Anda di halaman 1dari 1

Es cendol adalah penganan yang dibuat dari tepung beras dan sebagainya yang dibentuk dengan

penyaring, kemudian dicampur dengan air gula dan santan.[1] Cendol merupakan minuman
penutup es manis yang mengandung tetesan tepung beras hijau,[2] santan, dan sirup gula aren.[3]
Cendol populer di Indonesia [4] dan Asia Tenggara lainnya seperti Brunei, Cambodia, Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Cendol sebagai minuman tradisional khas Indonesia ini dulunya terbuat dari tepung hunkwe,
tetapi kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan
santan. Minuman ini memiliki rasa yang manis dan gurih. Di daerah Sunda Jawa Barat, minuman
ini dikenal dengan nama cendol, sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet,
khususnya Kabupaten Banjarnegara dengan minuman khasnya es dawet "ayu". Berkembang
kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal
dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda dan Jawa hal ini merujuk pada sensasi
jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala meminum es cendol.

Pada saat membuat cendol, tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak melalui
alat khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami
dari daun pandan, tetapi saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Es cendol merambah
hingga ke penang Malaysia, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang
diwarnai dengan daun suji sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di
penang, minum cendol disebut 'nyendol'.

Anda mungkin juga menyukai