Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Umum tentang Perawat dan Lima Tepat (Five Rights)

Undang-undang yang mengatur mengenai perawat dimuat dalam Undang-Undang


Nomor 26 Tahun 2019 tentang Keperawatan (UU Keperawatan). Adapun pengertian
keperawatan diatur dalam Pasal 1 Angka 1 UU Keperawatan bahwa keperawatan
adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

Menurut Pasal 1 Angka 2, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di Iuar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Dalam rangka memberikan obat perawat harus patuh terhadap lima tepat (five
rights) dan membantu mengawasi efek obat yang diberikan tersebut. Adapun lima
tepat (five rights) meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug), tepat
dosis (right dose), tepat waktu (right time), dan tepat rute (right route). Perawat
dalam menyelenggarakan praktik keperawatan berdasarkan Pasal 29 ayat (1) UU
Kesehatan, antara lain bertugas sebagai:

1.Pemberi asuhan keperawatan

2.Penyuluh dan konselor bagi klien

3.Pengelola pelayanan keperawatan

4.Peneliti keperawatan

5.Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang

6.Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu

Berdasarkan Pasal 30 ayat (1) UU Keperawatan bahwa salah satu wewenang


perawat dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang
upaya kesehatan perorangan adalah melakukan penatalaksanaan pemberian obat
kepada klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas
terbatas.

Pemberian obat harus memperhatikan prinsip 6 benar pemberian obat di rumah


agar aman bagi pasien yaitu sebagai berikut:
1. Benar Pasien

Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan mencocokkan dengan
nama, usia, dan jenis kelamin.

2. Benar Obat

Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat , dari nama
obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu :

saat melihat kemasan obat,

saat menuangkan obat

sesudah menuangkan obat.

Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian apotek.

3. Benar Dosis

Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan
pemberian obat.

4. Benar Waktu Pemberian

Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat
akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6 pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah
obat diberikan sebelum atau sesudah makan.

5. Benar Cara Pemberian Obat


Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan periksa pada label
cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut) sublingual (dibawah lidah),
inhalasi (semprot aerosol) dll.

6. Benar Kadaluarsa Obat

Harus diperhatikan expire date/masa kadaluarsa obat yang akan diberikan. Biasanya
pada label botol obat tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan perubahan
warna (dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya rusak.

7. Benar dokumentasi

Tujuannya, obat yang diberikan sesuai dengan prosedur bisa memberikan efek
penyembuhan terhadap suatu penyakit atau keluhan yang dirasakan oleh pasien

Dalam melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, perawat


berwenang:

Melakukan tindakan medis yang sesuai dengan kompetensinya atas pelimpahan


wewenang delegatif tenaga medis

Melakukan tindakan medis di bawah pengawasan atas pelimpahan wewenang


mandat

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan program pemerintah.

Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan sesuatu tindakan medis


diberikan oleh tenaga medis kepada perawat dengan disertai pelimpahan tanggung
jawab.

Pelimpahan wewenang secara delegatif hanya dapat diberikan kepada perawat


profesi atau perawat vokasi terlatih yang memiliki kompetensi yang diperlukan.

Pelimpahan wewenang secara mandat diberikan oleh tenaga medis kepada perawat
untuk melakukan sesuatu tindakan medis di bawah pengawasan. Tanggung jawab
atas tindakan medis pada pelimpahan wewenang mandat berada pada pemberi
pelimpahan wewenang.

Anda mungkin juga menyukai