Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI HOTEL

1. PARIWISATA DAN RUANG LINGKUPNYA

MATERI

Industri Pariwisata diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha yang


menghasilkan berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh mereka yang
melakukan perjalanan wisata.

Setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk memenuhi
kebutuhan tertentu manusia, hendaknya dinilai sebagai produk industri.

Sebagaimana yang dikemukakan UNWTO (United Nations World Tourism


Organiation) dalam the International Recommendations for Tourism Statistics
2008, Industri Pariwisata meliputi; Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan
layanan makanan dan minuman, Angkutan penumpang, Agen Perjalanan Wisata
dan Kegiatan reservasi lainnya, Kegiatan Budaya, Kegiatan olahraga dan
hiburan.

UNWTO merupakan Badan Kepariwisataan Dunia di bawah naungan PBB.


Menurut Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 tahun 2009, Industri Pariwisata
adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Ruang Lingkup Industri Pariwisata

Ruang lingkup industri pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi.


Adapun aspek-aspek yang tercakup dalam industri pariwisata antara lain:

1. Restoran.

Di dalam bidang restoran, perhatian antara lain dapat diarahkan pada kualitas
pelayanan, baik dari jenis makanan maupun teknik pelayanannya.

Di samping itu, dari segi kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungan
restoran serta penemuan makanan-makanan baru dan tradisional baik resep,
bahan maupun penyajiannya yang bias dikembangkan secara nasional,
regional, bahkan internasional.

2. Penginapan
Penginapan atau home stay yang terdiri dari hotel, motel, resort, ,
kondominium, time sharing, wisma-wisma dan bed and breakfast, merupakan
aspekaspek yang dapat diakses dalam pengembangan bidang kepariwisataan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penginapan ini dapat


berupa; strategi pemasaran, pelayanan saat penginapan, integrasi dan restoran
atau biro perjalanan, dan sebagainya. Penelitian juga dapat diarahkan pada
upaya memperkecil limbah dari industry pariwisata tersebut.

3. Pelayanan perjalanan

Pelayanan perjalanan ini meliputi biro perjalanan, paket perjalanan (tour


wholesalers), perusahaan incentive travel dan reception service.

4. Transportasi

Transportasi ini dapat berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti
mobil/bus, pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda.

5. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata

Daerah tujuan wisata dapat berupa penelitian pasar dan pangsa, kelayakan


kawasan wisatawan, arsitektur bangunan, dan engineering, serta lembaga
keuangan.

6. Fasilitas Rekreasi

Meliputi pengembangan dan pemanfaatan taman-taman Negara, tempat


perkemahan (camping ground), ruang konser, teater, dan lain-lain.

7. Atraksi wisata

Meliputi taman-taman bertema, museum-museum, hutan lindung, agrowisata,


keajaiban alam, kegiatan seni dan budaya, dan lain sebagainya.
2. HOTEL DAN KLASIFIKASINYA

Apa itu Hotel?

Sebelum membahas klasifikasi, Kamu perlu tahu apa yang dimaksud dengan hotel.
Hotel adalah bangunan yang disewa atau dimiliki oleh seseorang maupun lembaga
yang ingin menggunakan seluruh atau sebagian akomodasi, hiburan, pelayanan
makanan dan minuman, dan bisnis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah bangunan berkamar banyak yang
disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang
berada dalam perjalanan.
Hotel juga merupakan bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.

Klasifikasi Hotel

Klasifikasi hotel merupakan sistem untuk mengelompokkan hotel ke dalam beberapa


tingkatan. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan ukuran dari penilaian tertentu, yang
meliputi jumlah kamar, fasilitas yang disediakan, peralatan yang ada, dan mutu
pelayanan.
Berdasarkan SK: Kep-22/U/VI/78, hotel di Indonesia digolongkan ke dalam lima kelas.
yakni
hotel bintang 1, hotel bintang 2, hotel bintang 3, hotel bintang 4, dan hotel bintang 5.
Sementara itu, hotel yang tidak dapat memenuhi standar kelas atau berada di bawah
standar minimum akan masuk dalam kategori hotel non bintang.

Klasifikasi Jenis-Jenis Hotel


Jenis-Jenis Hotel berdasarkan Lokasi

City Hotel
City Hotel merupakan jenis hotel yang berada di kawasan pusat perkotaan dan umumnya lebih
banyak ditemukan di kota-kota besar. City Hotel biasanya berukuran besar dengan gedung
bertingkat dengan fasilitas-fasilitas bisnis dikarenakan tamu yang menginap di hotel jenis ini
kebanyakan merupakan business traveler. Hal ini membuat jenis hotel ini juga kerap disebut sebagai
business hotel atau hotel bisnis.

Motel (Motor Hotel)


Motel merupakan singkatan dari motor hotel. Dinamakan demikian karena jenis hotel satu ini
diperuntukkan sebagai persinggahan sementara orang yang tengah melakukan perjalanan jauh.
Motel biasanya berada di tepi jalan-jalan penghubung antar kota atau daerah.
Resort Hotel
Jenis hotel selanjutnya ini mungkin sudah cukup populer bagi kamu penggemar traveling. Resort
Hotel adalah jenis hotel yang berada jauh di luar pusat pekotaan dan berada di kawasan-kawasan
wisata dan juga rekreasi seperti di pantai, pegunungan, tepi danau atau sungai dan sejenisnya.

Residential Hotel
Sesuai dengan namanya, jenis hotel satu ini berlokasi di kawasan perumahan atau residential yang
jauh dari keramaian. Residential Hotel biasanya menjadi pilihan untuk tamu-tamu yang berencana
untuk tinggal dalam waktu yang cukup lama. Meski jauh dari keramaian, jenis hotel ini tetap berada
di kawasan dengan akses yang mudah untuk menjangkau pusat-pusat aktivitas di kota tersebut.

Downtown Hotel
Sebaliknya, Downtown Hotel adalah jenis hotel yang justru berlokasi di pusat keramaian, yakni
kawasan perdagangan dan perbelanjaan. Jenis hotel satu ini biasanya ditujukan untuk business
traveler yang memiliki tujuan perjalanan bisnis menyangkut perdagangan dan jual-beli.

Hotel apung
Ada juga jenis hotel unik, yaitu hotel yang terdapat di daerah tepi sungai, terusan, atau laut, dengan
ciri khusus, seperti menggunakan perahu atau kapal laut yang berlayar dari satu tempat ke tempat
lain dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Hotel kapsul
Hotel kapsul (カプセルホテル kapuseru hoteru) adalah sejenis hotel yang awalnya dikembangkan di
Jepang dengan menyediakan ruangan kamar sangat kecil dengan jumlah banyak, sehingga
dinamakan "kapsul". Hotel ini cocok untuk tamu yang hanya membutuhkan fasilitas standar dan
bertarif murah. Pada awalnya hotel jenis ini hanya bisa ditemukan di daerah perkantoran yang sibuk,
mengingat pada awalnya tujuannya adalah untuk pekerja yang terlambat pulang dan harus kembali
bekerja di hari berikutnya. Namun, sekarang hotel kapsul dapat ditemukan di beragam kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali.

Hotel Bandara atau Transit Hotel


Transit hotel adalah hotel yang biasa digunakan dalam jangka pendek dan berlokasi di sekitar
bandara, dimana tamu hotel ini pada umumnya perlu menunggu dalam jangka waktu cukup panjang
sebelum penerbangan selanjutnya (biasanya minimal enam jam). Hotel ini biasanya dapat ditemukan
di antara tempat pemeriksaan keamanan/passpor dan dekat dari terminal bandara.

Hotel melati atau Losmen (logement)


Losmen (dari bahasa Prancis "logement") adalah sejenis penginapan komersial yang menawarkan
tarif lebih murah daripada hotel pada umumnya. Hotel jenis ini dapat ditemukan di banyak lokasi
wisata dan cocok untuk backpacker dan turis yang lebih banyak beraktivitas di luar.

Aston Solo Hotel

Jenis-Jenis Hotel berdasarkan Plan


Full American Plan (FAP), adalah jenis hotel yang memakai sistem yang dimana harga kamar sudah
termasuk 3 kali makan.
Modified American Plan (MAP), adalah hotel yang memakai sistem yang dimana harga kamar
sudah termasuk 2 kali makan.
European Plan (EP), adalah hotel yang memakai sistem dimana harga kamar tidak termasuk makan.
Continental Plan (CP), adalah jenis hotel yang memakai sistem dimana harga kamar sudah
termasuk makan pagi.

The Highland Park Resort Bogor

Jenis-Jenis Hotel berdasarkan Tujuan Kunjungan Tamu

Business Hotel
Jenis hotel satu ini sebagian besar tamunya melakukan kegiatan bisnis sehingga umumnya lokasi
hotel berada di pusat kota atau pusat keramaian seperti City Hotel atau Downtown Hotel
Resort/Tourism Hotel
Jenis hotel satu ini yang kebanyakan tamunya adalah wisatawan, baik domestik maupun
mancanegara. Hotel jenis ini biasanya berada dekat lokasi-lokasi wisata, lengkap dengan fasilitas-
fasilitas leisure.
Casino Hotel
Jenis hotel satu ini ditujukan untuk tamu yang ingin melakukan casino. Tak hanya dekat dengan
lokasi casino, hotel jenis ini bahkan banyak yang juga memiliki fasilitas casino di dalamnya.
Pilgrim Hotel
Jenis hotel satu ini bertujuan untuk mengakomodir tamu-tamu yang memiliki tujuan perjalanan
ibadah ataupun ziarah.
Cure Hotel
Jenis hotel satu ini sebagian tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses pengobatan atau
perawatan sehingga lokasinya biasanya berdekatan dengan rumah sakit-rumah sakit besar.

Jenis-Jenis Hotel berdasarkan Kelas atau Bintang

Klasifikasi jenis hotel satu ini juga cukup umum dan familiar bagi para traveler. Biasanya
klasifikasi jenis hotel berdasarkan bintang menandakan kapasitas serta fasilitas yang
ditawarkan oleh suatu hotel. Namun, faktor pengukur yang paling umum untuk
membedakan sebuah hotel berdasarkan bintangnya adalah kapasitas atau jumlah kamar
yang dimilikinya.
Hotel Bintang Satu
Hotel berbintang satu memiliki jumlah kamar standar minimum 15 kamar dengan luas kamar standar
minimum 20 m2

Hotel Bintang Dua


Hotel berbintang dua memiliki jumlah kamar standar minimum 20 kamar dengan luas kamar standar
minimum 22 m2 dan Kamar suite minimum 1 kamar dengan luas kamar suite minimum 44 m2
Fasilitas: Memiliki telepon dan televisi di dalam kamar, terdapat tempat olahraga, restoran.

Hotel Bintang Tiga


Hotel berbintang tiga memiliki jumlah kamar standar minimum 30 kamar Kamar dengan luas kamar
standar minimum 24 m2 dan Kamar suite minimum 2 kamar dengan luas kamar suite minimum 48
m2
Fasilitas: Memiliki telepon, televisi, dan AC di dalam kamar, terdapat sarana rekreasi dan olahraga,
restoran dan bar serta menyediakan Concierge Staf.

Hotel Bintang Empat


Hotel berbintang empat memiliki jumlah kamar standar minimum 50 kamar dengan luas kamar
standar minimum 24 m2 dan Kamar suite minimum 3 kamar dengan luas kamar suite minimum 48
m2
Fasilitas: Memiliki telepon, televisi, AC, serta penghangat air di dalam kamar, terdapat sarana
rekreasi dan olahraga, rest area, restoran dan bar serta menyediakan Concierge Staf.

Hotel Bintang Lima


Hotel berbintang lima memiliki Jumlah kamar standar minimum 100 kamar dengan luas kamar
standar minimum 26 m2 dan Kamar suite minimum 4 kamar dengan luas kamar suite minimum
52 m2.
Fasilitas: Memiliki telepon, televisi, AC, serta penghangat air di dalam kamar, terdapat sarana
rekreasi dan olahraga, rest area, restoran dan bar serta menyediakan Concierge Staf dan room
service 24 jam.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan Tamu

Hotel juga dapat diklasifikasikan berdasarkan maksud kunjungan tamunya. Berikut


adalah penjelasannya.

1. Resort atau Tourism Hotel

The Mulia

Resort atau Tourism Hotel merupakan hotel yang banyak dikunjungi oleh para
wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hotel ini biasanya terletak cukup dekat
dengan lokasi tempat wisata dengan sejumlah fasilitas leisure.

2. Business Hotel

Mesra Business & Resort Hotel

Business Hotel merupakan hotel yang sebagian besar tamunya tengah melakukan
kegiatan atau perjalanan bisnis. Hotel ini biasa terletak di pusat kota maupun pusat
keramaian.

3. Casino Hotel

Casino Hotel secara khusus ditujukan bagi para tamu yang akan melakukan casino.
Tidak hanya dekat dengan lokasi casino, hotel ini biasanya juga dilengkapi dengan
fasilitas casino di dalamnya.

4. Cure Hotel

Cure Hotel merupakan hotel yang sebagian tamunya sedang dalam proses perawatan
atau pengobatan. Hotel ini biasanya berlokasi di dekat rumah sakit besar.

5. Pilgrim Hotel

Pilgrim Hotel adalah hotel yang memiliki tamu dengan tujuan ibadah maupun ziarah.
Hotel ini biasanya berlokasi di dekat tempat ibadah atau makam orang-orang suci.

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tamu yang Menginap

Selain klasifikasi di atas, hotel juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tamu yang
menginap. Berikut adalah uraiannya:

1. Individual Hotel
Merupakan hotel yang disewakan untuk tamu yang datang secara individu.

2. Family Hotel

Merupakan hotel yang disewakan untuk tamu yang datang bersama rombongan
keluarga.

3. Group Hotel

Merupakan hotel yang disewakan untuk tamu dalam jumlah yang banyak atau
rombongan.

4. Traveller Hotel

Merupakan hotel yang disewakan untuk tamu yang sedang melakukan perjalanan jauh
dan ingin menyewa tempat istirahat.

5. Businessman Hotel

Merupakan hotel yang disewakan untuk orang yang sedang melakukan perjalanan
bisnis ke suatu tempat.

6. Official Hotel

Merupakan hotel yang disewakan untuk tamu VIP, seperti presiden dan perdana
menteri.

7. Incentive Hotel

Merupakan hotel yang disediakan untuk para staf atau anggota dari suatu organisasi.

8. Walk in Hotel

Merupakan hotel yang disewakan dengan proses check in yang sangat mudah, yakni
hanya perlu datang dan menanyakan ketersediaan kamar.

Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lama Tamu Tinggal

Jenis klasifikasi yang terakhir adalah berdasarkan lama tamu tinggal. Klasifikasi ini dibagi
menjadi dua jenis, yakni residential dan transient.

1. Residential Hotel
Residential Hotel adalah hotel yang disewakan untuk tamu yang ingin menginap dalam
waktu 1 bulan ataupun lebih dan biasanya dihuni oleh satu keluarga.

2. Transient Hotel

Transient Hotel adalah hotel yang disewakan untuk tamu yang ingin menginap hanya
untuk beberapa jam atau hari.
3. AKUNTANSI HOTEL DAN SIKLUSNYA

Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Rudianto (2009:4)

Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi yang diterapkan di industri perhotelan. Setiap industri
memiliki keunikan tersendiri (business peculiarities) dalam operasionalnya. Oleh karena keunikannya itu
maka setiap industri memerlukan penangan akuntansi keuangan yang juga unik. Pada industri
perhotelan, perputaran transaksi terjadi relatif cepat dibanding perputaran transaksi pada industri lain
namun dengan nominal yang relatif kecil pada setiap transaksinya. Dalam tinjauan akuntansi keuangan
hotel dikaji pos-pos neraca, rugi laba, dan laporan arus kas hotel. Wiyasha (2014:2) Biaya-biaya yang
terjadi di hotel dapat dikelompokkan pada biaya tenaga kerja, bahan baku, dan overhead

Fungsi dan Arti Penting Akuntansi Fungsi dasar akuntansi adalah menyediakan informasi dana suatu
entitas atau unit organisasi. Dengan informasi tersebut pemilik serta pihak-pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan dapat mengetahui informasi tentang kondisi maupun perkembangan perusahaan.
Akuntansi sebagai sistem informasi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan yaitu: a. Fungsi penginputan;
akuntansi menyiapkan input secara memdai. Input akuntansi berupa transaksi (transactions), yaitu
peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana. b. Fungsi pemprosesan; akuntansi
mengolah setiap input dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar c. berupa
pencatatan yang terdiri dari penjualan (journalizing) dan pemindah bukuan (posting).

SIKLUS AKUNTANSI Pendahuluan Sikius akuntansi merupakan tahapan-tahapan dalam akuntansi yang
terdiri dari :

1. PengumpuIan data transaksi keuangan,

2. Analisis transaksi,

3. Membukukan transaksi keuangan pada jurnal,

4. Membukukan pada buku besar,

5. Menyiapkan neraca percobaan,

6. Menyiapkanjurnal penyesuaian,

7. Menyiapkan laporan keuangan. Laporan Keuangan Hotel Akuntansi bertujuan memberikan informasi
mengenai operasional hotel. Dengan informasi keuangan mi manajemen akan dapat mengambil
keputusan yang lebih tepat. Manajemen memerlukan informasi keuangan untuk tujuan perencanaan,
analisis, dan pengendalian. Dengan informasi keuangan yang sekarang, manajemen akan dapat
merencanakan kegiatan untuk periode yang akan datang, yang berupa anggaran periode yang akan
datang. Dengan informasi keuangan itu manajemen dapat melakukan analisis dan pengendalian yang
lebih baik atas aktivitas operasional hotel. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel
bersumber dan: 1. Laporan Rugi-Laba, 2. Neraca, dan 3. Laporan Arus Kas (C’ash Flow Statement). Sistem
akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Unform Sistein of Accounts for Hotel
(USAH). Sistem mi awalnya dikembangkan di New York, Amerika Serikat, 39 pada tahun 1925 oleh
perhimpunan pengusaha hotel. Dengan berkembangnya industri perhotelan dengan sistem jaringan
(chain hotel) di Indonesia, banyak hotel yang kemudian ikut mengadopsi Uniform Sistem of Account for
Hotel ini. Laporan Rugi-Laba Elemen-elemen Laporan Rugi-Laba Hotel 1.Penjualan Pada rekening
penjualan dicantumkan semua jasa dan atau produk yang ditawarkan oleh hotel. Pada laporan rugi-laba
mi diasumsikan bahwa hotel menawarkan jasa kamar, makanan, minuman, dan berbagai jasa lain seperti
komunikasi (telepon, faksimil, internet) dan cucian. Jasa komunikasi dan cucian mi lazim disebut dengan
minor operated department. Penjualan jasa kamar dapat dirinci lagi menjadi tamu yang menginap untuk
jangka pendek (transient guests) dan jangka panjang (permanent guests). Penjualan makanan
dilaksanakan di bagian makanan (food outlet) seperti coffee shop, main dining room. 2. Harga Pokok dan
Biaya Operasional Departemen Pada rekening mi dilaporkan harga pokok makanan dan minuman yang
telah diserap untuk menghasilkan penjualan makanan dan minuman. Pada rekening mi juga dilaporkan
biaya-biaya operasional untuk departemen yang menghasilkan pendapatan seperti bahan dipakai habis
(supplies: paper supplies, cleaning supplies, dan guest supplies), biaya gaji dan upah pada departemen
yang bersangkutan. 3. Laba Departemental Laba departemental merupakan selisih seluruh penjualan
departemen hotel dengan harga pokok dan biaya-biaya yang terjadi. Departemen kamar (Room
department,), misalnya, akan menghasilkan laba setelah hasil penjualan kamar dikurangi dengan seluruh
biaya yang terjadi di departemen kamar. Demikian pula dengan departemen makanan dan minuman
yang menghasilkan laba departemental setelah seluruh penjualannya dikurangi dengan harga pokok
penjualan makanan dan minuman dan semua biay yang diserap oleh departemen itu. Pendekatan yang
sama dapat diterapkan pada departemen lain. 40 4. Biaya-biaya Operasional yang Tidak Didistribusikan
Biaya-biaya mi dalam USAH disebut dengan Undistributed Operating Expenses. Disebut demikian karena
biaya operasional mi tidak didistribusikan ke departemen yang menghasilkan penjualan. namun diserap
untuk departemen yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan undistributed operating expenses adalah
biaya-biaya yang terjadi di bagian Administrasi dan Umum Administrative and General, disingkat A & G),
Pengolahan Data (Data Processing, EDP), Human Resource yang juga disebut dengan Personalia,
Transportasi, Pemasaran (Administrative and Promotion, disingkat A & P), Pemeliharaan (Property
Operation and Maintenance). dan biaya energi (Energy cost). 5. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya-
biaya yang tidak dipengaruhi oleh aktivitas atau volume bisnis hotel. Yang termasuk dalam biaya tetap
adalah biaya manajemen (management fee), sewa, asuransi, bunga, depresiasi dan amortisasi. Misalkan
bulan mi tingkat hunian kamar hotel hanya 10% atau yang terhuni hanya 25 kamar dan bulan depan yang
terhuni 50% atau 125 kamar, biaya manajemen, sewa, asuransi, bunga, depresiasi, dan amortisasi jumlah
keseluruhan yang dibayar tetap sama. 6. Pajak Penghasilan Tarip pajak penghasilan diterapkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tarip pajak penghasilan diterapkan setelah penjualan dikurangi semua
biaya yang terjadi (pos mi merupakan laba sebelum pajak penghasilan). 7. Laba Bersih Laba bersih
merupakan laba bersih operasional hotel selama periode setahun. Laba bersih ditentukan dengan
mengurangi penjualan dengan semua biaya dan pajak penghasilan.

Siklus Akuntansi Satu periode akuntansi dapat bervariasi baik dalam rentang waktu minggu, bulan, tahun
dan sebagainya maupun tanggal awal dan akhir ( 1 Juni – 30 Juni, 1 Januari – 31 Desember dan
sebagainya). Satu siklus akuntansi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 14 1) Siklus akuntansi
selama periode berjalan terdiri dari aktivitas untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama
periode berjalan, dan 2) Siklus akuntansi pada akhir periode terdiri dari urutan aktivitas dalam rangka
penyusunan lalporan keuangan. Warsono (2013:2) Pada siklus akuntansi periode berjalan memiliki
tahapantahapan, yaitu: Sebelum ke tahap-tahap pada siklus akuntansi periode berjalan, maka hal yang
perlu dilakukan adalah penyiapan transaksi. Penyiapan transaksi yaitu tahap penginputan yang
menjadikan transaksi siap untuk diolah oleh akuntansi. Input akuntansi disebut juga transaksi yang
merupakan kejadian yang menyebabkan terjadinya perubahan dana. Penyiapan transaksi memiliki 3
fungsi, yaitu: 1) Fungsi pengidentifikasian, yaitu mengidentifikasi apakah peristiwa tersebut memenuhi
syarat sebagai transaksi. Pengidentifikasian transaksi dimana perusahaan harus mengidentifikasi
peristiwa bisnis apakah termasuk transaksi ataukah non-transaksi. Disebut transaksi jika memenuhi 2
kriteria yaitu menyebabkan perubahan dana dan dapat diukur menggunakan satuan uang/moneter.
Sedangkan non-transaksi tidak diproses oleh akuntansi. Contohnya: pelanggan menanyakan tarif jasa
konsultasi, pemindahan barang ke gudang, perhitungan perkiraan upah lembur untuk 1 bulan berikutnya
dan hal-hal lain yang tidak termasuk 2 kriteria yang telah disebutkan pada kriteria transaksi. Transaksi
juga dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: a) Transaksi ekternal, yaitu transaksi melibatkan pihak
eksternal. Misalnya, penjualan tunai ke pelanggan, setoran modal oleh pemegang saham dan
pembayaran gaji karyawan. b) Transaksi internal, yaitu transaksi yang hanya melibatkan pihak
perusahaan saja. Misalnya, pengakuan aset yang berubah menjadi beban dan pengakuan beban
kerugian piutang tak tertagih. 2) Fungsi pengukuran, yaitu pengukuran transaksi menggunakan alat ukur
tertentu. Pengukuran transaksi merupakan salah satu fungsi yang penting di akuntansi. Apabila
pengukuran tidak tepat dan tidak akurat maka akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
menyesatkan. 15 Sejauh ini satuan ukuran yang digunakan dalam akuntansi adalah unit moneter atau
satuan uang. Pengukuran di akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: a) Perhitungan nilai
moneter, yaitu menghitung besarnya nilai moneter suatu transaksi. Pengukuran ini biasanya dilakukan
untuk transaksi yang melibatkan pihak eksternal. b) Penetapan nilai moneter, yaitu menetapkan
besarnya nilai moneter suatu transaksi. Pengukuran ini biasanya dilakukan untuk transaksi yang bersifat
internal. 3) Fungsi pendokumentasian, yaitu merekam transaksi ke dokumen atau bukti. Transaksi yang
telah diukur menggunakan satuan moneter selanjutnya direkam kedalam dokumen yang biasa disebut
buti transaksi yang berfungsi untuk merekam transaksi, mengurangi kemungkinan kesalahan,
menetapkan tanggung jawab atas timbulnya transaksi serta menyampaikan informasi kepada pihakpihak
yang berkepentingan. Dilihat dari sumber pembuatannya bukti transaksi berasal dari internal yang mana
bukti transaksi dibuat oleh perusahaan sendiri. Misalnya surat gaji dan faktur penjualan. Bukti transaksi
juga berasal dari eksternal yang dibuat oleh pihak luar dan diterima oleh perusahaan. Contoh: faktur
pembelian dan bukti pelunasan utang dari pelanggan. Dilihat dari perananannya bagi akuntansi, bukti
transaksi berperan sebagai dokumen sumber atau dasar untuk pencatatan, misalnya kuitansi
pembayaran dan faktur penjualan. Bukti transaksi juga berperan sebagai dokumen pendukung yang
mendukung keberadaan dokumen sumber, misalnya bukti pengiriman barang digunakan sebagai
pendukung dalam pembuatan faktur penjualan dan daftar tarif upah sebagai pendukung pencatatan gaji
karyawan. (Warsono, 2013:53) 4) Peringkasan transaksi dilakukan dengan cara yang sistematis yang biasa
disebut jurnal. Penjurnalan disebut sistematis karena berlandaskan pada sistem pencatatan berpasangan
yang menuntut terjadinya 2 hal, yaitu minimal dua akun berubah dan total perubahan nilai moneter
dicatat 16 secara seimbang di kedua sisi (debet dan kredit). (Warsono, 2013:66)

Jelaskan siklus akuntansi pada usaha perhotelan Jawaban: Siklus akuntansi pada usaha
perhotelan secara garis besar sama dengan siklus akuntansipada jenis usaha lainnya.
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan pencatatan transaksi
berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansibisa dilakukan secara manual
ataupun menggunakan aplikasi komputer. Beberapa transaksipenting dalam operasi hotel,
yaitu :a.Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan
bagianakuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku
khususpenjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus
penjualan.b.Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), merupakan transaksi
daripenagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagihan, penjualan tunai
danpengeluaran kas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas
danbank.c.Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan
bagianakuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku khusus
pebelian,diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.d.Payroll, karena dihotel
terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia membuat rekapitulasi daftar
gaji, upah dan PPh 21 sesuai dengan departemen dimanakaryawan tersebut bekerja

Anda mungkin juga menyukai