Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

INFOTMATIKA
NAMA NIM
YODIE CHIQO FITRAH SYAWALDI 1522110013

ANDRIAN AVI SYARFUAN 41522110015

ALIF MUSTAQIM 41522110021

AHMAD SAPUTRA 41522110047

MUHAMMAD TOURIQ FIRMANSYAH 41522110063

RAFLI AKBAR SAPUTRO 41522110067


DOSEN

Febryo Ponco Sulistyo, S.Kom,M.T.I


Materi 1

-Sistem Operasi Jaringan


Sistem operasi jaringan (network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi
yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak
layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas,
layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah
ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
 
-Karakteristik Sistem Operasi Jaringan
Ada beberapa karakteristik yang dapat dilihat pada sistem operasi jaringan. Karakteristik-
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memiliki pusat kendali sumber daya jaringan
2. Memiliki akses aman ke sebuah jaringan
3. Mengizinkan remote user untuk dapat terkoneksi ke suatu jaringan.
4. Mengizinkan user untuk dapat terkoneksi ke jaringan lainnya (misalnya internet)
5. Melakukan back up data dan memastikan data tersebut tersedia untuk jangka waktu tertentu.
 
-Penggunaan Sistem Operasi Jaringan
Tugas umum yang biasa diasosiasikan dengan penggunaan sistem operasi jaringan
termasuk administrasi pengguna, pemantauan terhadap keamanan sumber daya yang ada di
jaringan, aktivitas perawatan pada sistem dan juga tugas – tugas yang berkaitan dengan
manajemen file tertentu.
Berdasarkan penggunaannya terdapat dua tipe sistem operasi jaringan. Tipe sistem operasi
jaringan tersebut adalah sistem operasi jaringan yang berbentuk peer-to-peer dan juga
client/server.
Sistem operasi jaringan peer-to-peer memungkinkan pengguna untuk berbagi sumber daya
maupun file tertentu yang berada pada komputer mereka disertai juga dengan akses tertentu
kepada perangkat lainnya yang ada dalam jaringan yang telah terhubung. Sedangkan sistem
operasi jaringan client/server memungkinkan jaringan untuk memiliki fungsi dan juga
pengaplikasian suatu layanan pada satu atau beberapa server komputer.
Komputer server akan bertindak sebagai pusat sistem yang memungkinkan pengaturan akses,
sumber daya serta keamanan bagi perangkat – perangkat yang terhubung. Sistem ini nantinya
akan memberikan mekanisme yang akan menyatukan semua perangkat yang terhubung pada
jaringan yang memungkinkan berbagai pengguna komputer untuk berbagi sumber daya yang
dimiliki oleh mereka pada waktu bersamaan, tidak perduli dimana lokasi perangkat tersebut
berada.
Biasanya untuk dapat saling terhubung satu sama lain diperlukan juga jenis – jenis kabel jaringan
yang membantu proses penyambungan antara perangkat yang satu dengan perangkat lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman sambungan ini tidak hanya terbatas pada kabel jaringan
dan dapat dilakukan dengan proses nirkabel.
Sistem operasi oleh jaringan client/ server yang umum digunakan oleh para pengguna komputer
adalah Windows NT Server Family (WIndows Server 2000 dan 2003), Novel Netware, dan
berbagai sistem operasi berbasis UNIX/LINUX. Untuk Windows 98, Windows 2000 Professional,
Windows XP Professional, dan juga Windows NT Workstation tidak lagi digunakan oleh server,
tetapi dapat juga digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat
mengakses file dan printer.
 
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
1. Banyan VINES
Banyan VINES (Virtual Integrated Network Service) adalah sebuah sistem operasi jaringan
populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an yang banyak digunakan dalam
jaringan-jaringan korporat. Vines pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang
diturunkan dari Xerox Network System (XNS).
 
VINES sendiri menggunakan arsitektur jaringan terdistribusi klien atau server yang mengizinkan
klien-klien agar dapat mengakses sumber daya di dalam server melalui jaringan.
 
2. Novell Netware
Novell Netware adalah sebuah sistem operasi jaringan yang umum digunakan dalam komputer
IBM PC atau nkompatibelnya. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Novell, dan dibuat oleh
Novell Inc. berbasis tumpukan protokol jaringan Xerox XNS. Novell Netware dahulu digunakan
sebagai LAN-based network operating system.19:25

Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an.


 
3. Microsoft LAN Manager
LAN Manager adalah sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft
Corporation bersama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai penerus
perangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.
 
4. Microsoft Windows NT Server
Microsoft Windows NT Server menggunakan non-dedicated server sehingga memungkinkan
untuk bekerja pada komputer serevser, protocol jaringan menggunakan TCP/IP dan Windows NT
merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi
Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Windows 98, Windows
2000 Profesional, Windows XP Profesional, dan Windows NT Workstation.
Seluruh windows yang ada di atas tidak digunakan oleh server, tetapi dapat digunakan untuk
menyediakan sumber daya untuk jaringan (work station), seperti dapat mengakses file dan
menggunakan printer.
 
5. GNU/LINUX
GNU/LINUX adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull operating
system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur TCP/IP. Beberapa varian UNIX, seperti SCO
OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware
dan powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur TCP/IP.
Salah satu jenis varian linux yang banyak digunakan untuk sistem operasi jaringan adalah debian.
 
6. UNIX
UNIX dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan internet seperti
web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database, dan Network File System
(NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk mengakses file yang di
simpan di komputer yang menggunakan sistem operasi UNIX.
 
- Jenis – Jenis Sistem Operasi Jaringan
Jenis – jenis sistem operasi jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni sistem operasi
jaringan berdasarkan GUI (Graphical User Interface) yang merupakan sistem operasi jaringan
dengan tampilan grafis. Serta sistem operasi jaringan yang berdasarkan CLI (Command Linte
Interface) yang merupakan sistem operasi jaringan dengan tampilan perintah teks.
 
1. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Grafis
Sistem operasi jaringan berbasis grafis sesuai dengan namanya menggunakan tampilan
gambar/ grafis untuk memudahkan proses konfigurasi atau penggunaan sistem operasi jaringan
ini. Para pengguna tidak diperlukan untuk menghafal sintax- sintax atau perintah bahasa
pemograman tertentu yang biasa digunakan pada sistem operasi jaringan seperti yang ditemukan
pada sistem operasi jaringan berbasis teks.
Kelebihan sistem operasi berbasis grafis adalah sebagai berikut :
1. Desain grafis yang lebih menarik.
2. Mudah digunakan (User friendly)
3. Menarik minat pengguna
4. Berinteraksi dengan komputer secara lebih baik.
5. Resolusi gambar yang tinggi
 
Kekurangan Sistem Operasi Berbasis Grafis
1. Membutuhkan memori yang besar
2. Sangat bergantung kepada hardware
3. Membutuhkan banyak tempat pada layar komputer
4. Kurang fleksibel.
 
Contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI.
1. Linux Redhat
2. Windows NT 3.51
3. Windows 200 (NT 5.0)
4. Windows Server 2003
5. Windows XP
6. Microsoft MS-NET
7. Microsoft LAN Manager
8. Novel Netware
9. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Teks19:25

MATERI 2/3

IOS Bootcamp

Sistem Operasi

Semua end device dan network device membutuhkan sebuah system operasi (OS). Bagian
dari system operasi yang berinteraksi langsung dengan hardware komputer disebut dengan kernel
dan bagian yang berinteraksi dengan aplikasi dan user disebut dengan shell. User dapat
berinterasi dengan shell menggunakan command-line interface (CLI) atau graphical user interface
(GUI).
Ketika menggunakan CLI user berinteraksi langsung dengan sistem dalam bentuk perintah
teks dengan yang di tulis ke command prompt. CLI menggunakan sedikit kinerja prosesor untuk
dapat beroperasi, namun menggunakan CLI membutuhkan pengetahuan user tentang perintah
dan struktur yang mengontrol sistem.
iOS, or Android membuat user dapat berinteraksi dengan sistem menggunakan lingkungan
berupa tampilan grafis seperti ikon, menu, dan windows. GUI seperti Windows, OS X,
Applemerupakan contoh GUI, dimana terlihat lebih mudah digunakan dan membuthkan lebih
sedikit pengetahuan user dtentang struktur perintah yang mengontrol sistem. Oleh sebab itu
banyak orang lebih memilih menggunakan GUI. Namun, GUI tidak selalu memiliki semua fitur
yang ada pada CLI. GUI juga dapat mengalami error atau hang. Oleh karena itu, perangkat
jaringan umumnya diakses lewat CLI. CLI membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit dan lebi
stabil jika dbandingkan dengan GUI.

Catatan : sistem operasi yang ada pada router rumahan biasanya disebut dengan firmware.
Metode umum yang digunakan untuk mengkonfigurasi router jenis tersebut adalah dengan
menggunakan browser berbasis GUI.
Tujuan dari OS

Sistem operasi jaringan hampir sama dengan sistem operasi yang ada pada komputer.
Lewat GUI, sistem operasi komputer menyediakan fitur bagi user, yaitu :

Penggunaan mouse untuk melakukan seleksi dan menjalankan aplikasi


Menginputkan teks dan perintah teks
Melihan output grafis pada monitor
Sistem operasi jaringan berbasis CLI seperti Cisco IOS pada switch atau router memungkinkan
teknisi jaringan untuk :

Menggunakan keyboard untuk menjalankan program jaringan berasis CLI


Menggunakan keyboard untuk menginputkan teks dan perintah teks
Melihat output pada monitor
Perangkat jaringan Cisco berjalan pada Cisco IOS dengan versi tertentu. Versi IOS tergantung
pada tipe perangkat dan kebutuhan fiturnya. Semua perangkat memiliki bawaan IOS masing-
masing dan beberapa diantaranya memungkinkan untuk dilakukan upgrade IOS ke versi yang
lebuh tinggi untuk mendapatkan fitur tambahan.

Mengakses Cisco IOS

Metode Akses

Cisco IOS switch dapat dipakai tanpa mengkonfigurasinya dan akan dapat berfungsi seperti
switch pada umumnya. Dengan menghubungkan dua komputer ke switch, kompurer tersebut
dapat terhubung secara instan.

Meskipun switch Cisco dapat berfungsi demikian, konfigurasi awal tetap disarankan. Ada
beberapa cara untuk mengakses CLI dan konfigurasi perngkat. Metode yang umum antara lain:

Console – Ini merupakan manajemen port fisik yang menyediakan akses out-of-band ke
perangkat Cisco. Akses Out-of-band mengacu pada akses via channel khusus yang digunakan
untuk tujuan maintenance.
Secure Shell (SSH) – SSH adalah metode untuk membangun koneksi CLI yang aman
menggunakan antar muka virtual dari jarak jauh melalui jaringan. Tidak seperti koneksi console,
koneksi SSH membutuhkan service jaringan yang aktif pada perangkat, termasuk interface aktif
yang terkonfigurasi dengan alamat.
Telnet – Telnet merupakan metode yang kurang aman untuk membangun koneksi CLI
menggunakan antar muka virtual dari jarak jauh melalui jaringan. Tidak seperti SSH, Telnet tidak
menyediakan koneksi terenkripsi yang aman. User authentication, passwords, dan perintah-
perintah yang di inputkan dikirim dalam rupa teks biasa.
Program Terminal Tiruan

Ada beberapa program tiruan terminal terbaik yang ada untuk menghubungkan perangkat
jaringan, baik koneksi serial menggunakan console port atau dengan menggunakan SSH/Telnet.
Antara lain:
PuTTY
Tera Term
SecureCRT
OS X Terminal > Program-program tersebut memungkinkan kita untuk mengembangkan
produktifitas dengan adanya pengaturan ukuran window, pengaturan ukuran font, dan pengaturan
warna tampilan.

Mode-Mode Operasi Cisco IOS

Untuk memulai konfigurasi perangkat Cosco, terlebih dahulu harus membuat koneksi console.
Setlah terhubung, teknisi jaringan akan menggunakan berbagai macam mode perintah yang ada
pada IOS CLI. Mode-mode operasi Cisco IOS menerapkan struktur hirarki dan aplikasinya cukup
mirip baik pada switch atau router.

Mode Primer

Untuk fitur keamanan aplikasi Cisco IOS membagi akses manajemen menjadi dua mode perintah:

User EXEC Mode – Mode ini memiliki kapabilitas yang terbatas namun berguna untuk operasi
yang dasar. Mode ini membatasi hanya beberapa perintah monitoring dasar dan tidak mengijinkan
untuk perintah yang berfisat mengubah konfigurasi perangkat. User EXEC mode dapat di
identifikasi dengan akhiran simbol “>” pada CLI.
Privileged EXEC Mode – Untuk mengeksekusi perintah-perintah konfigurasi, administrato jaringan
harus menggunakan privileged EXEC mode. Mode konfigurasi yang lebih tinggi, seperti global
configuration mode, hanya dapat dicapai dari privileged EXEC mode. The privileged EXEC mode
dapat di identifikasi dengan akhiran simbol “#” pada CLI.
Tabel pada gambar menunjukan dua mode dan tampilan awal CLI promps dari switch dan router
Cisco.

Konfigurasi Mode Perintah

Untuk mengkonfigurasi perangkat, user harus masuk ke Global Configuration Mode, atau bisa
juga disebut global config mode. Dari global config mode, perubahan konfigurasi CLI yang dibuat
akan mempengaruhi keseluruhan operasi perangkat. Global configuration mode di indetifikasi
pada promp dengan akhiran (config)# setelah nama parangkat, seperti contohnya Switch(config)#.
Global configuration mode diakses sebulum mode konfigurasi lain yang lebih spesifik. Dari global
config mode, user dapat masuk sub-mode konfigurasi yang lain.dimana tiap-tiap mode
memungkinkan konfigurasi untuk bagian atau fungsi yang lebih spesifik dari perangkat IOS. Dua
sub-konfigurasi mode yang ada yaitu:

Line Configuration Mode – Digunakan untuk konfigurasi console, SSH, Telnet, atau AUX
access.
Interface Configuration Mode – Digunakan untuk konfigurasi switch port atau antar muka
jaringan router.
Saat menggunakan CLI, mode yang di identifikasi oleh command-line promptmemiliki kode yang
unik. Secara default, tiap prompt dimulai dengan nama perangkat. Kemudian di ikuti dengan nama
konfigurasi dan kode sebagai indikator mode yang digunakan. Sebagai contoh, prompt untuk line
configuration mode adalah Switch(config-line)# dan prompt untuk interface configuration mode
adalah Switch(config-if)#

Berpindah Antara Mode-Mode

Berbagai macam perintah diguankan untuk masuk dan keluar dari command primpts. Untuk
berpindah dari user EXEC mode ke privileged EXEC mode, maka digunakan perintah enable.
Perintah disable untuk kembali ke user EXEC mode.

Catatan: Privileged EXEC mode di sebut juga enable mode.

Untuk bergrak masuk dan keluar dari global configuration mode, digunakan perintah configure
terminal ketika berada pada privileged EXEC mode. Untk kembali ke privileged EXEC mode,
gunakan perintah exit.

Ada banyak sub-konfigurasi mode yang berbeda. Sebagai contoh, untuk masuk line sub-
configuration mode, dapat digunakan perintah line yang di ikuti dengan tipe manajemen line dan
angka yang diinginkan untuk dapat diakses. Untuk keluar dari sub-configuration mode dan
kembali ke global configuration mode, gunakan perintah exit.

Switch(config)# line console 0

Switch(config-line)#

Untuk berpindah dari sub-configuration mode milik global configuration mode ke satu tingkat mode
yang lebih tinggi gunakan perintah exit.

Switch(config-line)# exit

Switch(config)#

Untuk berpindah dari sub-configuration mode langsung ke privileged EXEC mode, gunakan
perintah end atau Ctrl+Z.

Switch(config-line)# end

Switch#

Kita juga dapat berpindah langsung dari satu sub-configuration mode ke sub-configuration mode
lainnya.

Switch(config-line)# interface FastEthernet 0/1

Switch(config-if)# > Ahmad Saputra: Struktur Perintah Dasar IOS


Perangkat Cisco IOS mendukung berbagai macam perintah. Tiap perintahnya memiliki format
atau syntax yang spesifik dan hanya dapat di eksekusi didalam mode yang sesuai. Struktur syntax
umum untuk perintah yaitu command kemudian di ikuti dengan keyword atau arguments yang
sesuai.
Keyword – parameter spesifik yang di definisikan pada sistem operasi (pada gambar, ip protocols)
Argument – nilai atau variabel yang didefinisikan oleh user (pada gambar, 192.168.10.5)
Setelah memasukkan perintah yang komplit (mengandung keyword dan argument), tekan tombol
Enter untuk melakukan eksekusi perintah.

Syntax Perintah IOS

Sebuah perintah mungkin saja membutuhkan satu atau lebih argument. Untuk menetukan
keyword dan argument yang dibutuhkan untuk command, dapat mengacu pada command syntax.
Sebuah syntax menyediakan pola atau format yang harus di ikuti ketika menginputkan perintah.
Sebagaimana yang ada pada tabel, teks tebal menunjukan perintah dan keyword. Teks italic
menunjukan argument sesuai keinginan dari user. Sebagai contoh, sintax untuk menggunakan
perintah description adalah description string. Argument yang digunakan berupa nilai string sesuai
dengan keinginan user. Perintah description biasanya digunakan untuk deskripsi tujuan dari
interface. Sebagai contoh, perintah description Connects to the main headquarter office switch,
mendeskripsikan dimana ada perangkat lain pada bagian akhir koneksi.

Contoh berikut ini menunjukan format perintah lain yang sering digunakan pada IOS.

ping ip-address – Perintahnya adalah ping dan user menetapkan arguen berupa alamat ip sebagai
tujuan ping. Sebagai contoh, ping 10.10.10.5.
traceroute ip-address – Perintahnya adalah traceroute dan user menetapkan argument berupa
alamat ip sebagai tujuan trace route. Sebagai contoh, traceroute 192.168.254.254.

Fitur Bantuan IOS

IOS memiliki dua bentuk bantuan:

Context-Sensitive Help
Command Syntax Check
Context-sensitive help memungkinkan kita dengan cepat mencari perintah apa yang dapat
digunakan pada tiap mode perintah, perintah mana yang dimulai dengan huruf tertentu atau kata
tertentu dan argument dan keyword apa yang tersedia untuk perintah yang berhubungan. Untuk
mengakses context-sensitive help, cukup dengan mengetikan perintah ? pada CLI.

Command syntax check digunakan untuk memverifikasi bahwa perintah yang dimasukkan oleh
user memang valid. Ketika perintah dimasukkan, command line interpreter mengecek perintah
tersebut dari kiri ke kanan. Jika interpreter mengeti dengan perintah tersebut maka perintah akan
di eksekusi, dan CLI kembali ke prompt yang sebelumnya. Namun, jika interpreter tidak bisa
mengenali perintah yang dimasukkan, maka akan ada umpan balik berupa deskripsi apa yang
salah dengan perintah tersebut.

Hotkeys dan Shortcuts

IOS CLI memiliki fitur hotkeys dan shortcuts yang akan membuat proses konfiurasi, monitoring,
dan troubleshooting menjadi lebih mudah, seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Perintah dan keywords dapat di singkat menjadi hanya beberapa huruf yang bersifat unik.
Sebagai contoh, perintah configure dapat di singkat menjadi conf karena configure adalah satu-
satunya perintah yang diawali dangan conf. Singkatan con tidak akan berfungsi karena ada lebih
dari satu perintah yang di awali dengan con. Keywords juga dapat disingkat.

Konfigurasi dasar pada Perangkat

Nama Perangkat

Ketika mengkonfigurasi perangkat jaringan, langkah pertama adalah konfigurasi nama unik
perangkat atau hostname. Hostnames yang muncul pada CLI prompts dapat digunakan untuk
berbagai macamproses autentifikasi atan perangkat dan harus digunakan pada diagram topologi.
Jika nama perangkat tidak terkonfigurasi, maka nama erangkat akan menggunakan nama bawaan
pabrik Cisco IOS. Nama bawaan untuk Cisco IOS switch adalah “Switch”. Jika semua perangkat
jaringan dibiarkan menggunakan nama bawaannya, maka hal ini akan membuat identifikasi
perangkat menjadi sulit. > Ahmad Saputra: Sebagai contoh, ketika mengakses perangkat
menggunakan SSH dari jarak jauh, maka sangatlah penting untuk mengetahui bahwa kita sudah
terhubung dengan perangkat yang di inginkan.
Dengan menggunakan nama yang sesuai, maka hal ini akan mempermudah kita untuk
mengingat, mendokumentasi, dan mengidentifikasi perangkat jaringan..Hostname yang digunakan
pada perangkat IOS tetap mempertahankan huruf besar dan kecil. Oleh karena itu, hal ini
memungkinkan kita untuk memanfaatkan nama seperti biasanya. Hal ini berbanding terbalik
dengan penamaan internet pada umumnya, dimana huruf besar dan huruf kecil di perlakukan
dengan berbeda.
tiga switch, berada pada tiga lantai yang berbeda, saling terhubung ke jaringan yang sama.
Penamaan biasanya akan mempertimbangkan tujuan dan lokasi masing-masing perangkat.
Dokumentasi jaringan harus menjelaskan bagaimana nama-nama tersebut dipilihNetwork
documentation should explain how these names were chosen jadi perangkat lain bisa diberi nama
yang sesuai.

Konfigurasi Hostname

Setelah menentukan nama-nama hostname, langkah selanjutnya adalah memasukkan


nama ke perangkat menggunakan CLI. Dari privileged EXEC mode, akseslah global configuration
mode dengan cara mengetikkan perintah configure terminal. Amati perubahan yang terjadi pada
command prompt. Dari global configuration mode, ketikkan perintah hostname di ikuti dengan
nama switch lalu tekan Enter. Amati perubahan yang terjadi pada nama command prompt.
Catatan: Untuk menghapus nama hostname, gunakan perintah no hostname global config
command. Pastikan selalu memperbarui dokomentasi tiap ada perangkat baru atau ada perangkat
yang di modifikasi. Identifikasi perangkat pada dokumentasi berdasarkan lokasi, tujuan dan
alamatnya. Akses Perangkat yang Aman
Penggunaan password yang lemah atau mudah ditebak menjadi perhatian keamanan yang
dihadapi didunia bisnis. Perangkat jaringan, termasuk router wireless rumahan, harus selalu
memiliki konfigurasi password untuk membatasi akses admin.
Cisco IOS dapat dikonfigurasi dengan menggunakan hierarchical mode passwords untuk
memungkinkan perangkat lain mengakses perangkat jaringan.
Semua perangkat jaringan harus membatasi akses seperti yang . Gunakan password yang kuat
dan sulit ditebak. Pertimbangkan kata kunci.

Konfigurasi Password

Password paling penting yang harus dikonfigurasi adalah password untuk akses privileged
EXEC mode. Untuk mengamankan akses privileged EXEC, gunakan perintah enable secret
password pada global config.
Untuk mengamankan user EXEC access, console port harus dikonfigurasi, Masuk ke console
configuration mode dengan perintah line console 0 pada global configuration. Angka nol
digunakan untuk mempresentasikan interface konsol yang pertama. Selanjutnya, masukkan
password yang diinginkan untuk user EXEC mode menggunakan perintah password password.
Terakhir, akses user EXEC menggunakan perintah login. Akses console sekarang akan selalu
memintah password untuk bisa mengakses ke user EXEC mode.
Virtual terminal (VTY) dapat digunakan untuk akses jarak jauh ke perangkat. Untuk mengamankan
VTY yang digunakan untuk SSH dan Telnet, ketikkan line VTY mode menggunakan perintah line
vty 0 15 pada global config, sepeti gambar 3. Banyak switch Cisco yang mendukung hingga 16
VTY lines dengan penomoran 0 sampai 15. Selanjutnya, atur password VTY menggunakan
perintah password password. Terakhir, akses VTY menggunakan perintah login.

Enkripsi Passwords

File startup-config dan running-config menampilkan seluruh password dengan bentuk teks
biasa. Hal ini bisa dibilang merupakan ancaman keamanan karena semua orang dapat melihat
password hanya dengan cara melihat file konfigurasinya.

Untuk mengenkripsi password, gunakan perintah service password-encryption pada global config
Perintah tersebut akan melakukan enkripsi sederhana ke semua password yang belum
terenkripsi. Enkripsi ini hanya berpengaruh untuk password didalam file konfigurasi, bukan
password yang dikirim melalui jaringan. Tujuan dari perintah ini adalah untuk mengamankan
password dari orang-orang yang tidak berwenang.

Pesan Banner

Meskipun membutuhkan password untuk keamanan dari pihak yang tidak berwenang, sangat
penting untuk menyediakan metode membatasi hanya pihak tertentu yang memasuki konfigurasi
perangkat. Untuk melakukan hal ini, tambahkan banner ke output perangkat. Banner menjadi
bagian penting dari keamanan terutama ketika ada orang lain yang mencoba untuk masuk ke
perangkat secara paksa. Untuk membuat sebuah pesan banner untuk sehari pada perangkat
jaringan, gunakan perintah banner motd # the message of the day # pada global config. Simbol “#”
disebut juga dengan karakter pembatas. Simbol tersebut disisipkan sebelum dan sesudah pesan.
Simbol pembatas dapat berupa simbol apapun asalkan tidak terkandung didalam pesanitu sendiri.
Untuk alasan ini, simbol seperti “#” cukup sering digunakan. Setelah perintah di eksekusi, pesan
banner akan ditampilkan pada semua proses pengaksesan perangkat hingga banner dihapus.
Karena pesan banner dapat dilihat oleh siapapun yang akan log in, isi pesan harus ditulis dengan
hati-hati. Isi pesan banner harus mengingatkan bahwa hanya pihak perwenang saja yang diijinkan
untuk mengakses perangkat. Selain itu isi banner juga bisa berupa jadwal sistem shutdown dan
informasi lain yang bersifat membantu seluruh pengguna jaringan.
MATERI 4

Ada 3 Address schemese


yang berbeda untuk perangkat layar : langsung , matriks , dan raster . Tujuan dari setiap skema
adalah untuk mengatur (atau mempertahankan) keadaan piksel menjadi hitam/putih atau, lebih
umum, tingkat skala abu-abu.

Tampilan yang ditujukan langsung menjalankan sinyal kontrol individual ke setiap piksel. Hal ini
memungkinkan status, apakah aktif/nonaktif atau skala abu-abu, untuk disetel dan dipertahankan
pada setiap piksel. Untuk ukuran layar m × n piksel, skema ini membutuhkan sinyal kontrol m × n .
Ini umumnya dianggap sebagai penggunaan I/O dan ruang fisik yang tidak efisien. Mode
pengalamatan langsung berarti bahwa nilai untuk instruksi yang diberikan dalam pemrograman
rakitan ditunjukkan oleh nilai yang diberikan. Ini berarti nilainya variabel, berdasarkan apa yang
disimpan dalam memori di alamat tertentu.

Tampilan beralamat matriks menjalankan sinyal kontrol hanya ke baris dan kolom tampilan. (Lihat
juga: matriks ) Untuk ukuran layar m × n piksel, skema ini membutuhkan sinyal kontrol m + n .
Dalam pengalamatan matriks aktif , semacam kapasitor (di luar sel yang tepat) digunakan untuk
mempertahankan keadaan sel. Pengalamatan matriks pasifdigunakan ketika sel itu sendiri
memiliki bistabilitas, sehingga tidak diperlukan kapasitor eksternal. Dalam beberapa situasi
pengalamatan matriks pasif digunakan dengan bantuan persistensi penglihatan mata (biasanya
manusia) sehingga sel tidak perlu bistable. Kegigihan penglihatan digunakan dalam tampilan yang
lebih sederhana dan berubah lebih lambat seperti jam.

Tampilan beralamat raster (misalnya, CRT ) bekerja dengan memindai seluruh tampilan secara
berurutan sambil memodulasi sinyal kontrol untuk mengaktifkan setiap piksel saat dipindai.
Tampilan ini menggunakan persistensi elemen piksel (misalnya, fosfor ) untuk mempertahankan
keadaan piksel hingga pemindaian dapat mengunjungi piksel itu lagi. Hanya ada tiga sinyal kontrol
yang diperlukan untuk bekerja: sinyal kontrol pemindaian horizontal, sinyal kontrol pemindaian
vertikal, dan sinyal kontrol intensitas. Pengaturan waktu di antara sinyal-sinyal ini sangat penting,
jika tidak, gambar di layar akan menampilkan artefak.

Anda mungkin juga menyukai