Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MAGANG Elementary School Observation (ESO) NON-

PEMBELAJARAN SD MUHAMMADIYAH NOTOPRAJAN

Disusun Oleh:

Nama: Hana Dwi Azizah

NIM: 20200810067

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

1.2 Tujuan Observasi ........................................................................................................................ 3

1.3 Manfaat Observasi ...................................................................................................................... 3

1.4 Tempat Observasi ....................................................................................................................... 4

1.5 Waktu Pelaksanaan Observasi .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5


2.1 Identitas Guru ............................................................................................................................. 5

2.2 Teknik Wawancara ..................................................................................................................... 5

2.3 Ringkasan .................................................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 7


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 7

3.2 Saran ............................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................................................................

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demi tercapainya kualitas penerus bangsa yang optimal, diperlukan

keseimbangan antara pendidikan akademis dan non-akademis. Jika guru maupun orang

tua hanya mengutamakan capaian nilai prestasi akademik siswa di sekolah dan

mengabaikan prestasi non-akademik, hal ini merupakan kekeliruan pelaksanaan

pendidikan. Karena tidak semua peserta didik memiliki keunggulan akademis

dan begitupun sebaliknya sehingga menimbulkan ketidakadilan dalam mendidik

pribadi siswa.

Menrut Ariyanti, (2014) Akademik adalah seluruh lembaga pendidikan

yang bersifat akademis. Mempunyai makna bersifat ilmiah, bersifat ilmu

pengetahuan, bersifat teori tanpa arti praktis yg langsung. Akademik ini bersifat

formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,

pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan,

teknologi, dan atau seni tertentu. Sedangkan kegiatan non akademik di sekolah

biasa disebut dengan kegiatan ekstrakulikuler. Yakni kegiatan diluar materi

pelajaran wajib sekolah. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa

sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan -

kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai

1
universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di

luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah

maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran

sekolah. Oleh karena itu praktikan mahasiswa PBI UMY dituntut untuk

mempelajari dan mengenal system pembelajaran akademik dan non akademik.

Sebagai calon tenaga pendidik di masa yang akan mendatang, kegiatan magang

dapat dijadikan sebagai pengenalan terkait bagaimana bekerja secara profesional dan

membangun relasi lebih luas, serta menambah kesempatan untuk beradaptasi dengan

alur pekerjaan dan hubungan profesional. Mata Kuliah Program magang Prodi

Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBI UMY) yang

disebut sebagai Elementary School Observation (ESO) diterapkan sebagai mata kuliah

wajib tempuh dan wajib lulus bagi semua mahasiswa PBI UMY.

Pada kegiatan magang di semester 2 (dua) ini, 1 (satu) kelompok mahasiswa

magang berjumlah 3 (tiga) orang melakukan observasi non-pembelajaran secara online

dan tidak diterjunkan secara langsung ke lapangan dikarenakan kondisi pandemic

COVID-19. Kegiatan observasi dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah

Notoprajan Kota Yogyakarta. Adapun kegiatan ini diamati secara terpadu, dan dibawa

bimbingan dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru pamong. Observasi ini

dilaksanakan secara berimbang, terarah dan merupakan kegiatan untuk mengamati

keadaan dan tatanan struktur sekolah beserta kegiatan non-pembelajaran yang terjadi

di sekolah yang bersangkutan.

2
1.2 Tujuan Observasi

a. Memberi pengetahuan kepada praktikan terkait tata kelola dan kegiatan-kegiatan

yang berada di sekolah.

b. Memberikan pengalaman kepada praktikan dalam bidang non-pembelajaran di

sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau

kependidikan.

c. Memberikan kesempatan kepada praktikan untuk mengenal, mempelajari dan

menghayati kegiatan non-pembelajaran di sekolah.

d. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kegiatan non-

pembelajaran di sekolah, klub, maupun lembaga pendidikan lainnya.

1.3 Manfaat Observasi

a. Praktikan mampu memahami dan mengetahui kegiatan rutin sekolah seperti

kurikuler, kokutikuler, dan ekstrakurikuler

b. Mengetahui kegiatan seremonial-formal maupun peraturan dan tata tertib di sekolah

c. Membiasakan praktikan untuk memahami sistem dan tatanan Pendidikan dalam

suatu sekolah di ranah professional.

3
1.4 Tempat Observasi

Lokasi sekolah pelaksanaan magang adalah Sekolah Dasar (SD)

Muhammadiyah Notoprajan di Desa Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota

Yogyakarta dan observasi dilakukan praktikan melalui tempat tinggal masing-masing

secara daring (dalam jaringan) menggunakan alat bantu online seperti Google Meet,

dan Zoom.

1.5 Waktu Pelaksanaan Observasi

Program magang ini dilakukan pada semester genap 2020/2021 dengan

wawancara bersama dengan guru pamong Deritiawan Ibnu Titiyanto, S.Pd.I sebanyak

1 (satu) kali dan dilaksanakan pada Hari Jum’at, 12 Maret 2021 via Google Meet dan

Zoom dengan durasi wawancara pertemuan selama ±30 menit.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Guru

Identitas guru yang telah diwawancarai oleh kelompok kami adalah Deritiawan

Ibnu Titiyanto, S. Pd. I dan telah mengajar selama 24 tahun dimulai sejak Januari 1997.

Dan sekarang beliau telah mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di

tingkat Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Notoprajan.

2.2 Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang diterapkan adalah wawancara secara daring (dalam

jaringan) melalui aplikasi Google Meet (Gmeet) dan selanjutnya berpindah ke aplikasi

Zoom karena mengalami kendala teknis. Wawancara dilakukan sebanyak 1 (satu) kali

pertemuan secara online pada hari Jumat, 12 Maret 2021.

2.3 Ringkasan

Topik yang akan saya bahas adalah mengenai kegiatan seremonial-formal di

sekolah. Kegiatan seremonial-formal merupakan kegiatan resmi dan penting yang

dilakukan oleh sekolah. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Notoprajan menerapkan

kebiasaan kepada muridnya untuk mencium tangan guru setelah upacara bendera yang

rutin dilakukan di hari senin pada pagi hari dengan antri berbaris sebagai harapan

membantu peserta didik untuk memupuk rasa hormat kepada para guru dan tercipta

keharmonisasian dalam lingkungan dan antar penduduk sekolah. Upacara bendera

dilakukan dengan khidmat dan teratur sebagai upaya penumbuhan budi pekerti dan

5
karakter penerus bangsa, terutama memupuk nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan.

Selain itu, nilai-nilai yang bisa didapatkan dari kegiatan seremonial-formal ini

diantaranya adalah membantu membangun nilai kedisiplinan, kepemimpinan, kerja

sama dan kekompakan antar siswa, membangun kekuatan fisik dan mental,

menanamkan rasa patriotisme (kepahlawanan), dan lain sebagainya sehingga tercipta

alumni Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Notoprajan yang nantinya cinta kepada

negara dan bermanfaat bagi orang disekitar maupun negara.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program magang Elementary School Observation (ESO) dilaksanakan

sebanyak 1 (Satu) kali. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD)

Muhammadiyah Notoprajan. Pelaksanaan program magang ini telah memberikan

pengalaman berharga kepada mahasiswa (praktikan) mengenai pengalaman dan

gambaran untuk menjalani hari-hari sebagai seorang guru di sekolah. Manfaat selama

menjalani kegiatan magang ini antara lain:

a. Mahasiswa belajar menjadi guru dalam menerapkan kegiatan non-pembelajaran

yang diperoleh melalui guru di sekolah yang bersangkutan untuk diterapkan

dan terbiasa dalam ranah professional di masa depan.

b. Mahasiswa belajar untuk bersosialisasi dan mengamati perilaku dengan semua

warga dan civitas sekolah.

c. Melatih kemampuan berfikir dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan

dunia kependidikan baik itu dikelas, di luar kelas, maupun bersama guru lainnya

di masa yang akan mendatang.

d. Menumbuhkembangkan sikap, kepekaan dan kepribadian yang baik sebagai

calon tenaga pendidik untuk peserta didik sebagai calon penerus bangsa yang

lebih baik.

e. Melatih kedisiplinan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab.

7
3.2 Saran

Dari pengalaman yang didapatkan selama pelaksanaan magang Elementary

School Observation (ESO), mahasiswa (praktikan) memiliki beberapa saran

pelaksanaan magang yang lebih baik di tahun-tahun yang akan datang, yaitu:

1. Bagi Sekolah

a. Melaksanakan kegiatan dengan waktu yang tersedia dan tidak dilakukan secara

mendadak demi terhindarnya ketidak siapan dalam menjalankan kegiatan

magang.

b. Pihak sekolah terbuka dan tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan

mahasiswa dalam mengatasi masalah teknis yang terjadi dalam proses kegiatan

magang.

c. Meningkatkan komunikasi antara mahasiswa dan pihak sekolah baik dalam

lingkup kegiatan magang.

2. Bagi Universitas

a. Universitas perlu melakukan pembekalan yang matang dan meangalokasikan

waktu dengan baik. Sehingga tidak ada kesalahpahaman yang terjadi dan

mahasiswa sudah dalam keadaan yang siap dalam melaksanakan kegiatan

magang.

b. Monitoring kepada pihak sekolah harus dilakukan secara rutin dan konsisten.

Sehingga terciptanya kegiatan magang yang optimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

S, Ariyanti. 2014. Menyeimbangkan Prestasi Akademik dan Non-Akademik. Kesekolah.

Menyeimbangkan Prestasi Akademik dan Non Akademik - Artikel Pendidikan -

Kesekolah.com. (Diakses 03 Mei 2021).

LAMPIRAN

Screenshot Kegiatan Magang Keterangan

Kegiatan

Wawancara dengan

Deritiawan Ibnu

Titiyanto, S. Pd. I

selaku narasumber

via Zoom pada Hari

Jum’at, 12 Maret

2021.

Anda mungkin juga menyukai