Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

KEPEMIMPINAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMIMPIN DALAM


ERA ORGANISASI PEMBELAJARAN
KELOMPOK 6 :
1. Doni Paslah
2. Nelli Susanti
3. Satibi Wahid
4. Zarliana UNIVERSITAS FORTDEKOCK
5. Asrida Dayang BUKITTINGGI
PENGERTIAN
Kepemimpinan pada Organisasi Pembelajar (Learning Organization)

Senge (1990)
Satu pendekatan organisasional adalah Organisasi Pembelajar (Organization Learning)
dalam bukunya yang terkenal berjudul “The Fifth Discipline” yang menjelaskan seni dan
praktik dalam membangun dan mengelola Organisasi Pembelajar

Organisasi Pembelajar (OP) adalah “organizations where people continually expand their
capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of
thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are
continually learning how to learn together
PENGERTIAN
Dari definisi tersebut ada empat ciri-ciri Organisasi Pembelajar, yaitu:

Memberi kebebasan kepada


pengikutnya untuk menyampaikan
Orang-orang yang terdapat dalam
aspirasi secara kolektif
organisasi (karyawan, mahasiswa,
anggota, dan sebagainya) secara terus-
Orang-orang yang terdapat di dalam
menerus mengembangkan kapasitas
organisasi secara terus-menerus
dan kemampuan mereka yang
mempelajari bagaimana caranya untuk
bertujuan menghasilkan karya/prestasi
belajar bersama-sama
sesuai keinginan mereka yang
sebenarnya
Memelihara pola pemikiran yang baru
dan dinamis
Apakah Organisasi Pembelajar dapat dijalankan?
Terlihat bahwa konsep Organisasi Pembelajar sangat menarik dan mengesankan. Organisasi Pembelajar lahir untuk
menggantikan pendekatan klasik yang disebut dengan Controlling Organization atau Organisasi Pengawasan yang
syarat dengan pengendalian kepada bawahan. Lalu apakah Organisasi Pembelajar dapat dijalankan? Senge (1990)
menyatakan ada dua alasan kenapa Organisasi Pembelajar sangat mungkin dijalankan, antara lain:

 Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang belajar


atau makhluk pembelajar. Sejak lahir manusia belajar jalan,
meraih benda, berbicara, hingga ia bekerja dan telah lansia
tetap melakukan pembelajaran.
 Pada dasarnya bagi manusia belajar bukanlah kebutuhan,
melainkan kecintaan terhadap obyek yang dipelajari
Tujuh ciri-ciri yang menunjukkan organisasi gagal dalam pembelajaran, yakni:

• Anggota kelompok hanya memikirkan tugas dan tanggung


jawab dirinya sendiri
• Menganggap orang-orang di luar kelompok sebagai “musuh”
• Bersifat seolah-olah proaktif, namun sebenarnya reaktif
• Hanya memikirkan kejadian jangka pendek
• Terlena dengan zona nyaman
• Tidak pernah secara langsung belajar dari pengalaman
• Memposisikan tim manajemen secara berlebihan
MODEL ORGANISASI PEMBELAJAR
Marquardt (2002)
organisasi pembelajar memiliki model yang terdiri dari lima subsistem
yaitu learning (pembelajaran), organization (organisasi), people (orang-
orang), technology (teknologi), dan knowledge (pengetahuan/sains). Lihat
gambar 1 berikut.
1. Subsistem Learning (Pembelajaran)
Susbsistem ini merupakan subsistem utama dari sistem organisasi pembelajaran. Aktivitas
pembelajaran dapat dilakukan oleh 3 level yang berbeda yaitu :
1. Pembelajaran level individu (individual learning)
2. Pembelajaran level kelompok/tim (group or team learning)
3. Pembelajaran level organisasi (organizational learning)
Pendekatan pembelajaran dapat dilakukan dengan tiga metode berikut: 1) Adaptive
learning yaitu cara pembelajaran berdasarkan pengalaman dan kemudian melakukan
modifikasi berdasarkan pengalaman tersebut; 2) Anticipatory learning yaitu proses
pembelajaran yang diperoleh dengan membuat peramalan/prediksi terhadap berbagai
keadian di masa depan; dan 3) Action learning yaitu proses pembelajaran berdasarkan
kegiatan yang dilakukan saat ini
2. Subsistem Organisasi
Organisasi merupakan subsistem dari learning organization yang
merupakan wadah bagi berjalannya organisasi pembelajar.
Subsistem ini terdiri dari empat komponen: visi, budaya, strategi,
dan struktur. Visi memberi arahan kemana organisasi akan berjalan.
Dalam menjalankan tugas dan kegiatanya, organisasi tidak lepas
dari budaya yang berlaku seperti segala nilai-nilai, kepercayaan,
tradisi, ritual, atau adat istiadat. Untuk menjalankan visinya,
organisasi juga membutuhkan strategi yang merupakan rencana
aksi, metodologi, taktik, dan langkahlangkah yang harus diambil.
Strategi tersebut dijalankan oleh seluruh departemen, level, atau
bagian dalam organisasi yang disebut dengan struktur.
3. Subsistem people (orang-orang atau personel)
Subsistem ini adalah para stakeholder yang memiliki kepentingan
dengan organisasi, yang terdiri dari: karyawan, pelanggan, partner
bisnis, supplier, komunitas, dan manajemen/pimpinan

4. Subsistem knowledge (pengetahuan)


Subsistem ini berfungsi mengelola pengetahuan/ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dan
dihasilkan oleh organisasi, yang terdiri dari enam elemen, antara lain: acquition (akuisisi),
creation (kreasi), storage (penyimpanan), analysis and data mining (analisa dan pengolahan
data), transfer and dissemination (transfer dan penyampaian), dan application and
validation (aplikasi dan validasi).
5. Subsistem teknologi
Subsistem teknologi berfungsi memberikan dukungan, dan sebagai
alat dalam mengintegrasikan jaringan teknologi dan informasi yang
memungkinkan terjadinya akses dan pertukaran informasi dan
pembelajaran. Teknologi dalam organisasi pembelajar digunakan
untuk:
1. Mengelola ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan teknologi
berbasis komputer dengan mengumpulkan, koding,
menyimpan, dan mentransfer informasi dalam organisasi dan
dunia luar.
2. Meningkatkan pembelajaran yang meliputi pelatihan dengan
menggunakan video, audio, dan multimedia berbasis komputer.
FAKTOR PENYEBAB DIBUTUHKANNYA ORGANISASI PEMBELAJAR
Globalisasi dan ekonomi global Keragaman dan mobilitas di
tempat kerja
Teknologi
Peningkatan perubahan dan
Pergeseran radikal pada dunia kerja
kompleksitas yang cepat
Meningkatnya pengaruh pelanggan
Berkembangnya pemikiran bahwa ilmu pengetahuan dan
pembelajaran sebagai aset organisasi

Perubahan pada peran dan harapan pekerja


KARAKTERISTIK PEMIMPIN ORGANISASI PEMBELAJAR
Karakteristik organisasi pembelajar menurut Senge (1990) ada lima
yaitu:
1) Personal mastery;
2) Mental models;
3) Building shared vision;
4) Team learning, dan
5) Systems thinking. Dengan demikian karakter kepemimpinan
pada organisasi pembelajar adalah:
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai