Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS ILMIAH

HUKUM FISIKA DALAM


PELUNCURAN ROKET AIR

Oleh:
M Naufal R Anindito
Muhamad Naufal Daffa
Karya Tulis Ilmiah dengan Judul

HUKUM FISIKA DALAM PELUNCURAN ROKET AIR

Oleh :
M Naufal R Anindito
Muhamad Naufal Daffa
Telah Diuji oleh Tim Penguji
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta
Pada Tanggal 7 Juni 2022
Penguji, Pembimbing/Penguji,

Fikri Wilddan Bowo, S.Pd.


NBM.1289155 NBM. 1412210
Mengesahkan,
Direktur
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta

H. Aly Aulia, Lc., M.Hum.


NBM. 865 966

ii
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini. Dan shalawat serta salam tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Terselesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “HUKUM FISIKA DALAM
PELUNCURAN ROKET AIR” merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT. Dan kami
berharap karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan tentang kebenaran hukum fisika
dalam peluncuran roket air dapat menjadi acuan bagi para pembaca.
Dan terimakasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses
pengerjaan karya tulis ilmiah yaitu:
1. H. Aly Aulia, Lc., M. Hum. Selaku direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah
Yogyakarta.
2. Ustadz Bowo, S.Pd. selaku pembimbing Karya Tulis dari kelompok 45 yang selalu
memberikan bantuan dan pengarahan serta memberikan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan.
3. Teman-teman angkatan 97 yang memberikan bantuan baik secara langsung ataupun
tidak langsung.
4. Dan beberapa pihak lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu
Kami menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan wawasan dan karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami berharap kepada pembaca untuk bisa
memberi saran dan kritik yang membangun bagi kami dan kami juga memohon maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan baik untuk kami ataupun untuk
pembaca. Dan juga semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat untuk penelitian lebih lanjut, terima kasih.

Yogyakarta, 4 Juni 2022

Peneliti

iii
Hal

iv
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. I
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………… II
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… III
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. IV
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………... 1
C. TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………… 2
D. MANFAAT PENELITIAN……………………………………………………… 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………… 3
A. ROKET AIR……………………………………………………………………… 3
B. HUKUM NEWTON 3…………………………………………………………… 3
C. KONSEP IMPULS DAN MOMENTUM……………………………………….. 3
D. FISIKA...................................................................................................................... 4
BAB III. METODE PENELTIAN……………………………………………………….. 6
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN………………………………………... 6
B. JENIS PENELITIAN……………………………………………………………. 6
C. OBJEK PENELITIAN…………………………………………………………... 6
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA…………………………………………….. 6
E. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN………………………………………... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………….. 7
A. HASIL PENELITIAN…………………………………………………………… 7
B. PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 8
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………… 11
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………. 11
B. SARAN…………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 12

DAFTAR ISI

Daftar Gambar
v
Gambar 1. Skema roket air
Gambar 2. Gerak parabola
Gambar 3. Gambar gaya yang bekerja pada dinding –
dinding roket pada saat sebelum dan sesudah diluncurkan
Gambar 4. Gaya aksi reaksi yang terjadi antara dinding roket
dengan udara

vi
Daftar tabel

Tabel 1. Hasil dari Peluncuran Roket Air Sederhana

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Fisika merupakan teori yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan kita sehari-
hari. Baik mengangkat barang, bermain seluncuran hingga berjalan semuanya tidak
dapat lepas dari fisika. Fisika sendiri berasal dari kata physic yang artinya yaitu alam,
jadi ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau
gejala alam beserta seluruh interaksi yang terjadi di dalamnya. Dan salah satu hukum
dasar yang ada dalam ilmu Fisika adalah hukum kekekalan momentum.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum
total sesudah tumbukan”. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa nilai momentum total
ketika benda bertumbukan adalah konstan atau tidak berubah.
Untuk lebih memahami hukum ini, dapat kita mulai dengan memahami Hukum
ketiga Newton tentang Aksi-Reaksi. Salah satu penerapan dalam hukum kekekalan
momentum adalah sistem Roket sedangkan impuls merupakan gaya yang bekerja pada
suatu benda dalam selang waktu singkat yang menyebabkan benda tersebut bergerak.
Impuls juga merupakan hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan besaran
skalar selang waktu ∆t, tapi impuls termasuk besaran vektor karena impuls I searah
dengan gaya impulsif F.
Cara kerja roket diperoleh dengan cara yang serupa dengan bagaimana senapan
memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang disemburkan
roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang ditembakkan roket.
Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum
kekekalan momentum.
Oleh karena itu, kami ingin membuat sebuah penelitian mengenai roket air
sederhana dengan harapan penelitian ini dapat memberikan gambaran yang sesuai
tentang hukum fisika beserta penerapannya dalam roket air tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, rumusan masalah yang
diajukan peneliti, yaitu:
1. Bagaimana cara kerja roket air ?
2. Bagaimana prinsip kerja roket air menurut hukum fisika?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui cara membuat roket air.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja roket air menurut hukum fisika.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:
1. Bagi peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dalam memahami tentang hukum gas dalam roket
air.
2. Bagi masyarakat umum khususnya remaja
Dapat digunakan sebagai media pembelajaran tentang fisika,khususnya prinsip
yang ada saat peluncuran roket air.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. ROKET AIR
F. F. Haryani. 2016. Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai
bahan pendorong . Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari
botol plastik bekas minuman ringan kapasitas 1,5 Liter. Air dipaksa keluar oleh udara yang
terkompresi dengan tekanan tinggi dari kompresor atau pompa tangan. Konstruksi roket air
ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1.(skema roket air)

B. HUKUM AKSI DAN REAKSI


Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik,
dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka
benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang
sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan
F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.

C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM


Hukum kekekalan momentum adalah salah satu hukum dasar yang ada dalam ilmu
Fisika. Hukum ini menyatakan bahwa “Momentum  total dua buah benda sebelum
bertumbukan adalah sama setelah bertumbukan”. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa

3
nilai momentum total ketika benda bertumbukan adalah konstan atau tidak berubah. Untuk
memahami hukum ini, dapat kita mulai dengan memahami Hukum ketiga Newton tentang
Aksi-Reaksi.
Bayangkan tabrakan antara dua buah benda; benda 1 dan benda 2. Dalam Hukum ketiga
Newton, gaya yang bekerja ketika bertabrakan adalah sama besar tetapi berlawanan arah.
Dalam bahasa matematis dapat dituliskan dengan:

F1 = – F2
Gaya yang bekerja pada masing-masing benda yang bertumbukan terjadi selama selang
waktu tertentu. Terlepas dari lama tidaknya kontak gaya itu terjadi, selang waktu ini sama
untuk benda 1 dan benda 2. Artinya bahwa, selang waktu bekerjanya gaya dari benda 1
kepada benda 2 sama dengan selang waktu bekerjanya gaya benda 2 kepada benda 1. Dapat
dituliskan dengan:
t1 = t2
Sebagai konsekuensi dari gaya yang bekerja pada kedua benda adalah sama
besar/berlawanan arah dan selang waktu terjadinya gaya tersebut juga sama, maka implus
yang terjadi pada dua benda tersebut nilanya sama dan berlawanan arah. Dalam persamaan
matematis, dituliskan dengan:

F1*t1 = – F2*t2
Dari teori perubahan implus-momentum, bahwa implus yang terjadi pada suatu benda sama
dengan perubahan momentumnya. Dengan demikian, karena setiap benda mangalami
implus yang sama besar dan berlawanan arah maka secara logis setiap benda itu juga
mengalami perubahan memomentum yang sama besar dan berlawanan arah. Secara
matematis, dituliskan:

Persamaan di atas adalah salah satu dari pernyataan hukum kekekalan momentum. Dalam
setiap tumbukan, perubahan momentum benda 1 sama dengan dan berlawanan arah dari
perubahan momentum benda 2.

D. FISIKA
Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘fysikos‘ yang memiliki arti
alam. Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala dan sifat
yang ada pada benda-benda di alam. Gejala-gejala tersebut dimulai dari penginderaan kita,
misalnya sendiri seperti dari indera penglihatan yang bisa menemukan tentang cahaya atau
optika. Lalu ada indera pendengaran yang bisa menemukan tentang bunyi, ada juga indera
peraba atau sentuhan yang bisa menemukan tentang panas.
Menurut KBBI fisika merupakan suatu ilmu tentang energi dan zat (termasuk seperti
cahaya, bunyi dan panas). Seperti yang diketahui secara umum bahwa zat terdiri atas tiga
jenis yaitu zat cair, padat serta gas. Semua zat itu bisa dipelajari di dalam ilmu fisika. Selain
tentang zat, ilmu fisika juga mempelajari tentang energi, terdapat banyak sekali jenis energi

4
yang ada di alam semesta ini. Menurut ilmu fisika termodinamika, energi sendiri tidak bisa
diciptakan mau pun dimusnahkan, mereka hanya bisa merubah bentuknya.
Sedangkan menurut Mundilarto (2010) fisika merupakan sebuah ilmu yang berusaha
untuk memahami aturan alam yang sangat rapi dan indah serta bisa dideksripsikan dengan
otomatis.

5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung pada tanggal 27 Februari sampai 6 Juni 2022 yang meliputi
pencarian data-data dan referensi, penyusunan data penelitian yang bertempat di asrama
Muadz bin Jabbal dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

B. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode kualitatif. Penelitian
kualitatif dapat diartikan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisa, dan menggunakan landasan teori sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

C. OBJEK PENELITIAN
Objek dari penelitian ini adalah sebuah roket air yang dibantu dengan beberapa
sumber-sumber referensi yang telah ada.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Data yang dikumpulkan oleh peneliti menggunakan metode studi pustaka. Yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relevan atau sesuai yang dibutuhkan
untuk penelitian dari beberapa artikel, maupun sumber kredibel lainnya yang reliabel dan
juga sesuai dengan topik yang dilakukan oleh peneliti.

E. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Mencari beberapa artikel-artikel yang terkait dengan topik sebagai referensi.
2. Mengumpulkan data-data yang sudah didapat dan menganalisisnya.
3. Mengolah data-data yang ada dari beberapa artikel-artikel ilmiah.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Alat dan bahan untuk pembuatan roket air
1. Alat
 Gunting
 Cutter
 Pisau
2. Bahan
 Botol ukuran 1 L
 Selotip besar
 Karton
 Sterofoam
3. Cara pembuatan
a) Salah satu botol dipotong menjadi 1/3 bagian, kemudian disambungkan pada  bagian
belakang botol lainnya.
b) Sambungan botol direkatkan menggunakan selotip agar tidak lepas.
c) Sterofoam dipotong menjadi bentuk segitiga siku-siku sebanyak 3 lembar untuk
dijadikan sayap.
d) Sayap-sayap tersebut ditempelkan pada badan roket menggunakan selotip.
e) Untuk membuat nose cone nya, pertama-tama karton di bentuk menjadi sebuah kerucut
dengan menggunakan gunting.
f) Kemudian nose cone yang sudah dibuat, disambungkan pada bagian depan botol.
g) Sambungan nose cone direkatkan menggunakan selotip agar tidak lepas.
h) Roket kemudian di hias pada bagian - bagiannya  dengan menggunakan cat air,
spidol .dll

7
Dari penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Ketut Agung Dharma Putra dalam
laporan praktikum fisika pada tahun 2017, ia melakukan percobaan roket air sebanyak tiga
kali dan mendapat hasil percobaan seperti di table berikut

No Banyak air Waktu yang ditempuh Jarak luncur


1. 200 ml 1 detik 7 langkah
2. 300 ml 2 detik 9 langkah
3. 400 ml 4 detik 14 langkah

Tabel 1 Hasil dari Peluncuran Roket Air Sederhana

B . Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan bahwa semakin banyak air yang terdapat dalam botol roket maka akan
membuat jarak tempuh roket akan semakin jauh. Begitu pula sebaliknya, apabila air yang ditambahkan
lebih sedikit, maka jarak tempuh roket akan semakin dekat. Pada peluncuran roket air banyak hukum
fisika yang terjadi, di antaranya gerak parabola,tekanan (penerapan hukum pascal),hukum kekekalan
momentum, dan prinsip aerodinamis(fluida dinamis)

1. Gerak parabola

Gambar 2. Gerak parabola

Lintasan roket air berbentuk parabola. Kecepatan awal v 0 terhitung ketika air dalam roket habis.
Sehingga gerak parabola memiliki ketinggian awal y 0 Gerak parabola memiliki dua komponen yaitu

8
gerak pada sumbu x dan gerak pada sumbu y. Gerak pada sumbu x merupakan gerak lurus
beraturan(GLB) dan gerak ke arah sumbu y adalah gerak lurus berubah beraturan ( GLBB)

2. Tekanan (Penerapan Hukum Pascal)


Tekanan udara dalam roket dapat diartikan sebagai gaya dorong udara yang bekerja pada suatu luasan
permuakan di dalam roket. Maka dari itu tekanan dapat digambarkan sebagai gaya-gaya yang bekerja
dalam roket seperti pada gambar. Saat roket belum diluncurkan tidak ada resultan gaya yang bekerja
pada roket (ΣF=0). Setelah roket diluncurkan muncul resultan gaya , hal ini terjadi karena gaya dorong
pada dinding bagian bawah roket berkurang. Seperti terlihat pada gambar 3 gaya dorong pada dinding
bagian bawah roket lebih sedikit dari gaya dorong pada dinding bagian atas roket. Karena ada resultan
gaya ke atas maka roketpun bergerak ke atas.

Gambar 3. Gambar gaya yang


bekerja pada dinding – dinding
roket pada saat sebelum dan
sesudah diluncurkan

3. Hukum Kekekalan Momentum


Roket air termasuk sistem bergerak yang mengalami perubahan kecepatan dan masa. Kerangka
acuan yang digunakan adalah bumi sebagai kerangka acuan. Jika masa roket awal roket adalah M,
masa roket setelah berkurang adalah M’ Perubahan masa ΔM ditunjukkan oleh berkurangnya masa
roket sebesar

dv dM
M =F eks + ( v air −v ) ….(4.11)
dt dt

Besaran ( v air −v )merupakan kecepatan relatif masa yang ditolakkan terhadap bumi, disebut juga
dM
v rel. Besaran v rel merupakan gaya reaksi atau besarnya gaya dorong roket.
dt

4. Prinsip Aerodinamis (Fluida Dinamis)


Sedangkan pada fluida yang bergerak, tekanan dipengaruhi oleh kecepatan dan rapat aliran

9
fluida. sesuai dengan asas bernuolli, maka gaya dorong yang dihasilkan oleh sayap F sebanding
dengan luas permukaan sayap A dekali dengan beda tekanan pada sisi-sisi sayap Δ P ,
dirumuskan dengan F= A ( Δ P ) . artinya semakin besar tekanan pada sisi-sisi sayap, maka
semakin besar gaya dorongnya.

5. Gaya Aksi Reaksi


Pada roket, gaya aksi reaksi dikerjakan oleh udara di dalam roket dan dinding roket. ketika
udara di dalam roket mendorong dinding roket maka muncul gaya deformasi dari dinding
roket yang mendorong udara dari dalam roket.

Gambar 4. Gaya aksi reaksi yang terjadi antara dinding roket dengan udara

6. Peluncuran Roket Air


Pada saat roket air diluncurkan pada pompa udara, udara yang dimanfaatkan pada roket air
akan mendorong air keluar apabila diberikan tekanan udara yang tinggi dari pompa kedalam
botol yang berisi air, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil dan
tekanan udara didalam botol lebih tinggi daripada tekanan diluar botol pada, maka
mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus debit air.
Lalu udara dalam botol menekan air keluar dari dalam botol, dan air yang terdorong keluar
akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa meluncur dengan cepat.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil kajian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpukan bahwa:
1. Membuat roket air hanya membutuhkan bahan yang sederhana dan sangat mudah
dalam perakitannya.
2. Peluncuran roket air terdapat hukum fisika antara lain:
a. Hukum tekanan hidrostatis
b. Hukum pascal
c. Gerak parabola
d. Hukum momentum dan impuls
e. Hukum newton III

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan,
antara lain :
1. Perlu adanya penelitian dan uji lapangan lebih lanjut mengenai hukum fisika
dalam roket air.
2. Perlu adanya penelitian dalam jangka waktu lama.
3. Perlu adanya percobaan dengan memodifikasi badan dan hal-hal detail pada roket
air agar mempengaruhi tingkat aerodinamis dan tekanan udara pada roket air.
4.

11
DAFTAR PUSTAKA

F. F. Haryani, R. Amaliah, D. Fitrasari Dan S. Viridi, “Konsep Fisika Dalam Gerak


Permainan Roket Air,” Dalam Seminar Nasional Pendidikan Sains, Surakarta, 2016.
https://adammuiz.com/fisika/ - diliahat terakhir pada 20 mei 2022
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2566/2/T1_192008018_Full%20Text..pdf/
Dilihat pada 19 Mei 2022
https://artikelnesia.com/2012/09/27/pembahasan-hukum-kekekalan-momentum/
Dilihat pada 24 Mei 2022
https://alfacrewsains4.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikumipa-air-sederhana.html/
Dilihat pada 24 Mei 2022
Halliday Resnick. Fisika Jilid 1 , Jakarta, 1978
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjty8aVpbv4
AhUWILcAHfIaAKcQFnoECC4QAw&url=http%3A%2F
%2Fpauddikmasjateng.kemdikbud.go.id%2Ffj45%2Fhtml%2Findex.php%3Fid%3Dartikel
%26kode%3D16&usg=AOvVaw0WT3o9m4Rh7XxBKvggWKEK/ Dilihat pada 20 Juni
2022
http://ilmu-rumus-fisika.blogspot.com/2016/01/prinsip-kerja-roket-air.html/ Dilihat pada 20
Juni 2022
Chandra Prasetyo Oentoro. PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN ROKET AIR;
SEBUAH RANCANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG GERAK,
MOMENTUM DAN TEKANAN, Salatiga. Fakultas Sains dan Matematika – Universitas
Kristen Satya Wacana
Qonitatul Hidayah. Analysis of Water Rocket Launch Test With Carbon Fiber Material
Using Telemetry System, Department of Physics, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,
29 Januari 2022

12

Anda mungkin juga menyukai