Tugas 1
Tugas 1
Oleh:
PRODI : MANAJEMEN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telag memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pengukuran Resiko” tepat waktu.
Makalah “Pengukuran Resiko” disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Dr. Dedy
Afrizal, S.Sos., M.SI., M.Si selaku dosen pada mata kuliah Manajemen Resiko di STIE
Tuah Negeri Dumai. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dedy Afrizal, S.Sos., M.SI.,
M.Si selaku dosen pada mata kuliah Manajemen Resiko. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
i
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengukuran Resiko Operasional...................................................................................3
2.2 Contoh Tipe Risiko dan Teknik Pengukurannya..........................................................6
2.3 Prinsip Pengukuran Resiko...........................................................................................7
2.4 Sistem Pengukuran Risiko Perusahaan.......................................................................10
2.5 Dimensi Pengukuran Risiko........................................................................................10
2.6 Pengukuran Frekuensi Kerugian.................................................................................12
2.7 Pengukuran Kegawatan Kerugian...............................................................................13
2.8 Contoh Kasus..............................................................................................................14
BAB III.................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, risiko dapat
ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya
(future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran suatu organisasi,
kerena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola
risiko sehingga organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko.
Perusahaan seringkali secara sengaja mengambil risiko tertentu, karena melihat potensi
keuntungan dibalik risiko tersebut.
Dalam suatu pasar terdapat berbagai macam pembeli dengan kebutuhan dan perilaku
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat sulit bagi suatu produk untuk menguasai pasar
secara keseluruhan. Targeting yang umum ditempuh adalah memilih segmen pasar tertentu
yang dapat memberikan kedudukan yang paling kuat bagi produk bersangkutan. Selain itu,
strategi pemasarpun perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan. Strategi pemasaran
mempunyai dua kegiatan pemasaran pokok, yaitu: pertama pemilihan pasar-pasar yang
akan dijadikan sasaran pemasaran (target market) dan yang kedua merumuskan dan
menyusun suatu kombinasi yang tepat dari bauran pemasaran (marketing mix), agar
kebutuhan para konsumen dapat terpenuhi secara memuaskan.
1
4. Pengukuran Kegawatan dan kerugian
5. Aplikasi Pengukuran Risiko
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengukuran risiko operasional dapat kita lakukan dengan menempatkan tingkatan dari
setiap bentuk risiko yang terjadi, yaitu semakin tinggi risiko maka semakin tinggi
kemungkinan untuk memperoleh return yang diharapkan (actual return), dengan asumsi
risiko dan return (pengembalian) bersifat linear. Untuk lebih jelaskan dapat kita lihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 1 : Hubungan Expected Return dan Standar Deviasi dalam Perspektif Risiko
Operasional
Keterangan:
3
E(R) : Expected Return
Simpangan baku disini sering diartikan dengan tingkat risiko, yaitu semakin besar
simpangan bakunya, maka semakin besar risiko yang akan terjadi.
Pada gambar di atas, dapat dilihat hubungan E (R) dan σ. Dimana setiap titik-titik dan
wilayah menjelaskan:
1. Posisi I adalah dimana E(R) berada di posisi yang tertinggi dan σ juga berada di
posisi tertinggi. Dalam artian semakin tinggi pengharapan pada E(R), maka semakin
tinggi kemungkinan terjadinya risiko.
ex: Suatu perusahaan merencanakan untuk menambah kapasitas produksi,
maka kemungkinan untuk meningkatkan penjualan pasti akan terjadi atau
profit perusahaan akan mengalami peningkatan, namun ini juga berakibat
pada terjadinya peningkatan pada proses produksi untuk mampu
meningkatkan jumlah produksi. Jika sebelumnya perusahaan bisa
memproduksi 4.000 unit, maka sekarang harus ditingkatkan menjadi 4.700
unit.
a. Mesin produksi akan mengalami masa penyusutan dengan cepat karena dipakai
dalam waktu lebih lama dan bersifat mengejar target produksi.
b. Kebutuhan bahan baku yang diperlukan akan mengalami peningkatan yang
tinggi dan tidak boleh berhenti karena akan mempengaruhi kelancaran produksi
secara tepat waktu.
c. Ketersediaan barang hasil produksi harus selalu tersedia di gudang karena
menyangkut dengan kelancaran order pesanan dari para distributor atau
4
pembeli, karena jika hal ini mengalami kemacetan, maka kepuasan konsumen
akan terganggu.
2. Posisi II adalah dimana E(R) pada rendah dan σ pada posisi tinggi.
a. Peningkatan kerugian perusahaan akan terus bertambah dan dana cadangan akan
banyak terkuras.
b. Jika risiko kerugian ini dibiarkan secara terus menerus, maka akan
menyebabkan perusahaan berada kondisi financial distress
c. Kredibilitas dan reputasi perusahaan akan semakin menurun karena berbagai
pihak mulai dari business partner hingga para konsumen terutama konsumen
aktual akan semakin kecewa.
d. Mampu menimbulkan risiko bankrupt.
3. Posisi III adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan σ juga berada pada
posisi rendah.
4. Posisi IV adalah dimana E(R) berada pada posisi tinggi dan σ berada pada posisi
rendah.
Pada kondisi ini, ada beberapa kondisi dan situasi yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Risiko sangat sulit diprediksi tapi jika terjadi, mampu menempatkan perusahaan
pada posisi II.
5
b. Kondisi dan situasi ini terjadi pada saat risk control menjadi lemah karena
perusahaan selama ini telah terbuai oleh profit (return yang terus menerus
mengalami kenaikan.
c. Semangat kerja under pressure yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan tidak lagi seperti berada pada posisi II, dan ini dapat berdampak
pada penurunan kedisiplinan kerja serta target pekerjaan yang harus dikerjakan.
6
5) Risiko Kematian
Manusia mengalami kematian dini (lebih cepat dari usia kematian wajar)
Teknik Pengukuran: probabilitas kematian dengan tabel moralitas
6) Risiko Kesehatan
Manusia terkena penyakit tertentu
Teknik Pengukuran: Probabilitas terkena penyakit dengan menggunakan
tabel morbiditas
7) Risiko Teknologi
Perubahan teknologi mempunyai konsekuensi negatif terhadap perusahaan
Teknik Pengukuran: Analisis skenario
Dalam bukunya berjudul Pengukuran Risiko, Prof. Dr. Adler Haymans Manurung
menyebutkan pengukuran risiko dapat dihitung dengan berbagai metode, yaitu:
Simpangan Baku
Durasi dan Konveksitas
Beta – Sharpe’s Capital Asset Pricing Model
RAROC (Risk Adjustes Return on Capital)
Stress Testing
Value at Risk
Probability Default
Teori Nilai Ekstrim
Risiko Sistemik
Fungsi Probabilitas Densitas
7
2.3 Prinsip Pengukuran Resiko
a. Transparansi
Prinsip ini menyaratkan agar seluruh potensi risiko yang ada pada suatu
aktivitas, khususnya transaksi dibeberkan secara terbuka. Risiko yang
tersembunyi atau disembunyikan akan menjadi sumber permasalahan
terbesar dan per definisi tidak dapat dikelola dengan baik.
d. Diversifikasi
Sistem manajemen risiko yang baik menempatkan konsep disversifikasi
sebagai sesuatu yang penting untuk dicermati. Hal ini menuntut pola
pemantauan yang konstan dan konsisten. Asumsinya adalah bahwa risiko
dapat muncul setiap saat seiring dengan perubahan siklus usaha yang terjadi
di dunia.
8
e. Independensi
Suatu kelompok manajemen risiko yang independen makin dianggap
sebagai suatu keharusan. Prinsip ini tidak sekedar bicara tentang
kewenangan dan level tanggung jawab dari kelompok manajemen risiko dan
kelompok atau unit lainnya dalam perusahaan, melainkan juga tentang visi
perusahaan dan kualitas interelasi antara kelompok manajemen risiko
dengan kelompok atau unit lainnya dan juga antar kelompok atau unit yang
melaksanakan transaksi dengan mengambil risiko tertentu.
g. Kebijakan
Prinsip ini menyaratkan bahwa tujuan dan strategi manajemen risiko suatu
perusahaan harus bisa dirumuskan dalam sebuah kebijakan (policy), manual
dan prosedur yang jelas. Kebijakan harus secara jelas menjabarkan dan
mendefinisikan filosofi manajemen risiko perusahaan dan menyediakan
keseluruhan pendekatan yang digunakan serta organisasi dari proses
9
pengambilan risiko. Tujuan utama dari hal tersebut adalah untuk
memberikan kejelasakn mengenai proses manajemen risiko, baik untuk
pihak internal maupun eksternal, seperti regulasi dan para analisis
10
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh manajer risiko dalam
upaya menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling dapat diterima/paling
baik dalam penggunaan sarana penanggulangan risiko.
Hal ini digunakan untuk menentukan relatif pentingnya risiko, untuk memperoleh
informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen
risiko yang cocok untuk menanganinya.
Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi tersebut, paling tidak diketahui:
11
c) Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian, yaitu kerugian yang ditanggung
sendiri (diretensi), jadi tidak hanya nilai rupiahnya saja.
12
Kerugian yang biasanya terjadi secara teratur, baik dalam waktu dekat maupun
di masa mendatang jadi merupakan kerugian yang hamper pasti terjadi.
13
3) Kerugian maksimum yang dapat diduga (maximum foreseeable loss)
Kerugian-kerugian yang tidak dapat diatasi secara individual, jadi penanganannya
harus diserahkan kepada umum.
4) Kemungkinan kerugian maksimum (maximum possible loss)
Kerugian-kerugian yang tidak dapat diamankan, baik secara individual maupun
secara umum.
Dalam menentukan kegawatan kerugian, manajer risiko harus hati-hati dalam memasukkan
semua kerugian yang mungkin bisa terjadi akibat suatu peristiwa tertentu dan bagaimana
dampak terakhir terhadap kondisi keuangan perusahaannya. Sebab sering terjadi bahwa
yang terlihat adalah kerugian yang tidak penting (kerugian langsung), sedangkan kerugian
yang lebih penting justru yang sering sukar untuk diidentifikasi (kerugian tidak langsung).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, O., Wahrudin, U., & Rusmana, F. D. (2020). Manajemen risiko. Penerbit Widina.
Arta, I. P. S., SATRIAWAN, D. G., BAGIANA, I. K., LOPPIES, Y., SHAVAB, F. A.,
MALA, C. M. F., ... & UTAMI, F. (2021). Manajemen Risiko.
Irdawati, I., Mardia, M., Novela, V., Basmar, E., Krisnawati, A., Simarmata, H. M. P., ... &
Kusumadewi, Y. (2021). Pengantar Manajemen Risiko Dan Asuransi. Yayasan Kita
Menulis.
Restuputri, D. P., Puspita, D., & Mubin, A. (2019). Pengukuran Risiko Kerja dan
Lingkungan Fisik pada Departemen IT dengan Menggunakan Metode Rapid Office Strain
Assessment (ROSA). Jurnal Optimasi Sistem Industri, 18(2), 125-132.
16
17