Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH GEOGRAFI DESA-KOTA

PROFIL DESA
DESA CANDEN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL

DISUSUN OLEH :
KHARISMA
19405241016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
I. DATA POKOK DESA
Nama Desa : Canden
Kecamatan : Jetis
Kabupaten : Bantul
Provinsi : D. I. Yogyakarta
Kode Pos : 55781
Koordinat : -7.926449, 110.360592
Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis
b. Sebelah Selatan : Desa Srihardono, Kecamatan Pundong
c. Sebelah Barat : Desa Patalan, Kecamatan Jetis
d. Sebelah Timur : Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri
Kode Desa : 34029202

II. DATA UMUM


Kepala Desa
Nama Kepala Desa : H. Beja, S.H., M.H.Li
Masa Jabatan : 2021-2026
Administrasi
Alamat Kantor : Plembutan, Canden, Jetis, Bantul
No. Telepon Kantor Desa : 0811 2635 662
Email : desa.canden@bantulkab.go.id
Website Desa : https://canden.bantulkab.go.id/
Instagram : kalurahan_canden
Wilayah
Luas Wilayah : 5,36 km²
Jumlah Dusun : 15 Dusun
Jarak dari pusat kecamatan : 5,1 km
Jarak dari pusat kabupaten : 7,8 km
Penduduk
Jumlah Penduduk : 11.162 jiwa
Kepadatan Penduduk : 208 per km²
Jumlah KK : 4227 pada 2017
Sarana Penunjang (Ada/Tidak Ada)
PAUD : Ada
TK : Ada (4)
SD : Ada (4)
SMP : Ada (2)
SMA : Tidak Ada

Gambar 1.1 Peta Desa Canden di Kecamatan Jetis (BPS, 2019)


III. POTENSI DESA
Potensi Desa dan Kelurahan adalah keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau
digunakan oleh desa dan kelurahan baik sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan
kelembagaann maupun prasarana dan sarana untuk mendukung percepatan kesejahteraan
masyarakat (Permendagri, 2007). Berikut merupakan potensi-potensi yang terdapat di
Desa Canden.
 Peternakan
Dalam bidang peternakan, di Desa Canden terdapat beberapa jenis hewan peternakan
yang terkelompok dalam kelompok peternak dalam wadah kandang kelompok yang
dikelola tiap dusun. Adapun jenis hewan ternak yang dikembangkan di wilayah Canden
antara lain sapi, kambing, ayam, anthok, dan bebek. Potensi ini dapat dikembangkan
menjadi peternakan yang lebih besar dan terintegrasi dengan bekerjasama antardusun
dan membuat organisasi peternak yang lebih besar lagi skalanya, terutama di tingkat
desa sehingga kegiatan peternakan akan memiliki wadah yang bagus agar lebih
berkembang.
 Pasar
Terdapat pasar tradisional di Desa Canden, yaitu Pasar Bendo yang terletak di Dusun
Gadungan Pasar. Namun, pasar ini sekarang sudah tidak aktif seperti dulu lagi
dikarenakan oleh beberapa faktor. Tetapi, pasar ini memiliki potensi yang besar
dihidupkan kembali untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat Canden dan
sebagai pusat kegiatan jual-beli masyarakat.
 Jamu Tradisional
Potensi lainnya adalah keberadaan 120 orang pengrajin jamu dan penjual jamu
tradisional yang terdapat di Dusun Kiringan. Jenis jamu yang ditawarkan sangat
beragam, baik jamu cair maupun instan. Bahkan sekarang sudah berkembang inovasi
produk-produk jamu dari dusun ini yang menarik. Jamu-jamu tersebut contohnya
adalah jamu beras kencur, kunir asem, jahe, galian singset, empon-empon, dan lain-
lain. Masing-masing jenis jamu memiliki manfaat tersendiri. Dusun ini juga telah
berkembang menjadi sebuah desa wisata jamu yang sudah cukup dikenal dan bahkan
sudah menerima beberapa wisatawan untuk belajar mengenal dan membuat jamu.
Potensi ini tentu masih sangat bisa untuk dikembangkan lagi agar tidak hanya menjadi
ikon khusus Desa Canden, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat
dalam bidang pariwisata khususnya wisata budaya.
 Makanan Tradisional
Makanan tradisional banyak terdapat di Dusun Wonolopo dan Bulusan. Dua dusun ini
memiliki banyak produsen kuliner seperti gatot, thiwul, onde-onde, klepon, dan lain-
lain. Banyak juga produsen yang menjadi pemasok makanan tradisional di pasar dan
juga warung-warung, bahkan beberapa juga menjual makanannya di pasar. Hal ini
menjadi hal yang unik dan menarik untuk dikembangkan kedepannya melalui kegiatan
pariwisata kuliner.
 Kesenian
Potensi kesenian banyak terdapat di Dusun Kralas dengan keberadaan kelompok-
kelompok seni seperti kethoprak, jathilan, srandul, sholawatan, sindhen, karawitan,
serta wayang kulit. Masing-masing kesenian tersebut memiliki banyak peminat dan
sering ditampilkan dalam acara-acara besar di Desa Canden. Secara berkala juga masih
sering diadakan latihan berbagai jenis kesenian tradisional. Hal ini merupakan potensi
yang sangat bagus apabila mampu dikemas dan dipromosikan lagi oleh desa agar
mengundang banyak penonton yang nantinya juga bisa diandalkan sebagai sumber
pendapatan masyarakat setempat.
 Wisata Air Bendung Tegal
Wisata air di Bendung Tegal selama ini cukup dikenal dengan adanya acara rutin atau
event Pek Cun/ Peh Cun/ Pe Cun pada bulan Mei. Acara budaya yang berbau
keagamaan tersebut juga sering diikuti dengan lomba perahu naga (Dragon Boat
Festival). Terlepas dari kegiatan lomba tersebut, perahu-perahu yang terdapat disana
dapat dimanfaatkan untuk wisata air sambil menikmati keindahan alam desa. Kondisi
Bendungan Tegal yang tidak terlalu dalam dan tenang sangat ideal untuk berperahu
santai dan juga refreshing. Namun potensi ini belum dikelola oleh pedukuhan setempat
karena mungkin disebabkan oleh adanya beberapa kendala. Tetapi, potensi ini cukup
menarik untuk dikembangkan.
 Kerajinan Kulit
Adanya pengrajin kulit di Dusun Jagan dan Ngibikan menambah khasanah potensi
wisata bagi pengunjung yang datang di Desa Canden. Produk-produk yang dihasilkan
antara lain jaket kulit, tas, dompet, sabuk kulit, dan aksesoris-aksesoris lain. Apabila
mampu dikembangkan dengan baik akan meningkatkan potensi pariwisata dan juga
sebagai ekonomi kreatif masyarakat setempat. Bahkan, potensi ini bisa menembus
skala ekonomi global melalui kegiatan ekspor dengan catatan mampu meningkatkan
kualitas produk yang ada sehingga tidak kalah saing dengan produk lain.

IV. PERMASALAHAN DESA


Permasalahan utama yang dihadapi oleh Desa Canden adalah permasalahan terkait
dengan kesejahteraan masyarakat, termasuk kemiskinan. Kemiskinan bukan merupakan
hal asing lagi, terutama di pedesaan. Pemerintah Desa Canden berupaya untuk menurunkan
angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kini menjadi program
kerja. Wilayah ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas, sehingga mayoritas
masyarakatnya pun berprofesi sebagai petani, atau lebih tepatnya buruh tani. Beberapa
bekerja di lahan milik sendiri, tetapi banyak juga yang menjadi buruh mengerjakan sawah
milik orang lain.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Canden juga merupakan
upaya untuk mengatasi permasalahan terkait dengan SDM. Rendahnya kualitas SDM pada
masyarakat desa menyebabkan berbagai dampak ikutan yang berkaitan dengan lapangan
pekerjaan dan ekonomi masyarakat. Selain ditinjau dari segi kualitas, kuantitas SDM yang
ada di Canden juga menjadi masalah. Banyaknya emigrasi untuk menjadi tenaga kerja
diluar negeri menyebabkan desa kehilangan banyak sumberdaya manusianya. Emigrasi ini
kebanyakan dilakukan oleh anak-anak muda yang baru lulus sekolah. Tentu ini
menimbulkan permasalahan tersendiri terkait dengan pembangunan desa.

V. ANALISIS PERKEMBANGAN DESA


Tingkat perkembangan desa dan kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil
kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau keberhasilan
masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah dalam
melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan (Permendagri, 2007). Secara umum,
kondisi ekonomi masyarakan menunjukkan peningkatan yang cukup baik, pendidikan
terpenuhi, kesehatan terpenuhi, keamanan dan ketertiban terpenuhi, serta masyarakat sudah
bisa menunjukkan perannya dalam pembangunan bersama-sama dengan pemerintah desa.
Penentuan tingkat perkembangan desa ke dalam klasifikasi swadaya, swakarsa, dan
swasembada harus melalui perhitungan dengan memperhatikan total skor variabel
ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat, dan pendidikan masyarakat. Namun secara
relatif, tingkat perkembangan Desa Canden dapat disimpulkan termasuk dalam desa
swakarya dikarenakan oleh terdapatnya beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut diantaranya, bahwa
Desa Canden sudah menggunakan alat-alat teknologi, adat istiadat sudah tidak terlalu
mengikat, telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana
yang memadahi, serta masyarakatnya memiliki mata pencaharian yang beragam.
Kemudian sttaus kemajuan desa dan kelurahan termasuk dalam kategori madya, dimana
desa membutuhkan prioritas penanganan pada masalah kesadaran politik dan kebangsaan,
peranserta masyarakat dalam pembangunan, serta kinerja lembaga kemasyarakatannya.

VI. PERENCANAAN DESA


Dalam APBD Desa Canden Tahun Anggaran 2021 disebutkan bahwa, pendapatan
desa diperoleh dari (1) Pendapatan asli desa sebesar 4,5%, (2) Dana desa sebesar 45,6%,
(3) Alokasi dana desa sebesar 43%, (4) Pajak bagi hasil sebesar 6,7%, dan (5) Lain-lain
yang sah sebesar 0,2%. Persentase belanja desa dialokasikan untuk :
1. Bidang penyelenggaraan pemerintah sebesar Rp. 1.094.893.700 (55,4%)
2. Bidang pelaksanaan pembangunan sebesar Rp. 1.167.304.201 (34%)
3. Bidang pembinaan kemasyarakatan Rp. 172.735.783 (5%)
4. Bidang pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 101.798.000 (2%)
5. Penanggulangan bencana sebesar Rp. 89.376.545 (2,6%)
Berdasarkan keterangan tersebut, pemerintah Desa Canden sedang mengupayakan
pembangunan infrastruktur yang memadai di kawasan desa dan membangun fasilitas-
fasilitas umum untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah Desa Canden juga berupaya
untuk mengembangkan SDM melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, dengan
salah satu tujuannya adalah mengurangi jumlah keluarga miskin di Desa Canden. Dalam
pertemuan Focus Group Discussion di Desa Canden (21/03/21 dan 27/03/21) juga sempat
disampaikan bahwa Canden berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di wilayahnya, dan
akan terus berupaya untuk menekan angka tersebut.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai rencana Desa Canden yang akan
mengembangkan pariwisata terintegrasi di wilayah canden dengan mengkombinasikan
potensi yang ada mulai pariwisata alam sampai dengan pariwisata budaya. Pihak
Pemerintah Canden akan menggandeng pihak-pihak dari universitas untuk membantu
mewujudkan rencana tersebut. Focus Group Discussion juga merupakan sebuah diskusi
untuk menggali potensi-potensi desa dengan mengajak tokoh serta elemen masyarakat
sebagai masukan dan usulan dari rancangan pembangunan Desa Canden. Pariwisata
terintegrasi tersebut juga bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat. Tak lupa, acara tersebut juga menggandeng para pemuda pemudi Desa Canden
untuk bertukar pikiran dan melakukan perannya untuk mendukung kegiatan dan rencana
dari pemerintah desa kedepannya.

REFERENSI

BPS. (2019). Kecamatan Jetis Dalam Angka 2019. Bantul : BPS Kabupaten Bantul
Focus Group Discussion dalam Rangka Pemetaan Aspirasi Guna Penyusunan Pandangan
Resmi Bamuskal dalam Musyawarah Kalurahan Penyusunan RPJM Kalurahan
Tahun 2021-2026, dilaksanakan pada 21 Maret 2021 dan 27 Maret 2021 di Balai
Desa Canden.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18572/8.%20BAB%20IV.pdf?se
quence=8&isAllowed=y diakses pada 14 Maret 2021 pukul 19.00
https://canden.bantulkab.go.id/, diakses pada 14 Maret 2021 pukul 07.30
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan
Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan, 12 Maret 2007,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai