PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan kualitas
sistem informasi kesehatan di tingkat Kabupaten sangat di tentukan oleh sistem
informasi yang berkualitas di tingkat Kecamatan / Puskesmas oleh karena itu kami
membuat profil UPTD Kecamatan Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman
yang menyajikan informasi kesehatan secara menyeluruh di wilayah UPTD Kecamatan
Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman tahun 2021 khususnya cakupan
pelayanan Kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi
petugas kesehatan di wilayah kerja UPTD UPTD Kecamatan Sanaman Mantikei
Puskesmas Tumbang Kaman.
Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai upaya
terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena Puskesmas merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat di samping memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Departemen Kesehatan 1991).
Di tingkat Kabupaten, visi ini telah diterjemahkan dalam visi Kabupaten Katingan
yaitu “ Katingan "Cerdas Sehat dan Terbuka" Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang
maju, Mandiri adil dan Merata” Visi Kabupaten ini dijadikan dasar bagi visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Katingan yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2019-2023, yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui
Peningkatan Derajat Kesehatan”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang telah
dilakukan oleh sektor kesehatan, non kesehatan, swasta, dan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi masalah
1. Analisis Deskriptif
Yakni menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat di dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata, angka minimum
dan maksimum.
D. Sistimatika Penulisan
Data dan informasi disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik, dengan
sistimatika penyajian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil UPTD Kecamatan
Sanaman Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman dan sistematika dari
penyajiannya.
Bab II Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Sanaman Mantikei.
Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gizi masyarakat Kecamatan Sanaman Mantikei.
Bab IV Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
Profil UPTD KEC Sanaman Mantikei PuskesmaS Tumbang kaman | 2021 4
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan Sanaman
Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting perlu disimak dan telah
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan UPTD Kecamatan Sanaman
Mantikei Puskesmas Tumbang Kaman di tahun 2020. Selain keberhasilan-
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kecamatan Sanaman
Mantikei dan 81 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang
responsif gender.
A. Luas Wilayah
Luas Sanaman Mantikei adalah : 2.727,38 Km. Berdasarkan data dari kantor
BPS Kabupaten Katingan akhir tahun 2020 penduduk Kecamatan Sanaman Mantikei
berjumlah 11.006 jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.739 jiwa dan perempuan 5.267
jiwa. Batas wilayah Sanaman Mantikei sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan Kecamatan Petak Malai
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manuhing Kab Gunung mas
3. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Katingan Tengah
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marikit
B. Jumlah Desa
Pembagian desa di Kecamatan Sanaman Mantikei dapat dilihat pada tabel
berikut :
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Tabel 3.1. Jumlah Kelahiran Hidup, Jumlah Kematian Bayi dan Angka
Kematian Bayi di Kec. Sanaman Mantikei Tahun 2019-2021
Angka Kematian Bayi/
Jumlah Lahir Jumlah
No. Tahun 1.000 Kelahiran Hidup
Hidup Kematian Bayi
(dilaporkan)
1. 2019 249 1 249
2. 2020 167 2 167
3. 2021 171 1 172
Sumber Data : Laporan bulanan pemegang program KIA/KB (Lampiran Tabel 4 dan Tabel 5)
Tabel 3.2. Jumlah Kelahiran Hidup, Jumlah Kematian Balita dan Angka
Kematian Balita di Kec. Sananam Mantikei Tahun 2019-2021
Angka Kematian
Jumlah
Jumlah Lahir Balita/ 1.000
No. Tahun Kematian
Hidup Kelahiran Hidup
Balita
(dilaporkan)
1. 2019 249 2
2. 2020 167 2
3. 2021 171 4
Sumber Data : Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kab. Katingan (Lampiran Tabel 4 dan Tabel 5)
B. Angka Kesakitan
1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit “Acute Flaccid
Paralysis” (AFP) Per 100.000 Penduduk ˂ 15 Tahun
AFP atau “Acute Flacid Paralysis” yaitu Jumlah Kasus AFP non Polio yang
ditemukan diantara 100.000 penduduk <15 tahun per tahun di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2019-2021 tidak ditemukan adanya kasus AFP.
2. Prevalensi Tuberkulosis
TB Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Sebagian besar penderita TB Paru adalah kelompok produktif. Semakin tinggi
angka prevalensi TB Paru menunjukkan semakin tingginya kemungkinan
penularan akibat rendahnya kualitas kesehatan lingkungan masyarakat,
khususnya lingkungan pemukiman dan perumahan.
Profil UPTD KEC Sanaman Mantikei PuskesmaS Tumbang kaman | 2021 13
Prevalensi TB Paru BTA+ adalah kasus yang ada (baik kasus baru maupun
kasus lama) per 100.000 penduduk pada wilayah dan kurun waktu tertentu.
Prevalensi TB Paru BTA+ tahun 2019 adalah 68,42% per 100.000 penduduk
Kabupaten Katingan.
Hal ini menunjukkan adanya potensi kasus diare yang besar di Sanaman
Mantikei. Oleh karena itu upaya penyuluhan kesehatan lingkungan dan
peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang tata laksana bagi
penderita diare sangat signifikan dalam menurunkan jumlah kasus diare serta
mengurangi risiko kematian akibat diare.
9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) adalah
penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio,
Hepatitis B.
Grafik 3.5. Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) di Kec. Sanaman Mantikei tahun 2019-
2021)
10. Angka Kesakitan dan Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) Per
100.000 Penduduk dan Persentase DBD Ditangani
Grafik 3.6. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kec. Sanaman
Mantikei Tahun 2019-2021
A. Pelayanan Kesehatan
1. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1, K4, Persentase Persalinan
oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan,
Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan oleh petugas
kesehatan kepada ibu dalam masa kehamilan dengan tujuan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, serta upaya penjaringan penyimpangan
agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik
dan selamat sehingga memperoleh bayi yang sehat. Kunjungan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga,
atau yang sering disebut dengan K4 ibu hamil.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekapitulasi Tahun 2019 jumlah ibu
hamil sebanyak 250 orang, dengan K1 sebanyak 240 (96%) dan K4 sebanyak
225 (90 %). Pada tahun 2020 jumlah ibu hamil sebanyak 270 orang, dengan K1
sebanyak 270 (100%) dan K4 sebanyak 249 (98,42 %). Pada tahun 2021 jumlah
ibu hamil sebanyak 189 orang, dengan K1 sebanyak 175 (88,3%) dan K4
sebanyak 133(67,1 %).
Profil UPTD KEC Sanaman Mantikei PuskesmaS Tumbang kaman | 2021 21
Tabel 4.1. Jumlah Ibu Hamil, Jumlah K4 dan Persentase K4 di Kecamatan
Sanaman Mantikei Tahun 2019-2021
Tabel 4.2 Jumlah Ibu Hamil, Jumlah TT2, Persentase TT2, Jumlah Fe3 dan
Persentase Fe3 di Kecamatan Sanaman Mantikei pada Tahun
2019-2021.
Seperti diuraikan diatas, selain memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala, pelayanan antenatal juga bertujuan untuk menjaring penyimpangan atau
faktor-faktor risiko bahaya kehamilan pada ibu hamil. Jumlah dan persentase
ibu hamil risiko tinggi di Kecamatan Sanaman Mantikei Tahun 2019 sampai
dengan tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Jumlah Ibu Hamil, Jumlah Ibu Hamil Risiko Tinggi dan Persentase
Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kecamatan Sanaman Mantikei Tahun
2019-2021
Jumlah Ibu Ibu Hamil
No. Tahun Persentase
Hamil Risiko Tinggi
1. 2019 250 1 0,71
2. 2020 270 4 1,48
3. 2021 189 4
Sumber Data : PWS KIA/KB
Tabel 4.6. Persentase Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Tahun 2019-2021
11. Persentase Desa Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang Ditangani < 24
jam, Attack Rate dan CFR Menurut Jenis KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
Desa/Kelurahan dalam waktu tertentu. Sedangkan Desa/Kelurahan yang
mengalami KLB yang ditangani adalah kejadian luar biasa yang ditangani kurang
dari 24 jam pada suatu Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja dalam
periode/kurun waktu tertentu. Pada tahun 2018 sampai 2020 tidak tercatat ada
nya KLB.
12. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Anak SD dan Setingkat
Pemeriksaan gigi dan mulut adalah bentuk upaya promotif, preventif, dan
kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan gigi sulung,
pengobatan, dan penambalan sementara, yang dilakukan baik di sekolah
maupun dirujuk ke Puskesmas minimal 2 kali dalam setahun.
Di Puskesmas Tumbang Kaman pada tahun 2019, 2020 dan 2021
Pelayanan di Poli Gigi ada kendala karena alat rusak, juga tidak memiliki tenaga
Dokter Gigi hanya memiliki 1 tenaga perawat gigi. Selain kegiatan pelayanan di
Puskesmas juga dilaksanakan kegiatan di luar gedung seperti UKGS (Promotif
dan Preventif).
D. Keadaan Lingkungan
A. Sarana Kesehatan
1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Program obat, makanan dan Bahan berbahaya bertujuan untuk
meningkatkan pengawasan terhadap obat dan makanan dari bahan berbahaya.
Adapun sasarannya adalah masyarakat terlindungi dari bahaya psikotropika dan
zat adiktif serta bahan berbahaya lainnya dan terlindungi dari penggunaan
sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu dan keamanan, terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan
obat bermutu yang diperlukan masyarakat.
Ketersediaan obat-obatan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas pada
tahun 2021 sesuai dengan kebutuhan Puskesmas ditambah dengan stok obat
tahun 2020, sehingga pengadaan obat PKD yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Katingan sesuai dengan kebutuhan, yang dihitung sesuai
dengan jumlah pemakaian Puskesmas selama satu tahun.
Status Pegawai :
1. Jumlah Pegawai PNS : 28 Orang
2. Jumlah Pegawai PHL : 7 Orang
3. Jumlah Pegawai PTT : 0 Orang
4. Jumlah Tenaga TKS : 0 Orang
5. Jumlah Tenaga NS : 1 Orang
KETERANG
No PENDIDIKAN JUMLAH TEMPAT KERJA
AN
1 2 3 4 5
UPTD Kec Sanaman Mantikei
1 Dokter Umum 2 Org PNS, PHL
puskesmas Tumbang Kaman
2 Dokter Gigi - - -
UPTD Kec Sanaman Mantikei
3 SKM 3 Org puskesmas Tumbang Kaman PNS, PHL
UPTD Kec Sanaman Mantikei
4 S.Kep 1 Org puskesmas Tumbang Kaman PNS
UPTD,Pustu, PNS,CPNS,
5 Perawat 12 Org
Poskesdes PHL,TKS
UPTD Kec Sanaman Mantikei
6 Perawat Gigi 1 Org PNS
Puskesmas Tumbang Kaman
PNS,CPNS,,
7 Bidan 20 Org UPTD, Pustu, Poskesdes
NS
Pekerja UPTD Kec Sanaman Mantikei Operator
9 1 Org Puskesmas Tumbang Kaman
Kesehatan Komputer
UPTD Kec Sanaman Mantikei
11 Asisten Apoteker 2 Org Puskesmas Tumbang Kaman PHL, NS
C. Pembiayaan Kesehatan
1. Alokasi Anggaran Kesehatan
Tabel 5.2 Jumlah Alokasi Anggaran Kesehatan Dana BOK Puskesmas Tumbang
Kaman tahun 2021
2. Operasional Puskesmas
1. Pada profil kesehatan tahun 2021 data jumlah Penduduk Kecamatan Sanaman
Mantikei menggunakan data jumlah penduduk tahun 2020 sebesar 11.006 jiwa.
2. Situasi Derajat Kesehatan :
a. Angka Kematian
Rendahnya jumlah kematian bayi, kematian balita dan jumlah kematian ibu yang
merupakan indikator derajat kesehatan di Kabupaten Katingan merupakan
keadaan yang sangat diharapkan, namun perlu ditindaklanjuti dengan validasi
data dan pelacakan secara berkesinambungan agar data yang diperoleh benar-
benar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan rekapitulasi laporan
bulanan Puskesmas tahun 2021 ada 1 Orang Kematian Bayi pada Tahun 2021,
dengan jumlah kematian ibu yaitu 1 orang. Data ini termasuk data dari Pustu.
b. Angka Kesakitan :
/100.000
- Angka Insidens TB Paru 7 Org 86,94
Penduduk
- Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS 1 0 Kasus
- Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 Kasus
- Jumlah Diare Ditemukan dan Ditangani 26 0 Kasus
- Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 Kasus
/100.000
- Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) 0 0
Penduduk
/10.000
- Angka Prevalensi Kusta 0 0
Penduduk
- Jumlah Kasus Campak 0 0 Kasus
/100.000
- Incidence Rate DBD 0 0
Penduduk
/100.000
- Angka Kesakitan Filariasis 0 0
Penduduk
Departemen Kesehatan RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Pusat Data dan
Informasi Departemen Kesehatan RI.