Anda di halaman 1dari 148

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN TAPANULI TENGAH


TAHUN 2017
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANGAN

Pemerataan Pembangunan Nasional pada era sekarang ini merupakan prioritas utama
dalam program kerja pemerintah Republik Indonesia yang sampai sekarang ini prosesnya sedang
berjalan tahap demi tahap secara berkesinambungan. Program kerja tersebut dituangkan dalam 9
point program kerja utama pemerintah yang disebut dengan Nawacita. Realisasi program
Nawacita pada point ke 5 berupa Peningkatan Kualitas Hidup, Pendidikan dan Kesehatan dengan
adanya program Kartu Sakti yakni Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu
Keluarga Sejahtera merupakan salah satu bukti dalam Pembangunan Kesehatan Nasional.
Kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok dan juga merupakan faktor penting yang
mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia. Dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 3 (tiga) menyatakan bahwa
upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat
yang sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Oleh karena itu, mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pembangunan
Nasional karena menyentuh hampir di semua aspek kehidupan. Pembangunan sangat terkait dan
dipengarui oleh aspek demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi
perkembangan lingkungan fisik dan biologik. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat
dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti
angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era
informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya maka
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan
dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan
upaya – upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran
dari informasi kesehatan yang dikembangkan saat ini adalah profil kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen
masukan (input) yang berupa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses dan
komponen keluaran (output). Informasi Kesehatan dan yang terkait digunakan sebagai bahan
dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan
dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis,manajemen operasional dan
manajemen transaksi.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas dari Sistem
Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem-Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Sistem Informasi Kesehatan adalah tulang punggung bagi

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


2

pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan di Kabupaten atau dengan kata lain
Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten dapat memberikan arah dalam penentuan kebijakan dan
pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkan fakta (Evidence Based Decision Making).
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten adalah “Profil Kesehatan
Tahunan“ yang diharapkan akan terbit secara berkala guna menyediakan data, informasi yang
bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil
kegiatan secara transparan, efisien dan efektif.
Salah satu upaya untuk mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten adalah
mengembangkan pengemasan data dan informasi dalam bentuk Profil Kesehatan, baik ditingkat
Nasional (Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota). Profil Kesehatan bertujuan mendeskripsikan
keadaan pembangunan kesehatan suatu wilayah kerja dengan menyajikan data dan informasi
kesehatan yang akurat dalam kurun waktu tertentu serta mengevaluasinya berdasarkan ketentuan
teknis yang berlaku.
Diharapkan dengan adanya dokumen Profil Kesehatan maka didapatkan gambaran tentang
pencapaian hasil-hasil kegiatan selama satu tahun. Tentunya diharapkan data yang terkumpul
adalah data yang cukup akurat sehingga dengan demikian keputusan yang diambil berdasarkan
data tersebut, adalah keputusan yang terbaik bagi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Selain itu
diharapkan pula dengan tersusunnya Profil Kesehatan ini maka Indikator Standar Pelayanan
Minimal dan SDGs (Sustainable Development Goals) dapat terukur secara kuantitatif.
Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan beberapa analisa seperti analisa deskriptif,
komparatif, kecenderungan serta analisa sebab akibat. Beberapa faktor determinannya adalah
faktor pemberi pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat dan lingkungan.

1.2 Tujuan Profil Kesehatan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Gambaran Kondisi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun 2017.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Diperolehnya data tentang kondisi kabupaten, data demografi, lingkungan, perilaku,
serta sosial ekonomi masyarakat secara umum.
b. Diperolehnya data dan gambaran tentang situasi derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Tapanuli Tengah.
c. Mengetahui analisa dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
d. Sebagai bahan pendukung pengambilan keputusan dan kebijakan bidang kesehatan
berdasar data dan fakta (evidence based decision making).

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


3

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah :
a. Data Umum meliputi data geografis, dan sosio-demografi.
b. Data derajat kesehatan meliputi data kelahiran, kematian, data kesakitan, dan status gizi
pada masyarakat.
c. Data Kesehatan Lingkungan, meliputi data air bersih, rumah sehat, dan data
tempat-tempat umum.
d. Data Pelayanan kesehatan, antara lain pemanfaatan Rumah Sakit, pemanfaatan
Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit, data
pelayanan kesehatan masyarakat miskin, dan data pelayanan kesehatan lainnya.
e. Data sumber daya kesehatan yaitu meliputi data sarana kesehatan, data tenaga kesehatan,
data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan.
f. Data lainnya.

1.3.2 Sumber Data


Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 ini telah didukung
oleh berbagai sumber data data antara lain :
a. Laporan bulanan/SP2TP Puskesmas se-kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
b. Laporan Tahunan Kegiatan Puskesmas Tahun 2017
c. Produk Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah berjudul ”Tapanuli Tengah
Dalam Angka Tahun 2017”
d. Data dari berbagai sektor/Instansi terkait di Kabupaten Tapanuli Tengah, seperti RSUD
Pandan, Dinas Kependudukan Catatan Sipil, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional, Dinas Pendidikan, dan instansi lainnya.

1.3.3 Periode Data


Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
2017 adalah periode Januari sampai dengan Desember tahun 2017. Dengan demikian Profil
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 memuat data/informasi sepanjang tahun
2017.
Untuk lebih memudahkan dalam memahami Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2017 ini, maka sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang landasan umum penulisan yang merupakan
maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


4

Bab ini memuat secara ringkas isi dari Profil dan Sistematika Penyajian
(berupa uraian ringkas bab demi bab secara berurutan).
BAB II : GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum yang meliputi lokasi dan kondisi
geografis, administratif, kependudukan, pendidikan, ekonomi dan sosial
budaya di Kabupaten Tapanuli Tengah.
BAB III : DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kelahiran, kematian,
angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : UPAYAKESEHATAN
Bab ini berisi tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan.
BAB V : SUMBER DAYAKESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang disajikan dalam bab ini mencakup kesimpulan tentang
pencapaian status kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah dan hal-hal yang
dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
LAMPIRAN : Lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kabupaten dan 81 tabel data
yang merupakan gabungan tabel Indikator Kabupaten Sehat dan Indikator
Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


5

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATENTAPANULITENGAH

2.1 Lokasi dan Keadaan Geografis


Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Sumatera Utara. Terletak pada bagian selatan dari Kota Medan (Ibukota Propinsi) dan berlokasi
di pantai barat wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara Geografis Kabupaten Tapanuli Tengah
terletak pada 1°11’00” - 2°22’00” Lintang Utara dan 98°07’ - 98°12’ Bujur Timur. Wilayahnya
berada pada 0-1.266 m di atas permukaan laut, dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD)
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang
Hasundutan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nias dan secara fisik dengan Samudera
Indonesia.
Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 2.194,99 km². Secara administratif,
Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017 terdiri dari 20 Kecamatan, yang terdiri dari 215
desa/kelurahan. Berdasarkan luas daerah menurut Kecamatan, luas daerah terbesar adalah
Kecamatan Kolang dengan luas 436,29 km² (19,60%), diikuti Kecamatan Sibabangun dengan
luas 284,64 km² (12,76 %) kemudian diikuti Kecamatan Tukka dengan luas 150,93 km² (6,76%).
Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Barus dengan luas 21,81 km² (0,97%) dari
total luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam,
Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari daerah pegunungan dan pesisir laut.

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
No Kecamatan Luas Wilayah (Km²) % Terhadap Luas Total
1 Sukabangun 49,37 2,21
2 Sibabangun 284,64 12,76
3 Pinangsori 78,32 3,51
4 Badiri 129,49 5,81
5 Pandan 34,31 1,54
6 Tukka 150,93 6,77
7 Sarudik 25,92 1,16
8 Tapian Nauli 83,01 3,72
9 Sitahuis 50,52 2,26
10 Kolang 436,29 19,56
11 Sorkam 80,61 5,21
12 Sorkam Barat 44,58 2,00
13 Pasaribu Tobing 103,36 4,63
14 Sosorgadong 143,14 6,42
15 Barus 21,81 0,98
16 Andam Dewi 122,42 5,49

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


6

No Kecamatan Luas Wilayah (Km²) % Terhadap Luas Total


17 Sirandorung 87,72 3,93
18 Manduamas 99,55 4,46
19 Lumut 105,98 4,47
20 Barus Utara 63,02 2,83
Jumlah (Kab/Kota) 2.230,62 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

2.2 Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada tahun 2017 Jumlah Penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah 363.705 jiwa, dengan penyebaran penduduk yang tidak merata.
Komposisi pendudukdi Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017 terdiri dari jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 182.607 jiwa (50,20%) dan jumlah penduduk perempuan yaitu
181.098 jiwa (49,80%). Sedangkan bila ditinjau dari tingkat kepadatannya, maka kepadatan
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017 adalah 165,70 jiwa/Km2. Kepadatan
penduduk terbesar yaitu 1555 jiwa/Km2 terdapat di Kecamatan Pandan dan kepadatan terkecil
yaitu 43 jiwa/Km2 terdapat di Kecamatan Kolang.

2.2.1. Komposisi Kependudukan


Berdasarkan kategori usia penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah, terlihat bahwa
kelompok umur 15 - 44 (Dewasa) merupakan komposisi tertinggi yaitu 159.910 jiwa (44%) dan
yang terkecil adalah kelompok umur ≥ 65 tahun sebanyak 10.428 jiwa (3%). Lebih jelas
mengenai komposisi kelompok umur penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah dapat dilihat pada
Tabel berikut. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) yaitu
sebesar 69%. Daftar komposisi penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah menurut usia dapat dilihat
pada daftar lampiran tabel 2.

Tabel 2.2
Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2017

Laki-Laki + Rasio Jenis


No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan
Perempuan Kelamin
1 2 3 4 5 6
1 0-4 22.927 23.701 46.628 96,73
2 5-9 24.235 24.140 48.375 100,39
3 10 - 14 21.720 21.441 43.161 101,30
4 15 - 19 19.224 19.291 38.515 99,65
5 20 - 24 14.738 14.536 29.274 101,39
6 25 - 29 12.541 12.651 25.192 99,13
7 30 - 34 12.122 12.208 24.330 99,30
8 35 - 39 11.361 11.327 22.688 100,30
9 40 - 44 10.028 9.883 19.911 101,47
10 45 - 49 9.172 8.959 18.131 102,38
11 50 - 54 7.777 7.541 15.318 103,13
12 55 - 59 6.354 6.057 12.411 104,90
No Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Rasio Jenis

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


7

Kelompok Umur Perempuan Kelamin

13 60 - 64 4.933 4.410 9.343 111,86


14 65 - 69 2.766 2.367 5.133 116,86
15 70 - 74 1.440 1.385 2.825 103,97
16 75+ 1.269 1.201 2.470 105,66
JUMLAH 182.607 181.098 363.705 100.83
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY
RATIO) 69  
 
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

2.2.2. Sex Ratio


Sex Ratio merupakan suatu angka yang menunjukan perbandingan jenis kelamin. Ratio
ini menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 berdasarkan tabel diatas sex ratio
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu 1,0083. sedangkan pada tahun 2017 berdasarkan
tabel di atas sex ratio penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah juga 1,0083. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa perbandingan sex ratio data tahun 2016 sama dengan sex ratio tahun
2017.

2.2.3. Rata-rata Anggota Rumah Tangga


Rata-rata anggota rumah tangga merupakan indikator untuk menunjukkan rata-rata
muatan suatu rumah tangga. Data ini diperoleh melalui proses membandingkan jumlah penduduk
dengan banyaknya rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Tengah. Angka ini dapat dijadikan
sebagai acuan untuk pengklasifikasian keluarga berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota
keluarga.
Pada tahun 2016, rata-rata banyaknya anggota keluarga di Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah 4,66, sedangkan tahun 2017 nilai rata rata rumah tangga juga menunjukkan angka 4,66.
Angka ini menjelaskan tidak ada perbedaan antara tahun 2016 dengan tahun 2017. Dengan
demikian, angka ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk membentuk sebuah suatu
keluarga sesuai dengan program pembangunan yaitu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera masih
ada, dan diharapkan dapat meningkat pada tahun yang akan datang. Selain itu arus mobilitas yang
semakin tinggi menyebabkan banyak penduduk yang bermigrasi ke luar daerah.

2.3. SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA


2.3.1. Agama dan Suku Bangsa
Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai
etnis antara lain etnis Batak, Melayu, Minangkabau, Jawa, Bugis, Aceh dan pembauran dari
suku-suku bangsa lain sebagai pendatang. Kehidupan etnis yang ada berjalan cukup baik dan
harmonis serta memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Hal ini didukung kegiatan sosial
dan adat istiadat di kalangan masyarakat serta didorong rasa kebersamaaan.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


8

Kegiatan sosial budaya masyarakat (adat istiadat) di Kabupaten Tapanuli Tengah


dipengaruhi oleh jumlah etnis yang ada dan agama. Dalam menjalankan kehidupan antar suku
dan agama di Kabupaten Tapanuli Tengah cukup baik, bertoleransi, kebersamaan, kekeluargaan
dan kegotongroyongan masyarakat yang sudah sangat membudaya. Kegiatan tersebut
dilaksanakan penduduk sehari-hari baik untuk dipertahankan dan dilestarikan maupun
dikembangkan.
Dari Data BPS Kabupaten Tapanuli Tengah, terlihat bahwa sensus tahun 2010, komposisi
penduduk tertinggi menurut Agama yang dianut di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah agama
Kristen 45,39%, diikuti oleh agama Islam sebesar 42,79% dan agama Katolik sebesar 11,64%.
Sedangkan agama lainnya (Hindu, Budha dan lainnya) hanya sebesar kecil dari 0,19%.

2.3.2. Pendidikan
Era sekarang ini, pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
status dan derajat kesehatan seseorang. Selain itu, kondisi pendidikan juga merupakan salah satu
indikator yang sering ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara.
Pengetahuan yang dipengaruhi tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus
(predisposing factor) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku
sehat.
Persentase penduduk dengan jenjang pendidikan tertinggi adalah master/doktor sebanyak
0%. Sedangkan Persentase penduduk yang tidak/belum menamatkan sekolah dasar (SD/MI) tiap
kecamatan menunjukkan angka 24,97%.
Tabel 2.3
Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

No. Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah


1 Penduduk berumur 10 tahun ke atas 135.445 133.257 268.702
Penduduk berumur 10 tahun ke atas
2 134.876 131.485 266.361
yang melek huruf
Persentase pendidikan tertinggi yang
3
ditamatkan:
a. Tidak memiliki ijazah SD 30.760 36.326 67.085
b. SD/MI 32.696 33.687 66.384
c. SMP/ MTS 29.080 24.013 53.093
d. SMA/ MA 26.073 24.732 50.806
e. Sekolah Menengah Kejuruan 8.966 5.170 14.137
f. Diploma I/Diploma II 664 67 731
g. Akademi/Diploma III 1.341 1.532 2.873
h. Universitas/Diploma IV 5.878 7.729 13.707
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah 2017

2.3.3. Ketenagakerjaan
Secara umum lapangan pekerjaan yang ditekuni oleh penduduk dari total angkatan kerja
adalah pada sektor listrik, gas dan air minum sebesar 1.976 jiwa, Industri 1.953 jiwa, Pertanian

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


9

1.872 jiwa, Perdagangan sebesar 176 jiwa dan pengangkutan sebesar 145 jiwa.

Tabel 2.4
Jenis Pekerjaan Penduduk 15 Tahun ke Atas Berdasarkan Lapangan Usaha
Kabupaten Tapanuli Tengah

No Lapangan Usaha/Sektor Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 Pertanian 49.913 43.555 93.468
2 Industri 2.520 1.736 4.256
3 Perdagangan/ Rumah Makan dan 7.526 12.923 20.449
Jasa Akomodasi
4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan 16.369 4.837 21.206
Perorangan
5 Lainnya 7.074 1.175 8.249
JUMLAH 83.402 64.226 147.628
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab Tapanuli Tengah

Berdasarkan sektor lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah yang
terbanyak adalah di sektor pertanian yaitu sebesar 63,31 berdasarkan data yang diperoleh dari
BPS Kabupaten Tapanuli Tengah.

2.4. KEADAAN LINGKUNGAN


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian khusus dalam
menilai kondisi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu faktor kesehatan lingkungan merupakan
bagian yang sangat penting dalam tolak ukur kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan lingkungan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Selain itu, terdapat variable lainnya berupa faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik
yang keempat variabel tersebut dapat menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, berikut disajikan indikator-indikator
status kesehatan lingkungan yaitu persentase rumah sehat, persentase penduduk memiliki akses
terhadap air minum, persentase penduduk yang memiliki sarana sanitasi dasar (jamban, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah) dan persentase tempat-tempat umum sehat di Kabupaten
Tapanuli Tengah Tahun 2017.

2.4.1. Rumah Sehat


Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan
limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak
terbuat dari tanah.Sedangkan, Menurut Hermawan (2010) rumah sehat adalah tempat berlindung,
bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik
fisik, rohani maupun sosial.
Berdasarkan data di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017, dari seluruh rumah yang
ada yaitu 78.057 unit rumah , dengan jumlah rumah yang diperiksa adalah 78.057 unit (100%),

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


10

dari jumlah rumah yang diperiksa diketahui bahwa 62.128 rumah yang memenuhi syarat
kesehatan. Dengan demikian persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten
Tapanuli Tengah hanya 79,59%. Angka ini sudah mendekati target nasional yaitu 80% (Depkes
RI, 2012). Upaya melalui program terkait untuk meningkatkan jumlah rumah sehat, sehingga
akan terjadi peningkatan setiap tahunnya perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.

2.4.2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses terhadap Air Minum


Sumber air minum di masyarakat terdiri dari bukan jaringan perpipaan antara lain sumur
gali terlindung sebanyak 72.741 pengguna (20%) dan yang memenuhi syarat kesehatan hanya
36.371 pengguna (50%), sumur gali dengan pompa sebanyak 36.371 pengguna (10%) dan yang
memenuhi syarat kesehatan hanya 18.185 pengguna (51%) , sumur BOR dengan pompa
sebanyak 36.371 pengguna (10%) dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 18.185
pengguna (50%), tidak ada penduduk pengguna sumber air minum dari terminal air, mata air
terlindung sebanyak 36.371 pengguna (10%) dan yang memenuhi syarat kesehatan hanya 18.185
pengguna (50%) dan tidak ada pengguna penampungan air hujan.
Sumber air minum dengan jaringan perpipaan antara lain PDAM dan BPSPAM sebanyak
181.853 pengguna (50%) dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 90.926 pengguna
(50%).

2.4.3. Persentase Penduduk yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar (jamban, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah)
Sampai akhir tahun 2017, dari jumlah penduduk sebanyak 363.705 jiwa, sebanyak 72.741
penduduk pengguna jenis jamban komunal, dengan 36.371 (50%) pengguna sarana yang
memenuhi syarat. Penduduk pengguna jamban leher angsa sebanyak 218.223 penduduk dengan
109.112 (50%) jiwa pengguna jamban yang memenuhi syarat . Pengguna jamban plengsengan
sebanyak 36371, jiwa dengan jumlah sarana yang memenuhi syarat sebanyak 3765 sarana yang
digunakan oleh 18.185 (50%) pengguna. Pengguna jamban cemplung yaitu sebanyak 36.371 jiwa
dengan jumpah pengguna yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 18.185 (50%) jiwa.
Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk dengan akses sanitasi
layak (jamban sehat) tahun 2017 sebanyak 181.853 pengguna denga persentase 50%.

2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat


Perkembangan Kabupaten Tapanuli Tengah tidak luput dari perkembangan Tempat Umum
dan Pengelolaan Makanan (TPUM) baik secara ekonimo maupun kesehatan. Yang termasuk
dalam TUPM adalah hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal, rumah makan, kantin, depot air
minum dan lain lain.
TUPM sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


11

pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.


Pada tahun 2017, dari 505 tempat umum terdapat 344 (60%) tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan dan 1346 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang ada terdapat 481 (36%)
TPM yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Pembangunan kesehatan di Indonesia secara strategis akan dicapai melalui program

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


12

Indonesia Sehat, dengan demikian maka arah pembangunan kesehatan ditujukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan
dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang
digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan
pelaksanaan program. Pembangunan kesehatan di Indonesia adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, dalam mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Namun banyak hambatan yang harus dilalui untuk optimalisasi derajat kesehatan masyarakat baik
dari sisi ketersediaan, keterjangkauan, cakupan maupun mutu pelayanan kesehatan itu sendiri.
Segala upaya telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dalam rangka peningkatan jangkauan
dan mutu pelayanan kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tiap warga negara berhak
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, agar dapat bekerja serta hidup layak sesuai dengan
martabat manusia, tidak terkecuali warga negara yang telah berusia lanjut. Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,
melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan
faktor lainnya.
Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu keberhasilan dengan
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan
hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk
mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi dan
kecenderungan di masa mendatang.

3.1. Angka kematian


3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2017
Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan
derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap
keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status
sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan
berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat
AKB. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua
upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Kematian bayi adalah kematian bayi yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi
belum berusia tepat satu tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Kematian Bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan kejadian kematian bayi.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


13

Grafik 3.1
Tren Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 Kelahiran Hidup Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017

Tren AKB dari tahun 2012-2017 mengalami dinamika. Pada tahun 2012, AKB Kabupaten
Tapanuli Tengah mencapai 9 per 1.000 Kelahiran Hidup, pada tahun 2013 menurun menjadi 5
per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2014 menurun kembali menjadi 1,1 per 1.000 kelahiran
hidup, pada tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 5 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun
2016 menuingkat kembali menjadi 6 per 1.000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2017 AKB
menurun menjadi 2 per 1.000 kelahiran hidup. Target MDGs (Millennium Development Goals)
tahun 2016 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup.Walaupun AKB tahun 2017 masih dibawah target
MDGs, tetapi perlu menjadi catatan bagi dinas kesehatan untuk tetap menekan AKB sekecil
mungkin.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kematian bayi seperti ; tingkat ekonomi,
pengetahuan keluarga, pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya. Hal ini disebabkan
AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi
ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat
berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit.

Grafik 3.2
Jumlah Kematian Bayi (0-11 Bulan) Menurut Puskesmas
Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017
Sumber :Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi paling tinggi ditemukan pada
wilayah kerja Puskesmas Kolang sebanyak 6 orang. Sementara itu sebanyak 13 wilayah kerja
puskesmas tidak ditemukan kematian bayi dan sebanyak 9 wilayah kerja Puskesmas. . Terjadi
peningkatan jumlah puskesmas dengan kasus kematian bayi nol (0) dibandingkan tahun 2016.
Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas yang
berkontribusi terhadap meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

3.1.2 ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA)


Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA
merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


14

tahun.
Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan
kesehatannya. Angka Kematian Balita kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi
penduduk

Grafik 3.3
Tren Angka Kematian Balita (AKABA) Per 100.000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012 – 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Angka Kematian Balita di Tapanuli Tengah dari tahun 2012 ke tahun 2014 cenderung
mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun paada tahun 2015 dan tahun 2016,
AKABA Kabupaten Tapanuli Tengah meningkat kembali mencapai 5 per 1000 kelahiran hidup
tahun 2015 dan 6 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2016. Dan Tahun 2017 AKABA menurun
menjadi 0 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan target SDGs dengan AKABA 25 per 1000
kelahiran hidup. AKABA di Kabupaten Tapanuli Tengah diperoleh berdasarkan pengolahan data
laporan dari puskesmas, hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas sistem pelaporan itu sendiri.
Masih terdapat kemungkinan data yang kurang valid akibat ketidak lengkapan data atau laporan
puskesmas.

3.1.3 KASUS KEMATIAN IBU (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama
kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan
Jumlah kematian ibu saat melahirkan di Indonesia turun dari 4.999 kasus pada 2015
menjadi 4.912 kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester satu di tahun 2017 terjadi 1.712

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


15

kasus kematian ibu saat proses persalinan.Hal ini menunjukkan adanya progres yang baik dalam
melakukan asuhan ibu guna mencegah meningkatnya angka kematian ibu . Sedangkan jumlah
kematian ibu di Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami fluktuasi tiap tahunnya.

Grafik 3.4
Tren Jumlah Kematian Ibu
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012 – 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari tren jumlah kematian ibu diatas terjadi fluktuasi jumlah kematian ibu setiap
tahunnya. Dari tahun 2012 sampai tahun 2014 terjadi penurunan kasus, sedangkan pada tahun
2015 sampai 2016 terjadi peningkatan jumlah kasus. Jumlah kasus pada tahun 2016 adalah
sebesar 11 kasus. Sedangkan jumlah kematian ibu tahun 2017 mengalami penurunan yaitu
sebanyak 8 kasus. Walaupun terjadi penurunan, upaya pencegahan kematian ibu harus terus
ditingkatkan tiap tahunnya. Kematian ibu harus diturunkan sampai tidak ditemukan lagi
kematian ibu karena penyakit atau gangguan kehamilan, persalinan dan masa 40 hari nifas,
hanya mungkin karena kecelakaan.

Grafik 3.5
Jumlah Kematian Ibu (AKI) menurut Puskesmas
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
Sumber :Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kematian ibu terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Pulo Pakkat sebanyak 1 orang, Puskesmas Pinangsori sebanyak 1 orang, Puskesmas
Poriaha Sebanyak 2 orang, Puskesmas kolang sebanyak 1 orang, Puskesmas Sipea pea sebanyak
1 orang dan Puskesmas Sirandorung sebanyak 2 orang. Sementara itu sebanyak 17 wilayah kerja
puskesmas tidak ditemukan kematian ibu.

3.2 MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)


Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari
suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat
mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilitas
(kelahiran) dan migrasi. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah
melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan
kesehatan.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perencanaan
pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa
lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


16

evaluasi terhadap program-program kebijaksanaan penduduk.

3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas


Adapun gambaran 10 penyakit terbanyak di puskesmas Kabupaten Tapanuli Tengah tahun
2017 disajikan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Puskesmas menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

No. Daftar Tabulasi Kasus Total


Dasar Penyakit Laki-laki Perempuan Kunjungan
1. Infeksi Akut Lain pada Saluran Nafas 7.441 4.961 12.402
Bagian Atas
2. Penyakit pada Sistem Otot & Jaringan 5.340 3.560 8.900
Pengikat (Tubel, Radang
Sendi-Reumatik)
3. Penyakit Tekanan Darah Tinggi 4.491 2.994 7.485
4. Penyakit Diare 2.628 1.752 4.380
5. Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan 2.110 1.406 3.516
Bagian Atas
6. Penyakit Kulit Alergi 2.061 1.374 3.435

7. Penyakit Kulit Infeksi 1.469 980 2.449

8. Penyakit Kulit Karena Jamur 1.449 966 2.415

No. Daftar Tabulasi Kasus Total


Dasar Penyakit Laki-laki Perempuan Kunjungan
9. Infeksi Penyakit Usus yang Lain 1.391 927 2.318

10. Asma 993 662 1.655

Total Penyakit 29.328 19.587 48.955


Sumber : SP2TP Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari tabel 10 pola penyakit terbanyak pada puskesmas tahun 2017, penyakit Infeksi Akut
Lain pada Saluran Nafas Bagian Atas menduduki peringkat pertama yaitu sebanyak 12.402
kunjungan, disusul oleh penyakit pada system otot dan jaringan pengikat (Tubel, Radang sendi
reumatik) sebanyak 8.900 jumlah kunjungan, sementara itu diurutan ketiga diduduki oleh
penyakit Tekanan Darah Tinggi sebanyak 7.485 kunjungan dan penyakit asma menempati
peringkat terakhir dengan jumlah 1.655 jumlah kunjungan. Berdasarkan Tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam jumlah kunjungan
berdasarkan jenis kelamin dimana laki-laki lebih banyak dibanding perempuan.

A. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit “Acute Flaccid Paralysis”


(AFP) per 100.000 Penduduk < 15 tahun (SDGs)
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Pada

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


17

kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan
kematian. Sejak awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan
Indonesia sebagai salah satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio
yang luas, bersama dengan negara lainnya di Asia Tenggara, Pasifik Barat, Eropa, dan Amerika.
Namun, penyakit ini masih rentan di negara seperti Afganistan dan Pakistan, dan Nigeria.
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf
hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumya menyerang anak
berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di
leher dan sakit di tungkai dan lengan.
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuaan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP & PL
Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non
Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia <15 tahun. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
adalah semua anak < 15 tahun dengan kelumpuhan (Paralysis/paresis) yang memiliki gejala
sifatnya layuh (Flaccid) terjadi secara mendadak (Acute) dan bukan disebabkan ruda paksa.
Kejadian AFP diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan program
Eradikasi Polio (Erapo). Erapo dilaksanakan melalui gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
dan untuk memantau keberhasilan Erapo ini dilaksanakan surveilans secara aktif untuk
menemukan kasus AFP. Upaya ini dimaksudkan untuk mendeteksi secara dini munculnya virus
polio liar yang mungkin ada di masyarakat sehingga segera dilakukan penanggulangannya. Tahun
2012 tidak ditemukan kasus AFP (non Polio) di wilayah kerja Puskesmas, namun di tahun 2013
AFP Rate meningkat kembali menjadi 2,44, pada tahun 2014 sampe tahun 2015 tidak
ditemukan kasus AFP (non Polio). Pada tahun 2016 ditemukan kembali AFP (non polio)
sebanyak 1 kasus dengan AFP Rate sebesar 0.75. Sedangkan Tahun 2017 menunjukkan
perubahan dimana tidak ditemukan lagi kasus AFP.

B. Prevalensi Tb Paru per 100.000 Penduduk


Tb Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosae. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah
terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam SDGs.
Penyakit Tb Paru saat ini menduduki peringkat ke-2 terbesar di dunia setelah India dan
sedikit diatas Cina. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia untuk
penyakit golongan infeksi. Berdasarkan Hasil rekapitulasi laporan program di puskesmas
Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2017 tercatat Prevalensi sebesar 2 kasus per 100.000
penduduk. Dengan perincian di setiap puskesmas adalah sebagai berikut.
Grafik 3.7
Prevalensi Tb Paru Per 100.000 Penduduk

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


18

Menurut Puskesmas Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

C. Angka Notifikasi Kasus Tb Paru BTA+ (CNR)


Tidak dapat dipungkiri, di seluruh Indonesia selalu di temukan pasien baru TB yang baru
terdeteksi. Tentunya perlu ada pengendalian dan penanggulangan dalam menangani penyakit ini.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Notification Rate
(CNR), yaitu proporsi jumlah pasien pasien TB (semua tipe) yang dilaporkan tterhadap jumlah
penduduk yang ada didalam wilayah tersebut. Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate)
pada tahun 2015 untuk semua kasus sebesar 117 kasus per 100.000 penduduk.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa Angka Notifikasi Kasus (CNR) untuk
kasus baru TB BTA+, Laki-laki sebesar 226,72 per 100.000 penduduk sedangkan untuk
perempuan sebesar 115,96 per 100.000 penduduk. Dan Angka Notifikasi seluruh kasus TB
(laki-laki dan perempuan) senilai 171,57 per 100.000 penduduk.

D. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+


Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan
(SR=Success Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang
menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap
diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Success Rate dapat membantu dalam
mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah
tersebut.
Berdasarkan tabel diketahui BTA+ yang diobati sebanyak 547 orang dengan perincian
laki-laki sebanyak 360 orang dan perempuan sebanyak 187 orang. Angka kesembuhan senilai
98,90 % (541 orang) dengan perincian 98,33 % (354 orang) laki-laki dan 100% (187 orang)
perempuan. Dan Angka Kesuksesan (SR) senilai 98,90 % dengan perincian 98,33 % laki-laki dan
100 % perempuan.

E. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani


Lebih dari 2 juta anak di dunia meninggal setiap tahun karena pneumonia. Angka tersebut
membuat penyakit ini penyebab kematian yang menakutkan. Berdasarkan data dari organisasi
kesehatan dunia (WHO), pneumonia pada anak merupakan penyebab 16 persen kematian
anak-anak balita pada tahun 2015. Pneumonia pada anak bahkan diklaim merupakan penyebab
kematian anak tiap 20 detik.
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan
karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


19

masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).


Diketahui jumlah balita sebanyak 28.632 orang dengan perincian laki-laki sebanyak 14.134
orang dan perempuan sebanyak 14.498 orang. Dengan jumlah perkiraan penderita yaitu laki-laki
sebanyak 423 balita dan perempuan sebanyak 433 balita. Sedangkan pada tahun 2017 penderita
Pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 33 orang (3,85 %).

F. Persentase HIV/AIDS Ditangani


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. HIV
belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat
perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama,
sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di
368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat
ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia. Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690
ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia
antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup dengan kondisi HIV sekitar
250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat
anak-anak yatim piatu akibat kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.
Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan
seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan
penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui.
Pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 28 kasus HIV dan 4 kasus AIDS, dengan kasus
kematian akibat AIDS sebanyak 2 orang. Pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 27 kasus HIV
dan 0 (nol) kasus AIDS, serta tidak ada kasus kematian akibat AIDS. Pada tahun 2015 ditemukan
8 kasus HIV dan 0 kasus AIDS, serta tidak ada kasus kematian akibat AIDS. Pada tahun 2016
ditemukan 24 kasus HIV dan 0 kasus AIDS, serta tidak ada kematian akibat AIDS. Dan pada
tahun 2017 ditemukan 36 kasus HIV dengan 0 kasus AIDS.

G. Infeksi Menular Seksual (IMS) Ditangani


Infeksi Menular Seksual adalah infeksi yang sebagian menular lewat hubungan seksual
dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seksual ini termasuk hubungan seksual lewat
liang senggama, lewat mulut (oral) atau lewat dubur (anal). .Selain itu, penyebaran tanpa
hubungan seksual juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada bayinya, baik saat mengandung atau
ketika melahirkan. Pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa
orang juga berisiko menularkan infeksi.
Pada tahun 2014 ditemukan 13 kasus IMS, pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus IMS, dan
pada tahun 2016 ditemukan 16 kasus IMS sedangkan tahun 2017 tidak ditemukan kembali kasus
IMS. Hal ini menunjukkan adanya perubahan dan peningkatan status kesehatan masyarakat

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


20

Kabupaten Tapanuli Tengah.

H. Darah Donor Diskrining terhadap HIV


Uji saring (skrining) darah donor dalam upaya penanggulangan AIDS dilakukan PMI sejak
1992 berdasarkan Kepmenkes No 622/VII/1992. Tes sifilis mulai dilakukan pada 1974, hepatitis
B sejak 1985. Upaya penanggulangan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit
HIV/AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan
pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan
kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap
darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas
(Lembaga Permasyarakatan) atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah
seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
Pada tahun 2015 dicatat sebanyak 6450 orang melakukan screening darah terhadap
HIV-AIDS di RSUD Pandan, Pada tahun 2016 dicatat sebanyak 1.160 orang melakukan
screening darah terhadap HIV-AIDS di RSUD Pandan, sedangkan tahun 2017 sebanyak 1200
orang telah melakukan screening HIV-AIDS di RSUD Pandan. Hal ini menunjukkan adanya
penurunan partisipasi masyarakat untuk melakukan skrining tes terhadap HIV/AIDS pada tahun
2016, kemudian meningkat kembali pada tahun 2017.

I. Kasus Diare Ditangani


Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain
dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak
berdarah dalam waktu 24 jam. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar
Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Sampai saat ini penyakit diare
atau juga sering disebut gastroenteritis, masih merupakan masalah kesehatan utama setiaporang
di negara-negara berkembang termasuk masyarakat di Indonesia, karena kurangnya pemahaman
dan penyuluhan tentang penyebab diare. Melihat kondisi negara Indonesia yang sebagian besar
penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan, penyakit diare masih menjadi penyakit
yang sering menyerang masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat kita yang masih
belum menyadari akan pentingnya sarana air bersih .
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 setiap tahunnya lebih dari satu
milyar kasus gastroenteritis. Angka kesakitan diare pada tahun 2011 yaitu 411 penderita per 1000
penduduk. Diperkirakan 82% kematian akibat gastroenteritis rotavirus terjadi pada negara
berkembang, terutama di Asia dan Afrika, dimana akses kesehatan dan status gizi masih menjadi
masalah.
Jumlah kasus diare ditangani yang melebihi perkiraan kasus diare adalah nihil. Hal ini dapat
disebabkan oleh perilaku masyarakat yang telah memahami Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


21

seperti kebiasaan cuci tangan sehabis BAB dan mau/setelah makan, BAB serta lingkungan yang
bersih sehingga tidak berisiko terhadap penularan penyakit diare. Pada tahun 2016 jumlah kasus
diare yang ditangani sebanyak 5.702 kasus (74,7%) dari jumlah perkiraan kasus sebanyak 7.638
kasus. Dengan perincian laki-laki yang ditangani sebanyak 2.857 (74,5%) dan perempuan
sebanyak 2.845 kasus diare (74,8%). Sementara tahun 2017 jumlah kasus diare yang ditangani
sebanyak 3.651 kasus (18,6%) dari jumlah perkiraan kasus sebanyak 19.640 kasus. Dengan
perincian laki-laki yang ditangani sebanyak 1.457 (14,8%) dan perempuan sebanyak 2.194 kasus
diare (22,4%).

Kegiatan yang telah dilakukan dalam mencegah kasus Diare antara lain Penyuluhan
tentang PHBS kepada masyarakat dan gotong royong membersihkan lingkungan rumah
masing-masing serta pengadaan sarana air bersih untuk konsumsi masyarakatn

Grafik 3.8
Jumlah Kasus Diare Ditangani
Menurut Puskesmas Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kab.Tapanuli Tengah Tahun 2017

J. Prevalensi Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan Kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Diagnosis kusta
dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :
a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot.
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif)
Kusta (Basiler) terbagi atas 2 (dua) kategori yaitu Pausi Basiler/PB (Kusta Kering) dan Multi
Basiler/MB (Kusta Basah).
Penemuan kasus baru untuk penyakit kusta di Indonesia tergolong tinggi. Indonesia
menempati uratan ketiga, setelah India dan Brasil, untuk penemuan kasus baru penyakit kusta
pada tahun 2015. Sebenarnya kusta adalah penyakit yang dapat diobati, namun adanya stigma
negatif di masyarakat seringkali menyebabkan munculnya diskriminasi terhadap penderitanya.
Stigma negatif dan diskriminasi ini berakibat kepada penemuan kasus baru dan pengobatan yang
tertunda.
Berdasarkan tabel diketahui tidak ada kasus PB/Kusta Kering sedangkan untuk MB (kusta
basah) ditemukan 3 kasus yaitu 0 pada laki-laki dan 3 kasus pada perempuan. Dengan demikian
angka prevalensi per 100.000 penduduk senilai 1,65.

K. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


22

Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat
tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator
proporsi anak (0-14 tahun) di antara penderita baru.
Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 2 kasus kusta dan tidak ditemukan kasus pada anak
dalam kelompok umur 0-14 tahun.Pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 4 kasus kusta dan tidak
ditemukan kasus pada anak dalam kelompok umur 0-14 tahun. Pada tahun 2014 ditemukan 5
kasus kusta dan tidak ada kasus pada anak dalam kelompok umur 0-14 tahun. Pada tahun 2015
ditemukan 5 kasus kusta dan tidak ada kasus pada anak dalam kelompok umur 0-14 tahun. Pada
tahun 2016 ditemukan 6 kasus dan tidak ada kasus pada anak dalam kelompok umur 0-14 tahun.
Sedangkan tahun 2017 ditemukan 3 kasus dimana 1 diantaranya merupakan kasus pada anak
dengan kelompok umur 0-14 tahun. Sehingga angka penemuan kasus baru (NCDR/ New Case
Detection Rate) per 100.000 penduduk sebesar 0,82

L. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
1. Tetanus Neonatorum (TN)
Penyebab utama tetanus adalah bakteri Clostridium tetani, yang merupakan bakteri
penghasil racun neurotoxin dan menyerang sistem saraf pusat. Bakteri ini biasa ditemukan di
tanah, debu, dan kotoran hewan, dan dapat masuk ke tubuh melalui luka goresan, sobekan atau
luka tusukan yang disebabkan oleh benda-benda yang terkontaminasi. Pada bayi yang baru
lahir, tetanus neonatorum terjadi akibat bakteri ini masuk ke dalam tubuh bayi melalui praktik
persalinan yang tidak higienis, seperti memotong tali pusar dengan alat-alat yang tidak steril.
Risiko bayi menderita tetanus neonatorum meningkat umumnya karena ibunya tidak terlindungi
oleh vaksin tetanus toxoid (TT) pada masa kehamilan. Risiko ini meningkat bukan hanya pada
bayi, tapi juga pada sang ibu.
Pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 1 kasus Tetanus Neonatorum, pada tahun 2012 sampai
tahun 2016 tidak ada ditemukan kasus Tetanus Neonatorum. Sementara pada tahun 2017 tidak
ditemukan adanya kasus tetanus neonatorum.

2. Campak
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang
anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret atau
lendir orang yang telah terinfeksi.
Pada tahun 2012 ditemukan jumlah kasus campak sebanyak 10 orang dengan perincian
laki-laki sebanyak 3 kasus dan perempuan sebanyak 7 kasus, serta tidak ada kasus yang
meninggal. Pada tahun 2013 ditemukan jumlah kasus campak sebanyak 28 orang dengan
perincian laki-laki sebanyak 14 kasus dan perempuan sebanyak 14 kasus, serta tidak ada kasus
yang meninggal. Pada tahun 2014 ditemukan 12 kasus campak dengan rincian laki-laki
sebanyak 7 kasus dan perempuan sebanyak 5 kasus, serta tidak ada kasus yang meninggal.
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus campak. Dan pada tahun 2016 ditemukan 39 kasus

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


23

campak dengan rincian laki-laki sebanyak 17 kasus dan perempuan sebanyak 2 kasus. Dan
pada Tahun 2017 ditemukan 112 jumlah kasus campak dengan rincian 56 kasus terjadi pada
pasien laki-laki dan 56 kasus terjadi pada pasien dengan jenis kelamin perempuan.

3. Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi Corynebacterium diphteriae yang menyerang
sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit
tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil
serta bagian saluran pernafasan. Dari tahun 2013 sampai tahun 2016 tidak ditemukan kasus
Difteri di wilayah Kab. Tapanuli Tengah. Sementara tahun 2017 ditemukan 1 kasus difteri.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus difteri dari tahun 2016 .

M. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk


Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur<15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Grafik 3.9
Tren Angka Kesakitan Demam Bardarah Dengue (DBD)
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber :Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Tren angka kesakitan/Incidence Rate (IR) DBD dari tahun 2013-2016 mengalami fluktuatif
atau naik turun. Pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus dengan Incidence Rate (IR) Penyakit
DBD di Kabupaten Tapanuli Tengah mencapai 6,2 per 100.000 penduduk. Dengan perincian
laki-laki sebanyak 12 kasus dengan Incidence Rate 6,7 per 100.000 penduduk dan perempuan 10
kasus dengan Incidence Rate 5,6 per 100.000 penduduk.
Dan pada Tahun 2017 terjadi peningkatan kembali dimana kasus dengan Incidence Rate
(IR) Penyakit DBD di Kabupaten Tapanuli Tengah mencapai 10,7 per 100.000 penduduk.
Dengan perincian laki-laki sebanyak 25 kasus dengan Incidence Rate 13,7 per 100.000 penduduk
dan perempuan 14kasus dengan Incidence Rate 7,7 per 100.000 penduduk.

Grafik 3.10
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Puskesmas
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber :Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui gambaran persebaran Kasus DBD di wilayah
Tapanuli Tengah paling banyak terdapat di daerah wilayah kerja Puskesmas Pandan yaitu
sebanyak 15 kasus. Ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kepadatan penduduk Pandan yang cukup
tinggi dan sanitasi lingkungan yang kurang bersih. Sementara terdapat 14 wilayah kerja
puskesmas yang tidak terdapat kasus DBD.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


24

Program Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan cukup


proaktif menangani kasus DBD yang merebak. Tindakan preventif dilakukan pada tingkat
masyarakat dengan memberikan bentuk promosi kesehatan (tenaga penyuluh Puskesmas) dan
pemberian bubuk abate pada rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas. Selain itu upaya
pengendalian vector DBD dengan penyemprotan (fogging) Malathion untuk membunuh nyamuk
dewasa. Upaya pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular perlu mendapat respon aktif dari
masyarakat juga, hal ini dapat ditunjukkan dengan aktif melaksanakan 3M+1T.

N. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah dapat dicegah dengan pemberian vaksin Dengue. Vaksin ini diberikan
pada anak usia 9-16 tahun, sebanyak tiga kali dengan jarak enam bulan. Cara lain untuk
mencegah demam dengue adalah dengan menghindari diri terkena gigitan nyamuk perantara
virus.
Kasus kematian akibat DBD pada tahun 2017 di wilayah kerja puskesmas tidak ditemukan (0
Kasus). Meskipun demikian upaya penanganan penderita DBD di unit pelayanan kesehatan tetap
perlu ditingkatkan.Upaya pemberantasan demam berdarah dapat dilakukan dengan 3 hal, antara
lain:
1. Peningkatan kegiatan surveilans;
2. Diagnosis dini dan pengobatan dini; dan
3. Peningkatan upaya pemberantasan vector penyakit DBD, yaitu dengan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemeriksaan Jentik Berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara
lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama dengan
95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur) plus menabur larvasida,
penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat
mencagah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak.Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai
tolak ukur pemberantasan vector melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan
kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru.

O. Angka Kesakitan Malaria per 1000 Penduduk


Sejak dimulai lebih dari 5 dasawarsa yang lalu, pengendalian Malaria di Indonesia telah
membuahkan hasil yang membanggakan. Keberhasilan upaya pengendalian Malaria di Indonesia
ditandai dengan menurunnya angka kejadian Malaria atau annual parasite incidence (API) secara
nasional sampai hanya 0,85 per 1000 pada tahun 2015.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam Sustainable Develoment Goals (SDGs). Malaria disebabkan oleh hewan
bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


25

endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang
tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang,
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku
masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.
Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria
suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata, yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-<5 per 1.000 penduduk
3. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah pembebasan
malaria) atau API = 0

Grafik 3.11
Angka Kesakitan (API) Per-1000 Penduduk
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber :Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Dari grafik dapat dilihat bahwa angka kesakitan (Annual Parasite Incidence/API) malaria
pada tahun 2016 sebesar 69,8 per 1.000 penduduk dan kemudian menurun pada tahun 2017
menjadi 1,65. Maka berdasarkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia yang
dibagi menjadi 4 strata, maka Kabupaten Tapanuli Tengah tergolong Endemis Sedang karena
API berkisar antara 1-<5 per 1.000 penduduk. Perlu upaya yang lebih intensif lagi dalam
pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria di kabupaten Tapanuli Tengah agar tercapai
target menjadi deaerah Non Endemis.

P. Angka Kematian Malaria


Pemberantasan Malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan
Gerakan Berantas Kembali Malari atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000.
Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan berbagai sektor
dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pada tahun 2017 tidak terdapat kasus kematian pada
kasus malaria, dengan nilai CFR adalah 0 %. Angka Kesakitan dan Kematian Malaria dapat
dilihat pada lampiran tabel 22.
Pengendalian Malaria di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia,
yang bertujuan mewujudkan Masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


26

secara bertahap sampai tahun 2030, yang juga tercantum dan sesuai dengan SDGs.

Q. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani


Filariasis atau penyakit kaki gajah (elephantiasis) adalah penyakit menular yang mengenai
saluran kelenjar limfe (getah bening) disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai
jenis nyamuk. Penyakit ini menyerang semua golongan umum dan bersifat menahun. Filariasis
menular melalui giitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh
manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga
menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ genital Jika seorang terkena penyakit ini dan
tidak mendapatkan pengobatan sedini mungkin dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan, buah dada dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Cacat yang menetap akan menimbulkan hambatan psikologis, stigma social dan akan
menurunkan sumber daya manusianya, sehingga akan menimbulkan kerugian ekonomi akibat
tidak sedikit dari mereka yang sangat tergantung kepada keluarga, masyarakat dan negara
Pada tahun 2013 ditemukan 2 kasus filariasis baru yang dilaporkan. Yaitu pada wilayah
kerja Puskesmas Aek Raisan dan Puskesmas Sipea-pea. Kedua kasus tersebut diderita oleh
penduduk laki-laki. Sehingga Angka Kesakitan Filariasis per 100.000 penduduk adalah 1.Pada
tahun 2014 tidak ditemukan kasus filariasis baru. Dan pada tahun 2015 ditemukan 11 kasus
filariasis baru, pada laki-laki sebanyak 6 orang dan pada perempuan sebanyak 5 orang. Pada
tahun 2016 ditemukan 3 kasus filariasi baru, yang semuanya terjadi pada laki-laki. Dan pada
Tahun 2017 ditemukan 6 kasus filariaris baru, dengan perincian laki-laki sebanyak 5 kasus dan
perempuan sebanyak 1 kasus.

3.3 STATUSGIZI
3.3.1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam
setelah lahir. Angka kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di dunia mencapai 15,5%.
Dan 90% dari kasus tersebut terjadi pada negara-negara berkembang. Menurut data tahun 2010,
di Indonesia angka bayi BBLR mencapai 11,1%.
Pada tahun 2017 jumlah bayi lahir hidup sebanyak 9.043 orang dengan perincian laki-laki
sebanyak 4.614 orang dan perempuan 4.429 orang dengan persentase bayi lahir yang ditimbang
sebesar 100%. Dari jumlah bayi yang ditimbang terdapat 37 bayi (0,4%) yang dikategorikan
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Dengan perincian, pada laki-laki sebanyak 19 orang (0,4%),
dan pada perempuan sebanyak 18 orang (0,4%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 37.

3.3.2 Persentase Balita dengan Gizi Buruk


Gizi buruk merupakan salah satu klasifikasi status gizi dimana mengalami kurang gizi yang

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


27

diketahui berdasarkan pengukuran antropometri seperti pertambahan berat badan, tinggi


badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan lain-lain.

Grafik 3.12
Tren Persentase Balita dengan Gizi Buruk
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber :Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
Persentase balita dengan gizi buruk dari tahun 2013-2017 menunjukkan kejadian yang
fluktuatif dimana pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan angka gizi buruk sedangkan dari tahun
2014-2016 mengalami kenaikan kembali. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun
2015, sebanyak 65 orang balita (0,16%) menderita status gizi buruk dengan perincian laki-laki
sebanyak 23 orang balita (0,05%) orang dan perempuan sebanyak 42 orang balita (0,11%). Dan
tahun ini 2017 menunjukkan penurunan menjadi 40 orang balita (0,01%), dengan perincian
sebanyak 16 orang laki-laki dan 24 orang perempuan.
Hal ini mencerminkan bahwa kondisi pelayanan kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
dari tahun ke tahun relatif tidak stabil. Diperlukan upaya yang tetap konsisten dalam penanganan
kasus gizi buruk pada balit, sehingga jika sudah berhasil diturunkan angka gizi buruk dapat
dipertahankan pada tahun-tahun selanjutnya.

BAB IV
SITUASI UPAYAKESEHATAN

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


28

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan
dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah
dapat diatasi. Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan
narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap
perorangan.
Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui keterjangkauan
(accessibility), kemampuan (affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan sehingga
mampu mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam pembangunan
kesehatan.

4.1 VISI
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah
organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi merupakan tujuan masa depan sebuah instansi,
organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para
pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai. Selain
itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Agar bisa membangun
kesuksesan, maka perlu ada arah jelas mengenai laju perusahaan atau instansi.

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017-2022


adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Yang Berkarakter,
Mandiri, Berakhlaq Dan Berkeadilan Yang Sejahtera”.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


29

Berdasarkan Visi Pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017-2022 dan sesuai
tugas pokok dan fungsi SKPD Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah maka Dinas Kesehatan
Kab. Tapanuli Tengah diarahkan dan difokuskan untuk mendukung misi ketiga. Sehingga untuk
mendukung misi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki Visi yaitu
"Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Yang Mandiri Untuk Hidup
Sehat”.

4.2 MISI
Visi dan misi merupakan dua hal yang tidak dapat dilepaskan antara satu dengan lainnya.
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka misi adalah tahapan-tahapan yang harus
dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau tujuan
mengapa perusaahaan, organisasi, atau instansi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat.
Misi juga bisa dikatakan sebagai penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam satu
kalimat saja, maka misi akan dijabarkan
Guna mendukung terwujudnya Masyarakat Tapanuli Tengah yang berkarakter, mandiri,
berakhlaq dan berkeadilan yang sejahtera maka ditetapkan pembangunan Kabupaten Tapanuli
Tengah 2017-2022 sebagai upaya mewujudkan dan menopang pencapaian visi melalui 10
(sepuluh) misi pembangunan, yaitu :
1. Menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan inovatif.
2. Tersedianya infrastruktur publik yang memadai dan efektif.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
4. Menyediakan pendidikan gratis 12 tahun dan meningkatkan mutu pendidikan yang
memiliki daya saing.
5. Menumbuhkembangkan perekonomian rakyat, menuju kedaulatan sumber daya alam
berkarakter.
6. Memperkokoh kerukunan kehidupan beragama dan budaya yang lestari.
7. Menciptakan dunia usaha dan investasi yang adil dan pro rakyat.
8. Mengembangkan potensi wisata secara serius menuju peningkatan ekonomi rakyat.
9. Tersedianya kebutuhan petani dan nelayan yang cukup dan memadai.
10. Terwujudnya rumah sehat bagi warga miskin dan santunan kematian bagi masyarakat
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Tujuan dari Misi ketiga ini adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
meningkatkan, dan sasaran yang yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas layanan
kesehatan masyarakat, menurunnya prevalensi kekurangan gizi, meningkatnya jaminan kesehatan
masyarakat. Daerah yang berdaya saing akan ditandai dengan berbagai indikator pembangunan
yaitu meningkatnya Usia harapan hidup, menurunnya Angka Kematian Ibu dan Anak, serta
menurunnya Prevalensi Gizi buruk yang diharapkan indikator ini akan di atas rata-rata nasional.
Di samping itu enam tahun kedepan setiap penduduk di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


30

tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau yang akan ditandai dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang terlindungi oleh
pembiayaan kesehatan (managed care) dan meningkatnya sumber daya kesehatan yang
berkualitas. Daerah yang kesejahteraannya sudah baik ditandai dengan terpenuhinya hak sehat
bagi seluruh lapisan masyarakat secara adil dengan sarana prasarana yang mudah diakses serta
kualitas pelayanan yang berkualitas.
Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (2017 – 2022) :
1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau
2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan
3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat, Dinas Kesehatan
sesuai tugasnya yaitu sebagai pembantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan, mempunyai strategi dalam misi ke ketiga yaitu :
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
2. Tersedianya tenaga kesehatan yang berkualitas dan merata
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
4. Peningkatan status gizi masyarakat
5. Meningkatnya ketersediaan vitamin dan pelayanan vaksinasi di masyarakat
6. Menggalakkan Pola Hidup Sehat
7. Meningkatkan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui Jamkesda dan
Jamkesmas
8. Memperbaiki sistem database kependudukan sebagai basis data pencapaian indikator
Pembangunan Kesehatan dan penggunaan data terpilih berdasarkan gender. Indikator
Pembangunan Kesehatan khususnya kematian ibu dan anak sehingga datanya harus
valid dan terkini.

4.3 TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATANDAERAH


Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga
rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari
masing-masing misi.

Tabel 4.1
Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat
Misi 3 : Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


31

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Perencanaan dan
penganggaran yang Fasilitas penyediaan
Meningkatnya akses dan menjamin pembangunan rujukan yang
pemerataan pelayanan kesehiatan berbasis terstandarissi yang
kesehatan melalui wilayah, kinerja didukung ketersediaan
peningkatan kualitas pelayaan pencapaian manfaat sumber daya kesehatan
Meningkatkan medik dan penunjang medik terbesar dan efektiftas yang kompeten, obat
akses masyarakat pada rumah sakit pendanaan dan teknologi yang ade
terhadap pelayanan Mengembangkan regulasi kuat
kesehatan rujukan kesehatan daerah
yang bermutu Peningkatan fasilitas
dan fokus pelayanan
Pemenuhan alat kesehatan
Meningkatnya jangkauan dan pada daerah
yang bermutu di fasilitasas
kualitas pelayanan kesehatan bermasalah kesehatan
pelayanan kesehatan dasar
rujukan di rumah sakit. dan daerah tertinggal,
dan rujukan sesuai standar
perbatasan dan
kepulauan
Fokus penyediaan
pelayanan kesehatan
Meningkatkan
Meningkatnya pelayanan dasar terstandar
akses dan kualitas
kesehatan dasar yang Penyediaan fasilitas berdasarkan disparitas
pelayanan
berkualitas dan terjangkau kesehatan didaerah wilayah, gender dan
kesehatan dasar
terpencil dan daerah ketertinggalan sumber
bermasalah kesehatan daya kesehatan
Mengembangkan sistem
Mengembangkan
informasi kesehatan dan Meningkatkan kualitas
mutu manejemen
hukum kesehatan Pengolaan dan penyediaan data dan informasi
pelayanan
Mengembangkan sistem data dan informasih kesehatan dan
kesehatan dan
pengendalian internal dan kesehatan yang akurat dan penyediaan data dan
kebijakan
manejemen pengelolaan aset terintegrasi informasi publik
pembangunan
serta penanganan laporan secara berkala.
kesehatan
hasil pemeriksaan
Meningkatkan
pengendalian penyakit
Meningkatnya pengendalian Meningkatkan sistem menular terutama
Menurunkan angka kesakitan dan kematian pengendalian dan penyakit menular
kesakitan dan penyakit menular pemberantasan penyakit reemeriging, new
kematian penduduk emerging yang
oleh karena berpotensi pandemi
penyakit menular Meningkatkan
dan bencana Peningkatan sistem Meningkatkan dan surveylans penyakit
kewaspadaan dini kejadian pemenuhan penanganan menular melalui
luar biasa penyakit menular bencana dan wabah peningkatan deteksi
dini penyakit, respons
cepat terhadap wabah
dan bencana
Meningkatnya pengendalian meningkatkan
Menurunkan angka pengadilan penyakit
faktor resiko penyakit tidak Peningkatan pengendalian
kesakitan penyakit tidak menular melalui
menular,degeneratif dan penyakit tidak menular
tidak menular pada deteksi dini,
penyakit terkait gaya hidup pada kelompok resiko
kelompok resiko penyediaan sarana dan
pada kelompok beresiko
fasilitas perawatan,
dan peningkatan kie
penyakit tidak menular
Mewujudkan Meningkatnya akses Peningkatan higiene Meningkatkan upaya

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


32

lingkungan yang masyarakat terhadap air sanitasi makanan dan fasilitas


sehat bersih, sanitasi dasar, minuman penyehatan lingkungan
makanan minuman yang melalui pembinanan
higenis dan perumahan sehat dan pengawasasn
kualitas kesehatan
lingkungan, higieni
Meningkatkan dan sanitasi makanan
Meningkatnya pengendalian
pemeriksaan dan dan minuman, upaya
faktor resiko kesehatan
penyediaan sanitasi dasar pembangunan
lingkungan, higiene sanitasi
serta advokasi berwawasan kesehatan
pengolahan makanan dan
pembanguan berwawasan dan sanitasi total
minuman industri rumah
kesehatan berbasis
tangga
memasyarakat.
Meningkanya akses Mengembangkan upaya
Meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap dan fasilitas pelayanan
pelayanan
ibu, bayi, balita serta kesehatan yang Pengembangan
kesehatan yang
pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk pelayanan kesehatan
komprehensif bagi
responsive gender pencegahan kematian ibu ibu dan anak,
ibu maternal, bayi,
dan anak. kesehatan reproduksi
balita, anak sekolah
Mengembangkan upaya dan KB di pelayanan
dan remaja, usia Meningkatnya upaya
dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar
produktif dan usia pelayanan kesehatan terhadap
kesehatan usia produktif
lanjut usia produktif dan lanjut usia
dan usia lanjut
Meningkatkan mutu
fasilitas pelayanan
kesehatan melalui
ketersediaan obat dan
Ketersediaan
vaksin,pelayanan
produk sedian Peningkatan pemerataan
Meningkatnya ketersediaan kefarmasian yang
farmasi dan dan keterjangkauan obat,
obat dan vaksin di sarana bermutu,pengguaan
perbekalan obat tradisonal dan alat
pelayanan kesehatan obat rasional di
kesehatan sesuai kesehatan yang bermutu
fasilitasi pelayana
standar adalah:
kesehatan dan
pengawasan terhadap
produksi dan distribusi
sediaan farmasi
Pembinaan dan Meningkatkan
Meningkatnya pengawasan pengawasan pengguanaan pembinaan dan
Keamanan pangan dan bahan obat generik,alat pengawas pengolahan
berbahaya kesehatan dan produk makanan dan minuman
pangan industri rumah tangga.
Meningkatkan
pembinaan dan Meningkatkan akses
Meningkatnya pembinaan Standarisasi dan sertifikasi
pengawasan masyarakat terhadap
pengobatan tradisonal pengobatan alternatif dan
pengobatan pengobatan tradisional
alternatif tradisional
tradisonal dan alternatif yang
alternatif: bermutu.
Membudayakan perilaku Meningkatnya upaya
Meningkatnya perilaku hidup
hidup bersih dan sehat promosi kesehatan
bersih dan sehat
Memberdayakan pada setiap tatanan melalui
individu, keluarga kerjasama/kementiaan,
dan masyarakat kelembagaan, perilaku
Meningkatnya upaya
untuk berperilaku Mengembangkan program hidup bersih dan sehat
kesehatan berbasis
hidup bersih dan kesehatan berbasis melalui fasilitas dan
masyarakat dan peningkatan
sehat masyarakat dan kemitraan advokasi desa
peran serta masyarakat
sehat,dan peningkatan
usaha kesehatan

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


33

berbasis masyarakat.
Meningkatnya upaya
Meningkatnya upaya peningkatan pelayanan Meningkatkan
penanggulangan kasus gizi kasus gizi buruk penanganan kasus gizi
buruk dan gizi kurang difasilitasi pelayanan buruk dan kurang
Meningkatkan
kesehatan melalui penyediaan
kualitas gizi
Meningkatnya intervensi makanan
keluarga dan Peningkatan penyediaan
kasus gizi buruk melalui tambahan,pendamping
masyarakat supplemen makanan,
penyediaan makanan an
diversifikasi makanan dan
tambahan(meningkatkan kasus,pemantauan,/sur
peningkatan keluarga
intervensi gizi buruk untuk veilans status gizi.
sadar gizi
masyarakat)
Meningkatnya
jumlah penduduk Perluasan jamian
Meningkatnya masyarakat Menjamin pemeliharaan
yang terlindungi pemeliharaan
yang memiliki Jaminan kesehatan dengan Jaminan
dengan Jaminan kesehatan masyarakat
Kesehatan Kesehatan Nasional (JKN)
Kesehatan Nasional untuk mencapai
(JKN) universal coverage.
Meningkatkan
kompetensi tenaga
Meningkatnya ketersedian
kesehatan melalui
tenaga kesehatan
pendidikan dan
terstandrisasi, sertifikasi dan
pelatihan,sertifikasi
pendidikan berkelanjutan
dan registrasi tenaga
Meningkatkan
Meningkatkan kompetensi kesehatan
kompetensi dan
tenaga kesehatan melalui Meningkatkan
persebaran tenaga
pendidikan dan pelatihan ketersedian tenaga
kesehatan
Meningkatkan standarisasi kesehatan pada
penyelenggaran pelatihan fasilitas kesehatan
kesehatan dan pelatihan primer dan skunder
kesehatan masyarakat kesehatan pada daerah
sulit dan daerah
bermasalah kesehatan.
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di daerah, kebijakan pemerintah turut pula


dalam mendukung dan mempercepat pencapaian 17 (tujuh belas) tujuan Pembangunan
Berkelanjutan Sustainaibility Development Goals (SDGs) tahun 2030 yang sejalan dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sehingga dikeluarkannya Instruksi
Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional dan Peraturan Presiden Tentang Program Pembangunan Berkelanjutan yang masih
dalam tahap penyusunan . 17 Goals SDGS tersebut ialah antara lain:
1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan
mendukung pertanian berkelanjutan
3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk
semua usia
4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan
belajar seumur hidup bagi semua
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


34

6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi
semua
7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan
moderen bagi semua
8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua
9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi
10. Mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara
11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan
12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan
maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap
ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi
(penggurunan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat
hilangnya keanekaragaman hayati
16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang
efektif, akuntabel dan inklusif di semua level
17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitaisasi kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan

Berdasarkan 17 Goals SDGs yang sudah dijabarkan, terdapat 4 goals yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat, yaitu :
1. Goals Kedua: Nol Kelaparan (Gizi Kesehatan Masyarakat). Mengakhiri kelaparan,
mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang
berkelanjutan [2 target kesehatan], yaitu:
a. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman,
bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan
termasuk bayi, di sepanjang tahun.
b. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi
kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2. Goals Ketiga: Kesehatan yang Baik (Sistem Kesehatan Nasional) Menjamin kehidupan
yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13 Target, 4
Diantaranya MoI], yaitu:

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


35

a. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran
hidup;
b. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per
1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH;
c. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang
terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular
lainnya;
d. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular
melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan
mental;
e. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk
penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan;
f. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan
lalu lintas;
g. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk Keluarga Berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi
kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional;
h. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses
kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin
dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang;
i. Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa
berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah.
3. Goals Kelima: Kesetaraan Gender (Akses Kespro, KB) : Menjamin kesetaraan gender serta
memberdayakan seluruh wanita dan perempuan [2 Target Kesehatan], yaitu:
a. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia
dini dan terpaksa, serta sunat perempuan;
b. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak
reproduksi;
4. Goals Keenam: Air Bersih dan Sanitasi : Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta
sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [2 Target Kesehatan], yaitu:
a. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata;
b. Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta
mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan
dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan.

4.4 PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATANDAERAH


Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber daya manusia

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


36

Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan hal tersebut,
perlu perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh,
serta dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam
pelaksanaannya
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan
dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
adalah sebagai berikut :

4.4.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan
pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua
jenis fasilitas kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas
pelayanan kesehatan swasta.
Dalam upaya pencapaian SDGs dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan
pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 dari 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015 (MDGs). Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun
1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan
dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)


ANC atau anteatal care merupakan perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter
spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan
darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Melalui ANC berbagai informasi serta
edukasi terkait kehamilan dan persiapan persalinan bisa diberikan kepada ibu sedini mungkin.
Kurangnya pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan sering terjadi karena kurangnya
kunjungan ANC. Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun
janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya.
Berbagai penelitian terkait ANC menyatakan bahwa keberhasilan ANC lebih berarti dapat
menyelamatkan nyawa atau menurunkan AKI. Melalui ANC, kesempatan untuk menyampaikan
edukasi dan promosi kesehatan pada ibu hamil khususnya bisa dilakukan lebih baik. Fungsi

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


37

suportif dan komunikatif dari ANC tidak hanya mampu menurunkan AKI tapi juga
meningkatkan kualitas hidup bagi ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Selain itu, secara tidak
langsung kualitas dari pelayanan kesehatan juga ikut meningkat.

Grafik 4.1
Tren Cakupan Pelayanan K1 Ibu Hamil
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari grafik garis diatas memperlihatkan tren kunjungan K1 ibu hamil tahun 2012-2016
yang fluktuatif. Cakupan kunjungan K1 ibu hamil pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan
,pada tahun 2014 mengalami penurunan menajadi 78,1%. Dan pada tahun 2015-2016 meningkat
kembali. Cakupan K1 pada tahun 2016 sebesar 85,1% meningkat dari tahun 2015 (80,9%).
Kemudian meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 97,7 % pada tahun 2017. Hal ini
menunjukkan adanya pengingkatan kunjungan oleh ibu yang menggambar adanya perubahan ke
arah yang lebih baik lagi.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil
adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
standard serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan
pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Angka
ini dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Berikut grafik
garis tren cakupan kunjungan K1 ibu hamil dari tahun 2013-2017.
Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 dalam 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Tapanuli
Tengah dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 4.2
Tren Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Dari tren grafik garis dapat terlihat bahwa cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Kabupaten
Tapanuli Tengah dalam kurun waktu tahun 2013-2016 terus mengalami penurunan. Pada tahun
2016 cakupan K4 Ibu hamil di Tapanuli tengah adalah sebesar 68,1% menurun dari tahun 2015
(69%). Sedangkan pada tahun 2017 terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2016
yaitu 92,5 %. Mengacu pada target Standar Pelayanan Mininal (SPM) Bidang Kesehatan (95%),
ini menunjukan bahwa pada tahun 2017 cakupan pelayanan Antenatal (ANC) ibu hamil di
Kabupaten Tapanuli Tengah hampir mendekati target.
Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kesenjangan dari tahun sebelumnya dengan cakupan
sebesar 16,52%, Pada tahun 2014 kesenjangan cakupan menurun menjadi 3,4% dari tahun 2013,

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


38

pada tahun 2015 kesenjangan antara K1 dan K4 kembali meningkat menjadi 11,9%, dan pada
tahun 2016 kesenjangan K1 dengan K4 meningkat kembali sebesar 17%. Sampai pada tahun
2017 kesenjangan menurun dengan selisih sebesar 5,2%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4
menunjukkan angka drop out K1-K4; dengan kata lain jika kesenjangannya kecil maka hampir
semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal meneruskan hingga
kunjungan yang keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh
petugas kesehatan.
Bila memperhatikan tabel cakupan kunjungan K1 dan K4 ibu hamil tahun 2017
berdasarkan Puskesmas di Kabupaten Tapanuli Tengah (lampiran tabel 29), cakupan-cakupan
kunjungan K1 dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Manduamas, Puskesmas Sibabangun,
Puskesmas Pinangsori, dan Puskesmas Hutabalang dengan persentase masing-masing (99,8%),
dan cakupan terendah yaitu Puskesmas Sarudik (91%). Kunjungan keempat (K4) tertinggi pada
Puskesmas Hutabalang (98%) dan terendah pada Puskesmas Sarudik (86,5%). Data cakupan
pertolongan kunjungan K1 dan K4 ibu hamil tahun 2016 disajikan pada lampiran tabel 29.
Hal ini harus dievaluasi oleh semua pihak yang terkait dalam rangka memperbaiki
pencapaian indikator ini. Disamping itu evaluasi perlu ada peningkatan kinerja dengan
upaya-upaya yang lebih komprehensif dan tepat guna untuk meningkatkan cakupan K4 seperti
case finding, upaya home visit oleh bides, peningkatan dan evaluasi distribusi serta penggunanaan
buku KIA oleh sasaran ibu hamil, dan lain lain.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn)


Pertolongan persalinan adalah pertolongan persalinan yang dilakukan oleh Bidan Atau
Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan yang biasa disebut dengan persalinan
tenaga kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase
persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan PN)
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka
Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari
seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where, and why; Lancet 2006). Sedangkan
dalam target SDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu
adalah menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 dari 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (MDGs) serta meningkatkan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS).
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2013 – 2017 dapat dilihat
dari grafik berikut:
Grafik 4.3
Tren Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013 – 2017

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


39

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Bila dilihat dari grafik tersebut di atas, tren cakupan pertolongan persalinan ditolong
tenaga kesehatan menunjukkan perkembangan yang berubah ubah secara drastis setiap tahunnya.
Pada tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai angka
maksimal yaitu 100%, kemudian menurun pada tahun 2014 menjadi 68,4%, pada tahun 2015
meningkat menjadi 68,7%, dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 70,9%.Pada tahun 2017
meningkat kembali menjadi 93,5%.
Dari grafik tren diatas, cakupan pertolongan persalinan ibu hamil belum mencapai target
SPM bidang kesehatan sebesar 90% pada tahun 2015 dan 2016. Sementara itu SPM bidang
kesehatan tersebut sudah tercapai pada tahun 2017 . Hal ini, menunjukan adanya komitmen
pemerintah daerah untuk lebih berupaya meningkatkan pelayanan ANC dalam hal ini menunjang,
menyediakan dan melatih tenaga kesehatan berkompetensi kebidanan di berbagai wilayah
kabupaten Tapanuli Tengah. Hal ini perlulah dipertahankan bahkan ditingkatkan agar cakupan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi 100% , dimana cakupan persalinan ditolong
tenaga kesehatan berpengaruh besar terhadap peningkatan kesehatan ibu hamil sehingga dapat
menurunkan jumlah kematian ibu (AKI).Data cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan menurut kecamatan tahun 2017 disajikan pada lampiran tabel 29.

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF)


Nifas adalah periode mulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan
kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan
sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan
tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan
pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan
kesehatan ibu nifas (Cakupan KF3). Indikator ini menilai kemampuan negara dalam
menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang berkualitas sesuai standar.
Pelayanan kesehatan nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi,
respirasi, dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan
payudara dan anjuran ASI Ekslusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak
dua kali (2x24 jam); dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.
Grafik berikut menyajikan persentase pelayanan ibu nifas menurut Puskesmas di
Kabupaten Tapanuli Tengah.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


40

Grafik 4.4
Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Nifas
Puskesmas se-Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Cakupan kunjungan ibu nifas rata-rata pada tahun 2017 adalah 93,7%. Target Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota cakupan kunjungan ibu nifas adalah 90%. Pada tahun 2017
SPM untuk KF sudah tercapai, namun tetap dibutuhkan upaya untuk terus melakukam perbaikan
dan peningkatan kualitas kunjungan KF.
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan tertinggi adalah pada Puskesmas Sirandorung
(100,8%) dan cakupan terendah pada Puskesmas Sibabangun (84 %).

d. Kunjungan Neonatus (KN1, KN2 dan KN3)


Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart  yang di
berikan oleh tenaga  kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode
0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan
kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan
kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir.
Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan
tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan Eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, kulit dan pemberian imunisasi; pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Pelayanan kesehatan neonatal merupakan upaya strategis dan penting dalam rangka
percepatan penurunan AKB dan AKABA (termaktub juga dalam tujuan SDG’s goals 3 pada
tahun 2015-2030. Mengingat pentingnya keberhasilan indikator ini, program kesehatan berbasis
KIA hendaknya perlu dievaluasi kembali, dengan mendahulukan dan mengintensifkan kegiatan
pelayanan kesehatan bayi dan balita seperti case finding, asuhan persalinan normal, MTBS, serta

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


41

pengembangan upaya promotif dan preventif di tingkat masyarakat dan posyandu sehingga setiap
bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan (Equity and Universal
Coverage).
Grafik 4.5
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama dan Lengkap
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Dari grafik diatas, diperlihatkan cakupan kunjungan Neonatal (KN1) di wilayah kerja
Puskesmas yang sudah semakin baik. Puskesmas yang mencatat KN1 tertinggi yaitu Puskesmas
Gonting Mahe sebesar 136,7%, dan terendah adalah Puskesmas Sipea- pea sebesar 78%.
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 sebesar
98,4%.
Kecenderungan (tren) kunjungan neonatal lengkap (KN Lengkap) tahun 2013-2017 dapat
dilihat pada gambar berikut. Dari tahun 2012 hingga 2016 cakupan KN lengkap terus mengalami
penurunan, namun tahun 2017 terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Hal ini
menunjukkan adanya perubahan kearah yang lebih baik.

Grafik 4.6
Tren Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap di Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2013-2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Sejak tahun 2008 terjadi perubahan kebijakan waktu pelaksanaan kunjungan dari semula
minimal 2 kali kunjungan menjadi 3 kali kunjungan, yang mulai disosialisasikan pada tahun
2008. Berikut ini ialah cakupan kunjungan neonatal lengkap menurut puskesmas tahun 2016.

Grafik 4.7
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Puskesmas yang telah mencakup Kunjungan Neonatal Lengkap dengan cakupan KN

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


42

Lengkap tertinggi adalah Puskesmas Pasaribu Tobing sebesar 110,7%, sedangkan cakupan
terendah adalah puskesmas Pinangsori sebesar 81,6%.

Grafik 4.8
Perbandingan Kunjungan Neonatal Pertama dan Lengkap
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah 2017

Dari grafik KN1 dan KN3 diatas terlihat kesenjangan sebesar 5,1 %. Angka kesenjangan
ini menunjukkan ada perubahan kearah yang lebih baik yaitu 10,1% pada tahun 2016. Hal ini
menunjukkan adanya perbaikan dalam pelayanan asuhan neonatal dimana kesenjangannya kecil,
maka hampir semua neonatus yang menerima pelayanan kesehatan neonatal dasar hingga usia
ke-28 hari sehingga kemungkinan neonatus mengalami gangguan kesehatan semakin kecil.

4.4.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Program Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana  merupakan upaya pokok
dalam pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga sebagai bagian
integral pembangunan nasional, sehingga perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan
pelaksanaannya. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Menurut hasil penelitian, usia subur
seorang wanita berkisar antara usia 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah
kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk
menggunakan alat/cara KB.
Tingkat pencapaian pelayanan KB dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang
sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi (alkon), tempat pelayanan KB, dan jenis
kontrasepsi yang digunakan akseptor. Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan
beberapa indikator, diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode kontrasepsi,
persentase KB Aktif terhadap jumlah pasangan usia subur (PUS) dan persentase baru metode
kontrasepsi jangka panjang.
Berdasarkan data dari laporan program di Badan Koordinasi Keluarga Berencana
BKKBN) Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017, jumlah peserta KB aktif adalah 29.233 PUS
(50,9%), dimana angka ini menurun dari tahun 2016 yaitu 36.689 (69,3%). Berdasarkan jenis alat
kontrasepsi (alkon) yang digunakan peserta KB aktif tahun 2017 dapat dilihat pada diagram pie
berikut.
Pie Diagram 4.1
Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan Peserta KB Aktif
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2017

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


43

Dari diagram pie diatas, dapat dilihat bahwa jenis alkon yang paling diminati masyarakat
yaitu suntik (35,9%) yang diikuti pil (20,5%), dan alkon yang paling sedikit diminati yaitu
pemakaian kontrasepsi MOP (1%).
Sedangkan dari sumber data laporan yang sama, jumlah peserta KB baru adalah 14.533
PUS (25,3%), dimana persentasenya mengalamai peningkatan dari tahun 2016 yaitu 11.477 PUS
(21,6%). Berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB baru selama tahun 2017
dapat dilihat pada diagram pie berikut
Pie Diagram 4.2
Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan Peserta KB Baru
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Dari diagram pie diatas, dapat dilihat bahwa jenis alkon yang paling diminati masyarakat
hampir sama dengan peserta KB baru yaitu kondom (52,1%) yang diikuti suntik (16,3%), dan
alkon yang paling sedikit diminati yaitu pemakaian kontrasepsi MOP (0,1%).

4.4.3 Pelayanan Imunisasi


Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau
bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan
tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus
atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis
virus atau bakteri tersebut.
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang
dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Thypus, radang selaput otak, radang
paru-paru, dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan
sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap) pada bayi
meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.
Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab
utama pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam
mengurangi angka kematian balita.
Dari beberapa tujuan yang telah disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah
satunya adalah mempertahankan cakupan dalam imunisasi campak sebesar 90% pada tahun 2015.
Diseluruh Negara ASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan
dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di antara imunisasi wajib lainnya.
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi kepada bayi umur 0-1 tahun
(BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk wanita usia subur (WUS)/ibu hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (DT dan TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas
dasar ditemukan masalah seperti desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


44

virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.


Pencapaian UCI (Universal Child Immunization) merupakan proksi terhadap cakupan atas
imunisasi secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan
dengan >= 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut adalah sudah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu tahun. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah
tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat
atau bayi (herd immunity) terhadap penularan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Dalam hal ini pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi
desa/kelurahan.
Grafik 4.9
Tren Pencapaian UCI di tingkat Desa/Kelurahan
Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2013-2017

Sumber : Seksi Serveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan di Kabupaten Tapanuli Tengah selama lima tahun
terakhir mengalami fluktuatif sejak tahun 2013 menjadi 40,93%, pada tahun 2014 mengalami
penurunan menjadi 38,6%, pada tahun 2015 meningkat menjadi 43,7%, tahun 2016 meningkat
menjadi 54,4% dan pada tahun 2017 meningkat kembali menjadi 57,2 %
Angka ini masih jauh di bawah target yang telah ditetapkan Provinsi Sumatera Utara yaitu
sebesar 80% sedangkan SPM menetapkan target 100% desa/kelurahan UCI pada tahun 2011
untuk setiap kabupaten/kota. Perlu upaya proaktif dan komitmen dari berbagai pihak dalam
mensukseskan pencapaian desa UCI di Kabupaten Tapanuli Tengah. Cakupan desa/kelurahan
UCI di Kabupaten Tapanuli Tengah selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik garis
berikut.
Cakupan Desa/Kelurahan UCI dengan cakupan tertinggi adalah Desa/Kelurahan di dalam
wilayah kerja puskesmas Pulo Pakkat, Manduamas, Sirandorung, Pandan, Lumut dan Saragih
yaitu sebesar (100%), dan cakupan terendah yaitu Desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas
Kolang (8,3%).
Rendahnya cakupan ini dapat menjadi faktor predisposisi timbulnya KLB PD3I di
Kabupaten Tapanuli Tengah sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
KLB PD3I ini adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi sampai dengan diatas 95%.

4.4.4 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah


Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan
dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak
pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja.
Berbagai data kesehatan menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin
kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi,

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


45

kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.


Kegiatan Penjaringan Kesehatan siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan setingkat
merupakan salah satu upaya kesehatan penunjang puskesmas yang rutin dilakukan setiap tahun
pada tahun ajaran baru sekolah. Pada tahun 2016 dari 19.496 siswa kelas 1 SD/setingkat 35,4%
dijaring kesehatannya. Sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 7.214 siswa (98,0%) mendapatkan
pelayanan kesehatan (penjaringan). Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kegiatan
penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat dilakukan oleh petugas puskesmas. Namun tetap
perlu dilaksanakan koordinasi yang baik antara pihak sekolah dengan petugas kesehatan di
puskesmas sehingga pelaksanaannya berjalan efektif (Tabel 49).
Kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) berupa upaya promotif dan preventif
dilakukan dibeberapa SD/MI di Kabupaten Tapanuli Tengah, pada tahun 2017 tidak ada SD/MI
dari 331 SD/MI di Kabupaten Tapanuli Tengah melaksanakan kegiatan sikat gigi massal, tapi
semua SD/MI mendapat pelayanan kesehatan gigi (UKGS) di sekolah (Tabel 51).

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan


Sistem Rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
vertikal maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi
kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan.
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit,
cakupan pelayanan gawat darurat dan lain-lain.

4.5.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan


Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai
segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator
standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan
tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Length Of Stay/LOS),
rat-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat
tidur (Turn of Interval/TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR)
dan persentase pasien keluar yang meninggal >= 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Grafik 4.10

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


46

Tren Bed Occupation Rate (BOR) RSUD Pandan


Tahun 2013-2017

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Tahun 2017


Keterangan :
BOR = Bed Occupation Rate / Persentase pemanfaatan tempat tidur.

Dari grafik tren diatas terlihat bahwa tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD
Pandan mengalami fluktuatif. Pada tahun 2014 juga terjadi peningkatan menjadi 59,4%, dari
tahun 2013 yaitu 53,19%, sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 49,4%, terus menurun pada
tahun 2016 menjadi 44,85% dan kembali menurun pada tahun 2017 menjadi 40,6%.
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini di samping
memberikan gambaran tingkat efiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih
lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. Gambar grafik berikut
memperlihatkan tren LOS dan TOI selama 5 tahun terakhir (Tahun 2013-Tahun 2017) yang
berkisar antara 3-6 hari dan belum mencapai angka ideal.

Grafik 4.11
Tren Length Of Stay (LOS) dan Turn Over Interval (TOI) RSUD Pandan
Tahun 2013-2017

`Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Pandan tahun 2017


Keterangan :
LOS = Length of Stay/rata-rata rawat seorang pasien
TOI= Turn Over Interval/rata-rata tempat tidur tidak dipakai antar dua episode
pemakaian

Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata-rata hari dimana

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


47

tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama
tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Tahun 2013 indikator TOI sebesar 3,7 hari, pada tahun 2014
indikator TOI sebesar 2,8 hari, pada tahun 2015 indikator TOI sebesar 3,9 hari, dan pada tahun
2016 indikator TOI sebesar 5 hari dan pada Tahun 2017 TOI sebesar 5,18 hari.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit.
Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai
meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2013, GDR RSU
Pandan berada di angka 5,7 per 1.000 pasien keluar, pada tahun 2014 menurun sedikit menjadi
5,4 per 1.000 pasien keluar, pada tahun 2015 kembali menurun menjadi 4,4 per 1.000 pasien
keluar, dan pada tahun 2016 meningkat drastis menjadi 42,1 per 1.000 pasien keluar. Sedangkan
pada tahun 2017, terjadi penurunan GDR menjadi 35,8 per 1.000 pasien yang keluar.

Grafik 4.12
Tren Net Death Rate (NDR) dan Gross Death Rate (GDR) RSUD Pandan
Tahun 2013-2017

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Pandan tahun 2017


Keterangan :
GDR= Gross Death Rate (per 1.000 pasien keluar)
NDR = Net Death Rate (per 1.000 pasien keluar)

NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat >= 48 jam per 1.000 pasien keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien
meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang
terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam
masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang kerumah sakit yang menjadi
penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. NDR
pada tahun 2013 adalahi 2,15 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2014 NDR sebesar 2,1 per
1.000 pasien keluar, pada tahun 2015 NDR menjadi 1,9 per 1000 pasien keluar, pada tahun 2016
NDR meningkat drastis menjadi 19,1 per 1.000 pasien keluar, kemudian meningkat kembali
menjadi 22,9 per 1.000 pasien keluar pada tahun 2017.

4.5.2 Pelayanan Keluarga Miskin

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


48

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang sekarang


sudah bergabung dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yaitu untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan
hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
Pemeliharaan kesehatan masyakat diharapkan dapat menurunkan AKI, AKB dan AKABA,
disamping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program
ini telah berjalan> 5 tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di Puskesmas dan jaringannya serta
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Pada tahun 2017 ini tercatat 211.444 sebagai Peserta jaminan kesehatan di Kabupaten
Tapanuli Tengah dengan perincian 107.836 (50,9%) peserta laki-laki dan 103.608 (49,1%) orang
peserta perempuan.

4.4.5 Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut


Permasalahan yang sangat mendasar pada lansia adalah masalah kesehatan sehingga di
perlukan upaya menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya
kelompok Pra Lansia dan Lansia serta upaya pembinaan dan pelayanan yang terus menerus.
Jumlah penduduk Lansia terus akan meningkat, sebagai dampak keberhasilan pembangunan
kesehatan yaitu terjadi penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta
peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia. Usia harapan hidup penduduk Indonesia
diproyeksikan akan terus meningkat, sehingga presentase penduduk Lansi terhadap total
penduduk diproyeksikan juga akan terus meningkat.
Dari jumlah pra usila dan usila yang ada tahun 2017 sebanyak 19.771 jiwa, cakupan
pelayanan kesehatan pra usila dan usila yang dilayani kesehatan sebanyak 2.067 jiwa (10,45%).

4.4.6 Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)


Terdapat 7 kasus KLB selama tahun 2017 yaitu di Kecamatan Sibabangun, Hutabalang,
Pandan, Kalangan, Tukka, Siantar Ca, dan 2 kasus di Kecamatan Lumut Jenis KLB yang
temukan yaitu Kasus Campak, Difteri dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada kasus KLB
tersebut tidak terdapat kasus yang meninggal dunia. Persentase desa terkena KLB yang ditangani
< 24 jam di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 sebesar 100%.

4.4.7 Program Pemberian ASI Eksklusif


Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara
eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur
24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai
dengan kebutuhan tumbuh kembanganya.
ASI eksklusif merupakan bagian penting dalam pemenuhan nutrisi bayi untuk mencapai
pertumbuhan perkembangan optimal pada awal kehidupan dan masa pertumbuhan berikutnya

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


49

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada seorang bayi secara terus menerus selama 6
(enam) bulan, tanpa pemberian makanan pendamping ASI. Pada tahun 2017 dari 2.061 bayi usia
0-6 bulan di Kabupaten Tapanuli Tengah hanya 848 (41,1%) yang mendapat ASI Eksklusif.
Berdasarkan target Indonesia Sehat (IS) 2010 yaitu 80%, angka ini masih dibawah angka
nasional sehingga dalam tahun berikutnya diharapkan ada peningkatan agar target yang sudah
ditetapkan dapat tercapai.
Cakupan pemberian ASI Ekslusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat
terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI
serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait
pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI
dan MP-ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif
antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI Ekslusif,
penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu,
peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran
susu formula.

4.4.8 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


A. Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas
dan satelit) selama tahun 2017 sebanyak 111.316 kunjungan (31% dari total populasi
penduduk) dengan rincian 107.099 kunjungan rawat jalan dan 4.217 kunjungan rawat
inap. Sedangkan kunjungan gangguan jiwa di sarana kesehatan selama tahun 2017
adalah sebesar 175 kunjungan (128 orang berjenis kelamin laki-laki dan 47 orang
berjenis kelamin perempuan). Angka ini menunjukan bahwa pemanfaatan Puskesmas
dan Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan masih menjadi prioritas bagi
masyarakat.

Pie Diagram 4.3


Perbandingan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Data Kunjungan Pasien Puskesmas dan RSUD Pandan Tahun 2017

B. Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan


Pemeriksaan laboratorium merupakan pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan
diagnosa suatu penyakit. Belum ada puskesmas atau UPT dinas kesehatan lainnya yang
sesuai standar kemampuan laboratorium kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah,
sedangkan RSUD Pandan sudah memiliki kemampuan laboratorium yang sesuai standar.
Pengadaan dan peningkatan laboratorium kesehatan yang terstandarisasi di puskesmas dan

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


50

Rumah Sakit merupakan upaya yang menjadi prioritas pada tahun 2017 mengingat
kebutuhan pemanfaatannya sebagai sarana penunjang diagnosa kesehatan yang cukup
strategis dan penting.

4.4.9 Perilaku Hidup Masyarakat


Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah, apabila dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan
cukup mahal. Hidup sehat merupakan hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,
mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan
dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. Upaya sosialisasi PHBS perlu
untuk ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Peningkatan
pembinaan PHBS dan lingkungan sehat oleh Dinas Kesehatan belum dapat dilakukan secara
optimal, hal ini berkaitan dengan dana yang tersedia sangat terbatas.
Laporan Puskesmas tentang kegiatan promosi kesehatan telah dilakukan pada tahun tahun
2017. Promosi kesehatan yang telah dilakukan meliputi: penyuluhan kesehatan yang dilakukan
pada 23 wilayah kerja puskesmas. Dari 78.057 rumah tangga yang ada yang terpantau ada 42.931
rumah tangga (55%), dan yang sudah ber PHBS adalah 27.905 rumah tangga (65% dari rumah
tangga yang terpantau).
Dengan adanya kegiatan promosi kesehatan tersebut, diharapkan PHBS masyarakat
Kabupaten Tapanuli Tengah dapat terus ditingkatkan dan untuk ke depannya petugas kesehatan
juga semakin meningkatkan kegiatan ini secara terarah dan terpadu.

BAB V
SUMBER DAYAKESEHATAN

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


51

Sumber daya kesehatan merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan..Sumber daya kesehatan
merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya
kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pembiayaan kesehatan.

5.1. SARANA KESEHATAN


Sarana Kesehatan merupakan salah satu sarana yang vital yang terdapat di Kabupaten
Tapanuli Tengah. Sarana kesehatan yang disajikan pada dalam bab ini meliputi: puskesmas,
rumah sakit yaitu 23 unit Puskesmas dan 2 Unit Rumah sakit yang beroperasi secara aktif, sarana
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi kefarmasian
dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga kesehatan.

5.1.1 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan salah satu
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanann kesehatan, harus melakukan
kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah
setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai:
1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan;
2) pusat pemberdayaan kesehatan;
3) pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan
4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Perkembangan puskesmas dari tahun ke tahun diupayakan terus meningkat sehingga
diharapkan pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke
daerah-daerah terpencil. Pada tahun 2017 jumlah puskesmas Kabupaten Tapanuli Tengah
sebanyak 23 buah. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui ketergantungan
penduduk terhadap puskesmas adalah rasio per puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio
puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2017 sebesar 6,4. Bila dibandingkan dengan jumlah
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah (363.705 jiwa), maka 1 (satu) puskesmas melayani 15.814
jiwa, bila dibandingkan lagi dengan standard nasional 1 (satu) puskesmas melayani 30.000 jiwa,
maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dalam penyediaan sarana kesehatan khususnya
puskesmas telah mampu mencapai standard nasional tersebut.
Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di puskesmas Kabupaten Tapanuli Tengah
pada tahun 2017 adalah 66.695 kunjungan, maka diperkirakan persentase penduduk yang

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


52

memanfaatkan puskesmas adalah 18,2 % dari total populasi penduduk. Bila dibandingkan dengan
IS 2010 yaitu 15%, maka Kabupaten Tapanuli Tengah sudah melampaui target.
Sampai akhir tahun 2017, jumlah puskesmas perawatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah 6 unit (26,08%) dari total 23 buah puskesmas yang ada. Sementara jumlah puskesmas
keliling sebanyak 44 unit.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa puskesmas
pembantu (pustu). Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Tapanuli Tengah ada sebanyak 91
buah.

5.1.2 Rumah Sakit


Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan preventif, di dalamnya
juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan
pelayanan pada masyarakat yang bergerak dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit
juga berfungsi sebagai sarana kesehatan rujukan.
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan (tingkat pertama kedua dan
ketiga). Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain
dengan angka pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama pasien dirawat (LOS), dan interval
pemakian tempat tidur (TOI). Sampai akhir tahun 2017, rumah sakit umum daerah di Kabupaten
Tapanuli Tengah sebanyak 2 buah dengan nama RSUD Pandan dan RSU Zainal Arifin Barus
Jumlah tempat tidur RSUD Pandan sebanyak 100 buah tempat tidur. Indikator BOR
RSUD Pandan tahun 2017 sebesar 40,6%, indikator TOI sebesar 5 hari, indikator LOS sebesar 3
hari.. Rasio dokter umum dan spesialis terhadap penduduk sebesar 11/100.000 penduduk
sedangkan rasio dokter gigi terhadap penduduk sebesar 4/100.000 penduduk. Rumah sakit ini
memiliki2 orang tenaga dokter spesialis dasar.
Pada tahun 2010, RSUD pandan sudah dilengkapi dengan 2 (dua) penambahan fasilitas
yaitu fasilitas penunjang diagnosa penyakit berupa sebuah CT Scan dan alat/mesin
Haemodialysis, diharapkan dengan penambahan ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dapat semakin optimal. Ditahun yang sama, RSUD Pandan memperoleh penghargaan dari
Gubernur Sumatera Utara sebagai peringkat pertama berpredikat Rumah Sakit Sayang Ibu
Tingkat Provinsi.

5.1.3 Sarana Kesehatan Berbasis Kesehatan (UKBM)


Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai
pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan
konsep pemberdayaan masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM). UKBM diantaranya adalah Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di Desa Siaga, Tanaman Obat

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


53

Keluarga (Toga) dan Pos Obat Desa (POD).


Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas yaitu Kesehatan ibu dan anak (KIA),
keluarga berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam 4 (empat) strata yaitu Pratama, Madya,
Purnama dan Mandiri. Ada 4 (empat) kriteria penggolongan posyandu tersebut; yaitu jumlah
kader, frekuensi kegiatan selama setahun, pencapaian kegiatan, dan adanya program tambahan
selain program dasar.
Disebut posyandu Mandiri (strata tertinggi) adalah apabila jumlah kadernya 5 orang dan
efektif, frekuensi kegiatan 12 kali/tahun (ada kegiatan setiap bulannya), cakupan program dasar
>50%, ada program tambahan dan ada dana sehat/dana bersumber dari swadaya masyarakat.

Tabel 5.1
Jumlah Posyandu menurut Strata
Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2013 – 2016

Strata 2015 2016 2017


Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Posyandu Pratama 8 2,04 8 2,02 46 12,04
Posyandu Madya 337 85,97 341 85,89 288 75,39
Posyandu Purnama 45 11,48 46 11,59 48 12,57
Posyandu Mandiri 2 0,51 2 0,50 0 0
392 100 397 100 382 100
Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2017
Pada tahun 2017, Strata posyandu berada pada tingkatan Pratama (12,04%), Madya
(75,39%), Purnama (12,57%) dan Mandiri (0%) dari jumlah posyandu yang ada yaitu sebanyak
382 unit, sedangkan pada tahun 2016 Strata posyandu berada pada tingkatan Pratama (16,10%),
Madya (58,70%), Purnama (24,68%) dan Mandiri (0,52%) dari jumlah posyandu yang ada yaitu
sebanyak 382 unit.
Posyandu Pratama mengalami pertambahan yang cukup signifikan dari Tahun 2016 dan
tahun 2017 yaitu menjadi 46 unit. Namun terjadi penurunan pada tingkatan Madya sebesar
10,50%,. Posyandu Purnama mengalami peningkatan sebanyak 0,96%. Hal ini menunjukan
masih perlunya keterlibatan sektor terkait dalam meningkatkan strata posyandu. Dengan
demikian posyandu diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi perbaikan gizi balita.
Dengan terlibatnyaberbagai sektor terkait, juga diharapkan peningkatan strata posyandu sesuai
dengan target Indonesia Sehat 2010 yaitu posyandu Purnama dan Mandiri mencapai 40%. Bila
dilihat rasio posyandu terhadap desa/kelurahan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 1, maka
rata-rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 1 buah posyandu.
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan sarana kesehatan lain
yang ada di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah. UKBM terdiri dari
Poskesdes, Polindes, Posbindu, Posmaldes, dan Pos TB Desa. Pada tahun 2017, hanya terdapat
Poskesdes sebanyak 152 unit, dan Posbindu sebanyak 43 unit.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


54

5.1.4 Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)


Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan
kata lain salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang
diberikan Poskesdes juga mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA.
Poskesdes juga merupakan salah satu indikator sebuah desa disebut desa siaga.
Salah satu kriteria desa siaga aktif adalah memiliki satu pos kesehatan desa dengan tenaga
kesehatan pada Poskesdes minimal 1 (satu) bidan dan 2 (dua) orang kader masyarakat yang
dilatih. Pada tahun 2016, di Kabupaten Tapanuli Tengah jumlah Poskesdes sebanyak 45 buah
sedangkan Tahun 2017 bertambah menjadi 152 unit poskesdes.

5.2 TENAGA KESEHATAN


Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembanguan kesehatan adalah tenaga
kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan di masyarakat. Indikator tenaga kesehatan
adalah rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk. Masalah yang serius dalam tenaga
kesehatan adalah mengenai jumlah, distribusi, mutu dan ketidakseimbangan produksi dan
penyerapan serta inefektivitas dan inefisiensi dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Walaupun rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk mengalami kenaikan setiap tahunnya,
namun belum memenuhi target yang telah ditetapkan.
Tabel 5.2
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk
Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017

Jumlah Rasio per 100.000


No. Jenis Tenaga
Tenaga Penduduk
1. Dokter Umum 50 14
2. Dokter Spesialis 2 1
3. Dokter Gigi 16 4
4. Bidan 437 241,31
5. Perawat 292 80,24
6. Perawat Gigi 10 2,75
7. Tenaga Kefarmasian 22 6
8. Tenaga Gizi 21 6
9. Tenaga Kesmas 49 13
10 Tenaga Kesling 14 4
11 Tenaga Ketekhinisian Medis 24 7
12 Tenaga Keterapian Fisik 12 12
Jumlah 949
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawian Dinkes Kab. Tap.Tengah 2017
Sampai akhir tahun 2017, di Kabupaten Tapanuli Tengah, tenaga kesehatan yang bekerja

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


55

di institusi pelayanan kesehatan pemerintah (Dinas Kesehatan, RSUD, Puskesmas, dan Institusi
pendidikan) adalah sebanyak 949 orang dengan proporsi terbesar adalah Bidan 47,7% (437
orang), diikuti dengan perawat 29,1% (292 orang).

5.3 PEMBIAYAANKESEHATAN
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan bersumber dari
pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari masyarakat.

5.3.1 Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah


Alokasi anggaran untuk sektor kesehatan setiap tahunnya mengalami peningkatan baik
yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut.
Pie Diagram 5.1
Proporsi Anggaran Kesehatan
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

Sumber : Subbag Program, Keuangan dan Aset Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
Dari diagram pie diatas memperlihatkan anggaran kesehatan bersumber APBDN
menempati proporsi tertinggi sebesar 50,80%, selanjutnya anggaran bersumber dari APBD
Kabupaten sebesar 49,20%.
Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah mengalami peningkatan yang cukup
signifikan setiap tahunnya.Pada tahun 2013 mencapai Rp 249.902,94/kapita, pada tahun 2014
mencapai 210.286,08/kapita. Pada tahun 2015 mencapai 226.303,61/kapita. Pada tahun 2016
mencapai 670.378,18/kapita dan pada tahun 2017 mencapai angka 731.363,68/kapita.
Sebenarnya angka ini sudah mencapai target nasional yaitu Rp. 100.000/kapita. Alokasi anggaran
kesehatan bersumber APBD Kabupaten hanya mencapai 11,01%.

5.3.2 Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat


Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan pra-upaya antara lain :
Jaminan Kesehatan Nasional, Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, PBI APBD, Pekerja
Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) /Mandiri, Bukan Pekerja (BP),
Jamkesda, Asuransi Swasta, Asuransi Perusahaan.
Cakupan atau kepersertaan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah terhadap berbagai
jaminan pembiayaan kesehatan sampai akhir 2016 mencapai 64,5% sedangkan pada tahun 2017
berada pada angka 58,29%. Angka ini masih di bawah target dari target Indonesia Sehat 2010,
dimana cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar 80%.

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


56

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


57

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
tahun 2017, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat dilihat dari indikator
sebagai berikut :
a. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017
diperkirakan 2 per 1.000 Kelahiran Hidup.
b. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017
diperkirakan 3 per 1.000 Kelahiran Hidup.
c. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2017 yaitu 88 per 100.000
kelahiran hidup.
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017
dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Cakupan K1 sebesar 98 %
b. Cakupan K4 sebesar 92,5%
c. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 94,56 %
d. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) 93,3%
3. Situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 2 buah Rumah Sakit.
b. Jumlah puskesmas sampai akhir tahun 2017 sebanyak 23 buah dengan rincian
puskesmas perawatan sebanyak 6 buah dan puskesmas biasa sebanyak 17 buah
c. Jumlah Dokter Spesialis sebanyak 2 orang.
d. Jumlah Dokter Umum sebanyak 50 orang dan rasio dokter spesialis + umum terhadap
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 14 per 100.000 penduduk
e. Jumlah Dokter Gigi sebanyak 16 orang dan rasionya terhadap penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah 4 per 100.000 penduduk
f. Jumlah Perawat sebanyak 292 orang dan rasionya terhadap penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah 80,28 per 100.000 penduduk
g. Jumlah Bidan sebanyak 437 orang dan rasionya terhadap penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah 241,31 per 100.000 penduduk
h. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 49 orang dan rasionya terhadap
penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 13 per 100.000 penduduk
i. Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan sebanyak 14 orang dan rasio terhadap

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


58

penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 4 per 100.000 penduduk


j. Jumlah Tenaga Kefarmasian sebanyak 22 orang dan rasionya terhadap penduduk
Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 6 per 100.000 penduduk
k. Jumlah Tenaga Gizi sebanyak 21 orang dan rasionya terhadap penduduk Kabupaten
Tapanuli Tengah adalah 6 per 100.000 penduduk
l. Jumlah Poskesdes sebanyak 152 unit
m. Jumlah Posbindu sebanyak 43 unit
4. Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah mengalami peningkatan 731.363,68/ perkapita

6.2. SARAN
1. Perlu peningkatan alokasi anggaran kesehatan terutama dari APBD guna mendukung
pembangunan sektor kesehatan.
2. Perlu peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya dalam pengolahan dan
analisa data-data kesehatan, sehingga profil yang disusun akan lebih baik.
3. Diharapkan Profil ini dapat mendukung kebutuhan data dan informasi di dalam
penyusunan program kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah demi mencapai target
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals 2030).

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


59

BAB VII
PENUTUP

Buku Profil Kesehatan yang diterbitkan setiap tahunnya dapat memberikan gambaran
secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan
kesehatan masyarakat telah dicapai.
Data dan Informasi merupakan sumber daya strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam
pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan juga sebagai alat monitoring dan evaluasi
berjalannya kegiatan sehingga menjadi lebih efesien dan efektif. Data dalam pembuatan Profil
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi
kesehatan berdasarkan data dari masing-masing pemegang program.
Secara umum pembangunan kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah telah menunjukkan
berbagai perbaikan terhadap derajat kesehatan, upaya dan sarana kesehatan sedikit demi sedikit
telah dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kesehatan juga sudah dikondisikan agar sejalan dengan
program lintas sektoral terkait yang beberapa contohnya antara lain program perbaikan kondisi
umum dan perbaikan keadaan sosial yang melibatkan peran serta masyarakat.
Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan sehingga tidak dapat memenuhi data dan informasi yang
dibutuhkan, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data menjadi relatif lebih sulit
didapatkan dari puskesmas yang berimplikasi terhadap ketepatan, kelengkapan maupun
keakuratan data yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan data dan informasi yang disajikan pada
profil kesehatan kabupaten saat ini belum sesuai dengan harapan.
  Walaupun profil kesehatan kabupaten sering kali belum mendapatkan apresiasi yang
memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan,
namun profil ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/Kota dan Indikator Indonesia sehat
2010. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli
Tengah, perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat
agar dapat dihasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat, khususnya data dan dan
informasi yang bersumber dari puskesmas.

Pandan, Juni 2018


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATENTAPANULITENGAH

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


60

NURSYAM, SKM, M.Kes


NIP : 19690909 199103 2 005

Profil Kesehatan Kabuaten Tapanuli Tengah Tahun 2017


RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2,195 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 215 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 182,607 181,098 363,705 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.7 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 165.7 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 69.1 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100.8 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99.58 98.67 99.13 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 29,080.04 24,012.91 53,092.95 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 26,073.16 24,732.50 50,805.66 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 8,966.46 5,170.37 14,136.83 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 663.68 66.63 730.31 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 1,340.91 1,532.46 2,873.36 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 5,878.31 7,728.91 13,607.22 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 4,614 4,429 9,043 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 5 5 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 11 7 18 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 2 2 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 1 1 2 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 13 10 23 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 3 2 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 8 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 88 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 414 210 624 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 66.35 33.65 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 226.72 115.96 171.57 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 494 247 741 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 270.53 136.39 203.74 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 2.83 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 12.43 10.35 11.60 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 98.33 100.00 98.90 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0.00 0.00 0.00 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 98.33 100.00 98.90 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 1.10 0.00 0.55 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 5.44 2.31 3.85 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 20 16 36 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 3 3 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.00 1.66 0.82 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 33.33 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.05 0.17 0.11 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 200.00 100.00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 1 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 56 56 112 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 13.69 7.73 10.72 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 1.11 0.55 0.83 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 8 3 6 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 50.00 40.00 45.02 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 90.00 90.00 90.00 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 3.45 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 29.31 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.53 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 93.50 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 93.73 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 93.50 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 42.31 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 58.27 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 77.91 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 114.29 114.25 114.27 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 25.31 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 50.91 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.41 0.41 0.41 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.48 98.37 98.43 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 92.00 94.74 93.34 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 47.01 36.10 41.15 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 82.51 84.04 83.26 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 57.21 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 76.83 80.13 78.45 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 70.05 73.70 71.83 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 96.20 96.49 96.34 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 95.73 95.75 95.74 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 85.28 86.43 85.87 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.95 1.40 1.18 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 81.50 81.50 81.50 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 84.00 83.79 83.89 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.61 0.50 0.56 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 97.79 98.29 98.03 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 3.73 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 97.79 98.29 98.03 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - - - % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut - - - % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 7.18 14.10 10.45 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 59.21 57.36 58.29 % Tabel 53


76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 28.41 30.49 29.45 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1.16 1.16 1.16 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.62 3.55 3.58 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 2.79 1.75 2.29 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 40.61 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 41.85 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 5.18 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 65.00 % Tabel 57
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 79.59 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 50.00 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100.00 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 50.00 % Tabel 61
92 Desa STBM 24.65 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 68.12 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 64.26 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100.00 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 100.00 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2.00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 6.00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 17.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 44.00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 91.00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 5.00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 382.00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 12.57 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0.82 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 152.00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 43.00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 9.00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 4.19 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum - - - Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) - per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis - - - Orang Tabel 72
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) - per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan - Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk - per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat - - - Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk - per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi - - - Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian - - - Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan - - - Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi - - - Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi - - - Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 11.01 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita ######## Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sukabangun 49.37 6 0 6 3,992 857 4.66 80.86
2 Sibabangun 284.64 6 1 7 18,139 3,893 4.66 63.73
3 Pinangsori 78.32 5 5 10 24,107 5,174 4.66 307.80
4 Badiri 129.49 7 2 9 25,779 5,533 4.66 199.08
5 Pandan 34.31 2 20 22 53,371 11,454 4.66 1,555.55
6 Tukka 150.93 4 5 9 15,888 3,410 4.66 105.27
7 Sarudik 25.92 1 4 5 25,754 5,527 4.66 993.60
8 Tapian Nauli 83.01 8 1 9 24,040 5,159 4.66 289.60
9 Sitahuis 50.52 5 1 6 5,835 1,252 4.66 115.50
10 Kolang 436.29 12 2 14 19,138 4,107 4.66 43.87
11 Sorkam 80.61 17 4 21 18,953 4,068 4.66 235.12
12 Sorkam Barat 44.58 10 2 12 17,431 3,741 4.66 391.00
13 Pasaribu Tobing 103.36 9 0 9 7,828 1,680 4.66 75.74
14 Sosorgadong 143.14 8 1 9 15,336 3,292 4.66 107.14
15 Barus 21.81 11 2 13 18,578 3,987 4.66 851.81
16 Andam Dewi 122.42 13 1 14 16,571 3,556 4.66 135.36
17 Sirandorung 87.72 7 1 8 14,911 3,200 4.66 169.98
18 Manduamas 99.55 17 3 20 22,530 4,835 4.66 226.32
19 Lumut 105.98 5 1 6 10,668 2,290 4.66 100.66
20 Barus Utara 63.02 6 0 6 4,856 1,042 4.66 77.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,194.99 159 56 215 363,705 78,057 4.66 165.70

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
NO LAKI-
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 22,927 23,701 46,628 96.73
2 5-9 24,235 24,140 48,375 100.39
3 10 - 14 21,720 21,441 43,161 101.30
4 15 - 19 19,224 19,291 38,515 99.65
5 20 - 24 14,738 14,536 29,274 101.39
6 25 - 29 12,541 12,651 25,192 99.13
7 30 - 34 12,122 12,208 24,330 99.30
8 35 - 39 11,361 11,327 22,688 100.30
9 40 - 44 10,028 9,883 19,911 101.47
10 45 - 49 9,172 8,959 18,131 102.38
11 50 - 54 7,777 7,541 15,318 103.13
12 55 - 59 6,354 6,057 12,411 104.90
13 60 - 64 4,933 4,410 9,343 111.86
14 65 - 69 2,766 2,367 5,133 116.86
15 70 - 74 1,440 1,385 2,825 103.97
16 75+ 1,269 1,201 2,470 105.66

JUMLAH 182,607 181,098 363,705 100.83


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 69

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH PERSENTASE

NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 135,445 133,257 268,702
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2 134,876 131,485 266,361 99.58 98.67 99.13
YANG MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 30,760 36,326 67,085 22.71 27.26 24.97
b. SD/MI 32,696 33,687 66,384 24.14 25.28 24.71
c. SMP/ MTs 29,080 24,013 53,093 21.47 18.02 19.76
d. SMA/ MA 26,073 24,732 50,806 19.25 18.56 18.91
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 8,966 5,170 14,137 6.62 3.88 5.26
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 664 67 730 0.49 0.05 0.27
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1,341 1,532 2,873 0.99 1.15 1.07
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 5,878 7,729 13,607 4.34 5.80 5.06
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0.00 0.00 0.00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 2 63 58 0 58 119 2 121
2 Sibabangun Sibabangun 214 1 215 206 2 208 420 3 423
3 Pinangsori Pinangsori 286 2 288 275 2 277 561 4 565
4 Badiri Hutabalang 300 1 301 288 1 289 588 2 590
5 Pandan Pandan 376 1 377 361 0 361 737 1 738
6 Kalangan 265 1 266 255 1 256 520 2 522
7 Tukka Tukka 196 2 198 188 2 190 384 4 388
8 Sarudik Sarudik 283 0 283 271 0 271 554 0 554
9 Tapian Nauli Poriaha 283 3 286 271 1 272 554 4 558
10 Sitahuis Aek Raisan 80 0 80 76 0 76 156 0 156
11 Kolang Kolang 247 2 249 237 2 239 484 4 488
12 Sorkam Sorkam 168 2 170 161 2 163 329 4 333
13 Gonting Mahe 107 0 107 103 1 104 210 1 211
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 1 228 218 1 219 445 2 447
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 2 116 110 2 112 224 4 228
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 0 194 186 0 186 380 0 380
17 Barus Barus 243 2 245 233 2 235 476 4 480
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 0 225 216 0 216 441 0 441
19 Sirandorung Sirandorung 186 0 186 178 0 178 364 0 364
20 Manduamas Manduamas 201 1 202 194 0 194 395 1 396
21 Saragih 106 0 106 102 0 102 208 0 208
22 Lumut Lumut 129 1 130 124 1 125 253 2 255
23 Barus Utara Barus Utara 123 0 123 118 1 119 241 1 242

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,614 24 4,638 4,429 21 4,450 9,043 45 9,088


ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 5.2 4.7 5.0

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


NEONATA ANAK NEONATA ANAK NEONATA ANAK
BAYIa BALITA BAYIa BALITA BAYIa BALITA
L BALITA L BALITA L BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 1 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 2
9 Tapian Nauli Poriaha 1 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 2
10 Sitahuis Aek Raisan 1 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 2
11 Kolang Kolang 2 1 0 3 1 1 1 3 3 2 1 6
12 Sorkam Sorkam 2 0 0 2 1 0 0 1 3 0 0 3
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 2 0 0 2 1 0 0 1 3 0 0 3
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
20 Manduamas Manduamas 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 1 1 13 7 1 2 10 18 2 3 23
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 2 0 0 3 2 0 0 2 2 0 0 3

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sukabangun Pulo Pakkat 119 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Sibabangun Sibabangun 420 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 561 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Badiri Hutabalang 588 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pandan Pandan 737 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 520 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 384 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 554 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 554 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 2
10 Sitahuis Aek Raisan 156 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 484 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
12 Sorkam Sorkam 329 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 445 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
15 Pasaributobing Pasaributobing 224 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 380 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 476 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 441 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 364 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 2
20 Manduamas Manduamas 395 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 208 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 253 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 241 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 RSUD Pandan

JUMLAH (KAB/KOTA) ##### ##### 0 0 0 0 0 3 5 8 0 0 0 0 0 3 5 8


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 88

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1,963 2,029 3,992 1 100.00 0 0.00 1 3 100.00 0 0.00 3 0 0.00
2 Sibabangun Sibabangun 9,076 9,063 18,139 10 100 0 0.00 10 14 100 0 0.00 14 2 14.29
3 Pinangsori Pinangsori 12,029 12,078 24,107 34 72 13 27.66 47 34 72 13 27.66 47 0 0.00
4 Badiri Hutabalang 12,553 13,226 25,779 8 80 2 20.00 10 17 71 7 29.17 24 3 12.50
5 Pandan Pandan 27,201 26,170 53,371 5 71 2 28.57 7 8 73 3 27.27 11 0 0.00
6 0 Kalangan 0 8 62 5 38.46 13 9 64 5 35.71 14 0 0.00
7 Tukka Tukka 7,991 7,897 15,888 11 79 3 21.43 14 12 75 4 25.00 16 0 0.00
8 Sarudik Sarudik 13,163 12,591 25,754 10 63 6 37.50 16 11 61 7 38.89 18 0 0.00
9 Tapian Nauli Poriaha 12,240 11,800 24,040 14 82 3 17.65 17 24 86 4 14.29 28 0 0.00
10 Sitahuis Aek Raisan 2,969 2,866 5,835 1 100 0 0.00 1 1 33 2 66.67 3 0 0.00
11 Kolang Kolang 9,382 9,756 19,138 19 79 5 20.83 24 20 80 5 20.00 25 0 0.00
12 Sorkam Sorkam 9,450 9,503 18,953 3 43 4 57.14 7 4 44 5 55.56 9 0 0.00
13 0 Gonting Mahe 0 15 71 6 28.57 21 15 71 6 28.57 21 0 0.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 8,711 8,720 17,431 13 57 10 43.48 23 15 56 12 44.44 27 0 0.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 3,886 3,942 7,828 13 72 5 27.78 18 15 75 5 25.00 20 0 0.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 7,630 7,706 15,336 26 62 16 38.10 42 26 60 17 39.53 43 0 0.00
17 Barus Barus 9,286 9,292 18,578 22 55 18 45.00 40 19 61 12 38.71 31 0 0.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 8,358 8,213 16,571 14 56 11 44.00 25 15 54 13 46.43 28 4 14.29
19 Sirandorung Sirandorung 7,561 7,350 14,911 5 83 1 16.67 6 5 71 2 28.57 7 1 14.29
20 Manduamas Manduamas 11,473 11,057 22,530 8 50 8 50.00 16 13 59 9 40.91 22 0 0.00
21 0 Saragih 0 5 56 4 44.44 9 7 64 4 36.36 11 0 0.00
22 Lumut Lumut 5,246 5,422 10,668 8 73 3 27.27 11 8 73 3 27.27 11 0 0.00
23 Barus Utara Barus Utara 2,439 2,417 4,856 6 60 4 40.00 10 11 55 9 45.00 20 0 0.00
24 RSUD Pandan 155 66 81 34.32 236 188 65 100 34.72 288 11 3.82

JUMLAH (KAB/KOTA) 182,607 181,098 363,705 414 66 210 34 624 494 67 247 33 741 21 3

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 226.72 115.96 171.57

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 270.53 136.39 203.74

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 363705
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 4 1 5 1 0 1 25.00 0.00 20.00
2 Sibabangun Sibabangun 27 4 31 10 0 10 37.04 0.00 32.26
3 Pinangsori Pinangsori 288 187 475 34 13 47 11.81 6.95 9.89
4 Badiri Hutabalang 25 15 40 8 2 10 32.00 13.33 25.00
5 Pandan Pandan 35 27 62 5 2 7 14.29 7.41 11.29
6 0 Kalangan 45 31 76 8 5 13 17.78 16.13 17.11
7 Tukka Tukka 38 36 74 11 3 14 28.95 8.33 18.92
8 Sarudik Sarudik 101 70 171 10 6 16 9.90 8.57 9.36
9 Tapian Nauli Poriaha 75 51 126 14 3 17 18.67 5.88 13.49
10 Sitahuis Aek Raisan 17 18 35 1 0 1 5.88 0.00 2.86
11 Kolang Kolang 129 77 206 19 5 24 14.73 6.49 11.65
12 Sorkam Sorkam 9 8 17 3 4 7 33.33 50.00 41.18
13 0 Gonting Mahe 15 6 21 15 6 21 100.00 100.00 100.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 35 22 57 13 10 23 37.14 45.45 40.35
15 Pasaributobing Pasaributobing 16 5 21 13 5 18 81.25 100.00 85.71
16 Sosorgadong Siantar Ca 245 176 421 26 16 42 10.61 9.09 9.98
17 Barus Barus 171 140 311 22 18 40 12.87 12.86 12.86
18 Andam Dewi Andam Dewi 56 33 89 14 11 25 25.00 33.33 28.09
19 Sirandorung Sirandorung 7 4 11 5 1 6 71.43 25.00 54.55
20 Manduamas Manduamas 18 8 26 8 8 16 44.44 100.00 61.54
21 0 Saragih 7 4 11 5 4 9 71.43 100.00 81.82
22 Lumut Lumut 61 29 90 8 3 11 13.11 10.34 12.22
23 Barus Utara Barus Utara 21 14 35 6 4 10 28.57 28.57 28.57
24 RSUD Pandan 1,001 648 1,649 45 38 83 4.50 5.86 5.03

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,446 1,614 4,060 304 167 471 12.43 10.35 11.60

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
JUMLA JUML JUMLA JUML JUML JUML
L P L+P % % % % % % L P L+P L P L+P
H AH H AH AH AH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1 0 1 0 #DIV/0! 1 100.00 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 10 0 10 5 100.00 11 100.00 16 59.26 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 59.26 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 34 13 47 31 100.00 9 100.00 40 58.82 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 58.82 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 8 2 10 17 100.00 9 100.00 26 144.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 144.44 0 0 0
5 Pandan Pandan 5 2 7 1 100.00 3 100.00 4 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 #DIV/0! 0 0 0
6 0 Kalangan 8 5 13 3 100.00 6 100.00 9 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 #DIV/0! 0 0 0
7 Tukka Tukka 11 3 14 6 100.00 9 100.00 15 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 75.00 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 10 6 16 16 100.00 8 100.00 24 92.31 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 92.31 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 14 3 17 3 100.00 2 100.00 5 27.78 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 27.78 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 1 0 1 4 100.00 1 100.00 5 125.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 125.00 0 0 0
11 Kolang Kolang 19 5 24 18 100.00 12 100.00 30 157.89 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 157.89 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 3 4 7 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 15 6 21 6 100.00 1 100.00 7 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 #DIV/0! 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 13 10 23 4 100.00 3 100.00 7 46.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 46.67 0 0 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 13 5 18 8 100.00 3 100.00 11 1100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 1100.00 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 26 16 42 18 100.00 5 100.00 23 109.52 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 109.52 0 0 0
17 Barus Barus 22 18 40 39 100.00 21 100.00 60 96.77 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 96.77 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 14 11 25 9 100.00 4 100.00 13 86.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 86.67 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 5 1 6 7 100.00 5 100.00 12 400.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 400.00 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 8 8 16 12 100.00 3 100.00 15 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 #DIV/0! 0 0 0
21 0 Saragih 5 4 9 5 100.00 0 #DIV/0! 5 125.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 #DIV/0! 125.00 0 0 0
22 Lumut Lumut 8 3 11 7 100.00 4 100.00 11 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 6 4 10 8 114.29 6 100.00 14 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 114.29 100.00 #DIV/0! 0 0 0
RSUD Pandan 101 58 159 127 #DIV/0! 61 #DIV/0! 188 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 360 187 547 354 98.33 187 100.00 541 98.90 0 0.00 0 0.00 0 0.00 98.33 100.00 98.90 2 0 2
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1 0 1

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukabangun Pulo Pakkat 270 272 542 8 8 16 1 12.38697 0 0 1 6.17063
2 Sibabangun Sibabangun 714 888 1,602 21 27 48 2 9.368296 0 0 2 4.2
3 Pinangsori Pinangsori 941 856 1,797 28 26 54 6 21.3 2 7.8 8 14.9
4 Badiri Hutabalang 1,084 1,114 2,198 32 33 66 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Pandan Pandan 1,211 1,359 2,570 36 41 77 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 0 Kalangan 889 916 1,805 27 27 54 0 0.0 0 0.0 0 0
7 Tukka Tukka 572 543 1,115 17 16 33 8 46.8 4 24.6 12 36.0
8 Sarudik Sarudik 850 883 1,733 25 26 52 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 Tapian Nauli Poriaha 717 734 1,451 21 22 43 4 18.7 1 4.6 5 11.5
10 Sitahuis Aek Raisan 288 337 625 9 10 19 0 0.0 0 0.0 0 0.0
11 Kolang Kolang 770 751 1,521 23 22 45 0 0.0 0 0.0 0 0.0
12 Sorkam Sorkam 378 407 785 11 12 23 0 0.0 0 0.0 0 0.0
13 0 Gonting Mahe 205 198 403 6 6 12 2 32.6 2 33.8 4 33.2
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 665 636 1,301 20 19 39 0 0.0 0 0.0 0 0.0
15 Pasaributobing Pasaributobing 353 363 716 11 11 21 0 0.0 0 0.0 0 0.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 608 618 1,226 18 18 37 0 0.0 0 0.0 0 0.0
17 Barus Barus 690 643 1,333 21 19 40 0 0.0 0 0.0 0 0.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 706 745 1,451 21 22 43 0 0.0 0 0.0 0 0.0
19 Sirandorung Sirandorung 620 624 1,244 19 19 37 0 0.0 0 0.0 0 0.0
20 Manduamas Manduamas 607 616 1,223 18 18 37 0 0.0 0 0.0 0 0.0
21 0 Saragih 365 403 768 11 12 23 0 0.0 0 0.0 0 0.0
22 Lumut Lumut 410 405 815 12 12 24 0 0.0 1 8.3 1 4.1
23 Barus Utara Barus Utara 221 187 408 7 6 12 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 14,134 14,498 28,632 423 433 856 23 5.442414 10 2.306857 33 3.854704

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT


HIV AIDS SYPHILIS
AIDS
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

5 25 - 49 TAHUN 20 16 36 100.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 20 16 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 55.56 44.44 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular & RSUD Pandan


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DONOR DARAH
UNIT TRANSFUSI SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO POSITIF HIV
DARAH JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD Pandan 720 480 1,200 720 100.00 480 100.00 1,200 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 720 480 1,200 720 100.00 480 100.00 1,200 100.00 0 0.00 0 - 0 0.00

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular & RSUD Pandan


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1,963 2,029 3,992 106 110 216 4 4 2 2 6 3
2 Sibabangun Sibabangun 9,076 9,063 18,139 490 489 980 87 18 131 27 218 22
3 Pinangsori Pinangsori 12,029 12,078 24,107 650 652 1,302 0 0 0 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 12,553 13,226 25,779 678 714 1,392 61 9 71 10 132 9
5 Pandan Pandan 27,201 26,170 53,371 1,469 1,413 2,882 77 5 179 13 256 9
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0 44 #DIV/0! 99 #DIV/0! 143 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 7,991 7,897 15,888 432 426 858 29 7 81 19 110 13
8 Sarudik Sarudik 13,163 12,591 25,754 711 680 1,391 64 9 100 15 164 12
9 Tapian Nauli Poriaha 12,240 11,800 24,040 661 637 1,298 2 0 2 0 4 0
10 Sitahuis Aek Raisan 2,969 2,866 5,835 160 155 315 12 7 12 8 24 8
11 Kolang Kolang 9,382 9,756 19,138 507 527 1,033 6 1 5 1 11 1
12 Sorkam Sorkam 9,450 9,503 18,953 510 513 1,023 104 20 98 19 202 20
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 69 #DIV/0! 81 #DIV/0! 150 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 8,711 8,720 17,431 470 471 941 58 12 86 18 144 15
15 Pasaributobing Pasaributobing 3,886 3,942 7,828 210 213 423 87 41 180 85 267 63
16 Sosorgadong Siantar Ca 7,630 7,706 15,336 412 416 828 76 18 172 41 248 30
17 Barus Barus 9,286 9,292 18,578 501 502 1,003 105 21 125 25 230 23
18 Andam Dewi Andam Dewi 8,358 8,213 16,571 451 444 895 10 2 14 3 24 3
19 Sirandorung Sirandorung 7,561 7,350 14,911 408 397 805 69 17 95 24 164 20
20 Manduamas Manduamas 11,473 11,057 22,530 620 597 1,217 26 4 27 5 53 4
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 37 #DIV/0! 37 #DIV/0! 74 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 5,246 5,422 10,668 283 293 576 32 11 42 14 74 13
23 Barus Utara Barus Utara 2,439 2,417 4,856 132 131 262 398 302 555 425 953 363

JUMLAH (KAB/KOTA) 182,607 181,098 363,705 9,861 9,779 19,640 1,457 14.8 2,194 22.4 3,651 18.6
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 98,200

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 2 2 0 2 2
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 3 3 0 3 3
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0.00 100.00 0.00 100.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0 1.66 0.82

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukabangun Pulo Pakkat - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sibabangun Sibabangun 2 1 50.00 0 0
3 Pinangsori Pinangsori - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Badiri Hutabalang 1 - 0.00 0 0
5 Pandan Pandan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 Kalangan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Sarudik Sarudik - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Tapian Nauli Poriaha - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Sitahuis Aek Raisan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Kolang Kolang - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Barus Barus - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 0 Saragih - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Barus Utara Barus Utara - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 33.33 - 0


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 1 2 3 1 2 3
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 3 4 1 3 4
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.05 0.17 0.11

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


a RFT PB a RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P % % % L P L+P % % %
H H H H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 Kalangan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 0 0 2 #DIV/0! 2 100
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Barus Barus 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 0 Saragih 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 4 0 0 4 200 4 100

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1,939 0
2 Sibabangun Sibabangun 8,811 0
3 Pinangsori Pinangsori 11,711 0
4 Badiri Hutabalang 12,523 0
5 Pandan Pandan 25,926 0
6 0 Kalangan 0
7 Tukka Tukka 7,718 0
8 Sarudik Sarudik 12,511 0
9 Tapian Nauli Poriaha 11,678 0
10 Sitahuis Aek Raisan 2,834 0
11 Kolang Kolang 9,297 0
12 Sorkam Sorkam 9,207 0
13 0 Gonting Mahe 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 8,468 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 3,803 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 7,450 0
17 Barus Barus 9,025 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 8,050 0
19 Sirandorung Sirandorung 7,243 0
20 Manduamas Manduamas 10,945 0
21 0 Saragih 0
22 Lumut Lumut 5,182 0
23 Barus Utara Barus Utara 2,358 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 176,679 0


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00

q
Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada
138,164
tabel 2, yaitu sebesar:
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.00 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 14 4 18 0 0 0 0 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 27 27 54 0 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lumut Lumut 12 22 34 0 0 0 0 0 0 0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 56 56 112 0 0 0 0 0 0 0


CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Pinangsori Pinangsori 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Pandan Pandan 9 6 15 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Tukka Tukka 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
8 Sarudik Sarudik 6 0 6 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
9 Tapian Nauli Poriaha 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Kolang Kolang 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 2 3 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 0 Saragih 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 Lumut Lumut 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 14 39 0 0 0 0.0 0.0 0.0


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 13.7 7.7 10.7

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sukabangun Pulo Pakkat 40 38 78 40 38 78 - 0.00 2 5.26 2 2.56 0 0 0 #DIV/0! 0 0
2 Sibabangun Sibabangun 253 243 496 253 243 496 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Pinangsori Pinangsori 27 26 53 27 26 53 5 18.52 1 3.85 6 11.32 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Badiri Hutabalang 925 888 1,813 925 888 1,813 67 7.24 54 6.08 121 6.67 0 0 0 0.00 0 0.00
5 Pandan Pandan 185 177 362 185 177 362 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 Kalangan 321 308 629 321 308 629 48 14.95 2 0.65 50 7.95 0 0 0 0.00 0 0.00
7 Tukka Tukka 42 40 82 42 40 82 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Sarudik Sarudik 91 88 179 91 88 179 3 3.30 - - 3 1.68 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0
9 Tapian Nauli Poriaha 318 305 623 318 305 623 22 6.92 14 4.59 36 5.78 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Kolang Kolang 356 342 698 356 342 698 7 1.97 6 1.75 13 1.86 0 0 0 0.00 0.00 0.00
12 Sorkam Sorkam 214 206 420 214 206 420 3 1.40 3 1.46 6 1.43 0 0 0 0.00 0.00 0.00
13 0 Gonting Mahe 157 150 307 157 150 307 5 3.18 2 1.33 7 2.28 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 135 130 265 135 130 265 18 13.33 2 1.54 20 7.55 0 0 0 0.00 0.00 0.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 25 25 50 25 25 50 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 16 15 31 16 15 31 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 Barus Barus 43 41 84 43 41 84 1 2.33 - - 1 1.19 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 34 32 66 34 32 66 2 5.88 - - 2 3.03 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
19 Sirandorung Sirandorung 11 11 22 11 11 22 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 47 46 93 47 46 93 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
21 0 Saragih 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
22 Lumut Lumut 358 344 702 358 344 702 12 3.35 12 3.49 24 3.42 0 0 0 0.00 0.00 0.00
23 Barus Utara Barus Utara 33 31 64 33 31 64 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
24 RSUD Pandan 5 5 10 5 5 10 9 180.00 1 20.00 10 100.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,636 3,491 7,127 3,636 3,491 7,127 202 5.56 99 2.84 301 4.22 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 182,607 181,098 363,705

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 1.11 0.55 0.83

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 2 0 2
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 0 0
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 1 0 1
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 0 0 0
5 Pandan Pandan 0 0 0 0 0 0
6 0 Kalangan 0 0 0 0 0 0
7 Tukka Tukka 0 0 0 0 0 0
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 0 0 0
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 0 0 0
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 0 0 0
11 Kolang Kolang 0 0 0 0 0 0
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 0 0 0
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 0 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 1 0 1
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 0 0 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 0 0 0
17 Barus Barus 0 0 0 0 0 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 0 0 0
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 0 0 0
21 0 Saragih 1 1 2 1 1 2
22 Lumut Lumut 4 0 4 10 5 15
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 1 6 15 6 21
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 8 3 6

Sumber : Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1,009 1,043 2,052 807 80.00 834 80.00 1,642 80.00 404 50.00 334 40.00 737 44.92
2 Sibabangun Sibabangun 4,667 4,660 9,327 3,734 80.00 3,728 80.00 7,462 80.00 1,867 50.00 1,491 40.00 3,358 45.00
3 Pinangsori Pinangsori 6,186 6,211 12,397 4,949 80.00 4,969 80.00 9,918 80.00 2,474 50.00 1,988 40.00 4,462 44.99
4 Badiri Hutabalang 6,455 6,801 13,256 5,164 80.00 5,441 80.00 10,605 80.00 2,582 50.00 2,176 40.00 4,758 44.87
5 Pandan Pandan 13,987 13,457 27,444 11,190 80.00 10,766 80.00 21,955 80.00 5,595 50.00 4,306 40.00 9,901 45.10
6 0 Kalangan 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 Tukka Tukka 4,109 4,061 8,170 3,287 80.00 3,249 80.00 6,536 80.00 1,644 50.00 1,300 40.00 2,943 45.03
8 Sarudik Sarudik 6,769 6,475 13,244 5,415 80.00 5,180 80.00 10,595 80.00 2,708 50.00 2,072 40.00 4,780 45.11
9 Tapian Nauli Poriaha 6,294 6,068 12,362 5,035 80.00 4,854 80.00 9,890 80.00 2,518 50.00 1,942 40.00 4,459 45.09
10 Sitahuis Aek Raisan 1,527 1,474 3,001 1,222 80.00 1,179 80.00 2,401 80.00 611 50.00 472 40.00 1,082 45.09
11 Kolang Kolang 4,824 5,017 9,841 3,859 80.00 4,014 80.00 7,873 80.00 1,930 50.00 1,605 40.00 3,535 44.90
12 Sorkam Sorkam 4,859 4,887 9,746 3,887 80.00 3,910 80.00 7,797 80.00 1,944 50.00 1,564 40.00 3,507 44.99
13 0 Gonting Mahe 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 4,479 4,484 8,963 3,583 80.00 3,587 80.00 7,170 80.00 1,792 50.00 1,435 40.00 3,226 45.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 1,998 2,027 4,025 1,598 80.00 1,622 80.00 3,220 80.00 799 50.00 649 40.00 1,448 44.96
16 Sosorgadong Siantar Ca 3,925 3,963 7,888 3,140 80.00 3,170 80.00 6,310 80.00 1,570 50.00 1,268 40.00 2,838 44.98
17 Barus Barus 4,775 4,778 9,553 3,820 80.00 3,822 80.00 7,642 80.00 1,910 50.00 1,529 40.00 3,439 45.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 4,298 4,223 8,521 3,438 80.00 3,378 80.00 6,817 80.00 1,719 50.00 1,351 40.00 3,071 45.04
19 Sirandorung Sirandorung 3,888 3,780 7,668 3,110 80.00 3,024 80.00 6,134 80.00 1,555 50.00 1,210 40.00 2,765 45.07
20 Manduamas Manduamas 5,900 5,685 11,585 4,720 80.00 4,548 80.00 9,268 80.00 2,360 50.00 1,819 40.00 4,179 45.09
21 0 Saragih 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2,698 2,788 5,486 2,158 80.00 2,230 80.00 4,389 80.00 1,079 50.00 892 40.00 1,971 44.92
23 Barus Utara Barus Utara 1,254 1,243 2,497 1,003 80.00 994 80.00 1,998 80.00 502 50.00 398 40.00 899 45.02

JUMLAH (KAB/KOTA) 93,901 93,125 187,026 75,121 80.00 74,500 80.00 149,621 80.00 37,560 50.00 29,800 40.00 67,360 45.02

Sumber: Puskesmas
TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1,009 1,043 2,052 50 5.00 52 5.00 103 5.00 45 90.00 47 90.00 92 90.00
2 Sibabangun Sibabangun 4,667 4,660 9,327 233 5.00 233 5.00 466 5.00 210 90.00 210 90.00 420 90.00
3 Pinangsori Pinangsori 6,186 6,211 12,397 309 5.00 311 5.00 620 5.00 278 90.00 279 90.00 558 90.00
4 Badiri Hutabalang 6,455 6,801 13,256 323 5.00 340 5.00 663 5.00 290 90.00 306 90.00 597 90.00
5 Pandan Pandan 13,987 13,457 27,444 699 5.00 673 5.00 1,372 5.00 629 90.00 606 90.00 1,235 90.00
6 0 Kalangan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 Tukka Tukka 4,109 4,061 8,170 205 5.00 203 5.00 409 5.00 185 90.00 183 90.00 368 90.00
8 Sarudik Sarudik 6,769 6,475 13,244 338 5.00 324 5.00 662 5.00 305 90.00 291 90.00 596 90.00
9 Tapian Nauli Poriaha 6,294 6,068 12,362 315 5.00 303 5.00 618 5.00 283 90.00 273 90.00 556 90.00
10 Sitahuis Aek Raisan 1,527 1,474 3,001 76 5.00 74 5.00 150 5.00 69 90.00 66 90.00 135 90.00
11 Kolang Kolang 4,824 5,017 9,841 241 5.00 251 5.00 492 5.00 217 90.00 226 90.00 443 90.00
12 Sorkam Sorkam 4,859 4,887 9,746 243 5.00 244 5.00 487 5.00 219 90.00 220 90.00 439 90.00
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 4,479 4,484 8,963 224 5.00 224 5.00 448 5.00 202 90.00 202 90.00 403 90.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 1,998 2,027 4,025 100 5.00 101 5.00 201 5.00 90 90.00 91 90.00 181 90.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 3,925 3,963 7,888 196 5.00 198 5.00 394 5.00 177 90.00 178 90.00 355 90.00
17 Barus Barus 4,775 4,778 9,553 239 5.00 239 5.00 478 5.00 215 90.00 215 90.00 430 90.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 4,298 4,223 8,521 215 5.00 211 5.00 426 5.00 193 90.00 190 90.00 383 90.00
19 Sirandorung Sirandorung 3,888 3,780 7,668 194 5.00 189 5.00 383 5.00 175 90.00 170 90.00 345 90.00
20 Manduamas Manduamas 5,900 5,685 11,585 295 5.00 284 5.00 579 5.00 266 90.00 256 90.00 521 90.00
21 0 Saragih 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2,698 2,788 5,486 135 5.00 139 5.00 274 5.00 121 90.00 125 90.00 247 90.00
23 Barus Utara Barus Utara 1,254 1,243 2,497 63 5.00 62 5.00 125 5.00 56 90.00 56 90.00 112 90.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 93,901 93,125 187,026 4,695 5.00 4,656 5.00 9,351 5.00 4,226 90.00 4,191 90.00 8,416 90.00

Sumber: Puskesmas
TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sukabangun Pulo Pakkat 450 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sibabangun Sibabangun 2120 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Pinangsori Pinangsori 2750 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Badiri Hutabalang 3010 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Pandan Pandan 6120 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 Kalangan 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 1847 0 0 0 #DIV/0! 5 #DIV/0!
8 Sarudik Sarudik 2910 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Tapian Nauli Poriaha 2720 25 1 2 8.00 11 44.00
10 Sitahuis Aek Raisan 670 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 Kolang Kolang 2270 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 2222 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 2030 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 915 0 0 0 #DIV/0! 1 #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 1802 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 Barus Barus 2100 33 2 0 0.00 0 0.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 1921 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 1720 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 2560 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
21 0 Saragih 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 1248 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
23 Barus Utara Barus Utara 565 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 41,950 58 0 2 3.45 17 29.31

Sumber: Puskesmas
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

AH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Campak 1 1 25/01/2017 25/01/2017 12 22 34 0 0 2 22 7 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5,246 5,422 10,668 0.23 0.41 0.32 - - -
1 1 6/02/2017 6/02/2017 14 4 18 0 0 3 4 9 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9,076 9,063 18,139 0.15 0.04 0.10 - - -
1 1 20/04/2017 20/04/2017 18/05/2017 2 5 7 0 0 0 1 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,630 7,706 15,336 0.03 0.06 0.05 - - -
1 1 10/09/2017 10/09/2017 5/10/2017 27 27 54 0 0 2 26 25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27,201 26,170 53,371 0.10 0.10 0.10 - - -

2 Difteri 1 1 22/12/2017 22/12/2017 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,246 5,422 10,668 - 0.02 0.01 #DIV/0! - -

3 DBD 1 1 8/03/2017 8/03/2017 8/03/2017 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 1 7,991 7,897 15,888 0.01 0.01 0.01 100.00 - 50.00
1 1 31/03/2017 31/03/2017 31/03/2017 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 27,201 26,170 53,371 0.00 - 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 #DIV/0!
2 Sibabangun Sibabangun 1 1 100.00
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 #DIV/0!
4 Badiri Hutabalang 0 0 #DIV/0!
5 Pandan Pandan 1 1 100.00
6 0 Kalangan 1 1 100.00
7 Tukka Tukka 1 1 100.00
8 Sarudik Sarudik 0 0 #DIV/0!
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 #DIV/0!
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 #DIV/0!
11 Kolang Kolang 0 0 #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 0 0 #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 0 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 1 1 100.00
17 Barus Barus 0 0 #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 0 0 #DIV/0!
21 0 Saragih 0 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2 2 100.00
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100.00

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS


NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukabangun Pulo Pakkat 132 128 97.0 118 89.4 129 240 186.0 128 99.2 240 186.05
2 Sibabangun Sibabangun 466 465 99.8 426 91.4 456 340 74.6 383 84.0 340 74.56
3 Pinangsori Pinangsori 629 628 99.8 608 96.7 601 498 82.9 522 86.9 498 82.86
4 Badiri Hutabalang 662 661 99.8 649 98.0 624 548 87.8 606 97.1 548 87.82
5 Pandan Pandan 822 747 90.9 718 87.3 777 587 75.5 679 87.4 587 75.55
6 0 Kalangan 547 546 99.8 518 94.7 521 451 86.6 496 95.2 451 86.56
7 Tukka Tukka 428 426 99.5 401 93.7 406 409 100.7 373 91.9 409 100.74
8 Sarudik Sarudik 620 564 91.0 536 86.5 602 550 91.4 575 95.5 550 91.36
9 Tapian Nauli Poriaha 618 615 99.5 593 96.0 598 461 77.1 556 93.0 461 77.09
10 Sitahuis Aek Raisan 174 165 94.8 155 89.1 169 341 201.8 158 93.5 341 201.78
11 Kolang Kolang 536 512 95.5 494 92.2 516 424 82.2 461 89.3 424 82.17
12 Sorkam Sorkam 354 353 99.7 326 92.1 342 313 91.5 340 99.4 313 91.52
13 0 Gonting Mahe 227 225 99.1 214 94.3 220 340 154.5 219 99.5 340 154.55
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 484 469 96.9 441 91.1 464 365 78.7 420 90.5 365 78.66
15 Pasaributobing Pasaributobing 240 239 99.6 224 93.3 234 290 123.9 232 99.1 290 123.93
16 Sosorgadong Siantar Ca 416 412 99.0 374 89.9 397 366 92.2 384 96.7 366 92.19
17 Barus Barus 520 513 98.7 478 91.9 497 374 75.3 459 92.4 374 75.25
18 Andam Dewi Andam Dewi 475 472 99.4 449 94.5 459 360 78.4 434 94.6 360 78.43
19 Sirandorung Sirandorung 397 396 99.7 374 94.2 380 377 99.2 383 100.8 377 99.21
20 Manduamas Manduamas 430 429 99.8 403 93.7 421 369 87.6 419 99.5 369 87.65
21 0 Saragih 222 218 98.2 197 88.7 153 269 175.8 152 99.3 269 175.82
22 Lumut Lumut 286 284 99.3 268 93.7 278 287 103.2 274 98.6 287 103.24
23 Barus Utara Barus Utara 262 249 95.0 240 91.6 251 319 127.1 247 98.4 319 127.09

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,947 9,716 97.7 9,204 92.5 9,495 8,878 93.5 8,900 93.7 8,878 93.50

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sukabangun Pulo Pakkat 132 48 36.4 26 19.7 3 2.3 0 - 0 - 29 22.0
2 Sibabangun Sibabangun 466 194 41.6 193 41.4 4 0.9 0 - 0 - 197 42.3
3 Pinangsori Pinangsori 629 212 33.7 154 24.5 10 1.6 0 - 0 - 164 26.1
4 Badiri Hutabalang 662 270 40.8 179 27.0 50 7.6 3 0.5 1 0.2 233 35.2
5 Pandan Pandan 822 291 35.4 227 27.6 196 23.8 134 16.3 16 1.9 573 69.7
6 0 Kalangan 547 146 26.7 91 16.6 38 6.9 39 7.1 2 0.4 170 31.1
7 Tukka Tukka 428 102 23.8 64 15.0 11 2.6 2 0.5 0 - 77 18.0
8 Sarudik Sarudik 620 102 16.5 168 27.1 73 11.8 3 0.5 0 - 244 39.4
9 Tapian Nauli Poriaha 618 221 35.8 191 30.9 0 - 0 - 0 - 191 30.9
10 Sitahuis Aek Raisan 174 132 75.9 139 79.9 0 - 0 - 0 - 139 79.9
11 Kolang Kolang 536 145 27.1 124 23.1 62 11.6 7 1.3 3 0.6 196 36.6
12 Sorkam Sorkam 354 99 28.0 78 22.0 20 5.6 0 - 0 - 98 27.7
13 0 Gonting Mahe 227 92 40.5 72 31.7 22 9.7 2 0.9 0 - 96 42.3
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 484 125 25.8 115 23.8 0 - 0 - 0 - 115 23.8
15 Pasaributobing Pasaributobing 240 79 32.9 75 31.3 6 2.5 0 - 0 - 81 33.8
16 Sosorgadong Siantar Ca 416 132 31.7 136 32.7 111 26.7 99 23.8 22 5.3 368 88.5
17 Barus Barus 520 143 27.5 120 23.1 2 0.4 0 - 0 - 122 23.5
18 Andam Dewi Andam Dewi 475 281 59.2 232 48.8 5 1.1 0 - 0 - 237 49.9
19 Sirandorung Sirandorung 397 167 42.1 143 36.0 110 27.7 0 - 0 - 253 63.7
20 Manduamas Manduamas 430 165 38.4 126 29.3 11 2.6 0 - 0 - 137 31.9
21 0 Saragih 222 73 32.9 60 27.0 54 24.3 0 - 0 - 114 51.4
22 Lumut Lumut 286 214 74.8 181 63.3 86 30.1 34 11.9 4 1.4 305 106.6
23 Barus Utara Barus Utara 262 81 30.9 68 26.0 2 0.8 0 - 0 - 70 26.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,947 3,514 35.3 2,962 29.8 876 8.8 323 3.2 48 0.5 4,209 42.3

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sukabangun Pulo Pakkat 782 48 6.1 26 3.3 3 0.4 0 - 0 -
2 Sibabangun Sibabangun 3,489 195 5.6 196 5.6 4 0.1 0 - 0 -
3 Pinangsori Pinangsori 4,649 212 4.6 154 3.3 10 0.2 0 - 0 -
4 Badiri Hutabalang 5,091 270 5.3 179 3.5 50 1.0 3 0.1 1 0.0
5 Pandan Pandan 10,073 291 2.9 227 2.3 200 2.0 138 1.4 20 0.2
6 0 Kalangan 146 #DIV/0! 91 #DIV/0! 38 #DIV/0! 39 #DIV/0! 2 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 3,040 102 3.4 64 2.1 11 0.4 2 0.1 0 -
8 Sarudik Sarudik 4,847 213 4.4 168 3.5 73 1.5 3 0.1 0 -
9 Tapian Nauli Poriaha 4,542 221 4.9 191 4.2 0 - 0 - 0 -
10 Sitahuis Aek Raisan 1,103 132 12.0 139 12.6 0 - 0 - 0 -
11 Kolang Kolang 3,755 145 3.9 124 3.3 62 1.7 7 0.2 3 0.1
12 Sorkam Sorkam 3,658 99 2.7 78 2.1 20 0.5 0 - 0 -
13 0 Gonting Mahe 92 #DIV/0! 72 #DIV/0! 22 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 3,357 125 3.7 115 3.4 0 - 0 - 0 -
15 Pasaributobing Pasaributobing 1,517 79 5.2 75 4.9 6 0.4 0 - 0 -
16 Sosorgadong Siantar Ca 2,966 132 4.5 136 4.6 111 3.7 99 3.3 22 0.7
17 Barus Barus 3,577 143 4.0 120 3.4 2 0.1 0 - 0 -
18 Andam Dewi Andam Dewi 3,161 281 8.9 232 7.3 5 0.2 0 - 0 -
19 Sirandorung Sirandorung 2,829 167 5.9 143 5.1 110 3.9 0 - 0 -
20 Manduamas Manduamas 4,256 167 3.9 126 3.0 11 0.3 0 - 0 -
21 0 Saragih 73 #DIV/0! 60 #DIV/0! 54 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2,087 214 10.3 181 8.7 86 4.1 34 1.6 4 0.2
23 Barus Utara Barus Utara 930 81 8.7 68 7.3 2 0.2 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 69,709 3,628 5.2 2,965 4.3 880 1.3 327 0.5 52 0.1

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukabangun Pulo Pakkat 132 - 0.00 67 50.76
2 Sibabangun Sibabangun 466 - 0.00 323 69.31
3 Pinangsori Pinangsori 629 - 0.00 382 60.73
4 Badiri Hutabalang 662 - 0.00 203 30.66
5 Pandan Pandan 822 - 0.00 515 62.65
6 0 Kalangan 547 - 0.00 298 54.48
7 Tukka Tukka 428 - 0.00 187 43.69
8 Sarudik Sarudik 620 - 0.00 359 57.90
9 Tapian Nauli Poriaha 618 - 0.00 392 63.43
10 Sitahuis Aek Raisan 174 - 0.00 109 62.64
11 Kolang Kolang 536 - 0.00 248 46.27
12 Sorkam Sorkam 354 - 0.00 164 46.33
13 0 Gonting Mahe 227 - 0.00 136 59.91
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 484 - 0.00 334 69.01
15 Pasaributobing Pasaributobing 240 - 0.00 108 45.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 416 - 0.00 218 52.40
17 Barus Barus 520 - 0.00 280 53.85
18 Andam Dewi Andam Dewi 475 - 0.00 323 68.00
19 Sirandorung Sirandorung 397 - 0.00 243 61.21
20 Manduamas Manduamas 430 - 0.00 321 74.65
21 0 Saragih 222 - 0.00 176 79.28
22 Lumut Lumut 286 - 0.00 307 107.34
23 Barus Utara Barus Utara 262 - 0.00 103 39.31

JUMLAH (KAB/KOTA) 9947 - 0 5,796 58.27

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
JUMLAH BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS IBU DENGAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN L P L+P
HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sukabangun Pulo Pakkat 132 26 62 234.85 61 58 119 9 9 18 32 349.7 30 344.8 62 347.3
2 Sibabangun Sibabangun 466 93 66 70.8 214 206 420 32 31 63 34 105.9 32 103.6 66 104.8
3 Pinangsori Pinangsori 629 126 70 55.6 286 275 561 43 41 84 36 83.9 34 82.4 70 83.2
4 Badiri Hutabalang 662 132 74 55.9 300 288 588 45 43 88 38 84.4 36 83.3 74 83.9
5 Pandan Pandan 822 164 87 52.9 376 361 737 56 54 111 44 78.0 43 79.4 87 78.7
6 0 Kalangan 547 109 79 72.2 265 255 520 40 38 78 40 100.6 39 102.0 79 101.3
7 Tukka Tukka 428 86 65 75.93 196 188 384 29 28 58 33 112.2 32 113.5 65 112.8
8 Sarudik Sarudik 620 124 71 57.26 283 271 554 42 41 83 36 84.8 35 86.1 71 85.4
9 Tapian Nauli Poriaha 618 124 66 53.40 283 271 554 42 41 83 34 80.1 32 78.7 66 79.4
10 Sitahuis Aek Raisan 174 35 55 158.05 80 76 156 12 11 23 28 233.3 27 236.8 55 235.0
11 Kolang Kolang 536 107 66 61.57 247 237 484 37 36 73 34 91.8 32 90.0 66 90.9
12 Sorkam Sorkam 354 71 73 103.1 168 161 329 25 24 49 37 146.8 36 149.1 73 147.9
13 0 Gonting Mahe 227 45 48 105.7 107 103 210 16 15 32 25 155.8 24 155.3 49 155.6
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 484 97 64 66.1 227 218 445 34 33 67 33 96.9 31 94.8 64 95.9
15 Pasaributobing Pasaributobing 240 48 59 122.9 114 110 224 17 17 34 30 175.4 29 175.8 59 175.6
16 Sosorgadong Siantar Ca 416 83 57 68.5 194 186 380 29 28 57 29 99.7 28 100.4 57 100.0
17 Barus Barus 520 104 81 77.9 243 233 476 36 35 71 40 109.7 40 114.4 80 112.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 475 95 86 90.5 225 216 441 34 32 66 44 130.4 42 129.6 86 130.0
19 Sirandorung Sirandorung 397 79 74 93.2 186 178 364 28 27 55 38 136.2 36 134.8 74 135.5
20 Manduamas Manduamas 430 86 76 88.4 201 194 395 30 29 59 39 129.4 37 127.1 76 128.3
21 0 Saragih 222 44 71 159.9 106 102 208 16 15 31 36 226.4 35 228.8 71 227.6
22 Lumut Lumut 286 57 48 83.9 129 124 253 19 19 38 24 124.0 24 129.0 48 126.5
23 Barus Utara Barus Utara 262 52 52 99.2 123 118 241 18 18 36 27 146.3 25 141.2 52 143.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,947 1,989 1550 77.9129 4,614 4,429 9,043 692 664 1,356 791 114.3 759 114.2 1,550 114.3

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP + % MKJP +
OBAT NON NON
IM KON LAIN
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % VAGIN % % JUMLAH % MKJP MKJP
PLAN DOM NYA
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukabangun Pulo Pakkat 4 1.2 0 0.0 24 7.0 93 27.2 121 35.4 38 11.1 159 46.5 24 7.0 0 0.0 0 0.0 221 64.6 342 100.0
2 Sibabangun Sibabangun 10 0.5 12 0.6 108 5.2 151 7.3 281 13.6 139 6.7 872 42.2 775 37.5 0 0.0 0 0.0 1,786 86.4 2,067 100.0
3 Pinangsori Pinangsori 20 1.1 26 1.4 187 10.3 345 19.0 578 31.9 163 9.0 615 33.9 456 25.2 0 0.0 0 0.0 1,234 68.1 1,812 100.0
4 Badiri Hutabalang 17 0.9 23 1.2 202 10.7 307 16.3 549 29.1 159 8.4 769 40.8 407 21.6 0 0.0 0 0.0 1,335 70.9 1,884 100.0
5 Pandan Pandan 111 2.0 67 1.2 703 12.6 1,032 18.5 1,913 34.4 486 8.7 2,189 39.3 977 17.6 0 0.0 0 0.0 3,652 65.6 5,565 100.0
6 0 Kalangan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 35 2.3 15 1.0 184 12.2 374 24.8 608 40.3 101 6.7 478 31.7 322 21.3 0 0.0 0 0.0 901 59.7 1,509 100.0
8 Sarudik Sarudik 36 1.9 29 1.5 150 7.9 353 18.7 568 30.1 258 13.7 719 38.0 345 18.3 0 0.0 0 0.0 1,322 69.9 1,890 100.0
9 Tapian Nauli Poriaha 61 3.0 11 0.5 213 10.6 261 13.0 546 27.2 166 8.3 835 41.6 460 22.9 0 0.0 0 0.0 1,461 72.8 2,007 100.0
10 Sitahuis Aek Raisan 4 1.1 2 0.5 122 32.1 69 18.2 197 51.8 10 2.6 98 25.8 75 19.7 0 0.0 0 0.0 183 48.2 380 100.0
11 Kolang Kolang 15 0.9 7 0.4 135 8.1 286 17.1 443 26.4 208 12.4 666 39.7 360 21.5 0 0.0 0 0.0 1,234 73.6 1,677 100.0
12 Sorkam Sorkam 36 2.4 8 0.5 198 13.4 359 24.3 601 40.7 141 9.5 550 37.2 186 12.6 0 0.0 0 0.0 877 59.3 1,478 100.0
13 0 Gonting Mahe #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 4 0.4 10 0.9 174 16.3 275 25.8 463 43.4 52 4.9 413 38.7 139 13.0 0 0.0 0 0.0 604 56.6 1,067 100.0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0.0 10 1.4 82 11.5 272 38.2 364 51.1 139 19.5 88 12.4 121 17.0 0 0.0 0 0.0 348 48.9 712 100.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 19 1.7 1 0.1 248 22.7 117 10.7 385 35.2 98 9.0 373 34.1 238 21.8 0 0.0 0 0.0 709 64.8 1,094 100.0
17 Barus Barus 245 16.0 24 1.6 150 9.8 330 21.5 749 48.9 252 16.4 267 17.4 265 17.3 0 0.0 0 0.0 784 51.1 1,533 100.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 322 20.6 63 4.0 12 0.8 183 11.7 580 37.1 219 14.0 486 31.1 279 17.8 0 0.0 0 0.0 984 62.9 1,564 100.0
19 Sirandorung Sirandorung 42 2.4 12 0.7 115 6.7 310 18.0 479 27.8 189 11.0 688 39.9 370 21.4 0 0.0 0 0.0 1,247 72.2 1,726 100.0
20 Manduamas Manduamas 0 0.0 0 0.0 7 13.2 19 35.8 26 49.1 16 30.2 11 20.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0 27 50.9 53 100.0
21 0 Saragih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 4 0.6 4 0.6 55 8.5 107 16.6 170 26.4 148 22.9 191 29.6 136 21.1 0 0.0 0 0.0 475 73.6 645 100.0
23 Barus Utara Barus Utara 4 1.8 2 0.9 62 27.2 77 33.8 145 63.6 23 10.1 16 7.0 44 19.3 0 0.0 0 0.0 83 36.4 228 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 989 3.4 326 1.1 3,131 10.7 5,320 18.2 9,766 33.4 3,005 10.3 10,483 35.9 5,979 20.5 0 0.0 0 0.0 19,467 66.6 29,233 100.0

Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan KB


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1 0.6 0 0.0 1 0.6 36 20.1 38 21.2 96 53.6 36 20.1 9 5.0 0 0.0 0 0.0 141 78.8 179 100.0
2 Sibabangun Sibabangun 2 0.2 1 0.1 7 0.8 59 6.5 69 7.7 349 38.7 195 21.6 288 32.0 0 0.0 0 0.0 832 92.3 901 100.0
3 Pinangsori Pinangsori 3 0.3 1 0.1 12 1.4 135 15.6 151 17.4 408 47.1 138 15.9 170 19.6 0 0.0 0 0.0 716 82.6 867 100.0
4 Badiri Hutabalang 2 0.2 1 0.1 12 1.4 120 14.0 135 15.8 398 46.5 172 20.1 151 17.6 0 0.0 0 0.0 721 84.2 856 100.0
5 Pandan Pandan 16 0.6 3 0.1 43 1.7 403 15.9 465 18.3 1,219 48.0 490 19.3 363 14.3 0 0.0 0 0.0 2,072 81.7 2,537 100.0
6 0 Kalangan 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 5 0.8 1 0.2 11 1.7 146 22.7 163 25.3 253 39.3 107 16.6 120 18.7 0 0.0 0 0.0 480 74.7 643 100.0
8 Sarudik Sarudik 5 0.5 1 0.1 9 0.8 138 12.7 153 14.1 646 59.4 161 14.8 128 11.8 0 0.0 0 0.0 935 85.9 1,088 100.0
9 Tapian Nauli Poriaha 9 1.0 0 0.0 13 1.4 102 11.4 124 13.8 416 46.3 187 20.8 171 19.0 0 0.0 0 0.0 774 86.2 898 100.0
10 Sitahuis Aek Raisan 1 0.9 0 0.0 8 7.1 27 24.1 36 32.1 26 23.2 22 19.6 28 25.0 0 0.0 0 0.0 76 67.9 112 100.0
11 Kolang Kolang 2 0.2 0 0.0 8 0.9 112 12.1 122 13.2 522 56.3 149 16.1 134 14.5 0 0.0 0 0.0 805 86.8 927 100.0
12 Sorkam Sorkam 5 0.7 0 0.0 12 1.7 140 19.9 157 22.4 353 50.3 123 17.5 69 9.8 0 0.0 0 0.0 545 77.6 702 100.0
13 0 Gonting Mahe #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 1 0.3 0 0.0 11 2.8 108 27.2 120 30.2 132 33.2 93 23.4 52 13.1 0 0.0 0 0.0 277 69.8 397 100.0
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0.0 0 0.0 5 1.0 106 20.3 111 21.2 347 66.3 20 3.8 45 8.6 0 0.0 0 0.0 412 78.8 523 100.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 3 0.6 0 0.0 15 3.1 46 9.6 64 13.3 245 50.9 83 17.3 89 18.5 0 0.0 0 0.0 417 86.7 481 100.0
17 Barus Barus 36 3.7 1 0.1 9 0.9 129 13.4 175 18.1 632 65.4 60 6.2 99 10.2 0 0.0 0 0.0 791 81.9 966 100.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 48 5.4 3 0.3 1 0.1 71 8.0 123 13.9 548 62.0 109 12.3 104 11.8 0 0.0 0 0.0 761 86.1 884 100.0
19 Sirandorung Sirandorung 6 0.7 0 0.0 7 0.8 121 13.5 134 14.9 473 52.6 154 17.1 138 15.4 0 0.0 0 0.0 765 85.1 899 100.0
20 Manduamas Manduamas 0 0.0 0 0.0 0 0.0 7 14.3 7 14.3 39 79.6 3 6.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 42 85.7 49 100.0
21 0 Saragih #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 1 0.2 0 0.0 3 0.6 42 8.2 46 9.0 371 72.7 43 8.4 50 9.8 0 0.0 0 0.0 464 91.0 510 100.0
23 Barus Utara Barus Utara 1 0.9 0 0.0 4 3.5 30 26.3 35 30.7 59 51.8 4 3.5 16 14.0 0 0.0 0 0.0 79 69.3 114 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 147 1.0 12 0.1 191 1.3 2,078 14.3 2,428 16.7 7,532 51.8 2,349 16.2 2,224 15.3 0 0.0 0 0.0 12,105 83.3 14,533 100.0

Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan KB


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukabangun Pulo Pakkat 602 179 29.7 342 56.8
2 Sibabangun Sibabangun 3,342 901 27.0 2,067 61.8
3 Pinangsori Pinangsori 3,499 867 24.8 1,812 51.8
4 Badiri Hutabalang 2,481 856 34.5 1,884 75.9
5 Pandan Pandan 10,233 2,537 24.8 5,565 54.4
6 0 Kalangan 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 2,505 643 25.7 1,509 60.2
8 Sarudik Sarudik 2,835 1,088 38.4 1,890 66.7
9 Tapian Nauli Poriaha 3,414 898 26.3 2,007 58.8
10 Sitahuis Aek Raisan 773 112 14.5 380 49.2
11 Kolang Kolang 3,868 927 24.0 1,677 43.4
12 Sorkam Sorkam 2,520 702 27.9 1,478 58.7
13 0 Gonting Mahe 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 2,033 397 19.5 1,067 52.5
15 Pasaributobing Pasaributobing 1,295 523 40.4 712 55.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 1,820 481 26.4 1,094 60.1
17 Barus Barus 3,799 966 25.4 1,533 40.4
18 Andam Dewi Andam Dewi 4,078 884 21.7 1,564 38.4
19 Sirandorung Sirandorung 2,813 899 32.0 1,726 61.4
20 Manduamas Manduamas 3,385 49 1.4 53 1.6
21 0 Saragih 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 1,456 510 35.0 645 44.3
23 Barus Utara Barus Utara 670 114 17.0 228 34.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 57,421 14,533 25.3 29,233 50.9

Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk dan KB


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 58 119 61 100.0 58 100.0 119 100.0 1 1.6 1 1.7 2 1.7
2 Sibabangun Sibabangun 214 206 420 214 100.0 206 100.0 420 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Pinangsori Pinangsori 286 275 561 286 100.0 275 100.0 561 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Badiri Hutabalang 300 288 588 300 100.0 288 100.0 588 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Pandan Pandan 376 361 737 376 100.0 361 100.0 737 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 0 Kalangan 265 255 520 265 100.0 255 100.0 520 100.0 0 0.0 1 0.4 1 0.2
7 Tukka Tukka 196 188 384 196 100.0 188 100.0 384 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 Sarudik Sarudik 283 271 554 283 100.0 271 100.0 554 100.0 3 1.1 3 1.1 6 1.1
9 Tapian Nauli Poriaha 283 271 554 283 100.0 271 100.0 554 100.0 2 0.7 3 1.1 5 0.9
10 Sitahuis Aek Raisan 80 76 156 80 100.0 76 100.0 156 100.0 1 1.3 0 0.0 1 0.6
11 Kolang Kolang 247 237 484 247 100.0 237 100.0 484 100.0 1 0.4 0 0.0 1 0.2
12 Sorkam Sorkam 168 161 329 168 100.0 161 100.0 329 100.0 1 0.6 1 0.6 2 0.6
13 0 Gonting Mahe 107 103 210 107 100.0 103 100.0 210 100.0 2 1.9 1 1.0 3 1.4
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 218 445 227 100.0 218 100.0 445 100.0 3 1.3 2 0.9 5 1.1
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 110 224 114 100.0 110 100.0 224 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 186 380 194 100.0 186 100.0 380 100.0 1 0.5 2 1.1 3 0.8
17 Barus Barus 243 233 476 243 100.0 233 100.0 476 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 216 441 225 100.0 216 100.0 441 100.0 3 1.3 2 0.9 5 1.1
19 Sirandorung Sirandorung 186 178 364 186 100.0 178 100.0 364 100.0 0 0.0 1 0.6 1 0.3
20 Manduamas Manduamas 201 194 395 201 100.0 194 100.0 395 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
21 0 Saragih 106 102 208 106 100.0 102 100.0 208 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
22 Lumut Lumut 129 124 253 129 100.0 124 100.0 253 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
23 Barus Utara Barus Utara 123 118 241 123 100.0 118 100.0 241 100.0 1 0.8 1 0.8 2 0.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,614 4,429 9,043 4,614 100.0 4,429 100.0 9,043 100.0 19 0.4 18 0.4 37 0.4

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 58 119 61 100.0 58 100.0 119 100.0 59 96.7 59 101.7 118 99.2
2 Sibabangun Sibabangun 214 206 420 204 95.3 192 93.2 396 94.3 205 95.8 206 100.0 411 97.9
3 Pinangsori Pinangsori 286 275 561 276 96.5 272 98.9 548 97.7 242 84.6 216 78.5 458 81.6
4 Badiri Hutabalang 300 288 588 294 98.0 290 100.7 584 99.3 248 82.7 243 84.4 491 83.5
5 Pandan Pandan 376 361 737 366 97.3 335 92.8 701 95.1 310 82.4 328 90.9 638 86.6
6 0 Kalangan 265 255 520 259 97.7 256 100.4 515 99.0 224 84.5 237 92.9 461 88.7
7 Tukka Tukka 196 188 384 197 100.5 190 101.1 387 100.8 181 92.3 189 100.5 370 96.4
8 Sarudik Sarudik 283 271 554 285 100.7 266 98.2 551 99.5 259 91.5 257 94.8 516 93.1
9 Tapian Nauli Poriaha 283 271 554 278 98.2 257 94.8 535 96.6 256 90.5 233 86.0 489 88.3
10 Sitahuis Aek Raisan 80 76 156 115 143.8 78 102.6 193 123.7 77 96.3 81 106.6 158 101.3
11 Kolang Kolang 247 237 484 257 104.0 234 98.7 491 101.4 192 77.7 208 87.8 400 82.6
12 Sorkam Sorkam 168 161 329 154 91.7 160 99.4 314 95.4 164 97.6 171 106.2 335 101.8
13 0 Gonting Mahe 107 103 210 144 134.6 143 138.8 287 136.7 117 109.3 112 108.7 229 109.0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 218 445 170 74.9 177 81.2 347 78.0 212 93.4 206 94.5 418 93.9
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 110 224 154 135.1 118 107.3 272 121.4 138 121.1 110 100.0 248 110.7
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 186 380 161 83.0 198 106.5 359 94.5 178 91.8 194 104.3 372 97.9
17 Barus Barus 243 233 476 233 95.9 190 81.5 423 88.9 237 97.5 197 84.5 434 91.2
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 216 441 201 89.3 204 94.4 405 91.8 249 110.7 214 99.1 463 105.0
19 Sirandorung Sirandorung 186 178 364 175 94.1 188 105.6 363 99.7 182 97.8 163 91.6 345 94.8
20 Manduamas Manduamas 201 194 395 176 87.6 188 96.9 364 92.2 175 87.1 190 97.9 365 92.4
21 0 Saragih 106 102 208 122 115.1 107 104.9 229 110.1 104 98.1 114 111.8 218 104.8
22 Lumut Lumut 129 124 253 127 98.4 125 100.8 252 99.6 116 89.9 133 107.3 249 98.4
23 Barus Utara Barus Utara 123 118 241 135 109.8 131 111.0 266 110.4 120 97.6 135 114.4 255 105.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,614 4,429 9,043 4,544 98.5 4,357 98.4 8,901 98.4 4,245 92.0 4,196 94.7 8,441 93.3

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 7 8 15 5 71.4 5 62.5 10 66.7
2 Sibabangun Sibabangun 19 20 39 10 52.6 18 90.0 28 71.8
3 Pinangsori Pinangsori 30 46 76 15 50.0 19 41.3 34 44.7
4 Badiri Hutabalang 67 65 132 32 47.8 17 26.2 49 37.1
5 Pandan Pandan 77 55 132 32 41.6 27 49.1 59 44.7
6 0 Kalangan 114 273 387 56 49.1 64 23.4 120 31.0
7 Tukka Tukka 39 48 87 19 48.7 5 10.4 24 27.6
8 Sarudik Sarudik 12 10 22 4 33.3 2 20.0 6 27.3
9 Tapian Nauli Poriaha 76 46 122 42 55.3 33 71.7 75 61.5
10 Sitahuis Aek Raisan 20 12 32 8 40.0 9 75.0 17 53.1
11 Kolang Kolang 100 59 159 25 25.0 10 16.9 35 22.0
12 Sorkam Sorkam 45 26 71 8 17.8 7 26.9 15 21.1
13 0 Gonting Mahe 21 14 35 10 47.6 5 35.7 15 42.9
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 19 24 43 5 26.3 8 33.3 13 30.2
15 Pasaributobing Pasaributobing 21 20 41 9 42.9 12 60.0 21 51.2
16 Sosorgadong Siantar Ca 45 69 114 4 8.9 9 13.0 13 11.4
17 Barus Barus 33 26 59 12 36.4 7 26.9 19 32.2
18 Andam Dewi Andam Dewi 46 58 104 27 58.7 16 27.6 43 41.3
19 Sirandorung Sirandorung 14 48 62 6 42.9 8 16.7 14 22.6
20 Manduamas Manduamas 65 105 170 43 66.2 77 73.3 120 70.6
21 0 Saragih 5 9 14 2 40.0 7 77.8 9 64.3
22 Lumut Lumut 58 51 109 59 101.7 21 41.2 80 73.4
23 Barus Utara Barus Utara 20 16 36 15 75.0 14 87.5 29 80.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 953 1,108 2,061 448 47.0 400 36.1 848 41.1

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 58 119 53 86.9 82 141.4 135 113.4
2 Sibabangun Sibabangun 214 206 420 146 68.2 177 85.9 323 76.9
3 Pinangsori Pinangsori 286 275 561 197 68.9 257 93.5 454 80.9
4 Badiri Hutabalang 300 288 588 260 86.7 236 81.9 496 84.4
5 Pandan Pandan 376 361 737 222 59.0 184 51.0 406 55.1
6 0 Kalangan 265 255 520 184 69.4 198 77.6 382 73.5
7 Tukka Tukka 196 188 384 206 105.1 161 85.6 367 95.6
8 Sarudik Sarudik 283 271 554 187 66.1 186 68.6 373 67.3
9 Tapian Nauli Poriaha 283 271 554 172 60.8 193 71.2 365 65.9
10 Sitahuis Aek Raisan 80 76 156 53 66.3 60 78.9 113 72.4
11 Kolang Kolang 247 237 484 196 79.4 197 83.1 393 81.2
12 Sorkam Sorkam 168 161 329 168 100.0 176 109.3 344 104.6
13 0 Gonting Mahe 107 103 210 143 133.6 118 114.6 261 124.3
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 218 445 201 88.5 162 74.3 363 81.6
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 110 224 100 87.7 103 93.6 203 90.6
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 186 380 164 84.5 160 86.0 324 85.3
17 Barus Barus 243 233 476 167 68.7 160 68.7 327 68.7
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 216 441 199 88.4 190 88.0 389 88.2
19 Sirandorung Sirandorung 186 178 364 172 92.5 196 110.1 368 101.1
20 Manduamas Manduamas 201 194 395 206 102.5 169 87.1 375 94.9
21 0 Saragih 106 102 208 125 117.9 76 74.5 201 96.6
22 Lumut Lumut 129 124 253 117 90.7 127 102.4 244 96.4
23 Barus Utara Barus Utara 123 118 241 169 137.4 154 130.5 323 134.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,614 4,429 9,043 3,807 82.5 3,722 84 7,529 83.3

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Sukabangun Pulo Pakkat 6 6 100.0
2 Sibabangun Sibabangun 7 5 71.4
3 Pinangsori Pinangsori 10 4 40.0
4 Badiri Hutabalang 9 5 55.6
5 Pandan Pandan 12 12 100.0
6 0 Kalangan 10 6 60.0
7 Tukka Tukka 9 2 22.2
8 Sarudik Sarudik 5 3 60.0
9 Tapian Nauli Poriaha 9 6 66.7
10 Sitahuis Aek Raisan 6 - -
11 Kolang Kolang 12 1 8.3
12 Sorkam Sorkam 14 8 57.1
13 0 Gonting Mahe 9 - -
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 12 2 16.7
15 Pasaributobing Pasaributobing 9 7 77.8
16 Sosorgadong Siantar Ca 9 3 33.3
17 Barus Barus 13 3 23.1
18 Andam Dewi Andam Dewi 14 13 92.9
19 Sirandorung Sirandorung 8 8 100.0
20 Manduamas Manduamas 10 10 100.0
21 0 Saragih 10 10 100.0
22 Lumut Lumut 6 6 100.0
23 Barus Utara Barus Utara 6 3 50.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 215 123 57.2

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 58 119 38 62.30 29 50.00 67 56.30 60 98.36 53 91.38 113 94.96
2 Sibabangun Sibabangun 214 206 420 114 53.27 136 66.02 250 59.52 216 100.93 284 137.86 500 119.05
3 Pinangsori Pinangsori 286 275 561 192 67.13 130 47.27 322 57.40 189 66.08 180 65.45 369 65.78
4 Badiri Hutabalang 300 288 588 192 64.00 144 50.00 336 57.14 219 73.00 205 71.18 424 72.11
5 Pandan Pandan 376 361 737 432 114.89 488 135.18 920 124.83 443 117.82 516 142.94 959 130.12
6 0 Kalangan 265 255 520 139 52.45 137 53.73 276 53.08 182 68.68 181 70.98 363 69.81
7 Tukka Tukka 196 188 384 114 58.16 87 46.28 201 52.34 141 71.94 134 71.28 275 71.61
8 Sarudik Sarudik 283 271 554 219 77.39 251 92.62 470 84.84 240 84.81 237 87.45 477 86.10
9 Tapian Nauli Poriaha 283 271 554 193 68.20 200 73.80 393 70.94 235 83.04 233 85.98 468 84.48
10 Sitahuis Aek Raisan 80 76 156 47 58.75 48 63.16 95 60.90 84 105.00 88 115.79 172 110.26
11 Kolang Kolang 247 237 484 118 47.77 97 40.93 215 44.42 164 66.40 163 68.78 327 67.56
12 Sorkam Sorkam 168 161 329 74 44.05 91 56.52 165 50.15 81 48.21 106 65.84 187 56.84
13 0 Gonting Mahe 107 103 210 27 25.23 26 25.24 53 25.24 48 44.86 54 52.43 102 48.57
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 218 445 137 60.35 128 58.72 265 59.55 152 66.96 158 72.48 310 69.66
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 110 224 63 55.26 61 55.45 124 55.36 74 64.91 79 71.82 153 68.30
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 186 380 141 72.68 128 68.82 269 70.79 107 55.15 146 78.49 253 66.58
17 Barus Barus 243 233 476 148 60.91 153 65.67 301 63.24 130 53.50 141 60.52 271 56.93
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 216 441 174 77.33 161 74.54 335 75.96 170 75.56 163 75.46 333 75.51
19 Sirandorung Sirandorung 186 178 364 356 191.40 375 210.67 731 200.82 316 169.89 303 170.22 619 170.05
20 Manduamas Manduamas 201 194 395 61 30.35 63 32.47 124 31.39 163 81.09 146 75.26 309 78.23
21 0 Saragih 106 102 208 82 77.36 70 68.63 152 73.08 77 72.64 72 70.59 149 71.63
22 Lumut Lumut 129 124 253 143 110.85 96 77.42 239 94.47 143 110.85 98 79.03 241 95.26
23 Barus Utara Barus Utara 123 118 241 55 44.72 39 33.05 94 39.00 61 49.59 49 41.53 110 45.64

JUMLAH (KAB/KOTA) 4614 4429 9043 3259 70.63 3138 70.85 6397 70.74 3695 80.08 3789 85.55 7484 82.76

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


TABEL 43

POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI a
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 58 119 53 86.89 44 75.86 97 81.51 53 86.89 49 84.48 102 85.71 60 98.36 60 103.45 120 100.84 38 62.30 32 55.17 70 58.82
2 Sibabangun Sibabangun 214 206 420 112 52.34 158 76.70 270 64.29 164 76.64 229 111.17 393 93.57 231 107.94 311 150.97 542 129.05 130 60.75 210 101.94 340 80.95
3 Pinangsori Pinangsori 286 275 561 118 41.26 130 47.27 248 44.21 114 39.86 128 46.55 242 43.14 126 44.06 128 46.55 254 45.28 95 33.22 102 37.09 197 35.12
4 Badiri Hutabalang 300 288 588 220 73.33 240 83.33 460 78.23 218 72.67 236 81.94 454 77.21 235 78.33 212 73.61 447 76.02 205 68.33 193 67.01 398 67.69
5 Pandan Pandan 376 361 737 457 121.54 484 134.07 941 127.68 467 124.20 507 140.44 974 132.16 476 126.60 493 136.57 969 131.48 674 179.26 735 203.60 1,409 191.18
6 0 Kalangan 265 255 520 166 62.64 185 72.55 351 67.50 160 60.38 186 72.94 346 66.54 176 66.42 209 81.96 385 74.04 173 65.28 203 79.61 376 72.31
7 Tukka Tukka 196 188 384 172 87.76 148 78.72 320 83.33 142 72.45 140 74.47 282 73.44 144 73.47 119 63.30 263 68.49 153 78.06 97 51.60 250 65.10
8 Sarudik Sarudik 283 271 554 227 80.21 234 86.35 461 83.21 227 80.21 232 85.61 459 82.85 238 84.10 225 83.03 463 83.57 201 71.02 202 74.54 403 72.74
9 Tapian Nauli Poriaha 283 271 554 226 79.86 219 80.81 445 80.32 237 83.75 237 87.45 474 85.56 220 77.74 207 76.38 427 77.08 220 77.74 207 76.38 427 77.08
10 Sitahuis Aek Raisan 80 76 156 73 91.25 66 86.84 139 89.10 90 112.50 50 65.79 140 89.74 81 101.25 78 102.63 159 101.92 0 0.00 0 0.00 0 0.00
11 Kolang Kolang 247 237 484 162 65.59 161 67.93 323 66.74 150 60.73 183 77.22 333 68.80 130 52.63 133 56.12 263 54.34 85 34.41 89 37.55 174 35.95
12 Sorkam Sorkam 168 161 329 90 53.57 97 60.25 187 56.84 91 54.17 89 55.28 180 54.71 88 52.38 80 49.69 168 51.06 88 52.38 80 49.69 168 51.06
13 0 Gonting Mahe 107 103 210 49 45.79 42 40.78 91 43.33 37 34.58 46 44.66 83 39.52 36 33.64 33 32.04 69 32.86 21 19.63 21 20.39 42 20.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 227 218 445 140 61.67 134 61.47 274 61.57 136 59.91 130 59.63 266 59.78 124 54.63 135 61.93 259 58.20 116 51.10 135 61.93 251 56.40
15 Pasaributobing Pasaributobing 114 110 224 79 69.30 86 78.18 165 73.66 82 71.93 82 74.55 164 73.21 76 66.67 69 62.73 145 64.73 78 68.42 68 61.82 146 65.18
16 Sosorgadong Siantar Ca 194 186 380 88 45.36 92 49.46 180 47.37 83 42.78 77 41.40 160 42.11 73 37.63 73 39.25 146 38.42 70 36.08 81 43.55 151 39.74
17 Barus Barus 243 233 476 122 50.21 132 56.65 254 53.36 134 55.14 135 57.94 269 56.51 139 57.20 132 56.65 271 56.93 139 57.20 132 56.65 271 56.93
18 Andam Dewi Andam Dewi 225 216 441 168 74.67 154 71.30 322 73.02 165 73.33 152 70.37 317 71.88 161 71.56 153 70.83 314 71.20 160 71.11 146 67.59 306 69.39
19 Sirandorung Sirandorung 186 178 364 330 177.42 382 214.61 712 195.60 324 174.19 378 212.36 702 192.86 303 162.90 344 193.26 647 177.75 163 87.63 168 94.38 331 90.93
20 Manduamas Manduamas 201 194 395 152 75.62 142 73.20 294 74.43 154 76.62 149 76.80 303 76.71 163 81.09 158 81.44 321 81.27 162 80.60 152 78.35 314 79.49
21 0 Saragih 106 102 208 71 66.98 72 70.59 143 68.75 71 66.98 67 65.69 138 66.35 79 74.53 73 71.57 152 73.08 79 74.53 74 72.55 153 73.56
22 Lumut Lumut 129 124 253 127 98.45 87 70.16 214 84.58 126 97.67 91 73.39 217 85.77 137 106.20 93 75.00 230 90.91 134 103.88 106 85.48 240 94.86
23 Barus Utara Barus Utara 123 118 241 63 51.22 53 44.92 116 48.13 44 35.77 35 29.66 79 32.78 49 39.84 31 26.27 80 33.20 48 39.02 31 26.27 79 32.78

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,614 4,429 9,043 3,465 75.10 3,542 79.97 7,007 77.49 3,469 75.18 3,608 81.46 7,077 78.26 3,545 76.83 3,549 80.13 7,094 78.45 3,232 70.05 3,264 73.70 6,496 71.83

Sumber: Seksi Surveilans & Imunisasi


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sukabangun Pulo Pakkat 37 36 73 37 100.00 36 100.00 73 100.00 232 222 454 224 96.55 215 96.85 439 96.70 269 258 527 261 97.03 251 97.29 512 97.15
2 Sibabangun Sibabangun 156 149 305 148 94.87 143 95.97 291 95.41 642 616 1,258 632 98.44 608 98.70 1,240 98.57 798 765 1,563 780 97.74 751 98.17 1,531 97.95
3 Pinangsori Pinangsori 117 112 229 104 88.89 99 88.39 203 88.65 761 731 1,492 743 97.63 713 97.54 1,456 97.59 878 843 1,721 847 96.47 812 96.32 1,659 96.40
4 Badiri Hutabalang 166 160 326 166 100.00 160 100.00 326 100.00 887 853 1,740 882 99.44 847 99.30 1,729 99.37 1,053 1,013 2,066 1,048 99.53 1,007 99.41 2,055 99.47
5 Pandan Pandan 212 203 415 202 95.28 195 96.06 397 95.66 1,032 991 2,023 955 92.54 917 92.53 1,872 92.54 1,244 1,194 2,438 1,157 93.01 1,112 93.13 2,269 93.07
6 0 Kalangan 121 116 237 121 100.00 116 100.00 237 100.00 602 579 1,181 592 98.34 569 98.27 1,161 98.31 723 695 1,418 713 98.62 685 98.56 1,398 98.59
7 Tukka Tukka 95 92 187 95 100.00 92 100.00 187 100.00 429 412 841 426 99.30 409 99.27 835 99.29 524 504 1,028 521 99.43 501 99.40 1,022 99.42
8 Sarudik Sarudik 95 91 186 92 96.84 88 96.70 180 96.77 778 747 1,525 740 95.12 711 95.18 1,451 95.15 873 838 1,711 832 95.30 799 95.35 1,631 95.32
9 Tapian Nauli Poriaha 72 70 142 72 100.00 70 100.00 142 100.00 605 582 1,187 596 98.51 572 98.28 1,168 98.40 677 652 1,329 668 98.67 642 98.47 1,310 98.57
10 Sitahuis Aek Raisan 70 67 137 69 98.57 67 100.00 136 99.27 233 223 456 230 98.71 221 99.10 451 98.90 303 290 593 299 98.68 288 99.31 587 98.99
11 Kolang Kolang 83 80 163 83 100.00 80 100.00 163 100.00 611 588 1,199 560 91.65 539 91.67 1,099 91.66 694 668 1,362 643 92.65 619 92.66 1,262 92.66
12 Sorkam Sorkam 38 37 75 38 100.00 37 100.00 75 100.00 326 313 639 294 90.18 283 90.42 577 90.30 364 350 714 332 91.21 320 91.43 652 91.32
13 0 Gonting Mahe 23 22 45 23 100.00 22 100.00 45 100.00 165 158 323 162 98.18 156 98.73 318 98.45 188 180 368 185 98.40 178 98.89 363 98.64
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 87 83 170 67 77.01 65 78.31 132 77.65 555 533 1,088 502 90.45 482 90.43 984 90.44 642 616 1,258 569 88.63 547 88.80 1,116 88.71
15 Pasaributobing Pasaributobing 34 32 66 34 100.00 32 100.00 66 100.00 311 298 609 301 96.78 290 97.32 591 97.04 345 330 675 335 97.10 322 97.58 657 97.33
16 Sosorgadong Siantar Ca 177 171 348 177 100.00 170 99.42 347 99.71 390 374 764 312 80.00 300 80.21 612 80.10 567 545 1,112 489 86.24 470 86.24 959 86.24
17 Barus Barus 79 75 154 79 100.00 75 100.00 154 100.00 571 549 1,120 562 98.42 539 98.18 1,101 98.30 650 624 1,274 641 98.62 614 98.40 1,255 98.51
18 Andam Dewi Andam Dewi 92 88 180 92 100.00 88 100.00 180 100.00 595 572 1,167 583 97.98 560 97.90 1,143 97.94 687 660 1,347 675 98.25 648 98.18 1,323 98.22
19 Sirandorung Sirandorung 84 81 165 84 100.00 81 100.00 165 100.00 519 498 1,017 490 94.41 472 94.78 962 94.59 603 579 1,182 574 95.19 553 95.51 1,127 95.35
20 Manduamas Manduamas 82 78 160 77 93.90 74 94.87 151 94.38 455 438 893 442 97.14 425 97.03 867 97.09 537 516 1,053 519 96.65 499 96.71 1,018 96.68
21 0 Saragih 89 85 174 70 78.65 68 80.00 138 79.31 296 284 580 289 97.64 278 97.89 567 97.76 385 369 754 359 93.25 346 93.77 705 93.50
22 Lumut Lumut 55 53 108 55 100.00 53 100.00 108 100.00 305 293 598 305 100.00 293 100.00 598 100.00 360 346 706 360 100.00 346 100.00 706 100.00
23 Barus Utara Barus Utara 15 15 30 15 100.00 15 100.00 30 100.00 174 168 342 162 93.10 155 92.26 317 92.69 189 183 372 177 93.65 170 92.90 347 93.28

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,079 1,996 4,075 2,000 96.20 1,926 96.49 3,926 96.34 11,474 11,022 22,496 10,984 95.73 10,554 95.75 21,538 95.74 13,553 13,018 26,571 12,984 95.80 12,480 95.87 25,464 95.83

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 93 97 190 71 74 145 76.3 76.3 76.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 Sibabangun Sibabangun 412 529 941 368 476 844 89.3 90 89.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Pinangsori Pinangsori 437 400 837 235 226 461 53.8 57 55.1 3 1.3 4 1.8 7 1.5
4 Badiri Hutabalang 471 512 983 413 461 874 87.7 90 88.9 10 2.4 11 2.4 21 2.4
5 Pandan Pandan 599 668 1,267 531 575 1,106 88.6 86 87.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 0 Kalangan 470 493 963 314 320 634 66.8 65 65.8 0 0.0 4 1.3 4 0.6
7 Tukka Tukka 296 286 582 244 228 472 82.4 80 81.1 0 0.0 4 1.8 4 0.8
8 Sarudik Sarudik 425 426 851 379 372 751 89.2 87 88.2 5 1.3 10 2.7 15 2.0
9 Tapian Nauli Poriaha 316 329 645 263 292 555 83.2 89 86.0 4 1.5 4 1.4 8 1.4
10 Sitahuis Aek Raisan 143 176 319 112 133 245 78.3 76 76.8 4 3.6 5 3.8 9 3.7
11 Kolang Kolang 300 309 609 224 254 478 74.7 82 78.5 4 1.8 5 2.0 9 1.9
12 Sorkam Sorkam 166 188 354 133 137 270 80.1 73 76.3 0 0.0 2 1.5 2 0.7
13 0 Gonting Mahe 98 92 190 56 65 121 57.1 71 63.7 0 0.0 2 3.1 2 1.7
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 243 246 489 198 200 398 81.5 81 81.4 0 0.0 4 2.0 4 1.0
15 Pasaributobing Pasaributobing 121 124 245 106 118 224 87.6 95 91.4 7 6.6 7 5.9 14 6.3
16 Sosorgadong Siantar Ca 423 426 849 376 379 755 88.9 89 88.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0
17 Barus Barus 278 248 526 288 260 548 103.6 105 104.2 4 1.4 4 1.5 8 1.5
18 Andam Dewi Andam Dewi 326 331 657 319 306 625 97.9 92 95.1 4 1.3 2 0.7 6 1.0
19 Sirandorung Sirandorung 334 315 649 288 281 569 86.2 89 87.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
20 Manduamas Manduamas 124 101 225 254 280 534 204.8 277 237.3 3 1.2 2 0.7 5 0.9
21 0 Saragih 223 240 463 154 179 333 69.1 75 71.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0
22 Lumut Lumut 238 234 472 238 228 466 100.0 97 98.7 6 2.5 13 5.7 19 4.1
23 Barus Utara Barus Utara 103 84 187 98 80 178 95.1 95 95.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,639 6,854 13,493 5,662 5,924 11,586 85.3 86 85.9 54 1.0 83 1.4 137 1.2

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 232 222 454 189 81.5 181 81.5 370 81.5
2 Sibabangun Sibabangun 642 616 1,258 523 81.5 502 81.5 1,025 81.5
3 Pinangsori Pinangsori 761 731 1,492 620 81.5 596 81.5 1,216 81.5
4 Badiri Hutabalang 887 853 1,740 723 81.5 695 81.5 1,418 81.5
5 Pandan Pandan 1,032 991 2,023 841 81.5 808 81.5 1,649 81.5
6 0 Kalangan 602 579 1,181 491 81.5 472 81.5 963 81.5
7 Tukka Tukka 429 412 841 350 81.5 336 81.5 685 81.5
8 Sarudik Sarudik 778 747 1,525 634 81.5 609 81.5 1,243 81.5
9 Tapian Nauli Poriaha 605 582 1,187 493 81.5 474 81.5 967 81.5
10 Sitahuis Aek Raisan 233 223 456 190 81.5 182 81.5 372 81.5
11 Kolang Kolang 611 588 1,199 498 81.5 479 81.5 977 81.5
12 Sorkam Sorkam 326 313 639 266 81.5 255 81.5 521 81.5
13 0 Gonting Mahe 165 158 323 134 81.5 129 81.5 263 81.5
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 555 533 1,088 452 81.5 434 81.5 887 81.5
15 Pasaributobing Pasaributobing 311 298 609 253 81.5 243 81.5 496 81.5
16 Sosorgadong Siantar Ca 390 374 764 318 81.5 305 81.5 623 81.5
17 Barus Barus 571 549 1,120 465 81.5 447 81.5 913 81.5
18 Andam Dewi Andam Dewi 595 572 1,167 485 81.5 466 81.5 951 81.5
19 Sirandorung Sirandorung 519 498 1,017 423 81.5 406 81.5 829 81.5
20 Manduamas Manduamas 455 438 893 371 81.5 357 81.5 728 81.5
21 0 Saragih 296 284 580 241 81.5 231 81.5 473 81.5
22 Lumut Lumut 305 293 598 249 81.5 239 81.5 487 81.5
23 Barus Utara Barus Utara 174 168 342 142 81.5 137 81.5 279 81.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 11,474 11,022 22,496 9,351 81.5 8,983 81.5 18,334 81.5

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukabangun Pulo Pakkat 270 272 542 239 236 475 88.5 86.8 87.6 1 0.4 1 0.4 2 0.4
2 Sibabangun Sibabangun 714 888 1,602 593 766 1,359 83.1 86 84.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Pinangsori Pinangsori 941 856 1,797 479 453 932 50.9 53 51.9 3 0.6 3 0.7 6 0.6
4 Badiri Hutabalang 1,084 1,114 2,198 947 1,000 1,947 87.4 90 88.6 10 1.1 8 0.8 18 0.9
5 Pandan Pandan 1,211 1,359 2,570 1,119 1,199 2,318 92.4 88 90.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 0 Kalangan 889 916 1,805 636 635 1,271 71.5 69 70.4 4 0.6 2 0.3 6 0.5
7 Tukka Tukka 572 543 1,115 482 447 929 84.3 82 83.3 5 1.0 5 1.1 10 1.1
8 Sarudik Sarudik 850 883 1,733 770 798 1,568 90.6 90 90.5 4 0.5 3 0.4 7 0.4
9 Tapian Nauli Poriaha 717 734 1,451 605 647 1,252 84.4 88 86.3 4 0.7 4 0.6 8 0.6
10 Sitahuis Aek Raisan 288 337 625 236 267 503 81.9 79 80.5 3 1.3 2 0.7 5 1.0
11 Kolang Kolang 770 751 1,521 586 602 1,188 76.1 80 78.1 4 0.7 2 0.3 6 0.5
12 Sorkam Sorkam 378 407 785 289 289 578 76.5 71 73.6 1 0.3 4 1.4 5 0.9
13 0 Gonting Mahe 205 198 403 113 110 223 55.1 56 55.3 1 0.9 0 0.0 1 0.4
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 665 636 1,301 530 502 1,032 79.7 79 79.3 4 0.8 4 0.8 8 0.8
15 Pasaributobing Pasaributobing 353 363 716 315 333 648 89.2 92 90.5 8 2.5 3 0.9 11 1.7
16 Sosorgadong Siantar Ca 608 618 1,226 542 547 1,089 89.1 89 88.8 2 0.4 0 0.0 2 0.2
17 Barus Barus 690 643 1,333 662 613 1,275 95.9 95 95.6 5 0.8 4 0.7 9 0.7
18 Andam Dewi Andam Dewi 706 745 1,451 689 705 1,394 97.6 95 96.1 2 0.3 4 0.6 6 0.4
19 Sirandorung Sirandorung 620 624 1,244 569 564 1,133 91.8 90 91.1 1 0.2 2 0.4 3 0.3
20 Manduamas Manduamas 607 616 1,223 611 590 1,201 100.7 96 98.2 3 0.5 2 0.3 5 0.4
21 0 Saragih 365 403 768 239 275 514 65.5 68 66.9 1 0.4 1 0.4 2 0.4
22 Lumut Lumut 410 405 815 410 393 803 100.0 97 98.5 7 1.7 5 1.3 12 1.5
23 Barus Utara Barus Utara 221 187 408 211 177 388 95.5 95 95.1 0 0.0 2 1.1 2 0.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 14,134 14,498 28,632 11,872 12,148 24,020 84.0 84 83.9 73 0.6 61 0.5 134 0.6

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 1 3 4 1 100.0 3 100.0 4 100.0
2 Sibabangun Sibabangun 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
3 Pinangsori Pinangsori 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.0
4 Badiri Hutabalang 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0
5 Pandan Pandan 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
6 0 Kalangan - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
7 Tukka Tukka - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
8 Sarudik Sarudik 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
9 Tapian Nauli Poriaha - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 Sitahuis Aek Raisan 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0
11 Kolang Kolang - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
15 Pasaributobing Pasaributobing - 1 1 - #DIV/0! 1 100.0 1 100.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.0
17 Barus Barus - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
20 Manduamas Manduamas - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
21 0 Saragih - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
22 Lumut Lumut 1 5 6 1 100.0 5 100.0 6 100.0
23 Barus Utara Barus Utara - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 24 40 16 100.0 24 100.0 40 100.0

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukabangun Pulo Pakkat 61 49 110 61 100.0 49 100.0 110 100.0 4 4 100.00
2 Sibabangun Sibabangun 248 200 448 248 100.0 200 100.0 448 100.0 18 18 100.00
3 Pinangsori Pinangsori 304 289 593 297 97.7 282 97.6 579 97.6 25 25 100.00
4 Badiri Hutabalang 240 247 487 240 100.0 247 100.0 487 100.0 17 17 100.00
5 Pandan Pandan 371 349 720 371 100.0 349 100.0 720 100.0 14 14 100.00
6 0 Kalangan 83 100 183 83 100.0 100 100.0 183 100.0 5 5 100.00
7 Tukka Tukka 147 105 252 147 100.0 105 100.0 252 100.0 12 12 100.00
8 Sarudik Sarudik 169 168 337 169 100.0 168 100.0 337 100.0 5 5 100.00
9 Tapian Nauli Poriaha 110 115 225 109 99.1 114 99.1 223 99.1 11 11 100.00
10 Sitahuis Aek Raisan 79 53 132 79 100.0 53 100.0 132 100.0 9 9 100.00
11 Kolang Kolang 239 179 418 219 91.6 168 93.9 387 92.6 24 24 100.00
12 Sorkam Sorkam 96 106 202 90 93.8 98 92.5 188 93.1 13 13 100.00
13 0 Gonting Mahe 93 57 150 93 100.0 55 96.5 148 98.7 8 8 100.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 200 176 376 198 99.0 164 93.2 362 96.3 22 22 100.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 89 76 165 87 97.8 76 100.0 163 98.8 14 14 100.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 172 188 360 172 100.0 188 100.0 360 100.0 23 23 100.00
17 Barus Barus 175 196 371 174 99.4 191 97.4 365 98.4 22 22 100.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 183 90 273 183 100.0 90 100.0 273 100.0 23 23 100.00
19 Sirandorung Sirandorung 200 225 425 200 100.0 225 100.0 425 100.0 18 18 100.00
20 Manduamas Manduamas 157 141 298 157 100.0 141 100.0 298 100.0 15 15 100.00
21 0 Saragih 89 125 214 88 98.9 121 96.8 209 97.7 10 10 100.00
22 Lumut Lumut 211 177 388 168 79.6 168 94.9 336 86.6 11 11 100.00
23 Barus Utara Barus Utara 39 48 87 39 100.0 48 100.0 87 100.0 8 8 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,755 3,459 7,214 3,672 97.8 3,400 98.3 7,072 98.0 331 331 100.00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 97.8 98.3 98.0

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Sukabangun Pulo Pakkat 15 6 2.5
2 Sibabangun Sibabangun - - #DIV/0!
3 Pinangsori Pinangsori 58 12 4.8
4 Badiri Hutabalang - - #DIV/0!
5 Pandan Pandan - - #DIV/0!
6 0 Kalangan 34 5 6.8
7 Tukka Tukka 36 13 2.8
8 Sarudik Sarudik 33 15 2.2
9 Tapian Nauli Poriaha 66 18 3.7
10 Sitahuis Aek Raisan - - #DIV/0!
11 Kolang Kolang - - #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 60 12 5.0
13 0 Gonting Mahe - - #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea - - #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing - - #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca - - #DIV/0!
17 Barus Barus - - #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi - - #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung - - #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas - - #DIV/0!
21 0 Saragih - - #DIV/0!
22 Lumut Lumut - #DIV/0!
23 Barus Utara Barus Utara - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) 302 81 3.7

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sukabangun Pulo Pakkat 4 - 0.0 4 100.0 61 49 110 61 100.0 49 100.0 110 100.0 72 37 109 - 0.0 - 0.0 - 0.0
2 Sibabangun Sibabangun 18 - 0.0 18 100.0 248 200 448 248 100.0 200 100.0 448 100.0 197 100 297 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 Pinangsori Pinangsori 25 - 0.0 25 100.0 304 289 593 297 97.7 282 97.6 579 97.6 228 116 344 - 0.0 - 0.0 - 0.0
4 Badiri Hutabalang 17 - 0.0 17 100.0 240 247 487 240 100.0 247 100.0 487 100.0 187 95 282 - 0.0 - 0.0 - 0.0
5 Pandan Pandan 14 - 0.0 14 100.0 371 349 720 371 100.0 349 100.0 720 100.0 615 314 929 - 0.0 - 0.0 - 0.0
6 0 Kalangan 5 - 0.0 5 100.0 83 100 183 83 100.0 100 100.0 183 100.0 147 75 222 - 0.0 - 0.0 - 0.0
7 Tukka Tukka 12 - 0.0 12 100.0 147 105 252 147 100.0 105 100.0 252 100.0 213 109 322 - 0.0 - 0.0 - 0.0
8 Sarudik Sarudik 5 - 0.0 5 100.0 169 168 337 169 100.0 168 100.0 337 100.0 246 125 371 - 0.0 - 0.0 - 0.0
9 Tapian Nauli Poriaha 11 - 0.0 11 100.0 110 115 225 109 99.1 114 99.1 223 99.1 119 61 180 - 0.0 - 0.0 - 0.0
10 Sitahuis Aek Raisan 9 - 0.0 9 100.0 79 53 132 79 100.0 53 100.0 132 100.0 91 46 137 - 0.0 - 0.0 - 0.0
11 Kolang Kolang 24 - 0.0 24 100.0 239 179 418 219 91.6 168 93.9 387 92.6 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 13 - 0.0 13 100.0 96 106 202 90 93.8 98 92.5 188 93.1 119 61 180 - 0.0 - 0.0 - 0.0
13 0 Gonting Mahe 8 - 0.0 8 100.0 93 57 150 93 100.0 55 96.5 148 98.7 104 53 157 - 0.0 - 0.0 - 0.0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 22 - 0.0 22 100.0 200 176 376 198 99.0 164 93.2 362 96.3 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 14 - 0.0 14 100.0 89 76 165 87 97.8 76 100.0 163 98.8 41 21 62 - 0.0 - 0.0 - 0.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 23 - 0.0 23 100.0 172 188 360 172 100.0 188 100.0 360 100.0 117 60 177 - 0.0 - 0.0 - 0.0
17 Barus Barus 22 - 0.0 22 100.0 175 196 371 174 99.4 191 97.4 365 98.4 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 23 - 0.0 23 100.0 183 90 273 183 100.0 90 100.0 273 100.0 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 18 - 0.0 18 100.0 200 225 425 200 100.0 225 100.0 425 100.0 156 80 236 - 0.0 - 0.0 - 0.0
20 Manduamas Manduamas 15 - 0.0 15 100.0 157 141 298 157 100.0 141 100.0 298 100.0 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!
21 0 Saragih 10 - 0.0 10 100.0 89 125 214 88 98.9 121 96.8 209 97.7 94 48 142 - 0.0 - 0.0 - 0.0
22 Lumut Lumut 11 - 0.0 11 100.0 211 177 388 168 79.6 168 94.9 336 86.6 194 99 293 - 0.0 - 0.0 - 0.0
23 Barus Utara Barus Utara 8 - 0.0 8 100.0 39 48 87 39 100.0 48 100.0 87 100.0 - - - - ##### - ##### - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/ KOTA) 331 - 0.0 331 100.0 3,755 3,459 7,214 3,672 97.8 3,400 98.3 7,072 98.0 2,940 1,500 4,440 - 0.0 - 0.0 - 0.0

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukabangun Pulo Pakkat 140 110 250 18 12.86 24 21.82 42 16.80
2 Sibabangun Sibabangun 493 445 938 58 11.76 100 22.47 158 16.84
3 Pinangsori Pinangsori 654 637 1,291 52 7.95 73 11.46 125 9.68
4 Badiri Hutabalang 682 659 1,341 31 4.55 53 8.04 84 6.26
5 Pandan Pandan 1,600 1,350 2,950 32 2.00 39 2.89 71 2.41
6 0 Kalangan 0 17 #DIV/0! 49 #DIV/0! 66 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 434 429 863 31 7.14 40 9.32 71 8.23
8 Sarudik Sarudik 716 638 1,354 51 7.12 115 18.03 166 12.26
9 Tapian Nauli Poriaha 665 621 1,286 49 7.37 121 19.48 170 13.22
10 Sitahuis Aek Raisan 210 156 366 32 15.24 86 55.13 118 32.24
11 Kolang Kolang 550 530 1,080 49 8.91 70 13.21 119 11.02
12 Sorkam Sorkam 514 502 1,016 31 6.03 57 11.35 88 8.66
13 0 Gonting Mahe 0 22 #DIV/0! 46 #DIV/0! 68 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 494 425 919 30 6.07 62 14.59 92 10.01
15 Pasaributobing Pasaributobing 250 214 464 20 8.00 30 14.02 50 10.78
16 Sosorgadong Siantar Ca 445 419 864 20 4.49 39 9.31 59 6.83
17 Barus Barus 505 486 991 71 14.06 100 20.58 171 17.26
18 Andam Dewi Andam Dewi 464 446 910 17 3.66 33 7.40 50 5.49
19 Sirandorung Sirandorung 450 360 810 19 4.22 19 5.28 38 4.69
20 Manduamas Manduamas 654 550 1,204 14 2.14 19 3.45 33 2.74
21 0 Saragih 0 27 #DIV/0! 36 #DIV/0! 63 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 288 255 543 38 13.19 65 25.49 103 18.97
23 Barus Utara Barus Utara 200 131 331 18 9.00 44 33.59 62 18.73

JUMLAH (KAB/KOTA) 10,408 9,363 19,771 747 7.18 1,320 14.10 2,067 10.45

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi


TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 107,836 103,608 211,444 59.05 57.21 58.14

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 74,636 71,709 146,345 40.87 39.60 40.24

1.2 PBI APBD 13,319 12,797 26,116 7.29 7.07 7.18

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 12,826 12,323 25,149 7.02 6.80 6.91

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 7,055 6,779 13,834 3.86 3.74 3.80

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 283 271 554 0.15 0.15 0.15

3 Asuransi Swasta 0 0 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 108,119 103,879 211,998 59.21 57.36 58.29

Sumber : Sie. Pelayanan Kesehatan Primer


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pulo Pakkat 1,270 1,220 2,490 0 0 0 0 5 5
2 Puskesmas Sibabangun 2,476 2,379 4,855 6 5 11 10 3 13
3 Puskesmas Pinangsori 1,281 1,231 2,512 0 0 0 7 0 7
4 Puskesmas Hutabalang 3,032 2,914 5,946 0 0 0 3 3 6
5 Puskesmas Pandan 573 550 1,123 0 0 0 4 0 4
6 Puskesmas Kalangan 337 324 661 0 0 0 8 2 10
7 Puskesmas Tukka 2,801 2,692 5,493 0 0 0 8 2 10
8 Puskesmas Sarudik 1,305 1,253 2,558 0 0 0 5 2 7
9 Puskesmas Poriaha 3,167 3,043 6,210 0 0 0 7 1 8
10 Puskesmas Aek Raisan 597 573 1,170 0 0 0 6 3 9
11 Puskesmas Kolang 2,724 2,617 5,341 0 0 0 3 1 4
12 Puskesmas Sorkam 1,306 1,255 2,561 10 9 19 12 1 13
13 Puskesmas Gonting Mahe 612 588 1,200 0 0 0 5 2 7
14 Puskesmas Sipea-Pea 2,988 2,871 5,859 0 0 0 3 0 3
15 Puskesmas Pasaributobing 1,602 1,539 3,141 0 0 0 6 3 9
16 Puskesmas Siantar Ca 493 474 967 0 0 0 8 4 12
17 Puskesmas Barus 1,361 1,308 2,669 0 0 0 5 2 7
18 Puskesmas Andam Dewi 2,067 1,985 4,052 0 0 0 10 3 13
19 Puskesmas Sirandorung 665 638 1,303 0 0 0 6 3 9
20 Puskemas Manduamas 312 299 611 1 1 2 3 2 5
21 Puskemas Saragih 418 401 819 0 0 0 3 1 4
22 Puskesmas Lumut 966 928 1,894 0 0 0 5 4 9
23 Puskesmas Barus Utara 1,646 1,582 3,228 0 0 0 1 0 1

SUB JUMLAH I 33,999 32,664 66,663 17 15 32 128 47 175


1 RSUD Pandan 17,875 22,561 40,436 2,093 2,092 4,185 0 0 0

0 0 0
SUB JUMLAH II 17,875 22,561 40,436 2,093 2,092 4,185 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 51,874 55,225 107,099 2,110 2,107 4,217 128 47 175
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 182,607 181,098 363,705 182,607 181,098 363,705
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 28.4 30.5 29.4 1.2 1.2 1.2

Sumber: Puskesmas & RSUD Pandan


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
SAKITa TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Pandan 100 2,184 2,001 4,185 79 71 150 61 35 96 36.2 35.5 35.8 27.9 17.5 22.9
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

KABUPATEN/KOTA 100 2,184 2,001 4,185 79 71 150 61 35 96 3.6 3.5 3.6 2.8 1.7 2.3

Sumber: RSUD Pandan


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
SAKITa TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Pandan 100 4,185 14,822 14,000 40.6 41.85 5.18 3.3
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

KABUPATEN/KOTA 100 4185 14,822 40.6 41.85 5.2 0

Sumber: RSUD Pandan


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukabangun Pulo Pakkat 857 471 55.0 306 65.0
2 Sibabangun Sibabangun 3,893 2,141 55.0 1,392 65.0
3 Pinangsori Pinangsori 5,174 2,846 55.0 1,850 65.0
4 Badiri Hutabalang 5,533 3,043 55.0 1,978 65.0
5 Pandan Pandan 11,454 6,300 55.0 4,095 65.0
6 0 Kalangan - #DIV/0! - #DIV/0!
7 Tukka Tukka 3,410 1,876 55.0 1,219 65.0
8 Sarudik Sarudik 5,527 3,040 55.0 1,976 65.0
9 Tapian Nauli Poriaha 5,159 2,837 55.0 1,844 65.0
10 Sitahuis Aek Raisan 1,252 689 55.0 448 65.0
11 Kolang Kolang 4,107 2,259 55.0 1,468 65.0
12 Sorkam Sorkam 4,068 2,237 55.0 1,454 65.0
13 0 Gonting Mahe - #DIV/0! - #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 3,741 2,058 55.0 1,337 65.0
15 Pasaributobing Pasaributobing 1,680 924 55.0 601 65.0
16 Sosorgadong Siantar Ca 3,292 1,811 55.0 1,177 65.0
17 Barus Barus 3,987 2,193 55.0 1,425 65.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 3,556 1,956 55.0 1,271 65.0
19 Sirandorung Sirandorung 3,200 1,760 55.0 1,144 65.0
20 Manduamas Manduamas 4,835 2,659 55.0 1,729 65.0
21 0 Saragih - #DIV/0! - #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2,290 1,260 55.0 819 65.0
23 Barus Utara Barus Utara 1,042 573 55.0 373 65.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 78,057 42,931 55.0 27,905 65.0

Sumber : Seksi Promosi & Pemberdayaan Masyarakat


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

2016 2017
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sukabangun Pulo Pakkat 857 614 71.65 243 243 100.00 61 25.00 675 78.74
2 Sibabangun Sibabangun 3893 2,797 71.86 1,096 1,096 100.00 274 25.00 3,071 78.89
3 Pinangsori Pinangsori 5174 3,699 71.50 1,475 1,475 100.00 369 25.00 4,068 78.62
4 Badiri Hutabalang 5533 3,922 70.88 1,611 1,611 100.00 403 25.00 4,324 78.16
5 Pandan Pandan 11454 7,944 69.35 3,510 3,510 100.00 878 25.00 8,821 77.01
6 0 Kalangan 0 - #DIV/0! - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
7 Tukka Tukka 3410 2,407 70.58 1,003 1,003 100.00 251 25.00 2,658 77.94
8 Sarudik Sarudik 5527 3,774 68.29 1,753 1,753 100.00 438 25.00 4,212 76.21
9 Tapian Nauli Poriaha 5159 3,683 71.40 1,476 1,476 100.00 369 25.00 4,052 78.55
10 Sitahuis Aek Raisan 1252 903 72.12 349 349 100.00 87 25.00 990 79.09
11 Kolang Kolang 4107 2,997 72.96 1,110 1,110 100.00 278 25.00 3,274 79.72
12 Sorkam Sorkam 4068 3,153 77.51 915 915 100.00 229 25.00 3,382 83.13
13 0 Gonting Mahe 0 - #DIV/0! - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 3741 2,706 72.34 1,035 1,035 100.00 259 25.00 2,965 79.26
15 Pasaributobing Pasaributobing 1680 1,207 71.86 473 473 100.00 118 25.00 1,325 78.90
16 Sosorgadong Siantar Ca 3292 2,365 71.84 927 927 100.00 232 25.00 2,597 78.88
17 Barus Barus 3987 3,166 79.41 821 821 100.00 205 25.00 3,371 84.55
18 Andam Dewi Andam Dewi 3556 2,937 82.59415073 619 619 100.00 155 25.00 3,092 86.95
19 Sirandorung Sirandorung 3200 2,303 71.98 897 897 100.00 224 25.00 2,527 78.98
20 Manduamas Manduamas 4835 3,669 75.87 1,166 1,166 100.00 292 25.00 3,960 81.91
21 0 Saragih 0 - #DIV/0! - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
22 Lumut Lumut 2290 1,648 71.95 642 642 100.00 161 25.00 1,808 78.96
23 Barus Utara Barus Utara 1042 925 88.73 117 117 100.00 29 25.00 954 91.55

JUMLAH (KAB/KOTA) 78,057 56,819 72.79 21,238 21,238 100.00 5310 25.00 62,128 79.59

Sumber : Seksi Promosi & Pemberdayaan Masyarakat


TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK
DENGAN AKSES
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) BERKELANJUTAN
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
PENDUDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
K MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Sukabangun Pulo Pakkat 3,992 160 798 80 399 238 399 119 200 174 399 87 200 0 - - 0.00 25 399 13 200 0 0 0 0.00 409 1996 205 998 1996 50.00
2 Sibabangun Sibabangun 18,139 709 3628 355 1814 405 1814 203 907 357 1814 179 907 0 - - 0.00 99 1814 50 907 0 0 0 0.00 1892 9070 946 4535 9070 50.00
3 Pinangsori Pinangsori 24,107 936 4821 468 2411 471 2411 236 1205 471 2411 236 1205 0 - - 0.00 126 2411 63 1205 0 0 0 0.00 2411 12054 1205 6027 12054 50.00
4 Badiri Hutabalang 25,779 993 5156 497 2578 499 2578 250 1289 499 2578 250 1289 0 - - 0.00 134 2578 67 1289 0 0 0 0.00 2592 12890 1296 6445 12890 50.00
5 Pandan Pandan 53,371 1,219 10674 610 5337 612 5337 306 2669 612 5337 306 2669 0 - - 0.00 21 5337 11 2669 0 0 0 0.00 321 26686 161 13343 26686 50.00
6 0 Kalangan - 798 0 399 0 402 0 201 0 402 0 201 0 0 - - 0.00 110 0 55 0 0 0 0 0.00 2102 0 1051 0 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 15,888 612 3178 306 1589 308 1589 154 794 308 1589 154 794 0 - - 0.00 85 1589 43 794 0 0 0 0.00 1597 7944 799 3972 7944 50.00
8 Sarudik Sarudik 25,754 961 5151 481 2575 483 2575 242 1288 483 2575 242 1288 0 - - 0.00 132 2575 66 1288 0 0 0 0.00 2548 12877 1274 6439 12877 50.00
9 Tapian Nauli Poriaha 24,040 932 4808 466 2404 469 2404 235 1202 469 2404 235 1202 0 - - 0.00 126 2404 63 1202 0 0 0 0.00 2425 12020 1213 6010 12020 50.00
10 Sitahuis Aek Raisan 5,835 232 1167 116 584 119 584 60 292 119 584 60 292 0 - - 0.00 34 584 17 292 0 0 0 0.00 596 2918 298 1459 2918 50.00
11 Kolang Kolang 19,138 757 3828 379 1914 381 1914 191 957 381 1914 191 957 0 - - 0.00 102 1914 51 957 0 0 0 0.00 1950 9569 975 4785 9569 50.00
12 Sorkam Sorkam 18,953 440 3791 220 1895 878 1895 439 948 223 1895 112 948 0 - - 0.00 61 1895 31 948 0 0 0 0.00 1136 9477 568 4738 9477 50.00
13 0 Gonting Mahe - 308 0 154 0 269 0 135 0 247 0 124 0 0 - - 0.00 44 0 22 0 0 0 0 0.00 793 0 397 0 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 17,431 685 3486 343 1743 484 1743 242 872 345 1743 173 872 0 - - 0.00 93 1743 47 872 0 0 0 0.00 1770 8716 885 4358 8716 50.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 7,828 309 1566 155 783 167 783 84 391 157 783 79 391 0 - - 0.00 44 783 22 391 0 0 0 0.00 796 3914 398 1957 3914 50.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 15,336 600 3067 300 1534 303 1534 152 767 303 1534 152 767 0 - - 0.00 82 1534 41 767 0 0 0 0.00 1554 7668 777 3834 7668 50.00
17 Barus Barus 18,578 733 3716 367 1858 940 1858 470 929 369 1858 185 929 0 - - 0.00 99 1858 50 929 0 0 0 0.00 1890 9289 945 4645 9289 50.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 16,571 651 3314 326 1657 328 1657 164 829 328 1657 164 829 0 - - 0.00 89 1657 45 829 0 0 0 0.00 1682 8286 841 4143 8286 50.00
19 Sirandorung Sirandorung 14,911 584 2982 292 1491 295 1491 148 746 519 1491 260 746 0 - - 0.00 80 1491 40 746 0 0 0 0.00 1512 7456 756 3728 7456 50.00
20 Manduamas Manduamas 22,530 615 4506 308 2253 1,264 2253 632 1127 1264 2253 632 1127 0 - - 0.00 84 2253 42 1127 0 0 0 0.00 1597 11265 799 5633 11265 50.00
21 0 Saragih - 265 0 133 0 135 0 68 0 135 0 68 0 0 - - 0.00 39 0 20 0 0 0 0 0.00 685 0 343 0 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 10,668 419 2134 210 1067 212 1067 106 533 212 1067 106 533 0 - - 0.00 59 1067 30 533 0 0 0 0.00 1083 5334 542 2667 5334 50.00
23 Barus Utara Barus Utara 4,856 195 971 98 486 361 486 181 243 100 486 50 243 0 - - 0.00 54 486 27 243 0 0 0 0.00 979 2428 490 1214 2428 50.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 363,705 14,113 72741 7057 36371 10023 36371 5012 18185 8477 36371 4239 18185 0 0 0 0.00 1822 36371 911 18185 0 0 0 0 34320 181853 17160 90926 181853 50.00

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0 0 #DIV/0!
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 #DIV/0!
3 Pinangsori Pinangsori 0 0 0 #DIV/0!
4 Badiri Hutabalang 0 0 0 #DIV/0!
5 Pandan Pandan 2 2 2 100
6 0 Kalangan 0 0 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 0 0 0 #DIV/0!
8 Sarudik Sarudik 0 0 0 #DIV/0!
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0 0 #DIV/0!
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0 0 #DIV/0!
11 Kolang Kolang 0 0 0 #DIV/0!
12 Sorkam Sorkam 0 0 0 #DIV/0!
13 0 Gonting Mahe 0 0 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0 0 #DIV/0!
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0 0 #DIV/0!
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0 0 #DIV/0!
17 Barus Barus 0 0 0 #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 0 0 0 #DIV/0!
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 #DIV/0!
20 Manduamas Manduamas 0 0 0 #DIV/0!
21 0 Saragih 0 0 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 0 0 0 #DIV/0!
23 Barus Utara Barus Utara 0 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 2 100

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
(JAMBAN SEHAT)

JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sukabangun Pulo Pakkat 3992 160 798 80 399 50.00 471 2,395 236 1,198 50.00 85 399 43 200 50.00 75 399 38 200 50.00 1996 50.00
2 Sibabangun Sibabangun 18139 709 3,628 355 1,814 50.00 2,119 10,883 1,060 5,442 50.00 382 1,814 191 907 50.00 372 1,814 186 907 50.00 9070 50.00
3 Pinangsori Pinangsori 24107 936 4,821 468 2,411 50.00 2,801 14,464 1,401 7,232 50.00 490 2,411 245 1,205 50.00 480 2,411 240 1,205 50.00 12054 50.00
4 Badiri Hutabalang 25779 993 5,156 497 2,578 50.00 2,972 15,467 1,486 7,734 50.00 522 2,578 261 1,289 50.00 512 2,578 256 1,289 50.00 12890 50.00
5 Pandan Pandan 53371 1,219 10,674 610 5,337 50.00 3,649 32,023 1,825 16,011 50.00 646 5,337 323 2,669 50.00 636 5,337 318 2,669 50.00 26686 50.00
6 0 Kalangan 0 798 - 399 - #DIV/0! 2,387 - 1,194 - #DIV/0! 424 - 212 - #DIV/0! 414 - 207 - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Tukka Tukka 15888 612 3,178 306 1,589 50.00 1,828 9,533 914 4,766 50.00 323 1,589 162 794 50.00 313 1,589 157 794 50.00 7944 50.00
8 Sarudik Sarudik 25754 961 5,151 481 2,575 50.00 4,177 15,452 2,089 7,726 50.00 513 2,575 257 1,288 50.00 503 2,575 252 1,288 50.00 12877 50.00
9 Tapian Nauli Poriaha 24040 932 4,808 466 2,404 50.00 2,789 14,424 1,395 7,212 50.00 489 2,404 245 1,202 50.00 479 2,404 240 1,202 50.00 12020 50.00
10 Sitahuis Aek Raisan 5835 232 1,167 116 584 50.00 688 3,501 344 1,751 50.00 123 584 62 292 50.00 113 584 57 292 50.00 2918 50.00
11 Kolang Kolang 19138 757 3,828 379 1,914 50.00 2,264 11,483 1,132 5,741 50.00 394 1,914 197 957 50.00 384 1,914 192 957 50.00 9569 50.00
12 Sorkam Sorkam 18953 440 3,791 220 1,895 50.00 1,312 11,372 656 5,686 50.00 231 1,895 116 948 50.00 221 1,895 111 948 50.00 9477 50.00
13 0 Gonting Mahe 0 308 - 154 - #DIV/0! 976 - 488 - #DIV/0! 162 - 81 - #DIV/0! 152 - 76 - #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 17431 685 3,486 343 1,743 50.00 2,048 10,459 1,024 5,229 50.00 358 1,743 179 872 50.00 348 1,743 174 872 50.00 8716 50.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 7828 309 1,566 155 783 50.00 918 4,697 459 2,348 50.00 163 783 82 391 50.00 153 783 77 391 50.00 3914 50.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 15336 600 3,067 300 1,534 50.00 1,792 9,202 896 4,601 50.00 314 1,534 157 767 50.00 304 1,534 152 767 50.00 7668 50.00
17 Barus Barus 18578 733 3,716 367 1,858 50.00 2,192 11,147 1,096 5,573 50.00 382 1,858 191 929 50.00 372 1,858 186 929 50.00 9289 50.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 16571 651 3,314 326 1,657 50.00 1,944 9,943 972 4,971 50.00 340 1,657 170 829 50.00 330 1,657 165 829 50.00 8286 50.00
19 Sirandorung Sirandorung 14911 584 2,982 292 1,491 50.00 1,745 8,947 873 4,473 50.00 306 1,491 153 746 50.00 296 1,491 148 746 50.00 7456 50.00
20 Manduamas Manduamas 22530 615 4,506 308 2,253 50.00 1,837 13,518 919 6,759 50.00 323 2,253 162 1,127 50.00 313 2,253 157 1,127 50.00 11265 50.00
21 0 Saragih 0 265 - 133 - #DIV/0! 787 - 394 - #DIV/0! 141 - 71 - #DIV/0! 131 - 66 - #DIV/0! 0 #DIV/0!
22 Lumut Lumut 10668 419 2,134 210 1,067 50.00 1,250 6,401 625 3,200 50.00 220 1,067 110 533 50.00 210 1,067 105 533 50.00 5334 50.00
23 Barus Utara Barus Utara 4856 195 971 98 486 50.00 679 2,914 340 1,457 50.00 199 486 100 243 50.00 189 486 95 243 50.00 2428 50.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 363,705 14,113 72,741 7,057 36,371 50 43,625 218,223 21,813 109,112 50.00 7,530 36,371 3,765 18,185 50 7,300 36,371 3,650 18,185 50.00 181,853 50.0

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sukabangun Pulo Pakkat 6 2 33.3 0.0 0 2 33.33
2 Sibabangun Sibabangun 7 2 28.6 0.0 0 2 28.57
3 Pinangsori Pinangsori 10 1 10.0 0.0 0 1 10.00
4 Badiri Hutabalang 9 - 0.0 0.0 0 - 0.00
5 Pandan Pandan 12 1 8.3 0.0 0 1 8.33
6 0 Kalangan 10 3 30.0 0.0 0 3 30.00
7 Tukka Tukka 9 3 33.3 0.0 0 3 33.33
8 Sarudik Sarudik 5 2 40.0 0.0 0 2 40.00
9 Tapian Nauli Poriaha 9 2 22.2 0.0 0 2 22.22
10 Sitahuis Aek Raisan 6 2 33.3 0.0 0 2 33.33
11 Kolang Kolang 12 - 0.0 0.0 0 - 0.00
12 Sorkam Sorkam 14 5 35.7 0.0 0 5 35.71
13 0 Gonting Mahe 9 3 33.3 0.0 0 3 33.33
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 12 3 25.0 0.0 0 3 25.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 9 1 11.1 0.0 0 1 11.11
16 Sosorgadong Siantar Ca 9 2 22.2 0.0 0 2 22.22
17 Barus Barus 13 4 30.8 0.0 0 4 30.77
18 Andam Dewi Andam Dewi 14 5 35.7 0.0 0 5 35.71
19 Sirandorung Sirandorung 8 3 37.5 0.0 0 3 37.50
20 Manduamas Manduamas 10 3 30.0 0.0 0 3 30.00
21 0 Saragih 10 3 30.0 0.0 0 3 30.00
22 Lumut Lumut 6 1 16.7 0.0 0 1 16.67
23 Barus Utara Barus Utara 6 2 33.3 0.0 0 2 33.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 215 53 24.7 0 53 24.6511628

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA SARANA TEMPAT-
HOTEL
PENDIDIKAN KESEHATAN RUMAH SAKIT TEMPAT UMUM

JUMLAH TTU
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS UMUM

NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTP

SLTA
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukabangun Pulo Pakkat 5 1 - 1 - - - 6 3 60.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 5 83.3
2 Sibabangun Sibabangun 18 5 2 1 - - - 25 8 44.4 5 100.0 1 50.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 15 60.0
3 Pinangsori Pinangsori 25 5 2 1 - - - 31 10 40.0 4 80.0 2 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 45.2
4 Badiri Hutabalang 17 3 1 1 - - - 20 7 41.2 3 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 55.0
5 Pandan Pandan 14 5 8 1 1 1 6 38 6 42.9 5 100.0 3 37.5 1 100.0 1 100.0 1 100 2 33.3 17 44.7
6 0 Kalangan 5 1 - 1 - - 2 15 5 100.0 1 100.0 1 #DIV/0! 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 50.0 9 60.0
7 Tukka Tukka 12 3 2 1 - - - 21 12 100.0 3 100.0 2 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 109.5
8 Sarudik Sarudik 5 3 2 1 - - - 8 3 60.0 2 66.7 1 50.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 7 87.5
9 Tapian Nauli Poriaha 11 5 2 1 - - - 19 5 45.5 2 40.0 2 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 9 47.37
10 Sitahuis Aek Raisan 9 2 1 1 - - 2 15 4 44.4 1 50.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 50.0 7 46.7
11 Kolang Kolang 24 4 1 1 - - - 33 24 100.0 4 100.0 2 200.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 33 100.0
12 Sorkam Sorkam 13 3 5 1 - - - 36 13 100.0 3 100.0 3 60.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 61.1
13 0 Gonting Mahe 8 1 1 1 - - - 31 6 75.0 1 100.0 - - 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 10 32.3
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 22 6 1 1 - - - 21 8 36.4 2 33.3 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 52.4
15 Pasaributobing Pasaributobing 14 3 1 1 - - - 19 14 100.0 3 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 110.5
16 Sosorgadong Siantar Ca 23 5 2 1 - - - 3 23 100.0 5 100.0 2 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 35 1,166.7
17 Barus Barus 22 7 3 1 - - 3 36 4 18.2 3 42.9 2 66.7 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 33.3 9 25.0
18 Andam Dewi Andam Dewi 23 4 3 1 - - - 30 5 21.7 2 50.0 1 33.3 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 26.7
19 Sirandorung Sirandorung 18 3 3 1 - - - 23 5 27.8 2 66.7 2 66.7 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 9 39.1
20 Manduamas Manduamas 15 5 4 1 - - 2 25 15 100.0 5 100.0 5 125.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 100.0 27 108.0
21 0 Saragih 10 2 1 1 - - - 16 8 80.0 2 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 13 81.3
22 Lumut Lumut 11 6 3 1 - - - 19 11 100.0 6 100.0 3 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 21 110.5
23 Barus Utara Barus Utara 8 2 1 1 - - - 12 8 100.0 2 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 116.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 332 84 49 23 1 1 15 505 207 62.3 67 79.8 38 77.6 23 100.0 1 100.0 1 100.0 7 46.7 344 68.11881

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sukabangun Pulo Pakkat 35 0 0 0 17 17 48.6 0 0 0 18 18 51.43
2 Sibabangun Sibabangun 9 2 4 3 0 9 100.0 0 0 0 0 0 0.00
3 Pinangsori Pinangsori 61 2 6 8 20 36 59.0 0 3 0 22 25 40.98
4 Badiri Hutabalang 196 1 14 4 174 193 98.5 0 0 0 3 3 1.53
5 Pandan Pandan 112 3 1 16 41 61 54.5 4 5 12 30 51 45.54
6 0 Kalangan 16 2 4 0 4 10 62.5 1 1 2 2 6 37.50
7 Tukka Tukka 62 1 5 1 14 21 33.9 1 2 5 33 41 66.13
8 Sarudik Sarudik 39 2 16 6 0 24 61.5 0 14 1 0 15 38.46
9 Tapian Nauli Poriaha 47 0 6 0 2 8 17.0 6 6 6 21 39 82.98
10 Sitahuis Aek Raisan 45 0 3 1 9 13 28.9 0 4 3 25 32 71.11
11 Kolang Kolang 152 0 14 1 132 147 96.7 0 0 5 0 5 3.29
12 Sorkam Sorkam 20 2 8 4 0 14 70.0 0 5 1 0 6 30.00
13 0 Gonting Mahe 17 0 7 1 0 8 47.1 0 7 2 0 9 52.94
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 4 0 1 0 0 1 25.0 0 2 1 0 3 75.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 3 0 1 0 0 1 33.3 0 2 0 0 2 66.67
16 Sosorgadong Siantar Ca 20 8 1 0 3 12 60.0 1 1 3 3 8 40.00
17 Barus Barus 18 0 0 0 0 0 0.0 0 12 6 0 18 100.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 98 0 8 3 83 94 95.9 0 0 0 4 4 4.08
19 Sirandorung Sirandorung 4 1 0 3 0 4 100.0 0 0 0 0 0 0.00
20 Manduamas Manduamas 248 0 9 5 89 103 41.5 5 5 0 135 145 58.47
21 0 Saragih 103 47 3 1 17 68 66.0 35 0 0 0 35 33.98
22 Lumut Lumut 7 3 3 0 0 6 85.7 0 1 0 0 1 14.29
23 Barus Utara Barus Utara 30 0 3 1 11 15 50.0 0 3 1 11 15 50.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1346 74 117 58 616 865 ######## 53 73 48 307 481 35.74

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sukabangun Pulo Pakkat 18 0 0 0 18 18 100.00 17 0 0 0 17 17 100.00
2 Sibabangun Sibabangun 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 9 2 4 3 0 9 100.00
3 Pinangsori Pinangsori 25 0 3 0 22 25 100.00 36 2 6 8 20 36 100.00
4 Badiri Hutabalang 3 0 0 0 3 3 100.00 193 1 14 4 174 193 100.00
5 Pandan Pandan 51 4 5 12 30 51 100.00 61 3 1 16 41 61 100.00
6 0 Kalangan 6 1 1 2 2 6 100.00 10 2 4 0 4 10 100.00
7 Tukka Tukka 41 1 2 5 33 41 100.00 21 1 5 1 14 21 100.00
8 Sarudik Sarudik 15 0 14 1 0 15 100.00 24 2 16 6 0 24 100.00
9 Tapian Nauli Poriaha 39 6 6 6 21 39 100.00 8 0 6 0 2 8 100.00
10 Sitahuis Aek Raisan 32 0 4 3 25 32 100.00 13 0 3 1 9 13 100.00
11 Kolang Kolang 5 0 0 5 0 5 100.00 147 0 14 1 132 147 100.00
12 Sorkam Sorkam 6 0 5 1 0 6 100.00 14 2 8 4 0 14 100.00
13 0 Gonting Mahe 9 0 7 2 0 9 100.00 8 0 7 1 0 8 100.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 3 0 2 1 0 3 100.00 1 0 1 0 0 1 100.00
15 Pasaributobing Pasaributobing 2 0 2 0 0 2 100.00 1 0 1 0 0 1 100.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 8 1 1 3 3 8 100.00 12 8 1 0 3 12 100.00
17 Barus Barus 18 0 12 6 0 18 100.00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
18 Andam Dewi Andam Dewi 4 0 0 0 4 4 100.00 94 0 8 3 83 94 100.00
19 Sirandorung Sirandorung 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 4 1 0 3 0 4 100.00
20 Manduamas Manduamas 145 5 5 0 135 145 100.00 103 0 9 5 89 103 100.00
21 0 Saragih 35 35 0 0 0 35 100.00 68 47 3 1 17 68 100.00
22 Lumut Lumut 1 0 1 0 0 1 100.00 6 3 3 0 0 6 100.00
23 Barus Utara Barus Utara 15 0 3 1 11 15 100.00 15 0 3 1 11 15 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 481 53 73 48 307 481 100.00 865 74 117 58 616 865 100.00

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja & Olahraga


Form Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin
Tabel 66

PERSENTASE
TOTAL JUMLAH
KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
No. Nama Obat Bentuk Sediaan OBAT/VAKSIN

4 5 6 7 8
1 Albendazol Tablet 30,015 20,010 - 20,010 66.67
2 Amoxicillin 500 mg Kaplet 488,550 325,700 1,214,500 1,540,200 315.26
3 Amoxicillin Syrup 12,533 8,355 27,441 35,796 285.61
4 Deksametason Tablet 273,000 182,000 12,039 194,039 71.08
5 Diazepam 5 mg Injeksi Ampul - - - 0 #VALUE!
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % sebagai HCl Ampul 278 185 2,342 2,527 908.99
7 Fitomenadion (vitamin K) Ampul 233 155 990 1,145 491.42
8 Furosemid 40 mg Tablet 52,650 35,100 49,800 84,900 161.25
9 Garam Oralit Sachet 15,167 10,111 22,000 32,111 211.72
10 Glibenklamid Tablet 44,715 29,810 384,590 414,400 926.76
11 Kaptopril Tablet 271,425 180,950 484,950 665,900 245.33
12 Magnesium sulfat 20 % Ampul - 70 Botol 603 Botol 0 #VALUE!
13 Metilergometrin malat 200 mg - 1 ml Ampul 1,628 1,085 655 1,740 106.88
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Paket 375 250 - 250 66.67
15 Oksitosin Ampul 1,418 945 - 945 66.64
16 Parasetamol 500 mg Tablet 451,350 300,900 806,400 1,107,300 245.33
17 Tablet Tambah Darah Tablet 980,850 653,900 246,100 900,000 91.76
18 Vaksin BCG Ampul 1,920 1,280 350 1,630 84.90
19 Vaksin TT Ampul 2,882 1,921 588 2,509 87.06
20 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib Ampul 5,805 3,870 460 4,330 74.59
TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 2 0 0 0 2
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 6 0 0 0 6
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 94 0 0 0 94
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 17 0 0 0 17
3 PUSKESMAS KELILING 1 0 43 0 0 0 44
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 91 0 0 0 91
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 12 12
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 44 44
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 3 3
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 1 0 0 0 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
6 APOTEK 0 0 0 0 0 5 5
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 21 21
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 -

Sumber:
TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00

Sumber: RSUD Pandan


TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sukabangun Pulo Pakkat 0 0.00 8 100.00 0 0.00 0 0.00 8 0 0.00
2 Sibabangun Sibabangun 0 0.00 15 88.24 2 11.76 0 0.00 17 2 11.76
3 Pinangsori Pinangsori 1 4.00 22 88.00 2 8.00 0 0.00 25 2 8.00
4 Badiri Hutabalang 0 0.00 24 77.42 7 22.58 0 0.00 31 7 22.58
5 Pandan Pandan 0 0.00 18 94.74 1 5.26 0 0.00 19 1 5.26
6 0 Kalangan 0 0.00 0 0.00 13 100.00 0 0.00 13 13 100.00
7 Tukka Tukka 0 0.00 16 88.89 2 11.11 0 0.00 18 2 11.11
8 Sarudik Sarudik 0 0.00 18 100.00 0 0.00 0 0.00 18 0 0.00
9 Tapian Nauli Poriaha 0 0.00 20 100.00 0 0.00 0 0.00 20 0 0.00
10 Sitahuis Aek Raisan 0 0.00 10 50.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00
11 Kolang Kolang 0 0.00 28 140.00 0 0.00 0 0.00 28 0 0.00
12 Sorkam Sorkam 15 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15 0 0.00
13 0 Gonting Mahe 0 0.00 0 0.00 9 45.00 0 0.00 9 9 100.00
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 0 0.00 10 50.00 8 40.00 0 0.00 18 8 44.44
15 Pasaributobing Pasaributobing 0 0.00 17 85.00 0 0.00 0 0.00 17 0 0.00
16 Sosorgadong Siantar Ca 0 0.00 18 90.00 0 0.00 0 0.00 18 0 0.00
17 Barus Barus 0 0.00 17 85.00 0 0.00 0 0.00 17 0 0.00
18 Andam Dewi Andam Dewi 1 5.00 17 85.00 0 0.00 0 0.00 18 0 0.00
19 Sirandorung Sirandorung 0 0.00 17 85.00 0 0.00 0 0.00 17 0 0.00
20 Manduamas Manduamas 15 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 15 0 0.00
21 0 Saragih 10 50.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00
22 Lumut Lumut 2 10.00 8 40.00 4 20.00 0 0.00 14 4 28.57
23 Barus Utara Barus Utara 2 10.00 5 25.00 0 0.00 0 0.00 7 0 0.00
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 12.04 288 75.39 48 12.57 0 0.00 382 48 12.57
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber: Puskesmas
TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Sukabangun Pulo Pakkat 6 1 0.00 -
2 Sibabangun Sibabangun 7 4 0.00 1
3 Pinangsori Pinangsori 10 5 0.00 4
4 Badiri Hutabalang 9 12 0.00 -
5 Pandan Pandan 12 15 0.00 3
6 0 Kalangan 10 5 0.00 7
7 Tukka Tukka 9 3 0.00 3
8 Sarudik Sarudik 5 14 0.00 -
9 Tapian Nauli Poriaha 9 11 0.00 1
10 Sitahuis Aek Raisan 6 7 0.00 -
11 Kolang Kolang 12 9 0.00 -
12 Sorkam Sorkam 14 6 0.00 -
13 0 Gonting Mahe 9 9 0.00 -
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 12 2 0.00 -
15 Pasaributobing Pasaributobing 9 9 0.00 -
16 Sosorgadong Siantar Ca 9 1 0.00 -
17 Barus Barus 13 8 0.00 7
18 Andam Dewi Andam Dewi 14 12 0.00 -
19 Sirandorung Sirandorung 8 8 0.00 17
20 Manduamas Manduamas 10 2 0.00 -
21 0 Saragih 10 4 0.00 -
22 Lumut Lumut 6 1 0.00 -
23 Barus Utara Barus Utara 6 4 0.00 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 215 152 0 43

Sumber: Puskesmas
TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sukabangun Pulo Pakkat 6 - - - - - 0
2 Sibabangun Sibabangun 7 - - - - - 0
3 Pinangsori Pinangsori 10 - - - - - 0
4 Badiri Hutabalang 9 - 9 - - 9 100
5 Pandan Pandan 12 - - - - - 0
6 0 Kalangan 10 - - - - - 0
7 Tukka Tukka 9 - - - - - 0
8 Sarudik Sarudik 5 - - - - - 0
9 Tapian Nauli Poriaha 9 - - - - - 0
10 Sitahuis Aek Raisan 6 - - - - - 0
11 Kolang Kolang 12 - - - - - 0
12 Sorkam Sorkam 14 - - - - - 0
13 0 Gonting Mahe 9 - - - - - 0
14 Sorkam Barat Sipea-Pea 12 - - - - - 0
15 Pasaributobing Pasaributobing 9 - - - - - 0
16 Sosorgadong Siantar Ca 9 - - - - - 0
17 Barus Barus 13 - - - - - 0
18 Andam Dewi Andam Dewi 14 - - - - - 0
19 Sirandorung Sirandorung 8 - - - - - 0
20 Manduamas Manduamas 10 - - - - - 0
21 0 Saragih 10 - - - - - 0
22 Lumut Lumut 6 - - - - - 0
23 Barus Utara Barus Utara 6 - - - - - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 215 0 9 0 0 9 4.186046512

Sumber: Puskesmas
TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - 2 - 2 2 - 2 - - - - - - - - -
2 Puskesmas Sibabangun - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
3 Puskesmas Pinangsori - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
4 Puskesmas Hutabalang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Pandan - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1
6 Puskesmas Kalangan - - - - 2 2 - 2 2 1 1 2 - - - 1 1 2
7 Puskesmas Tukka - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
8 Puskesmas Sarudik - - - 1 3 4 1 3 4 - - - - - - - - -
9 Puskesmas Poriaha - - - 2 - 2 2 - 2 1 1 2 - - - 1 1 2
10 Puskesmas Aek Raisan - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
15 Puskesmas Pasaributobing - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sirandorung - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - - 3 3 - 3 3 - 1 1 - - - - 1 1
21 Puskemas Saragih - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 16 18 34 16 18 34 3 8 11 - - - 3 8 11
1 RSUD Pandan 2 - 2 7 7 14 9 7 16 - 4 4 - - - - 4 4
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 - 2 8 8 16 10 8 18 - 5 5 - - - - 5 5


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 - 2 24 26 50 26 26 52 3 13 16 - - - 3 13 16
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1 14 14 4 - 4
Keterangan : a termasuk S3
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Pulo Pakkat 7 2 2 4 0 0 0
2 Puskesmas Sibabangun 29 4 9 13 0 0 0
3 Puskesmas Pinangsori 24 2 10 12 0 0 0
4 Puskesmas Hutabalang 37 3 21 24 0 1 1
5 Puskesmas Pandan 33 3 10 13 0 1 1
6 Puskesmas Kalangan 16 2 7 9 0 0 0
7 Puskesmas Tukka 28 14 3 17 0 1 1
8 Puskesmas Sarudik 29 2 19 21 0 2 2
9 Puskesmas Poriaha 29 0 17 17 0 1 1
10 Puskesmas Aek Raisan 14 0 5 5 0 0 0
11 Puskesmas Kolang 17 0 4 4 0 0 0
12 Puskesmas Sorkam 8 1 11 12 0 1 1
13 Puskesmas Gonting Mahe 14 5 7 12 0 0 0
14 Puskesmas Sipea-Pea 19 2 2 4 0 0 0
15 Puskesmas Pasaributobing 7 0 3 3 0 0 0
16 Puskesmas Siantar Ca 13 1 6 7 0 0 0
17 Puskesmas Barus 18 0 11 11 0 0 0
18 Puskesmas Andam Dewi 15 2 8 10 0 0 0
19 Puskesmas Sirandorung 18 2 6 8 0 1 1
20 Puskemas Manduamas 9 1 9 10 0 0 0
21 Puskemas Saragih 8 3 0 3 0 0 0
22 Puskesmas Lumut 16 1 4 5 0 0 0
23 Puskesmas Barus Utara 8 1 2 3 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 416 51 176 227 0 8 8


1 RSUD Pandan 20 24 35 59 0 1 1
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus 1 3 3 6 0 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 27 38 65 - 2 2


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - 0 - - 0

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 437 78 214 292 0 10 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 241.31 #DIV/0! #DIV/0!
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - - - - - - -
2 Puskesmas Sibabangun - 1 1 - - - - 1 1
3 Puskesmas Pinangsori - 1 1 - - - - 1 1
4 Puskesmas Hutabalang - 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Pandan - 1 1 - - - - 1 1
6 Puskesmas Kalangan - - - - - - - - -
7 Puskesmas Tukka - - - - - - - - -
8 Puskesmas Sarudik - 4 4 - - - - 4 4
9 Puskesmas Poriaha - 2 2 - - - - 2 2
10 Puskesmas Aek Raisan - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - - - - - -
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - 1 1 - - - - 1 1
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sirandorung 1 - 1 - - - 1 - 1
20 Puskemas Manduamas - - - - - - - - -
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut 2 - 2 - - - 2 - 2
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 11 14 - - - 3 11 14
1 RSUD Pandan - 6 6 - 1 1 - 7 7
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - 2 2 - - - - 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 8 8 - 1 1 - 9 9


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 19 22 - 1 1 44 42 86
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6 0 24
a
Keterangan : termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Pulo Pakkat 2 - 2 - - -
2 Puskesmas Sibabangun 1 3 4 - - -
3 Puskesmas Pinangsori 1 2 3 1 - 1
4 Puskesmas Hutabalang 1 1 2 - - -
5 Puskesmas Pandan - 2 2 - 2 2
6 Puskesmas Kalangan 1 2 3 - - -
7 Puskesmas Tukka - 1 1 - 1 1
8 Puskesmas Sarudik - 4 4 - 1 1
9 Puskesmas Poriaha - 1 1 1 2 3
10 Puskesmas Aek Raisan 1 - 1 - - -
11 Puskesmas Kolang 2 2 4 - - -
12 Puskesmas Sorkam - 1 1 1 - 1
13 Puskesmas Gonting Mahe - 1 1 - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - 1 1 1 - 1
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - 1 1
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - - -
19 Puskesmas Sirandorung - 1 1 - - -
20 Puskemas Manduamas 1 1 2 - - -
21 Puskemas Saragih 1 - 1 - - -
22 Puskesmas Lumut - 1 1 - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 24 35 4 7 11


1 RSUD Pandan 2 12 14 1 2 3
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 12 14 1 2 3


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 36 49 5 9 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0!
Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pulo Pakkat - 1 1 - - - - 1 1
2 Puskesmas Sibabangun - 1 1 - - - - 1 1
3 Puskesmas Pinangsori - 1 1 - - - - 1 1
4 Puskesmas Hutabalang - 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Pandan - 1 1 - - - - 1 1
6 Puskesmas Kalangan - 2 2 - - - - 2 2
7 Puskesmas Tukka - 1 1 - - - - 1 1
8 Puskesmas Sarudik - 2 2 - - - - 2 2
9 Puskesmas Poriaha 1 2 3 - - - 1 2 3
10 Puskesmas Aek Raisan 1 - 1 - - - 1 - 1
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - 1 1 - - - - 1 1
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - - - - - - -
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sirandorung - - - - - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - - - - - - -
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - - - - - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 13 15 - - - 2 13 15


1 RSUD Pandan - 5 5 - - - - 5 5
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 6 6 - - - - 6 6


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 19 21 - - - 2 19 21
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK #DIV/0!
TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - - - - - - - - - - - - -
2 Puskesmas Sibabangun - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Pinangsori - - - - - - - - - - - - - - -
4 Puskesmas Hutabalang - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Pandan - - - - - - - - - - - - - - -
6 Puskesmas Kalangan - - - - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Tukka - - - - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Sarudik - - - - - - - - - - - - - - -
9 Puskesmas Poriaha - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Aek Raisan - - - - - - - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - - - - - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - - - - - - - - - - - - -
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - - - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - - - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - - - - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sirandorung - - - - - - - - - - - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - - - - - - - - - - - - -
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - - - - - - - - - - - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -


1 RSUD Pandan 2 3 5 - - - - - - - - - 2 3 5
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT 2 4 6 - - - - - - - - - 2 4 6


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 8 12 - - - - - - - - - 4 8 12
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK #DIV/0!
TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
2 Puskesmas Sibabangun - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
3 Puskesmas Pinangsori - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Puskesmas Hutabalang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Pandan - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Puskesmas Kalangan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Tukka - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Sarudik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Puskesmas Poriaha - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
10 Puskesmas Aek Raisan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
19 Puskesmas Sirandorung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - 2 4 6


1 RSUD Pandan 3 2 5 - - - 3 - 3 - - - - 5 5 - 2 2 - - - - 2 2 - - - - - - 6 11 17
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 - - - 3 - 3 - - - 1 5 6 - 2 2 - - - - 2 2 - - - - - - 7 11 18


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 - - - 3 - 3 - - - 3 9 12 - 2 2 - - - - 2 2 - - - - - - 9 15 24
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK #####

Sumber: Puskesmas, RSUD Pandan, RSUD K.H Zainul Arifin Barus & AKPER PEMKAB TAPTENG
TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TENAGA KESEHATAN LAIN


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - - - - - - -
2 Puskesmas Sibabangun - - - - - - - - -
3 Puskesmas Pinangsori - - - - - - - - -
4 Puskesmas Hutabalang - - - - - - - - -
5 Puskesmas Pandan - - - - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Kalangan - - - - - - - - -
7 Puskesmas Tukka - - - - -
8 Puskesmas Sarudik - - - - -
9 Puskesmas Poriaha - - - - - - - - -
10 Puskesmas Aek Raisan - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - - - - - -
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - - - - - - -
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - - - - - - -
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - - - - - -
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - - - - - -
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - 1 1 - 1 1
19 Puskesmas Sirandorung - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - - - - - - -
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - - -
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 2 2 - 2 2


1 RSUD Pandan - - - - - - - - -
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 15 19 - - - 4 15 19
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 15 19 - 2 2 4 17 21
TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA TOTAL
PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU PENUNJANG
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Pulo Pakkat - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Puskesmas Sibabangun - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Pinangsori - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Puskesmas Hutabalang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Pandan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Puskesmas Kalangan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Tukka - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Sarudik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Puskesmas Poriaha - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Aek Raisan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Puskesmas Kolang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Puskesmas Sorkam - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Gonting Mahe - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
14 Puskesmas Sipea-Pea - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
15 Puskesmas Pasaributobing - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
16 Puskesmas Siantar Ca - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
17 Puskesmas Barus - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Andam Dewi - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
19 Puskesmas Sirandorung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 Puskemas Manduamas - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
21 Puskemas Saragih - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Puskesmas Lumut - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
23 Puskesmas Barus Utara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 6 9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 6 9


1 RSUD Pandan 5 8 13 3 6 9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 14 22
2 RSUD K.H Zainul Arifin Barus - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 8 13 3 6 9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 14 22


1 AKPER PEMKAB TAPTENG - 4 4 - - - - - - - - - 2 5 7 7 9 16 - - - - - - 9 18 27

INSTITUSI DIKNAKES/ DIKLAT - 4 4 - - - - - - - - - 2 5 7 7 9 16 - - - - - - 9 18 27


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 12 21 11 7 18 - - - - 3 3 - - - - - - - - - 5 4 9 25 26 51
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 24 38 17 19 36 - - - - 3 3 2 5 7 7 9 16 - - - 5 4 9 45 64 109
TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2017

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 130,876,970,088 49.20


a. Belanja Langsung 86,672,050,088
b. Belanja Tidak Langsung 44,204,920,000

2 APBD PROVINSI - 0.00


a. DBHCH -
b. Bantuan Daerah Bawahan (BDB) -

3 APBN : 135,128,384,204 50.80


- Dana Dekonsentrasi - 0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Dasar 94,141,000,000
- BPJS (Pemanfaatan JKN) 22,872,049,204
- DAK Non Fisik (BOK & Janpersal) 14,985,705,000
- DBH Pusat -
- Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik RSUD 3,129,630,000
- DPPID -
- PJKMU -
- ASKES -
- Lain-lain (sebutkan) - 0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 266,005,354,292


TOTAL APBD KAB/KOTA 1,188,427,071,591
BELANJA LANGSUNG 514,467,601,074
BELANJA TIDAK LANGSUNG 673,959,470,517
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 11.01
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 731,376.68

Sumber :

Anda mungkin juga menyukai