Anda di halaman 1dari 8

PROSES PENCARIAN BARANG BUKTI

Proses pencarian barang bukti dilakukan di TKP dan disekitarnya disertain


penggeledahan yang di lakukan secara teliti dan cermat. Pencarian barang bukti
dilakukan oleh petugas Polri dan dibantu oleh pemeriksaan para ahli untuk
melakukan identifikasi terhadap barang bukti. Adapun hasil olah Tempat Kejadian
Perkara dan fakta-fakta yang diperoleh penyidik dalam pemeriksaan terhadap para
saksi dalm berkas perkara No : BP/84/VII/2015/Ditreskrimun disajikan sebagai
berikut :
1. Tindakan Pertama pada Tempat Kejadian Perkara
Telah ditemukan jenazah dalam keadaan membusuk di jalan Sedap Malam
No.26 Denpasar Timur pada tanggal 10 Juni 2015, sekiat pukul 12.15 WITA.
Jenazah tersebut diduga merupakan adalah jenazah korban Angeline yang
dilaporkan menghilang tanpa jejak pada tanggal 16 Mei 2015. Jenazah ditemukan
dilubang belakang kandang ayam pojok sebelah timur TKP. Pada saat ditemukan,
jenazah terbungkus kain sprei berwarna putih.
2. Pengolahan Tempat Kejadian Perkara
Pada kubangan dihalaman belkang rumah samping kandang ayam
ditemukan terkubur : Sprei kain warna putih, kain warna merah motif batik,
jenazah dengan jenis kelamin perempuan, daster anak tanpa kerah warna putih
corak biru, boneka barbie warna kuning dan biru, kaos warna hitam bertulis
“Bring Your Life”, tali plastik warna biru dan coklat, celana dalam warna
orange,celana jeans pendek warna biru ikat pinggang kain motif kotak-kotak,
keranjang plastik warna merah, potongan bambu dan sampah, dan cangkul kecil
ganggang kayu.
setelah bungkusan jenazah diangkat dari tempat kuburan tersebut,
ditemukan genangan air pada lubang kubangan tempat korban ditemukan. Korban
merupakan seorang anak perempuan, pada lehernya terdapat lilitan tali plstik
warna cokelat dan biru. Jenazah tersebut diduga Angeline dengan kondisi
membusuk setelah kain pembungkusnya dibuka.
Tali plastik berwarna biru yang sama persis juga ditemukan disebelah
timur pintu geser kamar Margriet Ch. Megawe, kemudian tali berwarna cokelat
juga di temukan di bagian barat bangunan dekat mobil kijang berwarna biru.
Petugas juga menemukan sendal jepit berwarna putih dengan tali orange yang
ditemukan ditempat didepan kamar mandi sebelah mesin cuci samping tumpukan
kayu, dibelakang lemari didalam kamar Margriet Ch. Megawe. Selain itu petugas
juga melakukan pemotetran terhadap jenazah.
3. Pemeriksaan TKP secara Kriminalistik oleh Puslabfor Cabang Denpasar
Berdasarkan berita acara pemeriksaan teknis kriminalistik TKP No. Lab :
433A/KBF/2015 tanggal 10 Juni 2015 menerangkan bahwa :
Mayat korban Angeline ditemukan dalam keadaan terkubur dilubang galian tanah
yang terletak di halaman belakang dekat dengan kandang ayam dan dikelilingi
pohon pisang.Terletak 2 (dua) meter dari tembok sisi selatan, 4 (empat) meter dari
tembok siis timur, dan 9.85 (sembilan delapan koma lima puluh) meter dari
bangunan rumah utama yang terdekat. lubang terdiri dari dua bagina yaitu lubang
besar yang berukuran panjang 1,8 (satu koma delapan) meter dan lebar 0,9 (nol
koma sembilan) meter dan didalamnya ada lubang kecil disisi barat berukuran 75
(tujuh puluh lima) centimeter dan dalam keadaan basah berair, sedangkan bagina
lubang yang lain dalam keadaan tidak basah dan tidak berair. selain itu didalam
lubang terdapat 4 (empat) bilah bambu dengan ukuran 50 (lima puluh) centimeter.
Pada lubang galian tanah tidak di temukan saluran pipa air atau got buangan
limbah rumah tangga. Pada lubang galian tanah tersebuut tidak di temukan
sumber mata air yang berasal dari tanah.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Kriminalistik TKP No. Lab
: 433B/ KBF/ 2015 tanggal 11 Juni 2015 menerangkan bahwa Lubang galian
tanah tempat korban ditemukan, dalam keadaan basah sedikit berair, hal ini
berbeda dengan keadaan bagian lubang yang lain dan pinggiran lubang dalam
keadaan tidak berair dan kering. Pada barang bukti baju daster yang dipakai oleh
korban, benar terdapat noda darah.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Kriminalistik TKP No. Lab
: 433C/ KBF/ 2015 tanggal 12 Juni 2015 menerangkan bahwa lubang galian tanah
tempat korban ditemukan, dalam keadaan kering demikian juga keadaan bagian
lubang yang lain dan pinggiran lubang dalam keadaan tidak berair dan kering.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Kriminalistik TKP No. Lab
: 433D/ KBF/ 2015 tanggal 15 Juni 2015 menerangkan bahwa Barang 101 Bukti
tali warna merah (secara kasat mata cokelat) dan biru yang ditemukan di TKP
adalah benar memiliki kesamaan warna, diameter dan bentuk pintalan dengan tali
yang terdapat pada leher korban. Pada salah satu ujung tali warna merah terdapat
kesamaan bekas potongan yaitu berserabut, Sedangkan pada salah satu ujung tali
warna biru terdapat kesamaan bekas potongan yaitu bekas dibakar dengan tali
yang terdapat pada leher korban. Lubang galian tanah tempat korban ditemukan,
dalam keadaan kering, demikian juga dengan keadaan bagian lubang yang lain
dann pinggiran lubang dalam keadaan tidak berair dan kering.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tekis Kriminalistik TKP No. Lab :
433E/ KBF/ 2015 tanggal 16 Juni 2015 menerangkan bahwa : Lubang galian
tanah tempat korban ditemukan, dalam keadaan kering demikian juga dengan
keadaan bagian lubang yang lain dan pinggiran lubang dalam keadaan tidak berair
dan kering.
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Tekis Kriminalistik TKP No. Lab :
433F/ KBF/ 2015 tanggal 20 Juni 2015 menerangkan bahwa : Lubang galian
tanah tempat korban ditemukan, dalam keadaan kering demikian juga dengan
keadaan bagian lubang yang lain dan pinggiran lubang dalam keadaan tidak berair
dan kering.

ANALISIS BARANG BUKTI


Ada banyak sekali barang bukti yang di temukan petugas pada saat
pencarian barang bukti dan olah TKP. Selain barang bukti yang didapat dari olah
TKP dan sekitarnya, barang bukti juga dapat berupa hasil test kepada tersangka
serta hasil pemeriksaan oleh para ahli yang
ikut mengambil bagian dalam kasus ini. Berikut diantaranya :
 Hasil pemeriksaan polygraph (lie detector) dengan subyek Agustay Handa
May.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah Silent Stimulation Test (SST) kepada
subjek diberikan susunan pertanyaan jenis Modified General Question Test
(MGQT) berupa 10 rangkaian pertanyaan yang terdiri dari 3 pertanyaan relevan, 2
pertanyaan control, 4 pertanyaan irrelevant dan 1 pertanyaan stimulus. Pada tes ini
subjek tidak perlu menjawab.
Tes berikutnya adalah Verbal Answer Test (VAT) kepada subjek
diberikan susunan pertanyaan jenis Modified General Question Test (MGQT)
berupa 10 rangkaian pertanyaan yang terdiri dari 3 pertanyaan relevan, 2
pertanyaan control, 4 pertanyaan irrelevant dan 1 pertanyaan stimulus. Pada tes ini
subjek menjawab setiap pertanyaan dengan YA atau TIDAK. 114
Selanjutnya dilakukan Mix Question Tes (MQT) kepada subjek diberikan
susunan pertanyaan jenis Modified General Question Test (MGQT) berupa 10
rangkaian pertanyaan dengan urutan pertanyaan yang diubah, subjek menjawab
setiap pertanyaan dengan jawaban YA atau TIDAK.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diperoleh kesimpulan bahwa subjek Agus
dalam menjawab pertanyaan relevan “kasus pembunuhan Angeline, apakah kamu
membunuh Angeline?” kemudian subjek Agus menjawab “TIDAK”, kemudian
hal tersebut menunjukkan bahwa subjek Agus terindikasi “TIDAK
BERBOHONG” (No deception indicated).
 Hasil Visum Et Reportum dengan Nomor : VER UK. 01.15/ IV.E.19/
VER/281/ 2015 tanggal 9 Juli 2015 dari RSUP Sanglah Denpasar.
Dari pemeriksaan diketahui pada jenazah perempuan berumur sekitar
delapan tahun, sudah dalam keadaan membusuk. Pada tubuhnya ditemukan luka-
luka dan pendarahan dalam otak yang disebabkan kekerasan tumpul. Kemudian
ditemukan juga luka bakar pada punggung kanan yang disebakan disulut rokok.
Hasil berikutnya adalah diketahuinya sebab kematian korban Engeline yaitu
kekerasan tumpul pada kepala yang menimbulkan pendarahan dalam otak.
 Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Gigi dan Mulut atas jenazah tanggal 11
Juni 2015.
Dari hasil pemeriksaan Gigi dan Mulut terhadap jenazah Engeline, dapat
diketahui bahwa terdapat kehilangan gigi yaitu 2 gigi permanen depan atas, 5 gigi
sulung depan atas, patah tulang rahang atas kanan yang dikelilingi resapan darah
ukuran 3 cm x 2 cm. Terdapat lubang 115 yang ada dalam tulang rahang atas
depan, setelah gigi lepas yang menunjukkan gigi sebelumnya pernah tumbuh
tetapi terlepas secara paksa. Lepasnya 7 gigi rahang atas diduga kekerasan tumpul
dari arah depan. Terdapat memar pada selaput lendir bibir bagian atas yang
melintang terhadap garis pertengahan dengan ukuran 3 cm x 2 cm. kemudian
dilihat dari lokasi memar pada bibir dan rahang atas pada lokasi yang sama
menunjukkan adanya kekerasan tumpul dari arah depan.
Sehingga dapat disimpulkan hilangnya gigi dan patah tulang rahang atas
disebabkan adanya benturan pada mulut korban dari arah depan dengan benda
tumpul. Kemudian terjadinya luka-luka sehubungan dengan waktu kematian
korban tidak dapat ditentukan sehingga luka-luka terseut bisa saja terjadi pada saat
kematian atau beberapa saat sebelum kematian.
 Hasil Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 438/ KBF/ 2015
tanggal 26 Juni 2015.
Hasil pemeriksaan profil DNA yang merupakan barang bukti yang
ditemukan pada saat dilakukan Olah TKP oleh penyidik dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Swab pada lantai dapur, swab pada kulkas dapur, tisue di lantai kamar
Margriet Ch. Megawe, spon pel warna biru, warna hitam, warna merah muda,
warna hijau, swab nat kamar, swab keramik di bawah tempat tidur, 116 swab di
bawah tempat tidur Margriet Ch. Megawe adalah benar tidak terdapat darah
manusia.
Profil DNA bercak darah di tissue dapur, bercak darah pada pintu buffet,
bercak darah di laci buffet, bercak darah ditembok kamar Agustay Handa May
dan bercak darah di kuku jari adalah benar tidak cocok dengan profil DNA
Engeline. Tali plastik warna biru adalah benar memiliki kesamaan. Kemudian tali
plastik warna merah adalah benar memiliki kesamaan. Selanjutnya baju kaos
lengan pendek hitam, celana blue jeans adalah benar tidak terdapat sperma.
 Laporan Pemeriksaan Psikologis dengan subjek Margriet Ch. Megawe.
Tanggal 10 Juni 2015.
Dari pemeriksaan psikiatrik dan psikologis dapat disimpulkan bahwa
sosok terperiksa adalah seorang wanita dengan gangguan kepribadian campuran
yang tidak dapat melakukan pengasuhan dengan baik, bahkan cenderung
menelantarkan korbannya (anak angkatnya) dan melakukan serangkaian tindak
kekerasan terstruktur yang diyakininya sebagai suatu tindakan yang benar. Selain
itu, kondisi terperiksa adalah layak dan mampu menjalani proses penyidikan,
karena pada hasil pemeriksaan tidak didapatkan kelainan maupun gangguan jiwa.
DAKWAAN DAN TUNTUTAN
Tindak pidana pembunuhan berencana merupakan bentuk tindak pidana
yang paling berat ancaman hukumannya. Pelaku tindak pidana ini dekenakan
ancaman hukuman maksimal hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup atau
hukuman penjara selama 20 tahun yang telah diatur dalam pasal 340 KUHP. Pada
kasus ini hakim telah menelaah mengamati dan mempertimbangkan apakah tindak
pidana yang dilakukan terdakwa memenuhi unsur berencana atau tidak. Pada
kasus ini terdapat 2 terdakwa yang didakwa dan memiliki berkas perkara yang
disusun secara terpisah.
 Dalam berkas Putusan Nomor 1813 K/PID.SUS/2016 terdakwa bernama
MARGRIET CHRISTINA MEGAWE alias TELY telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan Pembunuhan Berencana, melakukan
Eksploitasi ekonomi, menyuruh melibatkan anak dalam situasi perlakuan
salah dan penelantaran dan Memperlakukan anak secara diskriminatif yang
mengakibatkan anak mengalami kerugian, baik materiil maupun moril
sehingga menghambat fungsi sosialnya sebagaimana diatur dalam dakwaan :
 Kesatu Primair melanggar Pasal 340 KUHP, yang isi nya mengatur
tentang pasal dasar pembunuhan yang berbunyi “Barangsiapa sengaja
dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama 20 tahun”
 Kedua : Pasal 76 I Juncto Pasal 88 Undang-undang Republik Indonesia
No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Udang-undang Republik
Indonesia nomor 23 Tahun 2002. Pada pasal 76I berbunyi tentang
“Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,
menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi secara
ekonomi dan/atau seksual terhadap Anak”. Sedangkan pada Pasal 88
berbunyi “Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 76I, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah)” .
 Ketiga : melanggar Pasal 76B Juncto Pasal 77B Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-
Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2002. Pada pasal 76B berbunyi
“Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan,melibatkan,
menyuruh melibatkan anak dalam situasi perlakuan salah dan
penelantaran”. Pada Pasal 77B berbunyi “Setiap orang yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76B, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
 Keempat : Melanggar Pasal 76A Juncto pasal 77 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002. Pada Pasal 76A berbunyi
“Setiap orang dilarang: a. memperlakukan Anak secara diskriminatif
yang mengakibatkan Anak mengalami kerugian, baik materiil maupun
moril sehingga menghambat fungsi sosialnya; atau b. memperlakukan
Anak Penyandang Disabilitas secara diskriminatif. Dan pasal 77 berbunyi
“setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 76A dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)”
 Tuntutan : menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MARGRIET
CHRISTINA MEGAWE alias TELY dengan pidana Seumur Hidup

 Dalam berkas Salinan Putusan Nomor 13/PID/2016/PT.DPS terdakwa


bernama AGUSTAY HANDA MAY menyatakan terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “membiarkan kekerasan
terhadap anak yang mengakibatkan mati” dan tindak pidana “mengubur
mayat dengan maksud menyembunyikan kematian”, dikenakan 2 pasal :
 Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat 3 (tiga) Undang-Undang Republik
Indonesia No.35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas undang-uandnag
RI No.23 tahun 2002. Pasal 76C berbunyi “Setiap orang dilarang
menempatkan, membiarkan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak”, kemudia pasal 88 ayat 3 (tiga)
bebrunyi
 Pasal 181 KUHP yang berbunyi “Barangsiapa mengubur,
menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak tiga ratus
rupiah”
 Tuntutan : Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AGUSTAY
HANDA MAY dengan pidana penjara selama 12 ( dua belas ) tahun
dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan
perintah agar terdakwa tetap ditahan, dan denda sebesar Rp.
1.000.000.000,- ( satu miliar rupiah ) Subsidair 6 ( enam ) bulan
kurungan ;

Anda mungkin juga menyukai