Anda di halaman 1dari 201

Contoh Cover Tugas

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (CSRD)


1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk
2. PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

Periode 2021

TUGAS 2
MK (EAJ2K3)

Kelompok......
1.Noraini Fairuth Mutiah / 1402204160 (PT ACE Hardware Indonesia Tbk)
2. Angelia Putri Tampubolon / 1402201358 (PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
TAHUN 2022-2023
RD)

sia Tbk)
sero) Tbk)
1

6
7

10
TUGAS 2: TUGAS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK Indo
Petunjuk Tugas:
Tugas 2 dikerjakan secara berkelompok, sesuai kelompok yang sudah dibentuk. Setiap kelompok terdiri dari dua anggota.
Masing-masing anggota menyelesaikan proyek ini dengan data dari laporan keberlanjutan (Sustainability Report) dari peru
berbeda-beda (artinya tidak boleh ada mahasiswa yang menyelesaikan CSRD dari perusahaan dan tahun yang sama).

Setiap mahasiswa wajib mencari Sustainability Report dan menginformasikan kepada KM kelas dengan batas waktu sampa
2022 jam 13.00, dalam format excel dengan data Nama, NPM, Kode Perusahaan, Tahun. KM buat spreadsheet yang bisa d

Setelah menyelesaikan Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD), jawab pertanyaan berdasarkan hasil dari CSRD d
bersama rekan satu kelompok.

Baca Sustainability Report perusahaan go public sesuai dengan yang ditugaskan untuk Anda. Perhatikan hal-hal yang terka
Jawab Sosial Perusahaan, agar Anda dapat mengetahui pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusah
pengungkapan CSRD sebanyak 138 item, berarti setara dengan 100%. Jika kurang dari 138 item, saudara hitung persentase

Setiap jawaban Anda harus dijelaskan berdasarkan yang tertera di halaman annual report atau sustainability report yang m
Tugas dikumpulkan dalam format file excel.
Ketentuan atau format nama file EATKP-Nama Mhs 1-Nama Mhs 2-Kelas
Contoh.... EATKP-Bunga-Mawar-43-07

Pengumpulan tugas melalui LMS (meskipun tugas kelompok tetapi submit tugas tetap individu), due date hari Jumat, 23 D

Jika terlambat mengumpulkan tugas maka dikenakan sanksi nilai Tugas 1 dipotong 50% atau maksimal nilai 40 dari nilai ma
Selamat mengerjakan, terima kasih untuk tidak menyontek.
alah satu item.

2, batas akhir jam 18.30 WIB.


CLO 2

Struktu

Nomor GRI Nomor


Nomor Judul Pengungkapan
Standard Pengungkapan

I. Seri 100 (Standar Universal)


GRI 101: Landasan (proses dasar dalam menyiapkan laporan keberlanjutan)
1 101 Bagian 1 Prinsip Pelaporan

2 101 Bagian 2 Menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan

3 101 Bagian 3 Membuat klaim terkait penggunaan Standar GRI


GRI 102: Pengungkapan Umum (informasi kontekstual mengenai organisasi )
A. Profil Organisasi
4 102 102-1 Nama organisasi
5 102 102-2 Kegiatan, merek, produk, dan jasa
6 102 102-3 Lokasi kantor pusat

7 102 102-4 Lokasi operasi

8 102 102-5 Kepemilikan dan bentuk hukum

9 102 102-6 Pasar yang dilayani


10 102 102-7 Skala organisasi

11 102 102-8 Informasi mengenai karyawan dan pekerja lain


12 102 102-9 Rantai pasokan

13 102 102-10 Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannya


14 102 102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan

15 102 102-12 Inisiatif eksternal

16 102 102-13 Keanggotaan asosiasi

B. Strategi
17 102 102-14 Pernyataan dari pembuat keputusan senior
18 102 102-15 Dampak utama, risiko, dan peluang

C. Etika dan integritas


19 102 102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku

20 102 102-17 Mekanisme untuk saran dan kekhawatiran tentang etika


D. Tata kelola
21 102 102-18 Struktur tata kelola

22 102 102-19 Mendelegasikan wewenang


23 102 102-20 Tanggung jawab tingkat eksekutif untuk topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial
24 102 102-21 Berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan mengenai topik-
topik ekonomi, lingkungan, dan sosial
25 102 102-22 Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya
26 102 102-23 Ketua badan tata kelola tertinggi
27 102 102-24 Menominasikan dan memilih badan tata kelola tertinggi

28 102 102-25 Konflik kepentingan


29 102 102-26 Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-
nilai, dan strategi

30 102 102-27 Pengetahuan kolektif badan tata kelola tertinggi


31 102 102-28 Mengevaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi

32 102 102-29 Mengidentifikasi dan mengelola dampak ekonomi, lingkungan, dan


sosial
33 102 102-30 Keefektifan proses manajemen risiko

34 102 102-31 Pengkajian topik ekonomi, lingkungan, dan sosial


35 102 102-32 Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan

36 102 102-33 Mengomunikasikan hal-hal kritis


37 102 102-34 Sifat dan jumlah total hal-hal kritis
38 102 102-35 Kebijakan remunerasi

39 102 102-36 Proses untuk menentukan remunerasi


40 102 102-37 Keterlibatan para pemangku kepentingan dalam remunerasi
41 102 102-38 Rasio kompensasi total tahunan
42 102 102-39 Persentase kenaikan dalam total rasio kompensasi total tahunan

E. Keterlibatan pemangku kepentingan


43 102 102-40 Daftar kelompok pemangku kepentingan

44 102 102-41 Perjanjian perundingan kolektif


45 102 102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan
46 102 102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan
47 102 102-44 Topik utama dan masalah yang dikemukakan
F. Praktik pelaporan
48 102 102-45 Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan dikonsolidasi

49 102 102-46 Menetapkan isi laporan dan Batasan topik


50 102 102-47 Daftar topik material

51 102 102-48 Penyajian kembali informasi

52 102 102-49 Perubahan dalam pelaporan


53 102 102-50 Periode pelaporan

54 102 102-51 Tanggal laporan terbaru


55 102 102-52 Siklus pelaporan
56 102 102-53 Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan
57 102 102-54 Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRI
58 102 102-55 Indeks isi GRI

59 102 102-56 Assurance oleh pihak eksternal


GRI 103: Pendekatan Manajemen
60 103 103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya

61 103 103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya


62 103 103-3 Evaluasi pendekatan manajemen
Standar topik spesifik
II. Seri 200 (Topik Ekonomi)
GRI 201: Kinerja Ekonomi
63 201 201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan
64 201 201-2 Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain akibat dari
perubahan iklim
65 201 201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program
pensiun lainnya
66 201 201-4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah
GRI 202: Keberadaan Pasar
67 202 202-1 Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis
kelamin terhadap upah minimum regional
68 202 202-2 Proporsi manajemen senior yang berasal dari
masyarakat lokal
GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung
69 203 203-1 Investasi infrastruktur dan dukungan layanan
70 203 203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan
GRI 204: Praktik Pengadaan
71 204 204-1 Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal

GRI 205: Anti-korupsi


72 205 205-1 Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko terkait korupsi

73 205 205-2 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur


anti-korupsi

74 205 205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
GRI 206: Perilaku Anti-persaingan
75 206 206-1 Langkah-langkah hukum untuk perilaku anti-persaingan,
praktik anti-trust dan monopoli

III. Seri 300 (Topik Lingkungan)


GRI 301: Material
76 301 301-1 Material yang digunakan berdasarkan berat atau volume
77 301 301-2 Material input dari daur ulang yang digunakan
78 301 301-3 Produk reclaimed dan material kemasannya
GRI 302: Energi
79 302 302-1 Konsumsi energi dalam organisasi

80 302 302-2 Konsumsi energi di luar organisasi


81 302 302-3 Intensitas energi
82 302 302-4 Pengurangan konsumsi energi

83 302 302-5 Pengurangan pada energi yang dibutuhkan untuk produk dan jasa

GRI 303: Air


84 303 303-1 Pengambilan air berdasarkan sumber
85 303 303-2 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air

86 303 303-3 Daur ulang dan penggunaan air kembali

GRI 304: Keanekaragaman Hayati


87 304 304-1 Lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola, atau berdekatan
dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman
hayati tinggi di luar kawasan lindung

88 304 304-2 Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada
keanekaragaman hayati
89 304 304-3 Habitat yang dilindungi atau direstorasi
90 304 304-4 Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar konservasi nasional
dengan habitat dalam wilayah yang terkena efek operasi

GRI 305: Emisi


91 305 305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung
92 305 305-2 Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung
93 305 305-3 Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya
94 305 305-4 Intensitas emisi GRK
95 305 305-5 Pengurangan emisi GRK
96 305 305-6 Emisi zat perusak ozon (ODS)
97 305 305-7 Nitrogen oksida (NOX), sulfur oksida (SOX), dan emisi
udara yang signifikan lainnya
GRI 306: Air limbah (efluen) dan Limbah
98 306 306-1 Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuan
99 306 306-2 Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan

100 306 306-3 Tumpahan yang signifikan


101 306 306-4 Pengangkutan limbah berbahaya
102 306 306-5 Badan air yang dipengaruhi oleh pelepasan dan/atau limpahan air

GRI 307: Kepatuhan Lingkungan


103 307 307-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang
lingkungan hidup
GRI 308: Penilaian Lingkungan Pemasok
104 308 308-1 Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria lingkungan

105 308 308-2 Dampak lingkungan negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang
telah diambil
IV. Seri 400 (Topik sosial)
GRI 401: Kepegawaian
106 401 401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan

107 401 401-2 Tunjangan yang diberikan kepada karyawan purnawaktu yang tidak
diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu

108 401 401-3 Cuti melahirkan

GRI 402: Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen


109 402 402-1 Periode pemberitahuan minimum terkait perubahan operasional

GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan Kerja


110 403 403-1 Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-
pekerja untuk kesehatan dan keselamatan
111 403 403-2 Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat
pekerjaan, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah
kematian terkait pekerjaan

112 403 403-3 Para pekerja dengan risiko kecelakaan atau penyakit berbahaya
tinggi terkait dengan pekerjaan mereka
113 403 403-4 Topik kesehatan dan keselamatan tercakup dalam perjanjian resmi
dengan serikat buruh
GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan
114 404 404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan
115 404 404-2 Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program
bantuan peralihan

GRI 405: Keanekaragaman dan Kesempatan Setara


116 405 405-1 Keanekaragaman badan tata kelola dan karyawan
117 405 405-2 Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-laki

GRI 406: Non-diskriminasi


118 406 406-1 Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukan
GRI 407: Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif
119 407 407-1 Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat dan
perundingan kolektif mungkin berisiko
GRI 408: Pekerja anak
120 408 408-1 Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden
pekerja anak

GRI 409: Kerja Paksa atau Wajib Kerja


121 409 409-1 Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden kerja
paksa atau wajib kerja
GRI 410: Praktik Keamanan
122 410 410-1 Petugas keamanan yang dilatih mengenai kebijakan atau prosedur
hak asasi manusia
GRI 411: Hak-Hak Masyarakat Adat
123 411 411-1 Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia


124 412 412-1 Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia atau
penilaian dampak
125 412 412-2 Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi
manusia
126 412 412-3 Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan
klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui
penyaringan hak asasi manusia

GRI 413: Masyarakat Lokal


127 413 413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak,
dan program pengembangan

128 413 413-2 Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak
negatif signifikan terhadap masyarakat lokal
GRI 414: Penilaian Sosial Pemasok
129 414 414-1 Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria sosial
130 414 414-2 Dampak sosial negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang telah
diambil
GRI 415: Kebijakan Publik
131 415 415-1 Kontribusi politik
GRI 416: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
132 416 416-1 Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori
produk dan jasa
133 416 416-2 Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa
GRI 417: Pemasaran dan Pelabelan
134 417 417-1 Persyaratan untuk pelabelan dan informasi produk dan jasa

135 417 417-2 Insiden ketidakpatuhan terkait pelabelan dan informasi produk dan
jasa

136 417 417-3 Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi pemasaran

GRI 418: Privasi Pelanggan


137 418 418-1 Pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran terhadap privasi
pelanggan dan hilangnya data pelanggan
GRI 419: Kepatuhan Sosial Ekonomi
138 419 419-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang
sosial dan ekonomi
TOTAL IMPLEMENTASI
SKOR IMPLEMENTASI (%)

SOAL......CLO 3
IMPLEMENTASI GRI STANDAR (%)
NO STANDAR
STANDAR UNIVERSAL
1 Seri 100 (Standar Universal)
STANDAR SPESIFIK
2 Seri 200 (Topik Ekonomi)
3 Seri 300 (Topik Lingkungan)
4 Seri 400 (Topik sosial)
TOTAL IMPLEMENTASI
SKOR IMPLEMENTASI (%)

1. Jelaskan makna nilai variance setiap standar atau seri?


2. Jelaskan fokus atau penekanan aspek tanggung jawab sosial perusahaan, apakah di standar universal atau spesifi

3. Jelaskan lebih detail lagi di standar atau seri, pengungkapan dominan lebih cenderung ke hal apa? Misalkan topik
Jawab :
1. Untuk standar universal variance memiliki presentase 11,6%, artinya PT Ace Hardware Indonesia Tbk kurang dalam
implementasi standar yang sesuai GRI karena nilai variancenya kecil sedangkan seri 300 (lingkungan) dan seri 400 (so
mengimplementasikan standar GRI, sebaliknya semakin besar presentase variance maka semakin kurang mengimplem

2. Fokus tanggung jawab sosial perusahaan lebih cenderung pada standar universal, dilihat dari hasil GRI yang memilik

3. pengungkapan lebih dominan pada topik ekonomi yang poin terbesarnya mengenai resiko terkait korupsi sehingga
Struktur GRI Standard (2016) PT Ace Hardware Indonesia Tbk
TAHUN 2021

Bila Ada = 1 Bila ada, Nomor


Tidak = 0 Halaman?

1 14 & 15

1 15

1 36

1 42, 43, 44
1 14 & 36

1 36

1 36

1 36

1 37
1 69

1 50

1 40

1 45

1 46 & 47
1 51

1 36

1 45

49 & 50

0
1

71
1

1 71

1 71

0
1 50 & 51

1 47 & 48
1 49 & 50

0
0

1 60

0
0
0

1 60

24 - 27

0
1
1
1
1 15

1 15

1 14 & 15

1 15

1 15

1 14

1 14
1 14
1 14

1 15
1 74, 75, 76

1 14 & 15

0
0

1 56

1 60

0
0
0

1 45

1 70 & 71

1 70

1 71

0
0
0

1 56

1 56
1 54, 55, 56

1 54, 55, 56

1 54

0
0
0
0
1 57
0

1 47 & 54

0
0
0

1 57

1 60

1 37

1 61

1 62

63
1

1 59
0

1 59

1 60

1 60

1 64 & 65

0
0

1 44

1 67

1 45

74
= 74 ÷ 138
54%

STANDAR IMPLEMENTASI

= 62 ÷ 138 = 44,93 % 33%

= 13 ÷ 138 = 9,42 % 4%
= 30 ÷ 138 = 21,74 % 6%
= 33 ÷ 138 = 23,91 % 10%
74
138 = 100% 54%

tandar universal atau spesifik, lengkapi dengan penjelasan?

g ke hal apa? Misalkan topik ekonomi, poin terbesarnya di kinerja ekonomi.


Indonesia Tbk kurang dalam mengimplementasikan standar GRI karena nilai variancenya masih besar. Untuk standar spesifik, secara garis
ingkungan) dan seri 400 (sosial) kurang dalam mengimplementasikan standar GRI karena nilai variancenya masih besar. Intinya semakin k
semakin kurang mengimplementasikan standar GRI.

at dari hasil GRI yang memiliki score paling besar dengan di sertai penjelasan secara universal perusahaan sehingga masyarakat dapat men

iko terkait korupsi sehingga adanya anti korupsi dan tidak adanya insiden korupsi pada tahun perusahaan.
16) PT Ace Hardware Indonesia Tbk
TAHUN 2021

Narasi Pengungkapan

Laporan Keberlanjutan ini memuat topik-topik keberlanjutan yang terdiri dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu ekonomi, sosial dan l
disajikan secara berimbang. Topik-topik yang dilaporkan merupakan topik yang selaras dengan keberlanjutan Perseroan maup
kepentingan dengan memperhatikan prinsip transparansi, dengan susunan isi laporan sebagai berikut:
a. Materialitas: Lapora
informasi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material berdasarkan penilaian dan keputusan pemangku kepentingan.
b. Konteks Keberlanjutan:
menyajikan kinerja yang relevan dalam konteks keberlanjutan. c. Kelengkapan: Laporan in
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material dan dalam batasan periode pelaporan selama satu tahun kalender yang d
informasi lengkap.

Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini dibuat dengan mengacu pada Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang juga telah mencakup POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik, Global Reporting Initiatives (GRI) Standards serta Sustainability Accou
(SASB) tentang Multiline and Specialty Retailers & Distributors

PT Ace Hardware Indonesia Tbk


Per akhir 2021, Perseroan menyediakan sekitar 50.000 jenis produk berkualitas yang terbagi dalam berbagai kategori. Konsep
berbagai produk dalam satu tempat yang terintegrasi merupakan daya tarik Perseroan agar pelanggan dapat menemukan solu
untuk melengkapi kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup. Selain itu, sekitar 8,5% dari total produk yang ada dikategorikan s
Pengelompokan produk eco pada online channels untuk memudahkan pelanggan berbelanja. Berikut adalah kategori produk
Perseroan:
a. Perlengkapan Rumah Tangga
b. Gaya Hidup
Label produk mencantumkan informasi terkait negara produsen, im
dan nomor artikel. Untuk produk tertentu dengan kemasan, terdapat informasi apakah produk tersebut dapat didaur ulang at
vendor, dan instruksi, kartu garansi dalam kemasan (jika produk tersebut memiliki kemasan). Perseroan senantiasa mematuhi
berlaku sesuai dengan jenis produk seperti SNI, BPOM, Alkes dan sebagainya. Produk yang ditawarkan dikomunikasikan melalu
komunikasi, seperti situs web dan media digital.
Kantor Pusat Perseroan dan Entitas Anak berlokasi di Jakarta. Kawan Lama Building Jl. Puri Kencana No. 1 Kembangan Selatan
Indonesia
Perseroan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan beroperasi dan melayani
Gerai Perseroan berlokasi di 51 kota dan 27 provinsi di seluruh Indonesia. [102-4] Daftar lokasi gerai dimuat di dalam Laporan
Perseroan memiliki distribution center di Jababeka, Surabaya dan Medan.

Perseroan berbentuk PT (Perseroan Terbatas) dan


terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perseroan beroperasi dan melayani pasar domestik

Pada akhir 2021, jumlah karyawan Perseroan adalah sebanyak 14.127 orang, menurun dari 2020 yaitu 16.416 orang.
Perseroan selalu berupaya menjaga komunikasi yang baik dengan para mitra ataupun vendor, termasuk pemasok produk-baik
maupun luar negeri, pemasok peralatan kantor, KAP, vendor pengembang TI, kontraktor maintenance dan perbaikan gedung/
penyedia alat-alat elektronik. Perseroan memiliki kebijakan internal yang mengatur proses pengadaan, di antaranya kebijakan
termasuk proses pengadaannya, serta perlakuan adil dan adanya larangan adanya tindakan diskriminasi terhadap pemasok. P
dan diseleksi berdasarkan kualitas produk, kemampuan, pengalaman dan kompetensinya. Perseroan memiliki Departemen Me
pengadaan produk dan Departemen General Purchasing untuk produk selain merchandising dan jasa. Perseroan memprioritas
mengimplementasikan sistem operasional yang beretika, menjalankan praktik yang berintegritas terkait aspek sosial dan lingk
memperlakukan karyawan dengan baik. Perseroan melakukan proses negosiasi dengan pemasok dengan cara membeli dalam
(sesuai jumlah toko yang ada) untuk mendapatkan potongan harga secara volume.

Sebagai bagian dari penerapan tata kelola terintegrasi, Perseroan menerapkan kebijakan antikorupsi dan antigratifikasi sesuai
yang berlaku. Kebijakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko atas pelanggara
yang dapat terjadi. Karyawan baru menandatangani pakta integritas yang diperbarui setiap tahun. Perseroan juga melakukan
sosialisasi nilai-nilai integritas serta melakukan komunikasi rutin melalui email blast dan akun Instagram internal Perseroan.

Perseroan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 dari SGS Indonesia.

Komitmen kami dalam menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya merupakan wujud pertanggungjawaban kami kep
pemangku kepentingan, sehingga setiap pemangku kepentingan mampu memahami apa yang kami lakukan dan rencana kami
mendatang. Dengan demikian, bersama sama kita dapat mengelola isu-isu keberlanjutan secara efektif dan melakukan perub
Perseroan memiliki manajemen risiko sebagai precautionary approach yang sejalan dengan penerapan keberlanjutan. Perenca
senantiasa disusun dengan memperhatikan risiko yang ada dan risiko yang berpotensi terjadi di masa mendatang. Perseroan m
sistem pengendalian risiko yang ada cukup efektif.

Perseroan menganut 3 (tiga) nilai dasar keberlanjutan yaitu People, Planet dan Profit. Nilai-nilai ini diharapkan mampu mencip
keseimbangan pengelolaan kegiatan usaha secara berkelanjutan.
Saran dan input atas kode etik Perseroan dapat disampaikan melalui Sekretaris Perusahaan.

Dalam Perseroan, penanggungjawab tertinggi dalam menerapkan aspek keberlanjutan adalah Managing Director, bertugas un
kebijakan keberlanjutan, melakukan koordinasi praktik keberlanjutan yang dilaksanakan oleh divisi terkait, serta mengelola lal
informasi terkait keberlanjutan. Pada 2021, Perseroan telah membentuk komite khusus untuk menangani isu dan aspek keber
beranggotakan lintas departemen. Tim ini dipimpin langsung oleh Managing Director dan dikoordinasikan di bawah Divisi Sekr
dan Hubungan Investor bersama dengan Divisi Komunikasi Perusahaan dan Keberlanjutan, bersama dengan Divisi Komunikasi
Keberlanjutan.

Informasi mengenai badan tata kelola tertinggi seperti ketua [102-23], proses nominasi dan seleksi [102-24], peran [102-26] d
[102-28] disajikan di dalam Laporan Tahunan Perseroan bagian “Tata Kelola Perusahaan”. Perseroan tidak memiliki masalah h
praktek anti-kompetitif.

Informasi mengenai badan tata kelola tertinggi seperti ketua [102-23], proses nominasi dan seleksi [102-24], peran [102-26] d
[102-28] disajikan di dalam Laporan Tahunan Perseroan bagian “Tata Kelola Perusahaan”. Perseroan tidak memiliki masalah h
praktek anti-kompetitif.

Informasi mengenai badan tata kelola tertinggi seperti ketua [102-23], proses nominasi dan seleksi [102-24], peran [102-26] d
[102-28] disajikan di dalam Laporan Tahunan Perseroan bagian “Tata Kelola Perusahaan”. Perseroan tidak memiliki masalah h
praktek anti-kompetitif.
Sebagai bagian dari penerapan tata kelola terintegrasi, Perseroan menerapkan kebijakan antikorupsi dan antigratifikasi sesuai
yang berlaku. Kebijakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko atas pelanggara
yang dapat terjadi. Karyawan baru menandatangani pakta integritas yang diperbarui setiap tahun. Perseroan juga melakukan
sosialisasi nilai-nilai integritas serta melakukan komunikasi rutin melalui email blast dan akun Instagram internal Perseroan. Pe
manajemen risiko sebagai precautionary approach yang sejalan dengan penerapan keberlanjutan. Perencanaan Perseroan sen
dengan memperhatikan risiko yang ada dan risiko yang berpotensi terjadi di masa mendatang. Perseroan memandang bahwa
pengendalian risiko yang ada cukup efektif.

Di tengah masa-masa sulit selama masa pandemi COVID-19, Perseroan memahami dibutuhkan upaya yang lebih keras dalam m
kinerja dan terus maju dalam situasi ketidakpastian. Namun, hal ini tidak menghentikan upaya kami untuk terus berkarya, berk
memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama para pelanggan. Secara khusus, kami merumuskan 3
besar dalam melakukan praktik keberlanjutan. Dalam bidang Sustainable Workforces, kami menaruh perhatian tinggi atas kes
karyawan kami dan mendorong setiap anggota perusahaan untuk berpartisipasi dalam berbagai gerakan/kebiasaan ramah ling
relevan dengan kerangka Sustainable Workplaces, di mana kami terus berupaya membangun lingkungan kerja yang layak, ama
Kami juga telah melakukan program Zero Waste Management dan memberikan pelatihan kepada 40 Agent of Change yang na
menggerakkan sesama rekan lainnya. [306-2] Dengan demikian, kami optimis mampu menciptakan Sustainable Business, di m
mampu memberikan dampak yang lebih besar secara jangka panjang dengan melibatkan berbagai UMKM lokal seperti Pendo
berkolaborasi dengan kami. Hingga saat ini, sebanyak 111 UMKM telah menjadi mitra Pendopo untuk menghadirkan produk lo
tinggi. Pada tahun 2021, Perseroan berhasil meningkatkan jumlah persentase produk ramah lingkungan menjadi 8,5% dari yan
5,0%. Selain itu, Perseroan juga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi listrik dari 47.2 juta kWh pada 2020 menjadi 44,8 juta
Penggunaan air menurun dari 112,2 ribu m3 pada 2020 menjadi 104,6 ribu m3 pada 2021.Dalam aspek sosial, Perseroan berko
Yayasan Sahabat Cipta untuk menciptakan program bisnis berkelanjutan selama setahun dengan mengembangkan kompetens
penenun Sikka, mengadakan akses air bersih untuk masyarakat di Desa Fatoin, NTT dan juga menghadiahkan beragam mainan
anak-anak yang terdampak COVID-19. Kami mempersilakan para pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam perjalanan
dan memberikan masukan terhadap perkembangan Perseroan. Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi yang tulus kepada se
kepentingan yang setia mendukung Perseroan dalam segala situasi. Kami berkomitmen untuk terus bertumbuh menjadi perus
dan lestari.
Dalam Perseroan, penanggungjawab tertinggi dalam menerapkan aspek keberlanjutan adalah Managing Director, bertugas un
kebijakan keberlanjutan, melakukan koordinasi praktik keberlanjutan yang dilaksanakan oleh divisi terkait, serta mengelola lal
informasi terkait keberlanjutan. Pada 2021, Perseroan telah membentuk komite khusus untuk menangani isu dan aspek keber
beranggotakan lintas departemen. Tim ini dipimpin langsung oleh Managing Director dan dikoordinasikan di bawah Divisi Sekr
Perusahaan dan Hubungan Investor bersama dengan Divisi Komunikasi Perusahaan dan Keberlanjutan, bersama dengan Divisi
Perusahaan dan Keberlanjutan.

Dalam hal pemberian upah, Perseroan memberikan imbalan atau gaji atas jasa karyawan di atas UMP. Perseroan menggunaka
UMP dalam menyesuaikan gaji karyawan setiap tahun.Pada 2021, seluruh karyawan menerima imbalan di atas UMR. Perseroa
membedakan remunerasi terhadap gender untuk level, termasuk untuk level pemula, serta posisi yang sama.

Dalam hal pemberian upah, Perseroan memberikan imbalan atau gaji atas jasa karyawan di atas UMP. Perseroan menggunaka
UMP dalam menyesuaikan gaji karyawan setiap tahun.

Perseroan telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan, yaitu pihak-pihak yang memiliki keterlibatan dengan kegiatan
keberlanjutan Perseroan secara signifikan. Interaksi ini dikelola secara kolektif oleh berbagai unit kerja, dan dikoordinasi oleh D
Perusahaan dan Hubungan Investor. Untuk itu, Perseroan telah mengklasifikasikan pemangku kepentingan, antara lain karyaw
saham, regulator, pemasok, komunitas/asosiasi, konsumen/pelanggan dan kreditur. Dalam berhubungan dengan para peman
Perseroan menggunakan pendekatan dan metode komunikasi seperti:
Sumber data keuangan disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, yang mencakup PT Ace Hardware Indonesia da
Indonesia. Beberapa data kualitatif terutama merupakan data PT Ace Hardware Indonesia Tbk, kecuali bila disebutkan berbed
informasi bersumber dari data internal yang telah divalidasi oleh unit kerja terkait.
Tidak terdapat pernyataan kembali informasi atau perubahan dalam pelaporan.

Laporan Keberlanjutan ini memuat topik-topik keberlanjutan yang terdiri dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu ekonomi, sosial dan l
disajikan secara berimbang. Topik-topik yang dilaporkan merupakan topik yang selaras dengan keberlanjutan Perseroan maup
kepentingan dengan memperhatikan prinsip transparansi, dengan susunan isi laporan sebagai berikut:
a. Materialitas: Lapora
informasi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material berdasarkan penilaian dan keputusan pemangku kepentingan.
b. Konteks Keberlanjutan:
menyajikan kinerja yang relevan dalam konteks keberlanjutan. c. Kelengkapan: Laporan in
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material dan dalam batasan periode pelaporan selama satu tahun kalender yang d
informasi lengkap. Secara khusus, laporan ini memuat 5 (lim
yang dipilih dari total 10 topik material. Topik ini telah didiskusikan secara internal pada tanggal 21 Desember 2020, yang diha
unit LST dan perwakilan unit kerja terkait. Topik ini telah diidentifikasi pengaruhnya terhadap Perseroan dan dampaknya terha
pemangku kepentingan.

Sumber data keuangan disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, yang mencakup PT Ace Hardware Indonesia da
Indonesia. Beberapa data kualitatif terutama merupakan data PT Ace Hardware Indonesia Tbk, kecuali bila disebutkan berbed
informasi bersumber dari data internal yang telah divalidasi oleh unit kerja terkait. Tidak terdapat pernyataan kembali informa
dalam pelaporan.

Laporan Keberlanjutan ini memuat kebijakan, strategi, prosedur, penerapan dan informasi terkait dengan kinerja ekonomi, sos
Perseroan selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2021, dan merupakan laporan keberlanjutan terbaru hingga
Pusat Perseroan dan Entitas Anak berlokasi di Jakarta. Laporan Keberlanjutan diterbitkan dalam 2 (dua) bahasa secara tahuna
terpisah dari Laporan Tahunan. Laporan ini dapat diunduh di situs resmi Perseroan, yaitu www.acehardware.co.id.

Tanggapan atas laporan keberlanjutan ini dapat disampaikan melalui Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor.

Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini dibuat dengan mengacu pada Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik yang juga telah mencakup POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik, Global Reporting Initiatives (GRI) Standards serta Sustainability Accou
(SASB) tentang Multiline and Specialty Retailers & Distributors.
Laporan Keberlanjutan ini memuat topik-topik keberlanjutan yang terdiri dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu ekonomi, sosial dan l
disajikan secara berimbang. Topik-topik yang dilaporkan merupakan topik yang selaras dengan keberlanjutan Perseroan maup
kepentingan dengan memperhatikan prinsip transparansi, dengan susunan isi laporan sebagai berikut:
a. Materialitas: Lapora
informasi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material berdasarkan penilaian dan keputusan pemangku kepentingan.
b. Konteks Keberlanjutan:
menyajikan kinerja yang relevan dalam konteks keberlanjutan. c. Kelengkapan: Laporan in
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang material dan dalam batasan periode pelaporan selama satu tahun kalender yang d
informasi lengkap. Secara khusus, laporan ini memuat 5 (lima
yang dipilih dari total 10 topik material. Topik ini telah didiskusikan secara internal pada tanggal 21 Desember 2020, yang diha
unit LST dan perwakilan unit kerja terkait. Topik ini telah diidentifikasi pengaruhnya terhadap Perseroan dan dampaknya terha
pemangku kepentingan.

Risiko perubahan iklim, salah satunya banjir, dapat memberikan dampak pada kinerja Perseroan. Pada 2021, terdapat penutup
Kupang selama 1 (satu) hari karena bencana siklon Seroja.

Pada 2021, seluruh karyawan menerima imbalan di atas UMR. Perseroan tidak membedakan remunerasi terhadap gender unt
untuk level pemula, serta posisi yang sama.
Nusa Tenggara Timur. 92 penenun ini tidak hanya dari generasi senior, tetapi terdapat 42 orang di dalamnya adalah anak-anak
berkarya melalui tenun dengan pewarnaan alami

1. Kode Etik, Perseroan terus berupaya mencegah terjadinya kecurangan (fraud) dengan menerapkan sistem pengendalian int
dan berkesinambungan. Upaya ini melibatkan Divisi Audit Internal dan Divisi Manajemen Risiko. Perseroan
memiliki Kode Etik Perusahaan yang disosialisasikan secara konsisten kepada seluruh karyawan serta termuat dalam situs web
2. Unit Audit Internal, Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang bertugas untuk melakukan dan memeriksa pelaksanaan pen
dan manajemen risiko. Dalam hal terjadi temuan, maka laporan temuan disampaikan kepada Presiden Direktur dengan tembu
Audit. Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi secara independen dan profesional kepada Dewan K
terkait proses pelaporan keuangan, audit internal, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal Perseroan. Secara berk
menilai laporan manajemen risiko dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Perseroan terus berupaya mencegah terjadinya kecurangan (fraud) dengan menerapkan sistem pengendalian internal yang ef
berkesinambungan. Upaya ini melibatkan Divisi Audit Internal dan Divisi Manajemen Risiko. Perseroan memiliki Kode Etik Peru
disosialisasikan secara konsisten kepada seluruh karyawan serta termuat dalam situs web resmi Perseroan.

Informasi mengenai badan tata kelola tertinggi seperti ketua [102-23], proses nominasi dan seleksi [102-24], peran [102- 26] d
[102-28] disajikan di dalam Laporan Tahunan Perseroan bagian “Tata Kelola Perusahaan”. Perseroan tidak memiliki masalah h
praktek anti-kompetitif.
1. Melakukan program pembenahan yaitu program hemat energi dengan mengganti lampu regular dengan lampu LED. 2. Men
yang efektif (satu perjalanan ke beberapa gerai). 3. Pengiriman dari gudang ke customer (tidak melalui gerai), terutama untuk
4. Membuat kesepakatan dengan vendor trucking untuk tidak sampai Over-Dimension & Overload (ODOL) yang bertujuan unt
emisi dan tidak merusak jalan. Perseroan berupaya menin
energi dengan menggunakan lampu LED yang lebih ramah lingkungan dan hemat listrik. Lampu dan AC ruangan kerja dipadam
otomatis setelah pukul 18.30 WIB sebagai upaya meningkatkan program penghematan energi di Gedung Kawan Lama.

Menyediakan air daur ulang dengan sistem filterisasi penjernih air

Menginstalasi sistem otomatis/sensor di keran agar air keluar untuk waktu yang terbatas. Menginstalasi keran kabut di toilet u
menghemat air ketika cuci tangan.

Perseroan berupaya melakukan pengurangan emisi dengan penggunaan lampu LED.

Secara khusus, kami merumuskan 3 (tiga) kerangka besar dalam melakukan praktik keberlanjutan. Dalam bidang Sustainable W
menaruh perhatian tinggi atas kesejahteraan karyawan kami dan mendorong setiap anggota perusahaan untuk berpartisipasi
gerakan/kebiasaan ramah lingkungan. Hal ini relevan dengan kerangka Sustainable Workplaces, di mana kami terus berupaya
lingkungan kerja yang layak, aman, dan kondusif. Kami juga telah melakukan program Zero Waste Management dan memberi
kepada 40 Agent of Change yang nantinya akan menggerakkan sesama rekan lainnya. Manajemen limbah (pemisahan sampah
anorganik)
Selama periode pelaporan Laporan Keberlanjutan, tidak terdapat pengaduan masyarakat terkait lingkungan hidup.

Perseroan senantiasa berupaya memberikan dan membangun lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif bagi seluruh
seluruh karyawan dapat termotivasi untuk memberikan kinerja yang terbaik. Pada akhir 2021, tingkat perputaran karyawan Pe
sebesar 9,3%.

Sekitar 50% dari karyawan operasional Perseroan berstatus sebagai karyawan kontrak. Kendati demikian, Perseroan tetap me
dan manfaat yang relatif sama untuk karyawan kontrak.

Untuk mendukung karyawan wanita berkarya, Perseroan memberikan hak cuti melahirkan sesuai dengan UU No. 13 Tahun 20
tentang Ketenagakerjaan. Cuti ini tidak mengurangi cuti tahunan karyawan wanita. Karyawan pria juga mendapatkan cuti kela
sah selama 2 (dua) hari kerja.[

Tunjangan kesehatan (BPJS, asuransi swasta)

Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan untuk mengembangkan wawasan dan kompetensinya agar
perkembangan dunia usaha. Dengan demikian, SDM Perseroan mampu menjadi pribadi yang adaptif dan kompetitif dalam din
berkembang pesat. Selama 2021, Pelatihan diberikan dalam bentuk pelatihan langsung dan pembelajaran jarak jauh.

Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan proses rekrutmen yang transparan, adil dan setara bagi seluruh individu, sesuai
peraturan yang telah ditentukan Perseroan. Perseroan memprioritaskan asas kesetaraan dengan tidak memandang perbedaan
suku, agama, gender, dan kelas sosial dalam melakukan rekrutmen. Kebijakan ini tertuang melalui Kebijakan Perencanaan Kar
(036/KLG/BPI&MS/ KBJ/III/2019) dan SOPSS7.6.00 – Program Pengembangan Individu, yaitu manajemen SDM berdasarkan pa
kesetaraan.
Pada 2021, tidak ada insiden diskriminasi yang dilaporkan

Perseroan berkomitmen untuk tidak mempekerjakan anak dan tenaga kerja paksa. Seluruh tenaga kerja Perseroan dipekerjak
rekrutmen yang adil dan wajar sesuai peraturan yang berlaku. [408-1] [409-1] Perseroan tidak mempekerjakan karyawan di ba
minimal karyawan yang bisa diterima bekerja adalah 17 tahun, sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan Bab II Pasal 6
Administrasi Personalia. [408-1]

Perseroan berkomitmen untuk tidak mempekerjakan anak dan tenaga kerja paksa. Seluruh tenaga kerja Perseroan dipekerjak
rekrutmen yang adil dan wajar sesuai peraturan yang berlaku.

Perseroan memiliki kebijakan rekrutmen yang berdampak pada masyarakat sekitar, yaitu:
- Mengutamakan putra daerah sebagai karyawan gerai baru, terutama di kota yang baru.
- Memilih karyawan berprestasi di daerah untuk dibina dalam program Management Trainees, untuk kemudian d
daerah tempat mereka berasal.
Pada 2021, Perseroan menjalankan berbagai program CSR berdasarkan ISO26000 yang memberikan garis be
prinsipdan area inti yang harus dikelola oleh Perseroan, sehingga Perseroan dapat mengidentifikasi dan mengontrol risiko ang
serta dampak yang dihasilkan. Perseroan bersama dengan Grup Kawan Lama melakukan program vaksinasi Covid-19. Jumlah p
untuk tahun 2021 adalah 286.588 orang, mencakup karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat.
Label produk mencantumkan informasi terkait negara produsen, importir, barcode dan nomor artikel. Untuk produk tertentu
terdapat informasi apakah produk tersebut dapat didaur ulang atau tidak, sertifikasi vendor, dan instruksi, kartu garansi dalam
produk tersebut memiliki kemasan). Perseroan senantiasa mematuhi standar yang berlaku sesuai dengan jenis produk seperti
dan sebagainya. Produk yang ditawarkan dikomunikasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti situs web dan media d

Produk dan layanan yang diberikan Perseroan tidak memiliki dampak negatif bagi para pelanggan sepanjang produk dan layan
digunakan sesuai dengan instruksi dan anjuran yang diberikan. Pada 2021, tidak terdapat produk yang ditarik kembali dari pas
Sepanjang 2021, tidak terdapat insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan atau kode etik yang berlaku sehubungan dengan k
pemasaran.

VARIANCE

11.6%

5.1%
15.9%
13.8%

46%

esarnya di kinerja ekonomi.


an standar GRI karena nilai variancenya masih besar. Untuk standar spesifik, secara garis besar, baik untuk seri 200 (ekonomi) sudah menu
engimplementasikan standar GRI karena nilai variancenya masih besar. Intinya semakin kecil presentase variance maka semakin sesuai pe
RI.

dengan di sertai penjelasan secara universal perusahaan sehingga masyarakat dapat mencari informasi perusahaan dengan lengakap dan

dan tidak adanya insiden korupsi pada tahun perusahaan.


2

12
2
2

12
4
11
1

46

1
1

1 6

3
2

1
1

1
1

1
3

14 28

74
CLO 2

Struktur GR

Nomor GRI Nomor


Nomor
Standard Pengungkapan

I. Seri 100 (Standar Universal)


GRI 101: Landasan (proses dasar dalam menyiapkan laporan keberlanjutan)
1 101 Bagian 1

2 101 Bagian 2

3 101 Bagian 3
GRI 102: Pengungkapan Umum (informasi kontekstual mengenai organisasi )
A. Profil Organisasi
4 102 102-1
5 102 102-2
6 102 102-3

7 102 102-4

8 102 102-5
9 102 102-6
10 102 102-7
11 102 102-8

12 102 102-9

13 102 102-10
14 102 102-11

15 102 102-12
16 102 102-13

B. Strategi
17 102 102-14
18 102 102-15

C. Etika dan integritas


19 102 102-16

20 102 102-17

D. Tata kelola
21 102 102-18

22 102 102-19

23 102 102-20
24 102 102-21

25 102 102-22
26 102 102-23

27 102 102-24

28 102 102-25

29 102 102-26

30 102 102-27

31 102 102-28
32 102 102-29

33 102 102-30

34 102 102-31

35 102 102-32
36 102 102-33

37 102 102-34

38 102 102-35

39 102 102-36

40 102 102-37
41 102 102-38

42 102 102-39

E. Keterlibatan pemangku kepentingan


43 102 102-40

44 102 102-41

45 102 102-42
46 102 102-43

47 102 102-44

F. Praktik pelaporan
48 102 102-45
49 102 102-46

50 102 102-47

51 102 102-48
52 102 102-49

53 102 102-50

54 102 102-51

55 102 102-52

56 102 102-53

57 102 102-54
58 102 102-55
59 102 102-56

GRI 103: Pendekatan Manajemen


60 103 103-1
61 103 103-2

62 103 103-3

Standar topik spesifik


II. Seri 200 (Topik Ekonomi)
GRI 201: Kinerja Ekonomi
63 201 201-1

64 201 201-2

65 201 201-3

66 201 201-4

GRI 202: Keberadaan Pasar


67 202 202-1

68 202 202-2

GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung


69 203 203-1

70 203 203-2

GRI 204: Praktik Pengadaan


71 204 204-1
GRI 205: Anti-korupsi
72 205 205-1

73 205 205-2

74 205 205-3

GRI 206: Perilaku Anti-persaingan


75 206 206-1
III. Seri 300 (Topik Lingkungan)
GRI 301: Material
76 301 301-1
77 301 301-2
78 301 301-3
GRI 302: Energi
79 302 302-1

80 302 302-2

81 302 302-3

82 302 302-4
83 302 302-5

GRI 303: Air


84 303 303-1

85 303 303-2
86 303 303-3

GRI 304: Keanekaragaman Hayati


87 304 304-1

88 304 304-2

89 304 304-3
90 304 304-4

GRI 305: Emisi


91 305 305-1

92 305 305-2

93 305 305-3
94 305 305-4

95 305 305-5

96 305 305-6

97 305 305-7

GRI 306: Air limbah (efluen) dan Limbah


98 306 306-1
99 306 306-2

100 306 306-3


101 306 306-4
102 306 306-5
GRI 307: Kepatuhan Lingkungan
103 307 307-1

GRI 308: Penilaian Lingkungan Pemasok


104 308 308-1
105 308 308-2

IV. Seri 400 (Topik sosial)


GRI 401: Kepegawaian
106 401 401-1
107 401 401-2

108 401 401-3

GRI 402: Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen


109 402 402-1
GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan Kerja
110 403 403-1
111 403 403-2

112 403 403-3


113 403 403-4
GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan
114 404 404-1

115 404 404-2

GRI 405: Keanekaragaman dan Kesempatan Setara


116 405 405-1
117 405 405-2

GRI 406: Non-diskriminasi


118 406 406-1
GRI 407: Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif
119 407 407-1
GRI 408: Pekerja anak
120 408 408-1
GRI 409: Kerja Paksa atau Wajib Kerja
121 409 409-1
GRI 410: Praktik Keamanan
122 410 410-1
GRI 411: Hak-Hak Masyarakat Adat
123 411 411-1
GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia
124 412 412-1
125 412 412-2
126 412 412-3

GRI 413: Masyarakat Lokal


127 413 413-1
128 413 413-2
GRI 414: Penilaian Sosial Pemasok
129 414 414-1
130 414 414-2
GRI 415: Kebijakan Publik
131 415 415-1
GRI 416: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
132 416 416-1

133 416 416-2

GRI 417: Pemasaran dan Pelabelan


134 417 417-1
135 417 417-2
136 417 417-3
GRI 418: Privasi Pelanggan
137 418 418-1
GRI 419: Kepatuhan Sosial Ekonomi
138 419 419-1

SOAL......CLO 3
IMPLEMENTASI GRI STANDAR (%)
NO STANDAR
STANDAR UNIVERSAL
1 Seri 100 (Standar Universal)
STANDAR SPESIFIK
2 Seri 200 (Topik Ekonomi)
3 Seri 300 (Topik Lingkungan)
4 Seri 400 (Topik sosial)
TOTAL IMPLEMENTASI
SKOR IMPLEMENTASI (%)

1. Jelaskan makna nilai variance setiap standar atau seri?


PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk tidak memenuhi GRI Standard senilai 72% dalam pengimplementasian standar GR
2,9% tidak memenuhi seri 200 (topik ekonomi), 7,25% tidak memenuhi seri 300 (topik lingkungan), 17,39% tidak me
semakin kecil persentase variance, maka akan sesuai dengan implementasi GRI Standar sebaliknya jika semakin bes
pengimplementasian GRI Standar.

2. Jelaskan fokus atau penekanan aspek tanggung jawab sosial perusahaan, apakah di standar universal atau spesifi
Fokus atau penekanan aspek tanggung jawab sosial perusahaan ada berada standar universal. Terlihat pada tabel i
hampir mendekati nilai standar yaitu senilai 44,2%

3. Jelaskan lebih detail lagi di standar atau seri, pengungkapan dominan lebih cenderung ke hal apa? Misalkan topik
Pengungkapan dominan lebih cenderung pada hal universal yang mencakup prinsip pelaporan, pendekatan manaje
pemangku kepentingan dalam laporan keberlanjutan perusahaan.
Struktur GRI Standard (2016) PT WIJAYA KARY
TAHUN 2021

Judul Pengungkapan

al)
dasar dalam menyiapkan laporan keberlanjutan)
Prinsip Pelaporan

Menggunakan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan

Membuat klaim terkait penggunaan Standar GRI


mum (informasi kontekstual mengenai organisasi )

Nama organisasi
Kegiatan, merek, produk, dan jasa
Lokasi kantor pusat

Lokasi operasi

Kepemilikan dan bentuk hukum


Pasar yang dilayani
Skala organisasi
Informasi mengenai karyawan dan pekerja lain

Rantai pasokan

Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannya


Pendekatan atau Prinsip Pencegahan

Inisiatif eksternal
Keanggotaan asosiasi

Pernyataan dari pembuat keputusan senior


Dampak utama, risiko, dan peluang

Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku

Mekanisme untuk saran dan kekhawatiran tentang etika


Struktur tata kelola

Mendelegasikan wewenang

Tanggung jawab tingkat eksekutif untuk topik ekonomi, lingkungan, dan sosial
Berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan mengenai topik-topik ekonomi, lingkungan, dan sosial

Komposisi badan tata kelola tertinggi dan komitenya


Ketua badan tata kelola tertinggi

Menominasikan dan memilih badan tata kelola tertinggi

Konflik kepentingan

Peran badan tata kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai-nilai, dan strategi

Pengetahuan kolektif badan tata kelola tertinggi

Mengevaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi


Mengidentifikasi dan mengelola dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial

Keefektifan proses manajemen risiko

Pengkajian topik ekonomi, lingkungan, dan sosial

Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan


Mengomunikasikan hal-hal kritis

Sifat dan jumlah total hal-hal kritis

Kebijakan remunerasi

Proses untuk menentukan remunerasi

Keterlibatan para pemangku kepentingan dalam remunerasi


Rasio kompensasi total tahunan

Persentase kenaikan dalam total rasio kompensasi total tahunan

epentingan
Daftar kelompok pemangku kepentingan

Perjanjian perundingan kolektif

Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan


Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan

Topik utama dan masalah yang dikemukakan

Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan dikonsolidasi


Menetapkan isi laporan dan Batasan topik

Daftar topik material

Penyajian kembali informasi


Perubahan dalam pelaporan

Periode pelaporan

Tanggal laporan terbaru

Siklus pelaporan

Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporan

Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRI


Indeks isi GRI
Assurance oleh pihak eksternal

jemen
Penjelasan topik material dan Batasannya
Pendekatan manajemen dan komponennya

Evaluasi pendekatan manajemen


Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan

Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain akibat dari


perubahan iklim

Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program


pensiun lainnya

Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah

Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis


kelamin terhadap upah minimum regional
Proporsi manajemen senior yang berasal dari
masyarakat lokal
Tidak Langsung
Investasi infrastruktur dan dukungan layanan

Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan

Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal

Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko terkait korupsi

Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur


anti-korupsi

Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil

aingan
Langkah-langkah hukum untuk perilaku anti-persaingan,
praktik anti-trust dan monopoli
an)

Material yang digunakan berdasarkan berat atau volume


Material input dari daur ulang yang digunakan
Produk reclaimed dan material kemasannya

Konsumsi energi dalam organisasi

Konsumsi energi di luar organisasi

Intensitas energi

Pengurangan konsumsi energi


Pengurangan pada energi yang dibutuhkan untuk produk dan jasa

Pengambilan air berdasarkan sumber

Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air


Daur ulang dan penggunaan air kembali

Hayati
Lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola, atau berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung

Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada keanekaragaman hayati

Habitat yang dilindungi atau direstorasi


Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar konservasi nasional dengan habitat dalam wilayah yang terkena efek operasi

Emisi GRK (Cakupan 1) langsung

Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung

Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya


Intensitas emisi GRK

Pengurangan emisi GRK

Emisi zat perusak ozon (ODS)

Nitrogen oksida (NOX), sulfur oksida (SOX), dan emisi


udara yang signifikan lainnya
dan Limbah
Pelepasan air berdasarkan kualitas dan tujuan
Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan

Tumpahan yang signifikan


Pengangkutan limbah berbahaya
Badan air yang dipengaruhi oleh pelepasan dan/atau limpahan air
ngan
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidup

an Pemasok
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria lingkungan
Dampak lingkungan negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang telah diambil
Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan
Tunjangan yang diberikan kepada karyawan purnawaktu yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu

Cuti melahirkan

Kerja/Manajemen
Periode pemberitahuan minimum terkait perubahan operasional
selamatan Kerja
Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk kesehatan dan keselamatan
Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat pekerjaan, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, sert
jumlah kematian terkait pekerjaan

Para pekerja dengan risiko kecelakaan atau penyakit berbahaya tinggi terkait dengan pekerjaan mereka
Topik kesehatan dan keselamatan tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat buruh
didikan
Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan

Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihan

dan Kesempatan Setara


Keanekaragaman badan tata kelola dan karyawan
Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-laki

Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukan


kat dan Perundingan Kolektif
Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat dan perundingan kolektif mungkin berisiko

Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden pekerja anak
Wajib Kerja
Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau wajib kerja

Petugas keamanan yang dilatih mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi manusia
kat Adat
Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat
i Manusia
Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia atau penilaian dampak
Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi manusia
Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui
penyaringan hak asasi manusia

Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembangan
Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokal
masok
Seleksi pemasok baru dengan menggunakan kriteria sosial
Dampak sosial negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang telah diambil

Kontribusi politik
selamatan Pelanggan
Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk dan jasa

Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa

labelan
Persyaratan untuk pelabelan dan informasi produk dan jasa
Insiden ketidakpatuhan terkait pelabelan dan informasi produk dan jasa
Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi pemasaran

Pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran terhadap privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan
Ekonomi
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang sosial dan ekonomi
TOTAL IMPLEMENTASI
SKOR IMPLEMENTASI (%)

AL
niversal)

nomi)
kungan)
al)
ASI
ASI (%)

nilai variance setiap standar atau seri?


(Persero) Tbk tidak memenuhi GRI Standard senilai 72% dalam pengimplementasian standar GRI . Dengan perincian 0,73% tidak meme
uhi seri 200 (topik ekonomi), 7,25% tidak memenuhi seri 300 (topik lingkungan), 17,39% tidak memenuhi seri 400 (topik sosial). Dapat d
entase variance, maka akan sesuai dengan implementasi GRI Standar sebaliknya jika semakin besar persentase variance maka akan kura
an GRI Standar.

au penekanan aspek tanggung jawab sosial perusahaan, apakah di standar universal atau spesifik, lengkapi dengan penjelasan?
nan aspek tanggung jawab sosial perusahaan ada berada standar universal. Terlihat pada tabel implementasi, standar universal memili
nilai standar yaitu senilai 44,2%

tail lagi di standar atau seri, pengungkapan dominan lebih cenderung ke hal apa? Misalkan topik ekonomi, poin terbesarnya di kinerja e
minan lebih cenderung pada hal universal yang mencakup prinsip pelaporan, pendekatan manajemen, serta bagaimana keterlibatan
ngan dalam laporan keberlanjutan perusahaan.
A KARYA (Persero) Tbk

Bila Ada = 1 Bila ada, Nomor


Tidak = 0 Halaman?

1 18

1 23

0 -

1 40
1 40, 44
1 38

1 46-47

1 40
1 46-47
1 44-49
1 107-108

1 56-59

1 46-47
1 136-138

1 50-51
1 52

1 6-11
1 6-Nov

1 138-139

1 138-139
1 132

1 132.134

1 132.134
1 35.38

1 132
1 133

1 133

1 133

1 132.134

1 134

1 134
1 136-138

1 138

1 135-136

1 12.34
1 26, 29, 135-136

1 26, 29, 135-136

1 116

1 116

1 116
1 116

1 116

1 35-38

1 109

1 35
1 35-38

1 35-38

1 34
1 24-25

1 24-25

1 34
1 24

1 23

1 23

1 23

1 38

1 23
1 148-157
1 34, 143-147

1 26
1 26

1 26
1 55

1 56

1 119

1 56

0 -

0 -
1 60-61

1 123-126

0 -

1 140

1 140-141

1 140

0 -
0 -
0 -
0 -

1 84, 87, 89

1 84, 87, 89

1 89

1 85, 89-90
1 84, 93

1 94

1 95
1 95

1 103

1 103

0 -
0 -

1 92

1 85, 87, 92

1 92
1 91

1 92

1 92

0 -

1 96
1 96

0 -
0 -
0 -

1 83

0 -
1 69
1 108-109
1 115-116

1 114

0 -

0 -
1 80

0 -
0 -
1 110-112

1 110-112, 120

0 -
1 115

0 -

0 -

0 -

0 -

0 -

0 -

0 -
0 -
0 -

0 -
0 -

0 -
0 -

0 -

1 70-71

1 70

0 -
0 -
0 -

0 -

0 -
99
72%

STANDAR IMPLEMENTASI

= 62 ÷ 138 = 44,93 % 44.20%

= 13 ÷ 138 = 9,42 % 6.52%


= 30 ÷ 138 = 21,74 % 14.49%
= 33 ÷ 138 = 23,91 % 6.52%
99
138 = 100% 72%

k memenuhi standar universal,


Dapat disimpulkan bahwa
kan kurang dalam

?
l memiliki angka persentase

kinerja ekonomi.
atan
Narasi Pengungkapan

WIKA menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan


mencakup sistem manajemen terintegrasi dan
pengelolaan dampak keberlanjutan yang meliputi
aspek lingkungan, sosial, tata kelola (LST), dan ekonomi.

Laporan Keberlanjutan ini juga mengacu pada standar internasional yaitu


standar Global Reporting Initiative (GRI) 2020: comprehensive option,
dengan memuat informasi pengungkapan khusus sektor
konstruksi dan real estate (Construction and Real Estate/
CRE).

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

Bidang Usaha (HAL 40)


Industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan,
jasa keagenan, investasi, agroindustri, industri energi,
energi terbarukan dan konversi energi, penyelenggara
perkeretaapian, penyelenggaraan pelabuhan,
penyelenggaraan kebandarudaraan, logistik, perdagangan,
engineering procurement construction, pengembangan
dan pengelolaan kawasan, layanan peningkatan
kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi,
jasa engineering dan perencanaan, investasi dan/atau
pengelolaan usaha di bidang prasarana dan sarana
dasar (infrastruktur)

Produk dan Jasa (HAL 44)


Terdapat lima lini bisnis utama yang dikelola WIKA guna
menjawab kebutuhanpasar. Adapun lima lini bisnis
tersebut mencakup Investasi; Realti dan Properti; Infrastruktur
dan Gedung; Energi dan Industrial Plant; serta Industri
Kantor Pusat
Jl D.I Panjaitan Kav. 9-10
Jakarta 13340 - Indonesia
Perseroan berkomitmen untuk menjalankan manajemen
rantai pasokan secara profesional dan transparan. Pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa tertuang dalam prosedur
No. WIKA-DAN-PM-03.01 Rev. 06 Amd. 02, tanggal
6 Januari 2022, tentang Prosedur Pengadaan Barang dan
Jasa Proyek.

WIKA melayani pelanggan dari berbagai lapisan mulai dari


pemerintah, pihak swasta, masyarakat luas, serta institusi
pendidikan. Oleh karena itu, WIKA menjangkau wilayah
operasi baik di Indonesia dan manca negara. Hingga
tahun 2021, terdapat 10 negara yang menjadi bagian dari
wilayah operasional WIKA
WIKA membagi implementasi manajemen risiko menjadi
dua, yaitu sistem manajemen risiko tingkat korporasi
dan sistem manajemen risiko tingkat proyek. Keduanya
dikelola dan memiliki struktur organisasi yang terpisah

Evaluasi pelaksanaan manajemen risiko tahun 2021,


menunjukkan hasil bahwa risiko-risiko yang dihadapi
WIKA telah dikelola dengan baik. Setiap risiko-risiko
di seluruh unit kerja WIKA telah terukur dan terkelola.
WIKA terus melakukan perbaikan dan konsistensi
implementasi manajemen risiko di seluruh proses bisnis
guna mencapai target. Secara keseluruhan risiko strategis
dan operasional telah dikelola dan dimitigasi
HAL 7 : WIKA berusaha menciptakan peluang di tengah
tantangan. Saat ini merupakan momentum yang tepat
bagi WIKA dan Entitas Anak untuk merapatkan barisan
dan menyolidkan kerja sama agar lebih baik lagi, tangguh,
dan mandiri. Diperlukan sinergi dan kolaborasi untuk
terus dapat menciptakan dan membagikan nilai bersama
untuk negeri ini

Guna memenuhi kebutuhan dan permintaan


energi sekaligus memitigasi perubahan iklim, diperlukan
perubahan radikal dalam sistem energi global dan
berbagai sumber energi baru terbarukan. Hal ini menjadi
peluang bagi WIKA untuk terlibat dalam proyek-proyek
dan pengembangan energi bersih di Indonesia

HAL 138 : WIKA telah mengikuti prinsip dan norma GCG, yaitu
transparency, accountability, responsibility, independency
and fairness dalam penerapan etika bisnis. WIKA telah menerapkan
sistem manajemen anti penyuapan sesuai ISO 37001:2016,
seluruh laporan kinerja diunggah dalam website sebagai
bukti keterbukaan dan dilaporkan ke regulator.

HAL 138 : Persaingan bisnis dilakukan WIKA secara sehat.


Sepanjang 2021, WIKA tidak melakukan monopoli harga,
serta tidak menekan pihak-pihak tertentu dalam menjalankan
persaingan usaha.

HAL 139 : WIKA juga memiliki Prosedur Pengaduan Pelanggaran


terhadap Code of Conduct (Whistleblowing System)
No. WIKA-LDS-PM-02.01 Rev 00 Amd 02 tanggal 26 November
2020. Penegakan kode etik juga disosialisasikan kepada seluruh
pegawai melalui portal WZONE dimana pegawai melakukan
penandatanganan komitmen kepatuhan terhadap Code of Conduct.
Selain itu WIKA juga melakukan sosialisasi terkait kanal
whistleblowing system melalui website, standing banner di
lingkungan WIKA sehinga terbuka bagi siapa saja dapat melapor
apabila menemukan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan
oleh Insan WIKA
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) telah
diterapkan WIKA dalam opersionalnya. Berdasarkan
struktur organisasi, Direksi memegang kendali terhadap
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan operasional
yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Masing-masing
Direktorat dipimpin oleh Direktur, yang membawahi
divisi-divisi yang di dalamnya juga mengelola aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan, sesuai garis wewenang
yang telah ditentukan dalam struktur organisasi. Secara
kolektif, Direksi bertanggung jawab terhadap kinerja aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan di dalam perusahaan.
Struktur tata kelola WIKA dapat diakses pada Laporan
Tahunan 2021 Bab Struktur Organisasi halaman 168

HAL 132 : Berdasarkan struktur organisasi, Direksi


memegang kendali terhadap pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan operasional yang diawasi oleh
Dewan Komisaris. Masing-masing Direktorat dipimpin
oleh Direktur, yang membawahi divisi-divisi yang
di dalamnya juga mengelola aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan, sesuai garis wewenang yang telah
ditentukan dalam struktur organisasi.

HAL 134 : Delegasi Wewenang dan Tanggung Jawab Terkait


Topik Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan
dilaksanakan WIKA mengikuti standar ISO 26000.
Implementasi ISO 26000 memiliki tujuh core subject
yaitu tata kelola, praktik ketenagakerjaan, Hak Asasi
Manusia (HAM), lingkungan, prosedur operasi yang wajar,
isu konsumen, serta pelibatan dan pengembangan
masyarakat

HAL 132 : Secara kolektif, Direksi bertanggung jawab


terhadap kinerja aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
di dalam perusahaan.

HAL 134 : Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan


dilaksanakan WIKA mengikuti standar ISO 26000.
HAL 35 : Dalam menentukan arah dan kepentingan
bersama, WIKA senantiasa melibatkan pemangku
kepentingan. OlEh karena itu, membangun hubungan
baik dengan pemangku kepentingan merupakan
sebuah kewajiban

HAL 38

Informasi organ tata kelola tertinggi dan komitenya


terdapat dalam Laporan Tahunan, yang dapat diakses
pada:
• Bab Direksi, halaman 543;
• Bab Dewan Komisaris, halaman 516;
• Bab Organ Pendukung Dewan Komisaris, halaman 603.
Independensi Anggota Direksi
WIKA mewajibkan setiap anggota Direksinya untuk menjaga
independensi dan tidak merangkap jabatan eksekutif lainnya
sesuai dengan aturan Undang-Undang yang berlaku.
Nominasi dan Seleksi Direktur
Proses nominasi dan seleksi kandidat anggota
Direktur mengacu pada peraturan Menteri BUMN No.
PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara
Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Direksi Badan
Usaha Milik Negara. Calon Direksi diusulkan Komite
Nominasi, Remunerasi dan GCG (NRG) kepada Dewan
Komisaris.

Benturan Kepentingan
WIKA menghindari segala bentuk benturan kepentingan
(conflit of interest) dengan memilih pejabat di level Direksi,
Dewan Komisaris, Kepala Divisi hingga level manajerial dengan
pertimbangan profesional dan integritas. Setiap anggota Direksi
WIKA tidak memiliki hubungan afiliasi dengan sesama anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham
Pengendali

HAL 132 : Berdasarkan struktur organisasi, Direksi memegang


kendali terhadap pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
operasional yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Masing-masing
Direktorat dipimpin oleh Direktur, yang membawahi divisi-divisi
yang di dalamnya juga mengelola aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan, sesuai garis wewenang yang telah ditentukan
dalam struktur organisasi

HAL 134 : Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan


dilaksanakan WIKA mengikuti standar ISO 26000

Setiap industri akan menghadapi tantangan yang tidak menentu,


tidak terkecuali industri konstruksi. Guna menghadapi tantangan,
Direksi perlu untuk mengembangkan pengetahuan dan
kompetensinya, untuk menghadapi tantangan mengenai isu
ekonomi, sosial, lingkungan dan isu-isu keberlanjutan lainnya.

Penilaian Kinerja Direksi


Kinerja Direksi WIKA dinilai dan dievaluasi setiap tahunnya
melalui beberapa prosedur, antara lain pemenuhan target
kinerja dan penilaian implementasi GCG sesuai SK-16/S.MBU/2012.
HAL 136 : WIKA mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko yang
berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada aspek
sosial WIKA menghadapi risiko K3 dan human capital, sedangkan
aspek lingkungan berkaitan dengan risiko dampak lingkungan
pengerjaan proyek konstruksi

HAL 138 : Keduanya akan mengidentifikasi dan mengelola


dampak risiko terkait isu ekonomi, sosial dan lingkungan yang ada
di ruang lingkupnya masing-masing

Sistem manajemen risiko telah diimplementasikan dan


berjalan dengan lancar dan efektif, sesuai kerangka
Enterprise Risk Management (ERM), dengan seperangkat
komponen yang membentuk pondasi dan mengatur
organisasi.

Kinerja keberlanjutan yang mencakup aspek ekonomi,


sosial dan lingkungan ditinjau secara berkala oleh
top management melalu rapat Direksi maupun rapat
gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris dan
komite di bawahnya.

HAL 12 : Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan


bahwa semua informasi dalam Laporan Keberlanjutan PT WIJAYA
KARYA (Persero) Tbk, tahun 2021 telah disampaikan secara lengkap
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan sesuai
dengan POJK No. 51/POJK.03/2017.

HAL 34 : Kualitas Laporan


• Data dan informasi dikaji dan mendapatkan validasi dari
kontributor data di masing-masing fungsi terkait.
• Proses pembuatan laporan diketahui dan disetujui oleh
Direksi dan Dewan Komisaris.
• Data keuangan yang diungkapkan dalam laporan ini berasal dari
laporan keuangan konsolidasi yang diaudit oleh KAP RSM Amir
Abadi Jusuf.
• Assurance atas data Laporan Keberlanjutan oleh SR Asia selaku
pihak independen.
HAL 26 : WIKA mencapai 138.461.644 jam kerja selamat dan
tidak ada kecelakaan fatal (zero fatality). Dalam pengerjaan
proyek, WIKA berupaya menjaga kualitas dan integritas pekerjaan.
Pada 2021, WIKA menerima aspirasi dari beberapa owner terkait
kualitas pekerjaan. WIKA terus melakukan perbaikan dan
menindaklanjuti aspirasi owner dengan optimal sehingga
dapat memberikan hasil akhir yang memuaskan saat serah terima
pekerjaan. Perhatian WIKA terhadap kualitas pekerjaan didukung
dengan membentuk Komite Quality Control (QC) pada awal 2021 yang
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengecek kualitas
pekerjaan proyek.

HAL 29 : Pada 2021, terdapat dugaan kasus korupsi pada salah satu
proyek infrastruktur yang ditangani WIKA. Kasus telah ditindaklanjuti
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan telah diproses di
pengadilan dan mendapatkan putusan yang berkekuatan hukum
tetap. WIKA terus berupaya untuk memperketat pengawasan
dan sistem pengendalian untuk mencegah korupsi ke depannya.

HAL 135-136 : Setiap terdapat isu yang dianggap kritis, maka top
management akan meninjau isu-isu tersebut serta mendiskusikan
pengambilan keputusannya. Selain melaksanakan rapat internal,
WIKA melaksanakan Rapat Dengar Pendapat di tingkat
pemerintahan yang diikuti oleh Direksi maupun Komisaris.
Informasi terkait rapat Direksi dan agenda rapat telah diungkapkan
dalam Laporan Tahunan WIKA 2021 Bab Rapat Dewan Komisaris dan
Direksi, halaman 589.

Karyawan tidak hanya berhak mendapatkan remunerasi


saja, akan tetapi juga mendapatkan tunjangan, bonus, dan
asuransi. WIKA menerapkan pemberian bonus, kepada
setiap karyawan. Penerapan bonus (Jasa Produksi) adalah
berdasarkan reward & punishment, yaitu besaran bonus
di level dipengaruhi oleh KPI masing-masing karyawan di
unit kerja

Ketentuan remunerasi bagi Direksi ditentukan saat Rapat


Umum Pemegang Saham dengan mempertimbangkan arahan
Komite Nominasi, Remunerasi dan GCG. Kebijakan dan proses
penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dapat
diakses dalam Laporan Tahunan Bab Kebijakan Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi pada halaman 582.

Sebagai BUMN, WIKA mematuhi kebijakan remunerasi bagi


Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Peraturan
menteri BUMN No. PER-06/MBU/06/2018 Jo. PER-04/
MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
WIKA belum dapat menyajikan rasio total kompensasi tahunan
dari remunerasi tertinggi dengan remunerasi terendah, maupun
persentase kenaikan pada rasio total kompensasi tahunan. Data
tersebut bersifat rahasia.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)


WIKA telah menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan
Serikat Karyawan WIKA agar dapat menjalankan hubungan
kerja yang harmonis dan terhindar dari konflik yang dapat
menimbulkan ketidakharmonisan dalam bekerja. Melalui PKB
ini, manajemen berupaya untuk melindungi hak-hak dari seluruh
Insan WIKA sehingga dipastikan tidak adanya pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang dapat merugikan kedua belah pihak.
PKB periode 2021-2022 antara Perseroan dengan Serikat
Karyawan WIKA telah disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor
4/HI.00.01/00.0000.210412027/B/IV/2021 tanggal 18 April 2021.

Dalam menentukan arah dan kepentingan bersama, WIKA


senantiasa melibatkan pemangku kepentingan. Oleh
karena itu, membangun hubungan baik dengan pemangku
kepentingan merupakan sebuah kewajiban. Perseroan
memperhatikan aspek tingkat kedekatan (proximity) dan
tingkat kepentingan (level of interest) dalam menentukan
pemangku kepentingan utama
Beberapa informasi merupakan kontribusi dari Entitas Anak
berdasarkan relevansinya. Informasi keuangan bersumber pada
laporan keuangan konsolidasi yang terdiri atas WIKA
sebagai induk, dan 8 Entitas Anak yaitu WIKA Beton,
WIKA Industri Konstruksi, WIKA Bitumen, WIKA Gedung,
WIKA Rekayasa Konstruksi, WIKA Realty, WIKA Serang
Panimbang, dan WIKA Tirta Jaya Jatiluhur
Pernyataan Kembali
Dalam laporan ini terdapat beberapa data yang dinyatakan
kembali (restated) yang sifatnya memperbaiki data pada
pelaporan sebelumnya. Data-data tersebut di antaranya data
jumlah proyek yang diperoleh dan diselesaikan, pengeluaran
untuk masyarakat, nilai ekonomi yang didistribusikan, nilai
ekonomi yang ditahan, dan konsumsi air di kantor pusat
Dalam Laporan Keberlanjutan 2021 terdapat penamahan topik
material yaitu terkait Sustainable Cities & Mobility, Inovasi
& Transformasi Digital, serta Limbah. Penambahan topik
material ini telah mempertimbangkan isu keberlanjutan
di sektor konstruksi dan hal-hal yang menjadi perhatian
pemangku kepentingan WIKA.

Laporan keberlanjutan yang disampaikan memuat


seluruh informasi terkait kinerja aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan Perseroan disampaikan dalam periode
tahunan yakni kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember,
disertai komparasi data 2 tahun sebelumnya

Laporan ini merupakan kontinuitas dari Laporan Keberlanjutan


tahun 2020 yang rilis pada 5 Mei 2021
Laporan Keberlanjutan dan Laporan Tahunan Perseroan
disampaikan secara terpisah dengan isi yang saling melengkapi.

Laporan Keberlanjutan ini juga mengacu pada standar internasional


yaitu Standar Global Reporting Initiative (GRI) 2020: comprehensive
option, dengan memuat informasi pengungkapan khusus sektor
konstruksi dan real estate (Construction and Real Estate/CRE).
HAL 34 : Independent Assurance Statement
Laporan Keberlanjutan WIKA telah dijamin (assured) oleh pihak
independen yang kompeten di bidangnya. Penunjukan terhadap
pihak independen dipilih berdasarkan hasil keputusan manajemen
dan dipastikan tidak terdapat benturan kepentingan dalam proses
verifikasi laporan. Proses assurance dilakukan dengan

Mengapa topik ini penting :


Manajemen Quality, Health, Safety, & Environment (QHSE)
selalu diupayakan guna menjadi penyelesaian pekerjaan
sesuai standar mutu dan harapan owner, serta menumbuhkan
kepercayaan pelanggan untuk menggunakan jasa WIKA.
Tantangan yang Dikelola :
· Situasi pandemi COVID-19
· Implementasi sistem QHSE baru untuk patroli online selama pandemi
Kebijakan :
· Kebijakan Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L),
tanggal 9 Juni 2020
· Kebijakan Larangan Menggunakan Minuman Beralkohol & Obat-Obat
Terlarang serta Pencegahan dan Penangulangan HIV/AIDS tanggal
2 Februari 2021
· Kebijakan SWA (Stop Work Action), tanggal 9 Juni 2020
· Kebijakan Sistem Manajemen Risiko, tanggal 25 Juni 2021
· Prosedur Audit Internal WIKA-QAS-PM-02.01 yaitu prosedur kegiatan
audit internal terhadap sistem manajemen
· WIKA-KON-PM-03.04 tentang Prosedur Proses Pelaksanaan Konstruksi
· Berbagai prosedur internal terkait K3

Evaluasi :
Aspek QHSE ini berada di bawah pengawasan Direktur QHSE. Direktur
QHSE membawahi Divisi QHSE yang bertugas mengelola implementasi
Quality & HSE di lingkungan WIKA. Seluruh proses QHSE dilaksanakan
dan dilaporkan secara terintegrasi mulai dari awal pembangunan proyek
hingga selesainya, yang melibatkan karyawan, owner, pekerja mitra,
dan pemerintah setempat. Sistem manajemen lingkungan dilaksanakan
sesuai dengan ISO 14001, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja dilaksanakan sesuai dengan ISO 45001 dan PP No. 50 tahun 2012,
sistem manajemen mutu dilaksanakan sesuai dengan ISO 9001
WIKA belum melakukan studi terkait implikasi finansial akibat dampak
perubahan iklim, sehingga belum menilai adanya risiko maupun peluang
akibat perubahan iklim yang berimplikasi pada keuangan Perseroan.

Program Pensiun Iuran Pasti yaitu membayar 12,5%


x PhDP ditanggung WIKA dan 5% x PhDP menjadi beban
karyawan. Total dana pensiun yang dibayarkan di tahun
2021 sebesar Rp44,9 miliar (Dapen PPMP) dan Rp24,4
miliar (Dapen PPIP)

WIKA tidak menerima bantuan dari pemerintah untuk


menjalankan operasionalnya
1. DESA TANGGUH WIKA
2. WIKA BERDAYAKAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) DALAM RANTAI
PASOKAN
3. WIKA Smart Block

Manajemen juga telah mengidentifikasi


bahwa beberapa fungsi memiliki risiko tinggi terhadap
korupsi yaitu fungsi pengadaan barang dan jasa

WIKA mengirimkan karyawannya untuk mengikuti


sosialisasi Penerapan ISO 37001:2016, whistleblowing
system (WBS) pada Bulan Oktober, dan Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG) pada bulan Juli.

Pada 2021, terdapat dugaan kasus korupsi pada salah satu


proyek infrastruktur yang ditangani WIKA. Kasus telah
ditindaklanjuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan
telah diproses di pengadilan dan mendapatkan putusan yang
berkekuatan hukum tetap.
Informasi mengenai intensitas energi belum dapat disampaikan
karena jumlah pemakaian energi belum terkonsolidasi seluruhnya,
serta belum diputuskannya faktor pembagi yang akan digunakan.

HAL 89-90 : Penggunaan energi sangat penting bagi kelangsungan


bisnis WIKA, namun demikian kami tetap berupaya untuk
menggunakannya secara efisien dan berinisiatif untuk
mengurangi konsumsi energi.
WIKA setiap bulan melakukan uji kualitas efluen untuk
mengetahui status beban pencemaran air dari kantor pusat
ataupun proyek yang dikelola. Pengujian ini dimaksudkan
agar air yang nantinya dialirkan ke saluran pembuangan
tidak mencemari lingkungan sekitar. Hasilnya uji air limbah
dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dalam bentuk Laporan
RKL-RPL setiap semester
Di kantor pusat, WIKA melakukan pengelolaan air
menggunakan cara 3R (reduce, reuse, recycle) dan
menggunakan fasilitas Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL). Air bekas pakai seperti air wudhu, janitor, pantry,
air hujan, dan air drain AC akan diolah kembali agar dapat
digunakan sebagai flushing toilet. Sementara, limbah
cair dari toilet akan diolah kembali sebelum dibuang
ke saluran kota sesuai dengan standar baku mutu yang
berlaku. Di 2021, WIKA mencatat pemanfaatan air daur
ulang dari IPAL sebesar 79 liter, lebih kecil dibandingkan
tahun lalu yang sebanyak 372 liter

Sepanjang 2021, WIKA tidak memiliki lokasi proyek yang


dekat dengan kawasan konservasi, kawasan yang dilindungi,
ataupun kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi.

WIKA menyadari bahwa aktivitasnya telah menyebabkan alih


fungsi lahan dan mengubah bentang alam
Informasi mengenai intensitas emisi belum dapat
disampaikan karena jumlah emisi yang dihasilkan belum
terkonsolidasi seluruhnya, serta belum diputuskannya
faktor pembagi yang akan digunakan

WIKA berupaya mengurangi jumlah emisi GRK yang dihasilkan


dan berkontribuasi pada mitigasi perubahan iklim
Di WIKA Tower II, kami menggunakan pendingin udara yang tidak
mengandung bahan yang merusak lapisan ozon seperti
Chlorofluorocarbons (CFCs). Bahan yang terkandung dalam semua
AC di WIKA Tower II adalah R 32 & R 410A yang merupakan
bahan ramah lingkungan

Selama tahun 2021, Perseroan tidak menerima pengaduan dan


tidak menanggung denda/sanksi berkaitan dengan ketidakpatuhan
lingkungan.

WIKA menyadari bahwa aktivitasnya dapat mengubah keadaan


ekologi dan penggunaan lahan, sehingga dilakukan upaya untuk
meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan
Kebijakan Cuti Melahirkan dan Perjalanan Ibadah
Haji
Bagi karyawan perempuan yang akan melahirkan, berhak
mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan
setelah melahirkan tanpa mengurangi hak-haknya sebagai
karyawan. Pada tahun 2021 jumlah karyawan yang cuti melahirkan
sebanyak 18 orang. WIKA belum memiliki kebijakan parental leave,
akan tetapi karyawan laki-laki diperbolehkan mengambil cuti untuk
menemani istri melahirkan selama 7 hari kalender. Pada tahun
2021 terdapat sebanyak 29 laki-laki mengambil izin untuk
mendampingi istrinya melahirkan. Karyawan yang kembali bekerja
setelah cuti melahirkan pada tahun 2021 sebanyak 16 perempuan
dan 29 laki-laki.
HAL 110 : WIKA menyusun serangkaian program pengembangan diri
dalam Advanced Leadership yang melatih aspek kompetensi
manusia baik soft skill maupun hard skill. Metode yang digunakan
WIKA dalam upaya peningkatan kompetensi karyawan yaitu melalui
on job training, coaching, dan mentoring secara langsung. Perseroan
juga mengirimkan sejumlah karyawannya untuk mengikuti seminar,
pelatihan maupun workshop eksternal sesuai dengan kebutuhan di
bidang pekerjaan mereka masing_x0002_masing.

HAL 120 : Terdapat program berupa pelatihan bagi para karyawan


yang telah memasuki masa purna bakti untuk mempersiapkan di
hari pensiun agar lebih terencana dengan baik. Perseroan
mengadakan Masa Persiapan Pensiun (MPP) untuk memberikan
bekal pengetahuan mengenai manfaat pensiun, persiapan
secara psikologis, kesehatan dan sebagainya. Pada tahun 2021
terdapat 27 karyawan yang mengikuti Program Masa persiapan
Pensiun
WIKA tidak membedakan rasio remunerasi entry level antara
karyawan laki-laki dengan perempuan pada posisi dan tingkat
jabatan yang sama. Besarnya remunerasi yang diterima oleh
masing_x0002_masing karyawan didasarkan pada posisi penempatan
kerja, tingkat jabatan, lama bekerja, dan status kepegawaian.

Penilaian Produk Akhir


Proses pengawasan mutu produk salah satunya yaitu dengan
penilaian produk akhir. Penilaian produk akhir dipisahkan antara segi desain
dan commissioning. Sebelum diserahkan kepada
project owner, manajemen wajib untuk memastikan bahwa
seluruh bagian (100%) sudah dikontrol.Penilaian produk akhir
akan melalui tahapan quality dan inspeksi yang termuat dalam
dokumen MCP/DMCP guna memastikan alat-alat berfungsi sesuai dengan
spesifikasinya. Tahap commissioning dapat dilakukan setelah proses FAT
disetujui oleh owner.

Sepanjang tahun 2021, WIKA tidak terlibat dalam insiden ataupun


denda akibat ketidakpatuhan pada K3 terkait produk dan jasa,
yang dapat membahayakan pelanggan maupun pengguna akhir.
VARIANCE

0.73%

2.90%
7.25%
17.39%

28.26%
"LAPORAN TAHUNAN 2021 HAL 168 (STRUKTUR TATA KELOLA)"
HAL 543 : Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan
atas Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar serta melaksanakan GCG pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan
tugasnya Direksi bertanggung jawab kepada RUPS sebagai
bentuk perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
HAL 516 : Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk
melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi terkait kepengurusan Perseroan. Selain itu, Dewan
Komisaris juga senantiasa memastikan pelaksanaan GCG di
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi sudah berjalan
efektif sesuai dengan prinsip dan peraturan yang berlaku.
HAL 603 : Dalam rangka mendukung efektivitas tugas dan tanggung
jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris
dan Komite-komite yang bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris, yakni Komite Audit, Komite Nominasi,
Remunerasi dan GCG yang dikepalai Komisaris Independen serta
didukung oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
HAL 143-147

Anda mungkin juga menyukai