MANEK

A. KOMUNIKASI DAN ADVOKASI DALAM PROMKES


1. Komunikasi

Komunikasi Kesehatan merupakan sebuah proses pertukaran atau penyampaian informasi atau pesan
yang berhubungan dengan kesehatan. Biasanya, komunikasi ini dilakukan oleh dokter atau perawat
kepada pasien, pasien dengan dokter atau perawat, bahkan bisa juga dilakukan oleh orang tua kepada
anaknya. Komunikasi ini, dapat pula kita temui pada tempat atau area kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, tempat praktek dokter, dan tempat-tempat lain yang berhubungan dengan kesehatan. Ketika
melakukan komunikasi kesehatan dengan dokter maupun perawat,

komunikasi ini sering kali menggunakan Teknik Komunikasi Terapeutik ataupun Teknik Komunikasi


Persuasif. Ini terjadi karena, komunikasi kesehatan memiliki kemiripan dengan Komunikasi Terapeutik
dalam Keperawatan.

Beberapa kemiripan tersebut diantaranya adalah Karakteristik Komunikasi Terapeutik yang mirip dengan


karakteristik komunikasi kesehatan hingga Komponen Komunikasi Terapeutik yang mirip dengan Unsur-
unsur Komunikasi Kesehatan.

Beberapa unsur tersebut adalah :

.1.Sumber atau komunikator

2.Penerima atau komunikan

3.Pesan atau Informasi

4.Media atau alat penyampaian

5.Pengaruh atau efek yang ditimbulkan

6.Feed back atau umpan balik

7.Lingkungan komunikasi hingga gangguan komunikasi


Peran Komunikasi dalam Promkes :
1. Mempengaruhi, mengajak, serta
merubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan ke arah yang lebih
Baik
2. Mempengaruhi sikap, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang
kesemuanya berperan sebagai pedoman dalam perubahan prilaku hidup sehat
3.Mempermudah masyarakat mengenai persepsi hidup sehat

Seiring perkembangan jaman, komunikasi kesehatan juga dapat kita temui ketika kita membaca
sebuah tulisan atau artikel kesehatan secara online. Penyebaran informasi kesehatan melalui media
online sekarang ini juga didukung oleh begitu pesatnya perkembangan teknologi, sehingga dimana saja
dan kapan saja kita dapat membaca informasi kesehatan tanpa harus menghubungi dokter ataupun
perawat. Meskipun disebarkan dan diinformasikan melalui berbagai media seperti media online,
komunikasi kesehatan tidaklah boleh melupakan Konsep Moral dalam Komunikasi Keperawatan, karena
konsep ini sangat berhubungan dengan prinsip komunikasi kesehatan

2. Advokasi
PENGERTIAN
. Advokasi berasal dari kata advocate, yang berarti pembelaan, atau anjuran terhadap suatu
masalah atau kasus. • WHO (1989) WHO : “advocacy is a combination on individual and social
action design to gain political commitment, policy support, social acceptance and systems
support for particular health goal or programme (WHO,1989). • Menurut Johns Hopkins (1990)
advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk
komunikasi persuasi

• Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan


masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi
Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :1).Advocacy,2).Social
support,3).Empowerment.

Menurut Ottawa Charter for Health Promotion (1986)


• Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.
• Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil
kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah
maupun swasta.
Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting, sehingga komunikasi dalam rangka advokasi
kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi efektif.Kiatkiatnya antara lain sebagai
berikut :
▫ Jelas ( clear )
▫ Benar ( correct )
▫ Konkret ( concrete )
▫ Lengkap ( complete )
▫ Ringkas ( concise )
▫ Meyakinkan ( Convince )
▫ Konstekstual ( contexual )
▫ Berani ( courage )
▫ Hati –hati ( coutious )
▫ Sopan ( courteous )

PRINSIP DASAR ADVOKASI


Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan
persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan
kepada para pemimpin institusi.

TUJUAN ADVOKASI
1. Adanya Komitmen dan dukungan : •Kebijakan, •Sumber daya, •Kemudahan, •Keikutsertaan
•dll
2. Adanya ketertarikan utk mengatasi masalah.
3. Adanya pemahaman/ kesadaran thd masalah.
4. Adanya Tindak lanjut kegiatan
5. Adanya kemauan/ kepedulian = alternatif solusi
6. Adanya tindakan nyata : solusi masalah

ADVOKASI PEMBANGUNAN KESEHATAN

Tujuan :

1. Agar kesehatan menjadi arus utama pembangunan nasional

2. Agar pembangunan kesehatan tidak lagi dianggap sebagai sektor pinggir

3. Agar sektor kesehatan tidak dianggap sebagai sektor yang hanya menghabiskan anggaran

4. Agar sektor kesehatan tidak dijadikan penghasil PAD

5. Implementasi dari Health for All

B. PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip merupakan sebuah dasar atau awal dari informasi yang dianggap sebagai kebenaran baik secara
umum ataupun individu. Prinsip dijadikan juga sebagai pedoman. Komunikasi adalah proses tukar
menukar informasi ataupun pesan antar individu atau kelompok. Sedangkan kesehatan adalah keadaan
tubuh, jiwa, sosial dan ekonomi seseorang yang berada dalam kondisi baik, sejahtera, aman sentosa.

Dari pengertian tersebut, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa prinsip komunikasi kesehatan adalah
sebuah dasar yang digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai keadaan ataupun kondisi
seseorang. Apa sajakah Prinsip – prinsip komunikasi kesehatan tersebut?

1. Informasi benar, valid dan dapat dipertanggung jawabkan


Prinsip komunikasi kesehatan yang paling dasar dan paling penting adalah informasi yang disebarkan
haruslah benar adanya, tidak ditambah atau dikurangi dan dapat dipertanggung jawabkan. Kenapa?
karena komunikasi kesehatan memiliki fungsi utama untuk menyebarkan informasi mengenai kesehatan
yang tidak jarang akan membahas kondisi kesehatan seseorang, obat-obatan, hingga dosis pemakaian
obat. Atas dasar itulah, komunikasi kesehatan yang dilakukan tidak boleh mengandung kebohongan dan
informasi palsu.

Contohnya adalah :

 Ketika AA berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatannya, maka dokter harus menjawab setiap
pertanyaan AA dengan jujur, benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Ketika komunikasi kesehatan menggunakan media Komunikasi Online, maka segala informasi yang
disebarkan haruslah dapat dipertanggung jawabkan, karena mungkin saja ketika seseorang membaca
informasi tersebut, maka orang tersebut akan mengikutinya.

2. Komunikasi adalah penyampaian informasi dengan simbol


Komunikasi merupakan sebuah simbol yang digunakan untuk memberikan dan menyebarkan informasi.
Prinsip yang satu ini akan menuntun orang-orang dibidang kesehatan untuk sanggup dan mampu
menggunakan berbagai simbol yang ada, seperti kata-kata, gestur tubuh, perilaku, mimik wajah, hingga
penggunaan alat bantu komunikasi lainnya. Dengan prinsip ini pula, komunikasi kesehatan akan mampu
dilakukan meskipun informasi yang dibahas adalah mengenai kondisi kesehatan seseorang yang buruk
atau tidak tertolong dan lain sebagainya.

Contohnya adalah :

 Ketika AA meninggal sewaktu tindakan operasi, dan ketika dokter keluar ruangan dengan wajah sedih
serta intonasi suara yang sangat halus, maka keluarga AA akan mengetahui bahwa AA sudah meninggal.
 Ketika membahas kesehatan seseorang, maka intonasi suara yang dikeluarkan oleh penyampai
informasi haruslah lemah lembut, agar penerima informasi dapat menerima informasi tersebut meskipun
informasi tersebut adalah informasi yang mengandung kesedihan.

[AdSense-B]

3. Perilaku mempengaruhi komunikasi


Perilaku seseorang yang bertindak dalam menyampaikan pesan kesehatan, haruslah mencerminkan
sikap dan perilaku orang – orang yang peduli dengan kesehatan. Perilaku yang baik adalah salah
satu Cara Mengatasi Kesalahan Persepsi atau tanggapan yang salah dari penerima informasi. Oleh
sebab itu, pemberi informasi haruslah dapat menjadi contoh atau panutan dari penerima informasi.
Perilaku penyampai informasi juga akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan
komunikasi yang sedang dilakukan.

Contohnya adalah :
 Ketika AA memberikan informasi kesehatan mengenai bahaya merokok kepada orang banyak pada
sebuah seminar, tapi tidak lama seminar berlangsung atau sebelum peserta seminar pergi, AA malah
merokok. Tentunya, peserta seminar akan menjadi tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh AA.

4. Hubungan atau ikatan


Kesehatan tidaklah menjadi hal utama yang diperhatikan oleh orang banyak, terutama yang
kehidupannya memiliki jadwal yang padat. Oleh sebab itu, komunikasi kesehatan lebih efektif ketika
dilakukan oleh orang – orang yang memiliki hubungan atau ikatan. Hubungan atau ikatan yang sudah
terjalin akan membuat komunikasi lebih saling menghargai dan saling menerima dan menjadi Cara
Berkomunikasi dengan Baik. Selain itu, hubungan juga akan membuat potensi keberhasilan komunikasi
kesehatan menjadi lebih besar.

Contohnya adalah :

 Ketika AA terlalu sibuk bekerja dan melupakan kesehatannya, kemungkinan terbesar AA untuk mau
menjaga kesehatannya adalah karena dibujuk oleh keluarganya.
 Ketika dokter ingin memberikan informasi kesehatan AA, tapi tidak memungkinkan untuk
memberitahukannya langsung dengan AA, maka pilihan utama adalah berbicara dengan orang yang
memiliki hubungan dengan AA.

5. Etika penyampian
Prinsip komunikasi kesehatan yang selanjutnya adalah etika penyampaian informasi, baik secara
langsung, melalui perantara atau menggunakan Macam-macam Media Komunikasi. Etika penyampaian
berhubungan pula dengan isi atau dimensi pesan yang akan disampaikan. Ketika pemberi informasi
memiliki etika penyampaian yang baik, maka informasi kesehatan yang disampaikan akan dapat diterima
dengan baik pula.

Contohnya adalah :

 Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, maka utamakan sopan santun, pemilihan kata yang tidak
menggangu perasaan hingga kepada intonasi suara yang lembut.

6. Penempatan diri
Prinsip komunikasi kesehatan yang berikutnya adalah penempatan diri. Penempatan diri, secara tidak
langsung akan memaksa penyampai informasi atau penerima informasi untuk dapat menempatkan
dirinya pada tempat yang benar. Tujuannya adalah untuk meminimalisir salah tafsir bagi orang yang
mendengar informasi tersebut atau menjaga perasaan seseorang yang sedang dibicarakan. Selain itu,
penempatan diri akan memberikan citra positif dimata penerima informasi diberbagai situasi dan menjadi
salah satu Cara Komunikasi Efektif dengan Pasien.

Contohnya adalah :

 Tenaga kesehatan harus mampu menempatkan dirinya dalam berbagai situasi, misalnya pada keluarga
yang sedang berduka, atau pada keluarga dengan situasi bahagia dan pada situasi keluarga kaya atau
keluarga tidak mampu.

7. Kesempatan
Komunikasi kesehatan yang terjadi, tidak terlepas dari berbagai kesempatan yang ada seperti waktu,
hari, tempat atau dengan siapa komunikasi tersebut berlangsung. Oleh sebab itu, pemberi informasi pada
komunikasi kesehatan harus mampu melihat, memilih berbagai kesempatan yang ada dan
menentukannya secepat mungkin kapan informasi tersebut akan disampaikan agar Proses Komunikasi
Efektif.

Contohnya :

 Ketika akan melakukan komunikasi kesehatan sebagai bagian dari sosialisasi atau penyuluhan, maka
pemberi informasi harus mampu untuk memilih tempat dan waktu pelaksanaan, serta mampu untuk
menentukan materi yang akan dibawakan.
 Ketika akan menyampaikan informasi yang mengandung kesedihan, maka penyampai informasi harus
mampu menentukan kepada siapa, dimana, dan kapan waktunya informasi tersebut disampaikan.

8. Pertimbangkan Efek
Komunikasi kesehatan yang dilakukan juga harus mampu untuk mempertimbangkan efek yang akan
muncul setelah komunikasi terjadi. Caranya adalah dengan menyusun kata – kata dengan baik dan
memprediksi efek atau apa hasil yang mungkin saja akan terjadi terkait dengan informasi yang
diucapkan. Ketika pemberi informasi dapat memprediksi dan mempertimbangkan efek yang akan terjadi,
maka komunikasi kesehatakan akan berjalan dengan baik serta menghasilkan efek yang baik pula.
Selain itu, pemberi informasi akan mampu untuk mengatasi Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam
Integrasi Sosial yang tidak diharapkan.

Contohnya adalah :

 Ketika melakukan penyuluhan demam berdarah yang diselingi dengan penjualan obat pencegah
perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah. Efek yang terjadi adalah, masyarakat hanya
mau mendengar penyuluhan tapi tidak membeli obat pencegah nyamuk atau masyarakat hanya sedikit
yang membeli obat pencegah nyamuk.

Dengan contoh diatas, maka penyuluh harus mampu untuk menyusun materi yang akan membuat
masyarakat bukan hanya mengikuti penyuluhan tapi juga tertarik membeli obat pencegah nyamuk.

9. Tahap komunikasi
Tahap-tahap Komunikasi yang Efektif pada komunikasi kesehatan juga harus dipertimbangkan dengan
baik, mulai dari pemilihan kata, penyampaian kata, kritik atau saran, pesan – pesan atau himbauan
hingga kepada kesimpulan dan pemberian motivasi atau semangat. Selain tahap tahap komunikasi
tersebut, sistem komunikasi seperti pemilihan informasi, tujuan, orang yang menyampaikan informasi
hingga lingkungan, tempat penyampaian informasi, pola pikir dan berbagai hal lainnya juga harus
diperhatikan dengan baik. Jangan sampai karena proses perencanaan tahapan yang buruk, informasi
malah mendapat Gangguan Makna dalam Komunikasi.

Contohnya adalah :

 Ketika menyampaikan informasi pesan terhadap peserta usia muda atau anak – anak, maka buatlah
tempat komunikasi semenarik dan seunik mungkin serta buatlah metode penyampaian informasi yang
mudah dimengerti oleh anak – anak.

10. Sosial – Budaya


Ketika komunikasi kesehatan dilakukan kepada masyarakat dengan berbagai berlatar belakang mulai
dari tingkat sosial, budaya bahkan kepercayaan, cenderung lebih sulit untuk dilakukan dari pada
komunikasi kesehatan dengan latar belakang yang hampir sama. Oleh sebab itu, pemberi informasi
kesehatan harus memiliki Cara Mengatasi Gap Komunikasi kesehatan ketika hal tersebut terjadi. 
Caranya adalah dengan menggunakan bahasa daerah, menggunakan simbol, atau mengajak para tokoh
agama dan lain sebagainya.

11. Sifat Komunikasi Nonsekuensial


Komunikasi kesehatan memiliki sifat komunikasi nonsekuensial atau Komunikasi Dua Arah, dengan
pengertian bahwa pemberi informasi dapat menjadi penerima dan penerima informasi dapat menjadi
pemberi informasi meskipun tidak begitu dominan dan lebih sering menggunakan Komunikasi Nonverbal.
Karena prinsip inilah, seseorang yang bertindak sebagai pemberi informasi kesehatan harus mampu
untuk menangkap pesan yang diberikan oleh penerima informasi secara nonverbal seperti anggukan
kepala, gerak tubuh, tatapan mata hingga ekspresi wajah.

12. Sifat Dinamis dan Prosesual


Komunikasi kesehatan biasanya akan selalu berkesinambungan atau Prosesual dan selalu berkembang
atau dinamis seiring dengan berjalannya komunikasi. Oleh sebab itu, pemberi informasi kesehatan harus
mampu untuk mendesign dan menjalankan komunikasi dengan baik, memiliki suasana yang cair dan
terjadi pertukaran informasi. Dengan prinsip ini, pesan atau informasi kesehatan akan mudah untuk
diterima dan diingat oleh penerima informasi. Selain itu, penerima informasi akan merasa memiliki
hubungan yang kuat dengan pemberi informasi sehingga komunikasi kesehatan dapat berjalan secara
berkesinambungan.

13. Ucapan Tidak Dapat Ditarik


Jika pada Komunikasi Bisnis atau Komunikasi Politik ucapan yang dikeluarkan dapat ditarik kembali,
maka pada komunikasi kesehatan ucapan tidak dapat ditarik lagi karena komunikasi kesehatan memiliki
sifat Irreversibel. Oleh sebab itu setiap informasi yang diucapkan harus dipertimbangkan setiap
aspeknya, mulai dari kebenaran informasi, efek informasi, hingga risiko yang akan ditimbulkannya.

Contohnya adalah : Ketika seorang dokter berbicara dan memberikan informasi mengenai berbagai obat-
obatan beserta dengan dosisnya, tidaklah etis dan tidak pantas apabila dokter tersebut salah dalam
memberikan informasi dan menarik kembali ucapannya.

14. Komunikasi bukan Panasea


Prinsip yang satu ini mengajarkan kepada siapa saja yang melakukan komunikasi kesehatan bahwa
komunikasi bukanlah panasea atau obat atau jalan keluar bagi setiap permasalahan. Namun, komunikasi
hanyalah bertindak untuk mencari obat atau jalan keluar terhadap sebuah penyakit.

Contohnya adalah :

 Ketika AA mengidap suatu penyakit, maka jangan pernah katakan dengan mengikuti terapi B, terapi C
atau dengan menggunakan obat D atau obat E, maka penyakit akan sembuh. Tapi katakanlah bahwa
dengan melakukan terapi B, C dan menggunakan obat D, E mudah-mudahan kesehatan AA segera pulih.
Tujuannya adalah untuk tidak memberikan harapan yang terlalu tinggi bagi orang lain.

15. Anggap Lawan Bicara Sama


Dengan menganggap lawan bicara memiliki kesamaan mulai dari ekonomi, kedudukan, status dan
budaya, maka pemberi informasi akan mampu untuk berkomunikasi dengan baik. Tapi ketika pemberi
komunikasi menganggap dirinya lebih tinggi dari penerima informasi, maka yang keluar adalah sifat
angkuh, sombong dan sebagainya.

C. PROSES PERENCANAAN KOMUNIKASI


Perencanaan adalah pernyataan tertulis mengenai segala sesuatu yang akan atau yang harus
dilakukan. Sifat perencanaan selalu berorientasi ke masa yang akan datang (future
oriented). Perencanaan komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian
tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus dilakukan agar
mencapai perubahan perilaku sesuai dengan yang kita inginkan

Perencanaan Komunikasi merupakan hal mendasar yang diperlukan dalam suatu kegiatan
komunikasi sosial, utamanya untuk memperkenalkan atau memasarkan produk. Setelah
memahami proses perencanaan dan elemenelemen komunikasi dalam suatu organisasi,
dapat ditemukan beberapa hal yang dapat merupakan masalah dalam perencanaan
komunikasi. Menurut Wahyudi (2010) sebuah perencanaan komunikasi harus cermat dan
tepat dalam menentukan siapa berbicara apa pada siapa melalui apa.
Tahapan perencanaan komunikasi pada dasarnya terdiri dari:
(1) tahap identifikasi masalah komunikasi
(2) , (2) tahap perumusan tujuan komunikasi
(3) , (3) tahap penetapan rencana strategik,
(4) (4) tahap penetapan rencana operasional,
(5) (5) tahap penyusunan rencana evaluasi, dan
(6) (6) tahap merencanakan rekomendasi

Tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan satu persatu secara berurutan, tidak boleh
meloncat-loncat.

Model Perencanaan ada 5 Langkah yaitu :.


1. Penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui masalah yang dihadapi suatu lembaga atau
instansi. Masalah bisa berupa wabah penyakit yang menyerang sekelompok masyarakat,
penurunan penjualan, ketidakpercayaan instansi terhadap instansi lain dan lain
sebagainya.
2. . Perencanaan
Perencanaan adalah tindakan yang akan diambil setelah hasil penelitian diperoleh.
Perencanaan yang dimaksud adalah perencanaan komunikasi. Dengan demikian
diperlukan strategi tentang pemilihan atau penentuan sumber, pesan, media, sasaran,
dan efek yang diharapkan.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam rangka implementasi perencanaan
komunikasi yang telah dibuat. Pelaksanaan dapat dilakukan dalam bentuk tayangan di
televisi, wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar, pembagian stiker kepada
target sasaran, dan pemberangkatan tim penyuluhan untuk bertatap muka dengan
komunitas di lokasi yang menjadi target sasaran.
4. Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari kegiatan yang telah
dilaksanakan. Misalnya apakah daya exposure media yang digunakan telah mencapai
target sasaran, apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima, dan
tindakan apa yang telah dilakukan khalayak setelah menerima dan mengerti informasi
yang disampaikan.
5. Pelaporan
Pelaporan adalah tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan komunikasi yang teah
dilaksanakan. Laporan sebaiknya dibuat secara tertulis kepada pimpinan kegiatan untuk
dijadikan bahan pertimbangan. Jika dalam laporan hasil yang positif dan berhasil, maka
bisa dijadikan sebagai landasan untuk program selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai