KASUS
“PENCABULAN”
Oleh : Jihan G. Ismail
Pembimbing Klinik : dr. Asrawati Azis, Sp. FM
Table of contents
01 02
Laporan Kasus
Pendahuluan
03 04
Pembahasan Kesimpulan
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
● Kekerasan seksual adalah segala kekerasan, baik fisik maupun psikologis, yang
dilakukan dengan cara-cara seksual atau dengan mentargetkan seksualitas, mencakup
perbudakan seksual, penyiksaan seksual, penghinaan seksual di depan umum,
pelecehan seksual, dan perkosaan.
● Telah tercatat bahwasanya kasus kekerasan seksual pada tahun 2020 berada pada
angka 7.191 kasus.
● Dasar Hukum KUHP 285,286,287
● Dalam SKDI 2012 menyatakan bahwa dokter umum sesudah lulus harus mampu
membuat visum, surat keterangan medis dan memenuhi prosedur medikolegal dengan
masing-masing kompetensi 4A. Selain itu lulusan dokter umum juga harus bisa
melakukan secara mandiri teknik-teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan
sebagai barang bukti medis, dengan kompetensi 4A.
● Peran dokter dalam membantu penyidik memberikan keterangan medis mengenai
keadaan korban perkosaan visum et repertum.
Tujuan
○ Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian pencabulan.
○ Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek hukum pada kasus
pencabulan.
○ Mahasiswa diharapkan mampu membuat visum et repertum pada kasus
pencabulan.
2. LAPORAN KASUS
Kronologis Kejadian
Pasien anak perempuan 15 tahun datang ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal
RS Daerah Kabupaten Banggai pada tanggal 25 Januari pukul 09.30 WITA. Pasien
membawa surat permintaan Visum et Repertum karena pasien mengaku dirinya dicabuli di
Rumah milik teman dari pelaku (Alamat tidak ketahui) , Kel. Bungin, Kec. Luwuk, Kab.
Banggai yang terjadi pada hari Minggu tanggal 23 April 2023 sekitar pukul 12.30 WITA.
Menurut pengakuan korban, korban saat itu sedang tidur di ruang tengah setelah diajak jalan-
jalan oleh pelaku, lalu pelaku tiba-tiba mendatangi korban dan berbaring diatas korban
sambil membuka pakaiannya dan pakaian bawah korban, dan memasukkan alat kelamin pelai
ke alat kelamin korban, tetapi saat baru masuk sedikit di bibir kelamin korban, korban
mencoba melawan pelaku dengan menendang pelaku, sehingga pelaku pergi.
Keadaan Umum
• Pasal 287 ayat 1: “Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan,
padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umumya belum lima
belas tahun, atau kalau umurnya tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk dikawin,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
• Dalam pasal 289 – 294 KUHP, diatur pula tentang perbuatan cabul sebagai salah satu
kejahatan terhadap kesusilaan.
• Selain dalam KUHP, pasal tentang kekerasan seksual terdapat pula
dalam pasal 81 UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
serta pasal 5 dan 8 UU RI No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga
Pemeriksaan Fisik:
• Aspek pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan tanda vital, top to
toe, dan pemeriksaan anogenital
Peran dokter menurut WHO dalam pemeriksaan anogenital ini terdiri dari: