Anda di halaman 1dari 3

Cara Membedakan Gula Aren, Gula Kelapa, dan Gula Merah

Ada banyak gula yang dibuat secara tradisional. Ada gula aren, kelapa kelapa, dan gula
tebu. Sama-sama manis. Bentuk atau cetakan mirip. Warna coklat hampir serupa. Lantas,
bagaimana cara membedakan antara gula aren dan gula kelapa?

Di Indonesia dikaruniai flora yang beragam. Di antaranya adalah kelapa, aren, dan tebu.
Untuk jenis palem-paleman yang banyak dimanfaatkan adalah kelapa dan aren. Kelapa
diambil buahnya untuk dibuat santan atau minyaknya (dikenal CVO), bunganya diambil
airnya (disebut nira) untuk diolah menjadi gula kelapa. Adapun aren (arenga pinnata)
disebut juga pohon kolang-kaling, buahnya diambil untuk kolang-kaling yang dikenal
untuk campuran minuman, niranya sebagai bahan baku gula aren. Tebu adalah jenis
rerumputan (padi-padian). Air yang dikandung dalam batanglah yang diamnfaatkan
sebagai bahan baku gula. Tebu ini didatangkan dari Amerika Latin saat pada masa
Belanda menjajah Indonesia. Tak heran jika negara Amerika Latin, Kuba, dikenal
sebagai penghasil tebu terbesar di dunia.
Gula kelapa dan gula aren dibuat dari penguapan nira. Pemanasan ditujukan untuk
mengurangi kadar air sampai nira mengental. Jika kental, tahap berikutnya pada pilihan
bentuk, apakah dicetak atau dibuat jadi butiran kristal.
Perbedaannya, dari sisi warna, gula kelapa lebih tua, sedangkan gula aren agak pucat.
Untuk rasa, gula kelapa lebih manis dibanding gula aren.
Secara bentuk, ... Dan yang satu lagi dijadikan butiran, crystal halus mirip gula pasir.
Disebut gula aren semut. Sederhananya gula semut adalah gula aren versi bubuk atau
serbuk.
Tidak ada perbedaan antara gula aren dan gula semut aren. Kalau pun ada perbedaan
itu hanya dari bentuk tampilan fisik. Yang umum kenal sebagai gula aren adalah gula
cetak. Sementara gula semut aren adalah gula aren versi bubuk.

Untuk gula merah (ada yang menyebut gula tebu) dibuat dari air tebu yang dipanaskan.
Bentuknya biasanya seperti mangkok karena cetakannya batok kelapa. Warna coklat
kehitaman. Rasanya amat manis. Lebih manis dibanding gula kelapa atau gula aren. Gula
tebu ini jarang dibuat bentuk kristal karena lebih lengket.
Lantas, gula pasir yang berasal dari tebu kok warnya bening (keputih-putihan) dan
bentuknya kayak pasir. Dalam proses pembuatanya, air tebu ditambahi bahan yang
membuat warna gula menjadi putih. Setelah dikeringkan, bentuknya kristal sebesar
batu (dari ukuran diameter kurang lebih 3 s.d. 10 cm dengan bentuk yang tak beraturan
seperti batu yang dipecah), sehingga disebut gula batu. Bila dihaluskan, namanya
menjadi gula pasir.
Gula Semut Aren

Industri pemakaian gula aren sekarang semakin meningkat. Dibanding yang sudah-
sudah permintaan pasar akan gula merah nira bertambah dari tahun ke tahun.
Terutama versi serbuk atau bubuk yang disebut sebagai gula semut aren.
Seperti telah dijelaskan dimuka, gula semut aren adalah gula aren versi bubuk. Dalam
bahasa Inggris disebut granulated palm sugar.

Aplikasi untuk makanan dan minuman lebih mudah dibanding gula aren cetak.
Bentuknya yang butiran mudah larut dalam berbagai adonan.

Karena selain berasal dari pohon palem-paleman seperti enau, kelapa dan siwalan, gula
merah ada juga yang terbuat dari tebu. Di Sumatera Barat perbedaannya jelas sekali.
Orang Padang menyebut gula merah yang terbuat dari tebu sebagai Saka sementara
yang gula aren disebut Gulo Anau.

Tapi di Jawa dan hampir seluruh Indonesia menyebut semua pemanis yang berwarna
coklat sebagai gula merah. Atau gula jawa.

Jadi mulai sekarang ada baiknya juga membedakan gula aren dan gula merah menurut
asal bahan bakunya.

Nah biar tak keliru sebut lagi, terutama teman-teman yang berkecimpung di dunia
kuliner, lebih baik dari sekarang menyebut pemanis asli Indonesia ini mengikuti bahan
pembuatnya. Untuk versi bubuk, sebut saja gula aren semut.

Kalau terbuat dari nira pohon enau (aren), kita sebut mereka gula aren. Kalau dari
kelapa kita sebut mereka gula kelapa.

Begitu pun kalau sudah sampai ke bentuk bubuknya, bedakan mereka menjadi arenga
sugar bubuk atau coconut sugar.
Gula Merah Dari Tebu
eluarga gula merah memang banyak sekali anggotanya. Tergantung dari bahan baku
pembuatannya. Keluarga gula merah yang paling terkenal berasal dari nira aren, kelapa
dan siwalan.

Sementara gula merah bisa juga dibuat dari tebu. Produk keluarga tebu terkenal adalah
gula pasir putih. Sementara yang mempertahankan molasesnya dan sering disebut
sebagai raw sugar, terkenal di pasar sebagai Brown Sugar.

Cara membuat gula merah dari tebu prosesnya kurang lebih sama dengan membuat
gula aren. Pertama, tebu dihancurkan untuk diambil sarinya. Jus atau nira ini disaring
untuk membuang ampas lalu direbus untuk menghilangkan kadar airnya.

Jus direbus sampai kental seperti sirup. Setelah mendapatkan konsistensi tertentu
dipindahkan ke wadah cetakan. Atau untuk membuat gula semut tebu atau brown sugar
dipindahkan ke wasah esar dan lebar. Disana dibiarkan dingin sebentar untuk
kemudian diaduk-aduk sampai terjadi kristal gula semut.

Iya gula semut bisa juga terbuat dari tebu. Jadi kandungan gula merah ini adalah sama
dengan gula pasir namun berwarna coklat.

Masyarakat umum terbiasa menggunakan “term pemanis warna coklat” sebagai gula
merah saja. Yang sebenarnya, baik bentuk cetak atau bubuk (gula semut), mereka
berbeda secara prinsipil. Nah biar tambah sip, terutama pengusaha gula merah, ada
baiknya mulai dari sekarang membuat perbedaan penyebutan untuk produk mereka.

Itu berguna untuk memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia selain tentu saja edukasi
konsumen agar mereka tahu persis pemanis yang mereka beli.

Anda mungkin juga menyukai