Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

TEKNOLOGI INFORMASI DAN LITERASI

TUGAS CJR

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam

Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Literasi

Dosen Pengampu : Grace L Sihombing, M.Kom

Disusun Oleh:

Nama : Monica Margaretta Silitonga

NIM : 200101245

Kelas /Sems : G/3

PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGRI TARUTUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Journal Review
ini. Critical Journal Review ini dibuat buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknologi
informasi dan Literasi yang di ampu oleh ibu Grace L Sihombing M,Kom. Critica Journal
Review ini telah di susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyelesaian tugas ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki tugas ini. Semoga Critical Journal Review ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, September 2021

Mahasiswa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I RINGKASAN JURNAL ................................................................................................... 1
A. Jurnal Pertama ........................................................................................................................ 1
B. Jurnal Kedua ........................................................................................................................... 3
C. Jurnal Ketiga ........................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 8
A. Perbandingan Jurnal ............................................................................................................... 8
B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal ......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12

ii
BAB I

RINGKASAN JURNAL

A. Jurnal Pertama
Judul Artikel Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi terhadap
Kualitas pembelajaran di Sekola Dasar (Irkam Abdaul Huda)
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan dan Konseling
Edisi Terbit 2020
Pengarang Irkham Abdaul Huda
Penerbit Universitas Kristen Satya Wacana
Kota Terbit Salatiga, Jawa Tengah
Vol and Page Vol. 2 No.1, Page 121-125
ISSN -
Pendahuluan Perkembangan TIK ini sudah merambah di bidang pendidikan.
Dimulai dari data peserta didik yang harus diinput melalui
website sampai saat ini yaitu adanya e-rapot. Guru sebagai
pendidik dituntut untuk melek terhadap perkembangan TIK.
Karena penggunaan TIKdapat membantu guru dalam
administrasi dan meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Penggunaan TIK dalam proses pembelajaran sangat diperlukan
agar pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan menarik
perhatian peserta didik saat ini yang sudah disebut Generasi
Z.Menurut Wikipedia, Generasi Z merupakan generasi setelah
Generasi Y, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir
dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2010. Yang artinya
anak yang menjadi peserta didik pada generasi tersebut, sudah
terbiasa dengan penggunaan TIK.Apalagi peserta didik sekolah
dasar, yang memiliki karakteristik senang bermain. Tentunya
banyak sekali buah hasil perkembangan TIK yang dapat
dimainkan oleh peserta didik. Namun, perkembangan TIK
bukan hanya berdampak positif, tetapi ada juga dampak
negatifnya terhadap berlangsungnya proses pembelajaran.
Terkadang bisa membuat peserta didik malas dan ingin segera
pulang dan kembali memainkan gawainya. Sehingga, guru
perlu memanfaatkan penggunaan TIK dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Metodologi Penelitian Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan
atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi dan Martini, 1996:
73). Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan
seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan(Mukhtar

1
2013: 28).
Hasil Penelitian dan Sumber pustaka dalam penelitian ini menggunakan sembilan
Pembahasan penelitian yang diperoleh dari e-jurnal dan Google Cendekia.
Penelitian tersebut memuat tentang bagaimana perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempengaruhi
proses pembelajaran. Berikut sembilan penelitian tersebut:
1. Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan oelh Yohannes
Marryono Jamun.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Sebagai Wujud Inovasi Sumber Belajar di Sekolah Dasar
oleh Kukuh Andri Aka.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Melalui Penggunaan Media Pendidikan Dalam
Pembelajaran IPS SD oleh Agus Gunawan, M.Pd.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sebagai Media Pembelajaran oleh Sodiq Anshori.
5. Pemanfaatan TIK Sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran di Sekolah oleh Sodiq Anshori.
6. Penggunaan TIK Sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar oleh Suci Zakiah
Dewi dan Irfan Hilman.
7. Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran oleh Istiyarti, S.Pd.
8. Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Kegiatan Pembelajaran dan
Perkembangan Dunia Pendidikan oleh Sudi Suryadi.
9. Peran Teknologi dan Informasi dalam Manajemen
Pendidikan oleh Wira Marnia dan Ahmad Sabandi.
Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang sangat cepat ini, kemungkinan isi tas siswa sekolah
dasar juga akan beralih menjadi membawa notebook atau
tablet dengan akses internet, jam tangan pintar, smartphone,
alat musik, alat olahraga, dan tidak lupa juga bekal makan
siang. Sehingga, guru harus mengenalkan terlebih dahulu
penggunaan benda-benda tadi dalam pembelajaran dengan
tepat dan benar. Guru dapat menggunakan laptop, proyektor
LCD (liquid-crystal display), PPT, DVD (digital versatile disc)
pembelajaran, email, dan internet dalam mempersiapkan dan
melakukan proses pembelajaran. TIK dalam persiapan
pembelajaran dapat digunakan sebagai referensi guru dalam
mencari bahan ajar dan metode mengajar yang baik. Dalam
proses pembelajaran, TIK dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar dan media pembelajaran. Sumber belajar adalah
penyajian bahan atau materi dari guru, sedangkan media
pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan materi. Sumber belajarnya dapat
berupa mencari materi secara mandiri berbasis online atau

2
dengan menggunakan e-learning. E learning adalah sistem
pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh siswa
dengan waktu yang fleksibel. TIK sebagai media pembelajaran
dapat berupa aplikasi yang dibuat sendiri atau hasil unduhan,
materi yang disajikan secara audio, visual, audio-visual, dan
presentasi menggunakan power point. Media pembelajaran ini
bisa berbasis offline maupun online tergantung dengan
kebijakan guru dan kondisi siswanya. Untuk di sekolah dasar
tentunya TIK sangat membantu siswanya dalam membangun
pengetahuan. Karena tahap perkembangan siswa dalam belajar
masih dengan hal-hal yang konkret. TIK dapat menghadirkan
visualisasi dan animasi materi muatan pelajaran tertentu.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pustaka, memanfaatkan dan
menggunakan perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dapat membuat proses pembelajaran di
sekolah dasar berkualitas. Guru perlu memanfaatkan TIK
dalam mempersiapkan proses pembelajaran mulai dari memilih
bahan ajar dan metode pembelajaran yang tepat dengan
karakteristik siswanya. Ketika proses pembelajaran
berlangsung, guru dapat memanfaatkan TIK menjadi media
pembelajaran dalam bentuk aplikasi atau penayangan matei
secara audio, visual, dan audio-visual. Dengan adanya TIK
guru tidak perlu tatap muka secara langsung dengan siswanya
dalam menyampaikan materi. Guru dapat memanfaatkan e-
learning dan siswa dapat belajar secara mandiri dengan waktu
yang fleksibel. Kreativitas dan inovatif guru dituntut agar
penggunaan TIK dapat maksimal dalam proses pembelajaran
sesuai dengan karakteristik siswanya.
Sumber 622-1218-2-PB.pdf

B. Jurnal Kedua
Judul Artikel Reposisi Profesi Teknologi Pendidikan Di Sekolah Dan
Kesuksesan Kurikulum 2013
Nama Jurnal Lembaran Ilmu Kependidikan
Edisi Terbit 2014
Pengarang Herparatiwi
Penerbit Universitas Lampung
Kota Terbit Lampung
Vol and Page Vol. 43 No.1, Page 49-56
ISSN 0216-0847
Pendahuluan Salah satu komponen yang berperan utama dalam pendidikann
adalah guru. Menurut Term of Reference EADC 2010,
rendahnya kualitas guru di Indonesia merupakan salah satu
masalah pendidikan di Indonesia. Karena guru merupakan
ujung tombak dalam dunia pendidikan, maka harus mempunyai

3
kompetensi serta tanggung jawab yang tinggi dalam
menjalankan profesinya, sehingga pendidikan di Indonesia
akan berubah kearah yang lebih baik. Menurut UU Guru dan
Dosen No. 14 Tahun 2005, guru dituntut untuk memiliki 4
kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional sesuai. Menurut Mulyasa (2013:75),
kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru atau dosen
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) landasan
kependidikan, (2) pemahaman terhadap peserta didik, (3)
pengembangan kurikulum/ silabus, (4) perancangan
pembelajaran, (5) pelaksanaan pembelajaran, (6) pemanfaatan
teknologi pembelajaran, (7) evaluasi hasil belajar dan (8)
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian
guru berhubungan dengan potensi-potensi psikologis guru
untuk tugas-tugas kependidikan. Dijelaskan dalam Standar
Nasional Pendidikan, bahwa kompetensi pribadi adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Menurut Mulyasa (2013:117) kompetensi ini akan
melandasi kompetensi-kompetensi lainnya. Pendidik yang baik
adalah pendidik yang sadar diri, menyadari kelebihan dan
kekurangannya, stabil dan matang emosinya.
Hasil dan Pembahasan Kompetensi yang dimiliki oleh guru terlihat pada kualitas guru
dalam pembelajaran. Kompetensi akan terwujud dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai guru. Kompetensi
tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal
maupun pengalaman. Walaupun demikian masih ditemukan
beberapa guru yang sudah tersertifikasi (=profesional) masih
belum dapat menunjukkan keprofesionalannya. Misalnya
tingkat literasi mereka terhadap perkembangan teknologi yang
masih berada di tingkat cukup ke bawah. Hal ini akan
menghambat guru dalam usahanya meningkatkan kualitas
pembelajaran, sehingga kompetensi pedagogik dan
profesionalnya akan terganggu juga. Berdasarkan kajian teori
kecerdasana majemuk Howard Gadner, teori keberbakatan,
tidak semua guru memiliki kemampuan untuk pemanfaatan
media dan teknologi pembelajaran (=kompetensi pedagogik)
dan mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi, serta mampu mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan
(=kompetensi profesional). Oleh karena itu diperlukan profesi
lain yaitu teknolog pembelajaran.
Ciri utama profesi teknologi pendidikan adalah adanya kode

4
etik, pendidikan dan pelatihan yang memadai, serta pengabdian
yang terus menerus. Kode etik profesi bertujuan untuk
melindungi dan memperjuangkan kepentingan peserta didik;
melindungi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara;
melindungi dan membina diri serta profesi sejawat; dan
mengembangkan kawasan dan bidang kajian teknologi
pendidikan (Kusuma, 2008:7). Pendidikan dan pelatihan
bertujuan untuk memberikan pembelajaran mengenai teknologi
pendidikan kepada mahasiswa atau mereka yang telah
menyelesaikan studi mereka, sehingga mereka dapat bekerja
lebih profesional. Sedangkan pengabdian yang terus menerus,
merupakan bentuk karya nyata dari seorang yang berprofesi
teknolog pendidikan dalam membelajarkan peserta didik.
Kesimpulan Profesi teknolog pendidikan harus mendapat pengakuan dari
pemerintah, sejajar dengan tenaga pendidik lainnya, sehingga
perlu diberi penghargaan dengan pemberian sertifikad profesi
sebagai teknolog pendidikan. Karena di semua organisasi,
terutama pendidikan sangat membutuhkan profesi ini.
Organisasi akan survive jika di dalamnya terdapat banyak
pakar yang memiliki disiplin ilmu yang saling melengkapi/
antardisipliner. Dengan demikian pendidikan akan
menghasilkan outcome berkualitas yang dapat diterima oleh
masyarakat luas atau sesuai dengan kebutuhan.
Sumber 3167-7097-1-PB.pdf

C. Jurnal Ketiga
Judul Artikel Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Media
Pembelajaran
Nama Jurnal Jurnal Informatika
Edisi Terbit 2013
Pengarang Ossy Dwi Endah Wulansari, Tm Zaini, Bobby Bahri
Penerbit Universitas Lampung
Kota Terbit Lampung
Vol and Page Vol. 13 No.1, Page 169-179
ISSN -
Pendahuluan Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang
memungkinkan penambahan citra sintetis ke dalam lingkungan
nyata. Berbeda dengan teknologi Virtual Reality (VR) yang
sepenuhnya mengajak pengguna ke dalam lingkungan sintetis,
AR memungkinkan pengguna melihat obyek virtual 3D yang
ditambahkan ke dalam ingkungan nyata. AR dan VR
merupakan bagian dari rangkaian virtual-reality yang
selanjutnya disebut dengan mixed-reality (MR). Lingkungan
MR memadukan dunia nyata dan obyek virtual dalam tampilan
yang sama secara real-time. Teknologi ini dapat meningkatkan

5
persepsi dan interaksi para pemakai dengan dunia nyata
terutama dengan AR.
AR memiliki tiga keunggulan yang menyebabkan teknologi ini
dipilih oleh banyak pengembang :
1. dapat memperluas persepsi user mengenai suatu obyek dan
memberikan „user experience’ terhadap obyek 3D yang
ditampilkan;
2. memungkinkan user melakukan interaksi yang tidak dapat
dilakukan di dunia nyata;
3. memungkinkan untuk menggunakan beragam tools
(perangkat) sesuai kebutuhan dan ketersediaan.

ARToolkitPlus (ARTKP)
Salah satu software library yang digunakan untuk membangun
aplikasi berbasis AR adalah ARToolkitPlus. Library ini
menggunakan bahasa pemrograman C++ dan secara luas
dipakai para pengembang di seluruh dunia. Selain open source
dan mudah digunakan, ARTKP juga sangat mendukung
terhadap interaksi antara pengguna dengan lingkungan AR.
Secara umum prinsip kerja ARTKP adalah sebagai berikut.
1. Kamera menangkap (capture) koordinat marker dari dunia
nyata dan mengirimkannya ke komputer.
2. Software komputer mencari setiap frame video dari semua
bentuk marker.
3. Jika semua marker telah ditemukan, komputer akan
memproses secara matematis posisi relatif dari kamera ke
kotak hitam (black square) yang terdapat pada marker.
4. Pada saat posisi kamera sudah diketahui, model obyek 3D
akan digambarkan pada posisi yang sama.
5. Model obyek 3D akan ditampilkan pada marker yang
berada di dunia nyata.

Fiducial Marker
Marker merupakan komponen penting yang ada dalam
lingkungan AR. Marker dibutuhkan oleh tracking library
ARTKP untuk menempatkan model virtual di dunia nyata
dengan cara menentukan koordinat marker relatif terhadap
kamera. Dalam lingkungan AR, marker juga dapat dijadikan
alat interaksi yang alami dan dengan beberapa teknik tertentu,
marker dapat menjadikan interaksi menjadi lebih bervariasi dan
dapat memperluas teknik interaksi baru di AR. Marker adalah
pola yang telah dilatih untuk dikenali ARTKP. Kompleksitas
pola mempengaruhi proses tracking yang dilakukan ARTKP,
semakin sederhana pola semakin cepat proses tracking
dilakukan. Marker dengan daerah pola hitam dan putih yang
besar merupakan marker yang paling efektif. Terdapat dua

6
jenis marker yang digunakan ARTKP yaitu simple thin dan
bch, jenis marker yang paling cepat dideteksi adalah simple
thin.
Metode Penelitian Rancang bangun aplikasi komputer wayang digital ini
menggunakan metode waterfall yang merupakan salah satu
metode dalam Rekayasa Perangkat Lunak, sehingga tahapan
pengerjaan aplikasi ini merujuk pada metode tersebut. Metode
ini dipilih karena dipandang lebih cocok digunakan untuk
pembuatan perangkat lunak yang tidak berorientasi pada
permintaan cilent atau tidak ada pemesan.
Hasil Penelitian dan Untuk menjalankan aplikasi ini disiapkan dalam media
Pembahasan pembelejaran yang telah memiliki marker sebagai penanda
(gambar) yang telah di tentukan sebelumnya. Pastikan
komputer telah terhubung dengan webcam. Aplikasi dapat
dijalankan dengan dengan double klik file AROATER.exe .
Arahkan webcam pada posisi marker, jika marker di kenal dan
telah teidentifikasi dengan aplikasi komputer ini maka akan
muncul gambar objek virtual reality yang telah ditentukan.
Selanjutnya akan muncul window baru yang dihasilkan dari
webcam, tahapan berikutnya adalah mengatur posisi marker
sesuai dengan gambar yang ingin ditampilkan, kelebihan
aplikasi yang dihasilkan menggunakan marker yang terdapat
pada buku organisasi dan arsitektur computer [5] ini adalah
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan gambar yang
dihasilkan juga bergerak (dalam bentuk animasi).
Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ; 1. Telah berhasil dikembangkan media
pembelajaran arsitektur dan organisasi komputer menggunakan
teknologi Augmented Reality. 2. Dari hasil analisis terhadap
penggunaan bahan ajar ini sebagai media pembelajaran,
pengguna cukup antusias dengan diterapkanya teknologi AR
pada media pembelajaran ini, dan berharap teknologi ini dapat
diterapkan untuk bahaan ajar lainnya.
Sumber 346-906-1-PB.pdf

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbandingan Jurnal
Jurnal 1 :
Pada Jurnal pertama ini membahas tentang Teknologi informasi dan komunikasi terhadap
kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, Fungsi teknologi terhadap terhadap sekolah dasar adalah
akan lebih paham jika materi disajikan dalam visualisasi atau animasi, karena hal tersebut dapat
menarik perhatiannya. Untuk itu, guru di sekolah dasar harus kreatif dan inovatif dalam
menerapkan TIK pada proses pembelajaran.

Jurnal 2 :
Pada Jurnal kedua ini membahas tentang REPOSISI PROFESI TEKNOLOGI
PENDIDIKAN DI SEKOLAH DAN KESUKSESAN KURIKULUM 2013, Pada Jurnal ini
membahas Tentang Pendidik Guru di tuntut untuk memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik,kepribadian, sosial, dan profesional sesuai. Kompetensi yang dimiliki oleh guru
terlihat pada kualitas guru dalam pembelajaran. Kompetensi akan terwujud dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai guru, Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk memberikan pembelajaran mengenai
teknologi pendidikan kepada mahasiswa atau mereka yang telah menyelesaikan studi mereka,
sehingga mereka dapat bekerja lebih profesional. Sedangkan pengabdian yang terus menerus,
merupakan bentuk karya nyata dari seorang yang berprofesi teknolog pendidikan dalam
membelajarkan peserta didik.

Jurnal 3 :
Pada Jurnal ini Membahas tentang Penerapan Teknologi Augmented Realty pada media
pembelajaran, Pada Jurnal ini membahas tentang Aplikasi ini disiapkan dalam media
pembelejaran yang telah memiliki marker sebagai penanda (gambar) Dengan menerapkan
teknologi augmented realitymaka untuk menampilkan gambar tentang materi pembelajaran,
pengajar (dosen) tidak perlu membawa sejumlah peralatan computer (contoh) yang cukup
merepotkan. Komputer yang dilengkapi oleh web camera akan melakukan “capture” lingkungan
nyata dan me‟load‟ gambar virtual yang di generate oleh komputer.

Dari ke 3 Jurnal tersebut dapat saya simpulkan Terdapat pengaruh positif dan signifikan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap motivasi belajar siswa.Perkembangan
teknologi yang semakin pesat saat ini membawa banyak perubahan dalam hidup manusia. Tidak
terkecuali dalam hal interaksi antar manusia. Kemajuan teknologi membuat komunikasi menjadi

8
semakin mudah. Saat tidak dapat bertemu secara langsung kita tetap dapat menjalin komunikasi.
Adanya fasilitas-fasilitas untuk berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang
bisa digunakan untuk chatting membuat smartphone banyak diminati oleh kaum muda,
khususnya remaja. Apalagi saat ini sudah banyak aplikasi untuk berkomunikasi yang bisa
diunduh secara gratis dengan fasilitas yang lebih lengkap seperti mengirim foto dan pesan suara.
Sesuai dengan usianya, remaja adalah fase di mana mereka mulai ingin mengenal lingkungan
selain di dalam keluarga mereka. Remaja mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya ketika
sudah berada di masyarakat. Dengan lingkungan teman sebaya mereka lebih banyak berinteraksi.
Kemajuan teknologi membuat cara berkomunikasi antar manusia menjadi lebih menarik dan
beragam.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan :

Jurnal 1 :
kelebihan pada pertama yang berjudul perkembangan teknologi informasi terhadap kualitas
pembelajaran di sekolah dasar, teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran ini terlihat pada tiap-tiap kalimat, yang mana pada tiap-tiap kalimat tersebut sangat
manarik dan tersusun dengan rapi sehingga menarik minat para pembaca. Kemudian jurnal
memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup sehingga terkesan lebih berisi dengan kata lain
jurnal terlihat lebih terpercaya dan kuat dikarenakan banyaknya referensi yang tercantum.
Kelebihan berikutnya terletak pada segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak
bertele-tele dalam menulis/menyimpulkan materinya, penulis juga memasukkan poin-poin
penting kedalam jurnal dengan luas.

Jurnal 2 :
Jurnal ini sangat bagus di karenakan tambahan gambar sehingga pembaca dapat memahami
dengan mudah.

Jurnal 3 :
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya, namun pastilah ada
beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan dalam jurnal ketiga
ini yang berjudul Penerapan Teknologi AUGMENTED REALITY PADA MEDIA
PEMBELAJARAN sebagai media pembelajaran di perguruan tinggi adalah terletak pada meteri
yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap dan
mendetail.

9
Kekurangan :

Jurnal 1 :
Nomor halaman tidak ada pada Jurnal.

Jurnal 2 :
Pada Jurnal ini tidak terdapat METODOLOGI PENELITIAN.

Jurnal 3 :
Dalam Jurnal ini, terdapat bahasa asing (inggris) , yang mana akan membuat pembaca sedikit
bingung atau kemungkinan terjadinya kekaburan makna karena tidak semua pembaca dapat
berbahasa asing.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap motivasi belajar siswa.Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa
banyak perubahan dalam hidup manusia. Tidak terkecuali dalam hal interaksi antar manusia.
Kemajuan teknologi membuat komunikasi menjadi semakin mudah. Saat tidak dapat bertemu
secara langsung kita tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk
berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa digunakan untuk chatting
membuat smartphone banyak diminati oleh kaum muda, khususnya remaja. Apalagi saat ini
sudah banyak aplikasi untuk berkomunikasi yang bisa diunduh secara gratis dengan fasilitas
yang lebih lengkap seperti mengirim foto dan pesan suara. Sesuai dengan usianya, remaja adalah
fase di mana mereka mulai ingin mengenal lingkungan selain di dalam keluarga mereka. Remaja
mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya ketika sudah berada di masyarakat. Dengan
lingkungan teman sebaya mereka lebih banyak berinteraksi. Kemajuan teknologi membuat cara
berkomunikasi antar manusia menjadi lebih menarik dan beragam.

B. Saran
Penulisan jurnal ini sudah baik, meskipun begitu bahkan seorang ahli pun tetap
memerlukan kritik dan saran yang membangun untuk kepenulisan jurnal berikutnya. Penulis
Jurnal harus lebih sering menulis karya ilmiah agar kekurangan setiap jurnal semakin sedikit dan
identitas pada jurnal agar lebih jelas lagi. Menurut saya jurnal ini akan lebih bagus lagi jika
pembahasannya lebih terperinci penjelasannya. Sehingga jika menemukan persoalan yang sama,
pembaca bisa menjadikan jurnal ini sebagai referensi yang kuat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Herparatiwi. (2014). Reposisi Profesi Teknologi Pendidikan Di Sekolah Dan Kesuksesan


Kurikulum 2013. Vol. 43 No.1

Irkham Abdaul Huda. (2020). Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Terhadap Kulaitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Vol. 2 No. 1.

Ossy Dwi Endah Wulansari, Tm Zaini, Bobby Bahri. (2013). Penerapan Teknologi Augmented
Reality Pada Media Pembelajaran. Vol. 13 No.1

12

Anda mungkin juga menyukai