Pada hari ini Jumat tanggal Lima belas bulan Januari tahun Dua ribu dua
puluh satu, bertempat di PT. Bahagia September Tigabelas, Jalan Puri
Sakti no. 29 RT. 2 RW. 6, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, telah
ditandatangani dan disepakati Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Event
Telkom Click 2021 (yang selanjutnya disebut “PERJANJIAN“), oleh dan
antara:
Dalam hal ini selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara
bersama-sama akan disebut “PARA PIHAK“.
Pasal 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Pasal 2
JANGKA WAKTU
1. Jangka waktu perjanjian berakhir setelah seluruh kewajiban para pihak
dalam hal return of investment beserta pokok modal yang telah
dimasukan oleh pihak kedua telah kembali utuh.
2. Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan tata cara dan pelaksanaan
Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berkaitan
dengan diperlukannya persetujuan pengadilan atau perintah pengadilan
untuk mengakhiri Perjanjian ini.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4
PEMBIAYAAN
a. Setoran ke-1:
Sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) diluar pajak PPN
sebagai termin ke-1 dari total harga yang telah disepakati PARA
PIHAK dan disetorkan selambat-lambatnya tanggal 15 Januari 2021
.
b. Setoran ke-2:
Sebesar Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) diluar pajak PPN
sebagai termin ke-2 dan disetorkan selambat-lambatnya tanggal 19
Januari 2021
c. Setoran ke-3:
Sebesar Rp. 400.000.000 (empat ratus juta rupiah) sebagai sisa
pembayaran dan disetorkan selambat-lambatnya tanggal 21
Januari 2021
Pembayaran transfer kepada pihak PERTAMA ditujukan ke :
Atas Nama : PT. Bahagia September Tigabelas
Bank : Mandiri
No. Rekening : 164-0003166313
Pasal 5
PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perselisihan maka PARA PIHAK sepakat dan setuju
untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat;
2. Apabila tidak terjadi kesepakatan maka PARA PIHAK sepakat dan setuju
untuk menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pasal 6
KEJADIAN CIDERA JANJI
Kejadian cidera janji (wanprestasi) timbul apabila terjadi salah satu atau
lebih dari kejadian-kejadian/peristiwa-peristiwa di bawah ini:
1. Salah satu PIHAK atau keduanya tidak memberikan dan/atau
melaksanakan sebagian atau seluruh hal yang tergolong ke dalam ruang
lingkup kerjasama ;
2. Salah satu PIHAK atau keduanya menyalahi dan/atau melanggar
ketentuan yang telah ditetapkan dalam PERJANJIAN ini;
3. Salah satu PIHAK atau keduanya tidak melaksanakan kewajibannya
yang telah ditetapkan dalam PERJANJIAN ini;
4. Apabila suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen-dokumen
lain yang diberikan oleh salah satu PIHAK atau keduanya sehubungan
dengan PERJANJIAN ini ternyata tidak benar/palsu, termasuk namun
tidak terbatas pada pernyataan, jaminan dan janji-janji PIHAK tersebut
sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini;
5. Harta kekayaan salah satu PIHAK atau keduanya sebagian besar atau
seluruhnya disita oleh pihak lain atau instansi yang berwenang;
6. Salah satu PIHAK atau keduanya dinyatakan pailit, dibubarkan atau
dalam keadaan dilikuidasi;
7. Salah satu PIHAK atau keduanya diduga terlibat dalam tindakan
kriminal apapun terhadap peraturan perundang-undangan;
8. Salah satu PIHAK atau keduanya tersangkut suatu perkara, baik
perdata maupun pidana yang dapat memberikan pengaruh besar atas
usaha dan/atau harta kekayaan PIHAK tersebut dan mempengaruhi
pemenuhan kewajiban PIHAK tersebut berdasarkan PERJANJIAN ini;
9. salah satu PIHAK atau keduanya melakukan suatu tindakan yang
merugikan PIHAK lainnya; dan/atau;
10. atas dasar pertimbangan salah satu PIHAK atau keduanya dan/atau
pertimbangan hukum, peraturan serta etika yang berlaku, salah satu
PIHAK telah mencemarkan nama baik Pihak lainnya;
PASAL 7
KEADAAN KAHAR
1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam Perjanjian ini adalah
peristiwa atau kejadian di luar kekuasaan manusia seperti bencana alam,
kebakaran, gempa bumi, perang, epidemi ataupun huru-hara;
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar, maka para pihak wajib memberitahukan
secara tertulis disertai bukti-bukti kepada pihak lain dalam perjanjian ini
dalam waktu 1 (satu) x 24 jam, , terhitung sejak terjadinya keadaan
kahar tersebut.
PASAL 8
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini menjadi berakhir apabila terjadi peristiwa-
peristiwa/kejadian-kejadian yang sebagai berikut:
a. Salah satu pihak dalam Perjanjian lalai atau gagal dan atau tidak
mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban atau melanggar larangan
sesuai isi Perjanjian ini.
b. Salah satu pihak dengan suatu ketetapan pemerintah telah dicabut izin
usahanya sehingga tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan isi Perjanjian ini.
c. Salah satu pihak dengan suatu putusan pengadilan yang berwenang
untuk itu dinyatakan telah berhenti melakukan kegiatan usahanya dan
yang telah dinyatakan bangkrut/pailit.
d. Salah satu pihak dengan suatu putusan pengadilan yang berwenang
untuk itu, atas seluruh atau sebagian harta tetapnya yang merupakan
hartanya yang paling essential telah dirampas atau telah disita sehingga
secara wajar tidak dimungkinkannya lagi memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam Perjanjian.
2. Pengakhiran Perjanjian ini tidak mengakibatkan hilangnya hak untuk
menuntut ganti rugi namun terbatas pada pemasukan atau inbreng yang
dilakukan sebagai bentuk penanaman modal atas usaha ini.
3. Setelah berakhirnya perjanjian jika ada kewajiban yang belum
ditunaikan maupun terdapat kerugian maka atas kesepakatan bersama
para pihak akan menetepkan penggantian berupa sejumlah uang yang
nominalnya telah disepakati.
PASAL 9
ADENDUM
Hal-hal yang tidak cukup atau belum diatur dalam Perjanjian ini akan
ditetapkan oleh kedua belah Pihak secara musyawarah dengan membuat
suatu perjanjian tambahan (Addendum) tersendiri yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini
Pasal 10
PENUTUP