Anda di halaman 1dari 4

Ilustrasi.

(inet)
‫ هللا أكبر‬..‫ هللا أكبر‬..‫هللا أكبر‬
‫ هللا أكبر‬..‫ هللا أكبر‬..‫هللا أكبر‬
ً‫ وسبحان هللا بكرة وأصيال‬،ً‫ والحمد هلل كثيرا‬،ً‫ كبيرا‬..‫هللا أكبر‬.
‫ث َو ُربَـٰعَ ي َِزي ُد فِى ْٱل َخ ْل ِق مَا َي َشاء ِإنَّ ٱهَّلل َ عَ لَىٰ ُك ّل َشىْ ء‬ َ ٰ‫ض جَ اعِ ِل ْٱل َملَـِٰئ َك ِة ُر ُسالً ُأ ْولِى َأجْ نِحَ ٍة م َّْث َنىٰ َو ُثلَـ‬ ِ ‫ْٱلحَ مْ ُد هَّلل ِ َفاطِ ِر ٱل َّسمَـٰ ٰو‬
ِ ْ‫ت َوٱألر‬
‫َقدِي ٌر‬
‫ وهو الذي جعل الليل‬،ً‫ وتبارك الذي جعل في السماء بروجا ً وجعل فيها سراجا ً وقمراً منيرا‬،ً‫الحمد هلل الذي كان بعباده خبيراً بصيرا‬
ً‫والنهار خلفة لمن أراد أن يذ ّكر أو أراد شكورا‬.
‫ ولم يكن له شريك في‬،ً‫ الذي له ملك السموات واألرض ولم يتخذ ولدا‬،ً‫نزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيرا‬ ّ ‫وتبارك الذي‬
ً‫ وخلق كل شيء فقدّره تقديرا‬،‫الملك‬.
‫ ومثل ما نقول‬،‫ وفوق ما نقول‬،‫الحمد هلل خيراً مما نقول‬.
‫ ال إله إال أنت‬،‫ وتقدست أسماؤك‬،‫ وجل ثناؤك‬،‫ عز جاهك‬،‫ ولك الحمد بالقرآن‬،‫ ولك الحمد باإلسالم‬،‫لك الحمد باإليمان‬.
‫ ال يزيغ عنها إال أهل‬،‫ ومن تركنا على المحجة البيضاء‬،‫ـ وخير األولياء وأبر األصفياء‬،‫اللهم صل وسلم على من جعلته خاتم األنبياء‬
ً‫ وعلى آله وصحبه وسلم تسليما ً كثيرا‬،‫األهواء‬.
dakwatuna.com – Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Pada hari ini jutaan manusia menggemakan takbir, mengagungkan kebesaran Allah, Tuhan
alam semesta. Seiring dengan tasbih dan tahmid oleh milyaran makhluk lain di jagad raya.
Semuanya tunduk patuh kepada kehendak-Nya. Semuanya kecil dan lemah di hadapan
kebesaran-Nya. Semuanya tak berdaya dan lunglai di hadapan daya dan kekuatan-Nya. Dan
semua tak bernilai tanpa mengindahkan aturan-Nya. Bersamaan dengan itu pula, jutaan
jamaah haji usai menjalani wuquf di Arafah dan mabit di Muzdalifah untuk selanjutnya
melakukan lempar Jamarat. Semoga Allah memudahkan mereka dan menerima ibadah
mereka serta menjadikan haji mereka sebagai haji yang mabrur.
Sebentar lagi kaum Muslimin gegap gempita mengagungkan syiar-syiar Allah dengan
menyembelih hewan kurban, sebagai bentuk ibadah dan taqarrub kepada Allah. Bukannya
darah atau dagingnya yang sampai kepada Allah, akan tetapi ketakwaan yang mengiringi
ritual kurban itu yang sampai kepada-Nya.
َ‫ َوَأصَ ابَ ُس َّن َة ْالمُسْ لِ ِم ْين‬،ُ‫صالَ ِة َف َق ْد َت َّم ُن ُس َكه‬
َّ ‫َمنْ َذبَحَ َبعْ دَ ال‬
“Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat ia telah menyempurnakan
ibadahnya dan menyelarasi sunnahnya kaum Muslimin.” (Bukhari Muslim)
Terdapat pula jutaan kaum Muslimin di beberapa negara yang merayakan Idul Adha kali ini
beriring perih dan luka. Bahkan, mestinya mereka menyembelih kurban namun menjadi
kurban kebiadaban anak negerinya sendiri. Mereka dibunuh dan dibantai. Di Suriah dan
Mesir, dan di beberapa negeri muslim lain. Kita doakan agar Allah menolong mereka yang
terzhalimi dan memberi kebebasan kepada mereka untuk beribadah tanpa tekanan dan
intimidasi. Menghukum orang-orang zhalim di dunia sebelum akhirat agar menjadi pelajaran
bagi manusia.
Jutaan manusia itu mengenang perjalanan manusia agung, Abul-Anbiya’, bapak para nabi,
penghulu para Ulul Azmi, Khalilur-Rahman, Imamul-Hanafiyah dan sejuta sanjung dan nama
yang pantas untuknya, Ibrahim Alaihis Salam. Kebesaran namanya yang terus diingat oleh
benak sejarah. Sepanjang sejarah itu ditulis hingga hari Kiamat. Selama Allah masih disebut
dan disembah, selama itu pula Ibrahim dikenang. Karena namanya telah diabadikan oleh
syariah dalam doa ibadah seorang muslim kepada Rabbnya. Disejajarkan dengan nama
pamungkas para nabi, Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Pada tahiyah akhirat seorang muslim selalu berdoa,
‫اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا وبارك على سيدنا محمد وعلى آل‬
‫سيدنا محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد‬
Bukan, bukan Ibrahim yang disejajarkan dengan Rasulullah Muhammad saw, tapi Rasulullah
yang disejajarkan dengan Ibrahim as, dalam shalawat dan keberkahan. Seolah Allah telah
mengabarkan bahwa Ibrahim alaihis salam telah lebih dahulu diberkahi dan telah diberi
shalawat, beliau dan keluarganya. Ini saja kiranya sudah cukup membuktikan kedudukan
Ibrahim di dalam Islam. Bahwa namanya diabadikan dalam ritual shalat, hingga setidaknya
minimal 5 kali sehari namanya disebut oleh jutaan manusia di seluruh jagad.
Shalawat Ibrahimiyah menunjukkan adanya kesatuan risalah dan kesatuan aqidah antara
Ibrahim Khalilullah dengan Muhammad Habibullah. Dan perjuangan Rasulullah menegakkan
syariahnya adalah estafeta dari perjuangan Ibrahim menegakkan aqidah. Seperti halnya nabi-
nabi yang lain, semuanya bersumber dari satu muara.
Ibrahim as juga dikenang kaum Muslimin saat mereka menyelenggarakan ibadah haji
maupun umrah, tak ada yang berkeliling thawaf di sekitar Ka’bah kecuali terkenang olehnya
kerja Ibrahim dan anaknya, Ismail yang membangun Ka’bah. Kedua orang tua dan anak ini
bahu membahu dalam mengejawantahkan perintah Allah Ta’ala. Ritual haji juga
mengabadikan sejarah perjuangan Ibrahim alahis salam.
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Torehan nama yang begitu menyejarah dalam sosok Ibrahim tidak sekadar aksi heroiknya
yang tak mempan dibakar oleh tirani Namrud. Adalah karena totalitasnya dalam ketaatan dan
tauhidullah. Mentauhidkan Allah. Bahkan seluruh cerita tentang perjalanan hidupnya adalah
cerita tentang ketaatan dan pengorbanan untuk mewujudkan ketaatan itu. Hal itu dimulainya
saat beliau baru tumbuh menjadi remaja yang beranjak dewasa. Perjuangannya mencari
Tuhan yang sesuai dengan bimbingan akal dan fitrahnya, yang dengan fitrahnya beliau
menentang setiap penyembahan kepada sesuatu yang tidak layak untuk disembah.
Allah menceritakan di Al-An’am
‫ض‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫َاوا‬ َ ‫﴾ َو َك َذٰلِكَ ُن ِري ِإ ْبرَ اهِي َم َملَ ُكوتَ ال َّسم‬٧٤﴿ ‫ين‬ ٍ ‫ ِإ ِّني َأرَ اكَ َو َق ْومَكَ فِي ضَ اَل ٍل م ُِّب‬ ۖ ‫آزرَ َأ َت َّتخ ُِذ َأصْ َنامًا آلِه ًَة‬ َ ‫َوِإ ْذ َقا َل ِإ ْبرَ اهِي ُم َأِل ِبي ِه‬
‫َأ‬ ‫ُأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َاز ًغا َقا َل‬ ِ ‫﴾ َفلَمَّا رَ ى ْال َقمَرَ ب‬٧٦﴿ َ‫ َفلَمَّا َف َل َقا َل اَل حِبُّ اآْل فِلِين‬ ۖ ‫ َقا َل َ ٰه َذا رَ بِّي‬ ۖ ‫﴾ َفلَمَّا جَ نَّ عَ لَ ْي ِه اللَّ ْي ُل رَ ىٰ َك ْو َك ًباـ‬٧٥﴿ َ‫َولِ َي ُكونَ مِنَ ْالمُوقِنِين‬
‫ت‬ْ َ‫ َفلَمَّا َأ َفل‬ ۖ ‫غَة َقا َل َهٰ َذا رَ بِّي َ ٰه َذا َأ ْك َب ُر‬
ً ‫َاز‬ ‫ب‬
ِ َ‫س‬ ْ‫م‬‫ش‬َّ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫َأ‬ َ‫ر‬ ‫َّا‬
‫م‬ َ ‫ل‬ َ
‫ف‬ ﴾٧٧ ﴿ َ‫ين‬ِّ ‫الضَّال‬ ‫م‬
ِ ‫و‬ ْ َ
‫ق‬ ْ
‫ال‬ َ‫ َفلَمَّا َأ َف َل َقا َل لَِئن لَّ ْم َي ْه ِدنِي رَ بِّي َأَل ُكو َننَّ ِن‬ ۖ ‫َ ٰه َذا رَ بِّي‬
‫م‬
ْ ْ ‫َأ‬
٧٩﴿ َ‫ َومَا َنا مِنَ ال ُمش ِركِين‬ ۖ ‫ت َوا رْ ضَ حَ نِيفا‬ ً ‫َأْل‬ ِ ‫َاوا‬ َ َّ
َ ‫ْت َوجْ ِهيَ ِللذِي َفطرَ ال َّسم‬ ُ ‫﴾ ِإ ِّني َوجَّ ه‬٧٨﴿ َ‫﴾ َقا َل يَا َق ْو ِم ِإ ِّني ب َِري ٌء ِّممَّا ُت ْش ِر ُكون‬
74. dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, “Pantaskah kamu
menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan
kaummu dalam kesesatan yang nyata.”
75. dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (kami yang
terdapat) di langit dan bumi dan (kami memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang
yakin.
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia berkata: “Inilah Tuhanku”,
tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah
bulan itu terbenam, Dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepada-Ku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih
besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia berkata: “Hai kaumku, Sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan
bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan.
Bersikap sesuai bimbingan fitrah, bergerak sesuai dengan nurani, dan bertindak searah
dengan akal sehat adalah modal utama seseorang mendapatkan hidayah. Fitrah yang
terpelihara dari berbagai syubhat dan syahwat akan membimbing seseorang kepada
kebenaran dan nilai. Maka Ibrahim pun yakin dengan fitrah yang diciptakan Allah itu
٧٩﴿ َ‫ َومَا َأ َنا مِنَ ْال ُم ْش ِركِين‬ ۖ ‫ت َواَأْلرْ ضَ حَ نِي ًفا‬ ِ ‫َاوا‬ َ ‫ْت َوجْ ِهيَ لِلَّذِي َف َطرَ ال َّسم‬ ُ ‫﴾ِإ ِّني َوجَّ ه‬
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi,
dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.
Perjuangan yang terbimbing oleh fitrah mengantarkan Ibrahim kepada hidayah dan isthifa’.
Allah memilihnya sebagaimana memilih Nuh alaihis-salam menjadi rasul. Firman Allah,
٣٣﴿ َ‫﴾ِإنَّ هَّللا َ اصْ َط َفىٰ آدَ َم َو ُنوحً ا َوآ َل ِإ ْبرَ اهِي َم َوآ َل عِ مْ رَ انَ عَ لَى ْالعَ الَمِين‬
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran
melebihi segala umat.” (Ali Imran: 33)
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Jika Anda tak lagi percaya kepada nilai agama, coba kembalilah kepada nurani dan
kejernihan akalmu untuk melihat perbuatanmu, niscaya kau akan dapati arahan fitrahmu.
Tapi jika agama kau abaikan dan nurani kau tinggalkan, sungguh hatimu telah menjadi keras
bagai cadas merangas bahkan lebih keras daripada batu cadas. Dari bebatuan terkadang
memancarkan mata air namun hati yang keras tak mencairkan air mata.
َ‫ت َق ْلبَك‬‫اِسْ َت ْف ِـ‬
“Mintalah fatwa kepada hatimu.”
Begitu Rasulullah membimbing kita.
Dan dengan itu Ibrahim dinobatkan sebagai pemilik kebersihan hati
٨٤﴿ ‫ب سَ ل ٍِيم‬ ٍ ‫﴾ ِإ ْذ جَ ا َء رَ َّب ُه ِب َق ْل‬٨٣﴿ ‫﴾ َوِإنَّ مِن شِ يعَ ِت ِه ِإَل ْبرَ اهِي َم‬
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (lngatlah) ketika ia
datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.” (As-Shaffat: 83-84)
Totalitas perjuangan dan kesempurnaan ketaatan membuat Ibrahim Khalilullah tak peduli
berapapun harga yang harus dibayar, meski harus meninggalkan negeri tempat beliau
dilahirkan, Babilonia, Irak. Pada awalnya beliau berdakwah di dalam keluarganya, mengajak
ayahnya dengan adab dan tata karma agar menjauhi ibadah yang tidak sesuai dengan
kebersihan fitrah dan akal sehat, meski beliau harus menerima umpatan kasar dan kata-kata
keji. Giliran berikutnya adalah kaumnya yang menjadikan patung dan berhala, batu-batu tuli
yang tidak bisa mendengar apalagi memberi manfaat dan mudarat sebagai sesembahan
selain Allah. Berbagai dialog dan pemaparan hujjah beliau sampaikan untuk membimbing
akal mereka menemukan cahaya kebenaran.
Tiada perjuangan tanpa tantangan. Upaya Ibrahim untuk menegakkan tauhidullah di muka
bumi menemui benturan dari kaumnya. Akhirnya beliau membelokkan haluan dakwahnya ke
negeri lain dari bumi Allah yang luas. Ditinggalkan kaumnya dan negeri di mana beliau
dibesarkan. Tiada yang membersamainya selain istrinya sendiri, Sarah dan keponakannya,
Luth alaihis salam. Lalu menetap di Haran, satu kota di negeri Syam hingga beberapa lama di
sana. Kemudian beliau pindah ke Baitul Maqdis di Palestina. Dan dari Palestina ke Mesir
untuk mensyiarkan agama Allah.
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Kegembiraan sempat datang kepada keluarga Ibrahim saat si buah hati dan perlipur lara
lahir, Ismail as. Setelah sekian lama menunggu. Namun, seorang pilihan tidak boleh berlama-
lama dalam kesenangan dengan segala hiasan dunia dan romantisme keluarga. Agar tak
terlena dari menunaikan tugas dan risalah hidupnya. Agar tidak manja dalam menempuh
derita perjuangan dan beratnya ketaatan. Apatah lagi Allah telah jadikan kesenangannya
pada pengabdiannya dan Allah sarangkan ketenteramannya pada munajatnya. Lalu
datanglah perintah untuk mengasingkan jabang bayi itu berikut ibundanya, Hajar. Ke negeri
yang gersang, jauh dari air dan tumbuhan, di lembah tak bertuan.
Dengarlah laporan Ibrahim kepada Rabbnya,
َ‫اس َته ِْوي ِإلَي ِْه ْم َوارْ ُز ْقهُم مِّن‬ ِ ‫صاَل َة َفاجْ عَ ْل َأ ْفِئدَ ًة مِّنَ ال َّن‬ َّ ‫نت مِن ُذرِّ َّيتِي ِب َوا ٍد غَ ي ِْر ذِي َزرْ ٍع عِ ندَ َب ْيتِكَ ْالمُحَ رَّ ِم رَ َّب َنا لِ ُيقِيمُوا ال‬ ُ ‫رَّ َّب َنا ِإ ِّني َأسْ َك‬
٣٧﴿ َ‫ت لَعَ لَّ ُه ْم َي ْش ُكرُون‬ ‫ا‬
ِ َ‫َر‬ ‫م‬ َّ
‫الث‬ ﴾
“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya
Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati
sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
Mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Perjuangan dan amal ketaatan akan terasa ringan apabila terdapat backup dari orang-orang
dekat, keluarga dan sanak famili. Dan sebaliknya, ia menjadi beban sendiri selain beban
tugas itu manakala keluarga justru menjadi batu sandungan. Demikianlah kasih sayang Allah
pada kekasihnya, disiapkan untuk Ibrahim keluarga yang mendukungnya. Hajar pun
memahami dan menerima tugas ini dengan keyakinan, “Bahwa Allah tidak akan menyia-
nyiakan kami.”
Totalitas ketaatan dan pengorbanan dalam ketaatan itu mencapai puncaknya di saat
turunnya perintah menyembelih sang buah hati, Ismail yang kelahirannya telah lama dinanti
hingga di usianya yang telah senja. Perintah yang ‘hanya’ melalui mimpi. Namun mimpi nabi
adalah kebenaran. Mimpi nabi adalah wahyu Allah. Ibrahim pun menunaikan perintah itu
dengan sempurna. Lagi-lagi dukungan dari keluarganya, anak semata wayang, Ismail alaihis-
salam.
َ‫ سَ َت ِج ُدنِي ِإن َشا َء هَّللا ُ مِن‬ ۖ ‫ت ا ْفعَ ْل مَا ُتْؤ َم ُر‬ ِ ‫ َقا َل يَا َأ َب‬ ۚ ٰ‫َاذا َترَ ى‬
َ ‫انظرْ م‬ ُ ‫ى فِي ْال َم َنام َأ ِّني َأ ْذ َبحُكَ َف‬
ِ ٰ َ‫َفلَمَّا َبلَغَ مَعَ ُه السَّعْ يَ َقا َل يَا ُب َنيَّ ِإ ِّني َأر‬
١٠٢﴿ َ‫َّاب ِرين‬ ِ ‫﴾الص‬
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
Termasuk orang-orang yang sabar”. (As-Shaffat: 102)
Ibrahim telah sempurna mewujudkan ketaatan kepada Rabbnya. Sedari beliau hidupnya
penuh dengan perjuangan menancapkan aqidah langit di muka bumi. Tak ada hitung-
hitungan terhadap Allah dalam rangka ketaatannya. Maka Allah-pun menyempurnakan
nikmat-Nya kepadanya. Kedudukan tertinggi baginya di dunia dan akhiratnya. Sejuta
shalawat dan salam teriring untuknya dari segenap hamba yang menegakkan ritual
mengenang sepak terjangnya.
َّ‫ ِإن‬ ۚ َ‫آل َيعْ قُوبَ َكمَا َأ َت َّمهَا عَ لَىٰ َأب ََو ْيكَ مِن َق ْب ُل ِإ ْبرَ اهِي َم َوِإسْ حَ اق‬ ِ ٰ‫ث َو ُي ِت ُّم نِعْ َم َت ُه عَ لَ ْيكَ َوعَ لَى‬ ِ ‫ُك مِن َتْأ ِو‬
ِ ‫يل اَأْلحَ ادِي‬ ‫يك رَ بُّكَ َويُعَ لِّم َـ‬
‫َو َك َذٰلِكَ َيجْ َت ِب َـ‬
٦﴿ ‫﴾رَ بَّكَ عَ لِي ٌم حَ كِي ٌم‬
Dan Demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya
kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya
kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-
Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Yusuf: 6)
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah.
Maka, berlelahlah kita melakukan ketaatan demi mencapai derajat tertinggi di hadapan
Rabbul Izzah. Kerahkan segala upaya demi menggapai ridha-Nya dalam suka dan duka.
Kejarlah ampunan-Nya meski dengan merangkak atau berada dalam himpitan masalah atau
dinginnya malam atau perihnya luka. Karena di situ ada kemuliaanmu dan di situ harga
keimananmu. Korbankan semua yang murah dan mahal demi cita-cita tertinggi, yaitu
ampunan dan rahmat-Nya. Tak usah kau hiraukan cemooh para pencemooh dan hardikan
para penghardik. Lemparlah syetan dan nafsumu dengan kerikil-kerikil dan takbir.
Sembelihlah ego dan nafsu syahwat serta duniamu demi menggapai kesempurnaan nikmat
dan derajat tinggi pada kehidupan dunia dan akhiratmu.
Setelah itu…
Berlalulah bersama orang-orang yang berlalu, di bawah panji-panji Ibrahim Khalilullah dan
Muhammad Habibullah. Karena dengan kesempurnaan ketaatanmu kau pula kekasih Allah,
dan surga merindukanmu dengan berhias diri untuk kau singgahi, beserta buah-buahannya
dan sungai arak yang tak memabukkan. Itulah istirahatmu yang sejati. Itulah kesenanganmu
yang sejati.
‫ ومن اليقـين ما ُتهـّون به‬.. ‫ ومن طاعـتك ما تبلّـغـُـنا به جن َتـك‬.. ‫اللهم أقسم لنا من خشيتك ما تحول به بينناـ وبين معـصيتك‬
..‫ واجعـل ثأرنا على من ظلمنا‬.. ‫الوارث منـّا‬ َ ‫ واجعـل ُه‬.. ‫وأبصارنا وقـواتـِنا ما أبقـيتنا‬
ِ ‫ ومتـّعـنا اللهم باسماعِ ـنا‬.. ‫مصائبَ الدنيا‬ ‫عـلينا‬
.. ‫ وال اٍلى النار مصيرنا‬.. ‫ وال مبلغَ علمِنا‬.. ‫ وال تجعـل الدنيا أكبرَ هـمِنا‬.. ‫ وال تجعـل مصيبـ َتـنا في ديـننا‬.. ‫وانصُرنا على من عادانا‬
‫ وال ُتسلط عـلينا بذنوبـِناـ من اليخافـُـك فينا وال يرحمـنا‬.. ‫واجعـل الجنة هي دارنا‬
‫ واجعـل‬.. ‫ وأصلح لنا آخرتـَنا التي اٍليها معـادنـا‬.. ‫شنا‬ ُ ‫ وأصلح لنا دنيانا التي فـيها معـا‬.. ‫أمرنا‬ ُ
ِ ‫عـصمة‬ ‫اللـهم أصلح لنا ديـنـَنا الذي هـو‬
‫كل شر‬ ً
ِ ‫راحة لنا من‬ َ‫الموت‬ ً
‫ واجعـل‬.. ‫الحياة زيادة لنا في كل خير‬.
ً
‫فـتنة‬ ‫بقـوم‬
ٍ ‫ واٍذا أردت‬.. ‫ وأن تغـفـر لنا وترحمنا وتتوب علينا‬..‫ وحبَ المساكين‬.. ‫ وتركَ المنكرات‬.. ‫الـلهم انا نسألـُـك فعـ َل الخيرات‬
‫ يا رب العــالمـين‬.. ‫عـمل يقـربنا اٍلى حـبـِك‬
ٍ ‫ وحب‬..‫ وحبَ مَن يُحـبـُـك‬..‫ ونسألك حبَـك‬.. ‫فـتوفـنا غـير مفـتونين‬ َ .
‫ اللهم اغـفر لهُم‬.. ‫ وماتوا على ذلك‬.. ‫ولنبيك بالرسالة‬.. ‫ الذين شهـِـدوا لك بالوحدانية‬.. ‫اللهم اغـفـر لجميع موتى المسلمين‬
‫ ونقـّهم كما ينقى الثوب األبيض‬..‫ واغـسلهم بالماء والثـلج والبـَرَ د‬.. ‫ ووسِ ع مـُدخلهم‬.. ‫واكرم نـُزلَهم‬ ِ .. ‫وعافهم وأعـفـو عنهم‬ ‫وارحمهُم‬
‫ تحت الجنادل والتراب وحـدنا‬.. ‫ وارحمنا اللهم برحمتك اذا صرنا الى ما صاروا اٍليه‬ ‫من الدنس‬.
‫ وأعـتـق رقابنـا من النـار‬.. ‫ وارحمـنا‬.. ‫ اللهم اغـفـِر لنا‬.
‫ وصلي اللهم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه‬.. ‫ و ُت ب علينا اٍنك أنت التواب الرحيم‬.. ‫اللـهم تـقبـل منـا اٍنك أنت السميـع العـليم‬
‫وسلم‬.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/14/40716/khutbah-idul-adha-1434-h-totalitas-
dalam-ketaatan-jalan-menuju-kesuksesan/#ixzz3mKjG53s6 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Anda mungkin juga menyukai