ToR Edukasi Guru TN MGBK DKI
ToR Edukasi Guru TN MGBK DKI
A. Latar Belakang
Di tengah-tengah berlimpahnya informasi saat ini, kita berhadapan dengan problematika
terkait literasi. Berbagai permasalahan muncul akibat rendahnya literasi masyarakat, hoaks,
provokasi, ujaran kebencian, hingga perpecahan di tengah masyarakat pun meningkat
eskalasinya. Belum lagi masalah kebocoran data, penipuan, kejahatan siber, dan bentuk-bentuk
kriminalitas lainnya. Perkembangan teknologi ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan level
literasi media dan daya berpikir kritis. Inilah yang menjadi penghambat kemajuan kita di tengah
kecanggihan teknologi.
Belajar dari bangku sekolah dengan kurikulum biasa saja tidaklah cukup. Diperlukan
terobosan-terobosan baru untuk mengatasi defisit critical thinking di tengah masyarakat yang
meluas di segala bidang. Di sinilah Tular Nalar hadir untuk menawarkan salah satu solusi berpikir
kritis. Tular Nalar menawarkan kurikulum literasi media sebagai sarana mewujudkan latihan-
latihan untuk berpikir kritis yang diwujudkan dalam berbagai tools pembelajaran, mulai dari video,
website, artikel rubrik, dan lain-lain. Melalui program Tular Nalar, yang meliputi berbagai jenjang,
kompetensi literasi media dapat diasah sesuai dengan konteksnya.
‘Tular’ bermakna menjangkiti, atau menginfeksi. Lazimnya, kata-kata ini digunakan
untuk kasus-kasus epidemiologi atau penularan penyakit. Di sini, kami berbicara tentang virus
yang baik, yaitu virus ‘Nalar’. Nalar atau reasoning sebagai bagian dari aktivitas berpikir adalah
virus yang harus disebarluaskan ke mana-mana, tidak hanya sebagai jargon, tetapi juga dalam
praktik keseharian guna menghindarkan orang dari bencana darurat literasi.
B. Tujuan Kegiatan
Setelah mengikuti online training Tular Nalar, peserta dapat:
1. Mengetahui pengertian berpikir kritis.
2. Mengetahui konsep kurikulum tular nalar.
3. Memahami cara melakukan periksa fakta melalui berbagai keterampilan.
4. Mengetahui penerapan kurikulum tular nalar dalam pelajaran.
D. Gambaran Kegiatan
Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan yang dibuka oleh Kepala Sekolah atau
pejabat berwenang setempat. Dilanjutkan dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya dan
pembagian tautan daftar hadir dan pre test kepada peserta.
Fasilitator menyampaikan materi mengenai kurikulum Tular Nalar dan berpikir kritis.
Kurikulum Tular Nalar terdiri atas delapan unit kompetensi, yaitu (1) Mengakses Informasi; (2)
Mengelola Informasi; (3) Memproses Informasi; (4) Mendesain Informasi; (5) Berbagi Informasi;
(6) Ketangguhan Diri; (7) Perlindungan Data; dan (8) Kolaborasi. Untuk menjadi insan literate,
yang memiliki kemampuan berpikir kritis, terdapat 3 jenjang Tular Nalar yaitu TAHU,
TANGGAP, dan TANGGUH. Level TAHU adalah refleksi kemampuan dasar manusia yang harus
dimiliki untuk mampu survive di dunia yang kini didominasi oleh media digital. Level TANGGAP
adalah jenjang ketika orang mampu merespons situasi dengan kemampuan dasar yang dimilikinya
pada level TAHU. Pada jenjang level berikutnya, yaitu TANGGUH, insan yang literate mampu
untuk memanfaatkan delapan kompetensi literasi media Tular Nalar guna menghadapi tantangan
yang lebih besar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat.
Ketiga level Tular Nalar, yang masing-masing terdiri atas delapan kompetensi sesuai
dengan jenjangnya, sekaligus dielaborasikan pada delapan tema terpilih: (1) BERDAYA
INTERNET (sebagai wujud kapasitas dasar), (2) INTERNET DI RUANG KELAS (Internet bagi
para Guru); (3) INTERNET DAN KELUARGA; (4) INTERNET DAN KESEHATAN; (5)
INTERNET KEBENCANAAN (untuk isu mitigasi bencana); (6) MENJADI WARGA DIGITAL
(Internet dan Active Citizenship); (7) INTERNET DAMAI (untuk isu-isu toleransi dan
multikulturalisme); dan (8) INTERNET MERANGKUL SESAMA (Internet dan Disabilitas).
Selain tentang kurikulum Tular Nalar, peserta juga mendapatkan materi tentang periksa
fakta. Terdapat tools atau perangkat yang dapat digunakan juga situs yang dapat dikunjungi untuk
mendapatkan fakta dari sebuah informasi. Sesi berlangsung interaktif dengan melibatkan peserta
dan kuis secara online untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta. Kegiatan diakhiri dengan
tanya jawab dan sesi foto bersama.
E. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan adalah 4.600 guru SMP dan SMA/N/K di seluruh Indonesia. Berikut
adalah guru yang dapat menjadi peserta kegiatan online training Tular Nalar di wilayah:
1. Aceh 13. Makasar
2. Bandung 14. Maluku
3. Banjarmasin 15. Mojokerto
4. Bekasi 16. Padang
5. Bengkulu 17. Pontianak
6. Bogor 18. Purworejo
7. Jakarta 19. Samarinda
8. Jombang 20. Semarang
9. Kendari 21. Solo
10. Lombok 22. Surabaya
11. Malang 23. Wonosobo
12. Magelang 24. Yogyakarta
G. Panitia Pelaksana
Panitia penyelenggara adalah Mafindo Wilayah bersama dengan relawan yang terlibat
dalam Program Tular Nalar. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia Mafindo Jakarta
dengan narahubung Yuli Setiyowati (0818 0866 0318).
H. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan online training Tular Nalar merupakan bagian dari Program Tular Nalar yang
terselenggara atas dukungan dari google.org.
I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini kami sampaikan sebagai dasar penyelenggaraan
kegiatan. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Lampiran
5’ Dinas Pendidikan/Korwil/
09.50 – 09.55 Sambutan Kepala Sekolah/Pejabat
Setempat
100’ Materi
• Berpikir Kritis
• Kurikulum Tular Nalar
10.00 – 11.40 Fasilitator
• Penerapan Kurikulum
Tular Nalar di Sekolah
• Periksa Fakta
12.00 Penutupan MC
5’ Dinas
13.40 – 13.55 Sambutan Pendidikan/Korwil/Kepala
Sekolah/Pejabat Setempat
100’ Materi
• Berpikir Kritis
• Kurikulum Tular
14.00 – 15.40 Nalar Fasilitator
• Penerapan Kurikulum
Tular Nalar di Sekolah
• Periksa Fakta
16.00 Penutupan MC