Tugas Kel PGJ (Pak Nurman)
Tugas Kel PGJ (Pak Nurman)
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
M.Ilham F1G221020
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,
rahmat dan kasih sayang-Nya, tugas ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
Selanjutnya salawat serta salam penuilis persembahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW pemimpin umat/pembawa ajaran Risalah Tauhid ke muka bumi,
Amin
Adapun judul yang diangkat di dalam penulisan tugas ini yaitu: Pola
Transportasi dalam Distribusi Batu Bara di Provinsi Jambi.
Besar harapan dari hasil tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua bagi
yang membutuhkan sebagai penambahan wawasan. Dalam penyelesaian tugas ini,
penulis banyak mendapat masukan/ bantuan dari pihak-pihak terkait berupa
literatur, data lapangan, informasi dan lain-lain.
Segala bantuan, bimbingan, petunjuk dan sran dari semua pihak semoga
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan penulis menyadari tak
ada gading yang tak retak, begitu pepatahi mengatakan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami pelukan, demi penyempurnaan tugas ini.
ii
LEMBARAN KETERANGAN SELESAI TUGAS
No NAMA NIM
1 Muhammad Ardiansyah F1G221002
2 Muhamad Teguh Sanjaya F1G221004
3 Imeliya Kurnita Sari F1G221006
4 Dewi Agustin F1G221014
5 M.Ilham F1G221020
6 Mamta Faradiela Shandy Darham F1G221064
7 Adelia Fariska Hapsari F1G221072
8 Ade Nehemia Simanjuntak F1G221074
9 Aidil Adithea Rahman F1G221076
Disahlan oleh,
iii
DAFTA ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Namun disisi lain dengan kondisi adanya iring-iringan kendaraan batu bara yang
terjadi diruas jalan Kab.Sarolagun-Merangin mengakibatkan terganggunya jarak
pandang mendahului serta keterlambatan kendaraan lain untuk mencapai tujuan
dikarenakan kendaraan truk batu bara memiliki kecepatan yang sangat lambat
karena adanya muatan batu bara.
Jarak pandang merupakan salah satu komponen dasar pada perencanaan
geometrik jalan jalan raya harus mempunyai jarak pandang mendahului yang
memadai apabila terdapat pertimbangan efisiensi panjang jalan disamping unsur
keselamatan. Jarak pandang mendahului dibutuhkan agar kendaraan dapat
melakukan gerakan menyiap atau mendahului kendaraan lain dengan aman. Studi
ini menganalisis waktu tempuh mendahului dengan mengadopsi dari sampel
beberapa iringan kendaraan batu bara. Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
maka penting dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Waktu Tempuh
Mendahului Iring-iringan kendaraan truk batu bara (studi kasus: Jl. Kab. Sarolagun-
Merangin)”.
1.2. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang tertulis di atas, maka manfaat dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk dapat mengetahui pengaruh transportasi terhadap produksi batu bara di
daerah Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
2. Dengan adanya sarana angkutan yang sesuai, sehingga dapat mengatasi
permasalahan berkaitan dengan produksi batu bara.
3. Manfaat bagi fakultas Saint dan Teknologi khususnya pada Prodi Teknik Sipil
di bidang transportasi.
4. Manfaat bagi Pemerintah adalah sebagai masukan dalam managemen lalu
lintas dalam perencanaan jalan raya dan managamen lalu lintas.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Mengetahui pengaruh transportasi terhadap produksi batu bara di daerah
Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
2
2. Mengetahui sarana angkutan yang sesuai, sehingga dapat mengatasi
permasalahan berkaitan dengan produksi batu bara.
3
BAB II
TEORI PENDUKUNG
2.1. Definisi-Definisi
Transportasi adalah perpindahan orang atau barang darì suatu tempat ke
tempat lainya dengan atau tanpa mengunakan modal transpor. Transportasi atau
pengangkutan adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial di mana individu-
individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk yang bernilai.
(Kotler, 1998 ),
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Seseorang atau sebuah
distributor adalah perantara yang menyalurkan produk darì pabrikan
(Manufacturer) ke pengencer (Retailer). Dalam kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada
beberapa orang atau ke beberapa tempat. Arti lain dari distribusi adalah pembagian
barang keperluan sehari-hari (terutama dalam masa darurat) oleh pemerintah
kepada pegawai negeri, penduduk, dan sebagainya.
4
bermula dari suatu zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan atau sebaliknya
jumlah perjalanan yang datang mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya
berasal dari sejumlah zona asal.
5
1. kemacetan, tundasan, kecelakaan, dan kesemrawutan lalu-lintas
2. sulitnya suatu kawasan berkembang
3. tingginya biaya ekonomi yang terjadi
Akhirnya, suatu kawasa seperti kota, wilayah, pusat industri, pusat bisnis
dan pemukiman akan menjadi kawasan mati yan tidak bisa didiami. Untuk
mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sebagaimana yang tersebut
diatas, dilakukanlah tindakan-tindakan berupa perencanaan dan pengembangan alat
pendukung poses pindah (sistem transportasi) demi mencapai kondisi yang ideal
(seimbang).
Tujuan dari perencanaan transportasi dapat diformulasikan seperti berikut:
1. mencegah masalah yang tidak diinginkan yang diduga akan terjadi pada masa
yang akan datang (tindaka preventif)
2. mencari jalan keluar untuk berbagai masalah yang ada
3. melayani kebutuhan transportasi seoptimum dan seseimbang mungkin
4. mempersiapkan tindakan/kebijakan untuk tanggap pada keadaan di masa depan
5. mengoptimalkan penggunaan daya dukung (sumber daya) yang ada, yang juga
mencangkup penggunaan dana yang terbatas seoptimal mungkin, demi
mencapai tujuan atau rencana yang maksimal
6
mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian
sumber-sumber ekonomi secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai sektor
penunjang pembangunan(The Promotion Sector) dan pemberi jasa (The Servicing
Sector) bagi perkembangan ekonomi.
7
Harry Endria, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi mengatakan, tidak
tercapainya quota produksi batu bara Jambi bukan karena cadangan batu baranya
yang minim. Secara prinsip, Provinsi Jambi sebenarnya memiliki cadangan yang
sangat berlimpah, sekitar 1,9 miliar ton dan masih bisa untuk 100 tahun lagi.
Kendala produksi salah satunya yaitu terkait transportasi. Perusahaan batu
bara di Jambi masih belum memiliki jalan khusus, masih menggunakan jalan
nasional yang terakhir menimbulkan banyak polemik, mulai dari kemacetan hingga
kerusakan jalan.
Hasil survei Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tahun 2020-2022 pada ruas
Jalan Nasional yang dilalui oleh angkutan batu bara di Jambi, menunjukan bahwa
telah terjadi kenaikan jumlah kendaraan sebesar 197,85%. Lonjakan angkutan batu
bara ini telah pula membuat anggaran yang dibutuhkan membengkak hingga Rp
533 Miliar. Hal ini terungkap saat kunjungan Kerja Spesifik Komisi V ke
Kabupaten Batanghari. Dari total panjang jalan nasional yang ada di Provinsi Jambi
yaitu sepanjang 1.318,9 Kilometer, 603,4 Km dilalui oleh angkutan batu bara.
Over Dimension adalah kondisi dimana dimensi pengangkut kendaraan
tidak sesuai dengan standar produksi dan ketentuan peraturan, sedangkan Over
Load adalah suatu kondisi dimana kendaraan mengangkut muatan yang melebihi
batas beban yang ditetapkan. ODOL nyaris terjadi setiap hari pada hampir 50 persen
jalan nasional di Provinsi Jambi. Angkutan batu bara ini parkir sepanjang jalan
nasional di wilayah Sarolangun-Tembesi-Muara Bulian-Kota Jambi-Talang Duku.
Adapun ruas jalan nasional yang dilalui angkutan batu bara Jambi tersebar
di lima kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi. Mulai dari ruas jalan Sp.
Tembesi-Sp. Niam- Tebo- Muara Bungo sepanjang 167,8 km. Kemudian ruas
Sarolangun-Bangko-Muara Bungo- Bts. Prov. Sumatera Barat sepanjang 212,4 km
Dan ruas Sarolangun-Sp. Tembesi- Muara Bulian-Kota Jambi-Pelabuhan Talang
Duku sepanjang 223,3 km.
8
dikarenakan spesifikasi wilayah secara geografis, maka dapat dijual atau dipasarkan
bila tersedia alat pengangkutan yang sesuai dan memadai untuk masing-masing
daerah.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
Gelam-Kumpeh Ulu-Taman Rajo.
Kemudian, dilanjutkan PT Inti Tirta menyanggupi membangun jalan khusus
dengan rute Kecamatan Mandiangin-Bathin XXIV-Muaro Tembesi-Muaro Bulian
untuk jalur sungai pelabuhan sudah dibuat di daerah Tenam, Kabupaten Batanghari.
Kemudian, ada juga investor lainnya yakni PT Adhiwira Intisarana, PT Indobagus
Investama.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil batu bara tidak hanya didistribusikan di daerah kota jambi tetapi masi
berbagai derah luar termasuk Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
2. Moda transportasi yang digunakan adalah berupa kendaraan rida empat yaitu
mobil pick up dan mobil truk.
3. Jalur distribusi batu bara banyak menimbulkan kemacetan sehingga
dibutuhkannya jalur khusus untuk distribusi batu bara di Provinsi Jambi.
4.2. Saran
1. Perlu adanya penambahan jalur khusus untuk membawa hasil batu bara ke
daerah lainnya.
2. Dalam penambahan moda transportasi harus memilih moda yang sesuai.
12
DAFTAR PUSTAKA