Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN RASA

CINTA DAN KASIH SAYANG

NAMA KELOMPOK : 1. Abyan Shani Aktarico


2. Adistia Annisa Ayu
3. Amelia Arandita
4. Elly Mariiana
5. Pramudita Lintang Guritno
6. Maya Dewi Sinta
7. Liman Adi
8. Sevin Triwinansah
9. Joel Dani Adu
10. Umi Hidayah
11. Wlid Agustian
12. Vicky Setiawan

SMK KERTACENDEKIA
2019
A. Definisi Kebutuhan Dasar Mencitai dan Dicintai
Kebutuhan cinta adalah kebutuhabn dsar yang menggambarkan emosi seseorang.
Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan dimana seseorang berkeinginan untuk menjalin
hubungan yang bermakna secara efektif atau hubungan emosional dengan orang lain.
Secara psikologis cinta adalah sebuah perilaku manusia yang emosiona dimana
wujudnya adalah tanggapan atau reaksi emosional seseorang terhadap rangsangan
tertentu. Dalam hal ini, cinta dipengaruhi oleh interaksi antara pecinta dengan
lingkungannya, kemampuan pecinta tersebut, serta tipe dan kekuatan unsur
pendorongnya.

B. Ciri-ciri dan Macam-macam Perasaan Cinta


Objek cinta tidak selalu manusia, bisa juga benda, keadaan, pekerjaan, negara,
bangsa, Tuhan dll. Dengan demikian karakteristik yang menjadi perhatian orang yang
mencintai sesuai dengan objek yang dicintai ada perbedaan. Dengan mengutip dari Erich
Fromm, Nana Syaodih Sukmadinata (2005) ada 5 macam cinta, antara lain :
 Cinta sahabat atau persaudaraan, adalah cinta yang paling dasar dan
umum. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain. Untuk
membentuk kehidupan bersama, kehidupan berkelompok, dan interaksi
sosial yang baik perlu didasari oleh rasa senang, rasa bersahabat, rasa cinta
dari invidu ke individu lainnya.
 Cinta orng tua kepada anak atau sebaliknya, cinta ini cinta murni, sebab
tanpa didasari pamrih atau imbalan apapun.
 Cinta erotik, merupakan cinta antar lawan jenis. Cinta ini disebut cinta
erotik karena mengandung dorongan-dorongan erotik atau seksual. Pada
umumya cinta ini muncul dalam diri seseorang bersamaan dengan
munculnya hormon seksual pada saat memasuki masa remaja awal.
 Cinta diri sendiri, manusia adalah makhluk yang bisa bertindak sebagai
subjek dan juga sebagai objek. Berkenaan dengan masalah cinta, objek
cinta bisa dirinya sendiri.
 Cinta Tuhan, merupakan manifestasi dari hubungan manusia dengan gaib,
yaitu orang yang menciptakannya. Cinta Tuhan lahir dari keyakinan
agamanya, dan akan Tuhan yang menentukan segala kehidupannya.
C. Manfaat Cinta Bagi Kesehatan
Menurut penelitian, rasa cinta adalah emosi murni yang tulus dan bisa
menyehatkan tubuh. Jatuh cinta bisa menyehatkan dengan syarat, harus stabil dan selalu
merasa nyaman dengan hubungan cinta yang sedang dijalani. Berikut manfaat-manfaat
cinta bagi kesehatan.
 Lebih bahagia
Berada dalam suatu hubungan memungkinkan tubuh anda melepaskan
hormon bahagia, yang membuat anda selalu merasa baik
 Kekebalan tubuh menjadi lebih baik
Berada dalam hubungan yang stabil, memberikan anda keamanan,
sehingga dapat berbagi segala sesuatu yang anda lewati. Perasaan ini
membantu anda mengatasi rasa sakit dan nyeri yang lebih baik.
 Meningkatkan konsentrasi
Pasangan yang saling mencintai dan peduli memungkinkan untuk saling
memberikan yang terbaik. Hal ini memungkinkan anda untuk
berkonsentrasi pada pekerjaan atau kegiatan sehari-hari.
 Siklus haid jadi teratur
Siklus mens tergantung pada berbagai hal, seperti kesehatan gizi dan stres.
Wanita dalam hubungan jangka panjang dan tidak didasari cinta akan
cenderung tertekan, namun apabila hubungan tersebut didasari dengan
cinta diyakini akan meminimalisir datangnya stresor.

D. Konsep Cinta yang Harus Diketahui Perawat


 Cinta adalah dukungan
Konsep ini memberikan makna bagi perawat bahwa klien yang dirawat
membutuhkan adanya dukungan terhadap kesembuhannya. Dukungan
yang diberikan perawat dapat dilakukan melalui intervensi keperawatan,
misalnya dengan memotivasi klien untuk membangkitkan semangan
hidupnya.
 Cinta adalah ketulusan
konsep ini memberikan landasan bagi perawat bahwa ia harus tulus dan
ikhlas tanpa pamrihdalam melakukan asuhan keperawatan, ketulusan ini
diwujudkan dengan sikap perawat yang tidak membeda-bedakan dalam
melayani klien
 Cinta adalah perhatian
Konsep ini selaras dengan hakikat keperawatan yaitu care yang artinya
keperawatan merupakan profesi yang memiliki perhatian dan kepedulian
yang tinggi terhadap manusia
E. Kategori Gangguan Mood
Gangguan mood dibagi menjadi 2, antara lain :
 Gangguan unipolar, adalah gangguan pada individu yang memperlihatkan
kesedihan, agitasi karena satu perubahan mood yang ekstrim akibat
depresi
 Gangguan bipolar, terjadi ketika siklus mood individu antara mania dan
depresi yang ekstrim.

F. Macam-macam Gangguan Mencntai dan Dicintai


Gangguan mencintai dan dicintai ada 2, antara lain :
 Mania, adalah gangguan afeksi yang ditandai dengan kegembiraan yang
luar biasa dengan hiperaktif, agitasi, serta jalan pikiran dan bicara yang
cepat. Terkadang pikiran meloncat-loncat (flight of idea)
Tanda dan gejala mania :
1) Afektif, yaitu sikap sedih, cemas, apatis, murung dan lain-lain
2) Ambifalen, yaitu sikap ambigu, perasaan mendua yang kadang
menyayangi dan membenci hal yang sama
 Depresi, adalah emosi yang disertaikomponen fisiologis seperti rasa susah,
murung, putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik seperti
anoreksia, konstipasi, kulit merasa dingin, tekanan darah nadi yang sedikit
menurun
Tanda dan gejala depresi :
1) Murung, sedih, lesu
2) Sulit konsentrasi
3) Daya ingat kurang
4) Nafsu makan dan BB menurun
5) Sulit tidur
6) Agitasi
7) Redatasi motorik (kelambatan gerak)
8) Hilang perasaan senang
9) Meninggalkan hobi
10) Gangguan seks dan kreativitas menurun
11) Pikiran tentang kematian dan bunuh diri
Ciri-ciri pasien resiko depresi :
1) Sulit merasa bahagia, mudah cemas, gelisah
2) Kurang percaya diri
3) Mudah mengalah, lebih senang damai untuk menghindari konflik
G. Proses Terjadinya Masalah

Negative perception
Maladaptive coping
to stressor

stressor Accumulation of
stressor

Potential self Helplessness


destruction depretion

Keterangan :
Pasien yang mengalami depresi biasanya diawali dari presepsinya yang negatif terhadap
stresor. Pasien menganggap masalah sebagai sesuatu yang buruk, dan kondisi ini diperburuk
dengan tidak adanya dukungan yang kuat dari keluarga, sahabat atau orang terdekat lain terutama
tentang keyakinannya kepada sang Maha Kuasa. Lalu muncul fase akumulasi stresor dimana
stresor yang lain ikut memperburuk keadaan pasien, pasien akan merasa tidak berdaya dan
akhirnya muncul fase potential self distruction untuk mencederai dan mengakhiri hidup. Hal ini
pula yang menjadi pemicu munculnya harga diri rendah yang akan menjadi internal stresor.
H. Asuhan Keperawatan
Depresi
1) Pengkajian
a) Data demografi
 Perawat mengkaji identitas pasien dan melakukan perkenalan dan
kontrak dengan pasien tentang nama perawat, nama pasien, tujuan,
waktu, topik yang akan dibicarakan
 Usia dan nomor rekam medik
 Perawat menuliskan sumber data yang didapat
b) Alasan masuk
Tanyakan pada pasien atau keluarga :
 Apa yang menyebabkan pasien aau keluarga masuk ke rumah
sakit?
 Apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah ini?
 Bagaimana hasilnya?
c) Tinjau kembali riwayat pasien untuk adanya stresor pencetus dan data
signifikan tentang :
 Kerentanan genetika-biologik, misal riwayat keluarga
 Peristiwa hidup yang menimbulkan stres dan kehilangan yang baru
dialami
 Riwayat pengobatan
 Gangguan-gangguan mood atau perilaku ingin bunuh diri di masal
lalu
 Penyalahgunaan obat dan alkohol
 Riwayat pendidikan dan pekerjaan
d) Catat ciri-ciri respon fisiologik, kognitif, emosional dan perilaku ingin
bunuh diri pada pasien
e) Kaji adanya faktor resiko bunuh diri dan lelalitas perilaku bunuh diri pada
pasien
 Tujuan pasien, misalnya ingin bunuh diri agar terlepas dari stres
atau solusi masalah yang sulit
 Rencana bunuh diri, apakah pasien memiliki rencana bunuh diri
 Keadaan jiwa pasien, misal adanya gangguan pikiran, tingkat
kegelisahan, keparahan gangguan mood
 Stresor saat ini yang sedang mempengaruhi pasien, termasuk
penyakit lain, kehilangan yang baru dialami, dan riwayat
penggunaan obat
f) Kaji sistem pendukung keluarga dan kaji pengetahuan dasar pasien atau
keluarga tentang gejala, medikasi, rekomendasi pengobatan, gangguan
mood, tanda-tanda kekambuhan serta tindakan keperawatan itu sendiri
2) Analisis data

Data Etiologi Masalah keperawatan


DS : pasien merasa tidak - Merasa tidak Gangguan konsep diri :
berguna, merasa kosong berguna harga diri rendah
- Sedih yang
DO : kehilangan minat berlebihan
melakukan aktivitas

DS : Tidak mau makan - Pasien menarik Gangguan kebutuhan


diri nitrisi
DO: BB turun Resiko kekerasan
terhadap diri sendiri

DS : tidak mau mandi - Pasien menarik Ganguan kebutuhan


diri personal hygiene
DO : Kuku panjang,
rambut berantakan, gigi
kuning

3) Rencana dan intervensi keperawatan

Diagnosis Perencanaan
No Intervensi
keperawatan Tujuan Kriteria hasil
1 Resiko TUM : pasien tidak - Pasien mau - Beri salam
perilaku mencederai diri sendiri membalas atau panggil
mencederai TUK : salam nama
diri b.d a) pasien dapat - Pasien mau - Sebutkan
perilaku membina berjabat nama
kekerasan hubungan tangan perawat
saling percaya - Pasien mau sambil
menyebutkan berjabat
nama tangan
- Lakukan
kontak
singkat tapi
sering
b) Pasien dapat - Pasien dapat - Beri
mengidentifika mengungkap kesempatan
si penyebab kan untuk
perilaku perasaannya mengunkapk
kekerasan an
perasaannya
- Bantu pasien
mengungkap
kan
perasaannya
c) Pasien dapat - Pasien dapat - Anjurkan
mengidentifika mengungkap pasien
si tanda dan kan perasaan mengungkap
gejala perilaku saat marah kan apa yang
kekerasan dirasakan
saat marah
- Observasi
tanda dan
gejala
perilaku
kekerasan
pada pasien
d) Pasien dapat - Pasien dapat - Anjurkan
mengidentifika mengungkap pasien untuk
si perilaku kan perilaku mengungkap
kekerasan yang kekerasan kan perilaku
biasa yang biasa kekerasan
dilakukan dilakukan yang biasa
- Pasien dapat pasien
mengetahui lakukan
cara yang - Bicarakan
biasa dengan
dilakukan pasien
untuk apakah
menyelesaika dengan cara
n masalah ini masalah
pasien
selesai
e) Pasien dapat - Pasien dapat - bicarakan
mengidentifik menjelaskan akibat atau
asi akibat dari akibat dari kerugian dari
perilaku perilaku cara yang
kekerasan kekerasan dilakukan
yang pasien
dilakukan - tanyakan pada
pasien pasien apakah
dia ingin
mempelajari
cara yang
sehat untuk
mengatasi
masalahnya
Gangguan TUM : Tidak ada - Pasien mau - Jelaskan pada
pemenuhan gangguan kebutuhan makan pasien
nutrisi b.d pasien nutrisi sedikit demi pentingnya
menarik diri TUK : sedikit memenuhi
2 a) Pasien mau kebutuhan
makan nutrisi
- Sajikan
makanan yang
mudah dicerna
b) Pasien dapat - Pasien dapat - Anjurkan
mengidentifik menjelaskan pasien
asi tentang hal melakukan
kebiasaannya yang kebiasaannya
saat makan membuatnya sebelum, saat,
nyaman dan sesudah
sebelum, makan selama
saat, dan tidak
setelah mengganggu
makan proses terapi
3 Gangguan a) Pasien dapat - Pasien dapat - Diskusikan
kebutuhan mengenal menyebutka pentinganya
personal hygiene tentang n pentingnya kebersihan diri
b.d pasien pentingnya kebersihan dengan cara
menarik diri kebersihan diri diri menjelaskan
pengertian
tentang arti
bersih dan
tanda-tanda
bersih
- Bimbing
pasien untuk
menyebutkan
3 dari 5 tanda
kebersihan diri
- Paien dpat - Ingatkan
menjelaskan pasien untuk
tentang cara memelihara
merawat diri kebersihan diri
seperti : mandi
2x sehari,
gosok gigi
pagi dan
malam,
keramas dll
b) Pasien dapat - Setelah - Awasi dan
perawatan diri beberapa bantu pasien
secara mandiri kali dalam
pertemuan melakukan
pasien dapat perawatan diri
melakukan
perawatan
diri secara
rutin dan
teratur serta
mandiri
c) Pasien dapat - Pasien selalu - Beri pujian
mempertahank tampak saat pasien
an kebersihan bersih dan melakukan
diri secara rapih kebersihan diri
mandiri

d) Pasien - Keluarga - Jelaskan pada


mendapatkan selalu keluarga
dukungan mengingatka tentang
keluarga n pasien hal- pentingnya
dalam hal yang personal
meningkatkan berhubungan hygiene
kebersihan diri dengan
kebersihan
diri
4) Implementasi
 Memberi salam atau memanggil nama pasien.
 Menyebutkan nama pasien sambil berjabat tangan.
 Melakukan kontak singkat tapi sering.
 Memberi sekaligus membantu pasien kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya.
 Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada pasien.
 Menyajikan makanan yang mudah dicerna.
 Memberi pujian saat pasien dapat melakukan kebersihan diri.
5) Evaluasi
a) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b) Pasien dapat mengungkapkan perasaannya
c) Pasien dapat melakukan kegiatan yang terarah
d) Pasien terpenuhi kebutuhn nutrisinya
e) Pasien terpenuhi kebutuhan kebersihannya

Anda mungkin juga menyukai