Anda di halaman 1dari 24

1

PEDOMAN RINGKAS

Oleh:

Prof. Didik S.

FOCUS GROUP DISCUSSION


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
(RINGKASAN DOKUMEN-3)

BAGIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
2

PROBLEM SOLVING APPROACH

PROBLEMS IDENTIFICATION -dari skenario

MEASUREMENT DATA PROCESSING PROBLEMS

PROBLEM DETERMINATION
– tentukan dg skoring
PROBLEM PRIORITY

CAUSATIONS
(kausa)

ALTERNATIVE SOLUTION

Solution
PROBLEM SOLVING PROCESS

determination

PRIORITY SOLUTION
(solusi terpilih)

OBJECTIVE DETERMINATION

PROGRAM

PROGRAM PLANNING/
PLAN OF ACTIVITY (POA)

Gambar: 1 Bagan Alir Identifikasi Masalah, Prioritas dan Pemecahan


Masalah.
3

PEDOMAN FGD IKM – RINGKAS


PETUNJUK DISKUSI RINGKAS:
A. Identifikasi Masalah

1. Bacalah skenario dengan cermat;


2. Identifikasi SEMUA masalah yang ada
3. Bila ditemukan lebih dari SATU masalah, tetapkan SATU MASALAH
PRIORITAS dengan teknik skoring
4. Identifikasi faktor risiko terjadinya masalah terpilih dari scenario.

B. Analisis

1. Buat analisis – yaitu menyusun konsep sebab – akibat dari FAKTOR RISIKO
dan MASALAH PRIORITAS.
2. Buatlah diagram fish bone berdasar MASALAH (AKIBAT) atau MASALAH
YANG MENDAPAT PRIORITAS pertama (SEBAGAI KEPALA IKAN).
3. Kausa dan alternative kausa:
Sebab terjadinya masalah menurut scenario disebut kausa. Untuk melengkapi
fish bone BISA disusun alternative kausa menurut referensi.
4. TULIS/JELASKAN BAGAIMANA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
TERSEBUT.
5. Gambarlah Bagan fish bone.

C. Pembahasan (menjelaskan hubungan sebab akibat)


Buatlah susunan penyebab terjadinya masalah menurut:
1. INPUT
2. PROSES
3. LINGKUNGAN
Kemudian uraikan pemecahan masalahnya (isi pembahasan)
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM (PROGRAM PLANNING)
1. Tentukan (rumuskan) masalah yang akan dipecahkan yaitu masalah yang
MENDAPAT PRIORITAS PERTAMA.
2. Tentukan kegiatan apa saja untuk memecahkan masalah prioritas tersebut.
3. Tentukan PRIORITAS KEGIATAN yang akan Sdr laksanakan, dengan cara
menentukan urutan PRIORITAS KEGIATAN. Gunakan teknik sKoring
(Lihat Tabel II.2 Buku Pedoman FGD), sehingga hanya ada SATU
KEGIATAN PRIORITAS terpilih. RUMUSKAN TUJUAN UNTUK
MEMECAHKAN KEGIATAN PRIORITAS TSB. Dalam Bagan Alir disebut :
OBJECTIVE DETERMINATION (penentuan tujuan) (Lihat Gambar: 1)
4. Uraikan KEGIATAN PRIORITAS tersebut dan sajikan dalam BENTUK
RENCANA PROGRAM (PROGRAM PLANNING) – IKUTI SISTEMATIKA
SEPERTI DALAM BOX: 1.1.
5. Ringkaslah Program tersebut dalam TABEL PLAN OF ACTION (POA).
4

6. Box I. 1: Sistematika Laporan BAGIAN DUA (Program planning)


7.
PROGRAM VAKSINASI TT DI DESA ARUM KECAMATAN BAGUS.
KABUPATEN CANTIK

BAB I – PENDAHULUAN

A. Latar Belakng
B. Tujuan
1. Tujuan program
Menyelenggarakan vaksinasi TT kepada Ibu-ibu yang akan melahirkan dengan
risiko terkena Tetanus neonatorum di Desa Arum, Kecamatan Bagus, Kab.
Cantik.
2. Tujuan khusus
a. Vaksinasi TT kepada 60 Ibu Pasangan Usia Subur yang merencanakan
kehamilan;
b. Vaksinasi TT kepada 21 Ibu Hamil yang belum mendapatkan vaksinasi.
c. Imunisasi TT kepada 14 orang Calon Pasangan Usia Subur.

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA


A. Tetanus
1. Identifikasi
2. Penyebab (infectious agent)
3. Tempat kejadian
4. Sumber infeksi (reservoir)
5. Cara menular (mode of transmission)
6. Masa inkubasi (incubation period)
7. Masa penularan (period of communicability)
8. Suseptabilitas dan resistensi Susceptability and resistance)
B. Tetanus neonatorum
Beri uraian secukupnya.
1. Kelompok berisiko
2. Pencegahan
3. Pengobatan

BAB III – PROGRAM VAKSINASI TT DI DESA ARUM

A. Persiapan
B. Infestigasi sasaran
C. Membentuk Tim Kerja
D. Menyiapkan pembiayaan peralatan dan perbekalan dalam bentuk Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)
E. Pelaksanaan
1. Sosialisasi program
2. Pelaksanaan vaksinasi
3. Evaluasi program
F. Penyusunan laporan program.

BAB IV – PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.
5

fish bone.
Masukkan data faktor risiko (kausa dan alternatif kausa) ke dalam diagram berikut
(fish bone diagram).

MASUKAN
PROSES

a.2.1 a.1.1
metoda a tenaga
b dana a a.1.2.1
manajemen 1 2 a.3.1 a 3.2
fasilitas
b a
2
c.1.23 MASALAH

c
peran serta 1 kebijakan
c
masyarakat c.1.1
2

organisasi c
Catatan:
3 Semua penyebab masalah ditulis dalam fish bone
LINGKUNGAN (jangan ditulis sebagai keterangan gambar)

Keterangan:
Tanda panah yang menuju factor risiko a, b dan c adalah factor-2 yang memengaruhi factor
risiko yang bersangkutan.

Gambar: 2 Diagram Sebab-Akibat (Fish Bone Diagram)

Hubungan antara faktor risiko dengan akibat yang ditimbulkan sebagai prevalensi
atau insidensi penyakit dapat diilustrasikan dalam suatu diagram yang biasa disebut
diagram fish bone. Kerangka tulang ikan ini menggambarkan masalah Kesehatan yang
diilustrasikan sebagai kepala ikan. Sedang tiga buah duri ikan menggambarkan 3
(tiga) faktor risiko utama yang menjadi penyebab timbulnya masalah Kesehatan yaitu :
faktor INPUT (sumber daya manusia/SDM, fasilitas/sarana dan prasarana
dana/anggaran), faktor PROSES manajemen/POAC, metode) dan FAKTOR
LINGKUNGAN (fisik, geografi, social/PHBS/budaya/kebijakan).
6

Ilustrasi Proses, Langkah-2, Bentuk dan Isi Laporan Hasil Diskusi.

1. Laporan BAGIAN SATU.


LAPORAN BAGIAN SATU:
PROSES/ DISKUSI FGD:
ISI:
A. Mengidentifikasi Masalah dari
Skenario dan Menentukan Masalah I. Skenario.
Prioritas (Bila ditemukan lebih dari II. Hasil Identifikasi Masalah dan Proses
Menentukan MASALAH PRIORITAS
satu masalah) dengan Metode Scoring.
B. Mengidentifikasi Faktor Risiko dari III. Diagram (Sebab-Akibat) Hasil
Masalah prioritas. Identifikasi Faktor Risiko dengan
C. Membuat Diagram Hubungan Sebab- Masalah Prioritas.
Akibat dan Membuat Diagram Fish IV. Diagram Fish Bone.
Bone V. ANALISIS Hubungan Faktor Risiko
dengan Masalah Prioritas.
D. MengANALISIS/MEMBAHAS
VI. HASIL DISKUSI adalah:
hubungan Faktor Risiko dengan 1. Rumusan Masalah
Terjadinya Masalah. 2. Rumusan Tujuan -> Tujuan
E. Membuat Rumusan Masalah dan Khusus
Tujuan (Umum dan Khusus) (Alternative Solution)

Gambar I a: Proses , Langkah-2, Bentuk dan Isi Laporan FGD BAGIAN SATU.

2. Laporan BAGIAN DUA

PROSES/DISKUSI FGD:
MENINDAK-LANJUTI TUJUAN KHUSUS LAPORAN BAGIAN DUA:
MENJADI KEGIATAN UTAMA
PEMECAHAN MASALAH ISI LAPORAN:

A. Tujuan khusus terdiri atas BEBERAPA 1. Halaman Sampul (Judul : Rencana


KEGIATAN (Alternative Solution) untuk Program …… di ……
memecahkan masalah prioritas. dan Daftar Nama Group).
B. Menentukan urutan prioritas 2. Daftar Isi, daftar table, daftar gamab dll.
KEGIATAN-2 utama dengan teknik 3. Kata Pengatar
skoring. 4. (Selanjutnya Mengikuti Sistematika
C. Menetapkan KEGIATAN PRIORITAS. pada Contoh Di Box I. 1) – tentang:
D. Merinci kegiatan prioritas. RENCANA PROGRAM ……………….
E. Menyajikan kegiatan prioritas dalam dilengkapi TABEL POA.
bentuk PROGRAM PLANNING.

Gambar I b: Proses, Langkah, Bentuk dan Isi Laporan FGD BAGIAN DUA.
7

PROBLEM SOLVING APPROACH PROCESS


A. PENGERTIAN MASALAH

1. Pengertian Masalah
• Masalah adalah suatu keadaan terdapatnya kesenjangan (gap) antara :
• Kenyataan dengan harapan
• Kenyataan dengan standar/pedoman
• Capaian dengan target
• Das sein (keadaan yang nyata) dengan das sollen (kondisi yang
diharapkan.
• Masalah adalah suatu keadaan terdapatnya kesenjangan (gap) antara :
2. Masalah adalah suatu keadaan/ persoalan yang harus dipecahkan
(KBBI).
3. Untuk memecahkan masalah, masalah harus dirumuskan dengan tepat.
Merumuskan masalah dengan tepat berarti 50% masalah sudah
terpecahkan.
4. Memecahkan masalah harus mengetahui akar masalahnya.
5. Mengetahui akar masalah berarti mengetahui penyebab terjadinya
masalah.
6. Setelah mengetahui akar masalah akan tersusun konsep SEBAB –
AKIBAT (KONSEP HUBUNGAN VARIABEL)
7. Mengatasi penyebab/akar masalah adalah memecahkan masalah.
8. Memecahkan masalah secara ilmiah menggunakan scientific method
yaitu PENELITIAN.

B. MENGENALI MASALAH (IDENTIFIKASI MASALAH)


Mengenali atau mengidentifikasi masalah penelitian
Masalah Penelitian harus memenuhi syarat FINER sbb:
FEASIBLE (dapat dilaksanakan)
INTERESTING (menarik untuk diteliti)
NOVELTY (mempunyai tingkat kebaruan)
ETHICAL (ethis – tidak menyinggung ras, suku, agama, adat)
RELEVAN (relevan dengan KEILMUAN yang ditekuni)
8

C. KAPAN MASALAH ITU ADA


Masalah itu ada bila TIGA komponen ini ada:
1. Ada kesenjangan (Gap)
2. Ada perhatian (Concern) terhadap Gap.
3. Ada tanggung jawab (Responsibility).

Bila dirumuskan:

P=GXCXR (M = K x P x T)
P : Problem (M : Masalah)
G : Gap (K : Kesenjangan)
C : Concern (P : Perhatian)
R : Responsibility (T : Tanggung jawab)
Bila salah satu komponen tidak ada berarti nilainya NOL: (0)
Sehingga P atau M = 0 (Tidak ada masalah).

D. MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH


Ada dua macam Teknik dalam menetapkan prioritas masalah yaitu dengan
TEKNIK NON-SKORING (NON-SCORING TECHNIQUE) dan SCORING-
TECHNIQUE.
Dalam memilih prioritas masalah dengan mempergunakan SCORING-
TECHNIQUE dilakukan bila tersedia DATA YANG LENGKAP.
Bila tidak tersedia data yang lengkap maka cara menetapkan prioritas
masalah yang lazim digunakan NON-SCORING TECHINQUE.

Apakah yang dimaksud dengan data yang lengkap?


Data yang lengkap adalah yang memiliki informasi tentang SEMUA
parameter yang digunakan untuk menetapkan prioritas misalnya mengenai:
Magnitude, Saverity, Vulnerability dan Community and political concern
untuk metode PAHO (Pan American Health Organizatuion).
9

1. Bila TIDAK TERSEDIA DATA YANG LENGKAP maka cara mene-


tapkan prioritas masalah yang lazim digunakan DIANTARANYA adalah:
 DELPHI – TECHNIQUE
 DELBECQ – TECHNIQUE.

a. DELPHI TECHNIQUE
Masalah2 didiskusikan oleh kelompok orang yang mempunyai
KEAHLIAN YANG SAMA (missal: dokter yang ahli di bidang epidemi-
ologi).
Melalui diskusi tsb akan menghasilkan urutan-prioritas masalah yang
disepakati bersama tentang penyakit-2 yang harus diatasi.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus.
Setiap peserta yang sama keahliannya dinimtakan untuk mengemu-
kakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak
dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari.
DELPHI TECHNIQUE pada prinsipnya adalah menggabungkan opini
beberapa orang yang memiliki KEAHLIAN YANG SAMA,
dikombinasikan secara tepat untuk membentuk penilaian gabungan
terbaik (tanpa tatap muka).

CARANYA:
1) Pimpinan (pemrakarsa) mengidentifikasi masalah2 yang hendak
diselesaikan. Misalnya penyakit-2 apa saja yang memiliki
kecenderungan akan meningkat pada tahun depan (2023) sehingga
diketahui peringkat prioritasnya.
2) Menetapkan peserta/para ahli yang dianggap mengetahui dan
mengasai permasalahan.
3) Membuat kuesioner dan dikirimkan kepada para ahli/ pakar yang
sudah ditunjuk a.l. berisi:
- Penyakit-2 apa saja yang memiliki kecenderungan meningkat
prevalensinya tahun 2024.
- Kerugian-2 apa saja apa saja yang akan ditimbulkan penyakit-2
tersebut.
- Bagaimana solusi terhadap masing-2 penyakit tsb?
10

4) Pembentukan tim khusus (moderator) utk merangkum seluruh respons


dari participant.
5) Mengirim kembali respons yang sudah dirangkum ke partisipan.
6) Partisipan menelaah ulang rangkuman, dengan mengetahui pendapat
partisipan (pakar) yang lain, masing-2 partisipan menetapkan skala
prioritas/membuat peringkat alternatif solusi yang dianggap terbaik.
7) Mengembalikan kepada PEMIMPIN kelompok/ pembuat keputusan.
8) REVISI BERULANG – Gerakan kearah kesepakatan.
a) sekarang terdapat DUA BUAH INFORMASI: satu dari pribadi
partisipan, satu dari rata-rata kelompok
b) semua partisipan membentuk penilaian lagi berdasar informasi
pribadi dan kelompok (rangkuman).
c) Setelah mendapat masukan dari pendapat kelompok partisipan
merevisi kembali pendapat (opininya) kemudian hasil revisi dikirim
kembali kepada moderator.
d) muncul median baru, kemudian dikalkulasikan lagi untuk
mendapat-kan rumusan yang baru.
e) proses diulang sebanyak putaran yang diperlukan untuk mencapai
stabilitas hasil.
f) dalam praktek diperlukan 3-4 ronde.

b. DELBECQ TECHNIQUE.
Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok
orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan lebih
dulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
memengaruhi peserta.
Lalu partisipan diminta untuk mengemukakan beberapa masalah.
Masalah yang banyak dikemukakan adalah adalah masalah prioritas.
CARANYA:
- Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah 6 –
8 orang
- Mula2 ditulis pada white board masalah2 yang akan ditentukan
peringkat prioritasnya.
11

- Masing2 orang menulis urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan
ditentukan peringkat masalahnya.
- Penulisan dilakukan tertutup.
- Kemudian kertas dari masing2 orang dikumpulkan dan hasilnya ditulis
di belakang setiap masalah.
- Nilai peringkat untuk setiap masalah DIJUMLAHKAN’
- JUMLAH PALING KECIL adalah peringkat/prioritas tertinggi.

KELEMAHANNYA:
- Kesulitan dalam menentukan kriteria siapa yang seharusnya ikut dalam
menentukan peringkat prioritas tsb.
- Penentuan peringkat bisa sangat subyektif.
- Lebih bertujuan untuk mencapai konsensus dari interest yang berbeda
dan tidak untuk menentukan prioritas atas dasar fakta.
- Kelemahan bisa dieliminasi dengan: partisipan yang diambil dari ahli
dibidangnya, misalnya dalam bidang kesehatan ada ahli yang sudah
berpengalaman di bidang ekonomi kesehatan, epidemiolog, praktisi
yang berpengalaman dalam pelaksanaan program masalah kesehatan
yang dibahas – yang pada umumnya mereka berpengala-man dalam
menerjemahkan dalam penerapan kriteria yang umum digunakan
dalam metode kuantitatif.

2. TEKNIK SKORING (SCORING TECHNIQUE)


Contoh:
Kriteria/parameter untuk menetapkan masalah prioritas:
a. Kriteria PAHO (Pan American Health Organization)
b. Kriteria Bryant (Digunakan di Negara-2 Afrika dan Thailand)
c. Kriteria CARL
d. Kriteria MCUA (Magnitute Criteria Utility Assesment Method) dll.
e. Kriteria lain.

Contoh: 1
12

Metode PAHO (Pan American Health Organization)


Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter diletakkan
pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian masalah yang
akan dijadikan sebagai prioritas masalah.

CARANYA:
1) Setiap variable diberi skor antara 1 – 10
2) Penilai terdiri dari beberapa orang (tim) dan DIPIMPIN OLEH
SEORANG AHLI untuk menyatukan persepsi supaya tidak
menimbulkan BIAS dalam penilaian.
3) Masing-masing anggota memberi penilaian.
4) Hasil penilaian tim dirata-rata
5) Bila ada anggota yang memberi nilai ekstrem – nilai ekstrem dibuang
(tidak masuk dalam perhitungan rata-rata).
6) Setelah dihitung reratanya masing-masing kasus lalu kita hitung nilai
skor totalnya totalnya dengan mengalikan : M x S x V x C.
7) SETELAH nilai skor total diketahui maka bisa dibuat ranking
prioritas. Nilai skor total tertinggi adalah ranking 1 atau prioritas
pertama, untuk ranking ke 2 atau prioritas ke 2 dst.

SETIAP variable/parameter diberi skor antara 1 – 10


a) Magnitude (M)– Berapa banyak pendudukyang terkena masalah.
Gunakan prevalence rate - BUKAN incidence rate.
b) Severity(S) – Tingkat keparahan yang ditunjukkan dengan case fatality
rate, cepatnya sebaran dan luasnya sebaran.
c) Vulnerability (V) – Sejauh mana penyakit tsb mampu ditangani ditinjau
dari: ketersediaan tenaga ahli, peralatan dan teknologi. Makin tersedia
fasilitas skor makin tinggi.
d) Community and political concern (C) – sejauh mana tingkat perhatian
para pengambil kebijakan dan masyarakat. Biasanya diukur dari
kehebohan masyarakat dan pimpinan daerah dalam menyikapi
masalah tsb.
Tabel: Hasil Teknik Skoring PAHO menurut Masalah Kesehatan
di…….
13

NO. MSL M S V C NILAI TOTAL SKOR


KESEHATAN
1 ISPA 9 6 7 4 1512
2 Common cold 8 5 7 4 1120

3 Tonsilitis akut 5 3 5 4 300

4 Diare dan GE 4 7 5 6 840

5 Gangguan kulit 3 3 5 2 90

Menentukan ranking:
Total skor tertinggi adl ranking 1, nilai total score terendah adalah
ranking terakhir.
Basar nilai skor total menunjukkan besar masalahnya.
Penjelasan:
(1) Langkah pertama : Kelompok memilih satu masalah (misalnya
penyakit A)
(2) Langkah kedua : Masing-masing anggota kelompok menilai
menurut parameter PAHO.
(3) Langkah ketiga : skor dari hasil penilaian masing-masing anggota
kelompok dijumlahkan kemudian diisikan pada baris JUMLAH
kolom masalah A, kemudian jumlah skor dirata-rata (dibagi 8) dan
diisikan pada baris RERATA kolom masalah A.
(4) Langkah keempat: lakukan langkah pertama sampai dengan ketiga
untuk masalah B, C, D dan E.
(5) Langkah kelima: buatlah urutan masalah menurut besarnya rata-
rata skor (mulai skor tertinggi sampai terendah), maka akan
diperoleh urutan prioritas masalah.
(6) Langkah ke enam : tentukan penyakit dengan rerata skor tertinggi
sebagai masalah prioritas,
14

Contoh 2:
(Lihat Buku Pedoman FGD)

DENGAN PARAMETER/KRITERIA YANG LEBIH LENGKAP:


(1) Prevalence - Berapa prevalensi penyakit yang dapat diturunkan
diakibatkan memprioritaskan masalah ini.
(2) Severity - Berapa besar keganasan penyakit sebagai dampak yang
ditimbulkan apabila memilih/ memprioritaskan masalah ini.
(3) Rate % increase - Seberapa % besar laju dampak yang ditimbulkan
bila memilih masalah ini.
(4) Degree of unmeet need - Seberapa besar kebutuhan yang tak terduga
timbul apabila memilih masalah ini.
(5) Social benefit - Seberapa besar keuntungan masyarakat apabila
memilih masalah ini.
(6) Public concern - Seberapa besar dukungan masyarakat apabila
memilih masalah ini.
(7) Technical feasibility study- Seberapa besar secara teknik kemungkinan
untuk dapat dilaksanakan apabila memilih masalah ini.
(8) Resources availability - Berapa besar keuntungan yang diperoleh (oleh
manajemen) apabila memilih masalah ini.

LANGKAH-LANGKAHNYA:
a. Langkah pertama : Kelompok memilih satu masalah (misalnya
penyakit A)
b. Langkah kedua : Masing-masing anggota kelompok menilai
menurut parameter berikut dengan skor antara 1 – 5
c. Langkah ketiga : skor dari hasil penilaian masing-masing anggota
kelompok dijumlahkan kemudian diisikan pada baris JUMLAH kolom
masalah A, kemudian jumlah skor dirata-rata (dibagi 8) dan diisikan
pada baris RERATA kolom masalah A.
d. Langkah keempat: lakukan langkah pertama sampai dengan ketiga
untuk masalah B, C, D dan E.
15

e. Langkah kelima: buatlah urutan masalah menurut besarnya rata-rata


skor (mulai skor tertinggi sampai terendah), maka akan diperoleh
urutan prioritas masalah.
f.Langkah ke enam : tentukan penyakit dengan rerata skor tertinggi
sebagai masalah prioritas,

PENJELASAN:

Masing-masing anggota kelompok menilai menurut parameter berikut


dengan skor antara 1 – 5

1) Prevalence Berapa prevalensi penyakit yang dapat diturunkan


diakibatkan memprioritaskan masalah ini.

Penurunan Prevalensi

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

2) Severity - Berapa besar keganasan penyakit sebagai dampak yang


ditimbulkan apabila memilih/ memprioritaskan masalah ini.

Keganasan

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

3) Rate % increase - Seberapa % besar laju dampak yang ditimbulkan bila


memilih masalah ini.

Laju dampak

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

4) Degree of unmeet need - Seberapa besar kebutuhan yang tak terduga


timbul apabila memilih masalah ini.

Kebutuhan tak terduga

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5
16

5) Social benefit - Seberapa besar keuntungan masyarakat apabila


memilih masalah ini.

Keuntungan masyarakat

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

6) Public concern - Seberapa besar dukungan masyarakat apabila


memilih masalah ini

Dukungan masyarakat

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

7) Technical feasibility study- Seberapa besar secara teknik kemungkinan


untuk dapat dilaksanakan apabila memilih masalah ini.

Kemungkinan untuk dilaksanakan

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar


Skor : 1 2 3 4 5

8) Resources availability - Berapa besar keuntungan yang diperoleh (oleh


manajemen) apabila memilih masalah ini.

Keuntungan yang dapat diperoleh

Sangat Kecil Kecil Sedang Besar Sangat Besar

Skor : 1 2 3 4 5
17

Tabel II.1: Tabel scoring untuk Menentukan Urutan Prioritas Masalah


PENYAKIT
PARAMETER A B C D E
1. Prevalence
2. Severity
3. Rate % increase
4. Degree of unmeet need
5. Social benefit
6. Public concern
7. Technical feasibility study
8. Resources Availlability

JUMLAH
RERATA (sesuai jumlah
parameter)

E. MENENTUKAN KEGIATAN PRIORITAS DAN PENYAJIAN KEGIATAN


PRIORITAS.

F. MENENTUKAN KEGIATAN PRIORITAS SEBAGAI RENCANA PROGRAM


(PROGRAM PLANNING).

Laporan BAGIAN KEDUA.

Contoh kasus: “Program Pengendalian Penyakit TETANUS


NEONATORUM di Desa Arum Kecamatan Bagus, Kabupaten Y”.

1. Menentukan kegiatan-kegatan utama yang akan ditentukan prioritas


utamanya.

Dalam program tersebut ada kegiatan utama pada “Upaya pengendalian


Penyakit Tetanus neonatorumDesa Arum, Kecamatan Bagus adalah:
a. Penyuluhan Kesehn
b. Vaksinasi
c. Perbaikan sanitasi dasar
d. Perbaikan penyedian air bersih
e. Pemulihan penderita

2. Menentukan urutan prioritas kegiatan dengan metode scoring sbb:


18

a. Membuat tabel skoring.


Tabel II.2: Tabel Skoring untuk Menentukan Urutan Prioritas
Kegiatan
Efektifitas Efisiensi Hasil
No Kegiatan MxIxV
M I V C P=
C
1 Penyuluhan kesehatan
2 Vaksinasi
3 Perbaikan sanitasi dasar
4 Perbaikan penyediaan air
bersih
5 Pemulihan pasien/penderita

b. Mengisi skor ke dalam table dengan langkah-2 sbb:

Langkah pertama: setiap anggota kelompok memberikan skor antara 1 – 5 terhadap


parameter berikut:
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi/ kegiatan
ini dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain).
I : Implementasi, yaitu sensitifnya dalam mengatasi masalah;
V : Viability, yaitu kelanggengan selesainya masalah apabila kegiatan ini
dilaksanakan.
C : Cost, biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah.
P : Hitunglah P (Prioritas kegiatan/pemecahan masalah) dengan rumus pada kolom
Hasil pada Tabel II.2.

1) Menetapkan kegiatan prioritas

Misalnya skor P tertinggi jatuh pada kegiatan VAKSINASI, maka urutan kegiatan
prioritas pertama adalah VAKSINASI.

2) Merinci kegiatan prioritas

Untuk melaksanakan VAKSINASI di Kecamatan X Kabupaten Y tersebut apa saja


rincian kegiatannya.
1) Menentukan sasaran (siapa dan berapa banyak yang akan divaksinasi)
2) Menyiapkan fasilitas/tenaga/dana/perlengkapan vaksinasi;
3) Mengadakan sosialisasi tentang vaksinasi kepada masyarakat;
4) Pelaksanaan vaksinasi;
5) Evaluasi hasil penyelenggaraan vaksinasi.
19

3) Menyusun kegiatan prioritas dalam bentuk tabel POA.


Contoh kasus
Terlepas dari KONTEKS jenis penyakit yang menjadi contoh kasus (Di sini
dicontohkan TETANUS NEONATORUM) “Vaksinasi Tetanus Toxoid di
Desa Arum, Kecamatan Bagus, Kabupaten Cantik tahun 2022) menjadi
CONTOH.

Contoh RINCIAN KEGIATAN Vaksinasi :

1. Menentukan sasaran siapa yang divaksinasi dan pelaksanaannya;


a. Sasaran : Pasangan usia subur; Ibu hamil dan Calon ibu hamil
b. Target : Berapa prosen sasaran yang diperkirakan tercapai.
c. Volume pekerjaan : Terdiri berapa kali pelaksanaannya dalam satu tahun.
d. Rincian kegiatan : uraian singkat jenis kegiatan masing2 volume.
e. Lokasi pelaksanaan : Tempat dilaksanakannya kegiatan masing-2 volume.
f. Tenaga pelaksana : Siapa yang melaksanakan kegiatan masing-2 volume.
g. Jadwal Kegiatan : Tanggal dan bulan pelaksanaan masing-2 volume kegiatan.
h. Kebutuhan pelaksanaan: alat, fasilitas dan bahan-2 lain yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan kegiatan,

2. Menyiapkan fasilitas/tenaga/dana/perlengkapan vaksinasi beserta kuantitas-


nya – dengan membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Tenaga:
a. Dokter
b. Bidan
c. perawat
d. kader Kesehatan
Dana
Fasilitas (Perbekalan/Perlengkapan dll.)

3. Mengadakan sosialisasi tentang vaksinasi TT;


a. Sasaran:
1) Pasangan usia subur
2) Ibu hamil
3) Calon ibu hamil
b. Waktu
1) 3 bulan sebelum hari H
20

2) Diulang 2 minggu sebelum hari H


c. Tempat
Balai desa.
d. Materi
Pentingnya vaksinasi TT untuk mencegah Tetanus Neonatorum.
e. Metode
Pesan Pertama (3 bulan sebelum hari H)
Katua RW dan RT diundang di Balai Desa.
Pesan verbal (langsung) disampaikan oleh Tim Penyelenggara Vaksinasi
kepada Ketua RW dan RT untuk selanjutnya disampaikan kepada sasaran di
RW/RT masing-2.
Pesan kedua (2 minggu sebelum hari H)
Diulang melalui media social (WA) dan RW dan RT mengingatkan dalam
berbagai kesempatan.

f. Evaluasi sosialisasi
Melalui media social (WA) Tim mengadakan chek and rechek apakah pesan
sosialisasi sudah sampai pada sasaran. Bila belum diigatkan Kembali.

4. Pelaksanaan vaksinasi.
a. Presensi peserta (sasaran)
1) Pasangan usia subur
2) Ibu hamil
3) Calon ibu hamil
b. Waktu, tempat dan penanggung jawab di lokasi

Pos 1 ( Balai RW 1)
1) Penanggung jawab pos 1.
2) Waktu pelayanan : Pukul 09.00 – 14.00.
3) Jumlah sasaran: Siapkan daftar hadir).
4) Perbekalan: (sebutkan apa saja)

Pos 2 ( Balai RW 2) …………


Dst. …………
21

5. Evaluasi kegiatan vaksinasi


Instrumen evaluasi:
a. Daftar hadir sasaran yang terdaftar.
b. Daftar yang divaksinasi
c. Penyelenggaraan vaksinasi (dicatat bila ada masalah/kendala/kesulitan dalam
penyelenggaraan), yang menyangkut:
Tenaga
Perbekalan
Fasilitas, tempat, dan sarana lainnya.

6. Evaluasi hasil vaksinasi.


Rekapitulasi hasil Vaksinasi di Dasa ………
Cakupan (Coverage)
No. RW Ibu PUS Bumil Calon Jumlah Keterangan
Bmil
1 I … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)
2 II … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)
3 III … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)
4 IV … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)
5 V … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)
…. DST. … (… … (…%) … (…%) … (…%)
%)

7. Melaporkan penyelenggaraan vaksinasi


a. Laporan penyelenggaraan secara umum
b. Laporan hasil vaksinasi
c. Laporan Keuangan
d. Dll.
22

8. Menyajikan Tabel (Contoh) Rencana Kegiatan Prioritas (POA Table)


(Lihat Contoh Tabel : II.3)
23

Tabel II.3: (Contoh) Rencana Kegiatan Prioritas (Plan of Activity/POA) Vaksinasi Tetanus
Toxoid di Desa Arum, Kecamatan Bagus, Kabupaten Cantik tahun 2022.

NO KEGIA SASAR TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL KEBUTUHAN


TAN AN KEGIATAN KEGIATAN PELAKS. PELAKSANA PELAKSANAAN
1 Inventarisasi 60 Ibu-2 80 % 60 ibu PUS Mendata semua Dusun A Kader Jan- Daftar anggota
sasaran PUS*) PUS PUS. dan B kesehatan febr. keluarga

21 Ibu-2 80 % 21 ibu Mendata bumil Dusun A Kader Jan- Alat tulis


hamil**) bumil hamil. yang belum dan B kesehatan Febr.
mendapat TT
14 Calon 80 % 14 calon Dusun A Kader Jan-
PUS***) PUS PUS Mendata calon dan B kesehatan Febr.
PUS

2 Menyiapkan Dokter, 100% 1 dokter Memilih tenaga Puskesma Petugas yang Jan. Alat tulis,
tenaga dan Bidan, 2 bidan yang siap s Bagus ditunjuk Ka perlengkapan
perlengkapan perawat, 2 perawat menjalankan tugas Puskesmas. vaksinasi, dan
kader kes. 15 kader vaksinasi. dana.

3 Sosialisasi 60 Ibu-2 60 Ibu-2 60 ibu PUS Menyiapkan Kantor Dokter, Maret Ruang
program PUS*) PUS*) tempat; dan waktu. desa bidan, pertemuan
vaksinasi TT. 21 Ibu-2 Menyiapkan Arum. perawat, lengkap dgn
hamil**) 21 Ibu-2 materi; kader kes. Audio visual
21 ibu aid (AVA),
hamil**) hamil.
14 Calon Snack.
PUS***) 14 Calon
PUS***)
14 calon
PUS
4 Sosialisasi 60 Ibu-2 60 Ibu-2 60 Ibu-2 Pesan sosialisasi Via Tim Satu Alat
ulang (1 – 2 PUS*) PUS*) PUS*) disampaikan Medsos di Pelaksana minggu komunikasi HP.
minggu melalui Media masing-2 bekerja sama sebelu
sebelum 21 Ibu-2 21 Ibu-2 21 Ibu-2 Sosial WA atau lokasi. dan m hari
pelaksanaan). hamil**) hamil**) hamil**) media yang lain berkoordinas H.
i dengan
Berfungsi Perangkat
14 Calon 14 Calon 14 Calon Desa, RW
PUS***) PUS***) PUS***) mengingatkan
kembal program. dan Rt.

5 Pelaksanaan 60 Ibu-2 80% 60 ibu PUS Mendaftar peserta Kantor Dokter, idan, Juli. Vaksin TT;
vaksinasi TT PUS*) dan Vaksinasi. desa perawat. Thermos
Arum; penyimpan
21 Ibu-2 Mendaftar peserta Dokter, vaksin;
100% 21 ibu Spuit, Alkohol,
hamil**) hamil. dan Vaksinasi. Bidan,
perawat. kapas.

14 Calon Mendaftar peserta


PUS***) 80% dan Vaksinasi. Dokter,
14 calon bidan,
PUS perawat.

6 Evaluasi Menyusun dokumen Satu Menyusun Kantor Tim Juli. Alat tulis.
Program instrumen rencana dokumen instrument desa (Bidan/pera Alat
Sasaran dan evaluasi evalua-si evaluasi vaksinasi Arum; wat/kader dokumentasi.
penyelenggara SIAP. TT. Kesehatan).
an.

Melaksan Selesai Satu Menghitung Puskesma Alat tulis dan


akan dalam 1 kegiatan jumlah yang s Bagus. Agustu foto
evaluasi minggu evaluasi divaksinasi/jml s dokumentasi
sasaran x 100%.
24

Menyusun Lapor-an Satu Menyusun laporan Alat tulis dan


laporan lengkap laporan kegiatan vaksinasi. Puskesma Agustu rekaman
hasil kegiatan s Bagus. s dokumen lain.
vaksinasi vaksinasi
. TT
*) yang merencanakan kehamilan , **) yang belum mendapat TT, ***) yang merencanakan pernikahan.
Box I. 1: Sistematika Laporan BAGIAN DUA (Program planning)

PROGRAM VAKSINASI TT DI DESA ARUM KECAMATAN BAGUS.


KABUPATEN CANTIK

BAB I – PENDAHULUAN

C. Latar Belakng
D. Tujuan
3. Tujuan program
Menyelenggarakan vaksinasi TT kepada Ibu-ibu yang akan melahirkan dengan
risiko terkena Tetanus neonatorum di Desa Arum, Kecamatan Bagus, Kab.
Cantik.
4. Tujuan khusus
d. Vaksinasi TT kepada 60 Ibu Pasangan Usia Subur yang merencanakan
kehamilan;
e. Vaksinasi TT kepada 21 Ibu Hamil yang belum mendapatkan vaksinasi.
f. Imunisasi TT kepada 14 orang Calon Pasangan Usia Subur.

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA


C. Tetanus
9. Identifikasi
10. Penyebab (infectious agent)
11. Tempat kejadian
12. Sumber infeksi (reservoir)
13. Cara menular (mode of transmission)
14. Masa inkubasi (incubation period)
15. Masa penularan (period of communicability)
16. Suseptabilitas dan resistensi Susceptability and resistance)
D. Tetanus neonatorum
Beri uraian secukupnya.
4. Kelompok berisiko
5. Pencegahan
6. Pengobatan

BAB III – PROGRAM VAKSINASI TT DI DESA ARUM

G. Persiapan
H. Infestigasi sasaran
I. Membentuk Tim Kerja
J. Menyiapkan pembiayaan peralatan dan perbekalan dalam bentuk Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)
K. Pelaksanaan
4. Sosialisasi program
5. Pelaksanaan vaksinasi
6. Evaluasi program
L. Penyusunan laporan program.

BAB IV – PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.

Anda mungkin juga menyukai