Anda di halaman 1dari 8

AKUISISI DAN DISPOSISI PROPERTI, PABRIK,

DAN PERALATAN


















MOHAMMAD JALU RAJASA
2461300565









Karakteristik utama dari property, pabrik dan peralatan adalah:
Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual
kembali
Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan
Aktiva tersebut memiliki substansi fisik
A. AKUISISI PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN
Biaya historis merupakan dasar yang digunakan untuk menilai property, pabrik, dan
peralatan. Biaya histories diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan
membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Setiap biaya
terkait yang muncul setelah akuisisi aktiva, seperti penambahan, perbaikan, atau penggantian,
hanya akan ditambahkan ke biaya aktiva jika hal itu memberikan jasa potensial di masa depan.
Biaya harus menjadi dasar penggunaan pada tanggal akuisisi karena kas atau harga
ekuivalen kas merupakan pengukur nilai aktiva terbaik pada saat itu. Ketidaksepakatan setelah
akuisisi berkenaan dengan perbedaan antara biaya histories dan metode penilaian lainnya.
Alasan utama pernyataan ini adalah :
1) Akuntansi dollar konstan (penyesuaian atas perubahan tingkat harga umum)
2) Akuntansi biaya berjalan (penyesuaian atas perubahan tingkat harga khusus)
3) Nilai realisasi bersih
4) Kombinasi dari akuntansi dollar konstan dan biaya berjalan atau nilai realisasi bersih
Biaya Tanah
Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatkan hingga siap untuk
digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Biaya tanah biasanya mencakup:
1. Harga beli
2. Biaya penutup, seperti sertifikat hak milik, honor pengarah, dan honor pencatat
3. Biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan, seperti
meratakan, menimbun, menggosongkan, dan membersihkan
4. Asumsi mengenai hak gadai atau hipotik dan
5. Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas
apabila tanah dibeli untuk tujuan membangun sebuah bangunan baru itu akan dianggap
sebagai biaya tanah. Penghancuran bangunan lama,membersihkan, meratakan, dan menimbun -
dianggap sebagai biaya tanah karena biaya-biaya ini diperlukan agar tanah berada pada kondisi
yang siap untuk digunakan.


Biaya bangunan
Biaya-biaya ini termasuk :
1) Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi
2) Honor professional serta ijin mendirikan bangunan.
Salah satu masalah akuntansi yang terlibat adalah memutuskan apa yang harus dilakukan
dengan bangunan lama yang berada pada lokasi konstruksi bangunan baru
Biaya peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesin-
mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik, dan aktiva tetap sejenis
lainnya. Biaya ini temasuk harga beli, biaya pengangkutan dan penanganan, asuransi peralatan
ketika masih dalam perjalanan, biaya fondasi khusus jika diperlukan, biaya pemasangan dan
perakitan, serta biaya untuk menjalankan uji coba.
Aktiva yang dibuat sendiri
Biasanya perusahaan membuat sendiri aktivanya. Penentuan biaya mesin dan aktiva tetap
lainnya semacam itu dapat menimbulkan masalah. Tanpa melibatkan harga beli atau harga
kontrak, perusahaan harus mengalokasikan biaya dan beban untuk mendapat biaya aktiva yang
dibuat sendiri.
Pembebanan biaya produksi tidak langsung akan menimbulkan masalah khusus. Biaya
tidak langsung ini, yang disebut overhead atau beban, terdiri dari biaya tenaga, pemanas, listrik,
asuransi, pajak kekayaan atas bangunan pabrik dan peralatan, tenaga pengawas pabrik,
penyusutan aktiva tetap dan perlengkapan.
Biaya-biaya ini dapat ditangani dengan salah satu dari tiga cara berikut:
1) tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktiva
2) membebankan bagian dari total overhead ke proses konstruksi
3) alokasi berdasarkan produksi yang hilang
Biaya bunga selama konstruksi
Tiga pendekatan untuk memberlakukan bunga yang muncul dalam pembiayaan
konstruksi atau akuisisi property, pabrik, dan peralatan:
(1) Tidak mengkapitalisasi beban bunga selam periode konstruksi
(2) Membebankan semua biaya dana yang digunakan, baik yang dapa diidentifikasi maupun
yang tidak ke konstruksi
(3) Hanya mengkapitalisasi biaya bunga actual yang terjadi selam kontruksi
Aktiva yang memenuhi kualifikasi
Untuk memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga, aktiva harus memiliki periode
waktu untukmenyiapkan agar dapat igunakan. Pengkapitalisasian biaya bunga dimulai dari
pengeluaran pertama yang berhubungan dengan aktiva, dan kapitalisasi ini akn terus berlanjut
hingga aktiva selesai dan siap digunakan
Periode kapitalisasi
Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi, yang
dimulai apabila tiga kondisi berikut terjadi:
(1) Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan
(2) Aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat digunakan sedang
berjalan
(3) Biaya bunga telah terjadi
Jumlah yang harus dikapitalisasi
Jumlah yang harus dikapilatisasi dibatasi hingga periode jika biaya bunga actual terendah
yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat
dihindarkan adalah jumlah biaya bunga selama periode berjalan yang secara teoritas dapat
dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan
Akumulasi pengeluaran rata-rat tertimbang. Dalam menghitung akumulasi pengeluaran
rata-rata tertimbang, pengeluaran konstruksi ditimbang dengan jumlah waktu dimana terdapat
biaya bunga akibat dari pengeluaran terebut.
Suku bunga. Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga yang tepat untuk
diaplikasikan pada akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang adalah
a) Gunakan suku bunga yang terjadi atas pinjaman khusus
b) Gunakan suku bungan rata-rata tertimbang yang terjadi atas semua hutang lainnya yang
beredar selama periode perjalan
Masalah khusus yang berhubungan dengan kapitalisasi bunga
Tiga msalah yang berhubungan dengan kapitalisasi bungan yang memerlukan perhatian khusus.
a) Pengeluaran untuk tanah
b) Pendapatan bunga
c) Signifikansi kapitalisasi bunga


B. PENILAIAN
Aktiva harus dicata pada nilai pasar wajar yang diberikan pada saat akuisisi atau nilai
wajar yang diterima, mana yang memiliki bukti lebih jelas. Akan tetapi, nilai pasar kadang-
kadang menjadi tidak jelas akibat proses perolehan aktiva itu.
Diskon tunai
Apabila aktiva tetap dibeli dengan diskon tunai karena membayar lebih cepat, maka
bagaimana diskon tersebut dilaporkan? Jika diskon ini diambil, maka hal tersebut harus
dipertimbangkan sebagai pengurang harga beli aktiva. Akan tetapi, hal yang masih belum jelas
adalah apakah pengurangan biaya atau harga pokok aktiva itu harus terjadi meskipun diskon
tidak diambil.
Kontrak pembayaran yang ditangguhkan
Aktiva tetap seringkali dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang dengan
menggunakan wesel, hipotik, obligasi, atau kewajiban peralatan. Agar merekflesikan biaya
secara tepat, aktiva, yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan pada
nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang melakukan kontrak
pada tanggal transaksi.
Pembelian lump sum
Permasalahan khusus dalam penentuan harga aktiva tetap muncul ketika sekelompok
aktiva tetap dibeli pada harga lum sum tunggal. Apabila situasi semacam ini terjadi, dan bukan
merupakan hal yang tidak biasa, maka prakteknya adalah mengalokasikan total biaya di antara
berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya.
Penerbitan saham
Apabila property diperoleh melalui penerbitan sekuritas seperti saham biasa, maka biaya
property itu tidak dapat diukur secara tepat dengan nilai pari atau nilai ditetapkan saham tersebut.
Jika saham itu sedang diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan
merupakan indikasi yang wajar atas biaya property yang diperoleh karena saham merupakan
ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas berjalan.
Pertukaran aktiva Nonmoneter
Akuntansi yang tepat untuk pertukaran aktiva nonmoneter masih diperdebatkan atau
masih controversial. Sebagian akuntan berpendapat bahwa akuntansi untuk jenis pertukaran ini
harus didasarkan atas nilai wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima,
dengan mengakui suatu keuntungan atau kerugian.
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai
wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu
keuntungan atau kerugian. Sebagian lagi berpendapat bahwa akuntansi harus didasarkan atas
jumlah yang tercatat (nilai buku) dari aktiva yang diberikan, tanpa mengakui keuntungan atau
kerugian. Sementara yang lainnya lagi memilih pendekatan yang akan mengakui kerugian dalam
semua kasus, tapi menangguhkan keuntungan dalam situasi khusus.
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas nilai
wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, mana yang memiliki bukti
lebih jelas.
Guna mengilustasikan akuntansi untuk jenis transaksi yang berbeda tersebut,kita akan
membahas tiga situasi berikut:
1) Akuntansi untuk aktiva yang tidak sama
2) Akuntansi untuk aktiva yang sama-situasi kerugian
3) Akuntansi untuk aktiva yang sama - situasi keuntungan
Akuntansi untuk kontribusi
Perusahaan kadang-kadang dapat menjadi penerima atau pemberi kontribusi. Kontribusi
semacam itu disebut transfer tanpa timbale balik karena mereka mentransfer aktiva pada satu
arah.
Apabila aktiva diperoleh melalui donasi, maka konsep biaya yang ketat menyatakan
bahwa penilaian atas aktiva ini harus nol. Namun penyimpangan dari prinsip biaya ini
tampaknya dapat dibenarkan, karena satu-satunya biaya yang dikeluarkan (biaya hokum dan
pengeluaran lainnya yang relative kecil) bukan meupakan dasar akuntansi yang tepat untuk
aktiva yang diperoleh. Tidak mencatat sama sekali berarti mengabaikan realitas ekonomi dari
kenaikan kekayaan dan aktiva. Karen aitu, nilai wajar aktiva harus digunakan untuk menentukan
nilainya dalam pembukuan.
Metode penilaian lainnya
Suatu pengecualian dari prinsip biaya histories muncul dalam akuisisi aktiva tetap
melalui donasi, yang didasarkan atas niali wajar. Pendekatan lainnya yang kadang-kadang
diijinkan dan dianggap bukan merupakan pelanggaran
C. BIAYA SETELAH AKUISIS
Setelah aktiva tetap dipasang dan siap untuk digunakan, dapat terjadi biaya tambahan
yang berkisar dari reparasi biasa hingga penambahan yang signifikan. Biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh manfaat masa depan yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara
pengeluaran yang hanya ditujukan untuk mempertahankan tingkat pelayanan ttt harus dianggap
sebagai beban. Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi:
1) Umur manfaat aktiva harus meningkat
2) Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat
3) Kuantitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan
Pengeluaran yang tidak meningkatkan manfaat aktiva di masa depan harus dianggap
sebagai beban. Perbedaan antara pengeluaran modal (aktiva) dan pengeluaran pendapatan
(beban) tidak selalu jelas. Menentukan unit property yang berkaitan dengan biaya tersebut adalah
sangat penting.
Penambahan
Penambahan umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar. Menurut
definisinya setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasi karena aktiva baru telah
diciptakan
Perbaikan dan penggantian
Perbaikan dan penggantian merupakan substitusi dari satu aktiva dengan aktiva lainnya.
Apa perbedaan antara perbaikan dan penggantian? Perbaikan adalah penggantian aktiva yang
sekarang sedang digunakan dengan aktiva lain yang lebih baik
Jika ditentukan bahwa pengeluaran meningkatkan potensi pelayanan masa depan dari
aktiva, dan oleh karena itu, pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi, maka akuntansinya
diperlakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut, tergantung pada situasinya:
1) Pendekatan Substitusi
2) Mengkapitalisasi biaya baru
3) Membebankan ke akumulasi penyusutan
Penyusunan kembali dan pemasangan kembali
Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali yang merupakan pengeluaran yang
ditujukan untuk memberikan manfaat di periode msa depan, berbeda dengan penambahan,
penggantian dan perbaikan
Reparasi
Adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva tetap berada dalam
kondisi siap operasi; biaya ini dapat dibebankan kea kun beban selam periode terjadinya atas
dasar bahwa periode tersebut merupakan periode yang paling banyak menerima manfaat
D. DISPOSISI AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat ditarik secara sukarela atau dilepaskan sebagai penjualan, pertukaran,
konversi terpaksa, atau pembuangan. Tanpa memerhatikan waktu pelepasan, penyusutan harus
dihitung hingga tanggal disposisi dan kemudian semua akun yang berhubungan dengan aktiva
yang ditarik itu harus dihilangkan
Penjualan aktiva tetap
Penyusutan harus dicata selam periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan
terakhir dibuat dan tanggal penjualan.
Konversi terpaksa
Kadang-kadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konversi terpaksa seperti
kebakaran, banjir, pencurian, atau pembebasan. Keuntungan atau kerugian akan diperlakukan
dengan cara yang tidak berbeda denganjenis disposisi lainnya kecuali bahwa hal itu seringkali
dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba-rugi

Anda mungkin juga menyukai