oleh:
Norma Fajarina Sulistiyaningtyas
22425299042
HALAMAN PENGESAHAN
Disahkan oleh
NIP.198306132008012005 NIP.19651191995122002
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan alat perlengkapan yang perlu disiapkan oleh
guru sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun
2013 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa
penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan menyusun silabus
dan RPP atau Modul Ajar. Selain itu penyiapan model, metode, media dan sumber
belajar juga menjadi satu kesatuan dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
C. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan keberlangsungan proses pembelajaran
sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun sebelumnya. Pelaksanaan
pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas ataupun di luar kelas. Dalam proses
pelaksanaan pembelajaran perlu diketahui tujuan pembelajarannya agar pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan arah yang dituju.
D. Manajemen Sekolah
Manajemen bermakna proses atau kegiatan yang memiliki arti menyelenggarakan
atau melaksanakan sesuatu dan mengontrol atau mengendalikan sesuatu (Amirin, dkk,
E. Lingkungan Belajar
Lingkungan pendidikan merupakan sesuatu yang ada di luar individu (Siswoyo,
dkk, 2013: 135). Menurut Siswoyo, dkk (2013: 136) sekolah atau balai wiyata adalah
lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak
menjadi warganegara yang cerdas, trampil, dan bertingkah laku baik. Dalam proses
belajar, lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar. Lingkungan belajar tidak
hanya diperoleh di sekolah, namun juga diperoleh dari keluarga, budaya, dan sosial
masyarakat.
BAB II
HASIL OBSERVASI
Hasil observasi yang telah dilakukan di SMA N 9 Yogyakarta diperoleh
hasil observasi karakteristik peserta didik, observasi pengalaman proses
pembelajaran, dan analisis data akan dibahas pada bab ini.
5) Perkembangan emosi
Hasil Observasi:
Sekolah sudah mulai memfasilitasi siswa untuk
mengekspresikan diri melalui ekstrakurikuler. SMAN 9 Yogyakarta
sekolah mewadahi 17 jenis ekstrakurikuler yang menunjang potensi
diri peserta didik sesuai minat bakatnya. Selain itu juga terdapat
ruangan-ruangan untuk mengekspresikan diri peserta didik
contohnya seperti ruang kesenian gamelan, ruang labolatorium dan
lain sebagainya.
6) Perkembangan psikososial
Hasil Observasi:
• Guru disekolah SMAN 9 Yogyakarta mengembangkan
kemampuan sosial peserta didik dengan menerapkan budaya
5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) setiap bertemu
guru/karyawan bahkan sesama peserta didik.
• Membimbing peserta didik untuk belajar memisahkan
sampah menjadi tiga bagian yaitu sampah organik, non-
organik, dan berbahaya.
• Dalam kegiatan belajar guru mengembangkan keterampilan
sosial peserta didik dengan membiasakan berdiskusi.
Setiap pagi hari guru menerapkan budaya 5S yaitu senyum,
sapa, salam, sopan, dan santun. Para guru menyambut kedatangan
guru lain, karyawan dan peserta didik di depan gerbang masuk
sekolahan. Di SMAN 9 Yogyakarta juga telah diterapkan pemisahan
sampah melalui tong-tong sampah yang telah disediakan di setiap
7) Perkembangan fisiologis
Hasil observasi:
Di kelas X.5 tidak ada anak yang berkebutuhan khusus,
hanya saja ada sebagian kecil anak yang memang menggunakan
kacamata karena mengalami gangguan penglihatan.
8) Aspek kognitif
Hasil observasi:
Peserta didik di kelas X.5 ini rentang usianya adalah 15-16 tahun,
sebab mereka memang baru berada pada masa peralihan yaitu dari
masa Sekolah Menengah Pertama (SMP), ke masa Sekolah
Menengah Atas (SMA).
9) Perkembangan moral/spiritual
Hasil observasi:
Guru membangun nilai-nilai integritas dan spiritual dalam diri
peserta didik dengan cara selalu mengajak mereka berdoa ketika
akan memulai pelajaran.
C. MANAJEMEN SEKOLAH
10
D. LINGKUNGAN BELAJAR
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XII MIPA 5
SMAN 9 Yogyakarta dan di lingkungan SMAN 9 Yogyakarta didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1) Observasi terkait karakteristik peserta didik di SMAN 9 Yogyakarta
yang terdiri dari aspek budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan
peserta didik, identifikasi kesiapan siswa, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan fisiologis dan perkembangan
moral/spiritual dapat saya menyimpulkan bahwa peserta didik SMAN 9
Yogyakarta sudah menerapkan budaya sekolah yang berbasis seni
budaya dan adiwiyata sesuai dengan visi dan misi sekolah.
2) Fasilitas sarana dan prasarana SMA N 9 Yogyakarta sudah mendukung
proses pembelajaran. Terlihat dari tersedianya infokus dan proyektor,
wifi, AC, CCTV, pojok baca, tong sampah, air isi ulang dan lain
sebagainya.
3) Penerapan profil pelajar pancasila juga sudah mulai terbiasa diterapkan
oleh peserta didik di SMAN 9 Yogyakarta dalam pembelajaran dikelas
seperti berdiskusi, gotong royong, kreatif, jujur dan mandiri saat ulangan
harian (UH) lisan. Selain itu, hal ini juga terlihat dari segi membangun
semangat spiritual melalui kegiatan sholat berjamaah, berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran. Penerapan profil pancasila juga diterapkan
dalam kegiatan sekolah seperti menyanyikan lagu wajib Nasional diawal
dan akhir jam sekolah, penerapan budaya simpatik 5S (senyum, salam,
sapa, sopan, santun), adiwiyata lingkungan sekolah untuk memilah
sampah organik dengan non-organik, pengenalan batik disetiap sudut
sekolah,
4) Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran (ulangan harian)
lisan terkait materi ragam gejala sosial saya mengamati bahwa ada
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M., dkk. 2013. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
14
15
Acara Lustrum ke XIV dengan tema “The Ekstrakurikuler sebagai wadah tempat
artand culture” untuk mendorong minat siswamengembangkan minat dan
siswa dibidang kebudayaan bakatnya
16
17
18
Interpretasi
Saat observasi dilakukan, peserta
didik sedang melaksanakan ulangan
harian (UH) lisan, dimana sebelum
pelaksanaan ulangan harian (UH)
lisan ini seminggu sebelumnya sudah
ada kesepakatan antara guru dan
peserta didik mengenai pelaksanaan
ulangan harian (UH) lisan ini
sehingga tidak ada kesan mendadak.
Dalam budaya kelas juga terlihat
bahwa guru menanamkan nilai-nilai
profil pelajar Pancasila, diantaranya
adalah dengan mengajak peserta
didik berdoa sebelum memulai
pembelajaran serta menginstruksikan
untuk tidak rebut ketika temannya
sedang maju sehingga tidak
menganggu konsentrasi temannya
tersebut.
19
20
21
22
23
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Tgl
Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi :
● Apa saja kebutuhan siswa yang • Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas
menjadi prioritas sekolah? sekolah:
● Apa yang sudah diupayakan satuan 1. Kegiatan Akademik
pendidikan untuk memenuhi Kegiatan akademik meliputi kegiatan
kebutuhan tersebut pembelajaran di dalam dan di luar ruang
● Bagaimana kebutuhan siswa ini kelas, laboratorium, kegiatan evaluasi
tercermin dalam analisis pembelajaran, dan kegiatan administrasi
karakteristik satuan pendidikan? yang menyertainya.
● Bagaimana kebutuhan peserta didik 2. Kegiatan Non Akademik
ini tercermin dalam tujuan satuan Kegiatan non akademik meliputi
pendidikan? -kegiatan pengembangan diri yaitu OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan MPK
(Majelis Perwakilan Kelas)
-kegiatan ekstrakurikuler yaitu 17
ekstrakurikuler.
• Yang sudah diupayakan satuan
Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut:
1. Kegiatan Akademik
Memfasilitasi dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran
24
25
26
27
28
29
30
31