Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI MAKANAN KHAS

DAERAH DI INDONESIA

Laporan Observasi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Pelajaran Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan

DIsusun oleh:
Muhammad Asyam Arifin
XI MIPA 3 (22)

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


SMA LABSCHOOL KEBAYORAN
2022
1. Es Cendol
Deskripsi
Es cendol adalah penganan yang dibuat dari tepung beras dan sebagainya yang dibentuk
dengan penyaring, kemudian dicampur dengan air gula dan santan. Cendol merupakan
minuman penutup es manis yang mengandung tetesan tepung beras hijau, santan, dan sirup
gula aren.[3] Cendol populer di Indonesia dan Asia Tenggara lainnya seperti Brunei,
Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Cendol sebagai minuman tradisional khas Indonesia ini dulunya terbuat dari tepung hunkwe,
tetapi kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair
dan santan. Minuman ini memiliki rasa yang manis dan gurih. Di daerah Jawa Barat,
minuman ini dikenal dengan nama cendol, sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama
es dawet, khususnya Kabupaten Banjarnegara dengan minuman khasnya es dawet "ayu".
Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol"
mungkin sekali berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda dan Jawa hal
ini merujuk pada sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala
meminum es cendol.

Pada saat membuat cendol, tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak
melalui alat khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah
pewarna alami dari daun pandan, tetapi saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Es
cendol merambah hingga ke penang Malaysia, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan
tepung beras yang diwarnai dengan daun suji sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang
lancip di ujungnya. Di penang, minum cendol disebut 'nyendol'. Minuman ini biasanya
disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Minuman ini sesuai disajikan
disiang hari pada saat hari panas. Sejarah Catatan tentang kata cendol atau tjendol dapat
ditelusuri pada banyak kamus dan buku abad ke-19 di Hindia Belanda. Salah satu catatan
tertua tentang kata tjendol yang diketahui tercantum pada Oost-Indisch kookboek atau buku
resep Hindia Timur bertahun 1866. Buku ini memasukkan resep cendol dengan judul
"Tjendol of Dawet" yang menandakan bahwa cendol dan dawet digunakan secara bersinonim
pada masa itu. Dalam kamus Supplement op het Maleisch-Nederduitsch Woordenboek (1869)
oleh Jan Pijnappel (Gz.), tjendol dijelaskan sebagai semacam minuman atau pasta encer yang
terbuat dari sagu, santan, gula dan garam.

Alat dan bahan


- Bahan cendol
1 lembar daun suji atau
1/2 sendok teh pasta pandan
150 gram tepung beras atau tepung hunkwe
15 gram tepung tapioka atau tepung beras
700 mililiter air matang
2 gram garam
2 blok es batu
- Resep kinca (saus gula merah)
480 gram gula merah yang sudah diserut halus
130 gram gula putih
3 lembar daun pandan
10 gram garam halus
Daging nangka (opsional agar aromanya khas)
- Bahan tambahan
1.500 ml santan kelapa atau
Susu putih
- Alat
Measuring cup
Baskom
Alat pengaduk
Saringan
Wajan

Langkah pembuatan
1. Campur dengan cara blender daun suji dengan air, lalu saring.
2. Masukkan semua bahan cendol dan air daun suji dalam panci. Aduk rata.
3. Nyalakan kompor, masak sampai adonan kental dan lengket. Durasi masak sekitar 20-25
menit untuk mendapatkan konsistensi yang sesuai.
4. Siapkan wadah seperti baskom atau panci bersih. Isi dengan air matang dan masukkan es
batu. Aduk rata.
5. Siapkan cetakan cendol, masukkan adonan cendol yang masih panas tersebut ke dalam
cetakan cendol. Tekan cetakan cendol dengan bagian baskom berisi air dingin di bawah.
Nantinya cendol akan terpisah dan kaku secara otomatis.
6. Bikin saus kinca, campurkan semua bahan kecuali santan.
7. Saring cendol yang sudah mengeras dari baskom, tata di gelas atau mangkuk. Beri es batu,
saus kinca, dan santan dengan jumlah sesuai selera.
8. Cendol siap dinikmati.

Teknik membuat
Memasak/merebus bahan-bahan cendol lalu menyaringnya. Lalu campur semua bahan.

2. Soto Betawi
Review

Deskripsi
Soto Betawi adalah soto khas DKI Jakarta yang disajikan dengan kuah santan. Soto gurih
dengan kuah santan ini berisi daging sapi. Selain daging sapi, isian Soto Betawi juga terdiri
dari jeroan sapi dan organ sapi lainnya, seperti mata sapi, torpedo, dan hati. Saat disajikan,
soto ini biasanya ditambahkan dengan tomat, seledri, bawang goreng, dan emping. Bersama
dengan nasi hangat, sambal, jeruk nipis dan acar
Kehadiran soto yang satu ini sejatinya tak terlepas dari gelombang kedatangan orang China ke
nusantara, termasuk Jakarta pada 1740-an. Mereka para pendatang, memutuskan untuk
berontak dari Belanda yang saat itu mulai menjajah Indonesia.

Pemberontakan ini menghasilkan pertumpahan darah antara orang keturunan Cina dengan
tentara Belanda. Di saat inilah, percampuran budaya membaur antara warga asli Betawi
dengan pendatang, termasuk di bidang kuliner seperti soto.

Nama soto Betawi sendiri baru dikenal oleh masyarakat umum di tahun 1977 -1978. Adalah
Lie Boen Po, seorang penjual soto keturunan Tionghoa yang pertama kali menggunakan
istilah soto Betawi pada soto dagangannya. Soto ini dijualnya di Prinsen Park atau THR
Lokasari saat ini.

Uniknya, istilah soto Betawi sendiri baru mulai populer dan banyak digunakan oleh
masyarakat setelah penjual soto itu menutup usahanya di tahun 1991. Sejak saat itulah soto
Betawi menjadi populer di seantero Jakarta dan banyak kota lain di Indonesia.

Alat dan bahan 


Hasil: 5 Porsi
- Bahan utama
Daging sapi 500 gram
Babat sapi 250 gram
Air (lebihkan bila air menyusut) 2 liter
Susu cair 250 ml
Garam 2,5 sdt
Kaldu sapi bubuk 1 sdt
Gula pasir 1 sdm
Minyak goreng 3 sdm
- Bumbu halus
Bawang merah 10 butir
Bawang putih 5
siung Jahe 1 cm
Cabai merah besar 2 buah
Kemiri 3 butir
Ketumbar 1 sdt
Jintan 1/2 sdt
- Bumbu lain
Daun salam 2 lembar
Serai 2 batang
Daun jeruk 5 lembar
Lengkuas, memarkan 2 cm
Merica bubuk 3/4 sdt
Pala 1/8 butir
Kayu manis 2 cm
Cengkeh 2 butir
Kembang lawang 1 butir
Kapulaga 1 butir
- Pelengkap
Kentang, potong dadu lalu goreng 2 buah
Tomat, potong potong 2 buah
Daun bawang, rajang halus 3 batang
Jeruk limau 2 buah
Emping melinjo secukupnya
Sambal rawit merah secukupnya
Kecap manis secukupnya
- Alat
Panci
Saringan
Wajan
Spatula

Langkah pembuatan
1. Haluskan bumbu halus, sisihkan dahulu.
2. Rebus babat sapi dengan daun jeruk sampai empuk. Angkat, potong-potong.
3. Rebus daging dengan 2 liter sampai empuk. Bersihkan dari kotoran yang mengapung.
4. Angkat dagingnya, kemudian potong-potong. Ambil juga kaldunya sekitar 1,5 liter.
5. Masukkan daging dan babat ke dalam rebusan kaldu.
6. Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan bumbu rempah, tumis
lagi sebentar.
7. Masukkan bumbu ke dalam rebusan daging.
8. Bumbui dengan garam, gula, merica, dan kaldu bubuk. Lanjutkan memasak sampai
bumbu meresap.
9. Masukkan santan dan susu cair. Masak sampai mendidih, lalu matikan api.
10. Siapkan mangkok, susun daging, kentang goreng, irisan tomat.

Teknik memasak
Rebus daging dan bahan lainnya, tumis bumbu, campur dengan daging dan kaldu

3. Tempe Mendoan
Review

Deskripsi
Mendoan adalah makanan sejenis gorengan khas daerah yang berasal dari Eks Keresidenan
Banyumas, Jawa Tengah. Kata Mendoan berasal dari bahasa Banyumasan yaitu mendo,
berarti setengah matang atau lembek. Jadi, Mendoan artinya kegiatan memasak dengan cepat
yang menggunakan banyak minyak panas sehingga masakan tidak benar-benar matang. Nama
tempe mendoan disematkan pada tempe tipis khusus walaupun masih belum digoreng, dengan
tujuan untuk memudahkan dalam transaksi jual beli tempe dan juga untuk membedakan
dengan jenis tempe yang lain. Pengolahan tempe mendoan dapat dilakukan menjadi tiga
macam, yaitu mendoan goreng basah, mendoan goreng kering dan juga keripik mendoan.

Tempe mendoan mudah ditemui di warung tradisional di daerah Keresidenan Banyumas,


seperti Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas. Wilayah Banyumas para
wisatawan bisa membeli oleh-oleh makanan mendoan tempe di daerah Sawangan, Banyumas.
Rasa yang enak membuat makanan ini begitu dikenal hingga keluar daerah Banyumas. Di
kota-kota lain di Jawa Tengah seperti Semarang, mendoan lebih merujuk ke tempe goreng
tepung atau di daerah lain seperti Kabupaten Wonosobo disebut tempe kemul yang berbentuk
tipis itu hanya irisan, hal ini sedikit menimbulkan kerancuan terutama bagi pendatang dari
Jawa Tengah bagian barat. Mendoan Banyumas berbeda dengan mendoan dari beberapa kota
di wilayah Jawa Tengah. Walaupun sama dengan mendoan-mendoan lainnya, mendoan khas
Banyumas ini juga lebih nikmat apabila disajikan dengan keadaan hangat. Makanan ini dapat
dibuat tanpa memperhatikan besarnya tempe atau banyaknya tepung, mendoan tanpa tempe,
atau mendoan dari bekas sisa adonan tepung juga nikmat disantap. Biasanya mendoan
disajikan sebagai makanan pendamping ketika memesan Sroto Sokaraja. Mendoan juga
dikenal di daerah pesisir pantai utara Jawa Tengah bagian barat, seperti Tegal dan Brebes. Di
daerah tersebut, mendoan biasa dijajakan di tempat-tempat wisata, seperti pantai atau di
pedagang kaki lima dan angkringan.

Alat dan bahan


- Bahan utama
Tempe 1/2 papan Ketumbar
- Bumbu
1 sdt Bawang putih
3 siung Kemiri
2 butir Kunyit
1 ruas Tepung terigu
10 sdm Daun bawang
2 batang Garam
1/2 sdt Kaldu bubuk
1 sdt Air
250 ml Minyak goreng secukupnya
- Alat
Cobek dan ulekan
Measuring cup
Wajan
Capitan

Langkah pembuatan
1. Haluskan semua bumbu dasar menggunakan cobek
2. Campurkan bumbu yang sudah halus dengan tepung terigu
3. Tambahkan air secara perlahan
4. Masukkan daun bawang yang sudah dipotong kecil-kecil
5. Siapkan wajan dan tuangkan minyak secukupnya
6. Ketika minyak sudah panas masukan tempe yang sudah dicampur dengan tepung
7. Jangan lupa untuk membalik tempe agar panasnya merata
8. Tempe mendoan siap untuk disajikan.
Teknik memasak
Memasukkan tempe ke adonan lalu digoreng setengah matang

4. Pecak Nila
Review
Deskripsi
Pecak ikan adalah sajian berupa ikan goreng atau ikan bakar yang diguyur dengan kuah
pecak. Ikan yang digunakan bisa ikan apa saja. Ada ikan gurame, ikan lele, ikan mas, bahkan
ada juga pecak belut. Pecak ikan di Jakarta dikenal sebagai salah satu kuliner asli betawi. di
daerah lain juga ada masakan pecak ikan, salah satunya di daerah asal saya, yaitu Tegal.

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com


Alat dan bahan
- Bahan utama
4 ekor (1 kg) ikan nila segar
2 buah jeruk nipis
- Bahan kuah
500 ml air panas
5 buah jeruk limau
1 sdt gula pasir
2 sdt garam
- Bumbu iris
10 buah cabe rawit merah
2 buah temu kunci, iris kecil panjang
2 cm jahe, iris kecil Panjang
- Bumbu kasar
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 buah cabe merah
3 cm kencur
- Alat
Wajan
Spatula
Cobek dan ulekan

Langkah pembuatan
1. Siangi ikan nila, buang isi perut dan bersihkan sisiknya. sayat membujur salah satu sisi
badannya lalu buka melebar. Cuci bersih dan tiriskan.
2. Lumuri ikan nila dengan sedikit garam dan air jeruk nipis lalu tiriskan.
3. Goreng ikan nila dalam minyak panas dan banyak hingga kering kedua sisinya lalu
tiriskan.
4. Bakar atau sangrai bawang merah, bawang putih, cabe dan kencur (bumbu kasar).
5. Tumbuk semua bahan hingga agak kasar.
6. Iris kasar semua bahan-bahan bumbu iris.
7. Didihkan air bersama bumbu iris dan bumbu kasar.
8. Tambahkan air jeruk limau, garam dan gula. Didihkan kembali.
9. Taruh ikan nila goreng, siram dengan bumbunya.
10. Sajikan selagi hangat.

Teknik memasak
Tumbuk dan iris semua bumbu lalu bumbu direbus, ikan nila digoreng

Anda mungkin juga menyukai