4
• Menurut (IVS), Pendekatan Biaya menggunakan prinsip ekonomi
bahwa pembeli akan membayar aset tidak lebih dari biaya untuk
mendapatkan aset dengan utilitas yang sama, baik melaluipembelian
atau dengan pembuatan konstruksi dengan mengecualikan
faktor-faktor seperti waktu yang tidak semestinya, ketidaknyamanan,
risiko atau faktor-faktor lainnya.
6
7
Pendekatan Biaya dan
hubungannya terhadap prinsip-
prinsip (ekonomi) Penilaian :
§ HIGHEST & BEST USE (HBU)
§ SUPPLY & DEMAND
§ SUBSTITUTION
§ BALANCE
§ EKSTERNALITAS
8
Step Prosedur
1 Estimasi nilai tapak tanah dalam keadaan kosong dengan asumsi
HBU
2 Estimasi biaya langsung dan biaya tidak langsung atas
pengembangan yang ada
3 Estimasi insentif pengembangan (entrepreneur incentive)
4 Tambahkan no. 2 dan 3 menjadi total jumlah biaya reproduksi baru
5 Estimasi besaran penyusutan berdasarkan :
- penyusutan fisik
- kemunduran fungsi
- kemunduran eksternal (ekonomi)
6 Kurangkan biaya reproduksi baru dengan besaran penyusutan untuk
mendapatkan biaya reproduksi baru tersusutkan
7 Tambahkan konstribusi nilai bangunan lainnya (bila ada)
8 Tambahkan nilai tapak tanah dan biaya reproduksi baru tersusutkan
15
Biaya Reproduksi, Baru Biaya Pengganti, Baru
• merupakan estimasi biaya • merupakan estimasi biaya
untuk mereproduksi suatu untuk membuat suatu
properti baru yang sama/ properti baru yang setara
identik dengan properti dengan properti yang
yang dinilai, berdasarkan dinilai, berdasarkan harga
harga pasaran setempat pasaran setempat pada
pada tanggal penilaian; tanggal penilaian;
• biaya reproduksi baru • biaya pengganti baru
didasarkan kepada replika didasarkan utilitas yang
fisik sesungguhnya setara
19
• Biaya Reproduksi Baru (BPR) dan/atau Biaya Pengganti Baru (BPB)
dapat dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi (SPI 350 &
300):
– biaya perencanaan dan pengawasan,
– biaya pengadaan unit atau material,
– biaya pondasi,
– biaya konstruksi atau instalasi,
– semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan,
asuransi, bea masuk, pajak, biaya bunga selama masa konstruksi
dan insentif pengembang,
– tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur
20
Bangunan Mesin dan peralatan
• biaya perencanaan dan • biaya pengadaan unit atau
pengawasan, material,
• biaya konstruksi atau • biaya pondasi,
instalasi, • biaya instalasi,
• semua pengeluaran standar • semua pengeluaran standar
yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan
asuransi, pajak dan biaya angkutan, asuransi, bea
bunga selama masa masuk, pajak dan biaya bunga
konstruksi, selama masa konstruksi,
• tidak termasuk biaya akibat • tidak termasuk biaya akibat
penundaan waktu dan biaya penundaan waktu dan biaya
lembur lembur
21
• Biaya langsung sering disebut hard cost dimana biaya
dimaksud meliputi biaya tenaga kerja dan bahan yang
digunakan dalam konstruksi pengembangan yang ada. Biaya
langsung dapat terdiri dari biaya:
– tenaga kerja
– bahan
– izin mendirikan bangunan
– keamanan selama pembangunan
– fasilitas kontraktor
– Keuntungan kontraktor
22
• Biaya tidak langsung sering disebut soft cost dimana
pengeluaran dimaksud meliputi komponen pendukung di luar
biaya konstruksi. Biaya tidak langsung dapat terdiri dari biaya:
– perencanaan dan pengawasan
– asuransi
– pajak
– bunga masa konstruksi
23
Reproduksi/Pengganti Baru
Depresiasi
25
Pak Alun memiliki rumah tinggal (tanah dan bangunan) baru selesai
dibangun dengan biaya perolehan aktual bangunan sebesar Rp. 1
milyar. Saat bersamaan, pak Alun mendapatkan informasi bahwa bila
rumahnya dijual harganya akan dapat diperoleh sebesar Rp. 1,5 milyar,
pasaran tanah Rp. 400 juta. Dengan kondisi tersebut berapa besar
profit yang dapat diperoleh pak Alun?
Prosedur Penghitungan Rp. 1.000
Harga jual properti (pasar) 1.500.000,-
Indikasi Nilai Pasar tanah 400.000,-
Indikasi nilai bangunan 1.100.000,-
Biaya perolehan aktual bangunan 1.000.000,-
Profit yang dapat diperoleh dr bangunan 100.000,-
Persentase profit yang dapat diperoleh 10%
• Sumber data dalam penentuan biaya reproduksi/penggantian baru
dapat dari :
a) dokumen kontrak pembangunan;
b) Estimator;
c) Perhitungan Penilai;
d) Lembaga independen termasuk BTB - MAPPI
• Penilai berkewajiban untuk melakukan verifikasi atas sumber data
yang dipakai dan disesuaikan dengan objek penilaian dan tujuan
penilaian
27
28
a) Unit perbandingan (the comparative-unit)
b) Unit terpasang (the unit in place)
c) Survey kuantitas (the quantity survey)
d) Indeks
29
• Metode ini digunakan untuk menentukan estimasi biaya yang diukur
berdasarkan rupiah dalam satuan unit atau luas atas konstruksi
pengembangan yang sama dan disesuaikan dengan waktu dan
perbedaan fisik. Satuan unit atau biasanya diperuntukan kepada
luas bangunan.
• Metode unit perbandingan ini dapat diperoleh untuk digunakan dari
estimasi lembaga independen tertentu, dari ekstraksi pasar dan dari
informasi survey.
30
Metode ekstraksi pasar dapat digunakan dengan asumsi
pembanding pasar dan HBU yang sama dengan subjek
penilaian, pasar dalam keadaan stabil dan indikasi nilai tanah
dapat ditentukan. Contoh :
31
• METODE UNIT TERPASANG: biaya membangun dihitung berdasarkan
per satuan unit komponen yang menjadi bagian dari bangunan
(termasuk bahan-bahan, tenaga kerja, overhead dan keuntungan
pemborong); Untuk mendapatkan nilai bangunan dilakukan dengan
cara menjumlahkan seluruh biaya pekerjaan per unit terpasang
termasuk biaya plumbing, electrical dan lain-lain (contoh lihat materi
BTB).
36
37
ü Penyusutan dalam konteks penilaian, merupakan nilai yang hilang
pada suatu properti disebabkan sesuatu hal, atau
ü Penyusutan merupakan perbedaan biaya reproduksi/pengganti baru
pada tanggal efektif penilaian terhadap indikasi nilai pasar atas
pengembangan suatu lahan (misal, bangunan).
• Penyusutan dapat dilihat atas tiga tipe:
1) Penyusutan fisik
2) Keusangan fungsi
3) Keusangan eksternal (ekonomis)
• Penyusutan/kerusakan fisik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya ; oleh umurnya, pemeliharaan dan intensitas
pemakaiannya.
Keusangan fisik dapat diukur dengan dua acara:
• Keusangan fisik yang dapat diperbaiki, misalnya biaya untuk
memperbaiki keusangan, atau
• Keusangan fisik yang tidak dapat diperbaiki yang
mempertimbangkan umur aset, ekspektasi total dan sisa umur
dimana penyesuaian untuk keusangan fisik adalah sama dengan
proporsi dari ekspektasi total umur aset yang telah digunakan.
Ekspektasi total umur dapat dinyatakan dengan berbagai cara,
termasuk umur ekspektasi dalam tahun, mileage, unit produksi dan
lain-lain.
• Keusangan Fungsi lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
struktur bangunan yang tidak benar, kekurangan atau kelebihan
design/rancangan (design yang tidak lazim) dan kemunduran teknologi.
Contoh dari kemunduran fungsi dapat dilihat pada suatu rumah tinggal
tipe70 tetapi memiliki luas ruang garasi 5 m x 5 m (25 m2) padahal pada
umumnya ukuran garasi yang normal 3 m x 4 m (12 m2).
Terdapat dua bentuk keusangan fungsional:
• Biaya modal yang berlebih (excess capital cost), dikarenakan
perubahan disain, material konstruksi, teknologi atau teknik
manufaktur berakibat tersedianya aset ekivalen modern dengan
biaya modal yang lebih rendah dari pada aset yang dinilai, dan
• Biaya operasional yang berlebih (excess operating cost), disebabkan
peningkatan disain atau kapasitas berlebih yang disebabkan oleh
adanya aset ekivalen modern dengan biaya operasional yang lebih
rendah dari pada aset yang dinilai.
• Keusangan Eksternal yang juga sering disebut kemunduran
ekonomis lebih disebabkan oleh faktor-faktor luar yang
mempengaruhi nilai properti seperti faktor ekonomi, sosial, kebijakan
pemerintah dan lingkungan.
• Ada dua hal yang dapat diketahui dari penyusutan ini:
1). kemunduran lokasi, dan
2). kemunduran ekonomis.
• Lokasi berpengaruh bila terjadi perubahan yang disebabkan oleh
perubahan peruntukan suatu lingkungan. Contohnya, rumah tinggal
yang awalnya sebelumnya memiliki lingkungan yang baik, namun
dengan adanya pembangunan pabrik didekat lokasi tersebut
mengakibatkan pendapatan sewa dari rumah tinggal tersebut
menurun.
• Sedangkan kemunduran ekonomi dapat mempengaruhi kondisi
pasar dalam arti permintaan dan penawaran pasar. Contohnya akibat
krisis moneter, terjadi perubahan yang cukup signifikan terhadap
permintaan dan penawaran rumah tinggal di Indonesia.
• Penyusutan Fisik :
Ø Komponen fisik dalam penggunaan
Ø Umur
Ø Kualitas konstruksi
• Kemunduran Fungsi :
Ø Design yang tidak normal
Ø Kelebihan dan kekurangan struktur
Ø Perubahan Teknologi
• Kemunduran Eksternal/Ekonomis :
Ø Lokasi
Ø Ekonomi
42
Metode mengukur besarnya penyusutan :
43
a. Melakukan penyesuaian atas data pembanding;
b. Mencari perbandingan harga jual properti atas aset pembanding
yang sejenis;
c. Kurangi indikasi nilai tapak tanah terhadap harga properti sehingga
diperoleh indikasi nilai bangunan (biaya reproduksi bangunan
tersusutkan);
d. Hitung biaya reproduksi/pengganti baru atas masing-masing data
pembanding;
e. Kurangi biaya reproduksi/pengganti baru sehingga diperoleh jumlah
bersih penyusutan dalam jumlah rupiah;
f. Jumlah bersih penyusutan dalam rupiah dibagi biaya reproduksi
baru akan diperoleh persentase penyusutan.
44
Suatu properti yang telah dibangun 21 tahun lalu nilai saat ini sebesar
Rp. 620 juta. Estimasi nilai tanahnya berdasarkan data pasar Rp. 250
juta. Umur efektif bangunan sebesar 10 tahun dan biaya pengganti baru
atas bangunan diperkirakan Rp. 800 juta. Estimasi a). umur ekonomis
bangunan, dan b) sisa umur ekonomis bangunan?
• Nilai properti Rp. 620 jt
• Estimasi nilai tanah Rp. 250 jt
• Estimasi nilai bangunan Rp. 370 jt
• Penyusutan bangunan (Rp. 800 jt – Rp. 370 jt) Rp. 430 jt
• Penyusutan per tahun bangunan (430 jt/21 tahun) Rp. 20 jt
• Estimasi umur ekonomis bangunan adalah 40 tahun
(Rp. 800 jt/Rp. 20 jt) dan
• sisa umur ekonomis adalah 30 tahun (40 tahun – 10 tahun)
47
v Metode Umur:
Merupakan rasio diantara umur efektip dan umur ekonomis dari
pengembangan yang ada (contoh bangunan);
ü Umur ekonomis, adalah periode dimana properti memberikan kontribusi
terhadap nilai.
ü Umur ekonomis lebih singkat dari umur fisik;
ü Periode umur ekonomis dapat lebih panjang bila terdapat adanya
perlakuan renovasi atau rehabilitasi atas aset yang ada.
ü Sisa umur ekonomis, adalah periode dimana properti diteruskan
penggunaannya sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap nilai.
ü Umur aktual, adalah umur yang sebenarnya berdasarkan properti
selesai dibangun hingga saat penilaian. Istilah lain atas umur aktual
adalah umur historis atau umur kronologis
49
ü Umur efektif mungkin lebih panjang atau lebih pendek dibanding
umur aktual tergantung atas perawatan, kualitas atau desain
konstruksi. Umur efektif bukan umur sebenarnya tetapi lebih kepada
suatu estimasi yang terbentuk oleh perbandingan properti sejenis
lainnya.
1 Umur efektif + Sisa umur ekonomis = Umur ekonomis
(10 thn) + (30 thn) = (40 thn)
51
Total Depresiasi merupakan kombinasi dari tiga jenis
Depresiasi (penyusutan) meliputi :
a) Fisik
b) Fungsi
c) Eksternal (ekonomi)
Contoh :
- Biaya (BRB/BPB) = 1
- Fisik = 25%; Fungsi = 10% dan Eksternal = 10%
Fisik + ((1 - fisik) x (fungsi + eksternal)) = Total Depresiasi
(25%) + ((1 – 25%) x (10% + 10%)) = (40%)
52
Nilai Tanah Rp.
478,125,000
Umur Efektip Thn 10
Diperbaiki Diperbaiki
Perlu Perlu
Penambahan Perbaikan
57
A Biaya Seluruhnya
B Dapat Diperbaiki Berumur Pendek 1 Berumur Pendek 2 Berumur Pendek n Berumur Panjang
Biaya utk Perbaiki Biaya unt Biaya unt Biaya unt Tdk dpt
C Mengganti Mengganti Mengganti Diperbaiki
x x x x x
D 100% Ratio Umur Ratio Umur Ratio Umur Ratio Umur
= = = = =
E Kerusakan Kerusakan Kerusakan Kerusakan Kerusakan
F Jumlah Kerusakan
Sumber : The-Appraisal-of-Real-Estate-14th-ed-2 Fisik
58
• Prosedur menentukan umur penggunaan (age-life) adalah model
yang mudah untuk memastikan semua bentuk dari kerusakan fisik
dikoreksi dari estimasi yang dilakukan sekaligus.
• Terdapat empat langkah dalam menentukan penyusutan ini.
1. tentukan estimasi besaran biaya yang dialokasikan diantara
item yang bisa diperbaiki, item yang tidak bisa diperbaiki
berumur pendek dan item yang tidak bisa diperbaiki yang
berumur panjang (baris C),
2. rasio umur dihitung atas setiap alokasi per item biaya (baris D).
3. rasio umur yang sesuasi diterapkan untuk menghitung biaya
masing-masing item (baris E),
4. seluruh kerusakan fisik dari masing-masing item secara
individual dijumlahkan seluruhnya sebagai toal penyusutan
fisik (baris F).
59
• Suatu bangunan gudang yang telah berumur 10 tahun dengan kondisi rata-
rata cukup. Biaya reproduksi baru bangunan diperkirakan Rp. 660 juta
dengan estimasi umur penggunaan 40 tahun. Hasil inspeksi lapangan,
Penilai menemukan:
– pintu bangunan, telah mengalami kerusakan sehingga perlu biaya untuk
memperbaiki Rp. 5 juta (penggantian pintu),
– penutup atap, lima tahun yang lalu telah diperbaiki yang diperkirakan
akan bertahan selama 20 tahun, sehingga kondisi saat ini 75% (15/20
thn) dimana biaya reproduksi Rp. 60 juta,
– langit-langit, sejak awal belum mengalami perbaikan. Berdasarkan
kondisi rata-rata langit-langit sejenis umur gunanya berkisar 20 tahun,
sementara hasil inspeksi terlihat kondisinya tinggal 20%, atau sisa umur
diperkirakan sekitar 2 tahun lagi. Biaya reproduksi komponen ini
sebesar Rp. 15 juta,
– interior bangunan bagian dalam dalam keadaan baru direnovasi dengan
biaya sebesar Rp. 10 juta, sehingga kondisinya masih 100%,
60
satuan Rp. 1.000
A Rp. 660.000
C Rp. 5.000 Rp. 60.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000 Rp. 570.000
x x x x x
D 100% 25% 80% 0% 25%
= = = = =
E Rp. 5.000 Rp. 15.000 Rp. 12.000 Rp. 0 Rp. 142.500
F Rp. 186.000
61
• Dari contoh ini, total penyusutan yang diperoleh Rp. 186 juta dengan
total penysutan sebesar 23% (2,3% per tahun) dan total umur
ekonomisnya mencapai 43 tahun. Penyusutan berumur pendek
sebesar Rp. 32 juta dengan biaya reproduksinya Rp. 90 juta.
• Indikasi nilai bangunan dari teknik perhitungan ini adalah:
– Biaya Bangunan saat ini Rp. 660 juta
– Penyusutan:
• berumur pendek Rp. 32 juta
• berumur panjang Rp. 142 juta +
• Total penyusutan Rp. 186 juta -
– Indikasi nilai bangunan Rp. 474 juta
62
Sebuah properti rumah tinggal dengan data-
2 sbb :
- Luas Tanah 400
- Luas Bangunan 180
- Umur Terbangun 20
- Umur ekonomis bangunan 40tahun
Hasil inspeksi lapangan diperoleh beberapa informasi dan data, bahwa kondisi bangunan diperkirakan masih baik
namun ada temuan pada beberapa bagian bangunan terdapat kondisi kerusakan seperti :
Bila kerusakan sebagian komponen bahan bangunan diperbaiki maka diperkirakan sisa umur ekonomis bangunan
bertambah 5 tahun
Dengan Indikasi nilai tanah Rp. 2 juta/m2 dan penyusutan lainnya nihil, hitung nilai properti tersebut? 63
RCN (Rp) Penyusutan Depresiasi (Rp.)
penutup atap seng 25.380.000 60,0% 15.228.000
lantai keramik 61.560.000 70,0% 43.092.000
instalasi toilet 9.000.000 80,0% 7.200.000
Total 95.940.000 65.520.000
RCN bangunan :
- Bangunan 180 5.175.000 931.500.000
- RCN dari unit terpasang 95.940.000
Nilai bangunan terdepresiasi 835.560.000
Depresiasi 37,5% 835.560.000 313.335.000
Total Depresiasi 378.855.000
66