Anda di halaman 1dari 6

TAHAPAN PENYELESAIAN SOAL MENURUT

HELLER DAN POLYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11


ANGGOTA :
1. ARDI (F10512010
2. DETYA ANFAAL SAPUTRI (F1051201031)
3. SITI RAHMA YUNITA (F10512010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan sebuah makalah kelompok untuk mata kuliah Remediasi dengan judul
“Tahapan Penyelesaian Soal Menurut Heller Dan Polya”.
Makalah yang sudah kami susun ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Remediasi yang mesti digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga yang
lumayan besar. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
tahapan penyelesaian soal.
Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa kritik dan saran yang
membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah yang lebih maksimal.
Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan akan menghasilkan manusia yang berkualitas dalam hal
pengetahuan dan keterampilan serta memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif
dan sikap terbuka. Pendidikan sains yang berkualitas akan menghasilkan manusia
yang memiliki pengetahuan, pemahaman, proses dan sikap sains.
IPA atau Sains merupakan rumpun dari beberapa bidang ilmu, salah satunya
adalah Fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam,
meliputi benda-benda yang ada di alam, kejadian-kejadian di alam, serta interaksi
benda-benda di alam secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis
sehingga dapat dimengerti oleh manusia untuk kemanfaatan manusia lebih lanjut
(Giancoli, 2016).
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan perbaikan mutu pendidikan dari
berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan harus mampu mengembangkan
potensi siswa supaya mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan
kehidupan yang akan dihadapi kedepannya (Trianto, 2009: 1).
Kemampuan memecahkan masalah atau menyelesaikan masalah menurut
Krulik dan Rudnik (dalam Ulya, 2015) adalah sarana individu dalam menggunakan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk disintesis dan
diterapkan pada situasi yang baru dan berbeda. Kemampuan ini memerlukan
pemikiran tingkat tinggi dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Hal ini
juga dipertegas oleh Benyamin Bloom (dalam Harsanto, 2005: 10) dimana setiap
menyelesaikan masalah memerlukan kemampuan berpikir tinggi. Benyamin Bloom
membagi tingkat berpikir ini menjadi enam tingkatan yakni: pengetahuan,
komprehensi (pemahaman), aplikasi, analisis, sintesis dan tingkat berpikir evaluasi.
Fisika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan aktif dalam
menunjang ilmu pengetahuan. Fisika ini terlahir dari fenomena yang terjadi di
alam, yang berasal dari pembuktian gejala yang diamati dan taat kepada prinsip dan
hukum-hukumnya. Dalam pembelajaran fisika siswa tidak hanya dituntut
kemampuan memahami konsep, prinsip maupun hukum, akan tetapi juga dituntut
kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Menurut Deyemon (2010: 39),
menjelaskan menyelesaikan masalah merupakan salah satu tugas pokok bagian dari
belajar ilmu fisika. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa harus memiliki banyak
pengalaman dalam menyelesaikan masalah. Semakin banyak pengalaman yang
dimiliki siswa maka semakin tinggi tingkat kemampuannya dalam menyelesaikan
masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan penyelesaian soal menurut Heller
2. Bagaimana tahapan penyelesaian soal menurut Polya
3. Bagaimana contoh penyelesaian soal menurut Heller
4. Bagaimana contoh penyelesaian soal menurut Polya

C. Tujuan
1. Menjelaskan tahapan penyelesaian soal menurut Heller
2. Menjelaskan tahapan penyelesaian soal menurut Polya
3. Menjelaskan contoh penyelesaian soal menurut Heller
4. Menjelaskan contoh penyelesaian soal menurut Polya
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Penyelesaian Soal Menurut Heller


Menurut Heller dkk (1992) menyatakan bahwa kemampuan problem solving
masalah pada hakekatnya merupakan kemampuan berpikir (learning to think) atau
belajar bernalar (learning to reason), yaitu berpikir atau bernalar, mengaplikasikan
pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk menyelesaikan
masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai. Heller et.al. (1992: 628-629)
juga menjelaskan lima langkah dalam menyelesaikan soal fisika yaitu:
1. Visualize the problem, pada langkah ini dilakukan merepsentasikan masalah
dalam bentuk visual dan verbal dari situasi masalah dipahami.
2. Physics description, pada langkah ini menuntut siswa merepsentasi visual
diubahnya ke dalam deskripsi fisika membuat diagram bebas kemudian
diidentifikasi secara simbolis yang relevan dalam masalah.
3. Plan a solution, pada langkah ini siswa merencanakan solusi mengubah
deskripsi fisika menjadi reprentation matematika yang tepat.
4. Execute the plan, pada langkah ini siswa menjalankan solusi dengan
menggunakan aturan matematika.
5. Check and evaluate, pada langkah ini siswa mengevaluasi solusi dibuatnya
dengan mengecek kelengkapan jawaban, satuan dan nilai.

B. Penyelesaian Soal Menurut Polya


George Polya merupakan tokoh utama dari teori pemecahan masalah
(Sugiantara, et al., 2014). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teori Polya
untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah. Menurut Polya, terdapat 4
indikator pemecahan masalah yaitu memahami, merencanakan pemecahan masalah,
melaksanakan pemecahan masalah dan memeriksa kembali (Brijlall, 2015). Dalam
mengerjakan soal pemecahan masalah berdasarkan teori polya siswa dapat
menghubungkan soal yang disajikan dengan peristiwa-peristiwa yang pernah
dialaminya, sehingga siswa tidak hanya menggunakan kemampuan mengingatnya
saja (Anwar, 2013).
Berikut adalah langkah-langkah penylesaian soal menurut Polya :
1. Memecahkan masalah Siswa menetapkan apa yang diketahui pada
permasalahan dan apa yang ditanyakan. Kegiatan yang dapat dilakukan pada
langkah ini adalah: apa (data) yang diketahui, apa yang tidak diketahui
(ditanyakan), apakah informasi cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi,
meyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat
dipecahkan).
2. Merencanakan Penyelesaian Mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan
masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah. Kegiatan yang dapat
dilakukan pada tahap ini adalah: mencoba mencari atau mengingat masalah
yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan dengan masalah yang akan
dipecahkan, mencari pola atau aturan, menyusun prosedur penyelesaian
(membuat konjektur).
3. Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana Melaksanakan penyelesaian soal
sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan yang dapat dilakukan pada
langkah ini adalah: menjalankan prosedur yang telah dibuat pada langkah
sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian.
4. Melakukan Pengecekan Kembali Mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah
sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi kotradiksi dengan yang ditanyakan.
Ada empat hal penting yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
langkah ini, yaitu :
a. Mencocokan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan.
b. Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.
c. Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian
masalah.
d. Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang memenuhi.

C. Contoh Penyelesaian Soal Menurut Heller


D. Contoh Penyelesaian Soal Menurut Polya

Anda mungkin juga menyukai