Anda di halaman 1dari 30

1

SPESIFIKASI UMUM

PASAL 1. PERNYATAAN LINGKUP PEKERJAAN


1.01 UMUM
Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor berkewajiban untuk:
1. Membuat gambar kerja (shop drawings) dan menyerahkan gambar revisi.
2. Melaksanakan pengetesan teknis terhadap pengoperasian peralatansistem.
3. Kontraktor berkewajiban membuat as-built drawing dari pekerjaan yang dilaksanakan di
lapangan dan diserahkan kepada Pihak Pemberi Tugas untuk disetujui.

1.02 LINGKUP PEKERJAAN


Rehabilitasi Gedung Sekolah Dasar adapun rincian pekerjaan; berupa Design Development,
Sitework (Setting-Out, Pek. Tanah),Pekerjaan Struktural (Pek.Pondasi), Pekerjaan Arsitektur
(Pek. Beton, Pek. Besi dan Aluminium, Pek. DindingPasangan, Pek. Plesteran, Pek. Penutup
Lantai & Dinding, Pek. Plafond, Pek. Penutup Atap, Pek. Kayu, Pek. Kunci dan Kaca, Pek.
Pengecatan), Pekerjaan Mekanikal (Pek. Sanitasi Gedung), Pekerjaan Elektrikal (Sistem
Distribusi Jaringan Listrik, Sistem Pencahayaan), dan Miscellaneous Work sesuai gambar
rencana.

1.03 LOKASI PROYEK


Rehabilitasi Gedung Sekolah Dasar (SD) untuk Rehabilitasi Ruang Kelas, Ruang Kepsek ,
Ruang Guru, Ruang UKS, Ruang Perpustakaan dan Tolilet/Jamban Sekolah Dasar (SD) DAK
2023 ini terdiri dari beberapa lokasi tersebar diwilayah Kecamatan Kabupaten Maros antara
lain :

1. UPTD SDN 21 SANGGALEA KECAMATAN TURIKALE


 Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat keruskan Minimal Sedang
beserta Perabotnya
 Pembangunan Ruang Kelas Bertingkat UPTD SDN 21 Sanggalea
 Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer beserta Perabotnya
UPTD SDN 21 SANGGALEA
 Pembangunan Toilet (Jamban) UPTD SDN 21SANGGALEA

1.04 KONDISI LAPANGAN


1. Kontraktor harus mengetahui dan meninjau keadaan eksisting lapangan sebelum
penyerahan tender.
2. Segala tuntutan akibat tidak lengkapnya informasi kondisi lapangan selama pekerjaan
konstruksi tidak akan diterima oleh Pihak Pemberi Tugas.

PASAL 2. PEKERJAAN PERSIAPAN


2.01 JADWAL PEKERJAAN, LAPORAN DAN AS-BUILTDRAWINGS
1. Dalam rangka waktu maksimum 7 (tujuh) hari setelah penerimaan tender, Kontraktor
harus menyerahkan program kerja dalam bar-chart atau format lain yang disetujui Pihak
Pemberi Tugas.
RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

2. Kontraktor harus membuat laporan mingguan dan bulanan sebanyak 3(tiga) rangkap
yang berisi kemajuan pekerjaan konstruksi termasuk foto-foto lapangan dan rencana
pekerjaan selanjutnya yang selanjutnya diserahkan dan diperiksa oleh Pengawas.
3. Kontraktor harus menyerahkan as-built drawings dalam waktu 2 (dua) minggu setelah
setiap bagian pekerjaan selesai, sesuai instruksi Pengawas.Jika dalam waktu tersebut
Kontraktor belum menyerahkan as-builtdrawings maka 5% retensi tidak akan
dibayarkan.

2.02 KONDISI AWAL DAN UTILITAS YANG ADA


1. Pada saat pelaksanaan konstruksi, semua utilitas termasuk penghijauan harus tetap
dijaga dengan baik. Tindakan pencegahan kerusakan harus dilakukan oleh Kontraktor
dan biaya sudah termasuk dalam kontrak ini (menjadi tanggung jawab Kontraktor).
Utilitas eksisting meliputi jalan,drainase, perpipaan air bersih, perpipaan air buangan,
kabel elektrikal,kabel telekomunikasi dan kabel TV.
2. Bila Kontraktor akan melakukan penebangan pohon-pohon meskipun didalam areal
pekerjaan harus seijin dan disetujui oleh Pihak PemberiTugas.
3. Kontraktor sepenuhnya bertanggung jawab atas semua utilitas dan fasilitas eksisting. Bila
terjadi kerusakan, Kontraktor harusmemperbaikinya dalam 1 x 24 jam dengan biaya
Kontraktor sendiri. Jikadalam 1 x 24 jam perbaikan tidak dilaksanakan, maka Pihak
Pemberi Tugas berhak mengambil alih pekerjaan tersebut dan biaya perbaikan
dibebankan pada Kontraktor. Dan jika terjadi pemindahan utilitas danfasilitas eksisting
maka biaya pemindahan ditanggung Kontraktor.

2.03 SARANA DAN PRASARANA KONSTRUKSI


Kontraktor, atas biaya sendiri, harus menyediakan air, kantor lapangan (bangsal kerja),
lengkap dengan Peralatan Kerja, gudang yang cukup, papan proyek, dan sebagainya. Semua
letak bangunan fasilitas diletakkan pada tempat-tempat yang disetujui Pihak Pemberi Tugas.
Semua fasilitas harus dijaga fungsi dan kebersihan serta kerapiannya.
Guna keamanan dan keselamatan kerja di lapangan, Kontraktor diminta untuk mengadakan :
- Penerangan yang memadai,
- Perancah dan Pagar Pengaman yang mencukupi dan memadai untuk Keamanan dan
Keselamatan Kerja. Tidak diperkenankan menggunakan perancah dari bambu dan
papandsb, yang dapat merusak kondisi bangunan. Diharuskan sudah menggunakan
perancah yang sudahjadi.
- Peralatan PPPK, Penjaga keamanan untuk kepentingan intern Kontraktor.
Secara umum harus memenuhi Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dikeluarkan
oleh Depnaker.

2.04 KEBERSIHAN
1. Kebersihan dan kerapian di seluruh areal pekerjaan harus selalu dijaga setiap saat.
2. Setiap selesainya satu bagian pekerjaan, areal tersebut harus segera dirapikan dan
dibersihkan dari segala macam material, kotoran dan sebagainya sehingga areal tersebut
selalu bersih dan rapi.
3. Setelah selesainya semua pekerjaan yang tercakup, areal tersebut harus dibersihkan dan
dirapikan. Kebersihan dan kerapian harus selalu terjaga sampai serah terima selesai
(termasuk periode pemeliharaan).
4. Setelah penimbunan, kotoran atau kelebihan tanah harus dipindahkan dari lokasi
pekerjaan menuju area yang disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas.

2.05 PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


1. Lingkungan sekitar pekerjaan harus selalu dijaga dari segala macam gangguan dan
kerusakan.
2. Pekerjaan galian maupun timbunan tanah tidak diijinkan melewati (melebihi) areal
pekerjaan yang sudah disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas. Semua tanaman dan pohon
harus dilindungi dari kerusakan bilaterlalu dekat dengan areal kerja.
3. Semua cairan yang dapat mengkontaminasi maupun kotoran-kotoran dan sampah
dilarang untuk dibuang ke sungai/saluran drainase.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 2


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

4. Pengendalian air hujan harus selalu dilaksanakan untuk menghindari erosi.Cairan-cairan


kotor harus di tempatkan sedemikian rupa agar tidak mengganggu lingkungan sebelum
dibuang ke tempat yang semestinya.

PASAL 3. PERSYARATAN PELAKSANAANPEKERJAAN


3.01 PEKERJAAN PENENTUAN TITIKPENGUKURAN/PEMATOKAN
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplanktitik duga (0 peil) ditentukan bersama-sama
Pihak Pemberi Tugas. Patok-patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20
dengan panjang kurang lebih 4 m dan terbuat dari kayu. Papan patok harus keras
dantidak berupa posisinya, tanda-tanda dan sumbu harus teliti dan jelas, dicatdengan cat
menie.
2. Kontraktor harus memasang dan mengukur secara teliti benchmark (BM)pada lokasi
tertentu sepanjang proyek, untuk memungkinkan perencanaan kembali pengukuran sifat
datar dari perkerasan atau penentuan titik dari pekerjaan yang akan dilakukan. Patok
yang permanen harus dibangun di atas tanah yang tidak akan terganggu/dipindahkan.
3. Kontraktor harus menentukan titik patok konstruksi yang menunjukkan garis dan
kemiringan untuk air buangan sesuai dengan penampang melintang standar dalam
gambar rencana dan harus mendapatkan persetujuan Pihak Pemberi Tugas/Pengawas
sebelum memulai konstruksi.

3.02 SELAMA PELAKSANAAN PEKERJAAN BERLANGSUNGTIDAK


BOLEH MENGGANGGU KELANCARANAKTIVITAS DISEKITARNYA.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 3


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

2
SPESIFIKASITEKNIS
BANGUNAN GEDUNG
PASAL 1. SYARAT MATERIAL
Syarat-syarat umum bahan, meliputi :
1. Material yang disuplai harus baru dan tidak cacat.
2. Material yang disuplai harus memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
3. Apabila diperlukan, suplier harus bersedia memeberikan petunjuk-petunjuk peralatan
yang disuplai di lapangan.

A. AIR
Air yang tidak mengandung minyak asam alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan
lain yang dapat merusak bangunan, memenuhi PUBI – 1970/NI- 3.
B. PASIR PASANGAN
 Pasir untuk adukan pasangan, plesteran harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBBI- 1971/NI-3 yaitu : Butir-butir harus tajam dan keras, tidak
dihancurkan dengan jari.
 Kadar Lumpur tidak boleh melebihi 5 %.
 Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
C. PASIR BETON
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PUBI/NI-3 antara lain yang penting.
 Butir – butir tajam, tidak dapat dihanjurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
 Kadar Lumpur tidak boleh melebihi 5 %.
 Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
D. BATU GUNUNG
 Batu gunung harus keras, padat dan tidak boleh mengandung tanah.
 Bentuk batu harus dipilih dan tidak memperlihatkan tanda-tanda lapuk dan berpori.
E. KERIKIL DAN BATU PECAH
 Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat ditentukan dalam
PBI 1971/NI-2 atau PUBI-1970/NI-3.
 Kerikil dan batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.
 Kerikil dan batu harus keras dan bersih.
F. SPLIT
 Split untuk beton harus memenuhi syarat dalam PBI-1971/NI-2.
 Split harus bersih tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1%.
 Ukuran butir split untuk pekerjaan ini 2 x 3 cm.
G. PORTLAND CEMENT
 Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-*) dan masih dalam
kantong yang utuh atau baru serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PBI-1971/NI-2.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 4


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian lebih

dahulu dilaboratorium.
H. KAYU
 Kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PKKI-1961.
 Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
 Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari3,5
cm.
 Bahan untuk penggunaan kayu harus benar benar diperhatikan untuk penggunaan
jenis kayu yang diminta terutama untuk penggunaan Kusen , daun pintu dan jendela
supaya disesuaikan dengan apa yang ada dalam RAB perencanaan.
 Patok dalam arah radial tidak boleh melebihi 1 / 4 tebal kayu, retak-retak menurut
lingkaran tidak melebihi 1 / 5 tebal kayu.

I. BAJA TULANGAN BETON DAN KAWAT PENGIKAT


 Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal dan
berbentuk batang-batang polos atau batang-batang yang diprofil (besi ulir) harus
memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam PBI 1970/NI-3.
 Mutu besi baja tulangan yang dipakai misalnya U32, U24, U22 mutunya harus diuji di
laboratorium yang berkompeten dan biaya ditanggung oleh Kontraktor.
 Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi lunak dengan diameter minimum 2 mm
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

J. BAJA RINGAN
Rangka atap dari rangka baja ringan harus berkualitas baik, dipakai jenis produk baja
ringan galvalum 550 micron, sesuai dengan apa yang ada dalam RAB perencanaan yang
diminta mutu dan kwalitasx harus bersertifikat SNI.

K. BATU BATA
 Batu merah harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
 Batu merah harus satu produksi, satu ukuran satu warna, satu kualitas
 Ukuran yang dingunakan adalah panjang 20 Cm, lebar 10 Cm, dan tebal 5 Cm
 Bidangnya tidak boleh retak-retak, warna satu sama lain harus sama dan apabila
dipatahkan warna penampang harus sama merata kemerah-merahan.
 Bidang-bidangnya harus rata atau rusuk-rusuknya harus siku bersudut 90º
 Bila dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.

L. KAYU LAPIS
Plywood/tripleks harus berkualitas baik maupun serat harus terpilih dan warnanya
merata dengan suasana lapisan yang padat.

M. RANGKA DAN PLAPOND


Penggunaan untuk jenis rangka Plapond dalam perencanaan ini menggunakan jenis
rangka plapong Hollow 40/40, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar rencana,
begitu juga untuk penggunaan Plapond dalam perencanaan ini ada yang menggunakan
Kalsiboar dengan ketebalan 4mm, sedangkan untuk jenis plapond PVC menggunakan
Lebar 20 cm, sesuai dengan RAB dalam perencanaan, pemasangan harus rapi untuk itu
pemasangan supaya tukang yang profesional dalam hal pemasangan plapond PVC ini.

N. ATAP
Jenis atap digunakan atap Spandek warna dengan ketebalan 0,35, cara pemasangan atap
harus rapi dan rapat pada rangka atap, pemasangan atap harus tukang yang profesional
agar pemasangan atap benar benar rapi.

O. PINTU UTAMA
Jenis Pintu utama dan Ruang dalam menggunakan Pintu Panil Kayu Klas I (bayam) untuk
dalam Perencanaan Rehabilitasi Fisik DAK 2023 masih banyak, untuk pintu yang lama
tetap digunakan kembali oleh karena kwalitas kayu masih baik hanya perlu perbaikan
dan di stel kembali.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 5


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

PASAL 2. SPESIFIKASI TEKNIK


A. DIVISI 1 – PERSIAPAN LAPANGAN/SITEWORK
1.PENGADAAN PAPAN PROYEK
Papan nama proyek harus dipasang sedemikian rupa sehingga terbaca dari luar batas daerah
kerja atau bentuk/penempatannya akan ditentukan oleh Pengawas. Pengeluaran biaya untuk
pembuatan papan nama dan Prasasti proyek adalah tanggung jawab kontraktor, pemasangan,
bentuk dan isi harus sesuai dengan persyaratan pemerintah setempat dan medapatkan
persetujuan Pihak Pemberi Tugas/Pengawas.

2.SHOP DRAWING DAN AS-BUILT DRAWING


Penyedia melakukan MC 0 untuk memperoleh Shop drawing dan merupakan acuan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut dan apabila pekerjaan telah selesai dan ada perubahan
pada pelaksanaan di lapangan maka menjadi acuan dibuatlah as-built drawing.

3. DOKUMENTASI KEGIATAN DILAPANGAN


1. Untuk keperluan pelaksanaan Dokumen Proyek oleh Konsultan lapangan, Kontraktor
harus menyediakan alat-alat Dokumentasi berupa kamera sebanyak 1 unit lengkap.
2. Dokumentasi pemotretan dilakukan oleh Kontraktor minimal 1 kali setiap hari sejak
dimulainya proyek sampai selesai proyek. Foto-foto harus berwarna dan berukuran
post card dan Kontraktor harus menyediakan biaya untuk keperluan foto copy dan
laporan-laporan selama proyek berlangsung.

4. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA (SMK3)


SMK3 adalah Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.(Peraturan Pemerintah No.50/2012)
Tujuan penerapan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ini adalah
dalam rangka :
1. Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan K3 dengan cara : terencana, terukur,
terstruktur, terintegrasi
2. Untuk mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja, dengan
melibatkan : manajemen, tenaga kerja/pekerja dan serikat pekerja
SMK3 diwajibkan bagi perusahaan, untuk itu perusahaan diwajibkan menyusun Rencana K3,
dalam menyusun rencana K3 tersebut, pengusaha melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Wakil Pekerja dan Pihak Lain yagterkait.

2.2.1 SETTING-OUT
Direksi Keet dibangun pada di dekat lokasi pekerjaan, sebagai tempat untuk
melaksanakan pengendalian pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan pekerjaan
administrasi proyek.

2.3.1 PEKERJAAN TANAH


A. UMUM
1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat pengangkutan
dan piranti lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.
2. Laporan penyelidikan tanah yang telah ada dipelajari oleh Peserta Pelelangan. Peserta
Pelelangan harus dapat menyimpulkan apa yang tercantum di dalam laporan
penyelidikan tanah tersebut.
3. Semua penggalian, pengurugan dan cara pengurugan harus disetujui Direksi Proyek.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 6


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

4. Karena sifat galian berbeda, ada kemungkinan tejadi perubahan perancangan pada
pelaksanaan pekerjaan untuk tanah. Perubahan tersebut harus dilakukan Kontraktor
dengan persetujuan Direksi Proyek.

PEMBERSIHAN LAPANGAN
1. Sebelum Kontraktor mulai dengan pekerjaan penggalian, penempatan bahan urugan
atau penimbunan bahan, semua bagian lapangan yang akan dikerjakan atau di
tempati, harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan dan sampah yang kemudian
dibuang ke tempat yang disetujui Direksi Proyek semua pembiayaannya ditanggung
Kontraktor.
2. Kontraktor melakukan pembersihan terhadap pohon-pohonan dan semak- semak,
dalam hal ini Kontraktor harus membersihkan pohon-pohon dan semak-semak tersebut
setelah memperoleh persetujuan Direksi Proyek. Semua pohon-pohon dan semak-
semak yang direncanakan tetap berada di tempatnya harus dihindari dari kerusakan.
3. Hasil pembersihan harus dipindahkan dari lapangan pekerjaan.

PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH


1. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari tanah yang
direncanakan. Hasil-hasil galian diangkut ke tempat-tempat di mana diperlukan
pengurugan.
2. Pada pekerjaan penggalian tanah termasuk juga pembuangan semua benda dalam
bentuk apapun yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
3. Penggalian harus sesuai dengan garis dan peil yang tertera pada gambar.
4. Kemiringan pada penggalian harus pada sudut kemiringan yang aman.
5. Galian dan penyangga harus dibuat sedemikian rupa, sehingga terdapat ruang cukup
untuk bekerja, bekisting dan hal lainnya selain untuk pondasi
6. Kontraktor harus menyediakan, menempatkan, memelihara dan menjaga penyangga
dan penumpu yang mungkin diperlukan untuk bagian samping galian.
7. Urutan kerja penggalian harus diatur demikian rupa sehingga tidak menimbulkan
gangguan pada lingkungan tapak ataupun menyebabkan timbulnya
genangan-genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam.

Kelebihan Galian tanpa Perintah


1. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan harus diurug
kembali sampai permukaan semula dengan pasir.
2. Cara pengurugan seperti point 2 di atas. Pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan
dengan biaya Kontraktor.
Kelebihan Galian yang Diperintahkan
1. Atas perintah Direksi Lapangan, Kontraktor harus melakukan galian lebih banyak,
setelah galian selesai, permukaan tanah harus diratakan, dibasahi seperlunya dan
dipadatkan dengan baik.
2. Lubang galian harus digali lebih dalam atas perintah Direksi Lapangan sampai
kedalaman yang ditentukan.
3. Kelebihan galian dan urugan sebagai akibat galian kelebihan tersebut akan dibayar
sesuai dengan harga satuan galian

PEKERJAAN URUGAN PASIR


a) LingkupPekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat–alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, hingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan dibawah lantai (lantai dasar), pengurugan
pondasi serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar

b) PersyaratanBahan
1. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 7


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

2. Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organic lainnya serta memenuhi syarat syarat yang ditentukan
dalam NI3 pasal 10.

c) Syarat-syaratPelaksanaan
1. Pekerjaan urugan pasir dilakukan bila seluruh pekerjaan lain di bawahnya/didalamnya
telah selesai dengan baik dan sempurna.
2. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis, dipadatkan hingga mencapai tebal seperti
yang disyaratkan dalam gambar.
3. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi/Pengawas. Di tempat tempat yang sulit dilakukan
pemadatan dengan alat pemadat, dapat dikerjakan dengan tenaga manusia yang
disetujui direksi Pengawas.
4. Lapisan pekerjaan di atasnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan pasir padat
telah sempurna, memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.

PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN


A. UMUM
Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik
sesuai dengan gambar dan RKS Timbunan galian tanah meliputi :
 Timbunan bawah lantai
 Timbunan kembali galian pondasi poer.
 Timbunan bawah sloof
 Dan lain-lain yang ditunjuk dalam gambar detail.

B. MATERIAL
 Tanah bekas galian untuk timbunan kembali.
 Tanah yang berwarna kekuning-kuningan atau kemerah-merahan untuk penimbunan
di bawah lantai.

C. PERSYARATAN
 Tanah timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batu
atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
 Kepadatan yang harus dicapai untuk urugan tanah adalah sampai 95% dari
kepadatan kering.

D. PELAKSANAAN
Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapis dengan ketebalan maksimal sesuai
dengan petunjuk gambar dan dipadatkan atau sesuai dengan petunjuk Pengawas.

B. DIVISI 2 – PENERAPAN SMKK


2.1 PENERAPAN SMKK
Untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan sebelum diadakan pekerjaan supaya terlebih
dahulu persiapan SMKK yang telah diatur dan sebagai syarat, sarana dan prasarana
untuk kelancaran pekerjaan supaya diperhatikan, untuk menyangkut SMKK agar
diselesaikan terlebih dahulu menyangkut keselamatan pekerjaan dan tenaga kerja yang
digunakan dalam kegiatan ini, demi lancarnya pekerjaan dilaksanakan sampai jangka
waktu yang telah ditentukan. pengendalian pekerjaan, dan pekerjaan administrasi
proyek.

C. DIVISI 3 - PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH


3.2.1 PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU GUNUNG
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 8


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

a.Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan –bahan dan alat alat Bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
b. Pekerjaan pondasi batu gunung ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.
2. Standard
a. PBUI : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI-3)
b. Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8).
c. PBN – Peraturan Bangunan Nasional 1978
d. ASTM : C 150- Portlan Cement.
e. PBI 1971 UNI-2

B. BAHAN / PRODUK
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik terdiri dari satu jenis merek
dagang atau atas persetujuan konsultan pengawas dan pengelola proyek.
Semen yang telah mengeras sebagai/seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan.
2. Pasir
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, Lumpur ,tanah, lempung dan sebagainya.
3. Batu Gunung
Batu gunung yang digunakan adalah batu pecah, tidak berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI-71. ukuran batu gunung
max. 25 cm.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak,asam,alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, konsultan pengawas dan pengelola proyek
dapat minta kepada konteraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaanbahan yang resmi dan sah atas biaya konteraktor

C. PELAKSANAAN
1. Batu gunung yang digunakan untuk pondasi harus batu yang sudut runcing,
keras,tidak porous, diameternya antara 30 cm dan minimum 10 cm.
2. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu
pada setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan
penambangan pondasi.
3. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10
cm, disiram dan diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai
80 % conpacted.
4. Pondasi batu gunung menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 pasir
pasang. Adukan harus mengisi rongga diantara batu gunung sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga/tidak padat.

D. DIVISI 4 - PEKERJAAN ARSITEKTUR


4.1.1 PEKERJAAN BETON
A. U M U M
1. Spesifikasi ini berdasarkan pada kelaziman pelaksanaan yang berlaku dan
Peraturan-peraturan terbaru yang berhubungan dengan Pekerjaan Beton
bertulang. Termasuk juga persyaratan material, metoda pelaksanaan, prosedur
dan cara pengetesan, pengontrolan mutu semua material yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu konstruksi beton yang baik.
2. Yang dimaksud dengan :
- Tenaga Ahli/Pengawas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 9


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

- Kontraktor adalah Perusahaan yang ditunjuk dan mempunyai kontrak untuk


melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
rencana.
3. Hal yang belum ditetapkan dalam spesifikasi ini akan ditentukan sesuai
dengan peraturan dalam kontrak yang berlaku.

B. PERATURAN PELAKSANAAN, SPESIFIKASI, DAN GAMBAR-GAMBAR


2. Seluruh peraturan beserta perubahan-perubahannya yang tertulis adalah
mengikat dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan spesifikasi
ini.
3. PMI 1983: “Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983”, Bandung:
DPMB, 1983, SNI-03-1726-2002: “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Gedung 2002, SNI-03-2847-2002: “Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung 2002
4. Semua keterangan yang menyangkut penjelasan dan catatan-catatan pada
gambar struktur beton bertulang untuk lampiran Kontrak, merupakan bagian
dari spesifikasi ini.Bila terjadi pertentangan, maka gambar yang menentukan,
dan dilemparkan kepada Pengawas.
5. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat
spesifikasi, selain mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas juga harus
mengikuti Peraturan Pembangunan Pemerintah daerah setempat. Kontraktor
harus mengikuti semua persyaratan-persyaratan dari Pengawas di mana
tujuannya untuk menjamin seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi, gambar kerja dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
6. Setiap pekerjaan yang kurang sempurna, termasuk penyimpangan dari setiap
bagian pekerjaan yang menyangkut pengukuran, ketepatan As-As dan level,
vertikal, ukuran dan ketebalan, harus diperbaiki Kontraktor dan disetujui oleh
Pengawas, semua biaya akibat perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
7. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran dari pekerjaan-
pekerjaan yang terdapat pada gambar rencana.Pengawas mempunyai hak
untuk memeriksa atas kesempurnaan pekerjaan dan pengukuran Kontraktor
bila ada masalah atau setiap saat bila dianggap perlu, Pengawas tidak
mempunyai kewajiban apa-apa bila setelah pemeriksaan terjadi kegagalan pada
suatu pekerjaan, dalam hal ini tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.
8. Kontraktor harus melengkapi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan.
9. Kontraktor harus memasukan semua biaya yang mungkin diperlukan untuk
mempercepat waktu pelaksanaan dalam menunjang kemajuan penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam Peraturan Beton 1971 (PBI 1971) dan harus
melaksanakan pekerjaannya dengan ketepatannya dan kesesuaian yang
tinggi menurut RKS, gambar kerja dan instruksi-instruksi oleh Direksi.
b. Semua pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan (RKS) dan gambar-
gambar rencana harus dibongkar dan diganti atas biaya dari Kontraktor.
c. Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik dari yang
ditentukan (contoh) dan harus disetujui oleh Direksi sebelum dipakai.
d. Direksi akan menyimpan contoh-contoh yang telah disetujui sebagai
standard untuk memeriksa pengiriman-pengiriman selanjutnya.
e. Semua material yang tidak disetujui Direksi harus dikeluarkan dari proyek
atas biaya Kontraktor.

2.03 BEKISTING
A. UMUM

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 10


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

1. Lingkup Pekerjaan
a. Kayu untuk bekisting beton cor ditempat, lengkap dengan perkuatan dan
sambungan/ikatan yang diperlukan
b. Penyediaan bukaan/sparring dan sleeve untuk pekerjaan Mekanikdan
Elektrikal
c. Penyediaan Waterstops.
d. Penyediaan steak-steak untuk hubungan dengan pekerjaan lain.

2. Standar
a. Standard Indonesia :
A. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI)- 1971, NI-2
B. Peraturan umum Bahaya bangunan diIndonesia (PUBI) – 1982, NI-3
C. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI)- 1961, NI-5 b. ACI : American
Concrete Institute , USA : 1. 303 - Guide to Cast–in-Place Architectural
Concrete Practice
D. 318 – Building Code Requirements for Reinforced Concrete
E. 3. 347 – Recommended Practice For Concrete from work

B. MATERIAL
1. Bekisting Beton Non Ekspose
a. Plywood t = 6 mm.
b. Paku angker dan sekrup-sekrup; ukuran sesuai keperluan dan cukup kuat
menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.
2. Bekisting Beton Ekspose
a. Plywood untuk balok dan kolom persegi, tebal 6 mm
b. Form Release Agent; minyak mineral yang tidak berwarna, yang tidak
menimbulkan karat pada permukaan beton dan tidak mempengaruhi rekatan
maupun warna finishing permukaan beton.
c. Chamfer Strips terbuat dari jenis kayu klas III, dibentuk menurut rencana
beton pada gambar.
3. Waterstop
Dipergunakan type RX – 101 ex ACC atau setara
4. Syarat-syarat umum bekisting
a. Tidak mengalami deformasi, bekisting harus cukup tebal dan terikat kuat
b. Kedap air, dengan menutup celah dengan tape
c. Tahan terhadap getaran Vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
5. PenggunaanKayuBekisting
 Bekisting untuk pekerjaan Kolom, sloef, ringbalk hanya digunakan 4x pakai.
 Bekisting untuk pekerjaan Plat hanya digunakan 2x pakai.
 Bekisting untuk pekerjaan Bordes hanya digunakan 1x pakai.

C. PELAKSANAAN
1. Pemasangan bekisting
a. Tentukan jarak, level dan pusat (lingkaran) sebelum memulai pekerjaan.
Pastikan ukuran – ukuran ini dengan gambar
b. Pasang Bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai dengan
disain dan standart yang telah ditentukan sehingga bisa dipastikan akan
menghasilkan beton yang sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan akan bentuk,
kelurusan dan dimensi.
c. Rancangan bekisting harus memudahkan pembukaannya sehingga tidak
merusakkan permukaan beton.
d. Hubungan-hubungan dengan antar papan bekisting harus lurus dan dibuat
kedap air, mencegah kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk
beton, hubungan ini harus di usahakan seminimal mungkin.
e. Bekisting untuk dinding pondasi dan sloof harus dipasang pada kedua sisinya.
Pemakaian pemasangan bata untuk bekisting pondasi harus atas izin
Konsultan Pengawas. Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi
pengecoran harus dibuang.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 11


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

f. Perkuatan-perkuatan pada bukaan-bukaan di bagian-bagian struktural yang


tidak diperlihatkan pada gambar harus mendapat pemeriksaan dan
persetujuan dari direksi.
g. Pada bagian-bagian yang akan terlihat, tambahkan pinggulan-pingulan
(chamfer strips) pada sudut-sudut luar (vertikal dan horisontal) dari balok,
kolom dan dinding.
h. Bekisting harus memenuhi toleransi deviasi maksimal berikut :
1. Deviasi garasi Vertikal dan horizontal :
 6 mm, pada jarak 3000 mm
 10 mm, pada jarak 6000 mm
 20 mm, pada jarak 120000 mm, atau lebih
2. Deviasi pada potongan melintang dan dimensi kolom atau balok, atau
ketebalan plat 6 mm.
i. Aplikasi bahan pelepas acuan ( from release agent ) harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik. Aplikasi harus dilaksanakan sebelum pemasangan besi
beton,angker-angker dan bahan–bahan tempelan (embedded intem) lainnya.
Bahan yang dipakai dan cara aplikasinya tidak boleh menimbulkan karat atau
mempengaruhi warna permukaan beton.
j. Dimana permukaan beton yang akan dsilapisi bahan yang bisa rusak terkena
bahan pelepas acuan; bahan pelepas acuan tidak boleh dipakai, untuk itu
dalam hal pelepas acuan tidak dipakai, sisi dalam bekisting harus di basahi
dengan air bersih, dan permukaan ini harus dijaga selalu basah sebelum
pengecoran beton.

2. Sisipan (insert), rekatan (embended) dan bukaan (opening)


a. Disediakan bukaan pada bekisting dimana diperlukan untuk pipa, conduits,
sleeves dan pekerjaan lain yang merekat pada, atau melalui/merembes beton.
b. Pasang langsung pada bekisting alat-alat atau bagian pekerjaan lain yang
akan dicor langsung pada beton.
c. Koordinasikan bagian dari pekerjaan lain yang terlibat ketika
membentuk/menyediakan bukaan, slots, recessed, sleeves, bolt, angkur dan
sisipan-sisipan lainnya. Jangan laksanakan pekerjaan di atas jika secara tidak
jelas/khusus ditunjukan pada gambar yang berhubungan.
d. Pemasangan water stops harus kontinu (tidak terputus) dan tidak mengubah
letak besi beton.
e. Sediakan bukaan sementara pada beton dimana diperlukan untuk
pembersihan dan inspeksi. Tempatkan bukaan di bagian bawah bekisting guna
memungkinkan air pembersih keluar dari bekisting. Penutup bukaan ini harus
dengan bahan yang memungkinkan mereka rapat, rata dengan permukaan
dalam bekisting, sehingga sambungannya tidak akan tampak pada permukaan
beton ekspose.

3. Kontrol kualitas
a. Periksa dan kontrol bekisting yang telah dilaksanakan apakah sesuai dengan
bentuk beton yang diinginkan, dan perkuatan-kuatannya guna memastikan
bahwa pekerjaan telah sesuai dengan rancangan bekisting, wedged, ties dan
bagian-bagian lainnya aman.
b. Informasikan pada Konsultan Pengawas jika bekisting telah dilaksanakan dan
telah dibersihkan, guna pelaksanaan pemeriksaan, mintalah persetujuan
direksi terhadap bekisting yang telah dilaksanakan sebelum dilakukan
pengecoran beton.
c. Untuk permukaan beton ekspose, pemakaian bekisting kayu lebih dari 2 kali
tidak diperkenankan, penambalan pada bekisting juga tidak diperkenankan
kecuali pada bukaan-bukaan sementara yang diperlukan.
d. Bekisting yang akan dipakai ulang harus mendapatkan persetujuan
sebelumnya dari Pengawas.
4. Pembersihan
a. Bersihkan beklisting selama pemasangan, buang semua benda-benda yang
tidak perlu. Buang bekas-bekas potongan, kupasan dan puing dari bagian
dalam bekisting. Siram dengan air, menggunakan air bertekanan tinggi, guna

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 12


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

membuang benda-benda asing yang masih tersisa, pastikan bahwa air dan
puing-puing tersebut telah mengalir keluar lubang pembersih yang disediakan.
b. Buka bekisting secara kontinu, sesuai dengan standard yang berlaku sehingga
tidak terjadi beban kejut (shock load) atau ketidak seimbangan beban yang
terjadi pada struktur.
c. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati agar peralatan-
peralatan yang dipakai untuk membuka tidak merusak permukaan beton.
d. Berikan perkuatan-perkuatan pada komponen-komponen struktur yang telah
dilaksanakan guna memenuhi syarat pembebanan dan konstruksi sehingga
pekerjaan-pekerjaan konstruksi pada lantai di atasnya bisa dilanjutkan.
Pembukaan penunjang bekisting hanya bisa dilakukan setelah beton
mempunyai 75 % dari kuat tekan 28 hari (28 days compressive strength)
yang diperlukan.
e. Bekisting-bekisting yang dipakai untuk mematangkan (curing) beton, todak
boleh dibongkar sebelum dinyatakanmatang oleh Direksi.

2.04. BETON BERTULANG


A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Pembesian
 Tulangan besi lengkap dengan kawat pengikatnya
b. Pengecoran beton
 Beton cor di tempat untuk pondasipoer, sloef, kolom, ringbalk,
balok/kolompraktisdan plat pendukung.
 Finishing permukaan beton pada sloef, dan balok/kolompraktis.

B. BAHAN DAN PELAKSANAAN


(A) PORTLAND CEMENT (PC).
Semua merk PC yang digunakan harus Portland Cement merk Standard, yang telah
disetujui oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan Portland Cement klas
I-2475 (PBI-1971 NI-2). Seluruh pekerjaan harus menggunakan satu merk PC. PC
harus disimpan secara baik, dihindarkan dari kelembaban sampai tibasaatnya untuk
dipakai. PC yang telah menggumpal atau membatu tidak boleh digunakan. PC harus
disimpan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk diperiksa dan diambil contohnya.

(B) KORAL DAN PASIR (AGREGAT).


1. Agregat harus sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971 Bab 3 ayat 3.3, 3.4 dan 3.5.
Agregat kasar harus berupa koral atau crushed stones yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan cukup syarat kekerasannya. Agregat
halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering).
2. Besar maksimum butir agregat kasar tidak boleh lebih dari 3,0 cm dan tidak lebih
dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
3. Agregat kasar dan halus diangkat dan disimpan terpisah dan harus dicegah
terjadinya degregasi dari berbagai ukuran partikel. Agregat harus dijaga terhadap
kebersihan dan bebas terhadap material-material lain. Kapasitas tempat harus
disiapkan pada tempat sumbernya atau pada site untuk menjamin tersedianya
kedua macam agregat tersebut dengan kualitas dan grading yang telah disetujui
untuk menjamin kontinuitas pekerjaan.

(C) AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus mengikuti syarat PBI- 1971 pasal 3.6.
Sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.Kandungan klorida tidak boleh
melebihi 500 p.p.m dan komposisi sulfat (SO3) tidak boleh melebihi 1000 p.p.m.
Apabila dipandang perlu, Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supayaair yang

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 13


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.

(D) Besi Beton


a. Besi beton bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi
lekatnya pada beton
b. Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengatur
jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan- tulangan pada tempatnya.
c. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya sertifikasi dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium
baik pada saat pemesanan maupun secara periodic minimum masing-masing 2
(dua) contoh percobaan (stess- strain) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.
Pengetesan dilakukan di laboratorium yang disetujui Pengawas.

1. PONDASI POER, SLOOF, KOLOM, BALOK, RINGBALK, BALOK/KOLOM


PRAKTIS.
Beton
1. Pekerjaan Sloef (20/25)
 Beton K-225
 Tulangan
 Bekisting
2. Pekerjaan Kolom (20/20) dan (13/15)
 Beton K-225
 Tulangan
 Bekisting
3. Pekerjaan Ring Balk dan kuda kuda beton (13/20)
 Beton K-225
 Tulangan
 Bekisting
4. Pekerjaan Rabat beton untuk mutu beton K-125

LingkupPekerjaan
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.

4.2. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM


PEKERJAAN KUSEN PINTUDAN JENDELA
A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pintu dan jendela rangka Alluminium, lengkap
dengan assesories dan kacanya.
3. Design criteria
Seluruh pintu dan jendela harus mampu menahan beban angin ( tarik maupun
tekan) :120 kg/m2
4. Standard ASTM :
1) C 509 – selluler Elastomedc Preformed Gasked and Selaing material.
2) C 2000 – Clasffication System for Rubber Products in Automatic Application.
3) C2287 - Nonrigid Viny Cloride Polymer and Copolymer Molding and
Exinasion Compounds.
B. PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar- gambar
dan kondisi lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk
semau detail sambungan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 14


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

2. Prioritas proses fabrikasi,harus sudah siap sebelum pekerjaan di mulai, dengan


membuat dahulu shop drawing dengan petunjuk pengawas dan meliputi gambar
denah, lokasi merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3. Semua freme/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada daerah yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakannya pada permukaannya.
5. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dengan teliti dengan sekrub,
rivet, stap dan harus cocok, pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuia dengan gambar.
6. Angker-angker untuk rangka /kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
2-3 mm dan ditempatkan pada inteval 600 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat /
stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair dari tiap sambungan harus kedap
air dam memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/cm2 ,celah
atara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup sealant.
8. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut :
a. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, Dll.
c. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
d. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
9. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm
yang kemudian diisi dengan baton ringan /grout.
10. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
11. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap suara.`
12. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.

PEKERJAAN KUDA-KUDA
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pembuatan dan pemasangan Kuda-kuda dan Gording,
termasuk pemasangan rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Pengawas.
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan –bahan dan alat alat bantu yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2) Pekerjaan besi ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.

B. BAHAN / PRODUK
a. Kuda Kuda digunakan kuda kuda baja ringan 75. 75 berkwalitas baik, bentuk
dan gambar kuda kuda disesuaikan gambar rencana dan material yang
digunakan harus disesuaikan dengan apa yang ada dalam gambar dan RAB.

C. PELAKSANAAN
Pekerjaan kuda kuda ini harus meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan
dalam gambar.

PEMASANGAN RANGKA PLAFOND BESI HOLLOW


A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 15


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

Meliputi bahan dan kontruksi penggantungan langit-langit, dan pemasangan pada


tempat- tempat yang tercantum pada gambar.

B. BAHAN / PRODUK
Rangka plafond terbuat dari rangka besi Hollow dan Wall Angle.

C. PELAKSANAAN
Rangka langit-langit, Furring rangka disusun sejajar dengan bidang plafond board
yang akan dipasang, dengan jarak mak, 60 cm, dipasang menerus, tidak
terputus.Untuk rangka tegak lurus disususun sejajar, jarak max, 60 cm. Suspension
road clamp dipasang pada jarak min, 80 cm.

4.4.1 PEKERJAAN DINDING PASANGAN


4.1. UMUM
Lingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi :
a. Penyediaan bahan untuk pasangan bata.
b. Penyimpan tempat yang akan didirikan dinding.
c. Melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya,
sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah gambar potongan.
B. PERSYARATAN
a. Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada diatas pasangan
kedap air tersebut. Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14
cm (termasuk dinding keramik,mozaik dll), satu dan lain hal sesuai dengan
gambar denah dan potongan.
b. Adukan untuk tembok.
1. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu
yang besarnya memenuhi syarat, mencampurnya semen dan pasir harus
dalam keadaan kering yang kemudian di beri air sampai didapat campuran
yang plastis, adukan yang sudah mongering tidak boleh dicampur dengan
adukan yang baru.
2. dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari
pengakhiran pasangan pada satu hari tersebut harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
3. Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung
dengan menutupnya memakai kurang basah.
4. tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan
menyumbat memakai batang pisang diameter besar atau bamboo untuk
diameter lebih kecil.

C. MATERIAL
Bahan bahan yang harus disediakan antara lain:
a. Batu bata
Ukuran 5 x 10 x 20 cm, bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah
atau hancur, ukuran bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding
yang disyaratkan dalam gambar. Oleh karena itu konteraktor wajib memberikan
contoh pada pengawas sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-
bahan yang datang oleh pengawas dianggap tidak memenuhi syarat, maka
pengawas berhak menolak bahan- bahan tersebut dan konteraktor wajib
mengangkutnya keluar kompleks pembangunan.
b. Semen / Portland Cement (PC)
Sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksi beton type 1. Semen yang
dating dipekerjakan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalam
gudang yang laintainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah
lantai msekitarnya. Bila mana pada pada setiap pembukaan kantong, ternyata
semennya sudah membantu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar
kompleks pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier/pedagang yang
mengirimkan semen ke pekerjaan, hendaknya dapat menunjukkan sertifikat
dari pabriknya. Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejela membantu
akan ditolak. Semua semen yang ditolak, sekitarnya harus dikeluarkan dari
lapangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 16


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

c. Pasir Pasangan
Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.pasir yang dimaksud
harus bersih, pasir aslidan bebas dari segala macam konterak dan bahan-bahan
kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI – 3 pasal 3 ayat 2. Bilamana pasir
yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, pengawas dapat
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya,sampai dapat
persetujuan. Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau
pasir beton yang disaring.

D. PELAKSANAAN
a. Kontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti
dan sesuai dengan gambar, dimana dinding bangunan akan dipasang. Dalam
satu hari pasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter
pasangan dan pengakhiran satu hari pasangan itu harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tinggi,untuk menghundari retaknya dikemudian hari.
Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan di
bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama lain harus
terdapat pengikatan yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan separuh panjang, kecuali yang satu dengan yang lain di atasnya
harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan satu bata dan
pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan viaams dan sesuai dengan
peraturan seharusnya.
b. Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang
sempurna. Kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang
merupakan bingkai. Semua pertemuan tegak lurus benar benar harus
bersudut 90 derajat.
c. Sebelum dimulai pasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di
dalam air selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang haraus
juga basah. Tebalnya siar tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siaranya
harus benar-benar padat ukurannya.
d. Sebagai persiapan untuk pelesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5
cm sehingga adukannya akan cukup mengikat pelesteran yang akan dipasang.
e. Bilamana di dalam pintu, jendela, lubang ventelasi dan lain-lain pasangan
sempurna, maka ini diganti yang baik atas biaya kontraktor.
f. Di tempat yang terdapat pintu, jendela,lubang ventilasi lainlain, pasangan
bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan di pasang di
tempat yang tepat.
g. Semua rangka kosen harus dipasang telah dahulu untuk melanjutkan
pekerjaan pasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan
adukan sekurang-kurangnya tebal 1 cm ( adukan adukan sesuai dengan
tujuannya atau dengan tambahan plasticiser)
h. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :
1. Dimana diperlukan pasangan pipa dan/atau alat-alat yang ditanam dalam
dinding, maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bat
sebelum dipelester.
2. pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan dukan
pelesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-
sama dengan pelesteran seluruh yang dilaksanakan bersama-sama
dengan pelesteran seluruh bidang tembok.

4.4.2 PEKERJAAN PLASTERAN


1. Semua permukaan pasangan sebelum diplester, harus disiram air secukupnya
terlebih dahulu. Khusus untuk permukaan-permukaan beton, sebelum diplester
harus dibuat kasar terlebih dahulu.
2. Adukan untuk plesteran dibuat dengan perbandingan:
a. Plesterantembok biasa 1PC:4Psr,
b. Semua sudut dinding (sponing) harus lurus (waterpass) dibuat dengan
membentuk sudut siku-siku.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 17


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

3. Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang / tidak rata harus


diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan, bidang – bidang yang harus
diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk
segiempat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
4. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran (proses curing).
5. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap
selesai dipasang dan setelah pipa –pipa listrik selesai dipasang.

4.4.3 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING


A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan –bahan dan alat alat bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik.
b. Pekerjaan penutup lantai & dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam gambar.

C. BAHAN DAN PELAKSANAAN


a. Lantai
 Keramik Lantai Uk. 40 x 40 cm putih
 Keramik lantai teras warna Uk. 40 x 40 cm kasar
 Keramik lantai Selasar warna Uk. 40 x 40 cm

b. Dinding
 Keramik dinding warna Uk. 25 x 40 cm
c. Semen Portland harus memenuhi NI – 8
d. Pasir dan air harus memenuhi UBB - 1970 (NI-3) dan PU – 1982

METODE PELAKSANAAN
1. Pemasangan keramik lantai dan dinding dilakukan secara menyeluruh pada
seluruh permukaan Lantai Bangunan (lihat gambar).
2. Pemasangan keramik lantai dan dinding yang sifatnya menyeluruh
menggunakan jenis material yang sama, bilamana tidak dimungkinkan
menggunakan material yang sama warnanya maka dengan seijin konsultan
pengawas dan direksi dapat diganti dengan bahan lain yang setara, baik
menyangkut mutu, bahan atau warna.
3. Pemasangan keramik Lantai dan dinding harus rata dan presisi dengan siku
dan pembagian modul keramik yang simetris atau sesuai gambar dan
petunjuk konsultan pengawas.
4. Pemasangan keramik Lantai dan Dinding Keramik harus menggunakan tegel
yang mempunyai warna dan ukuran yang sama. Apabila terdapat tegel
dengan warna yang berbeda harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan/ tidak
dipergunakan untuk pemasangam lantai keramik.
5. Permukaan keramik dengan bahan perekat adukan semen pasir (1 : 3) pada
permukaan lantai dan khusus pada lantai lama canpuran ditambahkan +
zataditif ( Perekat/lem) setebal minimal 2,5 cm dan siar (naad) maximum 2
mm diisi bahan khusus grouting setara AM 50 dengan warna yang sama
dengan warna keramik yang dipakai. Setelah siar-siarterisi, seluruh aluran
permukaan keramik harus segera dibersihkan dan jangan sampai sisa-sisa
semen grouting mengeras.

5.1 PEKERJAAN PLAFOND


A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Meliputi bahan langit-langit Kalsiboard, penyimpan tempat serta pemasangan
pada tempat- tempat yang tercantum pada gambar.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 18


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

2. Standard
a. ANSI : Amerikan National Standard Institute,USA
b. A 42.4 : Interior Lathing and Fuming

B. BAHAN / PRODUK
1. Plapond PVC yang sifatnya tahan air dan anti rayap pemasangan rapi dan stylist
desainnya.
2. Kalsiboard, yang sifatnyaringan dan tahan air, anti rayap, tidak merambat api,
dan desain elegan dan stylish.

C. PELAKSANAAN
Pemasangan lembaran Kalsiboard
a. Plapon PVC dipasang pada rangka hollow dengan sistim knockdown
b. Kalsiboard diletakkan pada rangka hollow dengan system knockdown.

4.5.2 PEKERJAAN PENUTUP ATAP


A. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap
bangunan.

B. BAHAN / PRODUK
1. Atap Spandek warna menurut persetujuan pengawas dan Pemilik Proyek.
2. Nok Atap Spandek

C. PELAKSANAAN
1. Pemasangan dilakukan dengan rapi dan menggunakan waterpass untuk
keseimbangan elevasi horizontal atap.
2. Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih tata peletakan
/penyusunan atap selalu harus dipasang mulai dengan pemasangan lajur bawah
hingga selesai baru dilanjutkan kejalur atas.
3. Pemasangan paku pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan dikunci
hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak.
4. Pada saat pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang bekerja harus
mengalaskan papan yang dibuat seperti tangga yang diletakkan diatas
gording/kaso untuk menghindari atap diinjak langsung yang dapat
mengakibatkan atap tersebut rusak.
5. Bubungan ditutup dengan bahan yang sama multiroof 0,3 mm. Tindisan antar
satu lembar bubungan dengan lembaran bubungan yang lainnya harus sesuai
dengan persyaratan pabrik.
6. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat –syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor
tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

4.1.2 PEKERJAAN KAYU


A. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat–alat bantu yang
diperlukan, sampai pekerjaan konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
Pekerjaannya adalah :
1. Kusen Kayu Kls. I Bayam
2. Daun Pintu dan Jendela kayu Kls. I Bayam
3. Lisplank Kalsiplank tebal 1 cm dan lebar 30 cm

B. BAHAN / PRODUK
1. Persyarat bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat syarat dari
pekerjaan kayu serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
2. Konstruksi kusen kayu yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 19


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

3. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu
harus betul –betu lkering, tidak keropos, lurus, tidak cacat / bermata.
4. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test.
5. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air
15 kg/m2 yang disertai dengan hasil test.
6. Bahan yang akan diproses fabriasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan,kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang dipersyaratkan.
7. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses febrikasi warna profil-
profil harus diselesaikan secermat mungkin, kemudian pada waktu febrikasi
unit,unit, jendela,pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingg dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong,punch dan doll, dengan mesin harus sedemkian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
 Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
 Untuk diagonal 2 mm
8. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
cauking dan sealant, angkur-angkur untuk rangkai kosen aluminium terbuat dari
steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron
sehingga dapat bergeser.
9. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton,aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finsh dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
10. Listplank
Lisplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan
langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai
pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki kembali atas beban kontraktor.

4.6.2. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA


ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI (IRON MONGERIES)
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan perlengkapan
daun pintu/daun jendela dan alat-alat Bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi, seluruh
pemasangan pada daunpintu panil kaca dan daun jendela panil kaca seperti
yang ditunjukkan / disyaratkan dalam detail gambar

2. Persyaratan Bahan
a. Semua “ hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercamtum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
terjadi penggantian “hardware” akibat dari pemilihan merek, kontraktor
wajib melaporkan hal tersebut kepada Pengawas dan PemilikProyek untuk
mendapatkan persetujuan.

B. BAHAN / PRODUK
1. Pekerjaan kunci dan Pegangan pintu.
a. Semua pintu menggunakan peralatan dari kunci dari merek ALPHA, SES
atau setara.
b. Untuk pintu aluminium yang dipakai adalah kunci “Mortise Cylinder dead
lock” merek ALPHA, SES atau setara, dua kali putar. Pada pintu masuk yang

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 20


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

terdiri dari masing-masing dua daun pintu, maka setap daun pintu dipasang
kunci tersdebut, untuk pitu serong kunci yang dipakai merek ALPHA, SES
atau setara.
c. Untuk daun jendela kaca dipakai handel pengunci merek Handy,
d. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka dan pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Pengawas dan
PemilikProyek.
e. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merek Aluminium Swing atau
setara jenis plastic coating, type Tabular handle.

2. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu merek
yang sesuaistandart, dipasang sekurang-kurangnya 2 buah untuk setiap
daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama
dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus yang dipasang
harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 Kg.

C. PELAKSANAAN
1. Engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah
dipasang •} 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang
ditengah-tengah diantara kedua engsel tersebut.
2. Pemasangan Lockcase, hadle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus
dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan olehPengawasProyek.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, konteraktor wajib memperbaiki tanpa
tamnbahan biaya.
3. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.

4.7.1. PEKERJAAN PENGECATAN


A. UMUM
Lingkup pekerjaan pengecetan meliputi penyediaan bahan cat warna,
mempersiapkan bidang-bidang yang harus dicat sesuai yang tertera di gambar
denah dan daftar bahan penyelesaian (finishing schedule). Bagian Pekerjaannya
adalah :

1. Pengecatan tembok
2. PegecatanKusen, Pintu dan Listplank

B. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Hanya pada bidang-bidang yang sudah selesai/layak, boleh dilaksanakan
pengecatan, dan bilamana terdapat penyimpangan, maka Pengawas atau
PemilikProyek berhak memerintahkan pengecatan ulang atas biaya Kontraktor.

B. MATERIAL
Semua bahan/cat yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah atau harus dipergunakan
sesuai dengan petunjuk pabrik, tidak dicampur ditambah dengan bahan lain, kecuali
terdapat peraturan khusus dari pabriknya, Harus dibedakan pula antara cat interior
dan cat exterior Pemakaian cat dasar, plamur sampai pada cat penutupnya harus
disesuaikan petunjuk dari pabriknya, sehingga hasilnya memuaskan.Kontraktor
harus mengajukan dahulu contoh-contoh cat yang akan dipakai

D. PELAKSANAAN
a. Pengecatan dinding dan langit-langit
Dalam setiap proses pengecatan perlu diperhatikan bahwa permukaan tembok
harus bersih, kering dan rata agar diperoleh hasil yang maksimal.
1. Keringkan tembok selama +1 minggu setelah diplester.
2. Bersihkan tembok dari debu, minyak dan kotoran lainnya.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 21


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

3. Ulaskan satu lapisan Alkali resistant sealer untuk mencegah noda yang
diakibatkan oleh penetrasi air. Keringkan selama +1jam.
4. Ulaskan plamur untuk meratakan permukaan/dinding. Setelah diperoleh
permukaan yang halus dan rata, tahapan kerja selanjutnya dilaksanakan.
5. Ulaskan 2 cat sesuai warna yang diinginkan dengan memperhatikan :
 Lapisan pertama encerkan cat dengan air bersih dengan perbandingan 1
bagian air 5 bagian cat (20%)
 Lapisan kedua tidak perlu dicampur dengan air
 Dicat lagi sampai rata dan sama tebal dan warnanya.
6. Untuk bidang-bidang luar tidak boleh menggunakan plamur. Dindingnya
sendiri sudah harus rata benar dan halus.
7. Setiap lapisan cat harus dilaksanakan dengan baik dan rata (digunakan roll)
Penjelasannya harus rata dan tidak kelihatan goresan kuas. Jangka waktu
antara pelaksanaan lapis pertama dan lapis selanjutya harus cukup lama
dan sesuai persyaratan yang diberikan oleh pabrik.
8. Perbaikan-perbaikan Tiap-tiap retak yang terdapat dibidang cat yang harus
diperbaiki dengan menggunakan plamuur, diampelas halus dan kemudian
dicat lagi sampai baik

b. Pengecatan kayu
1. Ratakan permukaan kayu dengan ampelas
2. Bersihkan kayu dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
3. Ulaskan 1 lapis cat kayu.
4. Lanjutkan dengan pengecatan tahap akhir, yaitu:
 Jika dipilih pengecatan transparant, ulaskan 1 lapis cat warnanya akan
ditentukan kemudian
 Apabila menghendaki warna yang lebih tua, ulaskan kembali 1 lapis lagi
 Jika dipilih pengecatan solid, maka:
- Ulaskan 1 lapis penutup untuk meratakan permukaan kayu
- Ulaskan 1 lapis penutup sesuai warna yang akan ditentukan kembali

E. DIVISI 5 – PEK. SANITASI DALAM GEDUNG


STANDAR TEKNIS
A. PERSYARATAN TEKNIS UMUM.
1. Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan instalasi Sanitasi dalam Gedung , meliputi pekerjaan secara lengkap
dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan,
penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.

F. DIVISI 6 - PEKERJAAN ELEKTRIKAL


STANDAR TEKNIS
B. PERSYARATAN TEKNIS UMUM.
2. Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan instalasi listrik dan mekanikal , meliputi pekerjaan secara lengkap
dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan,
penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
3. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikui semua persyaratan
yang ada seperti :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000.
b. VIDE, ISO, BS, LMK dan IEC.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 22


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

4. Pemborong harus mengikuti dan terikat pada sernua persyaratan yang tercantum
dalam:
a. Persyaratan umum.
b. Spesifikasi teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Anwijzing.

C. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN .


1. Syarat-Syarat Dasar.
a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
b. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
c. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum,
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syatat:
 Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
 Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
 Tidak meminta pertambahan ruang.
 Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
 Tidak menurunkan mutu.
2. Syarat-Syarat Fisik.
a. Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama , diminta
merek atau dibuat oleh pabrik yang sama.
b. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan yang jumlahnya
jelas ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali
peralatan tersebut diperlihatkan, maka jumlah tersebut diperlukan, sehingga
diperlukan unit yang lengkap.
c. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatan atau
mereknya, hal ini di maksud untuk meningkatkan mutu , tipe perencanaan
dan karakteristik.

C. SPESIFIKASI TEKNIK BAHAN DAN PERALATAN


1. Kabel Listrik.
 Kelas tegangan 1000 volt.
 Intl penghantar tembaga.
 Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.
 Jumlah inti satu atau banyak.
 Jenis kabel : NYM, NYY, NYFGBY, BC dan lain-lain sesuai gambar rencana.
 Produksi dalam negri yaitu Kabel metal, Kabelindo, supreme, tranka.
 Standard PLN / LMK dan S11.
2. Cable tray
 Bahan penyangga tebal 2 mm terbuat dari perforated steel plate yang kemudian
di cat
 Bahan support dari besi siku yang dicat
 Ukuran lebar disesuaikan dengan kebutuhan
 Ukuran besi siku harus dihitung beban dari kabel dan lenturan besi.
 Gantungan memakai besi beton Ø 3/8"
 Setiap jarak 40 cm diberi tulang penguat sehingga terbentuk cable ladder.
 Semua bahan besi harus dimeni dan dicat warna abu-abu.
3. Pipa dan fitting
a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak, dan tenaga dipasang dalam
pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan kecuali
untk feeder dan NYY tanpa pipa Untuk dihalam terpasang tertanam dalam tanah
memakai pipa galvanis kelas high atau menggunkan kabe jenis NYFGbY.
b. Sparing pipa menggunakan pipa galvanis dengan ukuran 2 kali penampang kabel
instalasi.
c. Semua tek nik pelak sanaan yaitu pencabangan, pembelokan, pengetapan dan
sebagainya harus menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, eblow, T-
doos, crossdons, terminal 3M.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 23


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

4. Alat Bantu instalasi .


a. Bak kontrol atau tutupnya dari beton bertulang untuk pentahanan.
b. Pasir urug, sirtu dan tanah urug.
5. Sakelar dan stop kontak.
a. Mekanisme sakelar rocker dengan rating 10 A – 250 volt dengan warna dasar
putih, jenis pasangan recessmounted atau surf acemounted. Dalam suppy sakelar
harus lengkap dengan box tempat duduknya dari bahan metal.
b. Kotak kontak biasa dengan rating 10 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1 untuk
pembumian. Kotak kontak tkhusus dengan rating 15 A – 250 volt. 2 kutub
ditambah 1 untuk pembumian. Dalam supply stop kontak harus lengkap dengan
box tempat duduknya dari bahan metal jenis pasangan recesemounted atau
surfacemounted.
c. Kotak kontak untuk tenaga satu phasa atau tiga phasa dengan rating 32 A
dan/atau 63 A 220/380 Volt dilengkapi 1 kutub untuk pembumian.
d. Kabel Instalasi tenaga tersambung langsung ke setiap peralatan melalui
pengaman/pemutus ON/OFF dengan kemampuan 250% dari arus nominal
peralatan. Kecuali instalasi trafo las menggunakan KKK 63 A, atau sesuai dengan
kapasitasnya.
6. Pencahayaan (lampu)
 LampuTL 2 X 20 WATT

D. PERSYARATAN PEMASANGAN
1. Persyaratan Instalansi dan Peralatan
a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat
surat perintah kerja (SPK). Ajukan usul-usul kepada pemberi tugas, apa yang
perlu diubah atau diatur kembali agar semua instalsi dan peralatan dalam system
dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.
b. Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran,
meneliti peil-peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
c. Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada
pemberi tugas.
d. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan
dan detail sesuai keadaan sebenarnya dilapangan, dengan mendapat persetujuan
dari pemberi tugas.
e. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau
dipasang harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan
a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang di luar Cor- coran pelat
beton pelindung pipa lengkap fitting-fittingnya.
b. Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai
berikut:Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi diklem ke pelat beton atau diklem
ke hanger besi pelat.
c. Semua instalasi feeder dalam bangunan tidak menggunakan pipa pelindung.
d. Di bawah plafond atau langit-langit instalasi terpasang sebagai berikut: Untuk
sakelar dan stopkontak instalasi terpasang recessmmounted ke kolom atau
tembok.sakelar terpasang 150 cm diatas lantai finish dan stopkontak setinggi 40
cm di atas lantai kecuali Kotakkontak untuk sistem pentilasi dan peralatan
tertentu, disesuaikan kebutuhan.
e. Pada lantai instalasi tenaga terpasang dalam saluran kabel atau dalam cor-coran
dengan conduit PVC sesuai dengan kebutuhan
f. Dalam halaman instalasi terpasang kabel Feeder dan instalasi terpasang minimal
60 cm di bawah permukaan tanah dengan memakai pelindung pipa galvanis untuk
yang melintas jalan
g. Pen yambung dalam dons-dons per cabangan memakai pelindung terminal 3 M
puntur kemudian dons tersebut ditutup.
h. Setiap belokan kabel terutama feeder yang besar harus diperhatikan radiusnya,
minimal R=15 D dimana D adalah diameter kabel.
i. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan di tengah jalan
kecuali pads tempat penyambungan.
j. Terminal kabel harus selalu menggunakn sepatu kabel.

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 24


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

k. Armature lampu;
a. LampuDL 18 Watt

J. DIVISI 10 – MISCELLANEOUS WORK

PEMBERSIHAN SAMPAH PROYEK


Sebelum diadakan Serat Terima I (pertama) pekerjaan, kontraktor diwajibkan membongkar
gudang, bangsal-bangsalkerja, dan kotoran-kotoranbekas yang ada. Pekerjaan dapat
dianggap selesai apabila seluruh kegiatan termasuk pembersihan sisa-sisa bahan, dan
perataan sekitar bangunan selesai dikerjakan.
.

Maros, 26 Apri; 2023


Dibuat
KONSULTAN PERENCANA
CV. WIDYA MITRA KONSULTAN

ANWAR SIDING, ST
Team Leadher

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 25


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

3
KETENTUAN UMUM/TAMBAHAN

PEKERJAAN SELESAI
Pekerjaan dapat dianggap selesai apabila seluruh kegiatan termasuk pembersihan sisa-sisa
bahan, dan perataan sekitar bangunan selesai dikerjakan.

KETENTUAN UMUM/TAMBAHAN
1. Semua pekerjaan yang terdapat pada bestek ringkas ini tetapi tidak terdapat dalam
gambar, begitu pula sebaliknya, maka harus dikerjakan oleh rekanan atas petunjuk unsur
teknik/pengawas.
2. Rekanan pelaksanaan harus:
 Menaati/menerima serta melaksanakan teguran dan petunjuk pengawas yang
bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Menempatkan pelaksana harian tetap pada lokasi yang setiap saat dapat dihubungi
oleh petugas yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Selain bestek ringkas ini, maka semua ketentuan administrasi pemeriksaan bahan dan
mutu pekerjaan dan ketentuan lainnya dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan kegiatan harus pula ditaati oleh rekanan bersangkutan.

MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Jangka waktu pelaksanaan selama 150 (Seratus Lima Puluh ) hari kalender,
ditambah 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari kalender masa pemeliharaan setelah
dilakukan serah terima sementara (PHO).

2. DidalamPelaksanaPekerjaaninidibutuhkantenagaahli :
a. Manager Lapangan 1 (satu) orang minimal minimal SMK/STM dengan jenjang
kualifikasi Terampil Kelas II, memiliki SKT sub klasifikasi Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan Gedung pengalaman minimal 2 tahun;
b. Petugas Keselamatan Konstruksi 1 (satu) orang mi.nimal SMK/STM/SMA, sertifikat
Petugas Keselamatan Konstruksi;

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 26


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

3. Peralatanutama minimal yang diperlukanuntukpelaksanaan Pekerjaaninimeliputi :


a. Dump Truck sebanyak1 unit, kapasitas 3,5 ton (sewa/milik/sewabeli)
b. Concrete Mixer sebanyak1 unit, kapasitas 0,3 – 0,6 m3 (sewa/milik);
c. Concrete vibrator sebanyak1 unit, kapasitas 4 hp (sewa/ milik);
d. Water Tank sebanyak1 (satu) unit, kapasitas 2000 liter (sewa/milik);
e. Generator Set Kapasita 5 KVA sebanyak 1 unit (sewa/milik);
f. Scafolding 100 set (sewa/milik)

Catatan:
Masing-masing peralatan melampirkan bukti kepemilikan/sewa yang dapat
dipertanggungjawabka

Maros 02 Mei 2023


PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK

ZAINUDDIN. S, ST
Nip. 197712122006041008

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 27


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 28


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 29


RKS Jasa Konsultan
Rehabilitasi Sekolah
Dasar (SD) DAK 2023
Kab. MAROS

RKS| REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (SD) KAB.MAROS 30

Anda mungkin juga menyukai