Anda di halaman 1dari 16

Bab 4

BOILING DAN KONDENSASI


Pendahuluan
Dalam bab-bab sebelumnya, kita
membahas sistem fase tunggal yang
homogen.
Bab tentang boiling dan kondensasi,
berkaitan dengan perubahan fase fluida
(melibatkan dua fase).
Boiling
o Cairan dipanaskan sampai melewati titik
didihnya.
o Gelembung uap air dihasilkan di bidang
yang dipanaskan dan kenaikan melalui
massa cairan.
o Pendidihan adalah suatu fenomena
kompleks.
Mekanisme Boiling
ΔT oK = TW – 373,2 K

10 102 103
6
10
A B C D

106
q/A, (Btu/jam.ft2)

105

q/A, (W/m2)
105

104
104

103
1 10 102 103 104

ΔT oF = TW – 212 oF
Mekanisme Boiling
• Daerah A, terjadi konveksi bebas. Pada penurunan
temperatur yang rendah, mekanisme boiling pada
dasarnya mirip dengan konveksi bebas. Variasi nilai h
dengan ∆T0.25, sama dengan konveksi bebas pada plat
horizontal atau silinder.
• Daerah B, nukleat boliling. Kecepatan pembentukan
bubble(gelembung) meningkat sehingga kecepatan
sirkulasi cairan juga meningkat. Koefisien transfer panas
(h) meningkat dengan ∆T2 sampai ∆T3
• Daerah C, transisi boiling. Banyak gelembung terbentuk
dengan sangat cepat, sehingga gelembung cenderung
bergabung dan membentuk lapisan uap.
• Daerah D, film boiling. Gelembung-gelembung yang
bergabung terpisah dan naik keatas.
Perhitungan Boiling
Berbagai persamaan telah dikembangkan
telah dikemukakan untuk menghitung fluks
kalor dalam keadaan didih.
McAdams menyarankan pada tekanan
rendah untuk air mendidih menggunakan
persamaan :
 2,253 Tx 
q
W/m2 untuk 0,2  p  0,7 MPa
3,96

A
Perhitungan Boiling
sedangkan pada tekanan yang lebih tinggi
digunakan persamaan :
 283,2 p4/3 Tx  W/m2 untuk 0,7  p  14 MPa
q 3

dimana :
• Tx = perubahan temperature, oC
• p = tekanan, mega paskal (MPa)
Permukaan Horisontal

Untuk sistim pada suatu permukaan horisontal


beberapa persamaan dapat digunakan
diantaranya :
• h = 151 (T oF)1/3, Btu/jam.ft2.oF
q/A < 5000, Btu/jam.ft2
• h = 1043 (T oK)1/3, W/m2.K
q/A < 16, kW/m2
• h = 0,168 (T oF)3, Btu/jam.ft2.oF
5000 < q/A < 75000, Btu/jam.ft2
• h = 5,56 (T oK)3, W/m2.K
16 < q/A < 240, kW/m2
Permukaan Vertikal
Untuk permukaan vertikal dapat menggunakan
persamaan :
• h = 87 (T oF)1/7, Btu/jam.ft2.oF
q/A < 1000, Btu/jam.ft2
• h = 537 (T oK)1/7, W/m2 .K
q/A < 3, kW/m2
• h = 0,24 (T oF)3, Btu/jam.ft2.oF
1000 < q/A < 20000, Btu/jam.ft2
• h = 7,45 (T oK)3, W/m2.oK
3 < q/A < 63, kW/m2
dimana :
T = Tw – Tsat
Boiling Konveksi Paksa di Dalam
Pipa
Untuk konveksi paksa didalam pipa dapat
didekati dengan persamaan :
• h = 2,55 (T oK)3 exp (p/1555), W/m2.K
untuk SI
• h = 0,077 (T oF)3 exp (p/225),
Btu/jam.ft2.oF
untuk satuan British
Type kondensasi

Film type kondensasi


Pada umumnya, ketika uap mengembun
pada suatu permukaan seperti vertical
atau horizontal tube, film type kondensasi
akan terbentuk di permukaan tersebut dan
akan mengalir sepanjang permukaan
karena gaya gravitasi.
Kondensasi
Kondensasi terjadi manakala suatu uap air
seperti steam mengalami kontak dengan
suatu padatan yang temperatur
permukaannya di bawah temperatur
jenuhnya, untuk membentuk suatu cairan
seperti air.
Type kondensasi

Tetesan jatuh (dropwise condensation)


• Terjadi bila tetesan-tetesan kecil terbentuk
pada permukaan yang kemudian
bergabung menjadi semakin besar
sehingga cairan mengalir pada
permukaan.
Type kondensasi

Dropwise condensation terjadi pada


permukaan yang terkontaminasi dan
ketika ada pengotor (impurities).
Sedangkan Film type condensation lebih
umum terjadi, sehingga untuk keadaan
normal sering dipakai sebagai asumsi.
Koefisien Film-Kondensasi untuk
Permukaan Vertikal
Dengan persamaan akhir sbb:
Koefisien Film-Kondensasi Luar Silinder
Horisontal

Dengan persamaan akhir sbb:

Anda mungkin juga menyukai