Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MINUMAN TRADISIONAL ES DAWET

SMP ISLAM CENDEKIA HARAPAN


2023/2024 GURU PEMBIMBING
Ust. Siti juwariyah

DISUSUN OLEH
Vania Danastri Azaria
Amelia Trihabsari

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt. Yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami Rasa syukur kami panjatkan
kepada Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah
ini kami beri judul “ Minuman Tradisional Bajigur”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari ustadzah


juwa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya
dalam hal manfaat pelaksanaan bimbingan kelompok sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
Ustadzah juwa., selaku Guru pembimbing pelajaran informatika. Tidak lupa
bagi rekan-rekan lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami
juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya


sempurna. Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa
membangun kemampuan kami, agar pada tugas berikutnya bisa menulis
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
dan para pembaca.

2|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................3

BAB I PEMBAHASAN

A. Pengertian minuman tradisional....................................................4


B. Pengertian es dawet.................................................................5-6
C. Sejarah es dawet........................................................................7

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................8
B. Saran..........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I PEMBAHASAN

Minuman tradisional memang sudah menjadi bagian penting dari


kebudayaan Indonesia. Seperti namanya, minuman ini sudah dibuat
dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Biasanya, minuman tradisional ini terbuat dari bahan-bahan alami yang
sangat mudah didapatkan di sekitar kita, misalnya seperti kelapa, jahe,
hingga rempah-rempah. Selain enak dan menyegarkan, minuman
tradisional juga dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Oleh
karena itulah, minuman tradisional masih menjadi favorit masyarakat
Indonesia hingga saat ini.

Minuman tradisional sudah menjadi bagian penting dari budaya


masyarakat Indonesia. Sejak zaman dahulu, minuman tradisional telah
menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia dan memiliki berbagai macam jenis. Minuman tradisional
dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, masing-masing memiliki
ciri khas dan rasa yang unik tergantung dari bahan-bahan yang
digunakan dan cara pembuatannya. Berikut adalah penjelasan tentang
minuman tradisional.

Minuman tradisional dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu


minuman keras, minuman ringan, minuman herbal, dan minuman
buah. Setiap kategori memiliki ciri khas masing-masing yang
membedakannya dari jenis minuman tradisional yang lain.

Minuman ringan adalah jenis minuman yang tidak mengandung alkohol


dan biasanya digunakan untuk menemani hidangan makanan. Contoh
minuman ringan yang sering ditemukan di Indonesia adalah wedang
jahe, cendol, es doger, es kopyor, es kelapa muda, dan es dawet.

4|Page
Es Dawet merupakan minuman khas Jawa Tengah yang terbuat dari
tepung beras ataupun tepung beras ketan, disajikan dengan es parut
serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. 
Seiring perkembangan zaman, Es dawet menyebar ke seluruh kota
mulai dari Kota Semarang, Banjarnegara, Solo, Jakarta, Bandung, dan
kota lainnya dan memiliki khas masing-masing.

Es Dawet memiliki perbedaan tersendiri dengan Es Cendol, Es cendol


sendiri berasal dari Sunda yaitu Bandung, sedangkan Es dawet berasal
dari Tanah Jawa yaitu Banjarnegara. Perbedaan yang lainnya adalah
pada bahan dasar es cendol terbuat dari sagu aren, tepung
beras,tepung hunkwe.

Sedangkan bahan dasar es dawet dulunya terbuat dari tepung beras


ataupun tepung beras ketan, diberi pewarna hijau berupa daun suji.
Proses membuatnya lebih simpel dibanding cendol. 

Dengan cara adonan dawet dicetak menggunakan alat berupa saringan


sederhana. Adonan dawet dituang ke saringan berongga, dan
kemudian digoyangkan agar adonan jatuh. Hal demikian yang
membuat dawet memiliki bentuk runcing pada ujungnya. Lantaran
menggunakan tepung beras, dawet cenderung mempunyai tekstur
yang lebih lembut daripada es cendol yang kenyal. 

Dawet disajikan dengan parutan es, santan, gula merah, serta tape
ketan. Adapun bahan pemanis gula Jawa agar beraroma harum, es
Dawet di kawasan Banyumas ditambahkan potongan buah Nangka
atau daging buah durian.

Karena bahan utama yang digunakan berbeda, tekstur pada kedua jenis es
tersebut juga berbeda. Es cendol memiliki tekstur yang lebih kenyal ketika
digigit. Sensasi kenyal itu dihasilkan dari tepung hunkwe yang digunakan. 

Sementara pada es dawet memiliki tekstur yang lebih lembut dan halus. Selain
itu, untuk ketebalannya, es dawet biasanya lebih tebal dibandingkan dengan es
cendol. Es cendol selain diberi sirop gula merah biasanya ditambah dengan
potongan nangka. Sementara dawet biasanya ditambah tape ketan.

5|Page
Dawet Ayu Banjarnegara

Varian es dawet yang paling populer di antara yang lainnya adalah


Dawet Ayu. Kuliner pelepas dahaga dari Banjarnegara ini hampir selalu
ada di berbagai daerah, baik di pinggir jalan maupun berbagai pasar
tradisional.
 
Bahan dasar pembuatan dawet ini adalah tepung beras atau tepung
beras ketan. Campuran kedua tepung ini memberi sensasi lembut dan
tidak terlalu kenyal.
 
Yang menjadikan es ini spesial adalah aroma pandannya, Dawet ayu
selalu menggunakan pandan asli. Aroma ini sangat khas karena
disandingkan dengan nangka, santan, dan lelehan gula merah.

Es Dawet Khas Jepara

Ada juga varian dawet lainnya dari Jepara yang memiliki tekstur kenyal
dan juga halus. Uniknya, jika biasanya dawet lain terbuat dari tepung
beras lain halnya dengan es dawet Jepara ini. Bahan utamanya adalah
sagu aren.
 
Untuk penyajiannya, tidak jauh beda dengan dawet ayu dari
Banjarnegara yang sangat populer. Akses dawet legendaris  Dawet Ayu
Banjarnegara letaknya di samping kiri terminal bus,  Kota
Banjarnegara. Namun, biasanya dawet Jepara memiliki isian yang lebih
banyak, ditambah alpukat, durian, nangka, dan juga kelapa muda.

Es Dawet Khas Semarang

Sesuai dengan namanya, es dawet satu ini berasal dari Semarang.


Bahan dasar pembuatan dawet ini adalah tepung beras. Dawet
semarangan khasnya adalah penambahan durian ke dalamnnya,
ditambah dengan tapai ketan dan juga potongan nangka yang
membuat kelezatannya makin menggiurkan.

Dawet berasal dari Desa Jabung, Ponorogo   tanpa warna atau bening,


tercatat dalam prasasti Taji Ponorogo pada abad 10. kemudian mulai dikenal

6|Page
kembali pada abad 15 pada zaman bupati Ponorogo  Bathoro Katong, karena
bermanfaat menyembuhkan orang sakit. Pada kala itu  Warok  Suro menggolo
kembali pulih setelah luka melakukan perang,  Kemudian Bathoro Katong
memperkenalkan Dawet Jabung kepada kakanya Raden Fatah  di Kesultanan
Demak, Seketika Raden Fatah  pun suka dengan minuman Dawet dan ingin
menjadikan sebagai minuman keseharian di keraton Kesultanan Demak,
kemudian dawet jabung yang berwarna bening diberi warna hijau, yang
merupakan warna favorit Rasulallah  Saw, Dawet yang berwarna hijau ini
menyebar ke barbagai kota di Jawa Tengah.

Ketika Kesultanan Demak melakukan penyerangan Portugis di  Melaka,


Pasukan Demak disediakan minuman Dawet Hijau supaya memiliki semangat
perang yang tinggi, sehingga Dawet pun dikenal juga oleh orang melayu
yang tinggal di Malaysia Singapura, Riau dan Thailand Selatan.
Di Ponorogo terdapat Kampung Dawet di sekitaran Jetis yang dijual dari
warung-warung hingga restoran dengan menyajikan secara khas, yakni
memberikan mangkok dawet diatas lepek kecil, bukan nampan.

7|Page
BAB II PENUTUP

Minuman tradisional memang sudah menjadi bagian penting dari


kebudayaan Indonesia. Seperti namanya, minuman ini sudah
dibuat dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi.Minuman tradisional dapat dijumpai di seluruh daerah di
Indonesia, masing-masing memiliki ciri khas dan rasa yang unik
tergantung dari bahan-bahan yang digunakan dan cara
pembuatannya. Berikut adalah penjelasan tentang minuman
tradisional.

Es Dawet adalah minuman tradisional khas Jawa Tengah yang sudah


ada dari tahun 1965.

8|Page
9|Page

Anda mungkin juga menyukai