Anda di halaman 1dari 2

RENCANA STUDI

Suci Fadhilah – University of Bristol

Dapat melanjutkan studi ke luar negeri adalah impian saya sejak lama.
Sebagai seorang manusia yang hendak membawa perubahan di negeri ini,
tidak hanya koneksi dengan ilmu pengetahuan yang lebih luas saja yang
dapat diperoleh dari studi di negara yang lebih dulu maju. Pengalaman
merantau jauh dari negeri sendiri saya percayai dapat membangun
kemandirian serta karakter pejuang dalam diri. Adalah sebuah kewajiban
bagi saya untuk mewujudkan mimpi ini. Untuk dapat “mencuri” sebanyak-
banyaknya ilmu dan koneksi positif untuk dibawa kembali ke Indonesia,
untuk dapat berkontribusi menciptakan pendidikan yang lebih baik di
Indonesia.
Saya percaya bahwa teknologi dapat membawa sebuah perubahan dan
harapan besar untuk perkembangan pendidikan di Indonesia. Setelah lulus
S1, saya bergabung di lab Digital Library and Distance Learning Fasilkom UI
sebagai asisten riset. Saya ditugasi untuk bergabung dalam proyek PJJ S2
APTIKOM. PJJ S2 APTIKOM memfasilitasi dosen dari berbagai daerah di
Indonesia yang masih bergelar sarjana untuk mengikuti pendidikan jarak
jauh guna memperoleh gelar master. Selain membangun sistem pendidikan
jarak jauh, kami sebagai tim juga harus secara rutin menjaga proses belajar
dan mengajar yang berlangsung. Selain itu, kami harus belajar bagaimana
memotivasi peserta PJJ tanpa melakukan tatap muka sekalipun. Kami juga
harus mengetahui bagaimana menciptakan lingkungan belajar online yang
positif melalui forum diskusi online, dan lain sebagainya. Tantangan-
tantangan ini membuat saya berpikir bahwa untuk dapat mengembangkan
sebuah teknologi yang bisa mendukung pendidikan, tidak hanya
kemampuan teknis yang diperlukan, namun juga pengetahan mengenai ilmu
pendidikan dan pengajaran itu sendiri.
Selain itu melalui PJJ juga, saya dapat melihat dengan jelas kesenjangan
kualitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia. Peserta yang berasal
dari daerah cenderung mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran jika
dibandingkan dengan peserta yang berasal dari kota besar. Dari pengalaman
ini, saya percaya bahwa pengetahuan mengenai keberagaman masyarakat
yang menjadi target pengembangan sistem intervensi pendidikan juga sangat
penting.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk sedikit berpindah dari bidang ilmu
komputer murni ke bidang teknologi pendidikan. Saya bermimpi untuk dapat
menguasai tidak hanya ilmu teknis, tapi juga dapat mengintegrasikan antara
ilmu pendidikan dan pengajaran dengan teknologi sehingga di masa depan
saya bisa menghasilkan penelitian yang dapat membantu para pengembang
sistem teknologi pendidikan pada perancangan sistem yang secara tepat
dapat membantu proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ini juga
tidak dibatasi dalam lingkup pembelajaran formal saja.
Setelah melakukan riset yang cukup panjang, pilihan saya jatuh pada
program full-time MSc in Education (Learning, Technology, and Society) yang
dimiliki oleh University of Brsitol. Program yang dijadwalkan selesai selama
satu tahun ini memiliki objektif yang sangat cocok dengan apa yang saya
ekspektasikan. Terlebih lagi, program ini mengkombinasikan antara riset
akademis dengan pengalaman praktik. Untuk dapat lulus dalam program ini,
saya perlu menyelesaikan 180 kredit dengan rincian 80 kredit untuk mata
kuliah wajib (core unit), 40 kredit untuk mata kuliah pilihan (optional unit),
dan 60 kredit untuk disertasi. Saya menargetkan untuk dapat menyelesaikan
setidaknya 100 kredit pada semester pertama, sehingga pada semester kedua
saya bisa lebih fokus menyelesaikan disertasi dan menyelesaikan 20 kredit
selebihnya.
Salah satu core unit yang memantapkan saya untuk mengambil program ini
adalah Designing Technology for Learning Unit. Tak bisa dipungkiri,
penelitian terkait pengembangan sistem pembelajaran di Indonesia masih
mengalami masalah tidak adanya suatu grand design dalam pengembangan
sistem teknologi pendidikan yang tepat. Dalam core unit Designing
Technology for Learning Unit, saya akan belajar merancang sistem teknologi
pendidikan yang berbasis penelitian dan juga melakukan penelitian yang
berbasis perancangan sistem.
Untuk topik disertasi yang akan saya tulis, saya belum memiliki rencana
yang detil. Namun, saya memiliki beberapa topik yang sudah saya minati
seperti: kesenjangan tingkat pendidikan dalam masyarakat, perancangan
sistem teknologi pembelajaran untuk pendidikan tinggi, dan bagaimana
proses manusia belajar (cognition dan neuroscience dalam pendidikan).
Saat ini, saya telah berhasil mendapatkan surat penawaran dari University
of Bristol. Namun, saya masih harus memenuhi syarat untuk mendapatkan
skor minimal 6 pada Academic IELTS Test bagian writing. Oleh karena itu,
saat ini saya masih mempersiapkan untuk melakukan tes IETLS pada bulan
Februari nanti. Saya berharap saya dapat menjadi salah satu orang yang
diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Karena dengan
begitu, apa yang saya tuliskan dalam rencana studi ini akan bisa menjadi
sebuah langkah aksi nyata untuk saya dapat memberikan manfaat lebih
kepada orang banyak. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai