Anda di halaman 1dari 6

KEGIATAN BELAJAR 2

TEKNIK EVALUASI PENGEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL DI TAMAN KANAK-


KANAK

Beberapa cara yang dapat dilakukan di antaranya melalui proses pengamatan (observasi),
anecdotal, record, checklist, analisis gambar anak, dan analisis foto, VCD dan audiotape. Berikut
ini penjelasannya.

A. OBSERVASI
Observasi atau pengamatan adalah proses memperhatikan seorang anak dalam melakukan
suatu kegiatan atau melakukan permainan, tanpa mencampuri kegiatan anak tersebut.
Pengamatan seorang guru haruslah peka, terperinci, dan deskriptif. Terutama dalam
mengungkap perkembangan sosial emosional anak. Sebagian besar anak-anak belum memiliki
kemampuan untuk menjelaskan dan memahami perasaan dan pikirannya sendiri. Anak-anak
seringkali mengungkapkan perasaannya melalui perbuatan. Berkenaan dengan hal imi Cohen
dan Stern (dalam CRI, 2000) mengungkapkan sebagai berikut.
Anak-anak berkomunikasi dengan kita melalui mata mereka, kualitas suara mereka,
sikap tubuh mereka, gerak isyarat mereka, kelakuan mereka, senyum mereka, lompat-
lompatan mereka, kelesuan mereka. Mereka menunjukkan kepada kita, melalui
perbuatan mereka, dan juga melalui apa yang mereka buat, apa yang terjadi dalam diri
mereka. Ketika kita dapat menyelami arti dari perilaku anak-anak secara menyeluruh,
kita berada di jalur yang benar dalam proses memahami mereka. Catatan guru tentang
cara-cara mereka berkomunikasi akan membantu dalam melihat mereka sebagaimana
mereka adanya.

Lebih lanjut Beaty (1994) mengemukakan bahwa observasi harus didasarkan pada
kebaikan, kekuatan atau keunggulan yang diperlihatkan anak untuk membantu
perkembangannya, bukan ditekankan pada kesalahan yang dilakukan anak. Observasi harus
dilakukan dalam situasi natural (alamiah) atau tidak dibuat-buat (artificial)

B. CATATAN ANEKDOT (ANECDOTAL RECORD)


Catatan anekdot adalah proses mendokumentasikan kegiatan atau perilaku yang khusus
teramati berupa catatan ringkas. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Patmonodewo
(1993) yang mengatakan bahwa catatan anekdot atau anecdotal record adalah kumpulan
catatan tentang sikap dan perilaku anak yang khusus, baik secara positif maupun negatif.
Catatan anekdot dilakukan berdasarkan pengamatan sepintas dan ditulis lebih singkat
dibandingkan laporan deskriptif. Hasil pengamatan guru dapat dituangkan ke dalam tiga atau
empat kalimat, dan hanya perlu menyisipkan catatan yang diingatnya saja. Catatan anekdot
jenis ini sangat membantu guru dalam memahami bagaimana proses tingkah laku bermula.
Selain itu juga guru dapat memahami bagaimana perkembangan tingkah laku tersebut dan
bagaimana akhirnya.
FORMAT OBSERVASI UNTUK GURU

Nama Anak : ______________________________________


Tanggal : ________________________ Waktu _________
Nama Observer : _______________________________________

Kemampuan Bersosialisasi dan Mengendalikan Emosi Anak TK


Berhubungan baik dengan anak-anak lain……………………………………………………………………………………………………...
Berhubungan baik dengan orang dewasa……………………………………………………………………………………………………….
Dapat berbagi…………………………………………………………………………………………………………………………………..
Dapat bergantian………………………………………………………………………………………………………………………………..
Dapat mengekspresikan rasa marah dengan cara yang tepat……………………………………………………………………………………
Mempunyai satu atau lebih teman dekat (sahabat)……………………………………………………………………………………………..
Membantu membersihkan……………………………………………………………………………………………………………………...
Bergabung dengan permainan kelompok……………………………………………………………………………………………………….
Bekerja dalam kelompok kecil dengan satu atau dua anak lain………………………………………………………………………………..
Dapat memberikan nama depan dan nama keluarga……………………………………………………………………………………………
Melihat ke lawan bicara ketika berbicara atau mendengarkan…………………………………………………………………………………
Menjaga dan berhati-hati dengan bahan-bahan…………………………………………………………………………………………………
Berpisan dari orang tua tanpa menangis………………………………………………………………………………………………………..
Tersenyum dan terlihat gembira hamper setiap waktu…………………………………………………………………………………………
Jarang mengganggu kegiatan anak lain…………………………………………………………………………………………………………
Terlihat senang atas hasil yang dicapainya sendiri……………………………………………………………………………………………
Tidak takut mencoba hal-hal baru…………………………………………………………………………………………………………….
Tidak terlalu takut pada binatang atau serangga………………………………………………………………………………………………
Kegiatan favorit anak:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Buku dan cerita favorit anak:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Komentar lain:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Gambar 12.1
Contoh Pedoman Observasi
C. DAFTAR CEK (CHECKLIST)
Daftar cek atau checklist merupakan cara yang tepat dan mudah untuk mengukur
keberadaan tingkah laku khusus anak. Daftar cek juga dapat dipergunakan sebagai suatu cara
untuk mendokumentasikan kejadian penting tertentu yang sehubungan dengan perkembangan
anak atau sebuah tujuan atau sasaran instruktusional. Daftar cek sangat berguna bagi guru yang
ingin mengetahui berapa kali dalam seminggu Ujang memukul temannya, berapa kali Dewi
menangis atau berapa kali Ratna meminta pertolongan guru.
Adapun contoh daftar cek yang dapat digunakan guru untuk memantau perkembangan
sosial emosional anak, sebagai berikut.
Table 12.1
Contoh Daftar Cek Perkembangan Sosial Emosional
Untuk Usia 3-6 Tahun
Tidak
Perkembangan Sosial Emosional Tampak Komentar
Tampak
A. Pengenalan Diri dan Harga Diri
1. Mendeskripsikan diri, keluarga dan kelompok budaya
a. Mendeskripsikan diri
b.Menceritakan keluarga
c. Menggabungkan diri dan anggota keluarga dalam kegiatan
(menggambar, bermain dan bercerita)
d. Menerangkan budaya keluarga dan tradisi (makanan, hari libur
dan musik)
2. Menunjukkan sifat positif terhadap diri sendiri
a. Berpisan dengan orangtua tanpa kesulitan
b.Melakukan kontak mata langsung
c. Meminta bantuan jika benar-benar diperlukan
3. Menunjukkan rasa percaya diri
a. Menikmati berlatih keahlian-keahlian baru
b.Berbagi hasil-hasil yang telah dicapai dengan yang lain
c. Menunjukkan ketekunan untuk menguasai sebuah keahlian
4. Menunjukkan kemandirian
a. Tidak tergantung pada guru bantu kelas
b.Melakukan hal-hal sendiri
c. Membuat pilihan-pilihan di kelas
d. Menggunakan alat-alat di kelas untuk menerapkan ide-ide orisinal
e. Berfungsi secara mandiri dan juga menerima bantuan dari guru
bantu
5. Menghormati hak-hak sendiri dan orang lain
a. Menunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan anak lain
b.Menuntut keadilan dari anak lain
c. Menjaga pekerjaannya
d. Menyadari bahwa anak-anak lain adalah manusia dan bukan
benda mati
B. Pengendalian Diri dan Interaksi
1. Mengikuti hamper semua peraturan dan kegiatan rutin
a. Mengetahui dan menjalankan rencana-rencana harian
b.Menerangkan peraturan kelas
c. Melakukan perpindahan kegiatan tanpa keributan
d. Mematuhi peraturan
2. Mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai
a. Berpindah dari satu kondisi emosional (marah ke tenang)
b.Mengekspresikan rasa marah atau perasaan lain dengan kata-kata
c. Mengalihkan perilaku (dengan bantuan)
d. Mengenali dan menyebutkan berbagai macam emosi
e. Menerangkan alasana bagi pengekspresian emosinya
3. Bermain sesuai umur
a. Bermain sendiri
b.Bermain dengan anak lain tanpa atau sedikit interaksi (permainan
pararel)
c. Menerima anjuran guru untuk melakukan permainan yang rumit
dengan teman
d. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kerja sama
4. Bekerja sama dalam permainan dan interaksi dengan teman
a. Memulai percakapan
b.Melakukan ajakan bermain tidak secara lisan dengan efektif
c. Ikut bermain ketika diajak atau bertanya “bolehkah saya ikut
bermain?”
d. Bergantian
e. Mendorong anak lain untuk ikut bermain
f. Memberikan kontribusi dan menerima ide-ide dalam bermain
g. Mempunyai seorang teman/sahabat
C. Perkembangan Sosial
1. Menunjukkan Empati
a. Menunjukkan kesadaran akan perasaan anak lain (kesedihan dan
kegembiraan)
b.Menolong anak yang membutuhkan bantuan
2. Memahami dan Menghargai Perbedaan
a. Bermain dengan seorang anak dari latar belakang yang berbeda
b.Menunjukkan ketertarikan akan perbedaan yang ada pada anak
lain
c. Menggunakan istilah-istilah yang tepat ketika mendiskusikan
perbedaan
3. Berbagi
a. Menerima alternative-alternatif
b.Memberikan mainan pada anak lain
c. Membiarkan anak lain menyelesaikan sesuatu
d. Mengambil mainan dari anak lain setelah bertanya terlebih dahulu
4. Menerima tanggung jawab
a. Menggunakan bahan-bahan dengan cara yang benar
b.Membantu menyelesaikan dan merapihkan
c. Menyelesaikan tugas
5. Berkompromi dan Berdiskusi untuk menyelesaikan masalah
a. Memakai kata-kata yang tepat dalam mendiskusikan konflik
dengan anak lain
b.Menyelesaikan konflik dengan baik tanpa bantuan orang dewasa
c. Tukar-menukar mainan dengan anak lain
Sumber: diadaptasi dari Children Resources International (2000)

D. ANALISIS GAMBAR ANAK


Dalam mengevaluasi gambar anak, guru dapat melakukannya dengan cara
mengumpulkan gambar-gambar anak yang pernah di buat, kemudian melihat perkembangannya
dari hari ke hari. Selain itu, melalui gambar yang dibuat anak, guru dapat melakukan analisis
dan menemukan permasalahan-permasalahan sosial emosional yang terjadi dalam diri anak
yang tercermin dalam produk gambar yang dibuatnya.

E. ANALISI FOTO, VCD DAN AUDIOTAPE


Melakukan pengumpulan informasi perkembangan anak melalui foto, VCD (Video
Compact Disk) ataupun Audio Tape memang masih jarang dilakukan di sekolah-sekolah kita.
Namun, informasi yang akan di peroleh guru berdasarkan data-data visual ini sangat menarik
dan bermanfaat.
Pada awal tahun ajaran baru, guru mengambil foto anak-anak dari berbagai sudut
kekhasan mereka. Dalam foto tampak anak sedang menangis ketika ditinggal ibunya, ada anak
yang pemalu, pendiam, lincah dan langsung memimpin anak yang lain dan sebagainya. Di akhir
tahun ajaran, guru dapat melakukan pengambilan foto kembali, merekam aktivitas anak melalui
handycame dan atau merekam suara mereka kembali. Dengan dua aktivitas ini, guru dapat
membedakan dan melihat secara jelas perubahan apa yang tampak dalam perkembangan sosial
emosional mereka. Anak-anak pun dapat dilibatkan untuk mengevaluasi diri mereka sendiri,
dengan cara membandingkan foto-foto mereka di awal dan di akhir tahun ajaran.

F. PERCAKAPAN ATAU WAWANCARA DENGAN ANAK


Patmonodewo (1998) mengatakan bahwa percakapan adalah metode penilaian yang
dilakukan melalui bercakap-cakap atau wawancara antara anak dengan guru baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Percakapan atau wawancara dengan anak merupakan suatu cara
pengumpulan informasi yang diperoleh secara langsung dari anak. Anak menyadari bahwa anda
sebagai guru tertarik pada cara mereka berpikir dan merasakan emosi.
Percakapan sebagai metode penilaian terdiri atas dua kategori, yaitu:
1. Penilaian percakapan yang terstruktur. Artinya percakapan ini dilaksanakan dengan
sengaja oleh guru dengan menggunakan waktu khusus dan pedoman khusus walaupun
sederhana. Melalui percakapan ini guru dengan sengaja ingin menilai sejauh mana
pemahaman anak untuk kemampuan-kemampuan tertentu.
2. Penilaian percakapan tidak terstruktur. Artinya percakapan yang dilakukan antara guru
dan anak tanpa direncanakan secara khusus, di mana saja, kapan saja dalam situasi
informal.

Wawancara dengan anak dapat berjalan dengan baik selama anak merasa nyaman untuk
bercerita, dilakukan dengan santai dan terdapat banyak waktu dan ruang bagi anak untuk bebas
berekspresi. Seorang guru dapat memulai percakapan, misalnya dengan pertanyaan “Ceritakan
tentang keluargamu” atau “apa yang paling kamu suka di sekolah hari ini?” dengan pertanyaan
terbuka seperti ini maka guru harus siap menerima dan mendengarkan jawaban anak apa
adanya. Ia harus bersedia untuk mendengarkan cerita anak dengan berbagai kemungkinan, bisa
jadi ada anak yang suka berbicara sehingga ia akan menjawabnya dengan panjang lebar atau
mungkin pula ada anak yang pendiam sehingga dibutuhkan ketrampilan guru untuk
menstimulasi anak sehingga mau dan suka untuk bercerita.

Anda mungkin juga menyukai