Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI PERKULIAHAN

“Learning Organization”

Disusun oleh:
Yehezkiel Panangian Sitorus

204032310026

PJJA1

PJJ S2 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2024
PEMBAHASAN

1.1 Definisi Learning Organization

"Sebuah kelompok manusia yang disatukan oleh tujuan bersama, yang secara sengaja
mengembangkan diri dan kapasitasnya untuk belajar, berkinerja, dan beradaptasi. Ini
adalah sistem dinamis yang terus-menerus menciptakan, memperoleh, dan menyebarkan
pengetahuan untuk memajukan tujuannya dan merespons perubahan lingkungan."

Definisi ini menekankan beberapa aspek penting dari learning organization:

 Fokus pada pengembangan diri dan kapasitas: Learning organization tidak hanya
tentang belajar individu, tetapi juga tentang pengembangan kapasitas kolektif
organisasi untuk belajar dan beradaptasi.

 Tujuan bersama: Anggota organisasi disatukan oleh tujuan bersama, yang


memberikan arah dan motivasi bagi pembelajaran.

 Dinamika dan kontinuitas: Learning organization bukanlah keadaan statis,


melainkan sistem dinamis yang terus-menerus berkembang dan belajar.

 Penciptaan, perolehan, dan penyebaran pengetahuan: Learning organization


secara aktif terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru, memperoleh
pengetahuan dari luar, dan menyebarkan pengetahuan di seluruh organisasi.

 Pencapaian tujuan dan adaptasi terhadap perubahan: Pembelajaran dalam learning


organization diarahkan pada pencapaian tujuan dan peningkatan kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Definisi Smith (2022) menggarisbawahi bahwa learning organization tidak hanya tentang
individu yang belajar, tetapi tentang sistem dan struktur organisasi yang mendukung dan
mendorong pembelajaran berkelanjutan. Organisasi harus secara proaktif menciptakan
lingkungan yang memungkinkan anggotanya untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan
berkontribusi pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

1.2 Ruang Lingkup Learning Organization

Dalam buku What you shuould know about Corporate university, Andi Ilham Said
(2020) menyebutkan bahwa learning organization memiliki empat pilar yang harus
dimiliki. Pertama adalah kepemimpinan (pemimpin yang memberikan inspirasi dan arah
dalam learning organization). Kedua adalah pembelajaran yang terorganisir
(pembelajaran harus diorganisir secara tepat). Ketiga adalah dukungan teknologi dan
keempat adalah pembelajaran itu sendiri (aktivitas proses belajar). Menurut Dessler
(2020), ruang lingkup learning organization mencakup empat aspek utama, yaitu:

 Proses pembelajaran: Learning organization fokus pada proses pembelajaran


yang berkelanjutan, baik pembelajaran individu maupun pembelajaran
organisasi. Proses pembelajaran ini mencakup berbagai kegiatan, seperti
pelatihan, pengembangan, dan pembelajaran informal.
 Pengetahuan: Learning organization fokus pada penciptaan, perolehan, dan
penyebaran pengetahuan. Organisasi perlu memiliki sistem dan infrastruktur
yang mendukung proses penciptaan dan penyebaran pengetahuan.
 Budaya: Learning organization memiliki budaya yang mendukung
pembelajaran. Budaya ini dicirikan oleh keterbukaan, kepercayaan, dan saling
berbagi pengetahuan.
 Kepemimpinan: Kepemimpinan memainkan peran penting dalam membangun
learning organization. Pemimpin perlu menciptakan visi dan misi yang jelas
untuk learning organization, serta mendorong dan mendukung pembelajaran di
seluruh organisasi.
1.3 Karakteristik Learning Organization

Buku mereka yang paling mutakhir berjudul "Organizational Behavior" edisi ke-17
(2019) dan tidak memuat istilah spesifik "learning organization" dalam bahasan
utamanya. Namun, konsep pembelajaran dan pengembangan dalam organisasi memang
dibahas oleh Robbins dan Judge dalam konteks perilaku individu dan kelompok. Mereka
membahas pentingnya pembelajaran individual, seperti pelatihan dan pengembangan,
serta pembelajaran organisasional, seperti transfer pengetahuan dan inovasi.
Meskipun tidak secara eksplisit mengusung istilah "learning organization," beberapa
karakteristik yang dikaitkan dengan konsep tersebut dapat diidentifikasi dalam bahasan
Robbins dan Judge, antara lain:
 Fokus pada pengembangan individu dan organisasi: Robbins dan Judge
menekankan pentingnya organisasi dalam mempromosikan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan, mentoring, dan
kesempatan belajar mandiri.
 Budaya kolaborasi dan berbagi pengetahuan: Mereka juga membahas pentingnya
menciptakan budaya kolaboratif dan terbuka untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman antar individu dan kelompok dalam organisasi.
 Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan: Robbins dan Judge menekankan
pentingnya organisasi untuk bersikap adaptif terhadap perubahan lingkungan dan
pasar. Organisasi yang belajar secara efektif dapat mengantisipasi dan merespons
perubahan dengan cepat dan tangguh.
 Orientasi pada pembelajaran berkelanjutan: Pembelajaran tidak dilihat sebagai
aktivitas sesaat, melainkan sebagai proses berkelanjutan yang terintegrasi dalam
praktik dan strategi organisasi.
Meskipun tidak secara langsung menggunakan istilah "learning organization," bahasan
Robbins dan Judge tentang individu dan kelompok dalam organisasi beririsan dengan
karakteristik-karakteristik keyang sering dikaitkan dengan konsep tersebut. Secara tidak
langsung, mereka menekankan pentingnya organisasi dalam memfasilitasi dan
mempromosikan budaya belajar yang berkelanjutan untuk meraih keberhasilan dalam
jangka panjang
1.4 Hambatan dalam Learning Organization
Learning organization adalah organisasi yang secara terus-menerus belajar dan
mengembangkan diri. Organisasi ini memiliki kemampuan untuk menciptakan,
menyerap, dan menyebarkan pengetahuan dengan cepat dan efektif. Learning
organization dicirikan oleh budaya belajar yang kuat, di mana karyawan didorong untuk
terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.

Namun, dalam praktiknya, terdapat beberapa hambatan yang dapat menghambat


pembangunan learning organization. Hambatan-hambatan tersebut antara lain:

 Kurangnya komitmen dari manajemen: Manajemen puncak harus memiliki


komitmen yang kuat untuk membangun learning organization. Komitmen ini
harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan tindakan yang mendukung
pembelajaran di seluruh organisasi.
 Budaya organisasi yang tidak mendukung pembelajaran: Jika budaya organisasi
tidak mendukung pembelajaran, maka akan sulit untuk membangun learning
organization. Budaya organisasi yang tidak mendukung pembelajaran ditandai
dengan adanya sikap konservatif, penolakan terhadap perubahan, dan kurangnya
penghargaan terhadap pembelajaran.
 Kurangnya sumber daya: Sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun
learning organization, seperti waktu, dana, dan tenaga kerja, harus tersedia secara
memadai. Kurangnya sumber daya dapat menghambat pelaksanaan program-
program pembelajaran dan pengembangan.
 Resistensi dari karyawan: Beberapa karyawan mungkin merasa terancam oleh
perubahan yang terjadi dalam rangka membangun learning organization.
Resistensi dari karyawan dapat menghambat proses pembelajaran dan
pengembangan.
REFERENCE :

1. Smith, Bryan. (2022). The Learning Organization: How to Build a Culture of


Continuous Improvement. London: Kogan Page
2. Robbins, S.P, & Judge, T.A. (2019). Organizational Behavior. 18th Edition.
United States of America : Pearson Education, Inc.
3. Dessler, G. (2020). Human Resource Management

Anda mungkin juga menyukai