Anda di halaman 1dari 4

RS PRATAMA KANKER SERVIKS

KRIOPANTING
KABUPATEN BANGKA No Dokumen No Revisi Halaman
SELATAN
440/ 002.b.q /RSPKP/2019 0 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR PROSEDUR 1 Maret 2019 Direktur
OPERASIONAL (SPO) Rumah Sakit Pratama Kriopanting
Kabupaten Bangka Selatan

dr.Helen Sukendy
NIP. 19810520 200804 2 001
PENGERTIAN Kanker serviks adalah penyakit dari perkembangan sel yang tidak
seharusnya ada di leher Rahim atau bagian bawah pada uterus. Sel
kanker muncul akibat adanya infeksi human papilloma virus (HPV).
TUJUAN Sebagian acuan dalam penatalaksanaan kanker serviks

KEBIJAKAN SK Direktur RS Kriopanting Kab. Bangka Selatan Nomor:


188.4/040 /RSK/2019 Tentang Kebijakan Standar Pelayanan
Berfokus pada Pasien di RS Kriopanting Kabupaten Bangka Selatan

PROSEDUR A. Gejala kanker serviks


 Mudah merasa Lelah
 Kehilangan nafsu makan
 Sembelit
 Pendarahan di vagina yang tidak biasa
 Muncul keputihan
 Sering buang air kecil
 Pembengkakan di salah satu tungkai
 Merasa nyeri sat berhubungan seks

B. Cara mencegah kanker serviks


 Melakukan hubungan seks yang aman atau tidak berganti-ganti
pasangan
 Terapkan pola hidup sehat. Tidak merokok, olahraga teratur,
tidak begadang, dan makan makanan bergizi
 Menjaga berat badan ideal
 Menerapkan cara deteksi dini kanker serviks

C. Cara Deteksi Dini Kanker Serviks


1. Cara deteksi dini kanker serviks dengan Pap Smear
Pemeriksaan pap smear direkomendasikan untuk wanita aktif
melakukan hubungan seks. Pasien dibaringkan di ranjang dengan
posisi kaki yang di angkat terbuka, kemudian dokter akan
mengambil sebagian sel dari vagina dengan alat bernama
speculum yang berbentuk brush tipis. Proses pengambilan sel
vagina dengan cara pap smear terbilang cepat, hanya hitungan
detik. Serta aman tanpa meninggalkan luka. Sel yang diambil
kemudian di bawa ke laboratorium untuk pengecekan lebih
lanjut. Metode ini di lakukan 3 tahun sekali.
RS PRATAMA KANKER SERVIKS
KRIOPANTING
KABUPATEN BANGKA No Dokumen No Revisi Halaman
SELATAN
440/ 002.b.q /RSPKP/2019 0 2/4

2. Cara deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan HPV


Pemeriksaan ini di lakukan bersamaan dengan pap smear atau
setelah di ketahui hasil pap smear yang abnormal. Materi genetic
atau DNA akan diambil dan diteliti lebih lanjut apakah terdapat
HPV di sel vagina. Penemuan HPV di vagina bukan berarti
langsung divonis mengidap kanker serviks, tetapi akan dirawat
lebih lanjut untuk mencegah HPV berkembang dan semakain
berbahaya menjadi kanker serviks. Cara deteksi dini dengan
pemeriksaan HPV dapat dilakukan berbarengan dengan pap
smear, bisa dilakukan 5 tahun sekali untuk wanita diatas 30
tahun.
3. Cara deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA
Cara deteksi dini kanker serviks yang di rekomendasikan
Kemenkes RI adalah tes IVA atau singkatan dari inspeksi visual
asam asetat.tes IVA lebih murah dan cepat jika dbandingkan
dengan pap smear, karena tidak memerlukan uji laboratorium.
Petugas akan mengoleskan cairan asam asetat dengan kadar 3-5
% ke bagian leher Rahim. Nanti hasil pemeriksaan akan
langsung terlihat. Jika leher Rahim memiliki sel kanker serviks,
maka akan muncul perubahan warna menjadi agak putih, timbul
sedikit luka atau darah saat diusapkan asam asetat. Sebaliknya
jika leher Rahim terbebas dari HPV , maka tidak ada respon
apapun saat diusapkan asam asetat. Cara ini hanya memakan
waktu beberapa menit sampai terlihat hasil deteksinya.
Pemeriksaan dengan tes IVA dilakukan 1 tahun sekali.
D. Pemeriksaan Lanjut Kanker Serviks
Dari tiga cara deteksi dini di atas, apabila ditemukan HPV di vagina
maka di lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ada dua pemeriksaan lanjut yang mungkin akan dilakukan untuk
memastikan lagi kebenaran adanya HPV di vagina :
1. Kolposkopi
Pertama, akan dilakukan kolposkopi atau pemeriksaan mirip pap
smear dan tes IVA, dimana bagian leher Rahim dioleskan asam
asetat. Namun bedanya, kolposkopi dilengkapi dengan bantuan
lensa pembesar. Ini akan membantu pemastian apakah HPV
benar terluhat atau tidak.
2. Kuretase Endoserviks
Kuretase endoserviks adalah pemeriksaan yang menjangkau
bagian leher Rahim dengan lebih luas. Petugas akan memeriksa
dengan alat khusus seperti sendok kecil, dan mengambil lendir
Rahim untuk diperiksa lebih lanjut.
RS PRATAMA KANKER SERVIKS
KRIOPANTING
KABUPATEN BANGKA No Dokumen No Revisi Halaman
SELATAN
440/ 002.b.q /RSPKP/2019 0 3/4

3. Biopsi
Pemeriksaan biopsy atau pengambilan jaringan leher Rahim dan
pemeriksaan dengan mikroskop. Proses pemeriksaan ini
membutuhkan obat bius agar pasien tidak merasakan sakit saat
biopsy dilakukan.
Terdapat dua cara untuk melakukan biopsi :
a. Biopsi punch
Biopsi punch dilakukan dengan membuat lubang kecil pada
leher Rahim. Pembuatan lubang tersebut bertujuan agar
jaringan serviks bisa terambil.
b. Biopsi kerucut (cone biopsy)
Biopsi kerucut bertujuan untuk mengambil sampel jaringan
berbentuk kerucut pada serviks. Prosedur yang juga dikenal
dengan nama konisasi ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan pisau bedah atau laser. Biopsi kerucut juga
dilakukan sebagai tahapan pengobatan untuk menghilangkan
pertumbuhan sel prakanker dan sel kanker leher Rahim yang
sangat dini.

E. Pemeriksaan Stadium Kanker Serviks


Jika telah di diagnose kanker serviks, perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap stadium kanker serviks. Pasalnya penggunaan obat kanker
serviks, serta perawatan terhadap kondisi tersebut, seperti
kemoterapi, radioterapi dan operasi, bisa berbeda. Hal ini tergantung
pada tahapan stadium kanker yang di alami.
 Beberapa cara mendeteksi stadium kanker serviks
- Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi tahapan
stadium kanker serviks ini dilakukan dengan cara
memberikan nastesi terlebih dahulu kepada pasien. Saat
sudah berada di bawah pengaruh anastesi local, perut, vagina,
dubur, hingga kandung kemih akan diperiks atas keberadaan
sel kanker.
- Tes darah
Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah sel kanker sudah
mencapai pada organ hati, ginjal, dan sumsum tulang
belakang.
- CT scan dan MRI scan
Baik CT scan dan MRI scan, keduanya bisa di lakukan
sebagai cara mendeteksi stadium kanker serviks. Dengan cara
ini, dokter lebih mudah mengidentifikasi apakah sel kanker
sudah menyebar luas di dalam tubuh pasien.

RS PRATAMA KANKER SERVIKS


KRIOPANTING
KABUPATEN BANGKA No Dokumen No Revisi Halaman
SELATAN
440/ 002.b.q /RSPKP/2019 0 4/4

- X-ray
Tidak berbeda dengan CT scan dan MRI, tujuan dilakukan
X-ray untuk memeriksa apakah sel kanker serviks sudah
menyebar ke paru-paru.

- IGD
UNIT TERKAIT - Rawat Inap Kebidanan
- Poli Kebidanan dan Kandungan

Anda mungkin juga menyukai