Anda di halaman 1dari 12

Observasi Praktik Manajemen

ASN di Lingkungan Kerja


AGUNG TAHTA HIDAYATULLAH, S.T.
ALVIN DEFARIAN, S.T.
ARIEF FIRMANSYAH, M.T.
BAGUS BIMANTARA, S.T.
CHAIRUNNISSA KANIA DEWI, ST., M.PSDA
FIANY DARA NOVELITA, S.T
Uraian Judul Aktualisasi yang dilakukan oleh Peserta
No Nama Unit Kerja Judul Aktualisasi Keterkaitan Agenda III

1 Agung Tahta BBWS Pompengan Digitalisasi Aset Fungsi SDA berbasis GIS (Geographic Information Manajemen ASN
Jeneberang System) di BBWS Pompengan Jeneberang.

2 Alvin Defarian BWS Sumatera III Optimalisasi Pelaksanaan Swakelola ePAKSI Jaringan Irigasi Manajemen ASN,
dengan Buku Saku Penggunaan Aplikasi ePAKSI di Satker OP BWS Pelayanan Publik
Sumatera III

3 Arief Firmansyah Dit. Irigasi dan Rawa Usulan Rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Alokasi Manajemen ASN, Whole
Penganggaran dalam Penanganan Tanggap Bencana untuk of Government, dan
Bangunan Permanen pada Infrastruktur Irigasi di Subdirektorat Pelayanan Publik
Perencanaan Teknis Irigasi dan Rawa

4 Bagus Bimantara BBWS Mesuji Pembuatan Peta Informasi Pemberian Izin Manajemen ASN
Sekampung Pengusahaan/Penggunaan SDA di Wilayah Sungai Kewenangan
BBWS Mesuji Sekampung

5 Chairunnisa K. D. BBWS Citarum Optimalisasi Penggunaan Arsip Digital Laporan Kegiatan Pekerjaan Manajemen ASN, Whole
Konstruksi untuk Efisiensi Pengelolaan Sistem Informasi dan Data of Goverment,
Sumber Daya Air Pelayanan Publik

6 Fiany Dara N Pusat Pengendalian Optimalisasi Pengolahan Hasil Pengukuran Deformasi Tanggul Pelayanan Publik,
Lumpur Sidoarjo Lumpur Sidoarjo dengan Menggunakan Google Spreadsheet Manajemen ASN
Permasalahan Praktik Manajemen ASN
No Nama Unit Kerja Identifikasi Praktik Permasalahan Manajemen ASN

1 Agung Tahta BBWS Pompengan Pencatatan aset BMN masih dalam bentuk manual,belum memanfaatkan aplikasi-aplikasi
Jeneberang terbaru yang dapat menunjang/mempermudah dalam rekap serta monitoring langsung aset
balai.

2 Alvin Defarian BWS Sumatera III Pada kegiatan Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (PAKSI), petugas OP yang ada di
Balai belum ada yang memahami cara penilaian secara digital terpusat menggunakan
aplikasi ePAKSI. Hal ini terjadi dikarenakan petugas OP masih cenderung gagap teknologi
saat penggunaan aplikasi di lapangan.

3 Arief Firmansyah Dit. Irigasi dan Rawa Pada kegiatan aktualisasi yang ada ditemukan permasalahan bahwa belum adanya SOP
terkait dengan alokasi penganggaran dalam penanganan tanggap bencana untuk bangunan
permanen pada infrastruktur irigasi yang menyebabkan tidak adanya arahan/ alur yang jelas.

4 Bagus Bimantara BBWS Mesuji Sekampung Pada saat ingin menyematkan hasil aktualisasi berupa link kepada Admin Website Balai,
petugas IT tidak dapat menyematkannya, hanya dapat memuat berita saja. Petugas IT / Admin
Website Balai tidak dapat menyematkan tampilan-tampilan baru kedalam Website.

5 Chairunnisa K. D. BBWS Citarum Pada saat melakukan aktualiasasi tidak terlalu banyak ada kendala pada kegiatan manajemen
ASN, hanya perlu adanya peningkatan dalam manajeman ASN agar dapat dilaksanakan
lebih cepat dan akurat

6 Fiany Dara N Pusat Pengendalian Proses pengolahan hasil pengukuran deformasi tanggul lumpur masih dilakukan secara
Lumpur Sidoarjo manual, pegawai bidang perencanaan masih belum dapat menggunakan ms. excel
sebagai alat proses pengolahan tsb secara optimal dan para petugas lapangan masih nyaman
dengan cara kerja tersebut
Dalam hal ini, dapat
Pembulatan disimpulkan bahwa masih
terhadap banyaknya SDM
Kementerian PUPR yang
Identifikasi belum menguasai
Permasalahan teknologi, sehingga
Manajemen ASN menimbulkan berbagai
masalah dalam pekerjaan
Pentingnya IPTEK dalam membangun SDM

"Karena tidak
mungkin kita
membangun SDM
tanpa IPTEK,"

Menteri Koordinator Bidang


Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK)
Identifikasi terhadap penyebab
permasalahan Manajemen ASN yang timbul
1. Kurangnya kesadaran, kepedulian maupun ketertarikan/ minat dalam pembelajaran terutama pada keahlian
IT.

2. Masih adanya indikasi rekrutmen tenaga pendukung lebih mementingkan aspek kekeluargaan pegawai
tanpa adanya bentuk verifikasi terhadap kompetensi.

3. Belum adanya sosialisasi aktif dan masif kepada ASN dan tenaga pendukung yang ada di lingkungan kerja,
terkait dengan penggunaan program/ aplikasi yang ada.

4. Penempatan belum sesuai dengan yang dikualifikasikan sesuai pekerjaan, dan kurangnya pelatihan-
pelatihan.

5. Masih kurang efektif pengembangan kompetensi terkait penggunaan teknologi, terutama pada pegawai
yang berusia senior.
Pihak-pihak
yang dirugikan ● Instansi yang bersangkutan (Unit
Kerja Balai, DPU Pemda/ Pemkab,
Kementerian Pertanian/ lainnya)

● Rekan kerja dan atasan langsung

● Pegawai yang bersangkutan

● Masyarakat selaku pengguna


informasi
Gagasan Perbaikan dalam Permasalahan
Manajemen ASN yang timbul
1. Meningkatkan kesadaran, kepedulian maupun ketertarikan/ minat dalam pembelajaran terutama pada
keahlian IT bagi pegawai dan masyarakat agar pelaksanaannya dilapangan dapat berjalan dengan baik.
Sebagai contoh: Pemberian reward/ kredit point guna menambah semangat belajar program yang ada.

2. Rekrutmen tenaga pendukung yang lebih akuntabilitas/ transparan dan sesuai dengan kompetensi/
minimum requirement yang dibutuhkan.

3. Melakukan sosialisasi aktif dan masif, bimbingan teknis, dan juga pendampingan kepada ASN dan tenaga
pendukung yang ada di lingkungan kerja, terkait dengan penggunaan program/ aplikasi yang ada.

4. Melakukan pengembangan kompetensi terkait penggunaan teknologi melalui pelatihan-pelatihan

5. Mengelola dan menempatkan ASN sesuai dengan bidang kompetensi dan kualifikasinya (merit system).
Video Pendukung (Cara Memasukkan Data Rekap Aset ke ArcGIS)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=sxYY3QkPfEk&list=PLTBxPcDWs7yBDePvZOxY69Zbl_gZwCT5j&index=3
Video Pendukung (Sosialisasi E-Paksi)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=vv6Io74tJsI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai