“Learning Organization”
Disusun oleh:
Yehezkiel Panangian Sitorus
204032310026
PJJA1
PJJ S2 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2024
PEMBAHASAN
"Sebuah kelompok manusia yang disatukan oleh tujuan bersama, yang secara sengaja
mengembangkan diri dan kapasitasnya untuk belajar, berkinerja, dan beradaptasi. Ini
adalah sistem dinamis yang terus-menerus menciptakan, memperoleh, dan menyebarkan
pengetahuan untuk memajukan tujuannya dan merespons perubahan lingkungan."
Fokus pada pengembangan diri dan kapasitas: Learning organization tidak hanya
tentang belajar individu, tetapi juga tentang pengembangan kapasitas kolektif
organisasi untuk belajar dan beradaptasi.
Definisi Smith (2022) menggarisbawahi bahwa learning organization tidak hanya tentang
individu yang belajar, tetapi tentang sistem dan struktur organisasi yang mendukung dan
mendorong pembelajaran berkelanjutan. Organisasi harus secara proaktif menciptakan
lingkungan yang memungkinkan anggotanya untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan
berkontribusi pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
Dalam buku What you shuould know about Corporate university, Andi Ilham Said
(2020) menyebutkan bahwa learning organization memiliki empat pilar yang harus
dimiliki. Pertama adalah kepemimpinan (pemimpin yang memberikan inspirasi dan arah
dalam learning organization). Kedua adalah pembelajaran yang terorganisir
(pembelajaran harus diorganisir secara tepat). Ketiga adalah dukungan teknologi dan
keempat adalah pembelajaran itu sendiri (aktivitas proses belajar). Menurut Dessler
(2020), ruang lingkup learning organization mencakup empat aspek utama, yaitu:
Buku mereka yang paling mutakhir berjudul "Organizational Behavior" edisi ke-17
(2019) dan tidak memuat istilah spesifik "learning organization" dalam bahasan
utamanya. Namun, konsep pembelajaran dan pengembangan dalam organisasi memang
dibahas oleh Robbins dan Judge dalam konteks perilaku individu dan kelompok. Mereka
membahas pentingnya pembelajaran individual, seperti pelatihan dan pengembangan,
serta pembelajaran organisasional, seperti transfer pengetahuan dan inovasi.
Meskipun tidak secara eksplisit mengusung istilah "learning organization," beberapa
karakteristik yang dikaitkan dengan konsep tersebut dapat diidentifikasi dalam bahasan
Robbins dan Judge, antara lain:
Fokus pada pengembangan individu dan organisasi: Robbins dan Judge
menekankan pentingnya organisasi dalam mempromosikan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan, mentoring, dan
kesempatan belajar mandiri.
Budaya kolaborasi dan berbagi pengetahuan: Mereka juga membahas pentingnya
menciptakan budaya kolaboratif dan terbuka untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman antar individu dan kelompok dalam organisasi.
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan: Robbins dan Judge menekankan
pentingnya organisasi untuk bersikap adaptif terhadap perubahan lingkungan dan
pasar. Organisasi yang belajar secara efektif dapat mengantisipasi dan merespons
perubahan dengan cepat dan tangguh.
Orientasi pada pembelajaran berkelanjutan: Pembelajaran tidak dilihat sebagai
aktivitas sesaat, melainkan sebagai proses berkelanjutan yang terintegrasi dalam
praktik dan strategi organisasi.
Meskipun tidak secara langsung menggunakan istilah "learning organization," bahasan
Robbins dan Judge tentang individu dan kelompok dalam organisasi beririsan dengan
karakteristik-karakteristik keyang sering dikaitkan dengan konsep tersebut. Secara tidak
langsung, mereka menekankan pentingnya organisasi dalam memfasilitasi dan
mempromosikan budaya belajar yang berkelanjutan untuk meraih keberhasilan dalam
jangka panjang
1.4 Hambatan dalam Learning Organization
Learning organization adalah organisasi yang secara terus-menerus belajar dan
mengembangkan diri. Organisasi ini memiliki kemampuan untuk menciptakan,
menyerap, dan menyebarkan pengetahuan dengan cepat dan efektif. Learning
organization dicirikan oleh budaya belajar yang kuat, di mana karyawan didorong untuk
terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.