Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN IMPLEMENTASI ROBOTIKA MANUFAKTUR UNTUK

PENGUATAN KEMAMPUAN OTOMASI INDUSTRI 4.0 ALUMNI JURUSAN


TEKNIK MESIN

Ilyas Maulana Pramuja¹, Ghinfa Firqah Najiyah²


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Jalan Tamansari No.KM 2,5, Tasikmalaya, Indonesia
Post-el : ghinfa.ghinfa@gmail.com

Abstrak
Robotika menjadi bagian penting dalam kemajuan teknologi dan peradaban dunia. Perkembangan
teknologi robotika yang kian pesat telah terjadi di semua bidang kehidupan, mulai dari bidang
manufaktur, industri, kesehatan, pendidikan bahkan di bidang militer. Dari perkembangan robot di
industri tersebut, alumni jurusan Teknik mesin sangat urgen untuk segera mendapatkan pengetahuan
ataupun kemampuan tambahan sehingga tidak ketinggalan perkembangan otomasi manufaktur
terutama dalam bidang penggunaan robot manufaktur di industri. Permasalahan yang mendasar pada
alumni jurusan Teknik mesin terkait dengan pengetahuan robotika yaitu belum semuanya paham
terkait aplikasi pemrograman robot untuk pengerjaan produk manufaktur. Selain itu, alumni Teknik
mesin masih kebingungan bagaimana mereka meningkatkan keterampilan mereka tentang
pemrograman robotika dimana banyak industri sekarang sudah menggunakan ataupun menempatkan
robot pada alur industri. Oleh karena itu diperlukan pelatihan implementasi robotika manufaktur.
Hasil yang dicapai pada pelaksanaan pelatihan robotika bagi para alumni adalah mampu memberikan
pengetahuan dan keterampilan terkait robotika guna dimanfaatkan di dunia industri. Hasil pemahaman
peserta pelatihan robotika dianalisis secara terpisah dan juga menyeluruh. Adapun materi yang
disampaikan dalam pelatihan robotika ini yaitu konsep dasar robotika, teknik desain robot, sistem
kendali robot, kinematika robot, teknik pemrograman robot dengan arduino, konsep humanoid robot
di dunia industri, program arm robot, dan cara menjalankan program.
Kata Kunci: pelatihan, robotika, alumni, teknik mesin.

PENDAHULUAN
Robotika menjadi bagian penting merupakan suatu sistem atau alat mekanik
dalam kemajuan teknologi dan peradaban yang dapat melakukan sebuah kegiatan atau
dunia. Teknologi robotika berperan penting gerakan secara otomatis sesuai dengan
dalam meningkatkan produktivitas suatu program yang telah diberikan.
pekerjaan, pekerjaan yang sulit dan berbahaya Dalam dunia industri, interaksi antara
yang awalnya menggunakan tenaga manusia manusia dan robot menjadi penting (Arifin,
kini telah diganti dengan berbagai robot 2014). Tingkat ketergantungan robot terhadap
sehingga bisa lebih mudah dan aman manusia juga akan mempengaruhi tingkat
(Budiharto, 2010). Perkembangan teknologi otomatisasinya. Semakin sedikit tingkat
robotika yang kian pesat telah terjadi di semua ketergantungan robot kepada manusia, maka
bidang kehidupan, mulai dari bidang tingkat otomatisasinya juga semakin tinggi.
manufaktur, industri, kesehatan, pendidikan Hal ini akan membuat robot dapat
bahkan di bidang militer. Sedangkan robot mengerjakan suatu pekerjaan secara otomatis,
sehingga jumlah tenaga manusia dan biaya dirasa masih cukup mahal dengan waktu yang
yang harus dikeluakan bisa diminimalisir. hanya 1 atau 2 kali pertemuan dan dirasa
Interaksi paling umum antara manusia masih sedikit yang bisa didapatkan. Dengan
dan robot menempatkan manusia sebagai demikian para alumni banyak yang
pengendali robot sepenuhnya. Dalam interaksi menanyakan apakah ada pelatihan terkait
ini, robot tidak dapat melakukan aktivitas pemrograman robotika lebih lanjut.
secara otomatis, sehingga masih memerlukan Dari 3 utama permasalahan mitra
manusia sebagai pengendali penuh. Robot tersebut, dengan adanya program PPKB ini
yang digunakan dalam interaksi ini masih harapannya mereka dapat meningkatkan
belum dilengkapi dengan sensor-sensor dan kembali skills robotika-nya terutama dalam
pergerakannya dapat dideteksi menggunakan pemrograman robot manufaktur. Dengan
visual secara langsung (Bradley, 1991). Sistem harapan, setelah ikut pelatihan ilmunya dapat
ini juga sering dikenal dengan pengendalian langsung diterapkan di tempat kerjanya.
robot menggunakan remot kontrol (Budiharto, Pelatihan implementasi robotika manufaktur
2005). ini dimaksudkan agar peserta mengetahui
Dari perkembangan robot di industri dasar robotika, pemrograman, dan
tersebut, alumni jurusan Teknik mesin sangat implementasinya melalui studi kasus
urgen untuk segera mendapatkan pengetahuan pergerakan robot dalam pengerjaan suatu
ataupun kemampuan tambahan sehingga tidak produk. Pelatihan juga diberikan pemahaman
ketinggalan perkembangan otomasi bagaimana merakit robot manufaktur, software
manufaktur terutama dalam bidang yang digunakan untuk pemrograman, serta
penggunaan robot manufaktur di industri. modul/buku untuk pembelajaran secara
Permasalahan yang mendasar pada mandiri.
alumni jurusan Teknik mesin terkait dengan
pengetahuan robotika yaitu belum semuanya METODE PENELITIAN
paham terkait aplikasi pemrograman robot Program kemitraan kepada masyarakat
untuk pengerjaan produk manufaktur. Selain pada skema Prestasi Pemerataan Kesempatan
itu, alumni Teknik mesin masih kebingungan Belajar (PPKB) ini dilaksanakan dengan
bagaimana mereka meningkatkan skills beberapa tahap diantaranya adalah:
mereka tentang pemrograman robotika dimana
banyak industri sekarang sudah menggunakan Analisis permasalahan dan kebutuhan
ataupun menempatkan robot pada alur industri. peserta
Disisi lain, banyak alumni yang sudah Analisis permasalahan dan kebutuhan
dihubungi merasa ingin sekali meningkatkan dilakukan untuk mengetahui permasalahan
ketrampilan robotika-nya akan tetapi mereka yang dihadapi dalam program PPKB yang
mengalami keterbatasan terkait dengan akan dilaksanakan. Hal ini sangat penting
pembiayaan. Untuk biaya pelatihan robotika karena dengan mengetahui kondisi
sebenarnya secara langsung, permasalahan Pelatihan Pemrograman Robot Manufaktur
yang perlu penyelesaian dan juga mengetahui Setelah robot manufaktur selesai
kebutuhan keterampilan apa yang perlu dibuat, tahapan pelatihan berikutnya yaitu
menjadi kekhawatiran dalam pelatihan pemrograman robot tersebut sesuai dengan
program PPKB ini. kebutuhan aplikasi di industri. Peserta
pelatihan akan membuat program dari studi
Penyelarasan silabus dan Rencana kasus industri dalam pergerakan bagian-bagian
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) robot tersebut sesuai dengan alur produksi
Penyelarasan silabus dan RPP industri.
dilakukan untuk menyinkronkan kebutuhan
IDUKA terkait dengan pelatihan Monitoring dan Evaluasi
implementasi robotika manufaktur yang akan Monitoring dilakukan selama
dilaksanakan. Dengan demikian, pelatihan pelaksanaan pelatihan berjalan dari awal
yang akan dilaksanakan benar-benar tengah dan akhir pelaksanaan. Setelah itu
menjawab dari kebutuhan peserta terkait dilaksanakan evaluasi keterlaksanaan program.
dengan pemrograman robot serta aplikasinya Dengan demikian program PPKB ini dapat
untuk memenuhi kebutuhan industri 4.0. berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
Penyusunan sumber belajar pelatihan luaran yang diharapkan.
Setelah silabus dan RPP di selaraskan
dengan kebutuhan industri, maka Langkah PEMBAHASAN
selanjutnya yaitu membuat sumber belajar Hasil yang akan dicapai pada
yang sesuai dengan target luaran pelatihan pelaksanaan pelatihan robotika bagi para
yang akan dilaksanakan. Adapun sumber peserta adalah mampu memberikan
belajar yang disusun menggunakan sumber pengetahuan dan keterampilan terkait robotika
belajar yang sudah dimiliki instruktur dan guna dimanfaatkan di dunia industri maupun
laboratorium mekatronika dan robotika di di SMK tempat para peserta bekerja. Hasil
jurusan Teknik mesin. pemahaman peserta pelatihan robotika
dianalisis secara terpisah dan juga
Pelatihan Pembuatan Robot Manufaktur menyeluruh. Adapun materi yang disampaikan
Pelatihan pembuatan robot manufaktur dalam pelatihan robotika ini yaitu konsep
merupakan bagian dari program pelatihan. Hal dasar robotika, teknik desain robot, sistem
ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kendali robot, kinematika robot, teknik
peserta tentang bagian-bagian robot pemrograman robot dengan arduino, konsep
manufaktur, bagaimana membelinya, dan cara humanoid robot di dunia industri, program arm
membedakan komponen dari robot manufaktur robot, dan cara menjalankan program.
itu sendiri.
Tabel 1 Hasil Tes Pemahaman Pelatihan Robot

NO. INDIKATOR PRA-TEST POS-TEST PENINGKATAN


(%) (%) (%)

1 Konsep dasar robotika 68 91 23

2 Teknik desain robot 65 87 22

3 Sistem kendali robot 66 84 18

4 Kinematika robot 66 92 26

5 Teknik pemrograman robot dengan arduino 69 81 12

6 Konsep humanoid robot di dunia industri 71 88 17

7 Program arm robot 70 83 13

8 Menjalankan program 71 89 18

Pemahaman terkait robotika 68,25 86,87 18,62

Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa melakukan sebuah kegiatan atau gerakan
pemahaman peserta pelatihan robotika adalah secara otomatis sesuai dengan program yang
sebagai berikut: Sebelum dilakukan pelatihan, telah diberikan (Pitowarno, 2006). Robot harus
pemahaman para alumni terkait robotika memiliki 4 komponen penting yaitu sensor,
adalah 68,25% (kategori cukup memahami). aktuator, kontroler dan sumber daya (Marsono,
Setelah dilakukan pelatihan, pemahaman 2021). Sejarah dan perkembangan teknologi
alumni terkait robotika menjadi 86,87% robot terbagi menjadi dua periode, yaitu
(kategori sangat memahami). Dengan adanya periode robot klasik dan periode robot modern.
kegiatan pelatihan robotika bagi para alumni, Periode robot klasik merupakan zaman dimana
terdapat kenaikan pemahaman dan robot merupakan sistem mekanika atau
keterampilan antara sebelum pelaksanaan automata yang belum dilengkapi dengan
pelatihan dengan sesudah pelaksanaan sistem sensor sehingga belum memungkinkan
pelatihan, yaitu dengan kenaikan sebesar robot untuk bekerja secara otomatis.
18,62%. Sedangkan periode robot modern telah dimulai
Robotika merupakan suatu cabang sejak munculnya teknologi elektronika.
ilmu di bidang teknologi yang membahas Keberadaan robot yang mampu melakukan
tentang desain, kontruksi, pemrograman, aktivitas sehari-hari di lingkungan manusia
pembuatan robot hingga kecerdasan buatan dikenal dengan istilah interaksi manusia dan
(Jalil, 2016). Sedangkan robot merupakan robot (human-robot interaction) (Ibrahim,
suatu sistem atau alat mekanik yang dapat 2016). Interaksi manusia dan robot terbagi
menjadi 3 tingkatan yaitu: manusia sebagai sistem kontrol yang outputnya tidak
kontroler robot sepenuhnya, manusia sebagai diperhitungkan ulang oleh kontroler. Sistem
manager dari operasi robot, manusia dan robot kendali tertutup merupakan sistem kontrol
berada dalam kesetaraan. yang bekerja dengan umpan balik dari output
Dalam teknik perancangan robot, yang dihasilkan. Pengendalian tegangan yang
terdapat beberapa komponen yang digunakan masuk ke dalam motor DC akan
yaitu struktur mekanik, transmisi tenaga, mempengaruhi kecepatan putar poros dalam
penerapan sensor, kontroler, dan aktuator rpm (revolution per minute) dinamakan
(Jatmiko, 2012). Kontroler memiliki peran dengan kendali kecepatan. Sedangkan kendali
sebagai pengolah sinyal yang diberikan oleh posisi adalah gerakan robot atau gerakan
sensor yang kemudian akan diubah menjadi bagian robot pada sendi atau lengan yang
gerakan mekanik oleh aktuator. Dalam bidang berorientasi pada perpindahan posisi. Dalam
robotika, sistem mekanik yang terdiri dari ilmu robotika, terdapat mekanisme umpan
beberapa sistem gerak disebut dengan istilah balik yang disebut dengan kontroler P
Mekanik Robot. Gerakan pada robot disusun (proportional), I (integral), dan D
dalam 4 konfigurasi yaitu cartesian robot, (Derivative). Active force Control (AFC)
cylindrical robot, spherical robot, SCARA dan adalah suatu konsep kontrol yang dapat secara
articulated robot (Jaya, 2016). Sistem sensor efektif mengkompensasi (compensate),
merupakan suatu peralatan atau komponen menolak (reject) atau membatalkan (cancel)
yang mampu mendeteksi dan memberikan sinyal gangguan torsi yang mengenai output
infomasi tentang keadaan disekitar dari pada aktuator berdasarkan pada error
lingkungannya. Aktuator merupakan feedback dari akselerasi aktual. Dalam ilmu
komponen elekromekanik yang mampu robotika, sensor dapat dibagi menjadi 2 jenis
mengubah energi listrik menjadi energi yaitu low-level control dan high-level control.
mekanis yang berfungsi untuk menggerakkan Selama prosesnya, dalam robotika
suatu mekanisme pada robot. Dalam teknik dapat menggunakan Arduino. Arduino
perancangan robot terdapat beberapa jenis merupakan papan rangkaian elektronik yang
aktuator yang sering digunakan, yaitu aktuator bersifat open-source yang didalamnya terdapat
elektrik, pneumatik dan hidrolik. chip mikrokontroler dengan jenis Automatic
Selanjutnya dalam robotika terdapat Voltage Regulator (AVR) (Supriyanto, 2010).
sistem kendali. Sistem kendali pada robot Arduino uno memiliki beberapa komponen
merupakan sebuah sistem pengendali utama yaitu jack power suply, usb, digital pin
pergerakan robot dengan menggunakan Pulse I/O, ATMega 328, dan analog input pin.
Witdth Modulation (PWM) untuk mengontrol Software arduino yang digunakan adalah
sebuah motor servo (Muis, 2011). Sistem driver dan Integrated Development
kendali terbuka atau dikenal dengan istilah Environment (IDE). Langkah-langkah yang
umpan maju (feedforward control) merupakan harus dilakukan untuk melakukan instalasi
software arduino IDE pada komputer atau
laptop adalah instalasi software, instalasi
driver, instalasi complier, dan menambahkan PENUTUP
file library. Bahasa pemrograman dasar Berdasarkan hasil analisis diperoleh
arduino terdiri dari struktur, sintaksis, variabel, kesimpulan sebagai berikut: sebelum
operator matematika, operator perbandingan, dilakukan pelatihan, pemahaman para alumni
struktur pengaturan, digital, dan analog. terkait robotika adalah 68,25% (kategori cukup
Program atau rangkaian robotika memahami). Setelah dilakukan pelatihan,
menggunakan arduino, terdapat beberapa pemahaman alumni terkait robotika menjadi
masalah dari software ataupun hardware dari 86,87% (kategori sangat memahami). Dengan
arduino itu sendiri. adanya kegiatan pelatihan robotika bagi para
Berdasarkan kegiatan pelatihan yang telah alumni, terdapat kenaikan pemahaman dan
dilakukan terkait robotika diharapkan para keterampilan antara sebelum pelaksanaan
alumni dapat meningkatkan pengetahuan dan pelatihan dengan sesudah pelaksanaan
kompetensinya. Sehingga dapat digunakan pelatihan, yaitu dengan kenaikan sebesar
pada dunia industri maupun dunia Pendidikan 18,62%.
tempat para alumni bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S., & Wicaksono, A. 2014. Rancang Bangun Robot Otomatis Loy Krathong Berbasis
Mikrokontroler Atmega 128 Pada Kasus KRI 2011. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi
ASIA, 8(1).
Bradley, D., Dawson, D., Burd, N. & Loader, A. 1991. Mechatronics: Electronics in products and
processes. London: Chapman & Hall.
Budiharto, W. 2005. Belajar Sendiri: Membuat Robot Cerdas. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Budiharto, W. 2010. Robotika: Teori & Implementasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Ibrahim, A., Alexander, R., Sanghar, M. & D’souza R. 2016. Control Systems in Robotics: A
Review. International Journal of Engineering Inventions, 5(5), 29-38, ISSN: 2319-6491.
Jalil, A. 2016. Rancang Bangun Robot Humanoid. Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK),
Pascasarjana Magister Sistem Komputer STMIK Handayani, Makassar, 2016.
Jatmiko, W., Mursanto, P., Tawakal, P., Alvisalim, S. & Hafidth, A. 2012. Robotika: Teori dan
Aplikasi. Depok: Universitas Indonesia.
Jaya, H. 2016. Desain dan Impelementasi Sistem Robotika Berbasis Mikrokontroller. Makassar: Mitra
Grafika.
Marsono dkk. 2021. Design and Programming of 5 Axis Manipulator Robot with GrblGru Open
Source Software on Preparing Vocational Students’ Robotic Skills. Journal of Robotics and
Control. 2(6): 539-545.
Muis, S. 2011. Prinsip Dasar Cara Kerja Robot. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pitowarno, E. 2006. Robotika Desain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi Publisher.
Supriyanto, R., Hustinawati, Nugraini, W., Kurniawan, A., Permadi, Y., & Abdurrachman, S. 2010.
Robotika. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai