Anda di halaman 1dari 3

JUNE EKA PUTRI

043141919

Diskusi 5
MANAJEMEN PERUBAHAN / EKMA 4565.71

PERTANYAAN
Diskusikan perbedaaan antara pembelajaran organisasional dengan organisasi pembelajar,
jelaskan!
Berikan contoh rill perusahaan/organisasi yang Anda kenal yang dianggap sebagai
organisasi pembelajar, jelaskan alasan Anda!

JAWABAN
Organization Learning (OL) pada dasarnya berbeda dengan learning organization (LO).
Organization Learning dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi pembelajaran
organisasional atau pembelajaran dalam organisasi, sedangkan learning organization
diterjemahkan menjadi organisasi pembelajar.

Pembelajaran organisasional lebih menekankan pada aspek pembelajaran yakni proses


pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan organisasi pembelajar
menekankan pada organisasi tempat pembelajaran berlangsung.

Perbedaan pembelajaran organisasional dan organisasi pembelajar menurut para ahli


Lundberg (1995), mengatakan bahwa organisasi pembelajar merupakan unit aktivitas
tersistem yang memiliki karakteristik tertentu, atau sebuah kiasan tentang organisasi yang
memiliki kemampuan untuk meneriemahkan bahasa sandi ke dalam kehidupan rutin sehari-
hari sebagai pedoman berprilaku dan tau beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Sementara itu pembelajaran organisasional merupakan sebuah konstruk yang menjelaskan


sebuah proses atau tipe aktivitas yang mungkin terjadi pada organisasi atau pada bagian-
bagian organisasi. Bila disederhanakan, organisasi pembelajar adalah organisasi dengan
segala kapabilitanya dan pembelajaran organisasional adalah proses, dan keduanya
berhubungan dengan pembelajaran.

Menurut Yeo (1993), mengatakan bahwa organisasi pembelajar merupakan entitas kolektif
yang fokus perhatiannya tertuju pada pertanyaan "apa" yakni apa karakteristik, prinsip-
prinsip dari suatu organisasi yang belajar secara kolektif? Jadi, organisasi pembelajar
mencakup pentingnya pembelajaran kolektif baik pada dataran lingkungan internal maupun
eksternal. Sedangkan pembelajaran organisasional adalah sebuah proses untuk menjawab
pertanyaan "bagaimana" yakni bagaimana tingkat penguasaan dan proses pengembangan
pengetahuan.

Di sisi lain Pedler, et al. (1997) menegaskan bahwa suatu organisasi pembelajar bukan
organisasi yang semata-mata mengikuti banyak pelatihan. Perlunya pengembangan
Keterampilan individu tertanam dalam konsep organisasi yang setara dan merupakan bagian
dari kebutuhan akan pembelajaran organisasi demi keberlangsungan hidup dan
JUNE EKA PUTRI
043141919

pertumbuhan organisasi. Menurut Pedler, et al. (1997) suatu organisasi pembelajar adalah
organisasi yang:
a. Mempunyai suasana di mana anggota-anggotanya secara individu terdorong untuk
belajar dan mengembangkan potensi penuh mereka.
b. Memperluas budaya belajar ini sampai pada pelanggan, pemasok dan stakeholder
lain yang signifikan.
c. Menjadikan strategi pengembangan sumber dava manusia sebagai pusat kebijakan
bisnis.
Apa yang disampaikan Peddler et al. (1997) juga didukung oleh Lundberg (1995) yang
menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu Kegiatan bertujuan yang diarahkan pada
perolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya. Menurutnya
pembelajaran organisasi adalah:
a. Tidaklah semata-mata jumlah pembelajaran masing-masing anggota;
b. Pembelajaran itu membangun pemahaman yang luas terhadap keadaan internal
maupun eksternal melalui kegiatan-kegiatan dan sistem-sistem yang tidak tergantung
pada anggota-anggota tertentu;
c. Pembelajaran tidak hanya tentang penataan kembali atau perancangan Kembali
unsur-unsur organisasi;
d. Pembelajaran lebih merupakan suatu bentuk mata pembelajaran yang mensyaratkan
pemikiran kembali pola-pola yang menyambung dan mempertautkan potongan-
potongan sebuah organisasi dan juga mempertautkan pola-pola dengan lingkungan
yang relevan;
e. Pembelajaran organisasi adalah suatu proses yang seolah-olah mengikat beberapa
subproses, misalnya perhatian, penafsiran, pencarian, pengungkapan dan
penemuan, pilihan, pengaruh dan penilaian;
f. Pembelajaran organisasi mencakup baik unsur kognitif, misalnya pengetahuan dan
wawasan yang dimiliki bersama ole para anggota organisasi maupun kegiatan
organisasi yang berulang-ulang.

Dari uraian-uraian, di atas maka dapat disimpulkan bahwa organisasi pembelajar adalah
organisasi yang secara terencana dan terus menerus memfasilitasi anggotanya agar mampu
terus berkembang dan mentansformasi diri baik secara kolektif maupun individual dalam
usaha meraih hasil atau kinerja yang makin meningkat, dan sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakan bersama antara organisasi dan individu di dalamnya. Sementara pembelajaran
organisasional adalah proses pembelajaran sehingga terbentuk organisasi pembelajar.

Contoh rill perusahaan/organisasi yang saya kenal dianggap sebagai organisasi pembelajar
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (PT Telkom) berusaha mendorong perusahaan menjadi
salah satu perusahaan atau lembaga yang wajib untuk terus belajar dan menjadi organisasi
pembelajar atau biasa dikenal dengan ‘Learning Organization’. Hal ini dilakukan karena
Telkom adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis Information, Communication, and
Technology (ITC) menuntut PT Telkom dapat menjadi perusahaan berbasis knowledge.
Salah satu langkah strategis yang dipilih oleh Telkom adalah memilih lembaga Center of
Excellence Telkom yang sebelumnya dikenal dengan Learning Centre atau Pusat Diklat
JUNE EKA PUTRI
043141919

Telkom sebagai inisiatif strategis dalam mencapai tujuan dan target bisnis perusahaan,
khususnya bagi sumber daya manusia (SDM) dan human capital. Salah satu metodologi
yang tepat sasaran untuk mewujudkan ‘Learning Organization’ tersebut adalah melalui
penerapan Corporate University atau popular dikenal dengan CorpU. CorpU merupakan satu
pusat pembelajaran yang dikhususkan bagi seluruh karyawan Telkom dimana para dosen
CorpU merupakan para direksi utama yang ada di perusahaan. Dengan mengetahui
bagaimana skill, passion, dan karakter para karyawannya melalui CorpU, maka para direksi
dapat lebih lebih memodelkan pola seperti apa yang dapat dikembangkan untuk model bisnis
perusahaan mereka. Salah satunya yaitu, dengan meluncurkan Global Talent Program
(GTP) dimana para talent Telkom mendapatkan international exposure & international
experience, sehingga bisa memahami perilaku bisnis internasional. Bebagai potensi bisnis di
dunia diharapkan dapat tergali oleh para talent Telkom mendapatkan percepatan
pengetahuan dengan bersertifikasi global. CorpU merupakan program yang saat ini juga
banyak diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia, salah satunya yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Referensi :
BMP EKMA4565 Modul 5 Hal. 5.44 s.d. 5.49

Anda mungkin juga menyukai