Anda di halaman 1dari 12

Fenomena

kelarutan dan
distribusi
Pengertian larutan

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih
zat terlarut dalam pelarut yang sesuai , membentuk sistem
termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut
terdispersi dalam sejumlah pelarut tersebut.

Bentuk larutan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari


adalah seperti teh manis , larutan garam, larutan gula, dan lain-lain.

Dalam bidang farmasi larutan dapat daplikasikan dalam bentuk


sediaan sirup obat, mouthwash, tetes hidung, tetes telinga, dan lain-
lain.
 Ciri-ciri larutan ideal adalah berupa :
a. Tidak ada perubahan sifat dari komponen selain dari pengenceran
ketika zat bercampur membentuk larutan;
b. Tidak ada panas yang diserap dan dilepaskan selama proses
pencampuran;
c. Tidak ada penyusutan volume.
 Penggolongan larutan menurut
kesetimbangannya :
1. Larutan jenuh adalah suatu larutan dimana zat terlarut berada
dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut).
2. Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh adalah suatu larutan yang
mengandung zat terlarut dalam konsentrasi dibawah konsentrasi
yang dibutuhkan untuk pejenuhan sempurna pada temperatur
tertentu.
3. Larutan lewat jenuh adalah suatu lrutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya
ada pada temperatur tertentu, terdapat juga zat terlarut yang
idak larut.
 Pengertian kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam
suatu pelarut.

 Interaksi zat terlarut dengan pelarutnya didasarkan pada prinsip


“like dissolves like”, dimana zat polar dapat larut dalam pelarut
polar, begitupun sebaliknya zat non polar dapat larut dalam pelarut
non polar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
1. Sifat dari solute (zat terlarut) dan solvent (zat pelarut)
zat terlarut yang bersifat polar akan mudah larut dalam solven
yang polar pula. Contohnya garam yanglarut dalam air.
zat terlarut yang bersifat non polar akan mudah larut dalam
solvent yang bersifat non polar juga. Contohnya alkaloid basa
yang larut dalam kloroform.
2. Cosolvensi
cosolvensi adalah peristiwa kenaikan suatu zat karena adanya
penambahan pelarut lain. Contohnya : luminal yang tidak larut dalam
air, namun larut larut dalam campuran air dan gliserin.
3. Kelarutan
zat yang mudah terlarut membutuhkan sedikit pelarut, sedangkan
zat yang sukar larut membutuhkan banyak pelarut. Kelarutan zat
anorgani yang umumnya digunakan dalam bidang farmasi adalah :
a. Dapat larut dalam air
semua garam kloida kecali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. semua gam nitrat
larut kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO4,
PbSO4, CaSO4.
b. Tidak larut dalam air
semua garam karbonat tiadak laut kecuali K2CO3,Na2CO3. semua
oksida dan hoksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, Ba(OH)2.
semua garam phosfat tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO4.
4. Temperatur
zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat
padat tersebut dikatakan bersifat endoterm karena pada proses
kelarutannya membutuhkan panas.
Contoh : zat terlarut + pelarut + panas larutan
beberapa zat lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak
larut, zat tersebut dikatakan besifat eksoterm karena pada proses
kelarutannya menghasilkan panas.
Contoh : zat terlarut + pelarut larutan + panas
Bahan – bahan yang tidak boleh di panaskan :
 Zat-zat atsiri contohny etanol dan minyak atsiri
 Zat yang terurai contohnya natrium carbonat
 Saturatio
 Senyawa-senyawa kalsium. Misalnya aqua calsis
5. Salting out
salting out adalah peristiwa adanya za terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutanlebih besar dubanting zat utama, akan
menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya
endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam
air tersebut di tambahkan NaCl jenuh.

6. Salting In
salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan
kelarutan zat yang daam solvent semakin besar.
Contohnya : Riboflavin tidak larit dalam air tetapi larut dalam larutan
yang mengandung Nicotinamida.
7. Pembentukan Kompleks
pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadi interaksi antara
senyawa taklarut dengan membentu gaam kompleks
Contohnya iodium larut dalam KI atau NaCl jenuh.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan kelarutan adalah :
1. Ukuran partikel
makin halus solute, makin kecil ukuran partikel, makin luas permukaan
solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.

2. Suhu
umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan solute.
3. Pegadukan
pengadukan mekaning akan menambah kecepatan kelautan
dibanding jika tidak diaduk.

Anda mungkin juga menyukai