Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU TEKNIK ANALISIS ISU

LATSAR CPNS 2022


(AGENDA SIKAP DAN PERILAKU)
ANALISIS ISU INSTANSI (SELF LEARNING)

Nama : Joanita Maria Ulfah, S.T.P.

Tutor : Cecep Hidayat Suryatman, S.IP.

A. ISSUE SCAN
1. Banyaknya aplikasi/sistem pelaporan secara digital yang harus digunakan oleh
penyuluh pertanian.
Di era digital seperti sekarang ini pengumpulan data yang tadinya
dilakukan secara manual sekarang mulai dilakukan secara Digital maka
dibuatlah aplikasi/system pelaporan untuk menunjang hal tersebut. Hal ini
sejalan dengan Peraturan Menteri Pertanian atau Permentan Nomor 21 Tahun
2021 Tentang Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian.
Aplikasi/system pelaporan ini dibuat ditingkat Nasional, Provinsi maupaun
Kabupaten. Beberapa aplikasi/system pelaporan yang saat ini digunakan oleh
penyuluh pertanian antara lain: SIMLUHTAN, E-RDKK, KOSTRATANI,
PEDASIBUN, dan sebagainya. Namun, tidak semua aplikasi ini dapat diakses
dengan baik terkadang aplikasi tersebut mengalami error/maintenance selama
berbulan – bulan. Hal ini tentunya menghambat pelaporan data dari kabupaten
ke pusat.

2. Penyimpanan arsip yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Dinas
Pangan dan Pertanian.
Arsip adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi dengan
berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun
perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Saat ini, penataan arsip di
Dinas Pangan dan Pertanian Kab. Purwakarta belum sesuai dengan aturan
yang berlaku. Hal ini diatur dalam Undang – undang No. 43 Tahun 2009
tentang kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Arsip di Dinas Pangan dan Pertanian sudah disimpan dalam ruangan
tersendiri namun tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Tidak adanya sarana dan prasarana seperti box arsip, Label arsip, rak arsip,
dan sebagainya menyebabkan arsip ditumpuk dan tidak tersusun. Selain itu,
tidak adanya SDM pengelola arsip yang dapat Menyusun arsip sesuai dengan
aturan yang berlaku. Jika dibiarkan berlarut – larut arsip akan terus menumpuk
dan pencarian arsip akan sangat sulit dilakukan.

3. Rencana Penghapusan Tenaga Honorer pada Tahun 2023 di Lingkungan


Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta.
Permasalahan tenaga honorer kembali mengemuka setelah terbitnya
keputusan pemerintah yang tertuang dalam Surat Menteri PAN-RB Nomor
B/165/M.SM.02.03/2022 tentang Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dengan adanya kebijakan ini,
pemerintah memastikan akan menghapus tenaga honorer mulai 28 November
2023. Sebab UU ASN hanya merumuskan dua jenis hubungan kerja pegawai
pemerintah, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sedangkan kedudukan tenaga honorer tak
kunjung diatur dasar hukumnya hingga menyebabkan ketidakjelasan status
dalam sistem kepegawaian negara. Selama ini, keberadaan tenaga honorer
kerap kali membawa dilema kebijakan. Bila berkaca dari sisi regulasi, jelas
tenaga honorer tidak lagi dimasukkan dalam skema kepegawaian pemerintah.
Permasalahan penghapusan tenaga honorer ini juga menjadi isu
diperbincangkan di kalangan THL Kabupaten Purwakarta khususnya Dinas
Pangan dan Pertanian. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan status para
THL Kabupaten ke depannya. Apabila tidak diatur dengan serius maka hal ini
dapat meningkatkan jumlah pengangguran di Kabupaten Purwakarta.
B. PENAPISAN ISU DENGAN METODE USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Isu U S G Jumlah Prioritas


Banyaknya aplikasi/sistem pelaporan 4 4 3 11 III
secara digital yang harus digunakan
oleh Penyuluh Pertanian
Penyimpanan arsip yang tidak sesuai 4 4 5 13 I
dengan aturan yang berlaku di Dinas
Pangan dan Pertanian
Rencana Penghapusan Tenaga 4 4 4 12 II
Honorer pada Tahun 2023 di
Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Purwakarta
Keterangan: Berdasarkan skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 1
= sangat kecil).
Pada hasil analisis menggunakan metode USG didapatkan bahwa Isu Penyimpanan
arsip yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Dinas Pangan dan Pertanian
menjadi prioritas masalah yang harus segera ditangani.

C. ANALISIS DENGAN FISHBONE DIAGRAM

Tidak diterapkannya UU
Kearsipan
Kurangnya kepedulian
dalam menjaga arsip Penyimpanan
arsip yang tidak
sesuai dengan
aturan yang
berlaku di Dinas
Kurangnya pelatihan Sarana dan Prasarana yang tidak Pangan dan
pengelolaan arsip memadai
Pertanian

Tidak adanya Pengelola Arsip


Penyebab:
1. Surroundings
Kurangnya kesadaran pegawai dalam menjaga dan menata arsip yang dihasilkan
oleh pegawai tersebut.
2. System
Tidak diterapkannya sistem kearsipan di Dinas pangan dan pertanian. Padahal
sesuai dengan peraturan yang berlaku setiap arsip yang dihasilkan harus
disimpan dan dikelola oleh pengelola arsip.
3. Skills
Tidak adanya pelatihan pengelolaan arsip di internal dinas pangan dan pertanian
menyebabkan tidak adanya SDM yang memiliki kemampuan mengelola arsip.
4. Suppliers
Tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai dalam penataan arsip serta
tidak adanya SDM yang ditunjuk secara resmi sebagai pengelola arsip.

Dampak :

Apabila hal ini tidak secepatnya ditindaklanjuti maka pengguna arsip akan kesulitan
mencari arsip apabila dibutuhkan.

D. REKOMENDASI PENYELESAIAN ISU

Sebagai ASN kita harus dapat menyelasaikan isu tersebut dengan cara:

1. Berkoordinasi dengan Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) untuk memberikan


pelatihan pengelolaan arsip internal dinas.
2. Menyediakan sarana dan prasarana kearsipan seperti: Box arsip, label arsip,
rak arsip, dan sampul arsip.
3. Menunjuk pengelola arsip di setiap bidang dengan SP Kepala Dinas.
4. Memilah arsip sesuai jadwal retensinya
5. Melakukan penyusutan arsip sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai