Yaitu pendekatan untuk mendapatkan nilai jual suatu properti dengan membanding dengan properti
lain yang sejenis yang telah diketahui nilai jualnya
Prinsip dalam pendekatan perbandingan data pasar:
Permintaan & penawaran
Estimasi permintaan tergantung jumlah pengguna potensial, daya beli, selera, dan referensi
Substitusi
Nilai tergantung harga properti pengganti dengan utilitas yang sama
Keseimbangan
Selalu berubah tergantung kekuatan pasar
Eksternalitas
Nilai tergantung kondisi ekonomi & lingkungan
JENIS-JENIS PENYUSUTAN :
Penyusutan Fisik
Nilai yang hilang yang disebabkan oleh karena penggunaan bangunan dan pengaruh dari alam.
Penyusutan Fungsional
Penurunan fungsi kegunaan bangunan dengan kriteria tingkat efisiensi kepuasan keinginan, dan
kebutuhan pasar.
Penyusutan Eksternal (Ekonomi)
Nilai yang hilang yang disebabkan oleh pengaruh dari luar properti. Ada dua kategori sumber, yaitu:
- kemunduran lokasi
disebabkan oleh lingkunan disekitar properti subjek, contoh polusi dan kebisingan
- kemunduran ekonomi
disebabkan kondisi ekonomi, contoh kenaikan tingkat bunga, kelebihan penawaran jenis property
tertentu.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi penyusutan, yaitu:
1. Metode langsung
Metode Umur Hidup
Rasio perbandingan antara umur efektif properti subjek dengan total umur ekonomis properti pembanding
terhadap total biaya pembuatan/penggantian baru
Metode umur ekonomis dengan modifikasi
Dilakukan dengan memisahkan antara penyusutan yang dapat diperbaiki (curable) dan yang tidak dapat
diperbaiki (incurable)
Metode terinci (Breakdown Method)
Metode perhitungan yang menyeluruh & detail dengan melakukan kalkulasi terhadap komponen-
komponen bangunan secara terinci .
Kerangka Konseptual:
Real property, personal property, perusahaan/badan usaha, hak kekayaan inteletual
Standar Umum:
SPI 101: Nilai Pasar sebagai dasar penilaian
SPI 102: Dasar nilai selain nilai pasar
SPI 103: Lingkup Penugasan
SPI 104: Implementasi
SPI 105: Pelaporan Penilaian
Standar Penerapan:
SPI 201: Penilaian untuk Pelaporan Keuangan
SPI 202: Penilaian untuk Tujuan Penjaminan Utang
SPI 203: Penilaian Aset Sektor Publik
Standar Teknis:
SPI 300: Penilaian Real Properti
SPI 301: Penilaian Hak Sewa
SPI 302: Penilaian Properti Agri
SPI 303: Penilaian Properti dengan Bisnis Khusus
SPI 304: Penilaian Masal
SPI 305: Penilaian Properti Industri Pertambangan
SPI 306: Penilaian Terhadap Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
SPI 310: Penilaian Personal Properti
SPI 311: Penilaian Mesin & Peralatan
SPI 320: Penilaian Aset Takberwujud
SPI 330: Penilaian Bisnis
SPI 340: Penilaian Instrument Keuangan
SPI 350: Pendekatan Biaya untuk Aset Berwujud
SPI 351: Analisis DCF (Discounted Cash Flow)
SPI 360: Analisis HBU (Higest & Best Use)
SPI 361: Opini Kewajaran
SPI 362: Inspeksi dan Hal Yang Dipertimbangkan
1. Nilai asuransi
nilai aset sebagaimana yang diatur berdasarkan kondisi-kondisi yang dinyatakan dalam kontrak atau
polis asuransi yang dituangkan dalam definisi yang jelas dan terinci.
6. Nilai Khusus
-Adalah sejumlah uang yang mencerminkan atribut tertentu dari asset yang berlaku bagi pembeli khusus
-Pembeli khusus adalah pembeli tertentu atas suatu aset tertentu yg memiliki nilai khusus karena ada
keuntungan yang timbul atas kepemilikannya & tidak tersedia bagi pembeli lain di pasar
7. Nilai Likuidasi
Sejumlah uang yang mungkin diterima atas penjualan suatu aset dalam jangka waktu yang relatif pendek
untuk dapat memenuhi jangka waktu pemasaran dalam definisi nilai pasar.
-Dalam beberapa kondisi melibatkan: pembeli yg tidak berminat menjual & pembeli yg membeli dg
mengetahui situasi yg tidak menguntungkan bagi penjual
-Dasar nilai ini hanya seharusnya hanya dapat diberikan ketika terjadi kredit macet atau gagal bayar
8. Nilai Pasar untuk Penggunaan yang Ada (Market Value for the Existing Use)
Adalah nilai pasar dari suatu aset berdasarkan kelanjutan dari penggunaan yang ada, dg asumsi aset
tersebut dapat dijual di pasar terbuka saat itu tetap sesuai dengan definisi nilai pasar tanpa
mempedulikan HBU
Nilai Realisasi Bersih/NRB = Perkiraan Harga Jual Aset – Biaya Penjualan - Biaya Penyelesaian
Nilai realisasi bersih dihitung sebelum pembayaran pajak. Bilamana dihitung setelah pembayaran pajak
harus ditambahkan kata-kata “setelah pajak”
14. Nilai realisasi bersih untuk penggunaan yang ada sebagai satu kesatuan operasional