Anda di halaman 1dari 11

Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun

1444 H di Indonesia

Ahmad Alivian Aziz1, Amalia Ahdiatul Kamalyah2, Ari Faturahman Malik3


, Deslia Salsa Fadilah4, Hasna Hasanatul Fuaadah5 , Prof. Dr. H. Ahmad
Sarbini, M.Ag., MMC1, Dr.H. Rohmanur Aziz, M.Ag., CIIQA2
1
Jurusan Manajemen Haji dan Umrah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN
Sunan Gunung Djati, Bandung
*Email : desliasls11@gmail.com

ABSTRAK
Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang paling kompleks. Tidak hanya
membutuhkan psikis dan fisik yang kuat, tetapi juga pemahaman dan pengalaman
yang komprehensif dan tentu saja konsisten. Banyak perubahan diri terjadi pada
diri jamaah ketika pelaksanaan ibadah haji. penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat beberapa konsep diri jamaah haji, di antaranya: calon haji kurang pandai
mengaji, calon haji kurang mendekatkan diri pada Sang Khaliq, calon haji kurang
memiliki kepedulian kepada orang lain. Dan konsep diri jamaah haji setelah
berhaji, terjadi transformasi citra diri dengan “status baru” sebagai haji mabrur
yang berusaha memantaskan diri untuk layak disebut haji dengan sering shalat
berjamaah di masjid dan peduli dengan orang lain.

Kata Kunci : Jamaah haji, komunikasi, konsep diri, transformasi

Diterima: Bulan Tahun. Disetujui: Bulan Tahun. Dipublikasikan: Bulan Tahun 1


A.A Aziz, A.A Kamalyah, A.F Malik, D.S Fadilah. H.H. Fuaadah

ABSTRACK

Hajj is one of the most complex acts of worship. Not only requires strong
psychological and physical, but also comprehensive and of course consistent
understanding and experience. Many self-changes occur in pilgrims during the
pilgrimage. This research shows that there are several self-concepts of
pilgrims, including: prospective pilgrims are not good at reciting the Koran,
prospective pilgrims are not very close to the Khaliq, prospective pilgrims lack
concern for other people. And the self-concept of the pilgrims after the
pilgrimage, there is a transformation of self-image with a "new status" as a hajj
mabrur who tries to qualify himself to be called a hajj by frequently praying in
congregation at the mosque and caring for other people.

Keywords : pilgrims hajj, communication, self-concept, transformation

PENDAHULUAN

Pesan yang akan disampaikan perlu dirancang dengan baik agar mudah
dipahami oleh jamaah haji. Pesan harus menggunakan bahasa yang jelas, ringkas,
dan tidak membingungkan. Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
konteks dan kebutuhan jamaah haji. Selain itu, jika diperlukan, pesan dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa yang dipahami oleh jamaah haji yang
berasal dari berbagai negara.

Pesan dapat dikirim melalui media komunikasi yang telah dipilih


sebelumnya. Dalam pengiriman pesan, penting untuk memastikan bahwa
pesan sampai ke tangan jamaah haji dengan tepat waktu dan sesuai tujuan.

Untuk memastikan bahwa pesan telah diterima oleh jamaah haji,


dapat dilakukan langkah konfirmasi penerimaan pesan. Hal ini dapat

2 MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun 1444 H di Indonesia

dilakukan dengan meminta jamaah haji untuk mengkonfirmasi bahwa


mereka telah menerima dan memahami pesan yang disampaikan.
Konfirmasi penerimaan pesan dapat dilakukan melalui pengiriman balasan
pesan, penandaan tanda terima, atau melalui fitur khusus pada aplikasi atau
platform komunikasi yang digunakan.

Setelah pesan disampaikan, penting untuk melakukan evaluasi


terhadap proses transformasi pesan haji. Hal ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas pesan yang telah disampaikan, memperbaiki
kelemahan atau kesalahan yang mungkin terjadi, dan melakukan
peningkatan dalam proses komunikasi untuk pesan-pesan yang akan datang.

Perubahan pesan haji merupakan upaya untuk mengefektifkan dan


memodernisasi sistem komunikasi selama musim haji, yaitu ibadah haji ke
Mekkah dan Madinah di Kerajaan Arab Saudi. Dibalik perubahan pesan haji
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya perubahan sistem
komunikasi. Berikut adalah beberapa informasi latar belakang yang relevan:

1. Peningkatan jamaah:

Jumlah jemaah haji setiap tahunnya terus meningkat. Ini memberi


tekanan pada sistem komunikasi yang ada, yang pada gilirannya memengaruhi
kecepatan, keandalan, dan efisiensi pengiriman pesan.

2. Perubahan teknis:

Kemajuan teknologi komunikasi, khususnya telekomunikasi dan


internet, menawarkan peluang baru untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi haji. Pengenalan teknologi baru seperti aplikasi seluler, platform
online, dan komunikasi berbasis data dapat mengubah cara penyampaian pesan
dan informasi kepada jemaah.
MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 3
A.A Aziz, A.A Kamalyah, A.F Malik, D.S Fadilah. H.H. Fuaadah

3. Keamanan:

Keselamatan jemaah adalah faktor yang paling penting untuk


dipertimbangkan selama perjalanan mereka. Sistem komunikasi yang canggih
dan efisien dapat membantu memantau dan mengoordinasikan keamanan dan
memungkinkan respons cepat dalam situasi darurat.

4. Batasan Infrastruktur:

Beberapa wilayah Mekkah dan Madinah mungkin mengalami


pembatasan infrastruktur yang mempengaruhi aksesibilitas komunikasi.
Pertukaran pesan haji bertujuan menjawab tantangan ini dengan solusi inovatif
yang dapat mengatasi keterbatasan infrastruktur yang ada.

5. Manajemen Logistik:

Musim haji membutuhkan manajemen logistik yang kompleks,


termasuk akomodasi, transportasi, dan distribusi makanan. Sistem komunikasi
yang terintegrasi dan efektif dapat membantu mengoordinasikan logistik ini
dengan lebih baik, memastikan semuanya berjalan lancar dan menyampaikan
informasi penting kepada jemaah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pertukaran pesan haji berfokus


pada penggunaan teknologi terkini, peningkatan infrastruktur komunikasi,
penggunaan aplikasi seluler, dan koordinasi yang lebih baik antara pihak-
pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji.

Efektivitas transformasi pesan haji dalam menyampaikan pesan kepada


jamaah haji
Efektivitas transformasi pesan haji dalam menyampaikan pesan kepada jamaah
haji dapat dinilai dari beberapa aspek berikut:

4 MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun 1444 H di Indonesia

Kecepatan dan Ketepatan: Dengan menggunakan teknologi


komunikasi, pesan dapat dikirim dengan cepat kepada jamaah haji dalam
waktu yang singkat. Informasi terkait jadwal ibadah, perubahan, atau instruksi
penting dapat disampaikan secara real-time. Hal ini memungkinkan jamaah
haji untuk merespons dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Jangkauan dan Aksesibilitas: Melalui teknologi komunikasi,
penyelenggara haji dapat menjangkau jamaah haji di berbagai lokasi, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri. Pesan dapat diakses oleh jamaah haji
melalui berbagai media, seperti aplikasi mobile, situs web, pesan singkat, dan
media sosial. Dengan demikian, transformasi pesan haji memungkinkan
penyampaian informasi kepada jamaah haji dengan lebih luas dan lebih mudah
diakses.
Akurasi dan Konsistensi: Pesan yang disampaikan melalui teknologi
komunikasi dapat dipastikan akurat dan konsisten. Penyelenggara haji dapat
merancang pesan dengan jelas dan memastikan bahwa pesan yang sama
disampaikan kepada semua jamaah haji. Hal ini menghindari adanya
kebingungan atau kesalahpahaman dalam memahami pesan yang disampaikan.
Interaktivitas dan Dukungan: Transformasi pesan haji melalui
teknologi komunikasi juga memungkinkan interaksi antara penyelenggara haji
dan jamaah haji. Jamaah haji dapat mengirim pertanyaan atau permintaan
bantuan melalui pesan atau platform komunikasi yang disediakan.
Penyelenggara haji dapat memberikan respons dan dukungan secara langsung,
sehingga memperkuat komunikasi dua arah antara kedua belah pihak.
Efisiensi Biaya dan Sumber Daya: Dalam jangka panjang,
transformasi pesan haji melalui teknologi komunikasi dapat menghemat biaya
dan sumber daya. Penggunaan media digital mengurangi ketergantungan pada

MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 5
A.A Aziz, A.A Kamalyah, A.F Malik, D.S Fadilah. H.H. Fuaadah

cetak dan distribusi fisik surat atau dokumen. Selain itu, penyelenggara haji
dapat mengelola pesan dengan lebih efisien melalui otomatisasi proses
komunikasi, pengaturan grup pesan, dan integrasi dengan sistem manajemen
data.

Perbedaan antara transformasi pesan haji sebelum dan setelah adanya


kemajuan teknologi komunikasi

kemajuan teknologi komunikasi, transformasi pesan haji dilakukan


secara konvensional menggunakan metode yang lebih tradisional, seperti surat
fisik, pemberitahuan lisan, atau penggunaan papan pengumuman di tempat-
tempat ibadah. Beberapa perbedaan antara transformasi pesan haji sebelum
dan setelah adanya kemajuan teknologi komunikasi adalah sebagai berikut:

Kecepatan dan Efisiensi, Dalam era sebelum kemajuan teknologi


komunikasi, proses penyampaian pesan kepada jamaah haji membutuhkan
waktu yang lebih lama dan melibatkan logistik yang lebih rumit. Surat fisik
harus dicetak, didistribusikan, dan memerlukan waktu untuk sampai ke tangan
jamaah haji. Namun, dengan kemajuan teknologi komunikasi, pesan dapat
disampaikan dalam hitungan detik melalui pesan singkat (SMS), email, atau
aplikasi mobile. Ini mempercepat proses komunikasi dan menghemat waktu.

Jangkauan yang Lebih Luas, Sebelum kemajuan teknologi komunikasi,


transformasi pesan haji terbatas pada jamaah haji yang berada di sekitar pusat-
pusat penyelenggaraan haji atau melalui surat fisik yang terbatas
jangkauannya. Namun, dengan teknologi komunikasi, pesan dapat diakses
oleh jamaah haji di seluruh dunia. Dengan hanya menggunakan ponsel atau
perangkat elektronik lainnya yang terhubung ke internet, jamaah haji dapat
menerima pesan dan informasi terkait haji dari penyelenggara haji.

6 MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun 1444 H di Indonesia

Kemudahan Akses dan Pembaruan Informasi, Dalam era sebelum


teknologi komunikasi, jika ada perubahan jadwal atau informasi penting terkait
haji, penyelenggara haji perlu mengandalkan pemberitahuan lisan atau papan
pengumuman. Hal ini seringkali sulit untuk mencapai semua jamaah haji
secara efektif. Namun, dengan teknologi komunikasi, penyelenggara haji dapat
dengan cepat mengirim pembaruan dan perubahan informasi kepada jamaah
haji melalui pesan singkat, aplikasi mobile, atau media sosial. Jamaah haji
dapat dengan mudah memperoleh akses ke informasi terbaru tanpa
keterlambatan.

Interaktivitas dan Responsibilitas, Transformasi pesan haji setelah


adanya kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan interaksi dua arah
antara penyelenggara haji dan jamaah haji. Jamaah haji dapat mengirimkan
pertanyaan, permintaan bantuan, atau memberikan umpan balik langsung
melalui pesan atau platform komunikasi yang disediakan. Hal ini memperkuat
responsibilitas penyelenggara haji dan memungkinkan jamaah haji untuk
mendapatkan dukungan yang lebih baik.
Penghematan Biaya, Penggunaan teknologi komunikasi dalam
transformasi pesan haji dapat mengurangi biaya cetak, pengiriman surat fisik,
dan logistik terkait. Pesan dapat dikirimkan secara digital.

Tanggapan atau respon jamaah haji terhadap transformasi pesan haji

Tanggapan atau respon jamaah haji terhadap transformasi pesan haji


dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, tingkat
keterampilan teknologi, preferensi pribadi, dan latar belakang budaya.
Berikut adalah beberapa tanggapan umum yang mungkin timbul dari
jamaah haji terhadap transformasi pesan haji:

MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 7
A.A Aziz, A.A Kamalyah, A.F Malik, D.S Fadilah. H.H. Fuaadah

Penerimaan dan Kepuasan, Sebagian besar jamaah haji menyambut


positif transformasi pesan haji melalui teknologi komunikasi. Mereka
menghargai kemudahan akses informasi, kecepatan pengiriman pesan, dan
kenyamanan dalam mendapatkan pembaruan terkait haji. Transformasi
pesan haji membantu jamaah haji merasa lebih terhubung dengan
penyelenggara haji dan memudahkan mereka dalam memahami instruksi
dan petunjuk yang diberikan.

Kemudahan Akses Informasi, Dengan transformasi pesan haji,


jamaah haji dapat mengakses informasi terkait haji secara lebih mudah dan
cepat. Mereka dapat menggunakan aplikasi mobile, situs web, atau pesan
singkat untuk memperoleh panduan ibadah, jadwal, perubahan terkini, dan
informasi penting lainnya. Jamaah haji menghargai ketersediaan informasi
yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Responsibilitas dan Keterlibatan, Transformasi pesan haji melalui


teknologi komunikasi memungkinkan interaksi dua arah antara
penyelenggara haji dan jamaah haji. Jamaah haji dapat mengirimkan
pertanyaan, permintaan bantuan, atau memberikan umpan balik langsung
melalui platform komunikasi. Hal ini memberikan rasa responsibilitas dan
keterlibatan yang lebih kuat antara jamaah haji dan penyelenggara haji.

Tantangan Teknis atau Pemahaman, Meskipun sebagian besar


jamaah haji menyambut positif transformasi pesan haji melalui teknologi
komunikasi, ada juga yang mungkin menghadapi tantangan teknis atau
memiliki pemahaman teknologi yang terbatas. Terutama bagi jamaah haji
yang lebih tua atau kurang terbiasa dengan penggunaan teknologi, mereka
mungkin membutuhkan bantuan atau penjelasan lebih lanjut untuk
menggunakan aplikasi atau platform komunikasi yang disediakan.

8 MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun 1444 H di Indonesia

Preferensi Personal, Beberapa jamaah haji mungkin memiliki


preferensi personal terhadap metode komunikasi yang lebih tradisional,
seperti komunikasi langsung atau surat fisik. Mereka mungkin lebih nyaman
dengan interaksi tatap muka atau penjelasan secara lisan. Dalam hal ini,
penyelenggara haji perlu mempertimbangkan berbagai preferensi dan
memberikan pilihan komunikasi yang sesuai.

PENUTUP

Kemajuan teknologi komunikasi telah memberikan dampak positif


dalam transformasi pesan haji. Kecepatan, efisiensi, jangkauan yang lebih
luas, kemudahan akses, dan interaktivitas adalah beberapa manfaat yang
diperoleh melalui penggunaan teknologi komunikasi.

Transformasi pesan haji melalui teknologi komunikasi


memungkinkan penyelenggara haji untuk menyampaikan pesan secara
cepat, akurat, dan konsisten kepada jamaah haji di berbagai lokasi.

Jamaah haji merespons positif terhadap transformasi pesan haji


melalui teknologi komunikasi karena mereka dapat dengan mudah
mengakses informasi terkait haji, memperoleh pembaruan terkini,
berinteraksi dengan penyelenggara haji, dan merasa lebih terlibat dalam
proses komunikasi.

Meskipun banyak jamaah haji menyambut positif transformasi


pesan haji melalui teknologi komunikasi, beberapa mungkin menghadapi
tantangan teknis atau memiliki preferensi personal terhadap metode
komunikasi yang lebih tradisional. Perlu adanya pemahaman dan dukungan
yang memadai bagi jamaah haji dalam mengadopsi teknologi komunikasi.

MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 9
A.A Aziz, A.A Kamalyah, A.F Malik, D.S Fadilah. H.H. Fuaadah

Evaluasi terhadap tanggapan dan umpan balik jamaah haji terhadap


transformasi pesan haji melalui teknologi komunikasi penting untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi komunikasi di masa mendatang.

Secara keseluruhan, transformasi pesan haji melalui teknologi


komunikasi memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan
akses, kecepatan, dan efektivitas komunikasi antara penyelenggara haji dan
jamaah haji. Dengan terus mengadopsi perkembangan teknologi
komunikasi, penyampaian pesan haji dapat semakin efisien, transparan, dan
responsif terhadap kebutuhan jamaah haji.

DAFTAR PUSTAKA
AB, Syamsuddin. 2013. Pengantar Sosiologi Dakwah. Makassar: Alauddin
University Press

Hasan, Muhammad Tholhah. 1987. Islam dalam Perspektif Sosio


Kultural.Jakarta: Lantabora Press

Ismawati, Esti. 2012. Ilmu Sosial Dasar. Yugyakarta: Penerbit Ombak

Jamaludin, adon Nasrullah. 2015. Sosiologi Pedesaan. Bandung: CV Pusaka

SetiaKurdi, Muliadi. Menelusuri karakteristik masyarakat desa : pendekatan

sosiologi budaya dalam masyarakat Atjeh. Aceh: peNA

Pesantren, Institut, K H Abdul, Chalim Mojokerto, and Muhammad


Chabibi. 2019. “Hukum Tiga Tahap Auguste Comte Dan Kontribusinya
Terhadap Kajian Sosiologi Dakwah.” Nalar: Jurnal Peradaban dan
Pemikiran Islam Vol. 3, No. 1
10 MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx
Transformasi Pesan Haji Pada Penyelenggaraan Haji Tahun 1444 H di Indonesia

Sarbini, Ahmad. 2020. Sosiologi Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.
Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.

Sukardi, Akhmad. “Dakwah Pada Masyarakat Pedesaan (Suatu Tinjauan


Sosiologis).” Al-Munzir Vol. 8, No. 2,

Surjadi, A. 1995. Pengembangan Masyrakat Desa. Bandung: Mandar Maju


Taufik. 2012. Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Welhendri Azwar dan Muliono. 2020. Sosiologi Dakwah. Jakarta: Prenada


Media

MABRUR: Academic Journal of Hajj and Umra Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 11

Anda mungkin juga menyukai