Anda di halaman 1dari 4

Situasional Analysis :

1. Macro external anlaysis :

Jumlah Penduduk usia diatas 50 tahun di karisidenan Madiun :

Kab Madiun : 230.839,00

Kota madiun : 54.337,00

Kab Ngawi : 264.075,00

Kab Magetan : 211.261,00

Kab Ponorogo : 298.157,00

Jumlah yang telah klaim Katrak :

Potensi penderita katarak

2. Industrial Analysis :

a. Hambatan pendatang baru : Tinggi

Alat mahal sehingga memerlukan modal yang tinggi

Keahlian khusus : memerlukan sekolah dan sertifikasi khusus

Loyalitas pelanggang terhadap operator tinggi

b. Daya tawar pemasok : Rendah

Banyak supplier bahan habis pakai yang bisa digunakan, merek mesin untuk operasi juga berbagai
macam, semua tergantung pilihan operator (Dokter)

c. Daya Tawar pembeli : Rendah

Pasien sangat membutuhkan Tindakan operasi untuk bisa beraktivitas normal kembali

d. Hambatan produk pengganti : Tidak ada produk pengganti

e. Tingkat Persaingan Kompetitar : Rendah

Semua dokter mata telah tergabung menjadi operator, untuk memasuki wilayah sekarisidenan
madiun diperlukan ijin dokter senior

3. 5 C Analisis :

a. Company : Produk jasa pengelolaan klinik spesialis mata : Poli dan Operasi

(Swot Anlaysis)

b. Collaborasi :

Seluruh dokter spesialis mata di kab madiun dan kota madiun


99% dokter spesialis mata di kab Ponorogo

Terdaftar sebagai rekanan BPJS

c. Customer : Pasien/Customer : Laki laki dan Wanita usia diatas 50 th yang berdomisili di
Ponorogo,Madiun, Ngawi dan Magetan penderita katarak

karatark adalah penyakit degenerative sehingga dengan panjangan usia hidup maka kemungkinan
terkena katarak sangat tinggi, setiap manusia memiliki 2 buah mata yang mempunyai kemungkinan
sama untuk terkena katarak.

d. Competitor: Pembatasan ijin prakter dokter membuat dokter spesialis mata hanya berpraktek
dilokasi terdekat dengan domisili, sebagian besar dokter dilokasi perusahaan telah tergabung menjadi
operator.

e. Climate : Tarif dan aturan telah ditetapkan oleh pemerintah dan biaya ditanggung oleh pemerintah
melalui BPJS

GOALS: meningkatkan pendapatan pada klinik yang sudah beroperasi

STRATEGI: menambah jumlah layanan operasi; pengembangan produk/jasa 

1. Menambah kamar Operasi dengan membuka kerja sama dengan RS swasta di sekarisidenan madiun
yang belum mempunyai pelayanan Spesialis Mata

2. Peningkatan kemampuan layanan (skill) operator dan perawat sehingga mempercepat proses
pelayanan.

KELEBIHAN:

- Monopoli pasar
- Sulit untuk membuka klinik mata baru
- Jumlah peserta JKN uptrend setiap tahunnya meningkatkan potensi jumlah layanan operasi
PHACO

KELEMAHAN:

- Omset tergantung pada SDM (dokter dan nakes lainnya)


- Keterbatasan ruang operasi RS untuk layanan Phaco
- Kemampuan/kompetensi setiap dokter dalam mengoperasi berbeda beda  butuh tools
standarisasi (mis: SOP, SPM)

PELUANG:
- Pendampingan dokter spesialis lulusan baru dengan dokter senior  utk meningkatkan
kompetensi
- Jumlah penduduk dengan katarak yang belum di operasi masih tinggi  cek data dinkes
daerah/nasional
- Ekspansi bisnis  perlu riset secara nasional bagaimana mapping kebutuhannya
- Jumlah dokter spesialis mata bersertifikasi PHACO berbanding dengan RS seluruh Indonesia yang
belum ada layanan mata (PHACO)

ANCAMAN

- Regulasi tarif  jika terjadi revisi tarif Permenkes untuk prosedur Phaco
- Terjadi kekurangan/kekosongan jumlah SDM dokter, misal: pension
PEMBAGIAN TUGAS

Operations: Novita, Tegar

Marketing: Yudha, Bedit

Financial: Nila, Rut

Next meet up: Rabu/Kamis, 9/10 Juni 2021 pukul 19.30

Anda mungkin juga menyukai