Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN

Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau (SI-JABPRI)

KemenpanRB mendorong Pemerintah Daerah dalam mewujudkan organisasi Pemerintahan


yang tepat fungsi, proses, dan ukuran. Mengingat organisasi bersifat dinamis, tidak sekedar
membentuk struktur, tetapi lebih mengelola proses dalam struktur, sehingga dibutuhkan
manajemen kepegawaian yang baik, terutama terkait perencanaan kebutuhan jabatan yang
proporsional, sehingga penyelenggaraan pemerintahan lebih dinamis, lincah, efektifitas dan
efisiensi. Kunci penting utama yang merupakan soko guru manajemen kepegawaian adalah
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja melalui penyusunan yang rill, rasional dan
sistematis.

Aplikasi ini mendukung misi Gubernur Riau kelima adalah “Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi”

Teruji pada :
“KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2021” masuk kategori umum dalam 99
Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021.
Aplikasi : Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau (SI-JABPRI)
Unit Kerja : Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Riau

I. PENDAHULUAN

Kondisi eksisting permasalahan Provinsi Riau dalam menyajikan perencanaan kebutuhan


jabatan adalah :

1. Pemahaman teknis penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja oleh ASN
Riau sangat lemah pada saat itu.
2. Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis beban kerja Provinsi Riau sebelum tahun
2019, masih dilakukan secara manual, tidak pernah terverifikasi secara benar karena
banyaknya data sebanding nama jabatan yang mencapai 4.799 jenis nama jabatan. 
3. Kebutuhan jabatan yang tergambar dalam peta jabatan saat itu dibuat berdasarkan
jumlah pegawai yang ada, tanpa memperhitungkan beban kerja unit kerja, yang
mengakibatkan ketidakseimbangan porsi distribusi pemangku jabatan antar
Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Riau.
4. Terjadinya pembengkakan pegawai kelas 7 atau kelas jabatan pelaksana paling
tinggi dengan jumlah 3.121 Jabatan pada tahun 2017 saat itu, yang seharusnya
secara riil hanya butuh 2.232 Jabatan.
5. Sangat minimnya Informasi jabatan yang diperoleh oleh Kepala Daerah seperti
informasi perencanaan kebutuhan jabatan berdasarkan analisis beban kerja,
Informasi jabatan yang tidak terukur, efisiensi jabatan yang tidak terukur, penerapan
syarat jabatan yaitu kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang tidak ketat penyebab
ketidakprofesionalan ASN, tumpang tindihnya uraian tugas antar jabatan, serta
susahnya mengidentifikasi diklat kompetensi jabatan yang dibutuhkan.
III. PEMANFAATAN INOVASI UNTUK MELAKUKAN PERENCANAAN
JABATAN

Era Industri 4.0 yang ditandai antara lain dengan Internet of Thing,
multimendia, big data dan sebagainya memberikan peluang yang besar untuk
memperbaiki mutu pelayanan, dan meningkatkan kinerja pengawasan. Oleh
karena itu Sekretariat Daerah sebagai organisasi utama perlu melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan, terutama menyangkut aspek kelembagaan (organisasi),
sumber daya manusia aparatur dan ketatalaksanaan (business process).
Sekretariat Daerah Provinsi Riau sebagai instansi utama layak
mempunyai inovasi daerah yang mampu menyediakan informasi jabatan dan
menyelesaikan permasalahan kebutuhan jabatan secara valid dan up to date.
Karena hasilnya akan menentukan perencanaan kebutuhan jabatan dan
pegawai untuk 5 tahun kedepan (jangka menengah).

Analisis jabatan merupakan kegiatan untuk menciptakan landasan atau


pedoman bagi perencanaan kebutuhan jabatan, peta jabatan dan distribusi
pegawai, dengan demikian kegiatan perencanaan SDM Aparatur tidak terlepas
dari penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja yang akuntabel, riil
dan proporsional sesuai kebutuhan organisasi.
Kendala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Riau dalam
penyusunan analisis jabatan sangat banyak, tetapi penyelesaian masalah
dengan menggunakan teknologi informasi sangat belum femilier dibidang
pemerintahan, terutama untuk penyusunan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
OPD sangat membutuhkan sekali form data online, Selama ini mereka
menyusun secara manual dalam waktu yang cukup lama, karena harus
mengumpulkan informasi data dari unit-unit kerja dilingkungannya, dengan
faktor kesulitan yang berbeda-beda. Kemudian ditambah pengetahuan ASN
terhadap penyusunan Analisis Jabatan semakin menambah tidak
terkerjakannya dokumen analisis jabatan tersebut.
Pengelola analisis Jabatan OPD menginginkan kemudahan dalam
penyusunan analisis jabatan, berawal dari pemikiran itulah, Sekretariat Daerah
Provinsi Riau khususnya Biro Organisasi dalam melakukan perencanaan
kebutuhan jabatan dan pegawai ini, sangat dibutuhkan aplikasi penyusunan
analisis jabatan secara elektronik. Apalagi kondisi sekarang yang sangat
rentan terhadap perubahan kelembagaan sehingga butuh penyesuaian yang
cepat terhadap kebutuhan jabatan pada lembaga baru tersebut.

II. INOVASI SI-JABPRI DAN KEMANFAATANNYA

SI-Jabpri adalah aplikasi mobile berbasis website yang digunakan untuk mempermudah
penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan Evaluasi Jabatan secara secara
elektronik, sehingga mendapatkan informasi jabatan yang sangat penting untuk
perencanaan kebutuhan jabatan dan informasi faktor kelas jabatan dilingkungan pemerintah
Provinsi Riau.
Kemanfaatannya adalah :
1. SI-JABPRI sangat user friendly , mudah dipahami operasional penginputannya,
mengutamakan tampilan yang beda dan tidak membosankan pengguna, serta
banyak fitur informasi jabatan yang didapat didownload sebagai bank arsip tanpa
kertas, efisien terhadap kebutuhan ATK .
2. Setiap Organisasi Perangkat Daerah mendapatkan layanan bimbingan secara
otomatis melalui petunjuk pengisian yang telah disematkan dalam aplikasi, seperti
uraian tugas setiap rumpun jabatan sehingga menghindari terjadinya tumpang tindih
uraian antar jenjang jabatan.
3. Setiap tahapan kerja pegawai dilengkapi penginputan target waktu pertahun yang
akan diukur melalui agenda harian pegawai pada aplikasi lain yang telah terintegrasi.
4. Penghitungan Analisis beban kerja, jabatan struktural, pelaksana dan fungsional
dibuat secara sistematis dan otomatis sehingga langsung dapat diketahui jumlah
kebutuhan pegawai, target waktu pelaksanaan tugas pegawai perbulan maupun per
tahun. Sekaligus dapat mengukur tingkat efisiensi jabatan.
5. Perlu diketahui bahwa sesuai Kepmendagri Nomor 900-4700 tentang TPP bahwa
pegawai tidak dapat dibayarkan TPP nya apabila tidak memenuhi syarat jam kerja
lebih dari 112,5 Jam Perbulan, artinya melalui SI-JABPRI target waktu kerja setahun
dapat direncanakan pencapaiannya. hal ini mendorong ASN untuk lebih professional
mencapai target kinerja sesuai perjanjian kinerja.
6. SI-JABPRI dapat efektif melakukan penghematan anggaran pegawai, terbukti pada
tahun 2019 setelah dihitung secara riil dan sistematis terjadi pengurangan jumlah
pemangku jabatan kelas 7 sebanyak 889 jabatan karena tidak sesuai tusinya, dan
terjadi penghematan anggaran TPP sebesar 1.244.600,000,-
7. Perubahan kelembagaan terus berubah secara dinamis, terjadinya penyederhanaan
birokrasi, penyetaraan birokrasi sebanding dengan perubahan analisis jabatan dan
analisis beban kerja. Tata kerja dimasa pandemi juga sangat mempengaruhi target
kinerja pegawai. Namun dengan adanya SI-JABPRI ini, Provinsi Riau sangat siap
menghadapinya tanpa mengalami penurunan kinerja pegawai yang sudah terukur.
Seluruh perubahan anjab dan ABK akan dikerjakan secara online oleh seluruh OPD,
verifikasi, control dan kendali dapat dilakukan di Biro Organisasi Sekretariat Daerah
Provinsi Riau.
8. SI-JABPRI telah direplikasi Oleh 5 Kabupaten di Provinsi Riau yaitu Kabupaten
Indragiri Hulu sejak tahun 2020, Kampar (2021), Pelalawan (2021), Rokan Hilir
(2021) dan Bengkalis (2021). Untuk Provinsi lain yaitu 9 Kab/Kota di Provinsi
Sumatera Barat yg telah berkunjung ke Provinsi Riau dan telah menandatangani
komitmen replikasi SI-JABPRI, yang difasilitasi Kemenpan dan RB. Kemudian Kab.
Sanggau Kalimantan Barat telah datang 2 kali dan menjadwalkan penandatangan
MoU Replikasi dalam waktu dekat. Dan Provinsi lain yang telah berkunjung untuk
studi tiru yaitu Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jambi, Provinsi Kepulauan Riau dan
Provinsi Sumatera Barat.

III. KELAYAKAN ADMINISTRASI INOVASI SI-JABPRI

Kelayakan administrasi SI-JABPRI jelas dengan cara elektronik penyusunan anjab


menjadi lebih tertib, terkendali, dan mudah dijangkau oleh pengelola anjab di
OPD. Kemudian sesuai dengan sumber daya bahwa anjab dikelola oleh bidang
kepegawaian diseluruh OPD. Kemudian ditentukan kemudian aplikasi dibuat sesuai dengan
regulasi yang berlaku dan sangat user friendly dalam operasional penginputan

Hasil SI-JABPRI diakses banyak pemangku kepentingan dan telah direplikasi oleh
Kabupaten Ingragiri Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, Kampar dan Bengkalis, Kota Dumai dan
telah dilakukan evaluasi oleh Auditor dari Inspektorat Daerah dan BPK Wilayah Riau.

Permenpan 1/2020 menyatakan “setiap pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS dan P3K berdasarkan Anjab dan ABK“ kemudian pasal 6 pasal ayat 4
menyatakan “penyampaian hasil Anjab dan ABK kepada Mendagri menggunakan Sistem
aplikasi elektronik”. Sehingga SI-JABPRI menjadi alat utama penyusunan Anjab dan
dijaminnya.

IV. DAMPAK SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA INOVASI SI-JABPRI


V. BIMTEK INOVASI

VI. REPLIKASI INOVASI


ISI PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2021
YANG DIAJUKAN KE TIM PANEL KEMENPAN DAN RB

I. Latar Belakang dan Tujuan

Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, yang terdiri dari:

1. Rumusan masalah yang dihadapi (kondisi nyata sebelum adanya inovasi antara lain
kebutuhan/kepentingan publik yang tidak/belum/terhambat terpenuhi);
2. semangat dari inovasi;
3. Tujuan dari inovasi;
4. Kelompok masyarakat atau populasi yang mendapatkan manfaat atau menjadi target
inovasi!

Jawaban:

Tahun 2018 terjadi pembengkakan pegawai kelas jabatan 7 dengan jumlah 3.121 jabatan
merupakan kelas tertinggi pada jabatan pelaksana dan pengeluaran angaran TPP terbesar.

Setelah dilakukan ABK secara riil maka jabatan yang tidak menjadi kebutuhan banyak
dikelas 7, kemudian dirasionalisasi sebesar 2232 jabatan, artinya berkurang sebanyak 889.
Terjadinya anggaran anggaran TPP tahun 2019 sebesar 1.244.600.000,-

Evaluasi menunjukkan karena jumlahnya tidak diukur dari beban tetapi dari jumlah orang
yang berpendidikan S1 langsung kelas 7. Jumlah pemangku kepentingan yang tidak
proporsional ini tidak akan efektif dan efisien dan akan mempengaruhi kinerja
pegawai. Dokumen latar belakang
memulai pembuatan SI-JABPRI untuk memperbaiki kualitas anjab dan penghitungan
kembali ABK secara riil, sistematis, dan dapat dipertangungjawabkan.

Pembuatan KAK, perancangan dan pemprograman aplikasi SI-JABPRI telah dimulai


Agustus 2018, dan februari 2019 sudah dilakukan uji coba, Hosting kemudian maret 2019
setelah pembentukan Tim Penyusun Anjab pada SI-JABPRI SK Tim , resmi OPD melakukan
penginputan database struktur organisasi dan nama jabatan hasil persetujuan evaluasi
jabatan 2018 kedalam sistem. Bulan Juli 2019, ASN serentak mengisi formulir anjab dan
ABK secara elektronik, sekaligus dilakukan bimtek bersamaan me-lounching SI-JABPRI (22
Juli 2019). Tujuan aplikasi kemudahan ASN menginput instrumen anjab dan mendapatkan
data perencanaan dan informasi jabatan yang valid untuk manajemen kepegawaian. bimtek

Komentar/Saran Penilai :

E1

jelas

E2

Sistim penyederhanaan

II. Kesesuaian Kategori

Jelaskan permasalahan yang akan diatasi melalui inovasi dengan kategori yang dipilih!

Jawaban:

Tidak validnya data anjab dan ABK karena kompleknya permasalahan penyusunan anjab
secara manual. Sistem lama tidak efektif dan efisien sehingga harus ada terobosan
pemanfaatan sistem elektronik dalam tatakelola pemerintahan. Metode, dan Teknik
pengumpulan data anjab diperoleh melalui penginputan OPD pengguna, Data sistem/diolah
informasi jabatan dan disajikan secara online untuk manfaatan pemerintah, dan ABK berupa
uraian tugas jabatan, spesifikasi jabatan, tugas berdasarkan beban kerja, menjadi
pemerintahan secara elektronik sebagai pedoman keberlangsungan organisasi perangkat
daerah di lingkungan pemerintahan. Oleh sebab itu SI-JABPRI) ini termasuk kategori tata
kelola pemerintahan.  Instruksi Penginputan-Gub
Komentar/Saran Penilai :

E1

sesuai

E2

Sesuai

III. Kontribusi terhadap Capaian Nasional Sustainable Development Goals


(SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) (5%)

1. kontribusi inovasi terhadap capaian nasional SDGs/TPB (lihat Perpres Nomor 59


Tahun 2017)!
2. Jika ada lebih dari satu tujuan dalam SDGs/TPB dan/atau target agar dijelaskan
secara singkat!

Jawaban:

Agenda Pemerintah Pusat 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan  (SDGs)  dalam rangka


melanjutkan upaya dan Salah satu targetnya yaitu membangun Infrastruktur yang tangguh,
meningkatkan Industri Inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong Inovasi. ada 3 indikator
untuk mendorong inovasi adalah proporsi penduduk yang terlayani mobile
broadband, proporsi individu yang menguasai/memiliki telepon genggam, proporsi individu
yang menggunakan internet.

Dengan itu Pemprov Riau dalam tatanan pembangunan baru, juga mendorong perubahan
yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yaitu ikut meningkatkan inovasi
kemajuan teknologi digital melalui peningkatan ekosistem digital. Pengembangan Kinerja
Pemerintah Provinsi Riau melalui sistem elektronik sangat pesat, sebagai wujud yang
mendukung agenda nasional tersebut. Perda5/2015

Salah satu yang mendorong inovasi dengan menciptakan aplikasi yang membantu
mempermudah pekerjaan pemerintah dalam menciptakan inovasi internal dalam
pemerintahan. Salah satunya pembuatan Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau atau yang
lebih dikenal SI-JABPRI. Aplikasi ini sangat mendukung pembangunan berkelanjutan
dengan menyajikan perencanaan kebutuhan pegawai yang proporsional sehingga
pemerintahan menjadi profesional, fungsi dan ukuran yang tepat.

Sistem ini telah menggunakan teknologi informasi terbaru, yang dapat membantu mengolah
dan menampung banyak data anjab yang sangat, tetapi tidak
mengurangi kinerja/ kecepatan operasionalnya sehingga dianggap aplikasi cerdas,
praktis, ramah pengguna  dengan segudang manfaat yang dihasilkan untuk manajemen
kepegawaian Provinsi Riau.

Komentar/Saran Penilai :
E1

baik

E2

Digitalisasi

IV. Deskripsi Inovasi

Uraikan secara singkat cara kerja inovasi ini dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi!

Jawaban:

Banyak permasalahan penyusunan anjab apabila masih dilakukan secara konvensional


tanpa memanfaatkan teknologi informasi. Kendala utamanya adalah pada proses pengisian
melalui pengisian formulir manual, wawancara langsung dan pengungkit data anjab yang
banyak sangat tidak efektif dan efisien.

Setelah ada aplikasi, cara kerja Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau (SI-JABPRI) sangat
cepat, Biro Organisasi terlebih dahulu mengadakan bimbingan teknis selama 2 hari
mengenai operasional SI-JABPRI. Kemudian serentak dilakukan oleh Tim Penyusun Anjab
OPD. Undangan dan Dokumentasi Bimtek

Proses penyusunan anjab berganti menggunakan form anjab elektronik. melalui


penginputan dengan petunjuk yang ada pada setiap tahapan penyusunan, dengan begitu
OPD sudah dapat melakukan penyusunan secara mandiri dalam sistem. Keunikan sistem
ini, ASN yang sama sekali tidak memahami anjab, mengikuti alur dan petunjuk dipastikan
dapat menyelesaikan penyusunan. SI-JABPRI di setting memiliki performa yang baik dalam
olah data, sangat user friendly dengan kecepatan tinggi membuat pengguna tidak jenuh
menunggu loading data.   Tutorial SI-JABPRI

Setelah 17 Instrumen anjab diinput, hasilnyadapat didownload dalam 2 versi yaitu sesuai
format Perka. BKN Nomor 12/2011 atau formad Permenpan Nomor 1 tahun 2020.
Pengguna juga mendapatkan informasi jabatan lain yaitu rekapitulasi bezzeting dan
kebutuhan, kemajuan penginputan OPD, info grafis dan melihat efisiensi jabatan. Inilah
kemudahan pemegang saham untuk mendapatkan informasi jabatan yang valid.

Komentar/Saran Penilai :
E1

jelas

E2

17 instrumen anjab
V. Inovatif (Kebaruan, Nilai Tambah, atau Keunikan)

Jelaskan sisi kebaruan/keunikan, nilai tambah, dan keunggulan daya penyelesaian masalah
dari inovasi ini dibandingkan dengan model penyelesaian masalah yang pernah
ada/digunakan dalam konteks wilayah Anda dengan cara penyelesaian masalah dan luasan
target penyelesaian masalah yang terjangkau oleh kinerja inovasi!

Jawaban:

Aplikasi penyusunan anjab paling banyak digunakan sebagai tempat penginputan data
anjab yang sudah dibuat secara manual, tinggal copy paste ke sistem elektronik. Namun
dalam aplikasi Si-Jabpri, setiap tahap penyusunan instrumen anjab menggunakan form
elektronik dan mengurangi teknik Kuesioner, wawancara , wawancara, Observasi,  Panel of
Expert dan Employee Logs.   ASN ditambah dengan petunjuk penginputan setiap tahapan,
membuat pengguna OPD senang mengerjakannya. Kemudian tampilan struktur organisasi
yang memudahkan pengguna mencari nama jabatan struktural/pelaksana/fungsional (sistem
bypass). Terpenting uraian tugas tidak tumpang tindih antar nama jabatan seperti yang
dikeluhkan. Presentasi SI-JABPRI Aplikasi SI-JABPRI uniknya banyak informasi jabatan
lainnya sebagai keunggulan aplikasi ini.

Komentar/Saran Penilai :

E1

nilai tambah sangat baik

E2

implementasi TIK

VI. Transferabilitas (Sifat dapat diterapkan pada konteks/tempat lain)

Jelaskan bukti bahwa Inovasi:

1. telah diadaptasi/ direplikasi/ disesuaikan dan diterapkan oleh unit/ instansi


lain; dan/atau
2. memiliki potensi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan
kesamaan karakter masalah yang dialami atau ada di daerah lain!

Jawaban:

Sebuah gagasan inovasi harus layak ( feasible ) dan dapat dilaksanakan


( implementable ). Oleh karena itu sebelum diterapkannya inovasi, kita melakukan analisis
yang tepat yaitu harus layak secara teknis, dan sesuai regulasi.
Secara administrasi, SI-JABPRI jelas dengan cara penyusunan anjab akan lebih tertib,
terkendali, dan mudah dijangkau oleh pengelola anjab diseluruh OPD. Secara Kelayakan
Sumber Daya bahwa anjab dikelola oleh bagian kepegawaian OPD sehingga tidak kesulitan
mencari koordinator tenaga operasionalnya, Kemudian Kelayakan Teknis dimana aplikasi ini
dibuat sesuai dengan format manual sehingga sangat user friendlydalam operasional
penginputan, bedanya dilengkapi petunjuk penginputan. Dan terakhir Kelayakan Regulasi
yang sesuai peraturan perundang-undangan yaitu Perka.BKN 12/2011 dan Permenpan
nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anjab dan ABK, dimana disebutkan
bahwa pemerintah daerah dalam melaporkan anjab kepada Kemendagri juga harus
dilakukan secara elektronik.

Dasar tepat di inilah, SI-JABPRI sangat layak direplikasi oleh daerah lain. Saat ini beberapa
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau telah mereplikasi dengan mengadakan kerjasama seperti
Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten lainnya sedang mengadakan replikasi ke Biro
Organisasi seperti Kabupaten Pelalawan, Kampar dan Bengkalis. Dan telah dikunjungi
dalam rangka studi banding oleh Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jambi dan  Surat Kajian
Banding Provinsi Kepri Transferabilitas

Komentar/Saran Penilai :

E1

sangat potensial

E2

Dapat direplikasi

VII. Sumber daya

1. Jelaskan sumber daya apa (yaitu keuangan, manusia, metode, peralatan atau
material) yang digunakan untuk melaksanakan inovasi tersebut!
2. Jelaskan langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk menggerakkan dan
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada!
3. Bagaimana memastikan sumber daya yang digunakan?

Jawaban:

Dalam menjalankan SI-JABPRI dibutuhkan sumber daya yang ada. Untuk Sumber Daya
Manusia telah dibentuk Tim Sekretariat di Biro Organisasi terdiri dari tim internal yaitu
Kepala Biro Organisasi, Kepala Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan,
Kasubbag. Anjab serta seluruh Staf Subbag. Anjab dan Tim eksternal yaitu Tim Jaringan
dari Diskominfo dan Programmer dari Politeknik Caltek Riau, ditambah Koordinator tingkat
OPD.

Dari sisi keuangan dalam rangka mewujudkan SI-JABPRI, Biro Organisasi pada tahun 2019
menganggarkan kegiatan Aplikasi anjab dilingkungan Pemprov. Riau sebesar
Rp. 305.181.300,- yang digunakan untuk pembuatan aplikasi, rapat dan sosialisasi.
Peralatan yang digunakan dalam mengoperasionalkan sistem yang dibutuhkan komputer
PC/Laptop yang sudah tersedia di OPD masing-masing, kemudian server penyimpanan
yang disediakan oleh Diskominfo Riau.

Dengan sumber daya manusia, anggaran dan peralatan yang ada Biro Organisasi dapat
mengendalikan penyusunan anjab dengan mudah. Langkahnya OPD melakukan
penginputan pada sistem sesuai dengan login masing-masing sehingga tidak terjadi
pencampuran data antar OPD. Dalam sistem dilengkapi dokumen yang dibutuhkan
pengguna sebagai referensi yang membantu penyusunan anjab seperti contoh anjab, ABK,
regulasi, tutorial dan sebagainya. Sumber Daya

Dan untuk memastikan, komitmen telah dilakukan dalam Surat Pernyataan Dukungan
Kepala Biro Organisasi, yang isinya akan mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan,
melakukan evaluasi operasionalnya agar konsisten penggunaannya.

Komentar/Saran Penilai :
E1

teridentifikasi

E2

Penjelasan

VIII. Strategi Keberlanjutan

Jelaskan strategi apa saja yang telah dilakukan agar inovasi tetap berlanjut! Catatan:
Strategi dapat berupa:

1. kelembagaan strategis berupa regulasi;


2. strategi sosial berupa partisipasi/ kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan
dukungan masyarakat karena adanya kebutuhan/kepentingan publik yang harus
dipenuhi; dan
3. strategi peningkatan kapasitas SDM, penjaminan kualitas dan/atau
pemberlakuan SOP.

Jawaban:

Anjab adalah instrumen penting untuk unit organisasi, Inilah tujuan SI-JABPRI yang
dibangun awal tahun 2018, kurun waktu satu tahun setelah 100 persen selesai,
diimlementasikan secara internal di Biro Organisasi untuk melihat kesalahan sistem. Dan
bulan februari 2019 setelah sukses secara offline, diberilah alamat domain resmi
“ anjab.riau.go.id” dan diakses oleh seluruh OPD untuk penyusunan anjab.
Selanjutnya Biro Organisasi membentuk Tim Penyusunan Anjab pada SI-JABPRI melalui
SK Kepala Biro Organisasi nomor 060/ORG/III/102.1 tanggal 25 Maret 2019 yang terdiri dari
Kesekretariatan dan Admin seluruh OPD Provinsi Riau.

SI-JABPRI telah diakses oleh pemangku kepentingan seperti Bagian Administrasi Badan
Kepegawain Daerah yang digunakan untuk sinkronisasi dengan data e-Formasi, kemudian
Bagian Mutasi BKD yang digunakan melihat bezzeting, kebutuhan jabatan, rotasi dan mutasi
dan anjab untuk proses kepindahan pegawai dari luar daerah yang wajib dilampirkan ke
BKN. Selain itu juga dapat diakses Diskominfo terintegrasi dengan e-office pada layanan e-
agenda.

Anjab Setiap 5 tahun dan ABK setiap tahun. Keberlanjutan aplikasi dapat dikatakan tidak
pernah berakhir untuk perencanaan kebutuhan pegawai. maka aplikasi ini akan menjadi
aplikasi utama penyedia informasi jabatan yang lengkap dan valid guna perencanaan dan
manajemen kepegawaian lain. Peningkatan kapasitas SDM pelaksana sistem ini telah
dilakukan Bimtek kepada seluruh admin OPD maupun beberapa Kabupaten di Provinsi
Riau.

Komentar/Saran Penilai :

E1

potensial

E2

Biro organisasi Pemda Riau, SDM dan dana

IX. Evaluasi

Jelaskan evaluasi yang dilakukan, baik secara internal instansi maupun eksternal (lembaga
lainnya yang relevan) untuk mengukur dampak inovasi secara resmi!

Jawaban:

Sejak dilaksanakannya penyusunan Anjab elektronik. Pemprov Riau ketat dalam menata


organisasi dan SDM, Perencanaan kebutuhan pegawai yang berdampak baik terhadap
manajemen kepegawaian lainnya. Sekarang Biro Organisasi dapat mengontrol kekuatan
SDM, distribusi PNS dan persyaratan jabatan dengan pemangkunya hingga kebutuhan
diklat kompetensinya.

Dibarengi evaluasi lembaga internal yaitu Inspektorat melalui Laporan Hasil Audit
Kepegawaian di BKD, Organisasi dan BPSDM Nomor 95/IP-PKPT/XI/2020 Tanggal 2
November 2020 dan evaluasi BPK Perwakilan Riau melalui Berita Acara Nomor
03/BAPK/INTRN-SPBE-PROV .RIAU/08/2020 tanggal 19 Agustus 2021 hasil pemeriksaan
sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dalam penyelenggaraan administrasi TA
2019 sd Semester I (2020) pada Pemprov. Riau. evaluasi

Jelaskan pelaksanaan evaluasi inovasi tersebut (waktu dan indikator kinerja yang
digunakan)!
Jawaban:

Metode evaluasi internal Inspektorat adalah wawancara, dan pengambilan data pendukung
yang dapat dijadikan bukti bahwa penerapan SI-JABPRI berjalan sesuai dengan aturan
yang berlaku, evaluasinya dilakukan oleh Tim Audit mengunjungi 8 orang namun obyek
audit adalah BKD, BPSDM, dan Biro Organisasi. Indikatornya Progres pelaksanaan Evjab,
Anjab, ABK, Peta Jabatan dan Aplikasi SI-JABPRI

Kemudian evaluasi eksternal BPK Perwakilan Riau juga menggunakan metode wawancara,
FGD, Daring, Media Elektronik dan online. Dilaksanakan oleh Tim Audit sebanyak 2 orang
dengan indikator perencanaan, pengembangan, dalam mewujudkan layanan administrasi
yang ditujukan kepada pengguna, terintegrasi dan mendukung kontrol tujuan SPBE

 Jelaskan hasil dari evaluasi tersebut, baik berupa output maupun outcome!
 Lengkapi dengan data output maupun outcome, sebelum dan sebelum Inovasi!
 Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut?

Jawaban:

Hasil Evaluasi tersebut meliputi mekanisme perencanaan kebutuhan layanan SPBE, dimana
organisasi menambahkan, asal mula dibutuhkan aplikasi, dan pengembangan aplikasi SI-
JABPRI yang memiliki manfaat banyak dalam mendukung SPBE. Kemudian upaya
pengintegrasian SI-JABPRI dengan aplikasi lain yang membutuhkan data pendukung seperti
e-SIKAP di BKD, SIMONA, e-AGENDA di Diskominfo serta replikasi SI-JABPRI dengan
Kabupaten/Kota. Setelah adanya data SI-JABPRI sebagai data base utama semua
perencanaan berbasis Anjab. Data sebelumnya anjab belum dapat pedomani karena
ketidakvalid-an.

Tindaklanjutnya dalam mewujudkan Portal Pelayanan yang terintegrasi, SI-JABPRI


melakukan kerjasama replikasi dengan Kabapaten Indragiri Hulu, Kampar, bengkalis dan
Pelalawan sehingga menjadi Big Data Anjab Riau.

Jelaskan penyesuaian layanan yang dilakukan untuk merespons pandemi COVID-19!

Jawaban:

Pandemi covid-19 adalah bencana yang tak terhindarkan, efek buruknya terhadap
kehidupan, memaksa manusia mengatur tatanan kehidupan baru dengan
Prokes. Menyadarkan manusia tentang kerja yang efektif, efisien di organisasi
pemerintahan. Hikmah pandemi selama ini kita melakukan pekerjaan kantor kategori
pemborosan waktu dan anggaran, susah dikendalikan. Ternyata hal itu dilakukan dengan
bertatap muka, tertulis dalam kertas, adalah bagian dari pemborosan anggaran
tersebut. Dengan kemajuan teknologi informasi, pemborosan dapat ditekankan seminimal
mungkin dan digunakan untuk kemanfaatan pelayanan masyarakat atau pembangunan
daerah.

Demikian juga terciptanya inovasi SI-JABPRI, bagaikan datangnya covid-19 yang memaksa
perubahan pengelolaan anjab lebih efektif dan efisien. Pekerjaan manual sudah
ditinggalkan, hal ini membantu menanggulangi penyebaran virus covid-19. Kegiatan
penyusunan anjab secara elektronik memberi data yang valid dan up to datetatap muka,
seluruh OPD melakukan sosialisasi mandiri melalui petunjuk yang melekat dalam sistem
tanpa kontak langsung, OPD menginput formulir anjab sesuai panduan, langsung diterapkan
Biro Organisasi, Sangat efektif sistem kerjanya dan dikendalikan Biro Organisasi. Ini
menyelesaiakan masalah besar dimasa covid tanpa resiko dan anggaran besar dengan
pemanfaatan teknologi. Hasil sistem ini sekaligus menjadi arsip elektronik data anjab OPD
Provinsi Riau, Kapanpun dibutuhkan tinggal tinggal landas dari sistem, tanpa keluar ruangan
yang mungkin penyebaran/korban covid-19

Komentar/Saran Penilai :

E1

dampak inovasi baik

E2

Anjab tanpa kertas

X. Keterlibatan pemangku kepentingan

Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi mereka
dalam merancang, melaksanakan, dan memastikan inovasi ini!

Jawaban:

Keterlibatan pemangku kepentingan dalam SI-JABPRI dapat berkontribusi pada


pembangunan merancang, melaksanakan dan mengembangkan :

1. Karo Organisasi berperan sebagai penerima rancangan sistem dan


penanggungjawab operasional serta menjamin pemutakhiran data anjab sebagai
informasi jabatan yang berlaku di Provinsi Riau ini.
2. Kepala Bappeda Riau memanfaatkan dalam perencanaan penganggaran SI-
JABPRI hingga pengembangan kutun waktu 3 tahun terakhir ini.
3. Kepala Diskominfo Riau berperan menyediakan server tempat penyimpanan
data SI-JABPRI.
4. Kepala Subbagian Kepegawaian OPD sebagai pelaksana sistem SI-JABPRI,
penginputan penyusunan anjab secara elektronik dan penentu utama suksesnya
aplikasi ini digunakan, Koordinator OPD juga sebagai pengontrol kemajuan
penginputan anjab dalam SI-JABPRI.
5. Kepala Badan Kepegawaian Daerah sebagai pengguna aplikasi SI-JABPRI,
karena banyak kebutuhan data diambil dari anjab dan ABK sebagai informasi
jabatan utama untuk manajemen kepegawaian seperti hasil perencanaan
pegawai/peta jabatan, rotasi, mutasi dan pengendalian ASN.
6. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia berperan sebagai
stokeholder pendukung yang membutuhkan data syarat jabatan sebagai dasar
melakukan diklat dan pengembangan kapasitas ASN.
7. Kepala BPKAD yang membutuhkan data jabatan, jumlah pemangku dan kelas
jabatan dalam Anjab untuk Tambahan Penghasilan Pegawai
8. Inspektur Daerah dan Auditor BPK memanfaatkan dalam Pengawasan
operasional SI-JABPRI baik internal maupun eksternal yang mendorong
pemanfaatan sistem aplikasi SI-JABPRI ini. Dokumen pemangku yang terlibat

Komentar/Saran Penilai :

E1

teridentifikasi

E2

dukungan pemangku kepentingan

XI. Faktor Penentu

dan menjelaskan faktor penentu keberhasilan dan kendala dalam mendukung inovasi.

Jawaban:

Faktor Penentu Keberhasilan penerapan SI-JABPRI adalah regulasi dan sumber daya :

1. Permenpan 1/2020 tentang Pedoman Anjab dan ABK adalah dasar pelaksanaan
penyusunan anjab elektronik. Didalamnya menyatakan “setiap pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan P3K berdasarkan Anjab
dan ABK“ kemudian pasal 6 pasal ayat 4 menyatakan “penyampaian hasil Anjab
dan ABK kepada Mendagri menggunakan Sistem aplikasi
elektronik”. Permenpan1/2020 Sehingga SI-JABPRI menjadi alat utama
penyusunan Anjab dan dijaminnya.
2. Uraian tugas Kepegawaian OPD adalah penyusunan anjab dan ABK, sehingga
Sumber Daya yang dibutuhkan dalam mengoperasionalkan SI-JABPRI tersedia,
hal ini menentukan sistem, tanpa permasalahan yang berarti. Tim OPD

Komentar/Saran Penilai :
E1

kendali FP disajikan

E2

tersedia

Anda mungkin juga menyukai