Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang usulan penelitian guna
Oleh:
Wahid Pebriana
194030038
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
i
2.1.3.2 Pengertian Manufaktur ...........................................................................25
ii
2.4 Hipotesis .....................................................................................................54
iii
3.6.5 Uji Heteroskedastis ..................................................................................67
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara dan bisa juga pemerintah
menghasilkan devisa yang dapat digunakan untuk membiayai impor dan pembangunan
ekonomi di dalam negeri. Oleh karena itu, perdagangan internasional utamanya ekspor
Ekananda, 2014, 9). Dengan adanya aktivitas ekspor tersebut, pemerintah memperoleh
yang namanya devisa. Semakin banyak aktivitas ekspor, maka akan semakin besar pula
1
2
devisa yang didapatkan oleh negara. Dengan begitu, maka devisa tersebut bisa dipakai
kenaikan dalam jumlah ekspor memungkinkan sesuatu negara untuk menaikkan jumlah
impor, termasuk impor barang modal yang penting peranannya dalam pembangunan
ekonomi; (ii) dengan mengembangkan sektor ekspor maka dana pembangunan yang
tersedia akan dialirkan ke dalam sektor yang paling efisien, yaitu sektor penghasil
barang ekspor yang dapat bersaing dengan indutri-industri lain di luar negeri; (iii) dapat
dalam pasaran dunia maka mereka harus berusaha untuk menekan ongkos produksi dan
dari dalam maupun luar negeri, dikarenakan banyak industri mengalami perluasan
pasar sebagai akibat dari perkembangan sektor ekspor. Kedua, perkembangan ekspor
baru dari luar negeri dalam menghadapi persaingan di pasar dunia. Ketiga, dengan
adanya barang-barang yang dapat di impor dari luar negeri variasi barang semakin
pendapatan nasional.
perdagangan barang dan modal antar negara. Setiap negara memiliki kekayaan alam
yang berbeda antar negara. Oleh karena itu, diperlukan komoditas yang berbeda atau
komoditas yang tidak dapat diproduksi di satu negara tetapi dapat diproduksi di negara
proses liberalisasi serta proses modernisasi suatu negara, sehingga identik dengan
industrialisasi.
pengolahan produk jadi atau setengah jadi dilakukan. Industri manufaktur merupakan
proses mengubah bahan mentah menjadi produk yang melibatkan perencanaan produk,
pemilihan bahan, dan langkah-langkah dimana produk diproduksi (Dewi & Sri, 2021).
Dalam konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari
bahan mentah menggunakan berbagai proses, mesin, dan operasi, mengikuti rencana
yang terstruktur dengan baik untuk setiap aktivitas yang diperlukan (Supriyanto, 2013).
Sektor industri dianggap sebagai sektor yang dapat menggiring sektor lain menuju
kontribusi bagi seluruh industri dalam negeri. Kekuatan industri manufaktur terletak
4
pada produknya yang berupa barang-barang yang dapat diperdagangkan. Daya jual ini
akan memungkinkan rantai nilai dialihkan dari produsen ke konsumen akhir (Silalahi,
2014).
kenyataanya sering tidak berjalan mulus dan sesuai dengan target sehingga akan
Keadaan ini juga berlaku di Indonesia seperti yang tercermin dalam grafik 1.1 diatas.
(PDB) terus mengalami penurunan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2021. Pada
tahun 2005 sektor industri manufaktur menyumbang 27% terhadap produk domestik
bruto (PDB), tetapi pada tahun 2021 sektor industri manufaktur hanya menyumbang
19% saja terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, penurunan tersebut akan
berakibat kepada produktivitas di sektor industri manufaktur yang terus menurun dan
ekspor manufaktur puncaknya terjadi pada tahun 2010 dengan pertumbuhan 33.47%
dengan nilai US$98.1 miliar, tetapi dari tahun 2011-2020 ekspor manufaktur Indonesia
pertumbuhannya cenderung terus menurun, terutama pada 2015 turun tajam ke -9.31%.
manufaktur kembali naik, terutama pada tahun 2021 naik sebesar 35.20% dan
menjadikan pertumbuhan paling besar pada periode 2005-2022 dengan nilai US$206,7
miliar.
memilik kontribusi yang besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Aktivitas dari
Dampak itu antara lain meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, membuka
lapangan pekerjaan yang berkualitas, serta penerimaan devisa dari ekspor dan pajak.
internasional. Namun demikian, suatu negara tidak boleh hanya mengandalkan pada
terjadi impor lebih besar daripada ekspor, yang berdampak pada anggaran defisit.
dibutuhkan juga aliran dana modal tambahan dari luar negeri, yaitu diantaranya melalui
investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). Selain itu, FDI juga
meningkatkan daya saing di bidang industri dan bisnis yang merupakan faktor penting
untuk mendorong ekspor suatu negara (Hidayat et al., 2017). Foreign direct investment
(FDI) adalah penanaman modal yang paling tepat untuk mendorong pertumbuhan
produksi suatu negara melalui transfer teknologi, serta berperan penting dalam
keterampilan manajemen investasi, transfer teknologi dan keahlian yang diberikan oleh
negara penanam modal di bawa oleh negara investor (Dewi $ Sri, 2021).
menggunakan nilai tukar sebagai alat pembayaran. Kenaikan nilai tukar, berarti bahwa
8
harga-harga di luar negeri yang dinyatakan dalam satuan mata uang kita telah
meningkat relatif terhadap harga barang-barang yang diproduksi di dalam negeri. Ini
berarti bahwa kita memiliki daya saing yang lebih tinggi. Artinya, barang kita menjadi
Dewi & Sri (2021) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa nilai tukar
rupiah berpengaruh positif terhadap kinerja ekspor manufaktur Indonesia. Artinya, jika
rupiah terdepresiasi maka semakin tinggi nilai ekspor. Di sisi lain, dengan melemahnya
nilai tukar, permintaan ekspor akan meningkat karena turunnya harga ekspor.
Selain faktor foreign direct investment (FDI) dan nilai tukar, faktor penentu
ekspor lainnya adalah inflasi dan produk domestik bruto (PDB). Inflasi mengakibatkan
kenaikan biaya produksi dan apresiasi rill mata uang, yang mengurangi pendapatan
internasional domestik (Euis Eti Sumiyati, 2020). Produk domestik bruto (PDB)
merupakan penentu penting dari kapasitas negara untuk mengekspor, artinya PDB yang
lebih tinggi akan meningkatkan kapasitas produksi yang lebih tinggi, yang berarti
kemampuan ekonomi untuk mengekspor lebih banyak (sisi penawaran) (Euis Eti
Sumiyati, 2020).
9
Ekspor Indonesia sektor non migas memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sektor migas, Terbukti dengan data grafik diatas, bahwa dari
tahun 2018-2022 sektor non migas mendominasi ekspor Indonesia. Sehingga sektor
non migas berpotensi untuk bisa dikembangkan. Dalam ekspor non migas, ekspor
sektor industri manufaktur atau pengolahan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan
berarti tingkat produksi suatu negara tinggi, jumlah tenaga kerja memadai, tingkat
atas, maka perlunya untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor manufaktur
10
Indonesia, sehingga menjadi pemacu untuk mesin pertumbuhan ekonomi dan juga
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan ekspor Indonesia
terutama pada ekspor komoditas manufaktur Indonesia. Oleh karena itu, judul yang
2022.”
11
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan oleh
investment, nilai tukar, inflasi, dan produk domestik bruto (PDB) di Indonesia
2. Bagaimana pengaruh foreign direct investment, nilai tukar, inflasi, dan produk
domestik bruto (PDB) terhadap ekspor manufaktur Indonesia pada tahun 2005-
2022?
investment, nilai tukar, inflasi, dan produk domestik bruto (PDB) di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh foreign direct investment, nilai tukar, inflasi, dan
tahun 2005-2022?
12
penelitian ini dapat berguna serta memberikan kontribusi. Adapun manfaat penelitian
ilmu pengetahuan yang ada. Selain itu, adanya penelitian ini dapat menjadi bahan
kajian baru terkait pengaruh foreign direct investment, nilai tukar rill, inflasi, dan
produk domestik bruto (PDB) terhadap ekspor manufaktur serta bagi peneliti lainnya
yang ingin memperdalam terkait penelitian ini. Tidak hanya itu, penelitian tersebut juga
dapat menjadi bahan referensi serta acuan bagi Lembaga Pendidikan yang ada
dalam memahami Pengaruh Foreign Direct Investment, Nilai Tukar Rill, Inflasi,
13
dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Ekspor Manufaktur Indonesia Tahun
2005-2022.
Pasundan.
3. Bagi Mahasiswa/i
Pengaruh Foreign Direct Investment, Nilai Tukar Rill, Inflasi, dan Produk
2022.
4. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi tantangan ilmu pengetahuan baru
bagi penulis. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan pemahaman serta ilmu
baru bagi penulis sehingga suatu saat dapat berguna bagi dunia.
Penelitian ini dibatasi hanya pada negara Indonesia dalam rentang waktu 2005-
2022. Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah terjadinya penurunan serta
14
perekonomian Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
penelitian ini. Teori tersebut telah diungkapkan oleh para ahli, teori-teori menyangkut
kepada perdagangan internasional, teori ekspor, teori tentang foreign direct investment,
teori tentang inflasi, teori tentang nilai tukar rill serta teori tentang produk domestik
bruto (PDB).
aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain baik individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Pada berbagai negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor
alam, yaitu perbedaan dalam macam tanah, iklim, pengairan, dan kekayaan sumber
15
16
akibat adanya perbedaan harga jual maupun beli di antara kedua negara.
sebaliknya ada negara yang kekurangan hasil produksi barang atau jasa tersebut
tinggi.
suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua
menguntungkan jika salah satu negara tidak memiliki keunggulan absolut (atas suatu
komoditi), namun cukup memiliki keunggulan komparatif (yaitu harga untuk suatu
asumsi, yaitu bahwa : (1) hanya terdapat dua negara (bilateral) dan dua komiditi, (2)
18
terdapat perdagangan bebas (free trade), (3) adanya mobilitas tenaga kerja yang
sempurna, biaya produksi konstan, tidak ada biaya transportasi, (4) teknologi tetap,
serta (5) menggunakan terapan teori nilai tenaga kerja. Teori ini menyatakan bahwa
suatu negara akan menghasilkan dan kemudian hari mengekspor suatu barang yang
yang dapat menghasilkan dengan lebih murah dan negara akan mengimpor barang yang
kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar. Teori ini menyatakan bahwa nilai
suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk
efisiensi/produktivitas yang tinggi dalam produksi; kualitas dan mutu yang baik dari
barang yang diproduksi; promosi yang luas dan agresif; pelayanan teknikal yang baik;
motivasi yang tinggi; skala ekonomis; inovasi; diferensiasi produk; modal; sarana dan
prasarana serta manajemen yang baik dan proses produksi yang dilakukan dengan just-
oleh empat determinan yaitu : (1) keunggulan komparatif, (2) permintaan di pasar
domestik baik kualitatif maupun kuantitatif, (3) struktur industri dalam negeri yang
Menurut Michael Porter, dalam era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau
internasional bila memiliki empat faktor penentu sebagai suatu diamond sebagai
berikut :
Sumber; https://www.researchgate.net/figure/Porters-Diamond-
Model_fig1_322543250
dalam negeri.
sehingga memaksa perusahaan itu untuk memiliki standar produk yang tinggi
yang terkait dan pendukung industri dapat mencurah keluar ke dalam suatu
dipengaruhi oleh tunjangan, kebijakan kea rah pasar modal, kebijakan kearah
domestik melalui standarisasi produk lokal atau dengan regulasi dan dengan
Industri suatu negara yang sukses dalam skala internasional pada umumnya
didukung oleh kondisi faktor produksi yang baik, permintaan dan tuntutatan mutu
dalam negeri yang tinggi, industri hulu dan hilir yang maju, dan persaingan domestik
yang ketat. Keunggulan kompetitif yang hanya didukung oleh dua atribut saja tidak
akan bertahan, karena keempat atribut tersebut saling berhubungan positif dalam
2.1.2 Ekspor
melakukan aktivitas penjualan barang ke luar negeri serta orang atau badan yang
adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dan barang yang telah
diangkut atau akan dimuat di sarana pengangkut untuk dikeluarkan dari daerah pabean
J Winardi berpendapat bahwa, ekspor adalah semua produk (barang dan jasa)
yang dijual kepada para penduduk negara lain, ditambah dengan berbagai jasa-jasa
kegiatan yang melakukan aktifitas penjualan semua produk (barang maupun jasa) yang
dikeluarkan dari suatu negara ke negara lain demi memperoleh lebih banyak
keuntungan.
macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan selain minyak bumi dan gas alam
solar, dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk kepada nonmigas adalah
sebagai berikut:
2. Hasil Pertanian dan Perkebunan. Contohnya gula, kelapa, karet, kopi, dan
kopra,
4. Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih emas, bijih nikel, bijih tembaga, dan
batubara.
Faktor tersebut bisa berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Adapun faktor-
infrastruktur ekspor.
barang dari berbagai negara dapat mempengaruhi harga di pasar dunia. Jika
jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih sedikit daripada jumlah barang
ditawarkan, maka harga akan cenderung turun. Keadaan ini akan mendorong
bahwa Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
dan/atau barang setengah jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
industri menurut Ali (2011) adalah suatu lokasi/tempat dimana aktivitas produksi akan
diselenggarakan. Industri tidak selalu menghasilkan hasil produk secara nyata (konkrit)
akan tetapi industri dapat juga menghasilkan produk yang bersifat abstrak seperti
industri jasa.
Pengertian indsutri secara makro menurut Hasibuan (1994) adalah semua sektor
yang dapat menghasilkan nilai tambah dan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu industri yang menghasilkan barang dan industri yang menghasilkan jasa.
yang dapat menghasilkan barang-barang yang homogen atau saling dapat mengganti
secara erat.
kegiatan ekonomi di semua sektor yang mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi atau menjadi barang jadi, dan memiliki produk yang memiliki nilai yang
lebih tinggi.
menciptakan perubahan pada karakteristik fisik atau kimia dari bahan tersebut.
Dalam melakukan produksi bahan mentah untuk menjadi barang setengah jadi
ataupun barang jadi maka diperlukan sumber daya lain seperti tenaga manusia, mesin-
mesin, dan peralatan pendukung. Kegiatan produksi tersebut disebut dengan istilah
manufaktur, dimana produksi tersebut dilakukan dalam skala besar dengan tujuan
sebagai serangkaian proses dan kegiatan saling berhubungan dengan yang namanya
proses pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun jadi berupa
produk fisik atau kimia melalui seraangkain proses menggunakan sumber daya lain
pengolahan, yaitu suatu usaha yang mengolah atau mengubah bahan mentah menjadi
barang jadi atau barang setengah jadi yang mempunyai nilai tambah, yang dilakukan
secara mekanis dengan mesin, ataupun menggunakan mesin. Industri manufaktur pada
suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan
produksi atau pengolahan bahan mentah menjadi suatu jenis barang jadi yang
27
hasil dari pengolahan industri manufaktur. Sebuah industri manufaktur tidak hanya
berfungsi dalam proses produksi, ada beberapa fungsi lain untuk mendukung proses
atau seluruh kegiatan dan tujuan industri manufaktur, diantaranya fungsi pemasaran,
fungsi administrasi dan umum, serta fungsi keuangan. Fungsi produksi merupakan
kegiatan pokok dari industri manufaktur, tanpa adanya fungsi produksi maka tidak akan
yang dimaksud dengan istilah foreign direct investment atau yang dikenal penanaman
modal asing langsung adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik
kegiatan bisnis atau mengadakan alat-alat atau fasilitas produksi seperti membeli lahan,
investment adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara
mendirikan atau memperluas perusahaan di negara lain. Oleh karena itu, tidak hanya
terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap
ini, biasanya akan diikuti dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak
ditanamkan.
dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio. Karena FDI disuatu negara
akan diikuti dengan transfer teknologi, know-how, manajemen skill, resiko usaha relatif
kecil dan lebih profitable. Negara berkembang pada umumnya percaya bahwa
29
Dengan demikian, dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah foreign direct investment adalah
salah satu bentuk investasi asing, sifatnya jangka menengah atau jangka panjang, yang
dilakukan oleh investor asing dan digunakan untuk menjalankan bisnis dalam
mengadakan asset-aset nyata atau pengadaan berbagai macam barang modal. Hal
tersebut tidak hanya berbentuk pengeluaran asset finansial saja, tetapi juga berbentuk
pengeluaran aset rill (kepemilikan barang modal tetap) yang disertai dengan adanya
kontrol langsung dari pemilik aset atau induk perusahaan di negara penerima investasi
tersebut.
menunjukkan bahwa investasi langsung luar negeri lebih banyak terjadi dalam industri-
inti dari penanaman modal secara langsung adalah profit maksimum, yang dapat
30
berasumsi bahwa pengambilan keputusan investasi asing didasari oleh (1) perusahaan
harus memaksimalkan profit pada saat kondisi pasar yang tidak sempurna, (2) pada
saat kondisi pasar tidak sempurna, maka terbuka peluang penciptaan pasar internal
(MNC).
Vernon (1966) menjelaskan teori investasi asing dengan teori yang dinamakan
Model Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle) dalam tulisannya yang berjudul
International Investment and International Trade in the Product Cycle (1966). Model
ini mengemukakan bahwa suatu produk mengalami tiga tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pertama yaitu tahap inovasi, dalam tahap ini produk pertama kali
kelompok desain produk dan pemasaran dari perusahaan dan pasar yang akan
dilayani oleh produk ini. Maka dari itu produksi dan penjualan masih dilakukan
di dalam negeri.
31
pasar-pasar baru di negara lain yang relatif maju dan kegiatan ekspor mulai
strategi penentuan harga dan lokasi didasarkan atas aksi dan reaksi
3. Tahap ketiga yaitu produk sudah mengalami standarisasi sehingga riset dan
keterampilan manajemen tidak lagi penting. Tenaga kerja yang tidak terampil
berkembang tersebut akan diimpor kembali ke negara asal dan juga ke pasar
negara yang lebih maju. Oleh karena itu, lokasi produksi akan lebih ditentukan
oleh perbedaan biaya dan jarak pasar. Investasi di luar negeri akan dilihat
produk-produk inovasinya.
Dilihat dari motif dan tujuannya, sebenarnya investasi asing langsung dapat
Menurut Kurniati (2007: 17), investasi asing langsung yang dilakukan secara
asing langsung jenis ini memiliki motivasi untuk mencari pasar yang baru.
Keuntungan dari investasi jenis ini adalah efisiensi di dalam biaya transportasi,
karena tempat produksi yang ada menjadi lebih dekat dengan konsumen.
Menurut Kurniati (2007: 16), investasi asing langsung yang dilakukan secara
yang memiliki biaya produksi yang rendah, kemudian hasil produksi di negara
lebih lanjut.
1. FDI Greenfield
modal asing sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan atau investor asing di negara
2. FDI Merger
33
Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset rill dengan jalan untuk
3. FDI Akuisisi
Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset finansial 10 persen atau lebih
modal asing, tidak hanya dimiliki oleh investor asing, tetapi juga dimiliki
Menurut Mahyus Ekananda (2015: 165), nilai tukar atau kurs merupakan harga
mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini
mencakup dua mata uang, maka titik keseimbangan ditentukan oleh sisi permintaan
dan penawaran dari kedua mata uang tersebut, atau dengan kata lain nilai tukar adalah
sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit
Menurut Salavatore (1997) nilai tukar merupakan harga suatu mata uang
terhadap mata uang lainnya. Kurs adalah harga mata uang suatu negara berhubungan
Dengan begitu, nilai tukar atau kurs dapat dikatakan bahwa harga suatu mata
uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain yang dapat dipertukarkan
dengan satu unit mata uang negara lain. Pergerakan kurs atau nilai tukar mata uang
akan berdampak pada nilai komoditi dan aset sebab kurs dapat memengaruhi jumlah
arus masuk kas yang diterima dari ekspor, dan memengaruhi jumlah arus keluar kas
Apabila kondisi ekonomi berubah, nilai tukar dapat berubah dengan cukup
besar. Penurunan nilai pada suatu mata uang sering disebut depresiasi (depreciation).
Ketika kenaikan nilai pada suatu mata uang tersebut relatif terhadap mata uang negara
Pergerakan kurs atau nilai tukar mata uang yang selalu berubah-ubah akan
kas masuk yang diterima dari ekspor, dan juga dapat mempengaruhi jumlah arus kas
Nilai tukar nominal adalah harga relatif mata uang diantara 2 negara, dinyatakan
dalam nilai mata uang domestik per mata uang asing (misalnya, 1 USD = Rp.9500)
(Mahyus Ekananda, 2015). Selain depresiasi dan apresiasi, dalam nilai tukar juga
35
dikenal dengan istilah devaluasi dan revaluasi Devaluasi merupakan penurunan nilau
tukar satu mata uang domestik, misalnya rupiah relatif terhadap mata uang asing
tertentu (USD), yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Devaluasi terjadi apabila
harga mata uang asing dalam sistem nilai tukar tetap dinaikkan oleh tindakan resmi.
Devaluasi hanya terjadi apabila nilai rupiah dikaitkan dengan USD dan pemerintah
Perubahan nilai tukar juga dapat disebabkan oleh mekanisme penawaran dan
permintaan di pasar. Penurunan nilai tukar mata uang domestik, misalnya rupiah relatif
terhadap USD, yang disebabkan oleh gerakkan permintaan dan penawaran terhadap
rupiah dan USD di pasar valuta asing disebut depresiasi. Istilah depresiasi ini berlaku
dalam sistem nilai tukar mengambang dimana pemerintah tidak mengaitkan mata uang
Kenaikan nilai tukar atau depresiasi berarti bahwa harga-harga di luar negeri
yang dinyatakan dalam satuan mata uang kita telah meningkat relatif terhadap harga-
harga barang yang diproduksi di dalam negeri. Ini berarti bahwa, apabila faktor-faktor
lainnya dianggap tetap, kita memiliki daya saing keluar yang lebih tinggi. Artinya,
barang kita menjadi lebih murah relatif terhadap barang-barang impor, baik bagi kita
Produk domestik bruto pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit-unit usaha, baik menggunakan faktor produksi milik warga
negara maupun warga asing (Telisa, 2019). PDB juga dapat diartikan sebagai jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (Badan Pusat
Statisik). PDB dibedakan menjadi dua, yaitu PDB atas dasar harga konstan dan PDB
PDB atas dasar harga konstan atau disebut PDB rill menggambarkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu
tahun tertentu sebagai dasar (Telisa, 2019). PDB atas dasar harga konstan digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara rill (karena telah dihilangkan unsur
sebagai berikut:
di mana:
Sedangkan PDB atas dasar harga berlaku atau disebut dengan PDB nominal
menggambarkan harga yang berlaku pada setiap tahun (Telisa, 2019). PDB atas dasar
harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Adapun
di mana:
Menurut Telisa (2019) terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam
1. Pendekatan Produksi
PDB diperoleh melalui penjumlahan nilai tambah atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai sektor atau unit produksi di wilayah suatu negara
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Adapun unit-unit produksi
17
di mana:
2. Pendekatan Pengeluaran
adalah:
b. Investasi (I)
𝑃𝐷𝐵 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺 + (𝑋 − 𝑀)
di mana:
I = Investasi
39
X = Nilai ekspor
M = Nilai impor
3. Pendekatan Pendapatan
PDB diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai balas jasa dari faktor produksi
yaitu upah (wage), sewa (rent), bunga (interest), laba (profit), dikurangi pajak
𝑃𝐷𝐵 = 𝑤 + 𝑟 + 𝑖 + 𝑝
di mana:
2.1.7 Inflasi
sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang
yang hargannya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang atau jasa
yang harganya justru turun. Samuelson (2001) memberikan definisi bahwa inflasi
sebagai suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tingkat harga umum, baik barang-
40
Sementara definisi lain menegaskan bahwa inflasi terjadi pada saat kondisi
permintaan agregat daripada penawaran agregat. Dalam hal ini tingkat harga umum
mencerminkan keterkaitan antara arus barang atau jasa dan arus uang. Bila arus barang
lebih besar dari arus uang maka akan timbul deflasi, sebaliknya bila arus uang lebih
besar dari arus barang maka akan terjadi inflasi dan tingkat harga akan cenderung naik.
ditentukan oleh elastisitas permintaan maupun penawaran akan barang dan jasa. Faktor
lain yang juga menentukan fluktuasi tingkat harga umum diantaranya adalah kebijakan
karakteristik berikut dipenuhi, yaitu: (1) terjadi kenaikan harga, (2) kenaikan harga
bersifat umum, (3) berlangsung terus menerus (Rahardja dan Manurung, 2004). Ada
IHK merupakan indikator untuk mengukur tingkat harga yang paling banyak
3. PDB Deflator
adanya gangguan (sock) pada sisi permintaan barang dan jasa. Kenaikan
mendorong harga naik sehingga terjadi inflasi. Dalam demand pull inflation,
kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan harga barang input
Supply side inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh adanya gangguan
(sock) dari sisi penawaran barang dan jasa, biasanya ditandai dengan kenaikan
harga yang disertai oleh turunnya produksi atau output. Jadi, inflasi yang
dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul biasanya dimulai dengan adanya
produksi.
supply) sehingga menyebabkan kenaikan harga yang lebih tinggi lagi. Interkasi
tingkat harga dan tingkat upah akan meningkat atau dapat juga karena adanya
jenis, yaitu:
Inflasi ini disebabkan karena sock dari dalam negeri, baik karena tindakan
kebijakan perekonomian.
Imported inflation adalah inflasi yang terjadi di dalam negeri karena adanya
pengaruh kenaikan harga dari luar negeri, terutama kenaikan harga barang-
barang impor yang selanjutnya juga berdampak pada kenaikan harga barang-
barang input produksi yang masih belum bisa diproduksi secara domestik.
𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐿𝑡−1
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑋 100%
𝐼𝐻𝐾𝑡−1
di mana:
Penelitian
1 Goran Vukšiæ MSc (2005): The aim of this paper it is found that
Croatian
manufacturing
industry by
45
attracting more
sector
Sementara itu
FDI tidak
berpengaruh
terhadap ekspor
manufaktur baik
dalam jangka
pendek maupun
jangka panjang
manufaktur di pengaruh
signifikan
terhadap kinerja
ekspor
manufaktur di
Indonesia (3)Nilai
tukar berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
ekspor
manufaktur di
Indonesia.
import eskport
manufaktur di berpengaruh
variabel, manufaktur di
2002-2019 eksport-import
industri
manufaktur di
Indonesia pada
kurung waktu
2002
hingga 2019.
50
2000.Q1-2014.Q4. industri
manufaktur di
Indonesia.
2013.
berkorelasi dengan beberapa faktor yang sudah teridentifikasi sebagai problem penting
(Sugiyono, 2017:60).
manufaktur di Indonesia. Variabel yang diteliti meliputi, foreign direct investment, nilai
tukar, inflasi, dan produk domestik bruto (PDB). Penelitian tentang hubungan antara
ekspor dan foreign direct investment, nilai tukar, inflasi, dan produk domestik bruto
(PDB) merupakan topik penelitian yang penting dan utama dalam perekonomian.
diperkirakan akan mempengaruhi kinerja ekspor. Aborr dkk (2008) menyatakan bahwa
52
FDI mempromosikan ekspor negara tuan rumah dengan menambah modal domestik
untuk ekspor, mentransfer tekonologi dan produk baru untuk ekspor, memfasilitasi
akses ke pasar luar negeri baru dan besar, dan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja
(2005) menemukan bahwa FDI berpengaruh positif dan signifikan dengan kinerja
ekspor manufaktur pada studi kasus negara Kroasia. Soeharjoto (2016) juga
menyatakan bahwa FDI berpengaruh positif dan signifikan dengan kinerja ekspor
manufaktur Indonesia. Sementara itu, Euis Eti Sumiati (2020) menyelidiki faktor-
Hubungan inflasi dan perdagangan telah menjadi subjek penelitian, baik secara
keseluruhan, dimana inflasi menurunkan daya beli dari suatu mata uang. Sulfiana &
Santosa (2021) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap performa ekspor manufaktur. Eusi Eti Sumiyati (2020), juga dalam
Nilai tukar merupakan faktor penting yang harus dimasukkan untuk penentu
ekspor. Secara umum, depresiasi mata uang suatu negara cenderung mendorong
ekspornya. Depresiasi mata uang membuat barang lebih murah di pasar internasional.
Sulfiana & Santosa (2021), menyatakan bahwa nilai tukar secara parsial dan simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor manufaktur Indonesia. Begitu pun
Alfulailah & Prasetiya (2020) menyelidiki hubungan nilai tukar terhadap ekspor-impor
industri manufaktur, menyatakan bahwa nilai tukar memiliki hubungan jangka pendek
pengaruh nilai tukar terhadap ekspor dan menemukan bahwa nilai tukar berdampak
Produk domestik bruto (PDB) juga merupakan salah satu faktor krusial yang
mempengaruhi nilai ekspor. Tingkat produksi atau Produk Domestik Bruto (PDB)
merupakan penentu sisi penawaran ekspor yang apabila tingkat produksi lebih tinggi
maka akan menghasilkan output yang surplus, yang dapat diperdagangkan ke pasar luar
negeri untuk mendapatkan devisa. Jadi, PDB yang sangat penting untuk kinerja ekspor.
Euis Eti Sumiyati (2020) menunjukkan bahwa PDB memilik pengaruh positif baik
jangka panjang maupun jangka pendek terhadap ekspor manufaktur. Bakar dkk. (2015)
negara-negara OKI.
Nilai Tukar, Inflasi, dan Produk Domestik Bruto) dengan dependent variable (Ekspor
Manufaktur) maka beberapa faktor pengaruh dari ekspor manufaktur Indonesia dapat
Ekspor
Manufaktur
2.4 Hipotesis
berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif analisis untuk
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif karena sumber masalahnya teoritis
variabel dependen. Penelitian ini juga menguji hipotesis yang berasal dari temuan-
sebagai berikut:
2. Variabel Independen:
X3 = Inflasi (INF)
56
57
tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh peneliti. Di bawah ini merupakan skema
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif yaitu data-data yang
diperoleh berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan World Bank. Adapun data-data
yang diambil oleh penulis adalah Ekspor Manufaktur, Foreign Direct Investment, Nilai
1. Variabel Dependen
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
2. Variabel Independen
(terikat) (Sugiyono, 2016). Variabel ini sering disebut juga variabel stimulus,
bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah foreign direct investment
(FDI), Nilai Tukar (NT), Inflasi (INF), dan Produk Domestik Bruto (PDB).
59
Operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
ini diperlukan untuk membuat parameter serta konsep variabel agar dapat menjelaskan
arti dari variabel yang diteliti. Berikut adalah tabel operasional variabel dari penelitian
ini:
Variabel Variabel
2022
pembangunan pabrik-pabrik,
sebagainya.
tahun 2005-2022
61
Analisis data dilakukan dengan Metode Error Correction Model (ECM) sebagai
bertujuan untuk mengidentifikasi setiap hubungan antar variabel dalam jangka panjang
maupun jangka pendek yang terjadi karena adanya kointegrasi diantara variabel
penelitian. ECM digunakan untuk data deret waktu atau time series. ECM memiliki
jangka panjang dan bisa mencari pemecahan terhadap persoalan variabel time series
yang tidak stasioner serta mengkaji konsistensi model empirik, Adapun model regresi
+ 𝑬𝑪𝑻(−𝟏) + 𝝁
Dimana:
NT = Nilai Tukar
INF = Inflasi
𝛽0 = Koefisien
ECT = Residual
𝜇 = 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑚
dilakukan beberapat tahapan pengujian, yaitu uji stasioneritas data, uji derajat integrasi
Uji akar unit dilakukan dengan menggunakan metode Augmentasi Dicky Fuller
Hasil t-statistik estimasi pada metode akan dibandingkan dengan nilai kritis
McKinnon dengan titik kritis 1%, 5%, dan 10%. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari
nilai kritis McKinnon maka 𝐻0 diterima, sehingga artinya data tersebut terdapat unit
root atau data tidak stasioner. Begitupun sebaliknya, jika nilai t-statistik lebih besar dari
nilai kritis McKinnon maka 𝐻0 ditolak, artinya data tidak terdapat unit root atau data
stasioner.
Jika pada uji akar unit data time series yang diamati belum juga stasioner, maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan uji derajat integrasi untuk mengetahui derajat
identifikasi apakah data tersebut terkointegrasi. Pengujian ini diperlukan sebagai syarat
64
pembentukan ECM. Apabila pengujian ini tidak berhasil maka ECM yang diperoleh
Uji Kointegrasi digunakan untuk memberikan indikasi awal bahwa model yang
residual memiliki distrubusi normal. Menurut Ghozali (2013) dalam uji t dan uji F
Terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk uji normalitas, salah satunya
yaitu uji Jarque-Bera. Uji Jarque-Bera akan mempunyai distribusi dengan derajat bebas
Jika hasil p-value kurang dari 𝛼 = 0.05 maka 𝐻0 ditolak, berarti bahwa residual
tidak berdistribusi normal. Begitupun sebaliknya, jika hasil p-value lebih dari 𝛼 = 0.05
Uji linearitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji Ramsey Reset. Di
mana, jika nilai F-hitung lebih besar dari F-kritisnya pada 𝛼 tertentu maka signifikan,
variabel bebas. Jika koefisien diantara masing-masing variabel bebas lebih besar
daripada 0.8 maka terjadi multikolinearitas. Namun apabila nilai matriks korelasi
(correlation matrix) dari semua variabel adalah kurang dari 0.8 maka tidak terdapat
𝐻1 = Terdapat multikolinearitas
66
Pada uji ini jika nilai koefisien korelasi > 0.8 maka 𝐻0 ditolak, berarti terdapat
multikolinearitas. Jika nilai koefisien korelasi < 0.8 maka 𝐻0 diterima, berarti tidak
terdapat multikolinearitas.
ke waktu. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linier
ada korelasi antara residual pada periode t dengan periode t-1. Jika autokorelasi terjadi
maka dalam persamaan regresi linier tersebut terdapat masalah, karena hasil yang baik
berikut:
𝐻1 = Terdapat autokorelasi
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai DW dan tingkat
Jika d<dL, maka 𝐻0 ditolak: artinya terdapat serial korelasi positif antar
variabel.
67
Jika d>dL, maka 𝐻0 diterima: artinya terdapat serial korelasi negatif antar
variabel.
Jika du<d<4-du, maka 𝐻0 diterima: berarti tidak terdapat serial korelasi positif
Jika dL<d<du atau 4-du<d<d-dL maka tidak dapat diambil kesimpulan, maka
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka dapat dikatakan bahwa
heteroskedastis yang merupakan syarat suatu model regresi. Hipotesis dalam uji ini
𝐻1 = Ada Heteroskedastisitas
Selanjutnya, apabila variabel bebas secara statistic memengaruhi variabel terikat, maka
bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, model regresi mengandung adanya masalah
heteroskedastisitas.
Uji statistic diperlukan untuk melihat apakah ada atau tidaknya pengaruh
bebas lainnya adalah konstan (Sugiyanto, dalam Yuniati, 2010). Untuk menguji
sebagai berikut:
dependen.
dependen.
69
t-statistik < t-tabel: artinya hipotesa nol (𝐻0 ) diterima dan hipotesa alternatif
(𝐻1 ) ditolak yang menyatakan bahwa variabel independen secara parsial tidak
t-statistik > t-tabel: artinya hipotesa nol (𝐻0 ) ditolak hipotesa alternatif (𝐻1 )
variabel dependen.
Uji F adalah pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
dependen
F-statistik > F-tabel: artinya hipotesa nol (𝐻0 ) ditolak dan hipotesa alternatif
F-statistik < F-tabel: artinya hipotesa nol (𝐻0 ) diterima dan hipotesa alternatif
persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi. Menurut Yuniati
(2010), terdapat sifat-sifat koefisien determinasi yang perlu diketahui, yaitu sebagai
berikut:
kecocokan model dengan data semakin baik, akan tetapi apabila nilai semakin
mendekati nol, maka menandakan bahwa kecocokan model dengan data kurang
baik.